• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELUKIS TEKNIK AQUAREL MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XII IS 3 SMA NEGERI I BERASTAGI T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELUKIS TEKNIK AQUAREL MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XII IS 3 SMA NEGERI I BERASTAGI T.A 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELUKIS TEKNIK AQUAREL MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XII IS 3

SMA NEGERI I BERASTAGI T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

FALENTINA FEBRINA BR KARO

NIM 209351006

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Falentina Febrina Br Karo, NIM: 209351006, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melukis Teknik Aquarel Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi TA. 2013/2014, skripsi jurusan seni rupa FBS Unimed.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam melukis teknik aquarel di kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Berastagi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pokok bahasan melukis teknik aquarel di kelas XII IS 3 di SMA Negeri 1 Berastagi. Dengan menggunakan metode demonstrasi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Berastagi, kelas XII IS 3 yang berjumlah 29 orang siswa. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan hasil belajar, instrumen tersebut merupakan tes membuat lukisan buah teknik aquarel.

Prosedur penelitian menggunakan dua siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada pre tes diperoleh sebanyak 7 orang siswa (24,1%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 64,1 yang kemudian meningkat pada siklus I diperoleh sebanyak 10 orang siswa (34,5%) yang tuntas, dengan nilai rata-rata 70,13. Dan mengalami peningkatan pada saat siklus II menjadi 27 orang siswa (93,1%) yang tuntas dan nilai rata-rata sebesar (81,9%).

Peningkatan aktivitas siswa terlihat sebagai berikut : pada siklus I rata-rata dari jumlah seluruh aspek yang diamati adalah 60,8%, pada siklus II jumlah rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 84,5%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran melukis teknik aquarel di kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Berastagi TA 2013/2014.

Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis penelitian yang berbunyi: dengan diterapkan metode demonstrasi dalam melukis teknik aquarel, khususnya lukis buah dapat meningkatkan hasil belajar melukis buah teknik aquarel siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Berastagi.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala kasih karunia-Nya yang memberikan kesempatan dan kekuatan kepada

penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melukis Teknik Aquarel Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi TA. 2013/2014”, yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Medan.

Penulisan skripsi ini mungkin masih banyak terdapat kelemahan dan

kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang

membangun dari pembaca. Penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat

bermanfaat dan dapat digunakan dalam penelitian yang relevan.

Pada penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan

dorongan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,

penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

3. Drs. Anam Ibrahim, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan

juga selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan.

4. Dr.Wahyu Tri Atmojo, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Seni

Rupa

5. Drs. Mesra, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing Skripsi

6. Dra. Chairani, M.Pd, selaku Narasumber dan Dosen Pembimbing Akademis

(PA) yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti.

7. Drs, Heru Maryono, M.Sn, selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti.

(8)

iii

9. Restono Sembiring , S. Pd selaku Guru Seni Rupa SMA Negeri 1 Berastagi

yang telah banyak membantu selama penelitian.

10.Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada ayahanda S.Karo-karo dan

Ibunda A.Br Tarigan yang telah banyak berjuang untuk penulis.

11.Kakanda Fredy Arizona Karo-karo terimakasih untuk semua dukungan yang

telah diberikan kepada penulis.

12.Adinda Deva Aprinata Karo-karo, terimakasih untuk semua doa dan

dukungannya.

13.Sahabat seperjungan Maria Agustina Sinuhaji dan Saida Tukma harahap,

terimakasih untuk semua waktu, bantuan dan motivasi dukungannya.

14.Teman – teman seperjuangan stambuk 2009. Ika Putri Siregar.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan

(9)

iv

G. Defenisi Operasional Variabel... 6

(10)

v

1. Observasi Aktivitas Siswa Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran 33 2. Hasil Belajar Melukis Siswa... 33

I. Prosedur Penelitian ... 34

3. Tahap Pengamatan atau Observasi ... 49

4. Thap Refleksi ... 51

C. Deskripsi Siklus II ... 56

1. Tahap Perencanaan ... 56

2. Tahap Pelaksanaan ... 56

3. Tahap Pengamatan atau Observasi ... 57

4. Thap Refleksi ... 59

(11)

vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Simpulan ... 68

B. Saran-saran ... 71

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kertas Gambar ... 13

Gambar 2.2 Macam-Macam Cat Air ... 13

Gambar 2.3 Macam-Macam Kuas ... 14

Gambar 2.4 Air ... 14

Gambar 2.5 Palet ... 14

Gambar 2.7 contoh Hasil Teknik Sapuan Kuas ... 15

Gambar 2.8 Contoh Hasil Teknik Sapuan Gradasi ... 15

Gambar 2.8 Contoh Hasil Teknik Sapuan Warna Gradasi ... 16

Gambar 2.9 Contoh Hasil Wet On Wet ... 16

Gambar 2.10 Contoh Hasil Wet On Dry ... 16

Gambar 2.11 Contoh Hasil Tepian Halus ... 17

Gambar 2.12 Contoh Hasil Kuas Kering ... 17

Gambar 2.13 Membuat Sketsa Dengan Pensil ... 17

Gambar 2.14 Menyapukan Warna Dasar Pada Sketsa ... 18

Gambar 2.15 Menyapukan Warna Yang Terang Terlebih Dahulu ... 18

Gambar 2.16 Menyapukan Warna Yang Lebih Terang ... 18

Gambar 2.17 Menyapukan Warna Latar Belakang ... 18

(13)

x

DAFTAR BAGAN

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 74

Lampiran 2 RPP Siklus I... 76

Lampiran 3 RPP Siklus II ... 83

Lampiran 4 Data Hasil Penilaian Pre Tes ... 88

Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Berkarya Siswa Siklus I ... 90

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Berkarya Siswa Siklus II ... 92

Lampiran 7 Data Hasil Belajar Siklus I ... 94

Lampiran 8 Data Hasil Belajar Siklus II ... 96

Lampiran 9 Data Hasil Perolehan Pre Tes, Siklus I, dan Siklus II ... 98

Lampiran 10 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I, dan Siklus II 100

Lampiran 11 Nilai Dari Guru ... 102

Lampiran 12 Hasil Karya Siswa Pada Pre Tes ... 103

Lampiran 13 Hasil Karya Siswa Pada Siklus I ... 109

Lampiran 14 Hasil Karya Siswa Pada Siklus II ... 115

(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran ... 64

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah cara untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan manusia

melalui proses belajar. Peningkatan akan tercapai jika proses belajar terencana

dengan baik untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan kondusif bagi

siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan diharapkan mencapai hasil belajar

yang maksimal. Proses pembelajaran berlangsung dari adanya interaksi antara

guru dengan peserta didik.

Seni rupa merupakan salah satu cabang seni budaya yang tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan manusia. Seni rupa terbagi atas dua, yaitu: seni murni

dan seni terapan Jenis-jenis produk karya seni rupa antara lain, gambar, lukisan,

patung, desain grafis, kerajinan tangan, kriya, foto dan lain-lain.

Pendidikan seni budaya adalah satu mata pelajaran yang terdapat di

Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA), yang diharapkan dapat merangsang

para siswa untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam berkarya sehingga terbentuk

kesadaran terhadap nilai-nilai seni.

Salah satu pokok bahasan seni budaya yang dipelajari di SMA adalah mata

pelajaran melukis. Melukis merupakan karya seni 2 Dimensi yang diolah dari

pengamatan objek 3 Dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium melukis

bisa berbentuk apa saja seperti, kertas, kanvas dan papan. Alat yang digunakan

juga beragam.

Setelah melakukan observasi dan pengamatan pada SMA Negeri 1 Berastagi,

didapati bahwa pokok bahasan melukis dengan cat air (teknik aquarel) rendah

(17)

2

tingkat ketuntasannya, terlihat dari sedikitnya jumlah siswa yang mencapai

Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) pokok bahasan tersebut (KKM = 75 ) data ini

diperoleh dari daftar nilai yang diberikan guru (lampiran 11).

Berdasarkan data nilai tugas melukis dari guru hanya 7 orang siswa (24,13 %)

yang mencapai KKM dari 29 orang siswa. Data tersebut diperoleh dari daftar

nilai hasil belajar siswa yang diberikan oleh guru, rendahnya ketuntasan belajar

pokok bahasan melukis siswa tentunya terjadi jika proses belajar yang dilakukan

tidak tepat

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa yaitu

penerapan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik bidang

seni rupa khususnya materi melukis teknik aquarel, dan proses pembelajaran yang

tidak kondusif yaitu penerapan metode pembelajaran ceramah yang proses

pembelajarannya menempatkan siswa sebagai pendengar pasif. Guru

mendominasi peserta didik, memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada

siswa serta aturan-aturan dalam pembelajaran ditentukan oleh guru. Tidak ada

demonstrasi yang dilakukan guru untuk menambah wawasan dan pemahaman

siswa dalam melukis.

Fasilitas untuk melukis dirasa tidak memadai, meja menggambar merupakan

meja belajar biasa yang tidak sesuai untuk melukis. Alat dan bahan melukis tidak

disediakan oleh sekolah, sehingga siswa memilih dan membeli alat dan bahan

yang berkualitas rendah, sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang

(18)

3

melukis, siswa tidak mencuci kuas saat beralih kewarna lain, sehingga hasil

warna menjadi kotor.

Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar tersebut diperlukan metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar, aktivitas dan nilai siswa

dalam pelajaran melukis teknik aquarel, yaitu metode demonstrasi dengan praktek

langsung yang ditunjukkan oleh guru. Pembelajaran dengan metode demonstrasi

dapat dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat melihat kejadian atau proses

yang sedang dipraktekkan guru dan memudahkan peserta didik dalam memahami

dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian hingga terbentuk atau

tercipta suatu karya.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan, peneliti

tertarik untuk mengkaji dan meneliti penggunaan metode demonstrasi dalam

upaya meningkatkan hasil belajar melukis teknik aquarel dengan bekerjasama

dengan guru bidang studi dalam proses belajar mengajar yang dilakukan guru di

kelas.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengajukan proposal

penelitian dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melukis Teknik

(19)

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan hasil dari pengamatan di

lokasi penelitian, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap pokok bahasan melukis teknik

aquarel di kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi.

2. Metode yang digunakan oleh guru adalah ceramah dan latihan, sehingga

hasil belajar yang dicapai siswa tidak maksimal.

Contoh.

Guru menyuruh siswa membuat karya lukis teknik aquarel tanpa adanya

demonstrasi dan diskusi dengan siswa tentang apa saja yang diperlukan

dan bagaimana cara melukis teknik aquarel

3. Alat dan bahan yang dipilih siswa berkualitas rendah sehingga

berpengaruh pada hasil karya lukis.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya pelebaran masalah yang akan diuraikan dalam

penulisan ini dan sesuai dengan judul yang penulis sajikan, maka pembatasan

masalah yang penulis berikan adalah sebagai berikut: metode pembelajaran yang

akan digunakan adalah metode pembelajaran demonstrasi di SMA N 1 Berastagi,

melukis buah dengan menggunakan cat air, yang akan diteliti adalah peningkatan

hasil belajar berupa akivitas dan karya lukisan buah di kelas XII IS 3 SMA N 1

(20)

5

D. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil

belajar melukis buah dengan teknik aquarel di kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah. ingin mengetahui apakah dengan menggunakan

metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar melukis buah siswa kelas

XII IS 3 SMA N 1.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat bagi guru

a. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru dalam memilih

dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

kemampuan siswa.

b. Memberikan manfaat bagi guru agar siswa dapat mengembangkan

kemampuan melukis buah teknik aquarel dengan hasil gambar yang

berkualitas.

c. Memberikan masukan bagi guru kesenian khususnya Seni Rupa agar

dapat memberikan variasi pengajaran yang efektif.

2. Manfaat bagi siswa

a. Meningkatkan kualitas lukisan cat air siswa SMA N 1 Berastagi dalam

(21)

6

b. Meningkatkan kemampuan belajar siswa SMA Negeri 1 Berastagi

dalam melukis buah tekhnik aquarel.

3. Manfaat bagi peneliti

Sebagai pembelajaran dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat

yang dibutuhkan siswa.

4. Manfaat bagi peneliti lain

Menambah wawasan dan informasi bagi peneliti lain, dan sebagai bahan

referensi untuk melakukan penelitian yang sejenis.

G. Defenisi Operasional Variabel

1. Hasil belajar melukis buah teknik aquarel adalah perolehan nilai dari karya

lukis siswa.

2. Metode pembelajaran demonstrasi adalah suatu metode mengajar yang

memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu dengan mencontohkan

kepada siswa tentang suatu proses, situasi agar dapat dipahami dengan baik.

3.Melukis teknik aquarel adalah melukis dengan menggunakan pigmen cat

dengan pelarut air yang menekankan pada transparansi dan harmoni lembut dari

(22)

69

69 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Simpulan ini berdasarkan pada hasil yang diperoleh dari proses dan hasil

belajar yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Kesimpulan diperoleh

berdasarkan temuan-temuan dilapangan selama proses penelitian berlangsung.

Pada proses pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi ditemukan

bahwa:

1. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dalam melukis teknik aquarel sehingga hasil aktivitas siswa dalam

mensketsa, mewarna, dan proses finishing dapat menunjukkan

kesungguhan dan minat yang tinggi.

Dapat dilihat dari data berikut:

a. pada siklus I, Dari 29 orang siswa, hanya 2 orang siswa (6,9%) yang

sangat bersungguh-sungguh mengerjakan sketsa, 1 orang siswa

(3.5%) yang sangat bersungguh-sungguh dalam proses mewarnai, 2

orang siswa (6,9%) yang sangat bersungguh-sungguh mengikuti

pelajaran dan 2 orang siswa (6,9%) yang sangat berminat dalam

mengikuti pelajaran.

b. Pada siklus II, minat dan kesungguhan siswa dalam belajar melukis

buah teknik aquarel sudaah meningkat. Sebanyak 10 orang siswa

(23)

70

69

orang siswa (48,3%) yang bersungguh-sungguh saat mewarnai

lukisan, 14 orang siswa (41,4%) yang bersungguh-sungguh saat

mengikuti proses pembelajaran, mencuci kuas saat beralih ke warna

lain, membersihkan kuas dengan menggunakan tisu,, dan 13 orang

siswa (44,8%) yang berminat mengikuti proses pembelajaran dan

mengikuti prosedur dalam melakukan proses melukis.

2. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan kualitas karya siswa

dalam menentukan komposisi, bentuk yang tepat, teknik pewarnaan yang

harmonis, dan teknik finishing yang tepat, dengan memeprtimbangkan

keefektifan waktu yang tersedia.

Dapat dilihat dari data dibawah ini

a. Pada siklus I, diketahui bahwa masih sedikit siswa yang mampu

melukis teknik aquarel, dan memperoleh nilai yang memuaskan.

Hal ini dibuktikan dengan 8 orang siswa (27,5%) siswa yang

tuntas, 20 siswa (69%) yang hampir tuntas dan 1 siswa (3,5%) jauh

dari tuntas, dan tidak ada siswa yang mendapat predikat sangat

tuntas pada siklus I. Siswa yang mampu mencapai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) hanya 8 siswa (34,5%).

b. Pada siklus II, Dari data diatas diketahui bahwa hasil belajr siswa

ada pokok bahasan melukis teknik aquarel sudah mencapai target

penelitian (≥75%), dikarenakan 27 orang siswa sudah mencapai

KKM. Dapat dilihat dari data hasil belajar, 5 orang siswa (17,2%)

(24)

71

69

0rang siswa (6,9%) yang jauh dari tuntas dalam belajar melukis

teknik aquarel

3. Metode demonstrasi yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan kualitas karya siswa menjadi lebih baik. Dapat dilihat pada

gambar salah satu karya siswa dibawah ini:

Tabel 5.1

Perbandingan Karya Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Metode Demonstrasi

Siklus Karya

(Gita Nadia Putri)

Keterangan

Pre tes Komposisi sudah mulai

terlihat, tetapi teknik

pewarnaan kurang tepat,

terlihat bahwa saat

menggoreskan kuas dan cat,

tidak menggunakan cukup air

sehingga warna tidak terlihat

transparan, tidak terlihat

gelap terang pada objek dan

bayangan pada objek lukisan

juga tidak terlihat

Bentuk sudah terlihat, tetapi

teknik pewarnaan tidak tepat,

tidak ada bayangan pada

objek dan lukisan terkesan

(25)

72

69 Siklus II

(menggunakan

metode

demonstrasi)

Bentuk semakin bagus, sudah

terlihat gradasi dan bayangan

pada buah, .

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil pada skripsi ini, peneliti ingin memberikan saran sebagai

berikut:

1. Dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan,

meningkatkan kreativitas dan kemauan siswa dalam belajar. Untu itu guru

perlu perlu memberi bimbingan secara terus menerus dalam pembelajaran.

2. Disarankan kepada guru agar dalam melaksanakan pembelajaran SBK

khususnya dalam praktek melukis, agar menerapkan metode demonstrasi,

dengan mempraktekkan proses dan langkah-langkah mengerjakan. Sebagai

upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dengan

menjadikan guru sebagai contoh.

3. Disarankan kepada guru agar melakukan pendekatan dan memberikan

motivasi pada siswa pada saat pembelajaran sehingga mampu

Gambar

Grafik 4.1 Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran  ................
gambar salah satu karya siswa dibawah ini:

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa foto udara teruji mempunyai manfaat sebagai sumber untuk memperoleh parameter-parameter penentuan letak ATM dengan uji

suatu temuan bahwa pada sampel konsumen Produk pakaian PLB s(detail, Nevada, dll) di kota Surakarta, pembelian Private Label Brands akan meningkat ketika pembeli

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN ADVENTURE GAME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER1. Universitas Pendidikan Indonesia

Histogram tersebut menunjukan peningkatan yang baik dalam perkembangan keterampilan motorik halus dibandingkan dengan hasil observasi pra tindakan, walaupun masih

Dari identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Arsip Daerah, maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh Kantor Arsip Daerah Kabupaten Batang adalah sebagai berikut

Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan keterampilan menulis cepen antara kelompok siswa yang diajar pembelajaran menulis cerpen menggunakan

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang Analisis Perbandingan Lendutan Jembatan Rangka Ruang Segitiga Dan Rangka Ruang Segiempat adalah benar-benar hasil

Customer Relationship Management (CRM) merupakan salah satu strategi pemasaran jasa dalam menarik perhatian, pemeliharaan kepuasan nasabah serta meningkatkan