PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK PENGAJARAN LAJU REAKSI
Oleh:
Fenny Ratna Sari Naibaho NIM 4113131023
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skipsi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia untuk Pengajaran Laju Reaksi“ disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
sahabat-sahabat terkasih yang selalu ada Rafika Octafia Purba, Domdom Novida Sitanggang, Vinenda Sirait, Dina Situmeang, sahabat satu pembimbing skripsi Dessy Pakpahan, Esalygna Sitinjak, dan Novi Sibarani, saudariku di kos 3A Gang Perbatasan, Marisstela Simarmata, Tina Purba, Lenni Manik, Kak Eva Pasaribu, Kak Uly Samosir dan Lidya br Ginting. Begitu juga dengan teman-teman seperjuangan kelas Kimia Dik A 2011, terimakasih untuk empat tahun ini untuk partisipasi, dukungan, motivasi serta doanya selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya melengkapi skripsi ini dengan semaksimal mungkin, tetapi saya berharap kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat berguna dan memberikan banyak kontribusi untuk pengetahuan pembaca.
Medan, Juli 2015 Penulis
Fenny Ratna Sari Naibaho
DAFTAR ISI
2.1.1. Pengertian dan Jenis Bahan Ajar 7
2.1.2. Peranan Bahan Ajar dalam Pembelajaran 11
2.1.3. Keterbacaan Bahan ajar 13
2.1.4. Tata Bahasa Bahan Ajar 14
2.2. Prinsip dan Prosedur Pengembangan Bahan Ajar 14
2.3. Inovasi Bahan Ajar 21
2.4. Pembelajaran Berbasis Multimedia 22
2.5. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian 24
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 26
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 26
3.3. Jenis Penelitian 27
3.4. Instrumen Penelitian 27
3.5. Teknik Pengumpulan Data 27
3.6. Teknik Analisa Data 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33
4.1 Analisis Buku Ajar Kimia 33
4.1.1 Hasil Analisis Buku A 34
4.1.2 Hasil Analisis Buku B 35
4.1.3 Hasil Analisis Buku C 36
4.1.4 Hasil Analisis Buku D 37
4.1.5 Hasil Analisis Buku E 38
4.1.6 Hasil Analisis Buku F 39
4.2 Bahan Ajar Kimia Umum Standar pada Materi Laju Reaksi 41
4.2.1 Usulan Urutan Materi 42
4.2.2 Pengembangan Bahan Ajar Kimia Umum Standar pada Materi Laju Reaksi 43
4.3 Penilaian Bahan Ajar Kimia Umum pada Materi Laju Reaksi 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 49
5.1 Kesimpulan 49
5.2 Saran 49
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Peranan Bahan Ajar 12
Tabel 3.1 Tabel kriteria validitas analisis rata-rata 32 Tabel 4.1 Daftar judul buku yang kan dianalisis
berdasarkan standar silabus Kimia Perguruan Tinggi 33 Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Buku Kimia Umum
Pada Materi Laju Reaksi Berdasarkan
komponen standar kelayakan isi BNSP 40 Tabel 4.3 Penilaian Usulan materi ajar Kimia Umum
pada materi Laju Reaksi 42 Tabel 4.4 Deskripsi komponen inovasi pada pokok bahasan
dan subpokok bahasan bahan ajar laju reaksi 44 Tabel 4.4 Rata-rata hasil penialian standarisasi bahan
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Kimia Umum 1 53
Lampiran 2 Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 62 Lampiran 3 Hasil analisis standar buku 64 Lampiran 4 Angket Usulan Urutan Materi Bahan Ajar
Inovatif pada Materi Laju Reaksi 81
Lampiran 5 Angket Penilaian bnsp tentang bahan Ajar
Inovatif pada Materi Laju Reaksi 82
Lampiran 6 Tabulasi Hasil Penilaian oleh Responden
Dosen Kimia 83 Lampiran 7 Tabulasi Hasil Penilaian oleh Responden
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sangat perlu dilakukan terutama dalam upaya mendorong pergeseran pembelajaran dari pembelajaran konvensional kepada pembelajaran mandiri dan terstruktur yang dapat meningkatkan penguasaan siswa di dalam konsep ilmu dan sekaligus membuat kesan pembelajaran semakin lama dapat diingat oleh siswa. Inovasi dalam pendidikan sering dihubungkan dengan pembaharuan yang berasal dari hasil pemikiran kreatif, temuan dan modifikasi yang memuat ide dan metode yang dipergunakan untuk mengatasi suatu permasalahan pendidikan (Montelongo dan Herter, 2010; Tompkins, dkk, 2006).
Pembelajaran kimia pada topik laju reaksi berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan-hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak. Dengan modul pembelajaran yang inovatif melalui integrasi media dan metode pembelajaran Kimia, sangat menarik untuk dibahas karena diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dalam hasil pengamatan dibeberapa sekolah maupun kampus di Medan (Sumatera Utara) menunjukkan bahwa penyampaian materi kimia dengan metode ceramah dan diskusi nampaknya kurang optimal dalam meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa.
mengikuti perkembangan teknologi, seni dan realitas kehidupan di dalam masyarakat yang semakin mengglobal (Corrigan, dkk., 2009).
Buku ajar yang dapat menjadi media pembelajaran yang sangat berarti apabila dipergunakan sebagai alat komunikasi untuk membawa suatu informasi akurat dari sumber belajar kepada pembelajar. Buku ajar merupakan sumber belajar yang sangat penting untuk mendukung tercapainya kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran sehingga diyakini sebagai guru yang baik, setia, objektif, tidak pernah jemu dan menjadi jendela informasi (Zevenbergen, dkk., 2010).
Beberapa hasil penelitian mengenai pengembangan bahan ajar Kimia menunjukkan bahwa buku ajar kimia hasil inovasi dapat menolong siswa didalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum. Siswa sangat tertarik menggunakan buku ajar hasil inovasi dalam pembelajaran. Dalam penelitiannya persentase pencapaian hasil belajar siswa kelompok eksperimen memiliki rata-rata 84,44±8,33, sedangkan kelompok kontrol 75,28±11,62, dan keduanya berbeda nyata (Situmorang, 2013).
prestasi siswa sebesar 23,316 % pada kelompok tinggi dan untuk kelompok rendah sebesar 48,662 % . Penelitian yang dilakukan Adry Augusto (2013) pada materi Laju Reaksi juga mengatakan bahwa modul pembelajaran inovatif meningkatkan daya ingat siswa pada kelas eksperimen (103 %) lebih tinggi dari pada kelas kontrol (99%).
Kenyataan menunjukkan bahwa siswa maupun mahasiswa mengganggap mata pelajaran kimia sulit dipelajari, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya (Yusfiani dan Situmorang, 2011). Hal ini dapat disebabkan oleh penyajian materi sulit, membosankan dan menakutkan, sehingga siswa kurang menguasai konsep dasar kimia, dan akhirnya belajar kimia menjadi tidak menarik lagi bagi kebanyakan siswa. Tidak tersedianya bahan ajar standar sesuai tuntutan kurikulum semakin membuat siswa sulit belajar kimia (Yusfiani dan Situmorang, 2011)
Pembelajaran yang diterapkan saat ini berfokus pada pemahaman konsep sains saja, sehingga siswa tidak memiliki gambaran penerapan konsep pada dunia nyata. Karena itu, pembelajaran saat ini belum dapat mengasah kemampuan analisis, kepekaan terhadap permasalahan, serta melatih pemecahan masalah. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran yang dapat membuat siswa paham tentang pokok bahasan yang disampaikan dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Perlu upaya konkret untuk mendesain pembelajaran yang memberi kemudahan kepada siswa dalam memecahkan soal serta membimbing siswa untuk mengkaitkan sains dalam kehidupan nyata secara kreatif pada kompetensi laju reaksi. Materi titrasi laju reaksi banyak memuat kerja laboratorium dan kegiatan luar sekolah yang dapat mendukung teori yang terkandung. Penerapan modul ajar yang inovatif pada pengajaran laju reaksi sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
kurang dapat menghubungkan wawasan lingkungan dengan materi tersebut, sehingga pada akhirnya siswa menganggap bahwa materi Kimia adalah materi yang tidak bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari (Nugroho dan Fatchur, 2010).
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian dan mencoba mengembangkan modul pembelajaran inovatif dalam pembelajaran kimia. Penelitian ini berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia Untuk Pengajaran Laju Reaksi”.
1.2. Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup penelitian ini adalah penyusunan bahan ajar kimia inovatif untuk materi laju reaksi yang sesuai standar, mencari komponen apa saja yang bisa diintegrasikan serta standarisasi bahan ajar melalui tanggapan responden.
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka diperlukan batasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menyusun bahan ajar kimia inovatif yang untuk materi laju reaksi agar diperoleh bahan ajar yang standar
2. Standarisasi bahan ajar dilakukan melalui tanggapan responden terhadap bahan ajar kimia inovatif ditinjau dari standar isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
2. Apa saja metode dan strategi pembelajaran yang dapat diintegrasikan dalam bahan ajar kimia pada pengajaran Laju Reaksi agar memenuhi standar? 3. Apa saja media pembelajaran yang sesuai pada bahan ajar kimia inovatif
agar dapat memenuhi standar pada pengajaran laju reaksi?
4. Bagaimana tanggapan/responden dosen dan mahasiswa terhadap bahan ajar kimia inovatif ditinjau dari standar isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh bahan ajar kimia inovatif yang memenuhi standar untuk digunakan pada pengajaran di Perguruan Tinggi.
2. Untuk mengetahui apa saja metode dan strategi pembelajaran yang dapat diintegrasikan dalam bahan ajar kimia pada pengajaran Laju Reaksi agar memenuhi standar
3. Untuk mengetahui apa saja media pembelajaran yang sesuai pada modul pembelajaran inovatif agar dapat memenuhi standar pada pengajaran Laju Reaksi
4. Untuk mengetahui tanggapan/responden dosen, guru kimia, dan mahasiswa terhadap bahan ajar kimia inovatif ditinjau dari standar isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan.
1.6. Manfaat Penelitiaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti
Merupakan suatu pengalaman yang berharga dapat menganalisis buku serta mampu menyusun dan mengembangkan modul pembelajaran inovatif.
2. Bagi Dosen
3. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan membantu meningkatkan minat belajar serta kemandirian masiswa.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Memberi informasi dalam penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran khususnya pembelajaran kimia.
1.7.Defenisi Operasional
1. Bahan ajar adalah seperangkat sarana yang berisikan materi pelajaran maupun metode yang dirancang secara sistematis dan menarik dalam mencapai ketuntasan kompetensi dalam pembelajaran
2. Bahan ajar inovatif adalah bahan ajar yang dikembangkan dari bahan ajar yang sudah ada dengan pengintegrasian media dan metode pembelajaran yang dianggap lebih melengkapi bahan ajar tersebut.
3. Pengintegrasian multimedia dalam penelitian ini adalah dengan cara memadukan media pembelajaran interaktif, video, animasi disatukan dalam buku elektronik yang membantu siswa di dalam pembelajaran yang seluruhnya digabung menjadi satu media berbantuan komputer yang disatukan menjadi sebuah CD pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah :
1. Bahan ajar kimia inovatif pada materi Laju Reaksi memenuhi urutan yang
baik dan standar berdasarkan pada hasil penialian yang diberikan oleh dua pihak yaitu empat dosen jurusan kimia Universitas Negeri Medan dan 35 mahasiswa kimia Unimed memberikan nilai pada kisaran 3,26 - 4,00, tepatnya ada angka 3,295 yang berarti bahan ajar valid, tidak perlu revisi dan layak digunakan.
2. Pengintegrasian metode disesuaikan dengan sub pokok bahasan yang ada.
Metode yang diintegrasikan antara lain metode ceramah, diskusi, praktikum dan penugasan. Adapun strategi yang diintegrasikan yaitu catatan pinggir, eksperimen melalui video, Tahukah anda!, Fokus Kimia dan Tugas Lapangan
3. Multimedia yang bisa diintegrasikan dalam bahan ajar ini ialah media peta
konsep, video, animasi yang disatukan dalam bentuk buku elektronik.
4. Dosen dan mahasiswa memberikan pendapat yang posistif mengenai
bahan ajar kimia inovatif pada materi Laju Reaksi yang dilihat berdasarkan penilaian bahwa rata –rata penilaian dosen pada angka 3,23 dan rata – rata penilaian mahasiswa memberikan penilaian pada angka 3,36.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis menyarankan :
1. Sebelum menggunakan buku atau bahan ajar sebagai media pembelajaran,
urutan materi serta dalam hal kebenaran konsep, dapat diperbaiki sebelum disampaikan kepada pelajar
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan bahan ajar kimia
DAFTAR PUSTAKA
Amri, S., dan Ahmadi., (2010), Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta, Prestasi Pustaka.
Bahtaria, Z., Basir, D., dan Jaenuddin, R., (2010), Pengembangan Bahan Ajar Ekonomi Menggunakan Program Macromedia Flash di Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Inovasi Pendidikan 2: 93-106
Belawati., (2003), Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Bentley, J.W., Mele, P.V., dan Acheampong, G.K., (2010), Experimental By Nature: Rice Farmer in Ghana, Human Organization 69(2):129-138
Corrigan, M. J., Bill, M.L., dan Slater . J.R., (2009), The Development Of A Subtance Abuse Curriculum In A Master’s Of Social Work Education 45(3):513-521
Darminto., dan Side, S., (2012), The Development of Science Chemistry Learning Tools Based on Contextual of Chemicals Topic at Home , Jurnal Chemica 13: 55-62
Elnovreny, J., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Laju Reaksi, Prosiding Seminar BKS PTN Bogor Mei 2013
Fatmawati, L., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Modul Elektrokimia untuk Siswa SMA Kelas XII IPA dengan Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Jurnal Pendidikan Sains 1: 109-120
Febriana, B.M., Ashadi., dan Masyukri, M., (2013), Pengembangan Modul Kimia Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Materi Senyawa Hidrokarbon dan Turunannya Kelas XI smk Kesehatan Ngawi, Tesis, Universitas Sebelas Maret
Hamzah, S., (2008), Pengembangan Model Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Lokal Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Makalah Simposium, [Online], (http://puslitjaknov.or g/data/file/2008/makalah_poster_session_pdf,).
Lestari, I., (2013), Pengembangan bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai
dengan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan, Padang, Akademia Permata
Mohamad, S., (2008), Analisis Strategi Inovasi dan DampaknyaTerhadap Kinerja Perusahaan, Semarang, Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Montelongo, J.A., dan Herter, R.J., (2010), Using Technology to Support Expository Reading and Writing in Science Classes, Science Activities, 47: 89-102
Neumann, C.M., Bloomfield, M.M., Harding,A., Sherburne, H., (1999), An Innovative Approach to Teaching High School Students About Indoor Air Quality , Journal Of Environmental Health 62 : 9-13
Nogroho, F.A., dan Fatchur, A., (2010), Makalah Seminar Kerja Praktek : Pembelajaran Berbasis Multimedia, Universitas Diponegoro, Semarang.
Pujiati., (2007), Pengembangan Bahan Ajar Praktikum Pengantar Akuntansi untuk Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Jurnal Ekonomi & Pendidikan 2: 36-53
Ramdani, Y., (2012), Pengembangan Instrumen dan Bahan Ajar untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Penalaran dan Koneksi Matematis dalam Konsep Integral, Jurnal Penelitian 13: 44-52
Sarwiko, D., (2009), Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Director MX, Studi Kasus, Universitas Gunadarma, Depok
Sinaga, R., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan
Simatupang, N.I., (2012), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk SMA/MA Kelas X Semester II, Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan
Siswanto, J., (2011), Compact Disk Online ( CD-O) Sebagai Multimedia Interaktif Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek, JP2F 2
Tahunan BKS PTN-B Bidang MIPA DI Bandar Lampung, Tgl 10-12 Mei 2013, Hal 237-246
Situmorang, M., dan Saragih, N., (2012), The Development of Chemistry Learning Module for Senior High School Through Innovation and The Integration of Character Education to Prepare Human Resources for The Competition in Global Era, Essay, FMIPA, State University of Medan
Su, D.K., (2007), An Assesment Of Multimedia As Effective Learning Tools : Dynamic Factor in Students Learning Attitudes of General Chemistry, International Journal Of Media 34 : 385-398
Syaefudin, S., Udin, (2012), Inovasi Pendidikan, Bandung, Alfabeta.
Tompkins, C.J., Rosen, A.L., dan Larkin, H., (2006), Guest Editorial: An Analysis Of Social Work Textbooks For Aging Content : How Well Do Social Work Foundation Texts Prepare Students For Our Aging Society?, Jounal Of Social Work Education 42(1): 3-24
Trisnaningsih, (2007), Pengembangan Bahan Ajar untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Kuliah Demografi Teknik, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 4
Wibawa, A.S., Saptorini., dan Iswari, R.S., (2013), Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis Pendidikan Karakter Pada Tema Dampak Bahan Bakar Kimia Rumah Tangga Terhadap Lingkungan, Unnes Science Education Journal 1 : 126-132
Widodo., dan Jasmadi., (2008), Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, Elex Media Komputindo, Jakarta
Zevenbergen, R.J., Grootenboer, P., dan Sullivan, P., (2010), Good Learning ; A Good Life: Mathematics Transformation in Remote Indigenous Coomunities, Australian Journal Of Social Issues 45(1):131-145