• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

93   

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Kesimpulan dari penelitian ini didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan dan dikaitkan dengan masalah penelitian yang telah dirumuskan. Hasil analisis juga digunakan untuk memberikan saran-saran yang didasarkan pada temuan hasil penelitian yang memerlukan perbaikan.

V.1. Kesimpulan:

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Penulis, dapat dikatakan bahwa hasil pesan tagline cenderung tidak efektif, karena hanya membuat Attention, Interest, dan Desire saja yang dirangsang, akan tetapi untuk Action tidak berhasil. Hal ini terlihat dari tingkatan yang tergolong tinggi pada tahapan tahapan awal, kemudian semakin menurun pada tahapan akhir. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan seluruh pembahasan ke dalam beberapa poin berikut:

1. Pada Tahapan Attention, respon konsumen yang didapat pada kategori ini rata-rata adalah 4,33 atau mayoritas responden setuju bahwa tingkatan attention mereka terhadap tagline dipahami dan diketahui. Hasil ini memberikan sinyal attention yang positive atau baik. Adapun hasil ini dikarenakan Mahasiswa Binus JWC sering sekali pergi ke Burger King dan memang juga karena Branding yang telah melekat pada Mahasiswa

(2)

cukup baik, media tagline, Menu dan juga Tagline itu sendiri. Kebanyakan responden sudah menyeleksi stimuli secara selektif dan rangsangan yang diberikan sudah diketahui oleh konsumen.

2. Pada Interest ketertarikan responden rata-rata mayoritas cenderung setuju. Pengaruh burger king membuat mereka mengenal dengan baik siapa itu burger king. Banyak ditemui responden tertarik dengan Tagline dan tertarik untuk merubah atau menambah item Have It Your Way pada burgernya, hal hal seperti merubah atau menambah burger menarik perhatian responden agar terhindar dari rasa kebosanan dan membuat menu lebih variatif.

3. Pada tahapan Desire, tergolong mayoritas netral dan mereka sebetulnya ada keinginan untuk mencoba mengkustomisasi. Hal ini ditunjukkan bahwa responden banyak yang setuju pada isi pesan tagline, kegunaan tagline yang bisa mengembalikan kondisi yang bosan, keinginan untuk variasi. Akan tetapi tidak sedikit pula yang sudah menunjukkan gejala ketidak-konsistenannya.

4. Pada tahapan action dapat dilihat bahwa jarang sekali yang mengkustomisasi burger mereka. Hal ini cukup menarik, dimana kita dapat melihat bahwa dorongan untuk melakukan action tergolong rendah (baca Table Action). Yaitu dengan 2,24 atau mayoritas menjawab tidak setuju.

5. Arah kekuatan tahapan Formula AIDA , semakin menurun.

6. Tagline BK dapat diterima responden dengan baik, hail ini bisa disebabkan karena tampilan, kemasan kata, gambar, warna yang

(3)

mendukung tagline tersebut sudah diterima dan dipahami oleh responden dan ditandai dengan tahapan paling tertinggi.

7. Ternyata perubahan respon tahapan secara stimulan dialami secara significan, jadi bisa kita simpulkan bahwa statistik menunjukkan bahwa perubahan terjadi secara signifikan pada respon konsumen yang disebabkan oleh tagline “Have It Your Way”

V.2. Saran:

• Berdasarkan hasil pada Hasil AIDA yang semakin menurun dan puncak penurunan pada tingkatan Action dari Isi pesan Tagline tersebut,Tampak bahwa Seluruh Mahasiswa Binus JWC memang sudah mengenal dengan baik dengan Burger King. Hal ini ditandai dari pengetahuannya mengenai Tagline, Lokasi Burger King dan Menu menu secara lengkap di Burger King. Alangkah lebih baiknya jika menu menu dalam Burger King ini diperbanyak, hal ini bertujuan untuk menaikkan tingkat kebutuhan mereka sampai pada tahap Action.

• Saran pada Table IV.37 : Seharusnya PT.MAP mengadakan test kecil terlebih dahulu untuk pengadaptasian Fast Food di Indonesia, hal ini yang sebelumnya sudah dilakukan oleh KFC dan McD yang menggunakan menu menu yang istilahnya dalam tanda kutip “Di Indonesiasikan” sehingga pangsa pasar lebih luas lagi. Penulis melihat BK yang ada di Indonesia merupakan kembaran dengan BK yang ada diluar, tidak merubah menu sama sekali. DiHarapkan pada masa yang akan datang, BK melakukan riset kecil terlebih dahulu seperti yang dilakukan oleh Pizza

(4)

Hut di Indonesia yang semakin lama semakin mengubah menu nya secara perlahan demi perlahan sesuai dengan keinginan pasar.

• Saran pada Table IV.39 : Sebetulnya dalam penyampaian pesan tidak harus dengan kalimat Tagline, Warna, Design, dan lain lain. Dimulai dari yang simple terlebih dahulu yaitu komunikasi Interpersonal di Lapangan. BK Indonesia harus belajar dengan BK Singapore yang pada praktik lapangannya pihak Karyawan BK bisa menjadi Promotor kearah HAVE IT YOUR WAY, yakni dengan menanyakan kepada calon konsumen akan fasilitas yang diberikan oleh isi Tagline tersebut.

• Untuk mengkomunikasikan isi pesan dari tagline BK harus lebih dikelola dengan suatu sistem komunikasi yang benar. Perusahaan berkomunikasi dengan perantara, pelanggan dan publik. Beda dengan konsumen yang berhubungan dalam komunikasi mulut ke mulut dengan konsumen yang lain dan publik. Membagikan experience dengan orang lain merupakan sarana yang baik pula bagi pihak BK untuk maju. Karena pada dasarnya Suatu produk atau jasa tidak akan dikenal oleh masyarakat luas tanpa adanya promosi. Dan promosi dimulai dari yang terkecil terlebih dahulu, yaitu dengan experience yang didapat oleh konsumen ditempat. Hal ini yang menjadikan salah satu jawaban mengapa analisis respon konsumen terhadap ACTION tergolong rendah, yaitu karena tingkat keaktivan pegawai yang kurang. Berbeda dengan di Singapore yang menawarkan produk yang termausk dalam elemen “Have It Your Way” tersebut.

• Sebagai Tagline yang telah dipatenkan sejak 1954, hendaknya terus dibina, karena bagaimanapun juga fast food ini sudah merajalela di dunia dengan

(5)

lebih dari 10000 cabang. Pengelolaan komunikasi yang baik menunjang penjualan yang besar pula. Untuk itu bisa dimulai dengan penjaga toko yang mengatakan “Have it Your Way nya Pak/Bu!?” Walaupun terlihat sepele, akan tetapi bayangkan jika seluruh outlet menggunakan cara ini, berarti bisa beriklan gratis kepada berpuluh puluh ribu orang di dunia secara langsung.

• Burger King membuat Pesan yang lebih mengarahkan orang untuk menjawab pesan atau merespon pesan tersebut. Kalau pesan yang dibuat oleh burger king hanya untuk mendatangkan penjualan dan pembeli, Penulis sudah menilai sangat baik. Karena bagaimanapun juga terlepas Mahasiswa mengkustomisasi atau tidak yang penting dan jelas bahwa mereka mendatangkan penjualan bagi burger King.

• Burger King perlu Mengatur Cost nya untuk membuat suatu isi pesan yang benar benar efektif. Tentu saja ini demi manfaat dan kegunaannya dimasa depan dimana persaingan makanan cepat saji dan francise yang beredar dapat mempengaruhi penjualannya pada masa masa krisis Global ini. • Perlu adanya sosialisasi yang bukan kearah Branding, akan tetapi kearah

penyuluhan, hal ini disebabkan kurangnya isi pesan iklan yang tidak mencapai sampai tahap action pada jangkauan isi pesan yang efektif menurut Teori AIDA.

• Diperlukan penelitian lebih lanjut yang melibatkan responden yang lebih luas sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih komprehensif dan dapat mendukung atau melengkapi hasil penelitian ini.

(6)

Daftar Pustaka

Aaker, A.David. Managing Brand Equity. New York: The Free Press, 1991.

Aaker, A.David. Manajemen Ekuitas Merek, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Utama. , 1997.

Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Assael, Henry. Marketing: Principles and Strategy, Second Edition, Orlando : The Dryden Press, 1992.

Bell, Judith. Doing Your Research Project. Edisi ke Empat. Jakarta : Indeks, 2005

Belch, George R. And Michael A. Advertising and Promotion. New York : McGrraw Hill Companies Inc., 2004

Best., Hawkins, Del I., Roger J, dan Kenneth A. Coney. (2004). Consumer

Behavior: Building Marketing Strategy. USA: McGraw-Hill.

Duncan, Tom. Principle of Adertising and IMC 2ND Edition. New York : McGraw Hill, 2005

Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak. Strategi Menaklukkan Pasar:

Melalui Riset Ekuitas dan

Engel, J.F.; Blackwell, R.D., dan Miniard, P.W. Consumer Behavior, 6th ed. Orlando, Florida: The Dryden Press, 1994.

Gay, L.R. and Diehl, P.L. (1992). Research Methods for Business and

(7)

New York: Macmillan Publishing Company

Kertajaya, H. On Positioning. Bandung : Mizan Media Utama. (2004)

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi,

dan Pengendalian. (edisi VIII). Jakarta : Salemba Empat, 1997

Kotler, Philip. Marketing Management, The Millenium Edition, New Jersey : Prentice Hall International, Inc, 2000.

Kinnerar, Thomas, F., Roger, D., Blackwell dan Paul W., Miniard, 1998. Riset

Pemasaran. Erlangga, 1998.

Knapp, Duane. The Brand Mindset. Yogyakarta: ANDI, 2001.

Mangkunegara, AA Anwar Prabu. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama, 2002.

Nuradi, Dkk. Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996

Olson, jerry, and J.Paul Peter. Consumer Behavior (Edisi keempat). Jakarta : Erlangga, 1999.

Rangkuti, Freddy. The Power of Brand : Teknik Mengelola Brand Equity dan

Strategi Pengembangan Merek Analisis Kasus dengan SPSS. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Ruswanto, Wawan, Dkk. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta : Universitas

(8)

Ruslan, Rosady. Management Humas dan management Komunikasi.(Konsepsi

dan aplikasi). Cetakan ke-2 Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1999

Santoso, S. (2000). Hasil Analisis Statistical Product and Service Solution (SPSS). Jakarta: Elex Media Komputerindo

Sendjaja, S. Djuarsa. Pengantar Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka, 1999.

Setiawan, Bambang. Penelitian Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka, 1995.

Swastha Dh., Basu dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. (edisi II). Yogyakarta: Liberty, 1997.

Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES, 1989

Sugiyono. (2003). Metode penelitian bisnis. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A.B., & Wijarnarko, H. Power Branding : Membangun merek unggul

dan organisasi pendukungnya. Jakarta : Quantum Bisnis dan Manajemen

(2004).

Simamora, Bilson. Membongkar Kotak Hitam perilaku Konsumen, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002

Soehoet, Hoeta. Teori Komunikasi 2. Jakarta : IISIP, 2002.

Swastha, Basu dan Handoko, T.Hani. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku

(9)

Waringin, T.D. Marketing Revolution. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008

Wirartha, I Made. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis. Yogyakarta : Andi Offset, 2005

Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Grasindo, 2004.

---

Mix, September 2006

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bangunan hunian vertikal segmen masyarakat middle upper yang dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung segala kegiatan dan kebutuhan penghuni

Dengan melakukan sederetan proses magnetisasi yaitu penurunan medan magnet luar menjadi nol dan meneruskannya pada arah yang bertentangan, serta meningkatkan besar

Sistem informasi perpustakaan sekarang ini sangatlah penting untuk sekolah, instansi maupun pihak lainnya, dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan, proses peminjaman,

Bagi perusahaan, diharapkan agar hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan tempat penelitian dilakukan, untuk dapat menentukan langkah selanjutnya

Bersamaan dengan itu, Kanwil Kemenag NTB juga melakukan pendekatan secara terus menerus dan berkoordinasi dengan seluruh kekuatan umat, khususnya ulama, pimpinan Ormas

Selain itu, pada tahun 2021 pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp12 triliun untuk Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 10 juta keluarga penerima manfaat. Namun program BST ini

Data hasil uji statistik yang diperoleh dari daya proteksi formula gel minyak atsiri herba lemon balm (Melissa officinalis L) terhadap nyamuk Aedes aegypti memiliki