PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Pendidikan Fisika
Oleh:
RAMEYANTI TAMPUBOLON NIM. 8136175013
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
RAMEYANTI TAMPUBOLON. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri Pada Materi Fluida Statis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan aktivitas, respon, dan hasil belajar siswa pada materi fluida statis berbasis inkuiri berdasarkan standart BSNP.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (Research and Development). Sampel penelitian ini adalah kelas X IPA2 SMA Swasta PRIMBANA Medan pada bulan Maret – April 2015 dengan jumlah siswa 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu 1)menggunakan lembar validasi bahan ajar berupa angket yang divalidkan oleh tim ahli, 2)lembar penilaian respon siswa berupa angket, 3)lembar observasi aktivitas siswa yaitu psikomotorik dan afektif yang dinilai oleh 2 guru, 4) soal yang disusun dan telah divalidkan berupa 5 pertanyaan setiap pertemuan.
Dari hasil penelitian diperoleh: Ada peningkatan aktivitas belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar Fisika berbasis Inkuiri pada materi Fluida Statis, yaitu pada pertemuan pertama diperoleh 67,50 dengan kategori “cukup aktif”, pertemuan kedua diperoleh 79,58 dengan kategori “aktif”, dan pertemuan ketiga diperoleh 88,85 dengan kategori “sangat aktif”. Ada peni\ngkatan respon belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar Fisika berbasis Inkuiri pada materi Fluida Statis, pada pertemuan pertama diperoleh 59,24 dengan kategori “cukup baik”, pertemuan kedua diperoleh 77,99 dengan kategori “baik”, dan pada pertemuan ketiga diperoleh 84,091 dengan kategori “sangat baik”. Ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar Fisika berbasis Inkuiri pada materi Fluida Statis. Hasil belajar siswa dilakukan gain ternormalisasi yaitu gain pertama sebesar 0,336 kategori “sedang”, gain kedua sebesa 0,432 kategori “sedang”, dan gain ketiga sebesar 0,792 kategori “tinggi”.
ii ABSTRACT
This research aimed to analyze is the teaching materials which is developed can improve the activity, response, and learning outcomes of students in static fluid material based on inquiry which is suitable to BSNP standard
The research method was Research and Development research. The sample in this research was Class X IPA2 SMA Swasta PRIMBANA Medan on March-April in 2015 with the totalling of thirty students. The instruments in this research to collect the data were 1)validation sheet of teaching material in questionaire type which was validated by the experts, 2) assessment sheet of students’ response in questionaire type, 3) observation sheet of students’ activity consist of psychomotor and affective which was assed by two teachers, 4) eassay test which was prepared and validated consist of five problems in each meeting.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri Pada
Materi Fluida Statis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tesis ini disusun dalam rangka
memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril
maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan tesis ini.
Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak
Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M dan Dr. Makmur Sirait, M.Si sebagai Pembimbing I
dan II yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal
penulisan hingga selesainya tesis ini. Selanjutnya ucapan terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si dan Dr. Ridwan A Sani, M.Si,
serta Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku narasumber dan tim penguji yang
telah memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
penulisan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dina Sapriana selaku
Kepala SMA Swasta Primbana Medan, Bapak Nurdin, S.PAI selaku PKS-1,
Bapak Jendri Napitupulu selaku Guru Fisika yang melakukan pengamat 1 selama
penulis meneliti, Bapak Muhammad Yuda selaku Kepala Lab IPA yang
melakukan pengamat 2 selama penulis meneliti, beserta seluruh dewan guru,
Kepala Tata Usaha beserta staf, atas bantuan dan kerjasamanya sehingga
terlaksananya penelitian ini.
Selain itu, penulis dengan penuh hormat menyampaikan terimakasih yang
Abang Rajes Tampubolon/istri, Adik Larici Peronica Tampubolon, Adik
Gunawan Tampubolon yang telah memberi dukungan baik moril maupun materil
kepada penulis selama perkuliahan sampai penyelesaian tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh teman-teman
seperjuangan DIKFIS A 2013 (bang Agus, ito Berkat, bang Dahrim, adek Dini,
turang Fajrul, adek Febriani, bang Harnas, adek Lia Afrianti, kak Lia Windari,
bang Hifni, kak Helena, ito Rouli), Rizky Amelia, serta berbagai pihak atas segala
dorongan dan bantuannya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa selaku manusia biasa tak luput dari kesalahan
dan kekhilafan, sehingga di dalam penulisan tesis ini sudah tentu terdapat
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Semoga
tesis ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya serta bermanfaat dalam
menambah khazanah ilmu pengetahuan.
Medan, Juli 2015
Penulis,
Rameyanti Tampubolon NIM. 8136175013
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Batasan Masalah ... 7
1.4 Rumusan Masalah ... ... 8
1.5 Tujuan Penelitian ... 9
1.6 Manfaat Penelitian ... 9
1.7 Definisi Operasional ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Belajar ... 12
2.2 Bahan Ajar... ... 13
2.2.1 Peran Bahan Ajar Dalam Kegiatan Pembelajaran... ... 17
2.2.2 Jenis-jenis Bahan Ajar... ... 18
2.2.2.1 Modul Pembeajaran... ... 19
2.2.2.2 Penyusunan Bahan Ajar Modul Pembelajaran... ... 21
2.2.3 Standart Kelayakan Modul Pembelajaran ... 24
2.2.4 Tujuan Modul dalam Kegiatan Belajar Mengajar... 26
2.3 Teori Pengembangan Bahan Ajar... ... 27
2.4 Alasan Guru Mengembangkan Bahan Ajar... ... 31
2.5 Prinsip Pengembangan Bahan Ajar... ... 33
2.6 Teori Model Pembelajaran Inkuiri... ... 36
2.6.1 Teori Belajar Yang Melandasi Model Pembelajaran Inkuiri... 36
2.6.2 Model Pembelajaran Inkuiri... ... 38
2.6.3 Langkah-langkah (Sintaks) Model Pembelajaran Inkuiri... 41
2.6.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri... ... 46
2.7 Aktivitas... 47
2.8 Hasil Belajar... 49
2.7 Penelitian Yang Relevan... ... 50
2.8 Kerangka Berfikir... 53
2.9 Hipotesis Penelitian... ... 54
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 55
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 55
3.3 Jenis dan Desain Penelitian ... 55
3.4 Prosedur Penelitian ... 56
3.4.1 Persiapan Penelitian... ... 56
3.4.3 Standarisasi Bahan Ajar Yang Dikembangkan... ... 58
3.4.4 Ujicoba Bahan Ajar Fisika Yang Dikembangkan... ... 59
3.5 Teknik Pengumpulan Data... ... 59
3.6 Teknik Analisis Data ... 60
3.6.1 Lembar Validasi Media dan Materi... 61
3.6.2 Menghitung Validasi Tes ... ... 62
3.6.3 Menghitung Reliabilitas Tes... ... 64
3.6.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa... 65
3.6.5 Menghitung Data Angket... ... 66
3.6.6 Perhitungan Indeks Gain ... ... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... ... 68
4.1.1 Hasil Analisis Study Pendahuluan ... 68
4.1.2 Hasil Analisis Tahap Pengembangan Terbatas ... 69
4.1.2.1 Uji Validasi Materi dan Media Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri pada materi Fluida Statis... 69
4.1.2.2 Penilaian Bahan Ajar Menurut Guru dan Siswa... 88
4.1.3 Hasil Analisis Evaluasi Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri Pada Materi Fluida Statis ... 90
4.1.3.1 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 90
4.1.3.2 Hasil Respon Belajar Siswa ... 104
4.1.3.3 Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 116
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 118
4.2.1 Peningkatan Hasil Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri ... 118
4.2.2 Peningkatan Hasil Respon Belajar Siswa dengan Menggunakan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri ... 121
4.2.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri ... 126
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan... ... 129
5.2 Saran ... 130
i
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap-tahap Pembelajaran Inkuiri ... 44
Tabel 2.2 Penelitian Yang Relevan ... 50
Tabel 3.1 Kategori Validitas Bahan Ajar ... 62
Tabel 3.2 Uji Validitas Hasil Belajar ... 63
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Tes... 64
Tabel 3.4 Kategori Aktivitas Bahan Ajar ... 66
Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Skor Penilaian Respon ... 67
Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Gain ... 67
Tabel 4.1 Rekaman Proses Validasi Oleh Validator ... 70
Tabel 4.2 Saran Perbaikan Materi dan Bahan Ajar Oleh Tim Ahli... 70
Tabel 4.3 Saran Perbaikan Media dan Bahan Ajar Oleh Tim Ahli... 73
Tabel 4.4 Contoh Modul Sebelum Dan Sesudah Validasi ... 75
Tabel 4.5 Hasil Validasi Dan Materi Bahan Ajar ... 88
Tabel 4.6 Hasil Persen Penilaian Ketertarikan Belajar Siswa... 89
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa... 90
Tabel 4.8 Hasil Penilaian Aktivitas pada Setiap Aspek Pertemuan I ... 92
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Aktivitas pada Setiap Aspek Pertemuan II ... 96
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Aktivitas pada Setiap Aspek Pertemuan III ... 100
Tabel 4.11 Hasil Respon Belajar Siswa pada Pertemuan I ... 105
Tabel 4.12 Hasil Respon Belajar Siswa pada Pertemuan II ... 107
Tabel 4.13 Hasil Respon Belajar Siswa pada Pertemuan III ... 109
Tabel 4.14 Seluruh Frekuensi dari Hasil Respon Belajar Siswa ... 112
Tabel 4.15 Hasil Rata-rata Respon Belajar Siswa ... 112
Tabel 4.16 Rekaman Proses Saran atau Komentar Setiap Pertemuan... 113
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Langkah-langkah Penelitian Dan Pengembangan Sugiyono ... 28
Gambar 3.1. Prosedur Dan Tahapan Penelitian Dan Pengembangan Bahan Ajar Fisika Kelas X SMA/MA Semester 2 ... 57
Gambar 4.1. Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ... 93
Gambar 4.2. Grafik Hasil Penilaian Aktivitas per Aspek Pertemuan I... ... 94
Gambar 4.3. Grafik Hasil Penilaian Aktivitas per Aspek Pertemuan II... ... 98
Gambar 4.4. Grafik Hasil Penilaian Aktivitas per Aspek Pertemuan III... ... 103
Gambar 4.5. Grafik Frekuensi Hasil Respon Belajar Siswa Setiap Pertemuan ... 112
Gambar 4.6. Grafik Hasil Peningkatan Respon Belajar Siswa ... 113
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 135
Lampiran 2. Lembar Penilaian Ahli Media 1 ... 162
Lampiran 3. Lembar Penilaian Ahli Materi 1 ... 181
Lampiran 4. Lembar Penilaian Ahli Media 2 ... 192
Lampiran 5. Lembar Penilaian Ahli Materi 2 ... 203
Lampiran 6. Lembar Penilaian Ahli Media 3 ... 214
Lampiran 7. Lembar Penilaian Ahli Materi 3 ... 227
Lampiran 8. Uji Validasi Tes Hasil Belajar ... 238
Lampiran 9. Uji Reliabilitas Tes ... 242
Lampiran 10. Lembar Observasi Penilaian Psikomotorik Pengamat 1... 244
Lampiran 11. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Pengamat 1 ... 250
Lampiran 12. Lembar Observasi Penilaian Psikomotorik Pengamat 2... 256
Lampiran 13. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Pengamat 2 ... 262
Lampiran 14. Hasil Penilaian Respon Siswa... 268
Lampiran 15. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1... 271
Lampiran 16. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2... 275
Lampiran 17. Lembar Kerja Siswa (LKS) 3... 282
Lampiran 18. Hasil Wawancara Dengan Guru ... 288
Lampiran 19 Lembar Respon Belajar Siswa ... 291
Lampiran 20 Rekapitulasi Hasil Validasi Materi Oleh Tim Ahli ... 294
Lampiran 21 Rekapitulasi Hasil Validasi Media Oleh Tim Ahli ... 297
Lampiran 22 Rekapitulasi Hasil Respon Ketertarikan Belajar Belajar Siswa 301 Lampiran 23 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa/i ... 303
Lampiran 24 Rekapitulasi Hasil Respon Siswa ... 315
Lampiran 25 Hasil Uji Gain Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 321
Lampiran 26 Produk Bahan Ajar ... 324
Lampiran 27 Lembar Respon Ketertarikan Belajar Siswa ... 384
Lampiran 28 Gambar Penelitian ... 387
Lampiran 28 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing ... 396
Lampiran 29 Surat Undangan Seminar Proposal Tesis... 397
Lampiran 30 Surat Izin Penelitian Dari UNIMED ... 398
Lampiran 31 Surat Balasan Penelitian Dari SMA PRIMBANA ... 399
Lampiran 32 Surat Undangan Ujian Tesis. ... 400
Lampiran 33 Surat Pernyataan Tidak Plagiat... 401
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara,. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan juga merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya. Pendidikan harus mampu menghasilkan
lulusan yang mampu berfikir global (think globally), dan mampu bertindak local (act locally),
serta dilandasi oleh akhlak yang mulia. (Bhawayasa, 2011)
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan profesional adalah meningkatkan kualitas pendidikan, yaitu dengan
melakukan penyempurnaan sistemik terhadap seluruh komponen pendidikan seperti
peningkatan kualitas dan pemerataan penyebaran pendidikan, sumber belajar, kurikulum,
sarana dan prasarana yang memadai, serta didukung oleh berbagai kebijakan pemerintah
dengan mendesentralisasikan pendidikan ke daerah kota dan kabupaten dengan konsep
Kenyataannya di lapangan menunjukkan kualitas mutu pendidikan di Indonesia saat ini
sangat memprihatinkan. Rendahnya mutu pendidikan telah melingkupi banyak bidang studi
termasuk diantaranya bidang studi Fisika. Dari observasi yang telah dilakukan peneliti di
Sekolah SMA swasta Primbana Medan dapat dilihat betapa rendahnya nilai yang didapat
peserta didik kelas X, dapat dilihat nilai akhir yang dicapai siswa rata-rata berada di bawah
angka 7,0. Nilai ini belum dapat dibilang berhasil bila dibandingkan dengan nilai standart
kelulusan minimal 7,5 pada materi pelajaran Fisika yang telah ditetapkan pihak sekolah
berdasarkan kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan oleh beberapa aspek diantaranya sebagai
berikut: 1) Perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia sering berubah, sehingga pendidik
dan peserta didik merasa kesulitan beradaptasi dalam proses belajar mengajar; 2) Model yang
digunakan kurang tepat, sehingga belajarnya kurang menarik bagi peserta didik; 3) Sumber
belajar seperti buku teks terbatas dan kurang menarik untuk dibaca atau ditelusuri oleh
peserta didik.
Untuk tercapainya pembelajaran Fisika, pendidik mencoba mengembangkan bahan ajar
sendiri dan memilih model pembelajaran yang tepat, sehingga pembelajaran tidak hanya
menyampaikan konsep-konsep atau teori yang susah untuk dimengerti dan dipahami,
rumusan terlalu banyak, hitungan yang sulit, dan soal-soal yang sulit dimengerti, yang
menyebabkan motivasi dan keinginan peserta didik untuk belajar Fisika menjadi kurang dan
membosankan.
Bahan ajar yang dikembangkan sendiri oleh pendidik dapat disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik. Selain lingkungan sosial, budaya, dan geografis, karakteristik
peserta didik juga mencakup kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang
keluarga, dan lain-lain. Pengembangan bahan ajar dapat menjawab atau memecahkan
masalah ataupun kesulitan dalam belajar. (Depdiknas, 2008). Terdapat bagian-bagian materi
menjelaskannya, kesulitan tersebut dapat saja terjadi karena materi tersebut abstrak dan rumit
untuk dipahami. Apabila materi bersifat abstrak maka bahan ajar mampu menggunakan
gambar, foto, bagan atau skema dll untuk menjelaskan materi tersebut. Demikian dengan
rumit dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.
Bahan ajar adalah bagian dari sumber belajar. Bahan ajar merupakan suatu komponen
dalam sistem pembelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran. Bahan ajar dapat membantu siswa dalam memahami konsep
dan materi pembelajaran yang disampaikan secara lebih optimal. Bahan ajar yang
dikembangkan dengan berbagai variasi akan membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih
menarik. Bahan ajar yang menarik diharapkan dapat meningkatkan minat peserta didik dalam
belajar.
Menurut Santyasa (2009) keuntungan penerapan bahan ajar dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut: 1) Meningkatkan motivasi peserta didik, karena setiap kali mengerjakan
tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan; 2) Setelah
dilakukan evaluasi, pendidik dan peserta didik mengetahui benar, pada bahan ajar yang mana
peserta didik telah berhasil dan bagian mana yang belum berhasil; 3) Peserta didik mencapai
hasil sesuai dengan kemampuannya; 4) Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu
semester, dan 5) Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan ajar disusun menurut jenjang
akademik.
Salah satu cara untuk menghasilkan bahan ajar yang menarik adalah dengan
menerapkan bahan ajar berbasis inkuiri. Penerapan bahan ajar ini dikatakan menarik karena
bahan ajar yang dikembangkan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran. Prinsip-prinsip
pembelajaran tersebut yaitu mulai dari yang mudah untuk memahami yang sukar, dari yang
kongkret untuk memahami yang abstrak, pengulangan akan memperkuat pemahaman siswa,
motivasi belajar siswa yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
siswa, mencapai tujuan yang akan dicapai ibarat naik anak tangga, setahap demi setahap,
akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu, dan mengetahui hasil yang telah dicapai akan
mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di SMA Swasta Primbana Medan, bahan
ajar berbasis inquiri belum tersedia. Umumnya bahan ajar yang tersedia berupa buku sumber
yaitu buku teks. Penggunaan buku teks dinilai kurang interaktif dan kurang optimal dalam
menanamkan konsep Fisika yang benar kepada siswa. Hal ini dapat berpengaruh pada minat
belajar siswa yang kurang untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Keadaan ini
menciptakan proses pembelajaran yang tidak efektif dan optimal, sehingga materi pelajaran
yang diajarkan tidak tersampaikan dengan baik. Berdasarkan permasalahan yang telah
diuraikan, salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah membuat bahan ajar Fisika berbasis
model pembelajaran inkuiri. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membuat bahan ajar
berupa modul pembelajaran Fisika berbasis model inkuiri pada konsep Fluida Statis untuk
pembelajaran menurut standart proses siswa kelas X SMA.
Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran menekankan kepada aktivitas
siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Berdasarkan paparan diatas maka jelas bahwa
pembelajaran berbasis inkuiri sangat penting untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran
Fisika, dikarenakan dapat melatih siswa untuk belajar mandiri, berpikir dan menemukan
sendiri jawaban dari permasalahan.
Menurut Joyce (2009), model pembelajaran inkuiri dirancang untuk membawa siswa
secara langsung kedalam proses ilmiah melalui latihan-latihan yang dapat memadatkan
proses ilmiah tersebut kedalam periode waktu yang singkat. Tujuannya adalah membantu
diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa
ingin tahu.
Penelitian yang terkait dengan pengembangan bahan ajar dan model inkuiri yang telah
berhasil diteliti sebelumnya diantaranya sebagai berikut: penelitian yang dilakukan oleh
Wibowo, dkk (2013) menyatakan bahwa: hasil bahan ajar fisika berbasis model
pembelajaran REACT pada pokok bahasan fluida untuk siswa SMA kelas XI memiliki
kriteria layak. Ahmad (2013) dalam penelitian, menyatakan bahwa hasil bahan ajar yang
dikembangkan berkategori valid, respon belajar siswa memiliki peningkatan, dan efektivitas
pembelajaran memiliki kriteria efektif. Wahyudi, dkk (2014), menyatakan hasil bahan ajar
yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa dengan kriteria yang sangat baik.
Winarni, dkk (2013) menyatakan bahwa: (1) kualitas modul yang dikembangkan termasuk
dalam kategori “sangat baik” dilihat dari komponen materi, bahasa dan gambar, penyajian,
dan kegrafisan berdasarkan validator dari ahli dan teman sejawat; (2) modul yang
dikembangkan, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Rata-rata nilai siswa sesudah
menggunakan modul lebih tinggi daripada rata-rata nilai siswa sebelum menggunakan modul.
Jaya (2012) dalam penelitian, menyatakan hasil tersebut bahan ajar yang dikembangkan
layak dengan kriteria sangat baik. Darmayanti (2012), menyatakan hasil penggunaan buku
siswa berbasis inkuiri mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan respon
belajar siswa. Septiani, dkk (2013) dalam penelitiannya menyatakan hasil tersebut adalah
nilai validitasnya sangat valid, bahan ajar sangat praktis dan sangat efektif, dan meningkatkan
hasil belajar siswa.
Susetyo (2008) dalam penelitian, menyatakan penelitian ini dilakukan melalui uji coba
bertingkat dan hasil penerapan perangkat menunjukkan kecenderungan pembiasaan bekerja
secara umum sangat baik. Fauziah, dkk ( 2013), menyatakan hasil penelitian bahwa terjadi
peningkatan nilai rata-rata kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengadakan penelitian dengan
memanfaatkan bahan ajar sebagai sumber belajar siswa yang digunakan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diperkaya dengan masalah-masalah nyata dalam
kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi fluida statis. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul penelitian: “Pengembanagan
Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri Pada Materi Fluida Statis Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasikan
masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika masih rendah.
2. Perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia sering berubah, sehingga pendidik dan
peserta didik merasa kesulitan beradaptasi dalam proses belajar mengajar.
3. Pengajaran Fisika membutuhkan model yang tepat, sesuai dengan pokok bahasan dan
karakteristiknya yaitu menemukan hal-hal yang baru, sehingga siswa dapat memahami
materi secara maksimal.
4. Bahan ajar yang tersedia berupa buku sumber hanya buku teks dan LKS. Penggunaan
buku teks dinilai kurang interaktif dan kurang optimal dalam menanamkan konsep Fisika
yang benar kepada peserta didik.
5. Di SMA Swasta Primbana Medan, modul pembelajaran berbasis inkuiri belum tersedia.
Mengingat luasnya permasalahan dalam penelitian dan keterbatasan materi dan waktu
yang tersedia, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini agar lebih terfokus
pada objek penelitian adalah:
1. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar berbasis inkuiri untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa, respon belajar siswa, dan hasil belajar siswa.
2. Bahan ajar yang dikembangkan merupakan berbasis inkuiri dan diimplementasikan
dengan model pembelajaran inkuiri
3. Teori pengembangan bahan ajar fisika yang dilakukan adalah teori pengembangan dalam
Sugiyono.
4. Materi yang digunakan fluida statis di kelas X semester II.
5. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji terbatas yaitu hanya dilakukan di satu
kelas.
I.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka
permasalahan utama pada penelitian ini adalah: Apakah bahan ajar Fisika berbasis inkuiri
pada materi fluida statis layak digunakan?
Rumusan masalah ini dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah ada peningkatan aktivitas belajar Fisika siswa setelah menggunakan bahan ajar
berbasis inkuiri pada materi fluida statis dan diimplementasikan dengan model
pembelajaran inkuiri ?
2. Apakah ada peningkatan respon siswa setelah menggunakan bahan ajar Fisika berbasis
inkuiri pada materi fluida statis dan diimplementasikan dengan model pembelajaran
3. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar Fisika
berbasis inkuiri pada materi fluida statis dan diimplementasikan dengan model
pembelajaran inkuiri?
I.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis apakah ada peningkatan aktivitas belajar fisika siswa setelah
menggunakan bahan ajar berbasis inkuiri pada materi fluida statis dan diimplementasikan
dengan model pembelajaran inkuiri.
2. Untuk menganalisis apakah ada peningkatan respon siswa setelah menggunakan bahan
ajar fisika berbasis inkuiri pada materi fluida statis dan diimplementasikan dengan model
pembelajaran inkuiri.
3. Untuk menganalisis apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan
bahan ajar fisika berbasis inkuiri pada materi fluida statis dan diimplementasikan dengan
model pembelajaran inkuiri.
I.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan alternatif media pembelajaran fisika berupa bahan ajar berbasis inkuiri
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Menambahkan sumbangan karya berupa bahan ajar fisika untuk kelas X SMA/MA.
3. Mempermudah siswa kelas X SMA/MA dalam memahami materi fluida statis.
4. Memberi informasi baru bagi penelitian lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.
5. Sebagai referensi bagi guru dalam menggunakan bahan ajar yang sesuai untuk
I.7 Defenisi Operasional
Defenisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Teori Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan bahan ajar merupakan penelitian dan pengembangan yang
akan menghasilkan bahan ajar yang baik dan menguji kefektivan bahan ajar tersebut.
Menurut sugiyono (2002) langkah-langkah penelitian dan pengembangan adalah 1)
Potensi masalah; 2) Pengumpulan data; 3) Desain produk; 4) Validasi desain; 5) Revisi
Desain; 6) Uji coba Produk; 7) Revisi Produk; 8) Revisi produk; 9) Uji coba pemakaian;
10) Revisi produk; 11) Produksi massal.
2. Model pembelajaran inkuiri
Menurut Sani (2013) pembelajaran berbasis inkuiri (IBL) adalah pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam merumuskan pertanyaan dan mengarahkan untuk melakukan
investigasi dalam upaya membangun pengetahuan dan makna baru. Pembelajaran
berbasis inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk: 1) mengembangkan
ketrampilan yang dibutuhkan untuk hidup; 2) belajar menangani permasalahan; 3)
berhadapan dengan tantangan perubahan untuk memahami sesuatu; 4) mengembangkan
kebiasaan mencari solusi permasalahan. Menurut Sanjaya (2006) langkah-langkah
model pembelajaran inkuiri adalah: 1) Orientasi; 2) Merumuskan masalah; 3)
Merumuskan hipotesis; 4)Mengumpulkan data; 5) Menguji hipotesis; 6) Merumuskan
kesimpulan. Menurut Wena (2011) memiliki prinsip umum model inkuiri, yaitu: 1)
siswa akan bertanya jika dihadapkan dengan masalah yang kurang jelas; 2) siswa dapat
menyadari dan belajar menganalisis model berfikir mereka; 3) model berfikir dapat
diajarkan dan ditambahkan pada apa yang telah mereka miliki; 4) Inkuiri dalam
kelompok dapat memperkaya khazanah pikiran dan membantu siswa belajar mengenai
3. Bahan ajar
Menurut Sungkono (2003) bahan ajar merupakan seperangkat bahan yang memuat
materi atau isi pembelajaran yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajarann.
Suatu bahan pembelajaran memuat materi, pesan atau isi mata pelajaran yang berupa ide,
fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam pelajaran. Bahan ajar dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu bahan cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar
pandang dengar, bahan ajar multimedia interaktif. Bahan ajar yang akan dikembangkan
dalam penelitian ini adalah bahan ajar cetak yang berupa modul pembelajaran.
Modul adalah buku yang ditulis atau disusun dengan tujuan agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri tanpa dengan bimbingan guru.
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian
pengembangan bahan ajar fisika berbasis inkuiri pada materi fluida statis yang
dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada peningkatan aktivitas belajar sissa dalam setiap pembelajaran. Hasil
penilaian aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama hasil pengamat I
diperoleh sebesar 67,50, pertemuan kedua sebesar 79,58 dan pertemuan
ketiga sebesar 88,535. Hasil ini menunjukkan bahwa bahan ajar fisika
berbasis inkuiri pada materi fluida statis telah berhasil meningkatkan aktivitas
belajar fisika siswa.
2. Ada peningkatan respon belajar siswa dalam setiap pembelajaran. Hasil
penilaian respon belajar siswa pada pertemuan pertama hasil pengamat I
diperoleh sebesar 59,24, pertemuan kedua sebesar 77,99 dan pertemuan
ketiga sebesar 84,091. Hasil ini menunjukkan bahwa bahan ajar fisika
berbasis inkuiri pada materi fluida statis telah berhasil meningkatkan respon
belajar fisika siswa.
3. Ada peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap pembelajaran. Nilai
rata-rata hasil evaluasi belajar siswa (postes) pada pertemuan pertama adalah
66,33, pertemuan kedua adalah 78,23, dan pertemuan ketiga adalah 92,47.
Selanjutnya dilakukan uji gain. Uji gain pertama (g1) diperoleh sebesar
2
dengan kategori “sedang”. Dan uji gain ketiga (g3) diperoleh sebesar 0,792
dengan kategori “tinggi”.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil
penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pengembangan bahan ajar fisika berbasis inkuiri pada materi fluida statis
disusun berdasarkan kompetensi kurikulum 2013 dan disesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan siswa. Oleh karena itu bahan ajar fisika berbasis
inkuiri perlu disusun untuk materi yang berbeda.
2. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut dari bahan ajar fisika berbasis
inkuiri ini perlu dilakukan penerapan dalam proses pembelajaran di dalam
kelas dan melibatkan guru sebagai fasilitator.
3. Bahan ajar fisika berbasis inkuiri pada materi fluida statis dapat dicetak dan
1
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. & Sencer, M. 2012. Scientific Inquiry based Professional Development Models in Teacher Education. Educational Sciences: Theory & Practice, Volume 12, Number 1, 514-521.
Arends, R.I. 2012. Learning to Teach, Ninth Edition. Americas, New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Branch, R. M. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach.Department od Educational Psycholology and Instructional Technology University of Georgia. USA: Springer.
BNSP. 2007. Peraturan Menteri dan Pendidikan Nasional No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: BSNP
Carey, dkk. 2005. The Sistematic Design Of Instruction. Sixth Edition. United States of America.
Darmayanti, 2012. Pengembangan Buku Siswa Berbasis Inkuiri Pada Pokok Bahasan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N MAESAN BONDOWOSO. Universitas Jember.
Dewi, A.R., Widjianto & Haryoto, D, 2002. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Inti Berbasis Multimedia Dengan Swishmax Sebagai Media Belajar Mandiri Mahasiswa Fisika FMIPA. Universitas Negeri Malang.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, (2008), Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta.
Djauhar, S.M, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DEPDIKNAS.
2
Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Gulo. W, 2005. Strategi Belajar Mengajar, Cet.III, Jakarta: Grasindo
Hake. 1999. Analyzing Change/Gain Scores, (online),
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf
diakses 18 Juni 2015
Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Harahap, M, 2013. Strategi Belajar Mengajar Fisika., Program Studi Pendidikan Fisika. Universitas Negeri Medan, Medan.
Hartono. 2008.Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hidayanto, T & Irawan, E.B. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Realistic Mathematic Education Untum Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Kelas VII Pada Materi Fungsi. Universitas Negeri Malang.
Jakpar, M., 2013. Pengembangan Bahan Ajar Siswa Untuk Membelajarkan Materi Fisika Kelas X SMA Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa., Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Jaya, S. P. 2012. Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X Semester 2 Di SMK Negeri 3 Singaraja.,Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesa.
Joyce, B. & Weil, M. 2003. Models of Teaching, Fifth Edition. New Delhi: Prentice Hall of India.
Joyce, B. & Weil, M. 2009. Models Of Teaching (Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan). Terjemahan oleh Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa. E. 2009. Menjadi Guru Yang Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.
NRC, 2000. National Sains Education Standard, Wasington. D. C: National Academi Press.
Purwanto. 2004. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
3
Rostiyah N. K. 2001. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Riduwan. 2005. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Sani, R. A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sani, R.A. 2012. Pengembangan Laboratorium Fisika. Medan: UNIMED PRESS.
Sani, R.A. 2014. Pembelajaran SAINTIFIK Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan,Cet ke 2, Jakarta: Kencana.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sitepu, B. P. 2008. Buku Teks Pelajaran Berbasis Aneka Sumber, Jurnal Pendidikan Penabur 10: 95-102
Sitepu, B. P. 2014. Pengembangan Sumber Belajar. Cet I- Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito
Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.
Suryabrata. S. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.
Wahyudi, B.S, Haryadi, S. & Hariani, S.A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Grujugan Bondowoso. Universitas Jember.
4