• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PERKEMBANGAN WISATA BAHARI TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN BATU BARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK PERKEMBANGAN WISATA BAHARI TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN BATU BARA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

v

1. Konsep Dampak Perkembanga Wisata ... 6

2. Konsep Wisata Bahari ... 9

3. Konsep Ekonomi ... 11

B. Kerangka Berpikir ... 13

BAB III METODOPENELITIAN ... 15

(2)

vi

b. Iklim ... 27

2. Kedaan Pendidikan ... 28

a. Jumlah Penduduk ... 28

b. Komposisi Berdasarkan Agama ... 29

c. Komposisi Berdasarkan Tenaga Kerja ... 30

d. Komposisi Berdasarkan Etnik ... 31

3. Sarana Dan Prasaraana ... 32

a. Perasarana Pendidikan ... 32

b. Perasarana Kesehatan ... 35

c. Perasarana Peribadatan ... 36

d. Sarana Dan Perasarana Transportasi ... 37

e. Jaringan Listrik ... 38

B. Latar Belakang Wisata Bahari di Pesisir Timur Kabupaten Batu Bara ... 39

C. Perkembangan Wisata Bahari di Pesisir Timur Kabupaten Batu Bara ... 41

1. Pantai Sejarah ... 43

2. Pantai Bunga ... 46

3. Pantai Alam Datuk ... 51

4. Pantai Perjuangan ... 56

D. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakt Pesisir Sebelum dan Sesudah Berkembangnya Wisata Bahari di Kabupaten Batu Bara ... 61

1. Kondisi Sosial Ekonomi Sebelum Berkembangnya Wsata Bahari ... 61

2. Kondisi Sosial Ekonomi Sesudah Berkembangnya Wisata Bahari ... 63

a. Menambah Pendapatan ... 65

b. Bidang Pendidikan ... 67

(3)

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73 B. Sarana ... 74

DAFTARPUSTAKA ...

Lampiran 1. PETA KABUPATEN BATU BARA Lampiran 2. DAFTAR WAWANCARA

(4)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 ... 27

Tabel 4.2 ... 28

Tabel 4.3 ... 29

Tabel 4.4 ... 31

Tabel 4.5 ... 33

Tabel 4.6 ... 35

Tabel 4.7 ... 37

Tabel 4.8 ... 38

Tabel 4.9 ... 39

Tabel 4.10 ... 49

Tabel 4.11 ... 54

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim, segala puji puji syukur tak terhingga kepada Allah SWT yang msih memberikan penulis udara kehidupan di dunia ini, tatkala menyelesaikan sebagian kewajiban di Dunia ini terkhusus di dunia pendidikan yang penulis geluti. Sholawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi junjungan Umat Islam Muhammad SWA.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna baik dari isi, teknik penulisan, maupun nilai ilmiahnya, mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan segala kerendarahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritik.

Sebagai rasa syukur, pada kesempatan ini, penulis hanya bisa menyampaikan banyak ucapan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan beserta jajaranya.

2. Bapak Dr. Restu, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.hun, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan Dra. Hafnita

Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Sejarah dan selaku Pembimbing Akademik (PA) yang telah sabar dalam memberi bimbingan dan memberi motivasi serta arahan selama mengikuti studi.

(6)

5. Para penguji Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum dan Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si selaku penguji yang telah memberi banyak saran untuk memperbaiki dalam penyusunan perbaikan skripsi. Serta seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf adminitrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED yang telah membagi ilmu melalui proses belajar mengajar selam beberapa tahun, saya ucapkan trimakasih atas bimbinganya.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua tersayang, Bapak Legi Haidir dan Ibu Asni yang telah mencurahkan kasih sayangnya yang tak terbatas. Terimakasih selalu mendo’akan dan bekerja keras untuk pendidikan Dewi hingga selesai. Semoga selalu diberikan kesehatan dan dilimpahkan rezeki yang berkah. Kepada adik ku tersayang Nurul dan Putri selalu memberi semangat.

7. Terimakahsih kepada narasumber-narasumber yang telah membantu memberi informasi sehingga penulis dapat dengan muda mendapatkan apa yang dibutuhkan pada saat penelitian sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Keluarga kedua Persma Kreatif Unimed, saudara-saudara saya yang tersayang Kakanda Bitha, Abangnda Ancha, Tulang Bambang, Kakanda Mariati, Kakanda Rinda, Lina, Nasria dan Yuli. Teman angkatan 23 : Fadila, Novrizal, Elfina, Winda, Nova, Fabio, Arif, Robi, Wilda dan seluruh keluarga besar Persma Kreatif Unimed. Terimkasih telah mau berbagi dalam senang mau pun duka selalu memberi dengan ke ikhlasan semoga kebersamaan tidak hanya terjalin ketika di skretariat saja namun di luar juga.

(7)

10. Kepada teman-taman Kompas Muda Medan dan Kompas Muda, teman berbagi pengalaman Ebbita, Sanjaya, Novrizal dan Kak Sabrina. Semoga kita selalu kompak tidak hanya didalam komunitas namun juga diluar komunitas.

11. Teman-teman PPL SMPN 1 Lima Puluh yang telah melewati kebersaman dan memberi semangat untuk menyelesaikan dalam penulisan skripsi.

12. Terimakasih kepada teman-teman kos : Kak Lia, Kak Ade, Ika, Dwita, Dewi, Rita, dan Dedek. Terimakasih kebersaman dan persaudarana selama waktu di rumah.

Akhirnya kata peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang talah membantu dalam penelitian dan pengerjaan skripsi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi masukan bagi yang membutukanya.

Medan, Desember 2013:

Penulis

Kartika Dewi

(8)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dikenal dengan negara kepulaun, yang sering pula disebut negara maritim yang terbesar di dunia. Menurut Adisasmita (2012;31) Indonesia terdiri dari 17.508 pulau yang tersebar di sekitar Garis Khatulistiwa (ekuator), yang membentang dari ujung Barat (Sabang) sampai ke mur (Marauke) sepanjang + 5.000 kilometer dan membentang dari melintang dari ujung Utara (Pulau Marore dan Pulau Miangsa) sampai ke ujung Selatan (Pulau Rote) sepanjang + 2000. Dengan memiliki banyak pulau maka Indonesia mempunya banyak tempat wisata yang mendunia seperti Bali, Raja Empat. Begitu juga di Pulau Sumatera dan khususnya di Sumatera Utara masih banyak objek wisata bahari yang bisa dikembangkan.

Provinsi Sumatera Utara memiliki pulau sebanyak 162, yaitu 6 pulau di Pantai Timur dan 156 pulau di Pantai Barat. Ini merupakan modal awal untuk membangun wisata bahari yang lebih baik lagi. Dibagian pesisir timur Sumatera Utara wisata bahari semakin menampakan pesona keindahanya. Untuk wisata di pesisir timur, sekarang ini sedang dikembangkan berbagai macam tempat-tempat wisata baru agar menambah pemasukan kas daerah. Dengan ditetapkannya undang-undang otonomi daerah, banyak memberikan kebebasan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan berbagai kebijakan tanpa campur tangan pemerintah pusat. Salah satu daerah yang mengembangkan wisata bahari adalah daerah Kabupaten Batu Bara. Keindahan yang masih terjaga dengan baik menjadikan wisata bahari menjadi salah satu andalan Kabupaten Batu Bara.

(9)

2

kepentingan banyak pihak, menyebabkan pemekaran ini membutuhkan waktu yang cukup panjang yang rancangan Undang-Undang pembentukanya disetujui oleh DPR RI pada tanggal 8 Desember 2006 yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2007. Pada tanggal 15 Juni 2007 baru diresmikan dengan ibukota Kabupaten di Kecamatan Lima Puluh. Pemekaran Kabupaten Batu Bara merupakan cita-cita luhur masyarakat Batu Bara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Batu Bara. Bapak H. Sofyan Nasution, SH,MM adalah Pj. Bupati Batu Bara I (2006-2007) dan setelah itu digantikan dengan Bapak Drs. Syaiful Syafri, MM. Pj Batu Bara II (2007-2008). Pada tahun 2008 berdasarkan hasil Pemilihan Umum Kepalah Daerah yang dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2008

Bagian pesisir timur kabupaten Batu Bara duhulunya kurang berkembang. Kehidupan ekonomi pesisir pantai Batu Bara kebanyakan nelayan yang sehari-harinya menangkap ikan di laut. Namun sejak pemekaran banyak pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah Kapubaten Batu Bara. Banyak tempat wisata yang di buka terutama wisata bahari dikarenakan memenuhi syarat wisata. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009, tentang keperiwisataan. Pasal 1 yaitu : destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrative yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksebilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Tempat-tempat wisata yang terdapat di pesisir seperti Pantai Sejarah, Pantai Bogak, Pantai Bunga, Pantai Perjuangan/Jono, Pantai Datuk, Pantai Beting, Pulau Salah Nama, dan Pulau Pandang.

(10)

3

hari libur lainya. Disaat hari libur pengunjung diperkirakan mencapai ribuan orang. Wisatawan yang datang tidak hanya dari Batu Bara namun juga dari luar kota Batu Bara bahkan wisata asing.

Pembangunan Ekonomi maritim dipandang sangat penting karena pembangunan ekonomi maritim meliputi beberapa sektor dan aspek yang sangat fital bagi pembangunan ekonomi regional. Wilayah pesisir merupak pusat berbagai macam kegiatan pembangunan di Indonesia. Aktifitas perekonomian yang dilakukan dikawasan pesisir diantaranya adalah kegiatan perikanan, industri dan pariwisata. Peningkatan kegiatan ekonomi di berbagai sektor akan memberikan dampak, baik langsung maupun tidak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja. Kabupaten Batu Bara merupak tempat pengembangan ekonomi yang sangat berpotensial. Proyek pengembangan industri pelabuhan Kuala Tanjung yang merupakan program Masterplan Percepatan Pembangunan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yakni Kuala Tanjung, sebagai pelabuhan internasional.

(11)

4

Hal inilah yang menarik bagi penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul

“Dampak Perkembangan Wisata Bahari Terhadap Ekonomi Masyarakat Pesisir Kabupaten Batu Bara”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Latar belakang wisata bahari di pesisir timur Kabupaten Batu Bara? 2. Perkembangan wisata bahari di pesisir timur Kabupaten Batu Bara?

3. Kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir sebelum dan setelah adanya wisata bahari di Kabupaten Batu Bara?

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi diatas, peneliti merumuskan masalah secara terperinci sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang wisata bahari di pesisir timur Kabupaten Batu Bara? 2. Bagaimana perkembanga wisata bahari di Kabupaten Batu Bara ?

3. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir sebelum dan setelah adanya wisata bahari di Kabupaten Batu Bara.?

D. Tujuan Penelitian

(12)

5

1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang wisata bahari di Kabupaten Batu Bara. 2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan wisata bahari di pesisir timur

Kabupaten Batu Bara.

3. Untuk mengetahui bagaimana kondisi ekonomi sebelum dan sesudah adanya wisata bahari dipesisir Kabupaten Batu Bara.

E. Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk :

1. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang kehidupan ekonomi dan wisata bahri di Kabupaten Batu Bara.

2. Sebagai bahan studi Komparasi (perbandingan) bagi peneliti lain yang mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama.

3. Sebagai penambahan pengatahuan dan keterampilan peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah berupa skripsi.

(13)

i

ABSTRAK

Kartika Dewi. NIM 309321020. Dampak Perkembangan Wisata Bahari Terhadap Ekonomi Masyarakat Pesisir Kabupaten Batu Bara. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Megeri Medan, 2013.

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan keterangan dan analisa yang telah dilakunan bab demi bab, maka penulis dapat membuat beberapa kesimpulan bahwa :

1. Latar belakang wisata bahari yang ada di Kabupaten Batu Bara karena memiliki potensi yang bisa dikembangkan oleh pemerintah. Setalah pemekaran pemerintah sadar dengan dikelola tempat-tempat wisata dapat menambah pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat setempat. Pengelola tempat wisata juga memiliki peranan penting dalam mengelola wisata pantai-pantai yang ada di Batu Bara.

2. Perkembangan tempat-tempat wisata bahari yang ada di kabupaten Batu Bara yang dikelola oleh masyarakat seperti : Pantai Bunga, Pantai Alam Datuk dan Pantai Sejarah. Namun ada juga tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah seperti : Pantai perjuangan dan Pulau Pandang dan Salah Nama.

3. Pekerjaan nelayan merupakan pekerjaan masyarakat Pesisir Batu Bara sebelum dibukanya tempat wisata. Namun setelah dibuknya tempat wisata nelayan mempunyai usaha sampingan dengan berdagang dan mengantar pengunjung keliling pantai mengunakan perahu. Pendapatan mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, pendapatan yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan pendidikan anak yang layak dan menyisikan uang untuk kesehatan.

(15)

72

B. Saran

Dari hasil penelitian ini diharapkan memeberi sedikit pandangan kepada pemerintah daerah, pengelola wisata dan pedagang. Dengan ini penulis memberi saran bahwa :

1. Kepada Pemerintah Daerah dan Dispora khususnya agar memberi perhatian terhadap lokasi-lokasi wisata yang lain yang ada di Kabupaten Batu Bara agar wisatawan lebih nyaman lagi untuk mengunjungi lokasi wisata. Untuk pembangunan yang sudah selesai dibagun di lokasi wisata agar lebih dirawat lagi agar tidak rusak.

2. Kepada pengelola tempat-tempat wisata agar memberi inovasi yang baru agar wisatawan tidak merasa bosan untuk berkunjung. Menjaga kebersihan serta kenyaman itu sangat penting demi kelangsungan lokasi wisata. 3. Kepada pedagang disetiap lokasi wisata agar tidak memberi harga jual

yang terlalu mahal. Selalu menjaga kebersihan agar wisatawan merasa nyaman untuk berlama-lama di lokasi wisata.

(16)

DAMPAK PERKEMBANGAN WISATA BAHARI

TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT PESISIR

KABUPATEN BATU BARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

KARTIKA DEWI

NIM : 309 321 020

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(17)
(18)
(19)
(20)

73

16

Daftar Pustaka

Adisasmita, Rahardjo. 2013. Pembangunan Ekonomi Maritim.Yogyakarta.Graha Ilmu.

Azhari, Ichwan dan Syafri, Syaiful. 2009. Jejak Sejarah dan Kebudayaan Melayu

di Sumatera Utara. Medan . CV. Cipta Mandiri.

Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata. Jakarta. PT Pradnya Pramita. Pitana, I Gde dan Gayatri, Putu G. 2005.Sosiologi Pariwisata. Denpasar.ANDI

Yogyakarta.

Rasul, Nuryadi, dkk. 2012. Ekonomi Mikro. Jakarta. Mitra Wacana Media. Sedarmayanti.2005. Membangun Kebudayaan dan Pariwisata.Bandung. Mandar

Maju.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Bandung. Ombak.

Soekadijo, R.G. 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Spillane, James J. 1990. Ekonomi Pariwisata.Yogyakarta.Kanisius.

Sugiharto. 2006. Pembangunan dan Perkembangan Wilayah. Medan. USU Perss. 2010.Undang-undang Kepariwisataan.Bandung.Citra Umbara

Yasin, Prsata, dkk. 2011. Atlas Kabupaten Batu Bara. Medan. Pustaka Bangsa Perss.

(21)

Pedoman Wawancara

1. Bagaimana latarbelakang wisata bahari di kabupaten Batu Bara?

2. Bagaimana ekonomi masyarakat pesisir sebelum berkembangnya wisata bahari?

3. Bagaimana perkembangan wisata bahari di pesisir timur Kabupaten Batu Bara?

4. Bagaimana peran pemerintah dalam mengembangkan wisata bahari dikabupaten Batu Bara?

5. Bagaimana sistem pengolahan wisata bahari di Kabupaten Batu Bara?

6. Apa sajakah dampak sosial dengan adanya wisata bahari di terhadap masyarakat?

7. Bagaimana dampak terhadap ekonomi masyarakat setelah berkembangnya wisata bahari ?

(22)

9.

Peta Provinsi Sumatera Utara

(23)

Peta Kabupaten Batu Bara

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai negara agraris, Indonesia sangat diuntungkan karena mempunyai potensi pertanian dan perkebunan dengan luasan sekitar 13 juta hektar (Anonim, 2006), dan diharapkan

Simulasi Numeris Pada bagian ini akan dibahas simulasi numeris dari persamaan diferensial Lotka-Volterra termodifikasi yang ditunjukkan pada persamaan 4.1 dengan menggunakan metode

[r]

(2003) menyatakan bahwa aroma yang essensial oil khas pada daun dan batang Alpinia galanga memiliki aroma yang kuat seperti eucalyptus, pinene, dan camphor

Lidah buaya dapat dimanfaat sebagai produk pangan yang bermanfaat

[r]

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa intellectual capital statement merupakan bentuk laporan yang kompleks yang mengkombinasikan angka, narasi dari pengetahuan yang

Makna dari semua ini adalah bahwa di kantor BKPP kota Sukabumi, ternyata tingkat kematangan pegawai tidak dijadikan acuan bagi pimpinan dalam memilih gaya kepemimpinan yang sesuai