• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR Pengaruh Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN Bl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR Pengaruh Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN Bl"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 5. Distribusi silang konsumsi makanan kariogenik dan kejadian karies gigi
Tabel 7. Distribusi silang konsumsi makanan kariogenik, kebiasaan menyikat gigi dan kejadian karies gigi molar pertama permanen
Tabel 11. Hasil uji krusskall wallis  kebiasaan menyikat gigi dan kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak usia 9-11 tahun

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh zat ekstraktif rebung bambu betung ( Dendrocalamus asper ) terhadap pertumbuhan bibit sengon (

Sedangkan kesalahan dalam membaca kata yaitu pembalikan kata, penggantian huruf vokal, penggantian huruf konsonan, penambahan huruf di tengah dan di akhir,

Pengukuran produktivitas menjadi suatu alat penting untuk menilai kenerja seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan agar menjadi bahan pertimbangan bagi pihak

Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara berencana, hal ini berarti penelitian dan pengabdian tidak bersifat sesaat atau insidental,

Apabila tidak ada sanggahan dan/atau sanggahan banding (hasil sanggahan dapat dilihat pada tabulasi sanggahan di aplikasi SPSE sesuai paket pekerjaan), selanjutnya

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

Bertitik tolak terhadap permasalahan yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, penulis tertarik untuk mengangkat kasus dari fenomena tersebut dengan judul

Menyimak tabel di atas, tampak dengan jelas bahwa hanya 76% responden yang menjawab bahwa terhadap implementasi pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) hak