Oleh :
Ayu Gustina NIM 4103131006
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM), ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT AND
SATISFACTION (ARIAS) DAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN POWERPOINT TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Ayu Gustina (NIM 4103131006) ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara model Sains Teknologi Masyarakat (STM), Assurance, Relevance, Interest, Assesment And
Satisfaction (ARIAS) dan Direct Instruction menggunakan PowerPoint terhadap
hasil belajar kimia siswa pada materi sifat koligatif larutan. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XII SMA, terdiri dari empat kelas masing- masing diambil 35 orang sebagai sampel siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
sampling purposif dengan mengambil tiga kelas. Diperoleh kelas XII IPA 2
sebagai eksperimen 1, XII IPA 3 sebagai eksperimen 2 dan kelas XII IPA 1 sebagai eksperimen 3. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah soal pilihan ganda berjumlah 20 soal yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distruktornya. Kelas eksperimen 1 dibelajarkan dengan ARIAS dan PowerPoint, kelas eksperimen 2 dengan Direct
Instruction dan PowerPoint dan kelas eksperimen 3 dengan STM dan
PowerPoint. Dari hasil penelitian, data kelompok sampel tidak berdistribusi
normal sehingga digunakan statistik non parametris dengan uji Kruskal wallis sebagai uji hipotesis. Hasil uji Kruskal wallis posttest diperoleh Asymp. Sig. sebesar 0,000, sehingga signifikansi < 0,05 yang berarti Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia pada kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2 dan kelas eksperimen 3. Sedangkan untuk rata- rata hasil belajar kelas eksperimen 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah 55,57, 52,14 dan 73,43 sehingga perlakuan yang paling baik adalah eksperimen 3 dengan STM dan PowerPoint. Untuk peningkatan hasil belajar (N-gain) kelas eksperimen 1, 2 dan 3 berturut- turut addalah 41,52%, 14,9% dan 66,2%. Dapat disimpulkan yang memiliki peningkatan paling tinggi adalah kelas eksperimen 3 yang dibelajarkan dengan model STM danPowerPoint.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Rumusan Masalah 3
1.5 Tujuan Penelitian 4
1.6 Manfaat Penelitian 4
1.7 Definisi Operasional 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Konstruktivisme dalam Pembelajaran 6
2.2 Prinsip Belajar 6
2.3 Model dalam Pembelajaran 7
2.3.1 Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) 7 2.3.2 Model ARIAS (Assurance, Relevance,
Interest,-Assesment and Satisfaction) 9
2.3.3 Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) 11
2.4 Media Pembelajaran 12
2.4.1 Media Pembelajaran Visual 12
2.5 Sifat Koligatif Larutan 13
2.5.1 Satuan Konsentrasi dalam Sifat Koligatif 13
2.5.2 Penurunan Tekanan Uap 14
2.5.3 Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku 15 2.5.4 Diagram Fasa dan Sifat Koligatif 16
2.5.5 Tekanan Osmotik 17
2.5.6 Sifat Koligatif Larutan Elektrolit 18 2.5.7 Aplikasi Sifat Koligatif Larutan 18
2.6 Kerangka Berpikir 25
2.7 Hipotesis 26
BAB III METODE PENELITIAN 28
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 28
3.1.1 Lokasi Penelitian 28
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 28
3.4 Rancangan atau Desain Penelitian 29 3.5 Instrumen dan Analisis Instrumen 30
3.5.1 Instrumen Penenelitian 30
3.5.2 Analisis Instrumen 30
3.6 Teknik Pengumpulan Data 33
3.6.1 Persiapan Penelitian 33
3.6.2 Prosedur Pelaksanaan Penelitian 34
3.7 Teknik Analisis Data 37
3.7.1 Uji Normalitas 37
3.7.2 Uji Hipotesis 37
3.7.3 Peningkatan Hasil Belajar 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39
4.1 Hasil Penelitian 39
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 39
4.1.2. Validitas Instrumen Tes 39
4.1.3. Reliabilitas Instrumen Tes 39 4.1.4. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 39 4.1.5. Daya Pembeda Instrumen Tes 40
4.1.6. Distruktor (Pengecoh) 40
4.2 Deskripsi Data Penelitian 40
4.3 Uji Persyaratan Analisis Data 42
4.3.1 Uji Normalitas Data 42
4.4 Uji Hipotesis 43
4.4.1 Uji Kruskal Wallis 43
4.4.2 Uji Median 44
4.5 Peningkatan Hasil Belajar 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46
5.1 Kesimpulan 46
5.2 Saran 46
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Rumusan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit 18
Tabel 3.1 Matriks Rancangan Penelitian dengan RAL 29
Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Validitas isi 31
Tabel 3.3 Daftar perubahan nilai hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan model bervariasi disertai media 34
Tabel 4.1 Deskripsi Data Kelas Eksperimen untuk nilai pretest 41
Tabel 4.2 Deskripsi Data Kelas Eksperimen untuk nilai posttest 41
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data 42
Tabel 4.4 Hasil Output Uji Kruskal Wallis 43
Tabel 4.5 Hasil Output Data Median 44
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Uap dan cairan membentuk kesetimbangan dinamis 14
Gambar 2.2 Diagram fasa 17
Gambar 2.3 Reverse Osmosis 24
Gambar 2.4 Metode Dialisis 24
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 50
Lampiran 2. RPP 54
Lampiran 3. Lembar kerja siswa kelas eksperimen I 63
Lampiran 4. Jawaban Pertanyaan LKS Kelas Eksperimen I 64
Lampiran 5. Kisi- Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 65
Lampiran 6. Kisi- kisi instrumen tes setelah validasi 79
Lampiran 7. Instrumen Penelitian sebelum validasi 87
Lampiran 8. Instrumen Penelitian setelah validasi 97
Lampiran 9. Kunci Jawaban Instrumen sebelum validasi 102
Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Setelah Validasi 103
Lampiran 11. Format Lembar jawaban 104
Lampiran 12. Tabel validitas soal 105
Lampiran 13. Perhitungan reliabilitas tes 106
Lampiran 14. Tabel perhitungan reliabilitas 107
Lampiran 15. Perhitungan tingkat kesukaran tes 108
Lampiran 16. Perhitungan daya pembeda 110
Lampiran 17. Tabel distruktor 112
Lampiran 18. Tabel rekapitulasi analisis instrumen 115
Lampiran 19. Tabel data tes awal, tes akhir dan gain 117
Lampiran 20. Uji normalitas data 121
Lampiran 21. Pengujian hipotesis 126
Lampiran 22. Tabel nilai- nilai r- Product Moment 128
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Dunia pendidikan merupakan dunia yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Manusia yang senantiasa diiringi oleh pendidikan, cenderung memiliki
kehidupan ke arah yang lebih baik. Adanya perkembangan kehidupan
menyebabkan pendidikan pun mengalami dinamika yang kian meningkat dari
waktu ke waktu. Hal ini mengakibatkan perlunya inovasi dibidang pendidikan
yang tidak hanya berbentuk teori, namun juga dapat diarahkan pada hal yang
bersifat praktis (Hamid, 2011).
TIMSS (Trends in International Mathematic and Science Study)
melakukan penelitian bahwa Indonesia memiliki jumlah jam belajar di sekolah
yang lebih banyak dibandingkan Malaysia dan Singapura, namun hasil prestasi
siswa Indonesia yang memiliki skor tingkat lanjut termasuk yang paling rendah
dari dua negara lainnya. Hal ini membuktikan bahwa jam pelajaran yang banyak
tidak menjadikan siswa lebih baik dalam hasil belajarnya, sebaliknya merasa
bosan dan terbebani . Pembelajaran yang monoton juga merupakan salah satu
pendorong terjadinya kebosanan pada siswa. Karakteristik dari materi sifat
koligatif larutan tidak hanya perhitungan dengan memahami rumus- rumus saja,
tetapi juga terdapat penerapan dalam kehidupan sehari- hari baik disekitar siswa
maupun tidak, yang secara langsung atau pun tidak langsung akan bermanfaat
bagi siswa. Lokasi penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Percut Sei Tuan. Hal ini
dilakukan karena biasanya guru mengajar lebih fokus kepada perhitungan saja,
sehingga peneliti akan mencoba memberikan informasi berupa manfaat dan
aplikasi dari mempelajari materi ini.
Penggunaan media pembelajaran juga merupakan hal yang sangat vital,
karena media pembelajaran merupakan alat komunikasi yang dapat
menghubungkan antara pendidik dan yang dididik. Media pembelajaran yang baik
dapat mendukung kelancaran pembelajaran dan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Pada kenyataannya, tidak semua media
itu pada penelitian ini ditawarkan media yang dianggap cocok karena memenuhi
beberapa faktor yang mempengaruhi kecocokan media pembelajaran terhadap
materi, objek dan lingkungan pembelajaran.
Permasalahan di atas merupakan latar belakang penelitian ini diadakan.
Solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah mengupayakan pendekatan
multi- sensori berupa pembelajaran model. Pemilihan model dengan banyak
aktivitas berguna dalam melayani keragaman gaya belajar masing- masing siswa
sehingga meningkatkan ketertarikan siswa yang selanjutnya memotivasi siswa
sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat optimal (Rose& Nicholl,1997). Model
STM dan ARIAS yang diajukan dalam penelitian ini tidak hanya membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran, namun juga membentuk karakter peduli
lingkungan dan memahami aplikasi yang berguna bagi dirinya dan lingkungan
sekitar. Penambahan media PowerPoint sebagai alat bantu untuk menyampaikan
materi beserta contoh- contoh nyata sifat koligatif larutan juga merupakan salah
satu penunjang model pembelajaran STM dan ARIAS untuk dapat lebih maksimal
dalam implementasinya di dalam kelas.
Penggunaan model sains teknologi masyarakat dalam bidang kimia telah
dilakukan di beberapa negara, diantaranya di Turki (Yoruk, dkk. 2010), di
Spanyol (Solbes dan Vilches, 1997), di Meksiko (Zoller, 2013), di Israel (Zoller,
2004) dan di Indonesia (Wijayanti dan Utami, 2010; Permatasari dan Miswadi,
2013; Saefuludin, 2008; Rahmawati dan Dwiningsih, 2012). Penerapan model
ARIAS pun telah dilakukan dalam berbagai mata pelajaran, diantaranya dalam
pembelajaran TIK (Sa`adah, dkk.2010), pembelajaran matematika (Faizah,2010),
dan pembelajaran kimia (Andriyani dan Soeprodjo, 2013; Umroh, 2013).
Selanjutnya penerapandirect instruction dalam bidang kimia (Safitri, dkk, 2013).
Penggunaan model dilengkapi dengan adanya media pembelajaran untuk
meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran kimia. Penelitian yang berkaitan
dengan media pembelajaran dalam hal ini media PowerPoint telah dilakukan
dalam pokok bahasan kimia (Priatmoko, dkk.2008). Penelitian ini
membandingkan dua model diatas menggunakan media PowerPoint dan
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini diberi judul
“Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat (STM), Assurance, Relevance,
Interest, Assesment and Satisfaction (ARIAS) dan Direct Instruction dengan
PowerPoint terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Materi Sifat Koligatif
Larutan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah penerapan model STM, ARIAS dan direct
instructionyang disertai mediaPowerPointterhadap hasil belajar kimia siswa.
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam memahami variabel yang
terlibat dalam penelitian ini, maka perlu adanya batasan masalah yaitu:
a. Model yang digunakan untuk kelas eksperimen I adalah model Assurance,
Relevance, Interest, Assesment and Satisfaction(ARIAS).
b. Model yang digunakan untuk kelas eksperimen II adalah model direct
instruction.
c. Model yang digunakan sebagai kelas eksperimen III adalah model Sains,
Teknologi Masyarakat (STM).
d. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft PowerPoint 2007.
e. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa melalui tes berupa
pre-test dan post-test.
f. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi sifat koligatif larutan
yang dibelajarkan di kelas XII IPA semester ganjil.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah di atas,
a. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia siswa yang
dibelajarkan dengan model STM, ARIAS dan direct instruction disertai
PowerPointpada pokok bahasan sifat koligatif larutan?
b. Berapa besar peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
model STM, ARIAS dandirect instructiondisertaiPowerPoint?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui adanya perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia siswa yang
dibelajarkan dengan model STM, ARIAS dan direct instruction disertai
PowerPointpada pokok bahasan sifat koligatif larutan.
b. Mengetahui besar peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
dengan model STM, ARIAS dandirect instructiondisertaiPowerPoint.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi guru ,sebagai bahan referensi sekaligus pertimbangan untuk menerapkan
model ini dalam kegiatan pembelajaran kimia di kelas.
b. Bagi siswa, penelitian ini memberikan kesempatan untuk siswa lebih aktif
dalam pembelajaran dan lebih termotivasi dalam pembelajaran kimia khususnya
materi sifat koligatif larutan sehingga hasil belajar dapat optimal.
c. Bagi peneliti , sebagai bahan kajian dan perbandingan serta informasi dalam
menggunakan model STM, ARIAS dan direct instruction disertai media
PowerPoint.
1.7. Definisi Operasional
a. Model Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) adalah suatu bentuk
pengajaran yang tidak hanya menekankan pada konsep sifat koligatif larutan saja
berbagai kehidupan masyarakat yang dapat menumbuhkan rasa peduli bagi siswa
terhadap dampak sains.
b. Model Assurance, Relevance, Interest, Assesment and Satisfaction (ARIAS)
adalah model yang berusaha untuk menanamkan rasa yakin atau percaya pada
siswa, berusaha menarik dan memelihara minat atau perhatian siswa serta
diadakan evaluasi dan pada akhirnya ingin menumbuhkan rasa bangga pada siswa
dengan memberikan penguatan.
c. Modeldirect instruction adalah suatu model pengajaran yang bersifat berpusat
pada guru (pembelajaran secara konvensional).
d. Media PowerPoint adalah program aplikasi presentasi yang dalam penelitian
ini digunakanMicrosoft PowerPoint 2007.
e. Hasil belajar adalah nilai atau skor yang diperoleh siswa pada akhir (posttest)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa SMA yang dibelajarkan
dengan model STM, ARIAS danDirect Instruction dengan PowerPointpada
materi sifat koligatif larutan. Berdasarkan perhitungan rata- rata tiap kelas
diperoleh rata- rata tertinggi pada kelas eksperimen tiga yang dibelajarkan
dengan model STM dan PowerPoint.
2. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh peningkatan hasil belajar
tertinggi yaitu kelas eksperimen tiga yang dibelajarkan dengan model STM
dan media PowerPoint.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal
berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan model Sains
Teknologi Masyarakat (STM) dengan media PowerPoint sebagai salah satu
alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
mata pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan lebih memperhatikan kelemahan dalam model pembelajaran ini,
dan dapat mengkolaborasikan dengan media yang sejalan dengan
perkembangan teknologi sehingga terjadi kemajuan pemahaman dalam
belajar.
3. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat
melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, W dan Soeprodjo, (2013), Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran ARIAS, Journal Unnes Chemistry in Education2: 134- 140
Arsyad, A., (1996), Media Pembelajaran, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Asyhar, R., (2012), Kreatif Mengambangkan Media Pembelajaran, Referensi Jakarta, Jakarta.
Awan, A.S., (2013), Changing Students Alternative Conceptions about The Concept ‘Solution’ through Constructivism, Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business4: 694 – 706
Coll, R.K. dan Taylor, T.G.N., (2001), Using Constructivism to Inform Tertiary Chemistry Pedagogy, Chemistry Education : Research and Practice in Europe 2: 215- 226
Faizah, U., (2011), Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, DAN SATISFACTION) dengan Media Lingkungan dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Materi Pokok Himpunan., Skripsi, Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo,
Semarang
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012),Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Kependidikan,FMIPA Unimed
Hamid, Moh.Sholeh, (2011),Metode Edutainment, Diva Press, Yogyakarta.
Matondang,Z., (2009), Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian,
Jurnal Tabularasa PPS Unimed 6: 87 -97
Milfayetty, S., dkk., (2011), Psikologi Pendidikan, PPs Unimed, Medan.
Permatasari, G.K. & Miswandi, S.S, (2013), Penggunaan Jejaring Facebook Bervisi SETS Terhadap Sikap Ilmiah dan Pemahaman Konsep,Chemistry in Educaion2: 193 – 199
Priatmoko,S., Prasetya, A.T., Hartati, S., (2008), Komparisasi Hasil Belajar Siswa dengan Media Macromedia Flash dan Microsof PowerPoint yang Disampaikan Melalui Pendekatan Chemo-Edutainment, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia2: 299- 304
Rahmawati, D. dan Dwiningsih, K., (2012), Chemistry Student Worksheet with SETS (Science Technology Environment Society) Oriented to Colloid Topic for RSMABI , Unesa Journal of Chemical Education1: 62- 69
Rose, colin & malcolm j. nicholl, (2002), Accelerated Learning for The 21st Century, Penerbit Nuansa, Bandung.
Sa`adah, dkk, (2010), Penerapan Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,
Assesment and Satisfation) dalam Pembelajaran TIK Untuk
Meningkatakan Hasil Belajar Kimia, Penerbit Jurusan Pend. Ilmu
Komputer UPI, Bandung.
Saefuludin, A., (2008), Efektivitas Model Pembelajaran Kimia dengan
Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Berbantuan CD
Pembelajaran., Skripsi, Program Studi pendidikan IPA Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Semarang
Safitri,I., Bancong,H., dan Husain, H.,(2013), Pengaruh Pendekatan Multiple Intelligences Melalui Model Pembelajaran Langsung Terhadap Sikap dan Hasil Belajar Kimia Peserta Didik di SMA Negeri I Tellu Limpoe, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia2: 156- 160
Silitonga, P.M, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan , Penerbit FMIPA Unimed, Medan.
____________, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA Unimed, Medan.
Solbes, J. & Vilches, A., The STS Interaction and Teaching of Physics and Chemistry, Seminar of Investigation and Innovation in Science Education 1997
Sudrajat, A, (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung.
Tambunan, M.M & amser simanjuntak,(2012),Strategi Belajar Mengajar Kimia, Penerbit FMIPA Unimed, Medan.
Uno, hamzah. B, (2008), Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Wijayanti, U & Utami, B., Analisis Kajian Implementasi Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) pada Bahan Ajar Redoks dan Elektrokimia,Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010
Yoruk, N., Morgil, I., dan Secken, N., (2010), The Effect of Science, Technology, Society, Environment (STSE) Interaction on Teaching Chemistry, Natural Science2: 1417- 1424
Zoller, U., (2004), Chemistry and Environmental Education,Chemistry Education : Research and Practice 5: 95 – 97