• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMASH BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN METODE BAGIAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 TANJUNGBALAI TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMASH BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN METODE BAGIAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 TANJUNGBALAI TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMASH BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN METODE BAGIAN DENGAN MEDIA

AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 TANJUNGBALAITAHUN AJARAN 2013/2014 .

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat – syaratMemperolehGelar

SarjanaPendidikan

Oleh :

HENDRIK HASIBUAN NIM. 6101313001

FAKULTAS ILMU KEOLAH RAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Smash Bola Voli Melalui Penerapan Metode Bagian Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Tanjungbalai Tahun Ajaran 2013-2014”.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Dekan FIK UNIMED.

3. Drs. Suharjo M.Pd, Pembantu Dekan I FIK UNIMED. 4. Drs. Mesnan M.Kes, Pembantu Dekan II FIK UNIMED.

5. Dr. Budi Valianto M.Pd, Pembantu Dekan III FIK UNIMED. 6. Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED. 7. Drs. Afri Tanttri, S.Pd. M.Pd, Sekretaris Jurusan PJKR FIK UNIMED.

8. M. Irfan S.Pd, M.Or Ketua Prodi PKR FIK UNIMED.

9. Sabar Surbakti, S.Pd,M.Or pembimbing skripsi saya yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan masukan dalam penyempurnaan skripsi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

(5)

iii

11. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

12. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu Perpustakaan FIK UNIMED yang telah membantu penyelesaian skripsi dan memberi ijin peminjaman buku dari

Perpustakaan FIK UNIMED.

13. Terimakasih kepada Bapak Unus yang turut membatu penyelesaian skripsi yang telah memberi ijin peminjaman alat peraga dari FIK UNIMED

14. Terima kasih kepada ibuk Dra.Hj.Roswita. Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Tanjungbalai yang telah memberikan izin melakukan penelitian di sekolah

tersebut dan terimakasih kepada bapak Tomi S.Pd dan Novriandi Guru Olahraga dan semua Siswa-Siswa SMA Negeri 5 Tanjungbalai serta Bapak/Ibu Dewan Guru dan Staf Tata Usaha yang telah banyak membantu

selama melakukan penelitian.

15. Kepada yang teristimewa kedua orang tua saya yang sangat saya sayangi

selalu, Ayahanda ( ALM ) Efendi Hsb dan Ibunda ( ALM ) Nurhayati Br Aritonang. Yang selalu saya ingat disetiap doa dan usaha saya selama ini, walaupun Ayahanda dan Ibunda tiada langsung menemani sewaktu wisuda

saya nanti tapi di hati ini kalian selalu menemani ku ayah ibu. Saya juga tidak lupa motivasi dan nasehat yang dulu kalian pesan kan sehingga saya dapat

(6)

iv

16. Kepada saudara - saudara yang saya sangat sayangi, abang Edi Hsb dan kakak Elis Hsb, kakak linda Hsb, abang Pian, abang Umar Panjaitan, Kak

Adawiyah, Uak Ana dan semua saudara saya yang tidak dapat saya tuliskan satu persatu.

17. Kepada Orang spesial yang selalu mendampingi saya dalam susah dan senang serta memotivasi saya dalam penyelesaian Skripsi ini yaitu Mia Adilla Panjaitan, S.Pd.

18. Terimakasih Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjungbalai,PHKI dan I-MHERE Universitas Negeri Medan, Otorita Asahan yang memberikan

saya beasiswa untuk biaya perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

19. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Laila Azwani Panjaitan,S.Pd,Dtm Hendra,Aan Deki Praja Pane, Andar Sinaga, M.Amin

Syahputra, Ardi Imran Pulungan dan rekan juang selama dalam perkuliahan,Khairul Badri, Windra,, Noviandi,S.Pd yang telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini dan juga terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa UNIMED serta seluruh teman-teman PKR A-B 2010 dan semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari

(7)

v

segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, September 2014 Penulis,

(8)

vi

1.Hakekat Pendidikan Jasmani ... 11

(9)

vii

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

B. Subjek Penelitian………… ... 31

C. Metode Penelitian ... 31

D. Desain Penelitian ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 36

F. Teknik Analisa Data... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A.Deskripsi Data Penilaian ... 41

B. Hasil Penelitian ... 43

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A.Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 57

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel Siklus ... 32

2. Portopolio Penilaian Proses Hasil Belajar Smash ... 38

3. Diskripsi Data Hasil Penelitian... 41

4. Hasil Analisis Pelaksanaan Observasi Pembelajaran ... Guru Siklus I ... 42

5. Taftar Tabel Siklus I ... 47

6. Hasil Analisis Tes Siklus II Smash Bola Voli... 49

7. Taftar Tabel Pelaksanaan Siklus II Smash Bola Voli ... 52

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 5

2. Bentuk Lapangan Bola Voli ... 15

3. Bentuk Bola Voli ... 15

4. Tahapan Awalan Smash... 19

5. Tahapan Meloncat Smash Bola Voli... ... 20

6. Tahapan Memukul Smash Bola Voli... 21

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

lampiran

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah sebagai lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak

terlepas dari usaha–usaha peningkatan prestasi belajar anak didik. Kegiatan disekolah merupakan proses keseluruhan pembelajaran, hal ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu dengan perubahan tingkah

laku,pengetahuan,maupun keterampilan siswa tergantung pada bagaimana proses pembelajaran yang dialami siswa sebagai anak didik. Sesuai dengan pencapaian

hasil belajar suatu proses pembelajaran disekolah, sudah tentu akan menuntut sistem pendidikan dan pengajaran yang lebih baik termasuk didalamnya struktur

program sampai metode yang dilakukan dalam belajar, demikian juga halnya dalam mempelajari gerak dalam pendidikan jasmani. Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan kedalam empat katergori yaitu

perkembangan fisik,perkembangan gerak,perkembangan mental dan perkembangan sosial.

Mata pelajaran pendidikan jasmani adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan secara keseluruhan dalam proses pembelajaran yang

mengutamakan aktifitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhandan perkembangan jasmani,mental sosial dan emosioanal yang serasi,selaras dan seimbang. Secara umum kegiatan pembelajaran pendidikan

(14)

2

mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk berinteraski dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga meteri yang

diajarkan dapat dikuasai anak dengan baik. Metode mengajar yang sesuai dalam pelaksanaan pembelajaran akan membantu anak untuk menguasai materi.

Saat ini masih banyak kita temukan sistem pengajaran yang bersifat konvensional dalam pendidikan, yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana guru aktif menjelaskan sedangkan siswa bersifat pasif, siswa hanya

mendengarkan dan mencatat sehingga membuat siswa merasa kejenuhan dan membuat strategi pembelajaran itu menjadi kaku. Jika hal ini berlangsung terus

menerus maka minat, motivasi, aktivitas, hasil belajar siswa juga akan menurun. Padahal guru sebagai tenaga profesional dan fasilitator dalam pembelajaran

seharusnya terus menerus mengembangkan kreatifitasnya dalam proses belajar mengajar. Faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar smash bola voli adalah faktor metode belajar yang diterapkan guru pendidikan jasmani tersebut.

Dalam proses pembelajaran guru menjadi faktor yang utama untuk mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran khususnya pendidikan jasmani. Peran guru

sangat vital dalam proses pembelajaran karena disini guru sebagai fasilitator, Selain faktor strategi guru yang kurang kreatif, faktor sarana dan prasarana juga dapat mempengaruhi hasil belajar smash bola voli. Masalah sarana dan prasarana

disekolah tersebut memang menjadi kendala yang sangat rentan untuk kemajuan pendidikan jasmani dan proses pembelajaran kurang maksimal khususnya

(15)

3

jasmani tersebut. Alat teknologi disekolah tersebut seperti Proyektor, Laptop, sangat minim di gunakan untuk keperluan belajar mengajar, hal ini terjadi

disebabkan guru yang bersangkutan kurang mengerti mengunakan alat teknoligi tersebut. Salah satu faktor tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani

adalah faktor lingkungan disekitar. Lingkungan sekitar sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang siswa dan merupakan rangsangan berfikir yang kuat buat siswa ketika pembelajaran pendidikan jasmani.

Perkembangan media pendidikan pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru ( teaching visual : alat bantu yang dipakai adalah

visual, misalnya , gambar, model , objek yang dapat memberikan pengalaman yang konkret, motivasi belajar daya serap dan retensi belajar siswa. Dengan

masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke -20 , alat visual mengkongretkan ajaran ini di lengkapi dengan alat audio visual.

Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan

alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Pada tahun 1960-1965 orang mulai

memperhatikan siswa sebagai komponen yang penting dalam proses belajar mengajar.

Pada tahun 1965-1970 , pendekatan sistem ( system approach ) mulai

menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakanya media sebagai

(16)

4

hendaknya perlu bahu-membahu dalam kemudahan belajar bagi siswa. Perhatian dan bimbingan secara individual dapat dilaksanakan oleh guru dengan baik

sementara informasi dapat pula disajikan secara jelas, manarik dan di teliti oleh media pendidikan. Perkembangan media audio visual teknologi membawa banyak

manfaat untuk dunia pendidikan, salah satunya teknologi yang dipergunakan sebagai media pembelajaran. Para guru hendaknya dapat memanfaatkan dan mengaplikasikan hasil teknologi yang ada dalam pembelajaranya. Salah satu hasil

teknologi saat ini adalah audio visual.

Perlu adanya usaha perbaikan dalam hal pengajaran, misalnya penerapan

metode bagian dengan audio visual ( tampilan gerak Slow motion ). Penggunaan tampilan gerak slow motion merupakan unsur dari audio visual yang dimana

sangat mendukung peningkatan hasil belajar siswa disekolah. Hal tersebut dapat menambah ketertarikan dan minat belajar siswa serta memperjelas materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sebagaimana terdapat Undang – undang

pendidikan No 2 Tahun 1989 Tentang sistem pendidikan Nasional, pasal 35 , yaitu setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik diselenggarakan

oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar.

Media audio visual yang menampilkan gerak lambat ( Slow motion ) yang

dapat merangsang gairah dan motivasi belajar siswa. Karena adanya suara dan tampilan gerak lambat yang menarik perhatian siswa untuk belajar. Dengan adanya penerapan metode bagian audio visual tersebut pada pembelajaran Smash

(17)

5

nantinya akan memberikan kesan belajar yang lebih mendalam. Penerapan metode bagian dengan audio visual tersebut ( Slow motion ) membuat siswa tidak hanya

menggunakan indra penglihatan dan pendengaran saja, tetapi tampilan ini juga membuat siswa juga lebih tertantang untuk mendalami pelajaran dengan

menemukan titik tepat smash dari pelajaran yang disajikan melalui tampilan gerak lambat tersebut. Selain itu dengan melihat dan mendengar siswa akan mudah menyerap dan mengingat materi pelajaran yang disajikan karena menurut Dele

dan Arsyad ( 1995 ) memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indra pandang dan indra pendengaran memiliki perbedaan, yaitu sekitar 75 %

hasil belajar seseorang diperoleh melalui indra pandang, Sekitar 13 % di peroleh melalui indra pendengar, dan 12 % lainya diperoleh melalui indra lainnya.

(18)

6

Kerucut ini menjelaskan hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung ( Konkret ), kenyataan yang ada dilingkungan seseorang

kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (Abstrak). Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesat itu.

Dalam pendidikan jasmani , banyak materi yang harus diajarkan termasuk materi “Smash bola voli“. Smash ini terdiri dari 4 indikator yaitu awalan, tolakan,

pukulan , mendarat. Dalam hal ini peneliti akan menerapkan metode bagian audio

visual dengan tampilan gerak lambat ( slow motion), dengan tampilan slow motion tersebut maka akan didapatkan titik penting dari gerak smash tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman penulis pada tanggal 7 Agustus 2014 di SMA Negeri 5 Tanjungbalai terlihat bahwa pada saat proses

pembelajaran smash berlangsung banyak siswa yang kurang memahami teknik dasar smash bola voli dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Dalam Observasi yang dilakukan penulis dari guru bidang studi pendidikan jasmani bahwa teknik

dasar smash bola voli siswa masih rendah. Ini disebabkan karena kurang aktifnya siswa dalam mengikuti dan melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani

khususnya pada materi Smash bola voli. Dari hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi pendidikan jasmani di SMA Negeri 5 Tanjungbalai menyatakan

Bahwa: “Siswa kurang memahami teknik dasar Smash bola voli, mereka selalu mengalami kesulitan dimana titik tepat disaat melakukan Smash dengan baik, apalagi dalam permainan bola voli hal yang sulit di lakukan adalah salah satunya

(19)

7

Selain itu siswa merasa kurang percaya diri dan merasa canggung karena melakukan smash bola voli cukup sulit dan perlu melakukannya dengan akurat.

Sesuai dengan pengamatan atau survey yang dilakukan oleh peneliti di kelas X SMA Negeri 5 Tanjungbalai, Peneliti menetapkan kelas yang paling rendah

pendidikan jasmaninya khusunya pembelajaran bola voli dalam materi Smash adalah siswa X-3 yang berjumlah 32 siswa. Masih banyak dijumpai para siswa yang kurang terampil dalam melakukan teknik dasar smash bola voli, karena itu

hasil belajar smash bola voli siswa masih sangat rendah, dibawah tingkat kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yaitu 75, dari 32 siswa hanya 5 siswa yang nilainya

diatas 75 itu artinya hanya 15,6% siswa tuntas , sementara siswa yang tidak tuntas 27 siswa atau 84,4% siswa tidak tuntas dalam satu kelas tersebut, berarti dari data tersebut hanya 15,6% dari siswa seluruhnya yang berhasil melakukan smash bola

voli, ini bukti konkret bahwa hasil belajar smash bola voli siswa kelas X-3 SMA Negeri 5 belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal ( KKM) yaitu 75.

Melalui Penerapan Metode bagian Audio visual tersebut (tampilan gerak Slowmotion) siswa diajarkan untuk memahami “bagaimana cara belajar

melakukan Smash“ dan bagaimana cara berfikir”. Melakukan pembelajaran

berdasarkan aktivitas dan pemanfaatan indra sebanyak mungkin. Tampilan gerak Slow motion merupakan tampilan yang menunjukan titik dimana pentingnya

(20)

8

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas ( PTK ) pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Tanjungbalai

dengan judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Smash Bola Voli Melalui Penerapan Metode Bagian Audio Visual Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5

Tanjungbalai Tahun Ajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan, maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut : Faktor – faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa ? Apakah cara mengajar guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ? Apakah melalui penerapan bagian metode audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa ? Berapa besar kah peningkatan

hasil belajar siswa melalui penerapan metode bagian audio visual ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana

dan kemampuan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dibahas dalam penilitian ini adalah Penerapan Metode Bagian Audio Visual Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Smash Bola Voli Pada

(21)

9

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat diambil berdasarkan uraian diatas adalah : “

Apakah Melalui Penerapan Metode Bagian Audio Visual Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Smash Bola Voli siswa kelas X SMA Negeri 5 Tanjungbalai Tahun Ajaran 2013/2014 ?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penilitian ini adalah : “ Untuk mengetahui seberapa

besar hasil belajar yang didapat setelah menerapkan Metode Bagian Audio Visual

Terhadap Hasil Belajar Smash Bola Voli Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Tanjungbalai Tahun Ajaran 2013 / 2014”.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai salah satu usaha meningkatkan hasil belajar siswa

2. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan hasil belajar siswa

(22)

10

Visual seperti tampilan gerak lambat (slowmotion ),Tampilan slide, untuk menerapkannya dalam pembelajaran.

(23)

57 penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar smash bola voli melalui penerapan media audio visual pada siswa kelas X3 SMA Negeri 5 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2013/2014.

1.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa: agar termotivasi dan bersemangat dalam meningkatkan hasil belajar pada pelajaran pendidikan jasmani dengan smash pada pembelajaran bola voli.

2. Bagi guru: sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi pendidikan jasmani dalam meningkatkan hasil belajar dan semangat siswa dengan menerapkan media audio visual.

3. Bagi Peneliti: sebagai bahan masukan untuk menjadi calon pendidik dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang ada di SMA dan sebagai bahan rujukan untuk peneliti lanjutan, dalam merancang pembelajaran.

(24)

58

DAFTAR PUSTAKA

AAHPER. 1965 : Bola Voli : Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Achsin, A.1986. Media Pendidikan dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Ujung Pandang : Penerbit IKIP Ujung Pandang.

AD. Rooijakkers. 1990. Mengajar Dengan Sukses, Gramedia, Jakarta, Cet. VII.

Anderson, R.H. 1983. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka dan Pusat Antar Universitas di

Universitas Terbuka.

Arikunto, S. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disajikan dalam Diklat Pengembangan Profesi dan Jabatan Fungsional Guru,Diroktorat Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah,Ditjen Dikdasmen, Diknas.

Bloom, 2009. Proses Belajar Mengajar, Remaja Karya, Bandung, Cet III.

Bucher,Charles 19972 : Foundation of Physical.: PT Raja Grafindo Persada.

Dale, E 1969. Audiovisual Methos in Teaching. ( Third Edition. Hillsdale : Lawrance Erlmaum Associates Publishers.

Damiyati. 2013 : Dalam Buku Media Pendidikan. Bandung :Penerbit PT.Citra Aditya Bakti.

Djamarah, S.B.1994. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta.

Halamik, Oemar. 1994 . Media Pendidikan. ( Cetakan ke -7 ) . Bandung :Penerbit PT.Citra Aditya Bakti.

J.J.Hasibuan dan Moerdjino. 1988. Proses Belajar Mengajar, Remaja Karya, Bandung, Cet III.

(25)

59

Rahardjo, R,1991.Desain Media : Pengantar Pembuatan OHT.Jakarta NUFFI C/Depdikbud /AA

Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar, Bina Aksara, Jakarta, Cet.III,1991.

Sadiman,A.S.,Rahadjo,R.,Haryono,A.dan Rahardjito.1986.Media Pendidikan : Pengertian,Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta PT Raja

Grafindo Persada.

Sudjana, N. 1989 dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Sinar Baru, Bandung,Cet II, 1991.,Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru,Bandung,Cet II.

Sudjana, N. 1991. Dasar dasar Proses Belajar Mengajar,Sinar Baru, Bandung, Cet III.

Supardi. 2004. Penelitian Tindakan Kelas ( Penyusunan Proposal dan Laporan Penelitian ), Jakarta Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirtjen Pendidikan

Dasar Dan Menengah, Departement Pendidikan Nasional.

Viera, Barbara L. Bonnie Jill Ferguson. 2000. Bola Voli. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Yunus, M. 1992 . http://muslimin40porf.files.wordpress.com/2010/01/tahap-meloncat.jpg diambil Pada tanggal 02/05/2014,Pukul 19.05 wib

Yunus, M. 1992 . http://muslimin40porf.files.wordpress.com/2010/01/tahap-memukul.jpg diambil Pada tanggal 02/05/2014,Pukul 19.08 wib

Yunus,M.1992.http://muslimin40porf.files.wordpress.com/2010/01/tahapawalan 1.jpg?w=635&h=403 diambil Pada tanggal 02/05/2014,Pukul 19.00 wib

Gambar

Tabel                                                                                           Halaman  1
Gambar  1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale .......................................................
Gambar 1.Kerucut pengalaman Edgar Dale ( Dale’s cone of experience )

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul

Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk merancang sistem informasi hasil peternakan dan perikanan pada DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

pertumbuhan pabrik lain yang menggunakan bahan baku propilen oksida dan.. menciptakan lapangan kerja baru sehingga mengurangi

Faktor penyebab erosi terbesar pada Situ Bojongsari adalah karena tanah yang terbawa aliran permukaan akibat vegetasi di sekitar situ tidak dapat menahan aliran permukaan

[r]

[r]

Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh computer anxiety dan pengalaman terhadap keahlian

Bahan yang ada disekitar kita pada dasarnya digolongkan menjadi bahan teknik dan bahan bukan teknik. Bahan teknik adalah jenis bahan yang digunakan dalam proses rekayasa