• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN GURU KIMIA DALAM MENYUSUN RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMAN SE-KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN GURU KIMIA DALAM MENYUSUN RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMAN SE-KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN GURU KIMIA DALAM MENYUSUN RPP

BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMAN

SE-KABUPATEN DELISERDANG

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh: SITI HAJAR NIM.8126141015

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii ABSTRAK

Siti Hajar. NIM.8126141015. Analisis Kemampuan Guru Kimia dalam Menyusun RPP Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang. Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Kimia. Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED) 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kelengkapan dokumen RPP mata pelajaran kimia di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang sesuai dengan Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendiknas RI No.65 Tahun 2013); (2) kesesuaian isi dokumen RPP mata pelajaran kimia di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang dengan Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendiknas RI No.65 Tahun 2013); (3) perbedaan kualitas RPP mata pelajaran kimia Kelas X berdasarkan Materi Pokok di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang; dan (4) perbedaan kualitas RPP mata pelajaran kimia Kelas X berdasarkan sekolah di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran kimia kelas X yang terdaftar sebagai tenaga pendidik (guru) di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang. Sampel berjumlah 11 orang guru mata pelajaran kimia kelas X yang berasal dari 6 SMAN Se-Kabupaten Deliserdang. Teknik analisa data yang digunakan adalah secara deskriptif dengan menetapkan skor tertinggi dan terendah, rata-rata dan simpangan baku, kemudian disusun distribusi frekuensinya, meliputi distribusi frekuensi skor total dan distribusi skor untuk masing-masing komponen analisis (kelengkapan ada sebanyak 22 komponen dan kesesuaian ada 30 komponen). Hasil penelitian diperoleh: (1) kelengkapan dokumen RPP mata pelajaran kimia kelas X yang disusun guru berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang cenderung Cukup Baik (C); (2) kesesuaian dokumen RPP mata pelajaran kimia kelas X yang disusun guru berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang cenderung Baik (B); (3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Kualitas RPP mata pelajaran kimia kelas X berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang berdasarkan materi pokok; dan (4) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Kualitas RPP mata pelajaran kimia kelas X berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang berdasarkan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan guru kimia Se-Kabupaten Deliserdang harus menyusun RPP lebih baik lagi sehingga kualitas RPP guru kimia yang termasuk cukup baik dapat ditingkatkan menjadi lebih baik dalam menyusun RPP.

(5)

iii ABSTRACT

Siti Hajar. NIM.8126141015. An Analysis of Chemistry Teacher’s Capability in

Preparation of Learning Implementation Plan (RPP) Based on Curriculum 2013 in All of State Senior High School in Deliserdang District.Thesis. Study of Masters in Chemistry Education. Post Graduated University of Medan (UNIMED) 2014.

The aims of this research is to find out: (1) the completeness lesson plan of the lesson plan implementation of chemistry subject in all of State Senior High Schools in differences of lesson plan in chemistry subject in class X based on all of State Senior High School in Deliserdang district. This research used descriptive method. The population is all of chemistry teachers as amount as who listed as teachers in class X State Senior High Schools in Deliserdang District. Samples as amount as 11 chemistry teachers who is taken from 6 Senior High School in Deliserdang District. The data analysis techniques used descriptive by setting the highest and lowest score, mean and standart deviation, further prepared the distribution of frequency which consists of total score and scores for each analysis item (there are 22 completenees components and there are 30 suitability components).The result of this research: (1) The completeness of lesson plan in subjects Chemistry in class X of Senior High School that has compiled based on curriculum in 2013 in all of Senior High Schools in Deliserdang district is disposed fairly complete; (2) The suitability content of lesson plan in subjects Chemistry in class X Senior High Schools that has compiled based on curriculum 2013 in all the senior high schools in Deliserdang district is disposed fairly appropriate; (3) there were no significant differences of teacher’s lesson plan in Chemistry subjects of class X in all State Senior High Schools in Deliserdang district based on subject; (4) There were no significant differences in

teachers’s lesson plans Chemistry subjects a high school science class X Deliserdang

based on the school district. Based on the results of research and discussion obtained in this study are expected to chemistry teachers in Deliserdang District should develop better lesson plan so the quality is quite good, categorized into either category can be upgraded in the preparation of the lesson plan.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan tesis ini yang berjudul "Analisis Kemampuan Guru Kimia Dalam Menyusun RPP Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang".

Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat Bapak Dr. Mahmud, M.Sc. (Pembimbing I) sekaligus sektretaris program studi pendidikan kimia dan Dr. H. Hasruddin, M.Pd. (Pembimbing II) yang telah membimbing dan meluangkan waktu untuk memberikan ilmu, masukan, pemikiran dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dan saran selama penyusunan tesis.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si. selaku validator ahli dan RPP; Ibu Dr. Iis Siti Zahro,M.Si. selaku validator ahli dan penguji; Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si. selaku Ketua Prodi Studi Pendidikan Kimia dan penguji; dan Bapak Dr. Zainuddin Muchtar,M.Si. sebagai penguji yang telah banyak memberikan masukan yang berarti pada tesis ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh Dosen dan Staf pegawai di Program Pendidikan Kimia Pascasarjana yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tidak terhingga kepada penulis sehingga bermanfaat bagi peningkatan wawasan dan kreativitas penulis. Dan tak lupa kepada kak Desi selaku pegawai di Prodi Jurusan Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Unimed.

(7)

v

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Yusnaldi,M.Si selaku Kepala Bagian Database Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang sekaligus guru penulis di SMA Negeri 1 Lubukpakam yang telah membantu penulis dalam penyusunan tesis dan seluruh rekan-rekan pendidikan kimia pascasarjana angkatan ke-22 khususnya chotnida damayanti hasibuan, novi yanthy, ikrimah, harry fairuz, fina wahyuni saragi, erni juliani siregar, dan susilo sudarman yang selalu memberikan dorongan semangat serta semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis ini dan menyadari bahwa tesis ini masih banyak kelemahan baik segi isi dan bahasa. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak penulis terima dengan tangan terbuka guna penyempurnaan di masa mendatang. Akhir kata dengan segala pengharapan dan doa semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi para guru khususnya guru mata pelajaran kimia maupun lembaga pendidikan dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

Amin Ya Rabbal’alamin.

Medan, 27 Maret 2014

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hakikat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2.3.Ciri dan Tujuan Peembelajaran 2.3.1. Ciri – Ciri Pembelajaran 2.3.2.Tujuan Pembelajaran

2.4. Prinsip Pengembangan Pelaksanaan Rencana Pembelajaran 2.5. Unsur Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2.5.1. Petunjuk Pengisian Format RPP 2.6. Teknik Penyusunan RPP

2.7. Perencanaan Proses Pembelajaran 2.8. Guru

2.8.1. Peran dan Fungsi Guru 2.9. Mata Pelajaran Kimia

2.9.1. Pengertian Mata Pelajaran Kimia

2.9.2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Kimia 2.10. Kurikulum 2013

2.10.1. Pengertian Kurikulum 2013 2.10.2. Tujuan Kurikulum 2013 2.10.3. Karakteristik Kurikulum 2013

2.10.4. Landasan Pelaksanaan Kurikulum 2013

(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2. Populasi dan Sampel 3.3. Metode Penelitian

3.4. Parameter dan Instrumen Penelitian

3.5. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.6. Teknik Analisis dan Interpretasi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Kelengkapan Dokumen RPP Mata Pelajaran Kimia 4.1.2. Kesesuaian Dokumen RPP Mata Pelajaran Kimia

4.1.3. Penilaian Kualitas RPP Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Materi Pokok

4.1.4. Penilaian Kualitas RPP Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Sekolah

4.2. Pembahasan

4.2.1. Kelengkapan Dokumen RPP Mata Pelajaran Kimia 4.2.2. Kesesuaian Dokumen RPP Mata Pelajaran Kimia

4.2.3. Penilaian Kualitas RPP Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Materi Pokok

4.2.4. Penilaian Kualitas RPP Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Sekolah

4.3. Keterbatasan Penelitian

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Rentang Penilaian Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

45

Tabel 4.1. Nilai Mean Komponen Kelengkapan Dokumen RPP di SMAN yang Diimpelementasikan Kurikulum 2013 Se-Kabupaten Deliserdang T.A.2013/2014 Berdasarkan Skala 1-3.

48

Tabel 4.2. Nilai mean Komponen Kesesuaian Isi Dokumen RPP di SMAN yang Diimpelementasikan Kurikulum 2013 Se-Kabupaten Deliserdang T.A. 2013/2014 Berdasarkan Skala 1-3.

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Komponen RPP Menurut Permendikbud

No.81A Tahun 2013

21

Gambar 2.2. Skema Penyusunan RPP 23

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian Analisis Pemahaman Guru Mata Pelajaran Kimia dalam Penyusunan RPP Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se- Kabupaten Deliserdang

41

Gambar 4.1. Gambaran Kualitas RPP Berdasarkan Materi Pokok di SMAN yang Diimplementasikan Kurikulum 2013 Se-Kabupaten Deliserdang T.A. 2013/2014

53

Gambar 4.2. Gambaran Kualitas RPP Berdasarkan Sekolah di SMAN yang Diimplementasikan Kurikulum 2013 Se-Kabupaten Deliserdang T.A. 2013/2014

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Instrumen Telaah Kelengkapan Dokumen RPP 69 Lampiran 2. Instrumen Telaah Kesesuaian Dokumen RPP 74 Lampiran 3. Pedoman Angket Guru Pendidikan Kimia 78 Lampiran 4. RPP Berdasarkan Kurikulum 2013 103 Lampiran 5. Telaah Kelengkapan Dokumen RPP 187 Lampiran 6. Telaah Kesesuaian Dokumen RPP 188 Lampiran 7. Deskripsi Statistik Komponen Instrumen

Telaah Kelengkapan Dokumen RPP

189

Lampiran 8. Deskripsi Statistik Komponen Instrumen Telaah Kesesuaian Dokumen RPP

190

Lampiran 9. Diagram Batang Komponen Instrumen Telaah Kelengkapan Dokumen RPP

192

Lampiran 10. Diagram Batang Komponen Instrumen Telaah Kesesuaian Dokumen RPP

193

Lampiran 11. Nilai Kelengkapan Dokumen RPP 194 Lampiran 12. Nilai Kesesuaian Dokumen RPP 196 Lampiran 13. Nilai Kualitas RPP Berdasarkan Materi Pokok 198 Lampiran 14. Nilai Kualitas RPP Berdasarkan Sekolah 201

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan faktor penentu pertama yang menentukan keberhasilan pembelajaran di dalam kurikulum 2013 yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Persiapan diri guru menjadi hal yang sangat penting karena guru akan mengemban amanah pembelajaran yang bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempersentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran (Anonim, 2013).

Berdasarkan UU No. 14 tahun 2005 Pasal 10 menyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Posisi guru sebagai tenaga profesional mempunyai tujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional. Adapun fungsi pendidikan nasional sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

(14)

2

disesuaikan dengan Kurikulum 2013. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Standar Nasional Pendidikan tersebut meliputi : standar isi; standar proses ; standar kompetensi kelulusan; standar tenaga kependidikan; standar sarana dan prasarana; standar pengelolaan; standar pembiayaan; dan standar penilaian. Dalam hal pengembangan kurikulum, Standar Isi (SI) dan Standar kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum (Mulyasa, 2008).

Berdasarkan PP 19 Tahun 2005, Pasal 20 dinyatakan bahwa“ perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar “.Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan guru dalam menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan bimbingan, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik. Kegiatan bimbingan adalah kegiatan guru dalam menyusun rencana bimbingan , melaksanakan bimbingan, mengevaluasi proses dan hasil bimbingan, serta melakukan perbaikan tindak lanjut bimbingan dengan memanfaatkan hasil evaluasi (Permenpan 16 pasal 1, 2009).

(15)

3

dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional; membimbing guru pemula dalam program induksi; melaksanakan publikasi ilmiah; dan membuat karya inovatif. (Permenpan 16 pasal 13, 2009).

Hasil penelitian Sumarno (2009) menyatakan bahwa pemberdayaan kemampuan guru yang meliputi peningkatan kualifikasi pendidikan, pelatihan penyusunan silabus dan RPP, serta penataan penulisan karya ilmiah terhadap guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Kinerja guru (melalui indikator pengetahuan, sikap, keterampilan) berpengaruh positif terhadap kualitas pendidikan (kualitas nilai, dan kuantitas belajar). Kinerja guru memiliki peran yang penting di dalam mempengaruhi peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar. Hal ini menyiratkan bahwa kemampuan menyusun RPP merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan.

Guru seharusnya melakukan perencanaan pembelajaran dengan baik dan dipersiapkan sebelum melaksanakan pembelajaran dan matang. Namun sebaliknya berdasarkan pengamatan di lapangan para guru menyusun RPP secara tergesa-gesa, hanya menyalin dari RPP yang sudah ada tanpa melakukan perbaikan dan tidak menjadikan pembelajaran adalah suatu hal yang menyenangkan dan penuh inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan (Safardi, 2009) yang mengatakan bahwa pada kenyataannya saat ini guru dalam membuat RPP tidak dirancang dengan baik, kebanyakan RPP yang disusun tidak dijadikan sebagai acuan dalam proses belajar mengajar melainkan guru cenderung berpedoman terhadap buku paket (buku pegangan) sehingga RPP yang disusun guru hanya digunakan untuk pelengkap administrasi saja.

(16)

4

tidak memahami dengan benar apa sebenarnya hakikat RPP, bagaimana prinsip-prinsip penyusunan RPP dan kegunaan penyusunan RPP.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa aktivitas para guru kimia dalam pelaksanaan pembelajaran kimia sebagai pencerminan kemampuan para guru dalam mengimplementasikan teori – teori pembelajaran dalam proses belajar mengajar masih belum memadai pada SMA di Kota Medan dan telah menunjukkan bahwa hasil supervisi akademik pada tahun 2010 bahwa guru memiliki seperangkat mengajar dengan 58,68% dan profil kerja guru yang baik hanya 47,50% (Wahyuni, 2012).

Pelaksanaan kompetensi profesional guru banyak mendapatkan kesulitan dalam memperdalam dan menekuni silabus dan RPP. Selain itu, kurang aktif atau jarang mengikuti program sosialisasi pembuatan RPP yang dilaksanakan oleh sekolah atau pun institusi terkait yang lain (Marsigit, 2007). Dalam penelitian (Yahaya, dkk. 2011) mengatakan bahwa pelatihan guru dapat memperbaiki diri, memperdalam ilmu pengetahuan dan memperoleh kemampuan untuk mencapai kompetensi profesional guru. Lebih lanjut (Winarsih dan Mulyani, 2012) telah berhasil meningkatkan profesional guru lesson study untuk memperbaiki kualitas pembelajaran oleh guru.

(17)

5

Di samping itu, hasil penelitian (Silaban, 2011) menunjukkan kualitas penyusunan RPP kimia di Sumatera Utara sebesar 68,18%.. Di dalam penelitian (Gusti, 2012) penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas pelaksanaan pembelajaran kimia di sekolah masih belum jelas dan belum sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Lebih lanjut (Eko, dkk. 2009) juga telah melakukan penelitian yang menunjukkan kompetensi profesional rendah dari guru dan persepsi siswa adalah sedang. Hal yang selaras dalam penelitian (Ginanjar, dkk. 2012) telah meneliti bahwa struktur RPP yang dibuat oleh guru masih kurang rinci dan kurang dilaksanakan sepenuhnya sebagai acuan pembelajaran.

Penelitian (Roehrig, et all. 2007), analisis data menunjukkan bahwa pelaksanaan kurikulum sangat dipengaruhi oleh keyakinan guru tentang pengajaran dan pembelajaran serta adanya fasilitas yang mendukung di sekolah. Penelitian (Meltem, et all. 2007) menyatakan bahwa hasil analisis data antara guru dan siswa sedang berusaha untuk menyesuaikan diri dan berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran aktif. Dalam konteks ini pengalaman pembelajaran sebelumnya menjadi kendala untuk proses adaptasi. Selain itu kelas yang ramai, perbedaaan individu, status sosial ekonomi, orang tua yang menghargai nilai, pembatasan fisik dan tidak cukup pelatihan guru secara interns sebagai faktor masalah utama pelaksanaan.

Pendidikan di Indonesia pada saat sekarang sedang mengalami peralihan kurikulum yaitu perubahan dari kurikulum sebelumnya KTSP menjadi kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific (ilmiah) meliputi ranah afektif (sikap), ranah psikomotorik (keterampilan) dan ranah koqnitif (pengetahuan). Beberapa diantaranya kriteria pendekatan pembelajaran scientific adalah materi pembelajaran berbasis fakta, mendorong dan menginspirasi siswa, tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik.

(18)

6

berhubungan dengan kehidupan sehari – hari. RPP kimia dikembangkan dalam proyek Participatory Action Research. Rancangan pembelajaran yang disusun oleh guru sangat mudah diterapkan, memotivasi siswa dan membangun pembahasan yang intensif di kalangan para siswa sehingga meningkatkan ranah koqnitif tingkat tinggi dan ranah psikomotorik.

Selain itu penelitian di Jerman (Eilks and Feirabend, 2011)melakukan rencana pembelajaran kimia pada pokok bahasan penggunaan etanol sebagai sumber energy alternatif dan terbarukan dengan mengkaitkan pada penanganan isu-isu ilmiah dan teknologi dalam masyarakat dan sangat penting untuk merefleksikan materi kimia pada dimensi sosial umum. Lebih lanjut penelitian yang telah dilakukan (Eilks, et all. 2012) di Jerman dan Israel melakukan rencana pembelajaran untuk mengembangkan ranah psikomotorik (keterampilan) dan berusaha untuk berkontribusi pada pengembangan profesional dari semua peserta didik di bidang studi tertentu dan pembelajaran yang menghasilkan produk untuk kepentingan umum. Penelitian ini berfokus pada pengembangan profesional guru yang disesuaikan dengan pengembangan kurikulum dan rencana pembelajaran untuk penyebaran secara luas.

(19)

7

Penelitian (Gaspar, et all. 1998) telah meneliti tentang pandangan dan praktek dari guru sains sekolah menengah menuju perencanaan pembelajaran. Dalam penelitian ini diajukan dua pertanyaan utama yaitu “Apakah yang akan dilakukan guru sebelum mempersiapkan pelajaran mereka? “dan” Apakah gurumenyusun atau memikirkan perencanaan pembelajaran mereka sendiri?”. Hasil dari penelitian ini menjadi pedoman untuk memikirkan bagaimana cara – cara perencana pembelajaran yang mungkin disosialisakan dalam program pelatihan.

Berdasarkan uraian di atas sangat diperlukan suatu analisis mengenai penyusunan RPP yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemampuan guru dalam menyusun, memahami dan memeroses kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam RPP yang merupakan hal terpenting sebelum melaksanakan proses pembelajaran.

1.2. Identifikasi Masalah

(20)

8

sekolah oleh instansi terkait; dan (9) Kenyataannya banyak guru mengalami kesulitan dalam menyusun RPP secara mandiri.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya kajian tentang kualitas perencanaan (RPP) yang disusun guru dalam penyelenggaraan PBM mata pelajaran kimia, maka penelitian dibatasi pada kesesuaian RPP yang disusun guru mata pelajaran kimia kelas X pada materi pokok ikatan kimia dan sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang yang dirujuk oleh Dinas Pendidikan mengimplementasikan kurikulum 2013 dan dsesuaikan dengan standar proses dan prinsip-prinsip pengembangan rancangan pembelajaran sesuai dengan pedoman pengembangan kurikulum 2013.

1.4. Rumusan Masalah

Secara umum permasalahan penelitian ini terkait dengan pemahaman guru mata pelajaran kimia SMAN di Kabupaten Deliserdang dalam menyusun dan menerapkan RPP berdasarkan Kurikulum 2013. Untuk memberikan arahan penelitian ini lebih spesifik maka disusun rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana kelengkapan dokumen RPP yang disusun guru mata pelajaran kimia SMAN di Kabupaten Deliserdang dibandingkan kelengkapan RPP yang ditetapkan dalam Standar Proses untuk Pendidikan Menengah (Permendiknas RI No. 65 Tahun 2013)?

2. Bagaimana kesesuaian isi dokumen RPP mata pelajaran kimia guru SMAN di Kabupaten Deliserdang dengan Standar Proses untuk Pendidikan Dasar Menengah (Permendiknas RI No. 65 Tahun 2013)?

3. Apakah terdapat perbedaan kualitas RPP mata pelajaran Kimia Kelas X berdasarkan Materi Pokok di SMAN Se-Kabupaten Deli Serdang?

(21)

9

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan mendeskripsikan pemahaman guru mata pelajaran mata pelajaran kimia kelas X SMA dalam RPP berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang. Secara khusus penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi tentang:

1. Kelengkapan dokumen RPP mata pelajaran kimia di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang sesuai dengan Standar Proses untuk Pendidikan Menengah (Permendiknas RI No. 65 Tahun 2013).

2. Kesesuaian isi dokumen RPP mata pelajaran kimia di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang dengan Standar Proses untuk Pendidikan Menengah (Permendiknas RI No. 65 Tahun 2013).

3. Perbedaan kualitas RPP mata pelajaran kimia Kelas X berdasarkan materi pokok di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang.

4. Perbedaan kualitas RPP mata pelajaran kimia Kelas X berdasarkan sekolah di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang.

1.6.Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga pendidik dan pengembang kurikulum yang bersifat teoritis dan praktis: 1. Manfaat teoritis; hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperluas

wawasan guru dan pengembangan kurikulum khususnya guru bidang studi kimia dalam penyusunan RPP pada Kurikulum 2013 di sekolah masing-masing.

(22)

62 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan urain dari hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka diperoleh beberapa simpulan penelitian sebagai berikut:

1. Kelengkapan dokumen RPP mata pelajaran kimia kelas X yang disusun guru berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang cenderung Cukup Baik (C).

2. Kesesuaian dokumen RPP mata pelajaran kimia kelas X yang disusun guru berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang cenderung Baik (B).

3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Kualitas RPP mata pelajaran kimia kelas X berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang berdasarkan materi pokok.

4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Kualitas RPP mata pelajaran kimia kelas X berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN Se-Kabupaten Deliserdang berdasarkan sekolah.

5.2. Implikasi

(23)

63

5.3. Saran

(24)

64

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2013),Faktor Keberhasilan Kurikulum 2013, www.kemdikbud.go.id. Diakses 09 November 2013.

Anonim, (2013), Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan, www.simpeg-bpsdmpkpmp.org/index.php., Diakses 09 November 2013.

Anonim, (2003), UU RI, 2003, UU No.20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional,www.UU No.20 Th 2003.unpad.ac.id., Diakses 01 November 2013.

Anonim, (2005), UU RI, 2005,UU No. 14 Th. 2005 Tentang Guru dan Dosen.www.slideshare.com. Diakses 07 November 2013.

Astrid, et all, (2007),A Research Approach to Designing Chemistry Education Using Authentic Practices as Contexts.Publishing Models and Article Dates explained, International Journal of Science Education, Published Online. 28(9):1063-1086.Diaskes 16 November 2013.

Anggar, T., (2013).,Pengertian dan Ciri – Ciri dalam Pembelajaran, www.kawandnews.com.Diakses 09 November 2013.

Djumhana, N., (2008), Implementasi Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Bandung : Universitas Pendidikan Nasional.

Dedi, S., (2013),Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli, www.google.pengertian-pembelajaran-.com.Diakses 08 November 2013.

Eko, dkk.(2009),Kompetensi Profesional, Pedagogik Guru IPA, Persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran dan Kontribusinya Terhadap Hasil Belajar IPA di SMP/MTS Kota BanjarBaru.http://www.unnes.ac.id. Diakses 20 November 2013.

Eilks and Felerabend, (2011),Teaching the societal Dimension of Chemistry Using A Socio-Critical and Problem-Oriented Lesson Plan Based On Bioethanol Usage.Departemen Biology and Chemistry, and the Institute for the Science (IDN)-Chemistry Education. University of Bremen, 28334 Bremen, German, Journal of Chemical Education, 2001,88(9):1250-1256. Diakses 24 November 2013.

(25)

65

From Israel and Germany, International Journal of Science and Mathematics Education,10 (3):581-610.Diakses 24 November 2013.

Gaspar, et all. (1999),Science Teacher and Practices in Planning for Teaching, Inc. Journal of Research Science Teaching,36: 493

513,http://citeseerx.ist.psu.edu.pdf.Diakses 27 November 2013.

Ginanjar, dkk. (2012),Kompetensi Pedagogik dan Kepribadian Guru Biologi Bersertifikat Pendidik di SMA Negeri 3

Semarang.http://digilib.unimed.ac.id/pemodelan-dan-simulasi- interaktif-dalam meningkatkan-penguasaan-konsep-kimia-22015.html.Diakses 18 November 2013.

Gusti, (2012), Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah, Kompetensi Guru Pembimbing Mata Pelajaran Kimia dan Pengalaman Guru Mengajar Terhadap Mengajar Terhadap Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Kimia di SMA Negeri Se-Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012, 3(2).Diakses 24 November 2013.

Harrison, A and Treagust, D., (1998),Secondary Students Mental Models of Atoms and Molecules:Implications for Teaching Chemistry, Article First Published Online. Diakses 18 November 2013.

Indrawati, dkk.(2007).Mata Kuliah Psikodiagnostik II (Observasi).

file.upi.edu/DirektoriPD2-Teori_Observasi.pdf‎, Diakses 4 Desember 2013.

Lia, Y.,(2009),Ciri –

CiriPembelajaran,www.ciripembelajaran.liayuliana.blogspot.com.Diakses 08 November 2013.

Lutfi, M., (2013),www.kompasiana.com. Diakses08 november 2013.

Marks, et all.( 2008),Learning Chermistry and Beyond With A Lesson Plan on Potato Crips Which Follow A Socio-Critical and Problem-Oriented Approach to Chemistry Lessons- A Case Study.Chem. Educ. Res. Pract.,9: 267-276. Diakses 24 November 2013.

Marsigit, ( 2007),Mathematic Teaching Profesional Development Through Lesson Study in Indonesia.Eurasia Journal of Mathematics, Science &

Technology Education, 3(2):141-144.

http://www.ejmste.com/v3n2/EJMSTE_V3n2_Marsigit.pdf., Diakses 26 November 2013.

(26)

66

Meltem, et all. (2007),A Curriculum Reflection: New Science and Technology Curriculum in TukeyInc Journal of Research in Science Teaching44: 883-907. Diakses 26 November 2013.

Mulyasa, E., (2006), Kurikulum yang Disempurnakan, Jakarta:Rosda.

Mulyasa, E. , (2008), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara.

Nasution, S., (2003), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta:Bumi Aksara.

Novi, D., (2013),Managemen Perencanaan Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran,www.manajemen-perencanaan-novideswira.blogspot.com.Diakses 10 November 2013.

Nursidik, A, ( 2013).,Penetapan Perencanaan Dalam Manajemen. www.bigsidik.blogspot.com. Diakses 10 November 2013.

Permendikbud, (2013),Kurikulum untuk SMA dan MA. www.permendikbud.com. Diakses 08 November 2013.

Permendiknas,(2007),KurikulumuntukSMAdanMA.www.pendidikan.di.go.id .mendiknas.Diakses 08 November 2013.

Permenpan 16 pasal 1. (2009), Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 Pasal 1 Ayat 3 & 4 Th 2009, www.permenpan.com.Diakses 01 November 2013.

Permenpan 16 pasal 13, (2009),Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 Pasal 13 Ayat 2, www.permenpan.com., Diakses 01 November 2013.

Priyanta, (2008),Pola Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Cawas Kabupaten Klaten, Tesis. Pascasarjana UMS,

www.damandiri.or.id/file/priyanta.pdf‎.Diakses 4 Desember 2013. Rahma, (2012),www.UNY.com.Diakses 08 November 2013.

Reece, I., Walker, S.,(1997), Teaching, Training and Learning: A Practical Guide, Sunderland: Business Education Publisher Ltd.

(27)

67

Roehrig, et all. (2007),Teacher and School Characteristics and Their Influence on Curriculum Implementation,44(7): 883-907.Diakses 25 November 2013.

Sagala, S., (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta.

Sagala, S., (2011), Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta.

Safardi., (2009),Meningkatkan Kemampuan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Focus Group Discussion Pada SMAS Muhammadiyah Pekan Baru,Tesis,Tidak Dipublikasikan, Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Silaban, S., (2011),Kajian Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kimia SMA Negeri di Sumatera Utara. www.digilib.unimed.ac.id. Diakses 09 November 2013.

Sudirman., (1991), Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumarno, A., (2009), Analisis Pengaruh Pemberdayaan Guru Terhadap Kinerjanya dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya, Tesis,Tidak Dipublikasikan, Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Jakarta:Kencana.

Tombak, A., (2013), Tentang Pendidikan. Diakses 08 November 2013.

Universitas Sebelas Maret, (2013), Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembangan Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret,www.universitas sebelas maret.com. Diakses 02 November 2013.

Utomo, P, (2010), Guru, Media Ajar, Pendidikan, T I K. Diakses 08 November 2013.

Yahaya, dkk, (2011), Pelaksanaan Kurikulum Kimia KBSM di Kalangan Guru – Guru Pelatih Jurusan Kimia di UTM. Journal of Science and Mathematics Education,2:18-38. www.eprints.utm.com.,Diakses 09 November 2013.

(28)

68

Kreativitas Kemampuan Guru, Minat dan Kreativitas, serta Prestasi Belajar Siswa, Jurnal Managemen Pendidikan2(1).http://e-jurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/jmp/issue/view/68.

Diakses 07 November 2013.

Wijaya, (2011),Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Supervisi Klinis dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Wlingi Kabupaten Blitar, Tesis, www.Jurnal Teknologi Pendidikan. eprints.uns.ac.id/4316/1/188-348-1-SM-pdf. Diakses 07 November 2013.

Winarsih dan Muylani, (2012),Peningkatan Profesionalisme Guru IPA Melalui Lesson Study dalam Pengembangan Model Pembelajaran PBI,

http://journal.unnes.ac.id/index.php.Diakses 01 November 2013.

Wrahatnala, B, (2014),Angket atau Kuesioner

(Qeustionaire),www.blogspot.ssbelajar.com.Diakses 10 januari 2014.

Gambar

Tabel 3.1.   Rentang Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  (RPP). Nilai Mean Komponen Kelengkapan Dokumen
Gambar 2.2. Gambar 3.1.   Skema Prosedur Penelitian Analisis Pemahaman

Referensi

Dokumen terkait

Bilik Sumber Jabatan Sejarah yang merupakan sebuah bilik yang istimewa dan tertua di Fakulti Sastera dan Sains Sosial telah mendapat tempat dalam buku terbitan Universiti

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN Petunjuk Pengisian: Mohon memberi

Selain itu ada cara-cara khusus yang dilakukan oleh masyarakat di Padukuhan Parangrejo Desa Girijati Kecamatan Purwosari Kabupaten Gunungkidul pada khususnya yang hidup di

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk membantu Desa Pekraman Denpasar untuk mendapatkan peta situasi setra Badung existing, serta memiliki gambar rencana dan

terhadap pemenuhan kebutuhan tidur, responden ini dimungkinkan karena pada saat menghirup aroma seseorang menjadi lebih nyaman dan rileks. Aromaterapi minyak atsiri mawar

2. Analisislah hubungan setiap garis dari gambar berikut !.. KISI-KISI SOAL POST-TEST No. Indikator pencapaian kompetensi Indikator komunikasi matematis Indikator soal Soal

Unsur Fe memiliki beberapa peran yang sangat penting dalam kehidupan tumbuhan yaitu (1) Fe merupakan bagian proses katalisis dari banyak enzim oksidasi-reduksi,

Az erdé- lyi kollégiumokból kikerülők száma ettől jelentősen elmarad: Franekerben Gyulafehér- várról 21, Nagyenyedről 16, a Kolozsvári Református Kollégiumból 15,