• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Febrian Adi Tri Admaja NIM: 151134188. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Febrian Adi Tri Admaja NIM: 151134188. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur alhamdulillah, peneliti persembahkan karya tulis ini kepada : 1. Allah SWT atas semua rahmat dan karuniaNya yang telah memberikan kesehatan, kemudahan, kelancaran, dan semangat spiritual dalam mengerjakan skripsi ini. 2. Kedua orangtua “Haryanta dan Sukrisminingsih” yang senantiasa memberi kasih sayang yang luar biasa serta selalu memberikan semangat dan dukungan berupa material maupun spiritual. 3. Kakakku Hary Kristianto dan Adikku Mei Diani Risky Utami yang senantiasa selalu siap membantu dan memberikan dukungan. 4. Florentina Anting Kusumadewi yang selalu menjadi teman dalam mengerjakan dan seluruh teman sepayung yang selalu berjuang dan bertukar pikiran bersama. 5. Dosen pembimbingku, Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., dan Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., yang telah senantiasa membimbing dalam membuat dan menyelesaikan karya tulis ini. 6. Almamater Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.. iv.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Empat hal yang perlu dipelajari dalam hidup ini: berpikir tenang, mencintai dengan tulus, melakukan setiap perbuatan dengan niat mulia, mempercayai Tuhan tanpa keraguan” (Helen Keller). “Belajar ilmu itu mudah, yang sulit itu menyederhanakan ilmu agar mudah untuk dipahami” (Kintan Limiansih) “Bertambah tua itu bukan berarti kehilangan masa depan. Tapi babak baru dari kesempatan dan kesungguhan” (Betty Friedan). “Ketika seseorang menghina kamu, itu adalah sebuah pujian bahwa selama ini mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan kamu bahkan ketika kamu tidak memikirkan mereka” (B. J. Habibie). “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS ASY Syarh Ayat 5-6). “Allah tidak membebani seseorang malaikan sesuai dengan kesanggupannya” (Qs Al Baqarah : 286). v.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN Febrian Adi Tri Admaja Universitas Sanata Dharma 2020 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dicanangkannya Program Penguatan Pendidikan Karakter oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada setiap satuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dan mendiskripsikan implementasi program pendidikan karakter berbasis masyarakat di satuan pendidikan sekolah dasar se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah guru kelas 1 sampai dengan kelas 6 sekolah dasar se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman yang berjumlah 132 guru. Sampel penelitian ini adalah 97 guru yang ditetapkan melalui tabel Krejcie dan Morgan dengan teknik simpel random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 51% guru sekolah dasar seKecamatan Seyegan Kabupaten Sleman sudah mengimplementasikan program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat. Bentuk implementasi melalui kerja sama dengan lembaga atau komunitas penyedia sumber pembelajaran. Sedangkan 49% lainnya belum mengimplementasikan dikarenakan adanya kendala seperti kurangnya sarana prasarana, manajemen waktu, ketersedian tutor ahli, dan kondisi sekolah yang berada jauh dari akses jalan besar. Kata Kunci: Implementasi, Penguatan Pendidikan Karakter, Kecamatan Seyegan.. viii.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT IMPLEMENTATION OF COMMUNITY-BASED CHARACTER EDUCATION PROGRAM IN THE ELEMENTARY SCHOOL OF SEYEGAN DISTRICT, SLEMAN REGENCY Febrian Adi Tri Admaja Sanata Dharma University 2020 This research is motivated by the implementation of the Character Education Strengthening Program by the ministry of education and culture in each education unit. This study aims to determine the extent and describe the Implementation of Community-Based Character Education Programs in elementary school education units in the Seyegan District of Sleman Regency. This research is a descriptive quantitative study using survey methods. The population in this study were teachers grade 1 to grade 6 elementary schools in the District Seyegan Sleman with a total number of 132 teachers. The sample of this study was 97 teachers who were determined through Krejcei and Morgan's tables with a simple random sampling technique. Data collected by a questionnaire consisting of closed questions and open questions. The results showed that 51% of elementary school teachers in the Seyegan District of Sleman Regency had implemented a community-based character education strengthening program. The form of implementation through cooperation with institutions or communities that provide learning resources. While the other 49% have not implemented it due to obstacles such as lack of infrastructure, time management, availability of expert tutors, and the condition of schools that have difficulty accessing transportation. Keywords: Implementation, Strengthening Character Education, Seyegan District. ix.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan. skripsi. dengan. judul. “Implementasi. Program. Penguatan. Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat di Sekolah Dasar se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman” dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, dalam kesempatan kali ini, peneliti menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma serta, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing, memberi masukan, dan memberi saran dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 3. Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. 4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, dorongan, masukan, nasihat, dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.. x.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Odo Hadinata, M.Pd. selaku tim Pengembang Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas masukan yang diberikan pada instrumen. 6. Bapak dan Ibu validator instrumen penelitian di Daerah Istimewa Yogyakarta. 7. Kepala sekolah dan guru sekolah dasar negeri kelas I sampai dengan VI seKecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman yang telah memberikan izin, membantu, dan berpartisipasi dalam penelitian ini. 8. Kedua orangtua peneliti, Haryanta dan Sukrisminingsih yang telah memberikan dukungan baik materi maupun moral berupa doa, kasih sayang, semangat, dan perhatian untuk mendorong saya dalam penelitian ini. 9. Dosen-dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membimbing dan mengajarkan beberapa mata kuliah yang sangat membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 10. Teman-teman payung kecil peneliti yaitu Florentina Anting Kusumadewi yang selalu menguatkan, memberi motivasi, dan saling membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. 11. Sahabat-sahabat saya, Ireneus Christanta, Edhin Tio Wityasmoro, Bagus Handoko, Lukas Heruwindarto, Mikael Dia Wardana, dan Bayu Purnamasari yang selalu mendukung dan memotivasi sebagai teman berdiskusi, serta menguatkan dan membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. 12. Teman-teman satu bimbingan skripsi yang menjadi teman diskusi dan berbagi informasi dalam menyelesaikan penelitian ini.. xi.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………... ii. HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………..... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... iv. HALAMAN MOTTO..................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...................................... vii. ABSTRAK........................................................................................................ viii. ABSTRACT...................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR..................................................................................... x. DAFTAR ISI.................................................................................................... xii. DAFTAR TABEL............................................................................................ xvii. DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xviii. DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1. A.. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1. B.. Batasan Masalah..................................................................................... 7. C.. Rumusan Masalah................................................................................... 8. D.. Tujuan Penelitian.................................................................................... 8. E.. Manfaat Penelitian.................................................................................. 8. 1.. Manfaat Teoritis......................................................................... 9. xii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. F.. Manfaat Praktis........................................................................... Definisi Operasional............................................................................... 9 10. BAB II LANDASAN TEORI......................................................................... 11 A.. Kajian Pustaka........................................................................................ 11 1.. 2.. Pendidikan Karakter........................................................................ 11 a.. Pendidikan.............................................................................. 11. b.. Karakter.................................................................................. 13. c.. Pendidikan Karakter............................................................... 15. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)............................. 16. a.. Penguatan Pendidikan Karakter.............................................. 16. b.. Tujuan Program Penguatan Pendidikan Karakter................... 21. c.. Tiga Basis Program Penguatan Pendidikan Karakter............. 23. 1). Program PPK Berbasis Kelas......................................... 24. 2). Program PPK Berbasis Budaya Sekolah/Kultur Sekolah.......................................................................... Program. PPK. Berbasis. 24. Masyarakat. 3) /Komunitas..................................................................... 3.. 24. Program PPK Berbasis Masyarakat……………............................. 25. B.. Hasil Penelitian yang Relevan................................................................ 27. C.. Kerangka Berpikir................................................................................... 32. D.. Hipotesis Penelitian................................................................................ 34. BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 35 A.. Jenis Penelitian......................................................................................... 35. B.. Setting Penelitian...................................................................................... 36. xiii.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C.. 1.. Subjek Penelitian............................................................................. 36. 2.. Objek Penelitian............................................................................... 36. 3.. Tempat Penelitian............................................................................ 37. 4.. Waktu Penelitian.............................................................................. 37. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................... 37 1.. Populasi........................................................................................... 37. 2.. Sampel............................................................................................. 39. D.. Variabel Penelitian................................................................................... 42. E.. Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 43. F.. G.. 1.. Studi Dokumenter............................................................................ 43. 2.. Kuesioner......................................................................................... 43. Instrumen Penelitian................................................................................. 44. 1.. Pertanyaan Tertutup (close-ended questions).................................. 45. 2.. Pertanyaan Terbuka (open-ended questions)................................... 47. Teknik Pengujian Instrumen.................................................................... 50 1.. H.. Validitas........................................................................................... 50. a.. Validitas Muka (Face Validity).............................................. 51. b.. Validitas Isi (Content Validity)............................................... 53. Teknik Analisis Data............................................................................... 58. 1.. Pengolahan Data.............................................................................. 58. 2.. Analisis Data Deskriptif.................................................................. 60. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 62. A.. 62. Hasil Penelitian........................................................................................ 1.. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian.................................................... 62. xiv.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.. Deskripsi Responden Penelitian...................................................... 64. 3.. Deskripsi Data Implementasi Pertanyaan Tertutup…..................... 65. a.. Kerja Sama Satuan Pendidikan dengan Orangtua Peserta Didik Atau Paguyuban.......................................................... 69. b.. Kerja Sama Antara Satuan Pendidikan dengan Pengelola Pusat Kesenian Dan Kebudayaan.......................................... c.. Kerja Sama Antara Satuan Pendidikan dengan Lembaga Pemerintahan......................................................................... d.. 70. 71. Kerja Sama Antara Satuan Pendidikan dengan Lembaga atau. Komunitas. yang. Menyediakan. Sumber. Pembelajaran......................................................................... 73 e.. Kerja Sama Antara Satuan Pendidikan dengan Masyarakat Sipil Pegiat Pendidikan.......................................................... f.. 74. Kerja Sama Antara Satuan Pendidikan dengan Komunitas Keagamaan............................................................................ 75. g.. Kerja Sama Antara Satuan Pendidikan dengan Lembaga Bisnis dan Perusahaan........................................................... h.. Kerja Sama Antara Satuan Pendidikan dengan Lembaga Penyiaran Media.................................................................... 4.. 76. 78. Deskripsi Data instrumen Pertanyaan Terbuka............................... 79 a.. Aitem 1.................................................................................. 80. b.. Aitem 2.................................................................................. 81. c.. Aitem 3.................................................................................. 82. d.. Aitem 4.................................................................................. 82. xv.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B.. e.. Aitem 5.................................................................................. 83. f.. Aitem 6.................................................................................. 83. g.. Aitem 7.................................................................................. 84. h.. Aitem 8.................................................................................. 84. i.. Aitem 9.................................................................................. 85. j.. Aitem 10................................................................................ 85. Pembahasan.............................................................................................. 86. BAB V PENUTUP........................................................................................... 100. A.. Kesimpulan............................................................................................... 100. B.. Keterbatasan Penelitian............................................................................ 102. C.. Saran......................................................................................................... 102. DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 104. DAFTAR PUSTAKA ONLINE..................................................................... 107. LAMPIRAN..................................................................................................... 108. DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................ 170. xvi.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Populasi Penelitian..................................................................... Tabel 3.2. Penentuan Jumlah Sampel Minimal Menurut Krejcie dan. 38. Morgan....................................................................................... 40. Tabel 3.3. Sampel dan Populasi Penelitian................................................. 41. Tabel 3.4. Kisi-kisi Pertanyaan Tertutup.................................................... 45. Tabel 3.5. Instrumen Pertanyaan Tertutup.................................................. 46. Tabel 3.6. Skor Instrumen Pertanyaan Tertutup......................................... 47. Tabel 3.7. Kisi-kisi Pertanyaan Terbuka..................................................... 48. Tabel 3.8. Instrumen Pertanyaan Terbuka.................................................. 48. Tabel 3.9. Hasil Validasi dari Guru Ahli.................................................... 51. Tabel 3.10 Konversi Skor Skala Lima......................................................... 54. Tabel 3.11 Modifikasi Nilai Skala Lima..................................................... 55. Tabel 3.12 Kriteria Skor Skala Lima.......................................................... 57. Tabel 3.13 Rekapitulasi Validitas Instrumen............................................... 57. Tabel 4.1. Sekolah Dasar Negeri Tempat Penelitian.................................. 62. Tabel 4.2. Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan Tertutup................................... 66. Tabel 4.3. Rerata Persentase Item Implementasi Program PPK Berbasis Masyarakat................................................................................. 67. Tabel 4.4. Instrumen Pertanyaan Terbuka.................................................. 79. Tabel 4.5. Tabel Perolehan Persentase Item 1-8........................................ 87. xvii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara................ 17. Gambar 2.2. Kristalisasi Nilai-nilai Utama Pendidikan Karakter.............. 18. Gambar 2.3. Literature Map...................................................................... Gambar 4.1. Grafik Persentase Penerapan Program PPK Berbasis. 31. Masyarakat............................................................................. 67. Gambar 4.2. Persentase PPK Berbasis Masyarakat Item 1......................... 69. Gambar 4.3. Persentase PPK Berbasis Masyarakat Item 2......................... 70. Gambar 4.4. Persentase PPK Berbasis Masyarakat Item 3......................... 72. Gambar 4.5. Persentase PPK Berbasis Masyarakat Item 4......................... 73. Gambar 4.6. Persentase PPK Berbasis Masyarakat Item 5......................... 74. Gambar 4.7. Persentase PPK Berbasis Masyarakat Item 6......................... 76. Gambar 4.8. Persentase PPK Berbasis Masyarakat Item 7......................... 77. Gambar 4.9. Persentase PPK Berbasis Masyarakat Item 8......................... 78. xviii.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1.1. Lampiran 1.2. Surat Izin Melaksanakan Penelitian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma............................................................................... 110 Surat Permohonan Melakukan Validasi Instrumen Penelitian............................................................................ 111. Lampiran 1.3 Lampiran 1.4 Lampiran 1.5 Lampiran 2.1 Lampiran 2.2 Lampiran 2.3 Lampiran 2.4 Lampiran 2.5 Lampiran 3.1 Lampiran 4.1 Lampiran 4.2 Lampiran 4.3 Lampiran 4.4 Lampiran 4.5 Lampiran 4.6 Lampiran 4.7 Lampiran 4.8 Lampiran 4.9 Lampiran 4.10. Surat Rekomendasi Melaksanakan Penelitian dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)....................... Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Seyegan.............................. Surat Keterangan Telah Menyerahkan Hasil Penelitian.... Daftar Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Seyegan....... Data Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman ............................................................ Rekap Data Pertanyaan Tertutup Kecamatan Seyegan...... Rekap Data Pertanyaan Terbuka Kecamatan Seyegan...... Daftar Cek Dokumentasi…................................................ Instrumen Penelitian Implementasi Program PPK Berbasis Masyarakat.......................................................... Hasil Validasi dari SD Johannes Bosco............................. Hasil Validasi dari SD Muhammadiyah Jogodayoh.......... Hasil Validasi dari SD Muhammadiyah Karangkajen 1.... Hasil Validasi dari SD N 4 Wates...................................... Hasil Validasi dari SD N Bantul 1..................................... Hasil Validasi dari SD N Bhayangkara.............................. Hasil Validasi dari SD Keputran 1..................................... Hasil Validasi dari SD Ungaran 1...................................... Hasil Validasi dari SMP N 1 Bantul A.............................. Hasil Validasi dari SMP N 1 Bantul B............................... xix. 112 113 114 116 117 120 123 130 134 141 144 147 150 153 156 159 161 164 167.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab I memberikan gambaran kepada pembaca mengenai landasan penelitian ini. Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, indetifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan perkara proses membangun manusia secara utuh dan manusiawi supaya memiliki integritas diri dan mentalitas. yang. kukuh. dalam. berpihak. kepada. nilai-nilai. dan. memperjuangkan perwujudannya dalam praksis kehidupan. Dengan demikian, proses pendidikan yang mendukung ke arah itu adalah pengolahan potensi-potensi peserta didik (intelektualitas, sosialitas, spiritualitas, dan emosionalitas), secara terintegritas (Samho, 2013: 96). Sehingga pendidikan dapat dikatakan sebagai proses membangun manusia secara utuh yang terintregritas agar mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mengondisikan peserta didik agar mengikuti koridor positif dalam berkehidupan bermasyarakat. Pendidikan juga sebagai proses sosial ketika seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol sehingga memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individual yang optimal (Hamdani, 2011: 17). Sebagai sebuah kegiatan manusiawi, pendidikan membuat manusia membuka diri terhadap dunia, manusia berkembang melalui kegiatan membudaya dalam. 1.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. memaknai sejarahnya di dunia ini, memahami kebebasannya agar mereka semakin mampu meberdayakan dirinya (Koesoema 2007: 55). Perkembangan kependidikan membuka arah baru pendidikan kemasyrakatan yang berbasis pada fitrah dan karakter manusia. Pendidikan dalam masyarakat bertujuan menyejajarkan status kehidupan masyarakat. Dengan demikian, tanpa pendidikan yang adil dan merata, status kesejajaran sosial tidak akan mudah dicapai. Dengan wawasan yang luas manusia akan memahami makna penting pengetahuan dan pendidikan sebagai alat mencapai tujauan kehidupan yang lebih baik secara jasmani amaupun rohani (Hamdani, 201: 42-43). Secara umum, pendidikan Indonesia tengah menghadapi masalah besar terkait dengan tantangan globalisasi yang semakin meluas dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Tantangan globalisasi bukan saja bisa menjadi penyebab runtuhnya nilai-nilai luhur bangsa, melainkan pula akan menghambat regenerasi kepemimpinan yang memiliki karakter pancasilais dan moralis dalam mengabdi kepada bangsa (Ilahi, 2014: 27). Pendidikan dan masyarakat tidak bisa dipisahkan, keduannya harus berjalan. berdampingan.. Pendidikan. membutuhkan. dukungan. dari. masyarakat, begitu pula dengan masyarakat membutuhkan pendidikan. Perlibatan masyarakat dibutuhkan karena apabila tidak ada masyarakat, sekolah tidak dapat melaksanakan visi dan misi sekolah. Kurniawan (2013:193) menyatakan bahwa kekuatan pendidikan karakter yang di.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. bentuk dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan perguruan tinggi akan semakin baik jika mendapat dorongan dari lingkungan masyarakat. Pada saat ini pendidikan karakter sudah amat penting, dimana karakter baik sudah kekurangan makna dan daya pada tingkat hidup masyarkat, bangsa, dan negara. Gejala-gejala itu tampak pada perilakuperilaku kejahatan yang dilakukan orang kelompok orang dan masyarakat. Kekurangan dan kehilangan karakter yang paling menonjol adalah perilaku pejabat-pejabat negara yang menggunakan jabatan, kedudukan dan kekuasaan untuk melakukan manipulasi urusan, melakukan korupsi waktu dan uang demi kepentingan diri sendiri (Manggunhardjana, 2016: 21). Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010: 37). Karakter yang ada di dalam diri seseorang biasanya sejalan dengan tingkah lakunya. Bila orang tersebut selalu melakukan aktivitas yang positif, sopan berbicara, menghargai orang lain, senang menolong, maka dapat dikatakan jika kemungkinan besar karakter yang dimiliki orang tersebut juga sangat baik. Mustari (2011: 1-2) menjelaskan bahwa tidak dapat disangkal, persoalan karakter dalam kehidupan manusia di muka bumi sejak dulu sampai sekarang dan juga zaman yang akan datang, merupakan suatu persoalan yang besar dan penting, serta kejahatan atau kehancuran suatu bangsa diawali dengan kemerosotan karakternya..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Berdasarkan uraian tersebut tidak dapat disangkal bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi kehidupan manusia sejak dulu sampai sekarang dan juga zaman yang akan datang. Kejahatan atau kehancuran suatu bangsa ditentukan oleh pendidikan karakter bangsanya sendiri (Mustari, 2011: 1-2). Namun yang ada pada kenyatan saat ini di Indonesia terjadi kemerosotan pendidikan karakter dan mulai kehilangan identitas bangsa. Perilaku generasi muda khususnya anak-anak yang masih duduk di tingkat sekolah cukup memprihatinkan. Kenakalan pelajar kembali terjadi di Yogyakarta. Siswa kelas VII SMPN 2 Sanden, Bantul, dikeroyok teman-temannya saat di sekolah. Akibat pengeroyokan ini, korban atas nama Fajar Wisnu Nugroho (15) mengalami gegar otak dan harus dirawat di rumah sakit (Kompas.com, Senin 26 Februari 2018). Hal tersebut mencerminkan tindakan yang tidak berkarakter. Melalui pemberitaan tersebut semakin membuktikan bahwa pendidikan karakter di Indonesia belum berjalan semestinya, serta kurangnya penanaman karakter pada anak sejak dini. Penguatan karakter bangsa menjadi salah satu butir nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Gerakan Revolusi Mental (GNRM). Komitmen ini ditindaklanjuti dengan arahan presiden kepada Menteri. Pendidikan. dan. Kebudayaan. untuk. mengutamakan. dan. membudayakan pendidikan Karakter di dalam dunia pendidikan. Atas, dasar ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merencanakan penguatan pendidikan karakter (PPK) secara bertahap mulai tahun 2016..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Penguatan pendidikan karakter bukanlah suatu kebijakan baru karena sejak tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi gerakan nasional. Satuan pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang terbesar di seluruh Indonesia, mulai dari perkotaan sampai pedesaan. Menurut Peraturan Presiden dalam Bab 1 Pasal 1 No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Menurut Permendikbud Pasal 6 No. 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat/komunitas. Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas merupakan usaha pembentukan karakter yang dilakukan melalui pengintegrasian PPK dalam kurikulum, manajemen kelas, gerakan literasi, layanan bimbingan dan konseling, maupun. melalui. Pendidikan. mata. Karakter. pelajaran. berbasis. khusus.. budaya. Selanjutnya,. sekolah. Penguatan. merupakan. usaha. pembentukan karakter melalui pengembangan tradisi sekolah, evaluasi.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. peraturan sekolah, menentukan nilai utama PPK, maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kemudian, Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat merupakan pembentukan karakter yang dilakukan melalui bekerja sama dengan orangtua, masyarakat, komunitas, lembaga maupun organisasi. Berdasarkan uraian di atas implementasi PPK dilakukan dengan dengan 3 pendekatan utama yaitu: PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat. PPK berbasis kelas dilaksanakan antara lain melalui: pengintregrasian PPK dalam kurikulum, optimalisasi muatan lokal, dan manajemen kelas. PPK berbasis budaya sekolah dilaksanakan melalui pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah, keteladanan pendidik, ekosistem sekolah, norma, peraturan, dan tradisi sekolah. PPK berbasis masyarakat dilakukan dengan melibatkan mitra yang ada di masyarakat yaitu: orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama, pelaku usaha, akademis, pegiat pendidikan, seniman, budayawan, sastrawan, dan lain-lain (Tim PPK Kemendikbud, 2017: 2). Pada penelitian ini peneliti memfokuskan penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat karena, peneliti ingin melihat sejauh mana kerja sama sekolah dasar dengan orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama, pelaku usaha, akademis, pegiat pendidikan, seniman, budayawan, sastrawan, dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. Kecamatan Seyegan berada di sebelah Barat Daya dari Ibukota Kabupaten Sleman. Kecamatan Seyegan mempunyai luas wilayah.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 2.662,99 Ha. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Seyegan karena kecamatan Seyegan adalah kecamatan yang letaknya di paling barat antara kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kabupaten Sleman dan letaknya jauh dari pusat kota. Peneliti ingin mencari informasi tentang program Penguatan Pendidikan Karakter yang dicanangkan oleh pemerintah terimplementasikan atau belum terimplementasikan, pada daerah tersebut. Berdasarkan kondisi yang ada, peneliti ingin melakukan penelitian survei yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kerja sama sekolah dasar se-Kecamatan Seyegan dengan masyarakat di luar lingkungan sekolah dan tidak membahas mengenai prinsip-prinsip pengembangan dan implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), karena penelitian ini meneliti ada atau tidaknya dan bagaimana implementasi dari Program PPK berbasis masyarakat.. Oleh karena itu, peneliti hendak. membuat penelitian dengan judul “Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Berbasis Masyarakat di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman”. B. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Subjek penelitian ini adalah guru kelas I sampai dengan VI di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. 2. Fokus penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana implementasi pendidikan karakter berbasis masyarakat di Sekolah Dasar Negeri seKecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 3. Penelitian ini membahas mengenai bentuk Implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis masyarakat di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. C. Rumusan Masalah 1. Apakah program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis masyarakat sudah diimplementasikan di Sekolah Dasar Negeri seKecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman? 2. Bagaimana. pengimplementasian. program. Penguatan. Pendidikan. Karakter (PPK) berbasis masyarakat di Sekolah Dasar Negeri seKecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman? D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui sejauh mana implementasi program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat di satuan pendidikan sekolah dasar seKecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. 2. Mendeskripsikan. implementasi. program. penguatan. pendidikan. karakter berbasis masyarakat di satuan pendidikan sekolah dasar SeKecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. E. Manfaat Penelitian. Melihat tujuan di atas, diharapkan dalam penelitian ini mendapat manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut:.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 1. Manfaat Teoritis. Hasil. penelitian. ini. diharapkan. dapat. bermanfaat. untuk. memberikan sumbangan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengimplementasian program penguatan pendidikan karakter di Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman.. 2. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat praktis sebagai berikut.. a. Bagi Guru Penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan mengenai implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis masyarakat di sekolah dasar negeri se-Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. b. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat menjadi informasi sejauh mana implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dari pemerintah dan menjadi bahan kajian untuk SD se-Kecamatan Seyegan untuk dapat meningkatkan implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis masyarakat. c. Bagi Peneliti Penelitian ini menjadi sarana untuk menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti yang telah berproses dalam penelitian. Penelitian ini juga untuk mengetahui sejauh mana dan bentuk.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis masyarakat di sekolah dasar se-Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. F. Definisi Oprasional 1. Karakter adalah watak, sifat, akhlak, ataupun kepribadian yang membedakan seorang individu dengan individu lainnya. 2. Pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter agar menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter. 3. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga. 4. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis masyarakat adalah suatu peran lingkungan masyarakat sebagai salah satu di antara pusat pendidikan karakter..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini mengandung kajian pustaka penelitian, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis. Kajian pustaka membahas tentang teori-teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian, kemudian hasil penelitian sebelumnya yang berisi pengalaman saat melakukan penelitian yang pernah dilakukan, dan dirumuskan dalam kerangka berpikir, serta hipotesis yang berisi dugaan sementara mengenai rumusan masalah penelitian. A. 1.. Kajian Pustaka Pendidikan Karakter a. Pendidikan Pendidikan secara umum mempunyai definisi yang luas, yang mencakup semua perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk mengalihkan nilai-nilai serta melimpahkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan serta keterampilan kepada generasi selanjutnya sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidup mereka, baik jasmani begitu pula rohani (Kurniawan, 2013: 26). Dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah suatau wadah yang mampu mengendalikan nilai-nilai. kehidupan,. mengondisikan. generasi. dimana agar. pendidikan mengikuti. diselengarakan koridor. positif. untuk dalam. berkehidupan bermasyarakat. Pendidikan. adalah. suatu. proses. enkultrasi,. yang. berfungsi. mewariskan nilai-nilai dan prestasi masa lalu ke generasi mendatang. Nilai-nilai dan prestasi itu merupakan kebanggaan bangsa dan. 11.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. menjadikan bangsa tersebut dikenal oleh bangsa-bangsa lain. Selain mewariskan, pendidikan juga memiliki fungsi untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan prestasi masa lalu menjadi nilai-nilai bangsa yang sesuai dengan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang, serta mengembangkan prestasi baru yang menjadi karakter bangsa (Ilahi, 2014:81). Contoh Pendidikan budaya dan karakter bangsa antara lain: 1. Mengembangkan potensi, kalbu, dan nurani peserta didiksebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; 2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didikyang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; 3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didiksebagai generasi penerus bangsa; 4. Mengembangkan kemampuan peserta didikmenjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; 5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahabatan, dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi. Ahmad (dalam Kurniawan, 2013: 26) merumuskan pendidikan sebagai bimbingan atau didikan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan anak didik, baik jasmani maupun secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan anak didik, baik jasmani maupun ruhani, menuju terbentuknya kepribadaian yang utama. Sedangkan.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. menurut Budiyanto (dalam Kurniawan, 2013:27) berpendapat bahwa pendidikan adalah mempersiapkan dan menumbuhkan peserta didikatau individu manusia yang prosesnya berlangsung secara terus-menerus sejak ia lahir sampai ia meninggal dunia. Aspek yang dipersiapkan dan ditumbuhkan itu meliputi aspek badannya, akalnya, dan rohani sebagai suatu kesatuan tanpa mengesampingkan salah satu aspek dan melebihi aspek yang lain. Persiapan dan pertumbuhan itu diarahkan agar ia menjadi manusia yang berdaya guna lagi bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat serta dapat memperoleh suatu kehidupan yang sempurna. Berdasarkan pendapat. para ahli dapat disimpulkan bahwa. pendidikan merupakan proses mempersiapkan dan menumbuhkan individu secara terus-menerus dari lahir hingga dewasa dan meninggal dunia. Melalui pendidikan manusia dapat memperoleh, memberikan, serta saling berbagi ilmu, kepercayaan, nilai, norma yang berlaku dalam masyarakat. Ilmu, nilai, dan norma yang terkandung dalam pendidikan akan menjadi petunjuk atau arahan bagi manusia dalam bertindak serta berperilaku di lingkungan sekitarnya. b. Karakter Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat sebuah kondisi dinamis struktur antropologis individu, yang tidak mau sekedar berhenti atas maksud dan tujuan.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. pribadi, melainkan juga sebuah usaha hidup untuk menjadi semakin intregal mengatasi determinasi alam dalam dirinya demi proses penyempurnaan dirinya terus-menerus. (Koesoema, 2007: 104). Menurut Maxwell pengertian karakter sebenarnya jauh lebih baik dibandingkan dengan sekedar perkataan. Lebih dari hal tersebut, karakter merupakan pilihan yang dapat menentukan sebuah tingkat kesuksesan dari seseorang. Kamisa pengertian karakter merupakan sifat kejiwaan, akhlak serta budi pekerti yang dimiliki seseorang yang membuatnya berbeda dibandingkan dengan orang lainnya. Berkarakter juga dapat diartikan sebagai memiliki sebuah watak serta kepribadian. Koesuma pengertian karakter adalah sebuah gaya, sifat, ciri, maupun karakteristik yang dimiliki seseorang yang berasal dari pembentukan atupun tempaan yang didapatkannya melalui lingkungan yang ada di sekitar. Winnie (dalam Barnawi, 2016 : 21) memahami bahwa karakter memiliki dua pengertian. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut menafsirkan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, dan suka menolong tentulah orang tersebut menafsirkan karakter mulia. Dari pengertian-pengertian karakter di atas dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. perkataan, dan perbuatan. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang melakukan hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya sendiri, sesama manusia, lingkungan, bangsa dan negara dengan mengoptimalkan potensi dirinya di sertai dengan kesadaran, emosi, dan perasaannya. Kajian penelitian ini dilakukan di sekolah dasar negeri seKecamatan Seyegan Kabupaten Sleman yang mempunyai luas wilayah 2.662,99 Ha dengan menggunakan penelitian survei. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah ada atau tidaknya dan implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter (PKK) berbasis masyarakat. c. Pendidikan karakter Pendidikan karakter merupakan penanaman dan pengembangan nilai-nilai karakter yang baik berdasarkan kebajikan-kebajikan individu maupun masyarakat. Nilai kebajikan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya sudah disepakati baik secara tertulis maupun tidak tertulis (Saptono, 2011: 23). Pendidikan karakter merupakan upaya mendidik peserta didik agar memiliki pemahaman yang baik sehingga mampu berkelakuan baik sesuai dengan norma yang berlaku. Pendidikan karakter menghasilkan individu yang dapat membuat keputusan dan mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambil (Azzet, 2011: 15). Menurut Rahardjo (dalam Kurniawan, 2013:30) berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. holistik yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan pemikiran beberapa ahli di atas mengenai definisi pendidikan karakter, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan karakter adalah usaha untuk menanamkan dan mengembangkan nilainilai karakter. Agar pendidikan karakter yaitu supaya peserta didik memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma sehingga peserta didik dapat diterima dalam lingkungan masyarakat. Pendidikan karakter memberikan penguatan dan pengembangan mental agar peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi serta mempertanggung jawabkan masalah tersebut. 2. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) a. Penguatan Pendidikan Karakter Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan pendidikan Formal Pasal 1 ayat (1) dan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. masyarakat sebagai bagaian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang telah diamanatkan dalam Nawacita. Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan memberadabkan. Pengembangan nilai-nilai karakter meliputi olah hati (etik) berkaitan dengan individu yang memiliki kerohanian mendalam, olah rasa (estetis) berkaitan dengan individu yang memiliki integritas moral dan memiliki rasa kesenian, olah pikir (literasi) berkaitan dengan individu. yang. memiliki. keunggulan. akademis. sebagai. hasil. pembelajaran, dan olah raga (kinestetik) berkaitan dengan individu yang sehat dan mampu berpartisipasi dengan individu yang sehatdan mampu berpartisipasi. sebagai. warga. negara.. Nilai-nilai. PPK. tersebut. berpedoman pada filosofi menurut Ki Hajar Dewantara, berikut ini merupakan gambar filosofi pendidikan karakter menurut Ki Hajar Dewantara.. Olah raga. Olah hati. Olah karsa. Olah pikir. Gambar 2.1 Filosofi Pendidikan Karakter Menurut Ki Hajar Dewantara (sumber: https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?page_id=132) Gambar 2.1 merupakan penjabaran mengenai keterpaduan nilainilai karakter yang terkandung dalam empat prinsip olah yaitu olah pikir,.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. olah raga, olah hati, dan olah rasa, sehingga dalam implementasi kegiatan yang memuat karakter menimbang empat prinsip olah tersebut. Menurut Perpres Nomor 87 tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter menyatakan bahwa adanya harmonisasi dari olah hati (etik), olah rasa (estetika), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestika) dapat memunculkan 18 nilai yang menjadi pedoman PPK, 18 nilai tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat, kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, dan bertanggungjawab. 18 nilai tersebut kemudian dikristalisasi menjadi 5 (lima) nilai-nilai utama PPK yang disesuaikan dengan Permen Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Pedoman Umum Gerakan Nasional Revolusi Mental, kearifan lokal dan kreativitas sekolah. Kelima nilai utama sebagai prioritas gerakan PPK yaitu religius, nasionalis, integritas, gotong royong, dan mandiri. Mengacu pada permendikbud No. 20 tahun 2018, ada perubahan istilah untuk religius berubah menjadi religiositas, nasionalis berubah menjadi nasionalisme, dan mandiri berubah menjadi kemandirian. Berikut ini merupakan gambar kristalisasi nilai karakter.. Religiositas Integritas. Nasionalisme Nilai utama. Gotong royong. Kemandirian.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. Gambar 2.2 berisi mengenai kristalisasi nilai-nilai PPK. (sumber: https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?page_id=132) Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1) Religiositas Nilai karakter religiositas mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religiositas ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dengan perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan. Sub nilai religiositas antara lain adalah cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan. dan. kekerasan,. persahabatan,. ketulusan,. tidak. memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih. 2) Nasionalisme Nilai karakter nasionalisme merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sub nilai nasionalisme antara lain mengapresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama. 3) Kemandirian Nilai karakter kemandirian merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Sub nilai kemandirian antara lain adalah etos kerja (kerja keras), tangguh, tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, berani, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. 4) Gotong Royong Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu dalam menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan atau pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Sub nilai gotong royong antara lain adalah menghargai, kerja sama, inklusif, berkomitmen atas keputusan bersama, bermusyawarah mufakat, tolong-menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 5) Integritas Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). b. Tujuan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Tujuan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah sebagai berikut. 1. Membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan; 2. Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui jalur formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia; 3. Merevitalisasi, memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Tujuan lain Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa ke peserta didiksecara masif dan efektif melalui lembaga pendidikan dengan.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. prioritas prinsip-prinsip khusus yang akan menjadi fokus pembelajaran, pemahaman, pengertian, dan praktik, sehingga pendidikan karakter sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir, dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. Menurut Michael W. Galbraith, pendidikan berbasis masyarakat memiliki beberapa prinsip, diantaranya adalah. 1.. Self determination (menentukan sendiri). Setiap anggota masyarakat memiliki hak dan tanggung jawab untuk terlibat dalam menentukan kebutuhan masyarakat.. 2.. Self help (menolong sendiri). Masyarakat didorong untuk menolong diri mereka sendiri, mereka menjadi bagian dari solusi dan membangun kemandirian.. 3.. Leadership development (pengembangan kepemimpinan). Pemimpin lokal memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan memandirikan kelompok untuk mengembangkan masyarakat secara berkesinambungan.. 4.. Localization (lokalitas). Partisipasi masyarakat akan berjalan secara maksimal apabila masyarakat mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam program-program yang ada dilingkungan tempat tinggalnya.. 5.. Integred delivery of service (keterpaduan pemberian layanan). Setiap organisasi yang ada dalam masyarakat secara bersama-sama melayani masyarakat untuk mencapai tujuan yang diinginkan..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 6.. Reduce duplication of service (mengurangi duplikasi jasa). Masyarakat perlu mengkoordinasikan segala bentuk pelayanan, keuangan dan sumber daya manusia untuk menghindari duplikasi.. 7.. Accept diversity (menerima keaekaragaman). Pendidikan berbasis masyarakat hendaknya menghindari adanya pemisahan orang-orang disebabkan oleh perbedaan usia, kelas sosial, jenis kelamin, ras, etnik, agama, yang menyebabkan terhalangnya pengembangan masyarakat secara optimal.. 8.. Institusional responsive (tanggung jawab kelembagaan). Lembaga pendidikan harus memiliki kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat yang selalu berubah.. 9.. Life long learning (pembelajaran seumur hidup). Peluang untuk belajar secara formal harus tersedia untuk semua anggota masyarakat dengan beragam latar belakang. Penguatan prinsip-prinsip pendidikan karakter dimulai dari. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dilanjutkan dengan prioritas pada jenjang pendidikan dasar, yaitu Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Gerakan PPK pada usia dini dan jenjang pendidikan dasar ini akan diintegrasikan dengan prioritas nilai dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) sehingga terjadi perubahan yang masif dan serentak di seluruh Indonesia. c. Tiga Basis Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Program Penguatan Pendidikan Karakter merupakan program yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2017.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. dengan lima (5) kristalisasi nilai karakter. Program ini telah didukung oleh pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ingin memperkuat Pembentukan Karakter siswa yang selama ini sudah dilakukan di berbagai sekolah. Program penguatan pendidikan karakter terdiri dari 3 basis yaitu sebagai berikut. 1) Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Kelas Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas merupakan pengintegrasian karakter dalam proses pembelajaran di dalam kelas melalui. isi. kurikulum. dalam. mata. pelajaran,. memperkuat. manajemen kelas dan mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan sekolah. 2) Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis budaya sekolah merupakan. sebuah. kegiatan. untuk. menciptakan. iklim. dan. lingkungan sekolah yang mendukung praksis PPK mengatasi ruangruang kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah. 3) Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat Penguatan. Pendidikan. Karakter. (PPK). berbasis. masyarakat. merupakan kerjasama yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan komunitas orang tua peserta didik, komunitas pengelola pusat kesenian dan kebudayaan, lembaga-lembaga pemerintahan, lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran,.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. komunitas sipil pegiat pendidikan, komunitas keagamaan, komunitas seniman dan budaya lokal, lembaga bisnis dan perusahaan yang memiliki relevansi dan komitmen dengan dunia pendidikan, dan lembaga penyiaran media (Hendarman, dkk, 2017: 6 & 35-42). 3. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Berbasis Masyarakat Penguatan. Pendidikan. Karakter. (PPK). berbasis. masyarakat. merupakan kerjasama yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan komunitas orang tua peserta didik, komunitas pengelola pusat kesenian dan kebudayaan, lembaga-lembaga pemerintahan, lembaga atau komunitas yang menyediakan. sumber-sumber. pembelajaran,. komunitas. sipil. pegiat. pendidikan, komunitas keagamaan, komunitas seniman dan budaya lokal, lembaga bisnis dan perusahaan yang memiliki relevansi dan komitmen dengan dunia pendidikan, dan lembaga penyiaran media untuk mencapai 5 kristalisasi nilai karakter (Hendarman, dkk, 2017: 42). Pendidikan. berbasis. masyarakat. merupakan. pendidikan. yang. dirancang oleh masyarakat untuk membelajarkan masyarakat sehingga mereka berdaya, dalam arti memiliki kekuatan untuk membangun dirinya sendiri yang sudah barang tentu melalui interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian konsep pendidikan berbasis masyarakat mencakup: dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat (Sihombing, 2001:186). Seperti yang disampaikan juga oleh Koesoema (2018: 18), pendekatan berbasis masyarakat adalah pelibatan publik, baik kelompok komunitas maupun kelembagaan, baik pemerintahan maupun non pemerintahan. Dengan bersinergi dan kolaborasinya antara komunitas dengan lembaga.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. pendidikan dalam kegiatan yang membantu mengembangkan peserta didik yang dalam hal ini adalah sekolah dasar, pendidikan karakter kepada setiap masing-masing individu peserta didik akan terjadi di dalam dunia pendidikan. Berdasarkan konsep di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan karakter berbasis masyarakat adalah pengembangan karakter peserta didikoleh pihak sekolah. yang. bekerjasama. dengan. orang. tua,. melibatkan. dan. memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber belajar seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh masyarakat, alumni, dunia usaha, dan dunia industri, dan sinergi PPK dengan berbagai program yang ada dalam lingkup akademisi, pegiat pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga informasi. Aktivitas Program Pendidikan Karakter (PPK) yang dikenal dengan 3 (tiga). basis. utama. masyarakat sangat Indonesia secara keberagaman berbagai. yaitu. kelas,. budaya. sekolah,. memperhatikan kearifan. budaya. kontekstual, serta. wilayah. kebudayaan. dengan. masing-masing, lokal. harus. tetap. sehingga. mampu. dan lokal. partisipasi bangsa. memperhatikan. diera-globalisasi ini,. membangun,. mewarnai. dan memperkuat identitas dan karakter bangsa anak-anak kita di sekolah, keluarga dan masyarakat, serta mampu tumbuh dan berkembang menjadi pemain utama di kancah global dan memiliki keunggulan bersaing untuk tampil dalam masyarakat internasional. Orang tua memiliki andil yang sangat besar dalam perkembangan kemampuan anak dalam lingkup pendidikan karakter. Keterlibatan orang tua.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. dalam proses pendidikan karakter dapat meningkatkan pencapaian prestasi belajar peserta didik, baik dalam kemampuan moral maupun intelektual. Yang paling mendasar dalam keterlibatan ini adalah saling memberikan keteladanan, menanamkan pembiasaan positif, saling mengevaluasi dalam pengawasan serta memberikan apresiasi. Sekolah bertanggung jawab bukan hanya mencetak peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam pembentukan jati diri, karakter, dan kepribadian. Pembentukan watak dan pendidikan karakter tidak bisa dilakukan semata-mata melalui pembelajaran ilmu pengetahuan, tetapi melalui penanaman pendidikan nilai-nilai. Secara umum, pendidikan-pendidikan dilakukan dengan cara penanaman akhlak, moral, dan budi pekerti. Masyarakat juga memilik peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya pembentukan karakter anak didik. Dalam hal ini yang dimaksud dengan masyarakat adalah orang yang lebih tua dan tidak memiliki ikatan keluarga dengan anak tetapi bertempat tinggal di lingkunan sang anak. Orang-orang ini lah yang dapat memberikan contoh, mengajak, dan melarang anak melakukan suatu perbuatan. B. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian ini menggunakan empat penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu pendidikan karakter. Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian relevan ini adalah implementasi pendidikan karakter berbasis masyarakat. Berikut ini.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. adalah ringkasan penelitian yang relevan yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian relevan yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Maunah (2015) tentang implementasi pendidikan karakter dalam pembentukkan kepribadian holistik siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami implementasi pendidikan karakter dalam pembentukan kepribadian holistik siswa. Metode yang dingunakan yaitu penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di MTs N Jabung dan SMPN 1 Talun Blitar. Data diperoleh dari hasil indept interview dengan key informant: kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, dan siswa. Data dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah: data reduction, data display, dan conclusion/verification). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) pengelolaan pendidikan karakter dapat dibagi menjadi dua strategi, yaitu internal dan eksternal sekolah; (2) strategi internal sekolah dapat ditempuh melalui empat pilar, yakni kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk school culture, kegiatan habituation, kegiatan ko- kurikuler, dan ekstra kurikuler; dan (3) strategi eksternal dapat ditempuh melalui kerja sama dengan orang tua dan masyarakat. Penelitian relevan yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Khairunisa (2018) dengan judul Implementasi program penguatan pendidikan karakter melalui kultur sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Depok Sleman Yogyakarta pada tahun 2018. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui implementasi program pengutan pendidikan karakter di SMP.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam. penelitian. metode. menggunakan. kualitatif.. beberapa. Teknik. metode,. yaitu. pengumpulan observasi,. data. peneliti. wawancara,. dan. dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti adalah menunjukkan bahwa implementasi kegiatan PPK di luar kelas didasarkan pada pengembangan pendidikan karakter yakni melalui kegiatan rutin, spontan, keteladanan, teguran dan pengkodisian yang berbasis islami. Penguatan pendidikan karakter berbasis komunitas atau budaya masyarakat bertujuan untuk menunjang terbentuknya karakter positif dan terarah. Penelitian relevan yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2018) dengan judul Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Di SMK Negeri 2 Pengasih pada tahun 2018. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui pelaksanaan penguatan pendidikan karakter (PPK) di SMK Negeri 2 Pengasih. Metode yang digunakan dalam penelitian metode. deskriptif. kuantitatif.. Teknik. pengumpulan. data. peneliti. menggunakan beberapa metode, yaitu menggunakan angket tertutup, angket terbuka, wawancara dan dokumen. Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti adalah menunjukkan bahwa pelaksanaan penguatan pendidikan karakter di SMK Negeri 2 Pengasih tergolong sangat baik dengan tingkat keterlaksanaan program mencapai 82,47%. Penelitian relevan yang keempat adalah penelitian yang dilakukan oleh Arisanti (2018) dengan judul Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas V SDN Kauman 2 Malang pada tahun 2018. Tujuan penelitian tersebut untuk.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. untuk mendiskripsikan implementasi PPK berbasis kelas dalam membangun siswa kelas V-A. Metode yang digunakan dalam penelitian metode deskretif kualitatif. Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu menggunakan Observasi, Kuisioner (Angket), Interview (Wawancara), dan Dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti adalah menunjukkan bahwa membangun kecerdasan interpersonal dengan melakukan pembiasaan dan pendekatan di dalam kelas serta memberikan interaksi sosial yang baik dapat mendukung karakter siswa di masa depan. Sementara fokus penelitian penulis dalam penulisan skripsi adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis masyarakat di satuan pendidikan Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. Berikut adalah literature map dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian yang relevan..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Maunah (2018) Implementasi pendidikan karakter dalam pembentukkan kepribadian holistik siswa. Khairunisa (2018) Implementasi program penguatan pendidikan karakter melalui kultur sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Depok Sleman Yogyakarta. Pratama (2018) Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Di Smk Negeri 2 Pengasih. Penelitian ini Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Berbasis Masyarakat di Sekolah Dasar Negeri seKecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. Arisanti (2018) Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas V SDN Kauman 2 Malang. Gambar 2.3 Literature Map Penelitian yang Relevan Keempat penelitian relevan di atas memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Beberapa persamaannya adalah sama-sama membahas mengenai implementasi pendidikan karakter terhadap peserta didik, dan melihat upaya sekolah dalam implementasi PPK. Beberapa perbedaannya adalah jenis penelitiannya, satuan pendidikan yang menjadi tempat penelitian, dan objek sasaran yang dikenai penelitian. Dari.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. persamaan dan perbedaan tersebut, peneliti berusaha melakukan penelitian dengan topik yang sama yaitu pendidikan karakter. Pentingnya penelitian yang peneliti lakukan adalah akan diketahuinya sejauh mana implementasi PPK berbasis masyarakat dalam bentuk persentase dan bentuk implementasi apa saja yang dilakukan sekolah dengan komunitas atau masyarakat sekitar sebagai bagian untuk mendukung pendidikan karakter berbasis masyarakat. C. Kerangka Berpikir Pendidikan. karakter. bertujuan. untuk. meningkatkan. mutu. penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai standar kompetensi lulusan (Amri, 2011:31). Pendidikan. karakter. berfungsi. untuk. menjadikan. siswa. memiliki. kemampuan hardskill, soft skill dan berkarakter mulia. Namun, dalam mewujudkan pendidikan berbasis karakter terpuji ada kendala yang dihadapi sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter tersebut. Pendidikan karakter berusaha untuk menanamkan dan mngembangkan nilai-nilai karakter. Tujuan pendidikan karakter yaitu supaya peserta didik memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma sehingga peserta didik dapat diterima dalam lingkungan masyarakat. Pendidikan karakter memberikan penguatan dan pengembangan mental agar peserta didik mampu. menyelesaikan. masalah. yang. dihadapi. serta. mempertanggungjawabkan masalah tersebut. Implementasi program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat adalah dengan cara mengintegrasikan karakter ke dalam.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. keseharian atau bermasyarakat, dengan pembiasan-pembiasan yang baik di sekolah. Nilai-nilai PPK diintegrasikan dalam kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler. Dalam kegiatan intrakurikuler guru-guru Sekolah Dasar Negeri se-Kecamata Seyegan Kabupaten Sleman didorong untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar yang mengintegrasikan PPK. Adapun kegiatan ekstrakurikuler. yang. dilaksanakan seperti pramuka, gamelan, menari, dan marawis. Ditambah dengan adanya kegiatan kokurikuler melalui kunjungan ke museum atau tempat edukasi lainnya. Pengintegrasian pendidikan karakter di dalam lingkungan sekolah maupun keluar lingkungan sekolah yang mengupayakan tercapainya karakter peserta didik yang diharapkan. Implementasi pendidikan karakter berbasis masyarakat di setiap sekolah dasar dapat disesuaikan dengan rencana dan agenda kegiatan sekolah. PPK berbasis masyarakat dapat dimulai dari lingkungan keluarga, karena lingkungan keluarga merupakan tempat interaksi antara anak dengan orangtua dari lahir hingga dewasa dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, kegiatan yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan mengundang Kepolisian, Kemenkes, kunjungan ke museum, kunjungan ke candi, memainkan maupun menyaksikan kesenian daerah, melaksanakan kegiatan kerohanian, dan lain sebagainya. Pelibatan masyarakat sangat penting dalam mengoptimalkan implementasi PPK di sekolah. Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti melakukan penelitian “Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat di Sekolah Dasar se-Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman”. Peneliti.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. memilih PPK berbasis masyarakat karena masyarakat merupakan komunitas yang memiliki pengaruh terhadap proses berlangsungnya pembentukan karakter peserta didik melalui proses sosialisasi dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, dukungan masyarakat tersebut akan membantu usaha sekolah dalam pembentukan karakter peserta didik melalui praktik langsung dalam kehidupan bermasyarakat. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.. Program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat di satuan pendidikan sekolah dasar se-Kecamatan Seyegan Kabupeten Sleman sudah diimplementasikan.. 2.. Implementasi program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat di satuan pendidikan sekolah dasar se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, membahas beberapa hal mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik `pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik penelitian, teknik pengujian isntrumen, dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif metode survei. Penelitian kuantitatif deskriptif adalah suatu bentuk penelitian untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena kegiatan pendidikan, pembelajaran, implementasi kurikulum pada berbagai jenis, jenjang dan satuan pendidikan (Sukmadinata, 2008: 72). Kemudian, menurut Hamdi (2014:6) penelitian kuantitatif deskriptif merupakan penjabaran suatu fenomena atau kejadian apa adanya tanpa manipulasi keadaan. Senada dengan hal tersebut Sudaryono (2016:12) mengatakan bahwa penelitian kuantitatif deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian. kuantitatif. deskriptif. adalah. sebuah. penelitian. yang. mesdekripsikan suatu fenomena-fenomena atau sebuah keadaan dengan apa adanya.. Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan metode survei untuk memperoleh data. Metode survei adalah penelitian yang mengambil. 35.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat yang digunakan sebagai pengumpulan data yang pokok (Efendi, 2012:3). Sejalan dengan hal tersebut Martono (2014:20), mengungkapkan peneltian survei adalah penelitian yang menggunakan kuisioner sebagai sumber utama. Tujuan penelitian survei adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus atau kejadian suatu hal yang bersifat umum. Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti bermaksud ingin mengumpulkan data dari responden melalui kuesioner atau angket. Pengambilan data yang digunakan peneliti dibatasi sampel untuk seluruh populasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat di satuan pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar negeri kelas I-VI yang berada di Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat untuk sekolah dasar negeri di Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. 3. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 21 sekolah dasar negeri seKecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018 sampai dengan Oktober 2018. Pada bulan tersebut peneliti fokus dalam pengambilan data di SD Negeri se-Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:80). Secara sederhana, populasi adalah kumpulan dari seluruh unsur atau elemen atau unit pengamatan yang akan diteliti (Asra, 2014:70). Sedangkan menurut Darmawan (2013: 137) mengatakan bahwa populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memilii jumlah banyak dan luas. Berdasarkan pernyataan dari para ahli di atas, dapat dirumuskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah guru kelas I-VI di Sekolah Dasar Negeri seKecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. Populasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut..

Gambar

Gambar 2.1 Filosofi Pendidikan Karakter Menurut Ki Hajar Dewantara  (sumber: https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?page_id=132)
Gambar 2.3 Literature Map Penelitian yang Relevan
Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sampel Minimal menurut Krejcie dan Morgan  N  S  N  S  N  S  10  10  220  140  1200  291  15  14  230  144  1300  297  20  19  240  148  1400  302  25  24  250  152  1500  306  30  28  260  155  1600  310  35  32  270  159  1700
Gambar 3.1 Rumus Menghitung Sampel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Atozz Jaya Indonesia merupakan perusahaan yang memiliki sistem penjualan electronic dan komponen electronic yang mempunyai mutu yang baik dan berkualitas untuk

23 Tahun 2011 Kantor Pajak Patama merujuk pada Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-15/PJ/2012 tentang perubahan peraturan Jenderal Pajak Nomor PER-33/PJ/2011

Jenis data pada penelitian ini berupa; (a) proses penamaan atau pembuatan brand lembaga zakat, (b) cara yang dilakukan oleh lembaga zakat dalam sosialisasi

Dengan berkembangnya sistem pengelolaan dan pemberdayaan yayasan, sekarang Lembaga Amil Zakat sudah mencapai ditingkat Kabupaten dan Kota, seperti di Kota

Ini yang mendoromg peneliti tertarik melakukan penelitian dieL-Zawa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi

Pusdiklat Bulutangkis di Semarang tidak hanya sebagai wadah pembinaan dan pelatihan, tetapi juga menjadi salah satu tempat seleksi atlet-atlet berbakat dari sekitar

Berdasrkan hasil penelitian mengenai frekuensi pemberian pakan fermentasi kulit ubi kayu (Manihot utilissima) menunjukkan bahwa laju pertumbuhan harian, tingkat

Hasil rekapitulasi diketahui persamaaan regresi linear berganda yang tertera dalam tabel diatas maka dapat dijelaskan Nilai βo artinya jika tidak ada perubahan pada variabel