PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK
ELEKTRONIKA DASAR PADA SISWA
KELAS X JURUSAN AUDIO VIDEO
DI SMK NEGERI 4 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Oleh:
RAHMAT AZIS NASUTION
NIM. 509331030
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Rahmat Azis Nasution (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Teknik Elektronika Dasar Pada Siswa Kelas X Jurusan Audio Video di SMK Negeri 4 Medan, Skripsi, Medan: Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar teknik elektronika dasar siswa kelas X Teknik Audio Video di SMK Negeri 4 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Audio Video di SMK Negeri 4 Medan yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X AV1 sebagai kelas eksperimen (kelas yang menggunakan strategi pembelajaran STAD) yang berjumlah 34 orang dan kelas X AV2 sebagai kelas kontrol ( kelas yang menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori ) yang berjumlah 34 orang.
DAFTAR ISI
BAB II. KERANGKA TEORITIS, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ... 9
1. Hakekat Hasil Belajar Teknik Elektronika Dasar... 9
2. Hakekat Strategi Pembelajaran ... 16
3. Hakekat Strategi Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) ... 17
4. Keunggulan dan kelemahan menggunakan strategi Pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD)... 18
5. Hakekat Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 20
B. Penelitian Relevan ... 21
D. Jenis dan Desain Penelitian ... 28
E. Prosedur Penelitian ... 29
F. Instrumen Penelitian ... 34
G. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 35
H. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Hasil Postest Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 45
B. Uji Persyaratan Analisis... 50
C. Temuan Penelitian ... 52
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56
B. Implikasi ... 57
C. Saran ... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bentuk Fisik Resistor ... 11
Gambar 2.2. Nilai Tahanan Untuk Daya Besar ... 11
Gambar 2.3. Simbol Resistor Tetap ... 12
Gambar 2.4. Simbol Resistor Variabel ... 13
Gambar 2.5. Potensiometer Dengan dan Tanpa Saklar ... 13
Gambar 2.6. Konstruksi Potensiometer Karbon dan Kawat ... 14
Gambar 2.7. Resistor dengan 4 Gelang dan 5 Gelang ... 15
Gambar 2.8. Resistor dengan Kode Angka dan Huruf ... 16
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian. ... 33
Gambar 3.2. Ilustrasi Penerimaan Hipotesis. ... 44
Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran STAD. ... 47
Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori. ... 49
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Bentuk Kurikulum Teknik Elektronika Dasar Memahami
Konsep Dasar Elektronika ... 10
Tabel 2.2. Kode Warna Resistor ... 15
Tabel 3.1. Desain Penelitian... 29
Tabel 3.2. Kerangka Perlakuan Dengan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) ... 31
Tabel 3.3. Kerangka Perlakuan Dengan Strategi Ekspositori ... 32
Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Teknik Elektronika Dasar ... 34
Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Instrumen ... 39
Tabel 4.1. Ringkasan Data Hasil Belajar Teknik Elektronika Dasar Pada Kelas Eksperimen ... 45
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) ... 46
Tabel 4.3. Ringkasan Data Hasil Belajar Teknik Elektronika Dasar Pada Kelas Kontrol ... 48
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 48
Tabel 4.5. Uji HomogenitasTes Hasil Belajar Teknik Elektronika Dasar... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 61
Lampiran 2. RPP ... 62
Lampiran 3. Bahan Ajar ... 66
Lampiran 4. Soal Pretest ... 85
Lampiran 5. Soal Postest ... 92
Lampiran 6. Uji Validitas, Indeks Kesukaran Tes, Daya Beda dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 99
Lampiran 7. Perhitungan Harga Rata-Rata, Distribusi Frekuensi, Standar Deviasi dan Varian Tes ... 106
Lampiran 8. Perhitungan Tingkat Kecendrungan Masing-Masing Variabel Penelitian ... 113
Lampiran 9. Uji Normalitas Data Masing-Masing Kelas Penelitian .... 115
Lampiran 10. Uji Homogenitas Data Penelitian ... 120
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini berarti pendidikan merupakan institusi
utama dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan
mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan perubahan – perubahan
yang terjadi dalam sebuah tatanan masyarakat, bangsa, dan negara. Usaha-usaha
perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh pemerintah dan
pihak swasta dengan melakukan penelitian – penelitian yang berhubungan dengan
siswa dan kurikulum. Tujuan dari penelitian tersebut adalah membuat siswa dapat
belajar secara aktif di dalam kegiatan belajar mengajar yang nantinya berakibat
pada peningkatan hasil belajar siswa tersebut. Tetapi bila dilihat dewasa ini hasil
belajar siswa belumlah memuaskan atau seperti apa yang diharapkan karena mutu
pendidikan di Indonesia secara umum masih kurang dari harapan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka dibutuhkan pendekatan
belajar yang tepat, karena pada hakekatnya pendidikan adalah usaha orang tua
atau generasi tua mempersiapkan anak atau generasi muda agar mampu hidup
secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas-tugas kehidupannya dengan
sebaik-baiknya. Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa : “mendidik ialah menuntun
2
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya”.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang
menghasilkan lulusan yang diharapkan nantinya dapat menggunakan keahliannya
di dunia usaha dan industri. Sekolah yang mampu menghasilkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang terampil dan berkualitas lebih ada terdapat pada SMK.
Sekolah Menegah Kejuran (SMK) sebagai bagian dari pendidikan
menengah. Pendidikan kejuruan memiliki tujuan institusional untuk menciptakan
manusia – manusia yang terampil dan siap pakai di tengah – tengah masyarakat
yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan
sesuai dengan bidangnya masing-masing, sehingga siswa lulusan SMK termotifasi
untuk bekerja di industri sebagai tenaga kerja.
SMK Negeri 4 Medan adalah salah satu sekolah bidang keteknikan. Ibu
Lasmaria Gultom yang merupakan guru bidang studi Kompetensi Kejuruan
mengatakan bahwasanya sampai saat ini pembelajaran yang dilaksanakan
khususnya untuk bidang studi Kompetensi Kejuruan masih menggunakan metode
ekspositori. Walaupun kurikulum yang digunakan saat ini adalah berbasis
kompetensi, akan tetapi pelaksaan dari tujuan kompetensi tersebut belum dapat
terlaksana pada bidang studi Kompetensi Kejuruan. Untuk hasil belajar siswa
diberi ujian dan remedial. Akan tetapi hasil belajar yang di tetapkan oleh
Depdiknas untuk standar nilai kompetensi belum tercapai.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Medan adalah salah satu sekolah
3
pendapat guru bidang studi bahwasanya hasil belajar siswa kelas 1 untuk mata
pelajaran dasar kompetensi kejuruan, dianggap rendah dengan nilai rata - ratanya
6,7, sedangkan untuk standar nilai kompetensi yang di tetapkan oleh Depdiknas
(pusat kurikulum, balitbang, 2002 ) untuk mata diklat produktif adalah 7,0.
Rendahnya hasil belajar siswa sering dikaitkan dengan cara guru mengajar.
Dimana guru jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 4 Medan
menyampaikan pelajaran masih menggunakan metode ceramah. Pada metode
ceramah, guru berdiri di depan kelas mendominasi semua kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Siswa hanya sebagai penerima pelajaran dengan cara pasif.
Dari segi guru, banyak guru yang mengajar hanya dengan strategi ceramah saja
sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja
(Slameto, 2003:65). Proses ini hanya menekankan pada pencapaian tuntutan
kurikulum dan penyampaian tekstual semata dari pada pengembangan
kemampuan belajar siswa. Keterlibatan siswa selama pembelajaran belum optimal
sehingga berakibat pada perolehan hasil belajar siswa tidak optimal pula.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (2003 : 54), yaitu : (1). faktor
eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) seperti : faktor keluarga,
lingkungan, sekolah. (2). Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri
siswa), seperti : minat, bakat, motivasi. Untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya disekolah tentang penyebab rendahnya hasil belajar siswa, maka
penulis melakukan observasi ke SMK Negeri 4 Medan untuk program studi
4
bulan April 2014. Observasi di SMK Negeri 4 Medan menunjukkan hasil belajar
teknik elektronika dasar siswa masih berada dibawah standar rata-rata.
Dari wawancara dengan guru dan kepala sekolah SMK Negeri 4 Medan
dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam aspek psikomotorik telah
terlaksana, tetapi belum mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Dalam proses
pembelajaran siswa telah mengalami peningkatan pada kemampuan psikomotorik,
tetapi tidak pada kemampuan kognitif dan afektifnya. Kemampuan kognitif dan
kemampuan afektif yang berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman serta
motivasi belajar belum dimiliki oleh siswa, sehingga menyebabkan terdapatnya
siswa yang kurang bersemangat dalam belajar. Dalam hal ini penggunaan strategi
pembelajaran kooperatif diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa dalam
hal kemampuan berpikir, pengetahuan, pemahaman dan afektifnya.
Selama ini guru mengalami kesulitan dalam menarik perhatian siswa
dalam belajar. Ada beberapa permasalahan yang terjadi di dalam kelas, seperti
siswa cenderung bersikap tertutup terhadap teman, kurang memberi perhatian
pada teman sekelas, bergaul hanya dengan orang tertentu, ingin menang sendiri
sehingga membuat beberapa siswa cenderung menggangu konsentrasi teman yang
lain hingga menyebabkan proses pembelajaran pasif, dan kurang kondusif.
Perubahan cara belajar dahulu yang lebih terpusat ke guru, sekarang beralih dan
terpusat ke peserta didik dengan adanya strategi pembelajaran.
Melihat dari hasil survey yang dilakukan di lapangan, maka peneliti
mencoba menerapkan strategi pembelajaran tipe Student Teams Achievement
5
Adapun model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran yang
berorientasi pada pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan
bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil
secara kolaboratif.
Dengan konsep ini hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi
siswa karena proses pembelajaran berkembang alamiah dalam bentuk kegiatan
siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Dalam pembelajaran kooperatif tugas guru adalah membantu siswa mencapai
tujuannya, maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan pendekatan belajar
dari pada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim
yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas
sesuatu yang datang dari menemukan sendiri bukan apa yang dikatakan guru.
Salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan adalah
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Tipe STAD
merupakan pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan adjektif
yang mengikabatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk
individu anggota. Dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
membantu siswa untuk lebih terbuka pada siswa yang lain, lebih aktif dalam
proses pembelajaran sehingga motivasi untuk belajar lebih tinggi.
Dari uraian latar belakang, peneliti mencoba melakukan penelitian guna
mengetahui pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar teknik elektronika dasar
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar teknik elektronika dasar siswa.
2. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
3. Strategi pembelajaran yang diterapkan kurang tepat dalam pembelajaran
teknik elektronika dasar.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian memperoleh hasil yang maksimal, maka peneliti
melakukan pembatasan masalah pada hal sebagai berikut :
1. Hasil belajar teknik elektronika dasar siswa.
2. Strategi yang diterapkan dalam pembelajaran yaitu menerapkan strategi
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
3. Strategi yang diterapkan dalam pembelajaran sebagai perbandingan yaitu
strategi pembelajaran ekspositori.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan
masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar teknik elektronika dasar siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
7
2. Bagaimana hasil belajar teknik elektronika dasar siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran ekspositori di kelas X Teknik Audio Video di SMK
Negeri 4 Medan ?
3. Apakah hasil belajar teknik elektronika dasar siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran ekspositori di kelas X Teknik Audio Video
di SMK Negeri 4 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar teknik elektronika dasar pada siswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) di kelas X Teknik Audio Video di SMK
Negeri 4 Medan.
2. Untuk mengetahui hasil belajar teknik elektronika dasar pada siswa yang
diajar dengan strategi ekspositori di kelas X Teknik Audio Video di SMK
Negeri 4 Medan.
3. Untuk mengetahui hasil belajar teknik elektronika dasar pada siswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) adalah lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori di
8
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan
hasil belajar di SMK Negeri 4 Medan.
2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD).
3. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya.
Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat:
1. Menambah khasanah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang
berkaitan dengan strategi pembelajaran merencanakan pembelajaran
dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) dan strategi pembelajaran ekspositori, serta
pengaruhnya terhadap hasil belajar Teknik Elektronika Dasar.
2. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan
efisien.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pijakan untuk melakukan
56 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data diperoleh
beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Hasil belajar Teknik Elektronika Dasar kelas X SMK Negeri 4 Medan
yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) memperoleh skor rata-rata 22,73 dengan
skor tertinggi 27 dan skor terendah 17 atau nilai rata-rata 75,76.
2. Hasil belajar Teknik Elektronika Dasar kelas X SMK Negeri 4 Medan
yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori
memperoleh skor rata-rata 16,32 dengan skor tertinggi 21 dan skor
terendah 13 atau nilai rata-rata 54,4.
3. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) lebih tinggi dibandingkan
dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi
ekspositori pada mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar di kelas X SMK
Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2014/ 2015, hal ini dibuktikan dari hasil
57
B. Implikasi
1. Jika Strategi Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
diterapkan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, maka hasil belajar
Teknik Elektronika Dasar pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Medan akan
meningkat dan mencapai KKM.
2. Jika Strategi pembelajaran ekspositori diterapkan oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar, maka hasil belajar Teknik Elektronika Dasar
pada siswa kelas X SMK negeri 4 Medan tidak mencapai KKM.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan
adalah:
1. Kepada guru yang mengajar Teknik Elektronika Dasar dapat menjadikan
Strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
sebagai salah satu alternatif dalam memilih Strategi pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada guru yang mengajar Teknik Elektronika Dasar dapat menerapkan
Strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
sebagai Strategi pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa
RIWAYAT HIDUP PENELITI
Rahmat Azis Nasution lahir ke dunia ini dengan suara tangisan kuat dan
mulai menghirup udara segar dunia yang fana ini pada tanggal 30 November
1991, bertempat di Sidikalang, disebuah rumah yang sederhana. Dibesarkan,
diasuh, dan dididik oleh seorang ayah yang hebat bernama Drs. H. Abdullah
Nasution dan ibu yang penyayang bernama Hj. Sarinah Daulay, S.Pd.I dan
merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Mengenyam pendidikan pertama
di SD Negeri 067689 Medan dari tahun 1998 dan lulus tahun 2003, lalu
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 29 Medan dari tahun 2003 lulus tahun
2006, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMK Negeri 4 Medan dari tahun
2006 lulus tahun 2009. Atas dukungan dan motivasi dari orang tua, akhirnya
dengan penuh semangat juang penelitipun melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi negeri, tepatnya di Universitas Negeri Medan pada jurusan Pendidikan
Teknik Elektro. Satu hal yang selalu ada dibenak peneliti, yaitu ingin membuat
orang tua tersayang bahagia. Maka dari itu, penelitipun bekerja keras untuk bisa
mencapai cita-cita peneliti karena ada satu kata-kata motivasi dalam benak peneliti yaitu “Tidak Ada Yang Tidak Mungkin (Impossible Is Nothing)”
Alhamdulillah wasyukurillah dengan ridho dari Allah swt, peneliti mampu
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan hasil yang