PENGARUH KONSELING REMAJA MELALUI STRATEGI
PERILAKU KOGNITIF TERHADAP KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA KELAS VIII
DI SMP NEGERI 1 AIR BATU
T.A 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
OLEH:
KHAIRANI SYAHFITRI SITORUS
NIM. 1112151006
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Atas berkat rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Konseling Remaja
Melalui Strategi Perilaku Kognitif Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Air Batu T.A 2014/2015”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Serta Wakil Dekan 1 Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS. Wakil Dekan 2 Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS. Wakil Dekan 3 Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.
3. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah memberi masukan yang bermanfaat untuk menyelasaikan skripsi ini. Serta Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Zulhaini, S. Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis selama ini. 5. Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd, Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons. dan Ibu
Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam menyempurnakan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas
Negeri Medan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
iv
9. Bapak Ponimin, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Air Batu beserta wakilnya, guru-guru di SMP Negeri 1 Air Batu khususnya guru BK kelas VIII Ibu Sri Aridayanti, S.Pd dan Ibu Endang Susina, S.Pd serta pegawai SMP Negeri 1 Air Batu yang telah banyak membantu penulis. 10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Zatmiko
Sitorus dan Ibunda Siti Mariyam. Melalui mereka lah saya temukan dan rasakan nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam menghadapi kehidupan ini. Tak lupa buat Adik-adikku tersayang, Ray Hendra K.Sitorus yang telah menemani saya ketika penelitian dan adikku tersayang Khairul F. Ardicky Sitorus. Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama ini kepada penulis agar penyelesaian skripsi berjalan dengan baik.
11.Terima kasih sebesar-besarnya kepada Nenek tercinta Suslina yang merawat saya sedari kecil dan telah banyak memberi motivasi dan selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis.
13.Seluruh Mahasiswa BK Reguler dan Ekstensi terkhusus kelas Reguler A (Regasda) stambuk 2011, teman-teman PPLT MAN Kisaran terkhusus Juliana Rizki Dalimunthe dan Rahmayani yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Untuk Teman-teman Kos penulis Kak Winda, Putri R. Harahap, dan terkhusus buat sahabatku tercinta Yulia Rezka Fajar Aini Tanjung.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.
Medan, Juni 2015
i ABSTRAK
KHAIRANI SYAHFITRI SITORUS. NIM. 1112151006. Pengaruh Konseling Remaja Melalui Strategi Perilaku Kognitif Terhadap Kecerdasan Emosioanal Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Air Batu T. A 2014/2015. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2015.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh konseling remaja melalui strategi perilaku kognitif terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Air Batu T.A 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling remaja melalui strategi perilaku kognitif terhadap kecerdasan emosional siswa.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII–6 yang terdiri dari 5 orang siswa yang mempunyai kecerdasan emosional yang rendah, berusia 14-17 tahun yaitu usia matang secara hukum dan menyadari bahwa mereka mempunyai masalah kecerdasan emosional yang dilihat dari pre-test. Instrument yang digunakan adalah angket untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling remaja melalui strategi perilaku kognitif. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan konseling remaja melalui strategi perilaku kognitif berpengaruh terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VIII–6 SMP Negeri 1 Air Batu T. A 2014/2015. Hal ini tergambar dengan hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil diperoleh Jhitung = 0,
Dengan α = 0,05 dan n = 5, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 0. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung sama dengan Jtabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini
diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,022 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sehingga, kecerdasan emosional siswa meningkat sesudah mengikuti konseling remaja melalui strategi perilaku kognitif pada kelas VIII–6 SMP Negeri 1 Air Batu T. A 2014/2015, dapat diterima.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II : KAJIAN TEORI ... 9
2.1 Kerangka Teori ... 9
2.1.1 Kecerdasan Emosional ... 9
2.1.1.1Definisi Kecerdasan Emosional ... 9
2.1.1.2Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa ... 12
2.1.1.3Mengembangkan Kecerdasan Emosional ... 14
2.1.1.4Fungsi Kecerdasan Emosional ... 17
vii
2.1.2 Konseling Remaja ... 22
2.1.2.1Definisi Konseling ... 22
2.1.2.2Definisi Remaja ... 23
2.1.2.3Perbedaan Antara Konseling Remaja Dengan Konseling Orang Dewasa ... 27
2.1.2.4Ciri-Ciri Konseling Remaja ... 28
2.1.2.5Langkah-Langkah Konseling ... 30
2.1.2.6Tujuan Konseling ... 32
2.1.3 Strategi Perilaku Kognitif ... 33
2.1.3.1Definisi Strategi Perilaku Kognitif ... 33
2.1.3.2Penggunaan Strategi Perilaku Kognitif ... 34
2.1.3.3Batalnya Proses Konseling ... 37
2.2 Kerangka Berpikir ... 38
2.3 Hipotesis ... 39
BAB III : METODE PENELITIAN ... 40
3.1 Jenis Penelitian ... 40
3.2 Subjek Penelitian ... 40
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN ... 51
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 51
4.2 Jadwal Penelitian ... 52
4.3 Persiapan Penelitian ... 52
4.3.1 Perizinan Penelitian ... 52
4.3.2 Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 53
4.4 Uji Persyaratan Analisis ... 53
4.4.1 Uji Coba Instrumen ... 53
4.4.2 Uji Validitas ... 53
4.4.3 Uji Reliabilitas ... 56
4.5 Deskripsi Hasil Penelitian ... 56
4.5.1 Pre-Test Kecerdasan Emosional ... 56
4.5.2 Post-Test Kecerdasan Emosional ... 57
4.6 Hipotesis ... 58
4.7 Pembahasan Penelitian ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN HASIL ... 61
5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran-saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 3.1 Desain Penelitian Eksperimen ... 42
3.2 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 45
3.3 Kisi-kisi Angket Kecerdasan Emosional ... 46
4.1 Kisi-kisi Angket Kecerdasan Emosional Setelah Validitas ... 54
4.2 Hasil Pre-Test ... 56
4.3 Hasil Post-Test ... 57
4.4 Hasil Perbandingan ... 58
5 Uji Validitas ... 72
6 Perhitunga Validitas ... 74
7 Varians Butir Angket Kecerdasan Emosional ... 79
8 Data Pre-Test ... 86
9 Data Post-Test ... 89
10 Tabulasi Data Penelitian ... 92
11 Perhitungan Kategori Kecerdasan Emosional ... 93
12 Uji Jenjang Bertanda Wilcoxon ... 96
13 Uji Wilcoxon ... 101
DOKUMENTASI KONSELING REMAJA MELALUI
STRATEGI PERILAKU KOGNITIF
STRUKTUR BK SMP NEGERI 1 AIR BATU T.A 2014-2015
1. Melakukan uji coba instrumen dengan memberikan angket mengenai
kecerdasan emosional siswa di kelas VIII-5.
Menjelaskan cara pengisian angket Siswa mengisi angket
2. Melakukan pre-test dengan memberikan angket mengenai kecerdasan
emosional siswa di kelas VIII-6.
3. Melakukan konseling remaja melalui strategi perilaku kognitif.
Menjelaskan apa itu Konseling Remaja Menjelaskan penggunaan buku harian
4. Melakukan post-test dengan memberikan angket mengenai kecerdasan
emosional siswa kepada sampel penelitian.
Pengisian Angket Post-tes oleh klien
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional Siswa ... 66
2 Sebaran Uji Validitas Kecerdasan Emosional ... 72
3 Perhitungan Validitas Angket Kecerdasan Emosional ... 73
4 Perhitungan Reliabilitas Kecerdasan Emosional ... 78
5 Instrument Angket ... 82
6 Sebaran Data Pre-Test ... 86
7 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Pre-Test ... 87
8 Sebaran Data Post-Test ... 89
9 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Post-Test ... 90
10 Tabulasi Data Penelitian ... 92
11 Perhitungan Kategori Kecerdasan Emosional Siswa ... 93
12 Uji Hipotesis ... 96
13 Perhitungan Peningkatan Kecerdasan Emosional Siswa ... 100
14 Uji Wilxocon ... 101
15 Rencana Pelmberian Layanan ... 102
16 Dialog Konseling Remaja ... 106
17 Alat Penilaian Rancangan Layanan Konseling Remaja Pert.1 ... 130
18 Alat Penilaian Rancangan Layanan Konseling Remaja Pert.2 ... 132
19 Alat Penilaian Rancangan Layanan Konseling Remaja Pert.3 ... 134
20 Penilaian Hasil Layanan Konseling Remaja (LAISEG)... 136
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anugrah Tuhan yang tidak ternilai harganya bagi manusia salah satunya
adalah kecerdasan. Manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, membangun peradaban dan keadaban demi kesejahteraan umat manusia
dengan kecerdasan akal. Kecerdasan memungkinkan manusia maju dalam
bersikap, berbuat, dan berkarya secara dinamis dan konstruktif. Beberapa
kecerdasan tersebut antara lain : kecerdasan intelegensi, kecerdasan emosional,
spiritual, linguistik, bodi kinestik, dan interpersonal.
Kecerdasan Emosional muncul karena adanya pertanyaan mendasar yang
berkaitan dengan hubungan antara emosi dengan tingkah laku, yaitu apakah emosi
yang menimbulkan tingkah laku ataukah tingkah laku yang menimbulkan emosi?
Jawaban terhadap pertanyan ini ada beberapa pendapat yang kemudian
menghasilkan apa yang dikenal dengan teori emosi.
Sawitri (2004 : 25) mengemukakan istilah “kecerdasan emosional” pertama
kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard
University dan John Mayer dari University of New Hampshire untuk
menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi
keberhasilan seseorang.
Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya siswa mampu mengelola
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dimilikinya secara baik. Masa
2
masa ini, remaja mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, mental,
sosial, dan emosional. Umumnya, masa ini berlangsung sekitar umur 13 tahun
sampai umur 18 tahun, yaitu masa anak duduk di bangku sekolah menengah.
Masa ini biasanya dirasakan sebagai masa sulit, baik bagi remaja sendiri maupun
bagi keluarga, atau lingkungannya.
Karena berada pada masa peralihan antara masa anak-anak dan masa
dewasa, status remaja agak kabur, baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Conny Semiawan (Ali 2011 : 67) mengibaratkan: “terlalu besar untuk serbet,
terlalu kecil untuk taplak meja karena sudah bukan anak-anak lagi, tetapi juga
belum dewasa”. Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi
berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna. Remaja juga
sering mengalami perasaan tidak aman, tidak tenang, dan khawatir kesepian.
Kecerdasan emosi menggambarkan kemampuan seorang individu untuk
mampu mengelola dorongan-dorongan dalam dirinya terutama dorongan
emosinya. Perkembangan terakhir dalam bidang ilmu psikologi menunjukkan
bahwa perkembangan kecerdasan emosi ini ternyata lebih penting bagi seorang
individu dari pada kecerdasan intelektualnya. Goleman (Donny 2014: 2)
menyebutkan bahwa:
1) Emosional Question mempengaruhi prestasi anak
2) Emosional Question mempengaruhi perilaku anak
3) Emosional Question mempengaruhi penyesuaian sosial, konsep diri,
kepribadian anak
Adanya sumbangan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang
3
berkompeten dalam berbagai konteks kehidupan. Tujuan pengembangan
kecerdasan emosional adalah agar manusia memiliki kompetensi emosional.
Kompetensi emosional meliputi kompetensi individual dan sosial. Kompetensi
sosial yaitu kemampuan berelasi dan berempati terhadap orang lain. Peranan
Emosional Question yang disoroti tidak berarti menggantikan peran Intelektual
Question. Emosional Question dan Intelektual Question tetap dibutuhkan hanya
proporsinya berbeda.
Dalam penelitiannya Goleman (Patton 2002 : 2) menyebutkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20 % bagi kesuksesan, sedangkan 80 % adalah sumbangan kekuatan-kekuatan yang lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.
Hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 10 November 2014
dengan guru BK SMP Negeri 1 Air Batu yang bernama Ibu Sri Aridayanti, S. Pd
didapat hasil bahwa cukup banyak siswa kelas VIII yang mempunyai masalah
kecerdasan emosional. Hal ini diperkuat dengan laporan dari beberapa guru mata
pelajaran kepada guru BK yang mengatakan bahwa siswa kelas VIII masih
banyak yang terlihat berperilaku kasar/sering berkelahi, bersikap individualis,
kurang berempati terhadap teman, bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas,
suka mengejek-ejek temannya, sering bercerita pada saat proses pembelajaran
berlangsung dan tidak saling menghormati antar sesama teman.
Selain melakukan wawancara peneliti juga melakukan observasi pada siswa
kelas VIII. Dan hasil yang telah di dapat dari observasi terhadap siswa kelas VIII
di SMP Negeri 1 Air Batu juga terlihat masih banyak siswa yang memiliki
4
misalnya, siswa sering berselisih dengan teman, suka bercerita pada saat guru
menerangkan pelajaran, berperilaku kasar, tidak dapat berempati, bersikap
individualis, tidak dapat memecahkan masalah sendiri, bermalas-malasan dalam
mengerjakan tugas, serta sikap tidak menghormati antar sesama teman, rasa tidak
percaya diri pada saat ujian, siswa suka membolos pada saat jam pelajaran dan
terlihat mengabaikan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Salah satu cara untuk membantu meningkatkan kecerdasan emosional siswa
adalah melalui bimbingan dan konseling, dalam bimbingan dan konseling terdapat
pula beberapa layanan yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan dan
penyaluran, bimbingna belajar, konseling individual, bimbingan kelompok,
konseling kelompok, konseling remaja. Didalam penelitian ini peneliti mengambil
layanan konselig remaja.
Konseling remaja pada dasarnya merupakan salah satu bagian dari
Bimbingan dan Konseling. Pelaksanaan proses konseling remaja dilakukan
dengan format individual melalui tatap muka. Konselor dan klien di tuntut untuk
dapat secara aktif berperan pada saat proses konseling berlangsung. Downey
(Geldard 2011: 110) “membedakan antara konseling remaja dengan konseling
orang dewasa. Konseling orang dewasa didasarkan pada asumsi bahwa orang
dewasa memiliki otonomi pribadi dan memiliki pilihan berkenaan dengan
berbagai tindakan mereka sebagai individu”.
5
bahwa konseling pada remaja berbeda dengan apa yang relevan dalam konseling orang dewasa.
Di dalam Konseling Remaja terdapat beberapa strategi yang dapat di
terapkan. Salah satu diantara strategi tersebut adalah strategi perilaku kognitif
yang terdiri dari beberapa teknik, yaitu pengendalian diri, menentang kepercayaan
yang merusak diri, mengelola kemarahan, latihan kepercayaan diri,
mempersiapkan sasaran gaya hidup, dan membuat keputusan. Dalam hal
pemilihan teknik yang digunakan peneliti, yaitu pengendalian diri dan mengelola
kemarahan
Menurut Kutcher dan Marton (Geldard 2011: 346) starategi perilaku
kognitif merupakan metode yang menyandarkan diri pada pendekatan berorientasi
sasaran yang terstruktur, kolaborasi antara konselor yang aktif dan klien yang
aktif, dan secara khusus diarahkan untuk memengaruhi perilaku secara langsung.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
tentang “Pengaruh Konseling Remaja Melalui Strategi Perilaku Kognitif
Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Air
Batu T. A 2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dan hasil observasi yang dilakukan di
SMP Negeri 1 Air Batu dapat di identifikasi masalah kecerdasan emosional siswa
kelas VIII sebagai berikut : 1) Siswa berperilaku kasar, 2) Siswa sering berselisih
dengan teman sebayanya, 3) Siswa bersikap individualis, 4) Siswa suka bercerita
6
tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, 7) Siswa bermalas-malasan dalam
mengerjakan tugas, 8) Siswa bersikap tidak saling menghormati antar sesama, 9)
Suka membolos pada saat jam pembelajaran, 10) Siswa tidak percaya dri.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan serta karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, pikiran dan
teori-teori maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini agar penelitian
dapat dilakukan secara mendalam dan mendetail. Dalam kesempatan ini yang
penulis teliti adalah Pengaruh Konseling Remaja Melalui Strategi Perilaku
Kognitif Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII-6 Di SMP Negeri 1
Air Batu T. A 2014/2015.
1.4 Rumusan Masalah
Setelah saya memahami latar belakang di atas. Maka rumusan masalah
yang saya ambil adalah : “Adakah Pengaruh Konseling Remaja Melalui Strategi
Perilaku Kognitif Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII Di SMP
7
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah “Untuk mengetahui Pengaruh Konseling Remaja Melalui
Strategi Perilaku Kognitif Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII Di
SMP Negeri 1 Air Batu T. A 2014 / 2015”?
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap siswa,
guru BK, guru bidang studi, kepala sekolah dan peneliti lain. Lebih jelasnya
sebagai berikut:
1) Manfaat Praktis
(1) Bagi Siswa
Sebagai informasi bagi siswa tentang cara meningkatkan Kecerdasan
Emosional di kalangan seluruh siswa.
(2) Bagi Guru Bidang Studi dan Guru Bimbingan Konseling
Sebagai masukan tentang cara meningkatkan Kecerdasan Emosional
melalui pemberian Layanan Konseling Remaja melalui Strategi
Perilaku Kognitif.
(3) Kepala Sekolah
Sebagai dasar penting ditingkatkannya Kecerdasan Emosional siswa
melalui pemberian Layanan Konseling Remaja dan dapat dijadikan
8
(4) Peneliti Lain
Merupakan informasi sebagai dasar untuk menindak lanjuti hasil
penelitian ini dengan penelitian lain yang relevan.
(5) Bagi Konselor
Untuk memperbaiki Kecerdasan Emosional siswa melalui pemberian
layanan konseling remaja melalui strategi perilaku kognitif.
2) Manfaat Konseptual
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu Bimbingan
dan Konseling, khususnya pada pemberian layanan konseling remaja strategi
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan konseling
remaja melalui strategi perilaku kognitif mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VIII-6 SMP Negeri 1 Air Batu. Hal ini
terlihat dengan adanya peningkatan kecerdasan emosional siswa setelah
mendapatkan layanan konseling remaja melalui strategi perilaku kognitif. Seperti
siswa mampu mengenali diri, mampu mengelola emosi yang terjadi pada dirinya
dan dapat memecahkan masalah sendiri.
Dari hasil perhitungan pada kelompok perlakuan diperoleh Jhitung = 0,
Dengan α = 0,05 dan n=5, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 0. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung sama dengan Jtabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini
diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,022 dan itu
lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sehingga, kecerdasan
emosional siswa meningkat sesudah mengikuti konseling remaja melalui strategi
62
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan hal-hal sebagai berikut:
1) Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa
yang disebabkan oleh kecerdasan emosional, diharapkan para
pendidik khususnya guru BK dapat memaksimalkan pelayanan
dalam berbagai layanan terkhusus layanan konseling remaja.
2) Pencegahan yang dilakukan sejak dini juga tidak hanya dilakukan
oleh para siswa di sekolah, namun juga seluruh tenaga pendidik
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai melalui anak-anak yang
tidak memiliki permasalah yang bersumber dari rendahnya
kecerdasan emosional siswa.
3) Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK,
agar siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang
ada pada diri sendiri baik dalam bidang pribadi maupun sosial.
4) Hendaknya setiap stake holder di sekolah dapat saling bekerja sama dan saling membantu dalam program pendidikan di sekolah,
terkhusus di bidang bimbingan dan konseling.
5) Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah
untuk dapat terus berinovasi untuk menciptkan kreasi-kreasi baru
dalam layanan konseling individu terkhusus konseling remaja
63
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Coky. 2013. Terapi Berbagai Masalah Emosi Harian. Jogjakarta: Sabil.
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Blackburn, Marie dan Kate M. Davidson. 1994. Terapi Kognitif Untuk Depresi
Dan Kecemasan Suatu Petunjuk Bagi Praktisi. Semarang: IKIP Semarang Press.
Donny, Aswin. 2014. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap
Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2014/2015. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi Sarjana FIP tidak dipublikasikan.
Dosen, Tim. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan.
Medan: Universitas Negeri Medan Fakultas Ilmu Pendidikan.
Fatma, Anne dan Sri Ernawati. 2012. Pendekatan Perilaku Kognitif Dalam Pelatihan Keterampilan Mengelola Kecemasan Berbicara Di Depan Umum.
Surakarta : Universitas Sahid. Skripsi Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu
Kesehatan tidak dipublikasikan.
Geldard, K (ed). 2012. Konseling Remaja- Intervensi Praktis Bagi Remaja Beresiko. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Geldard, K & D. Geldard. 2011. Konseling Remaja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Goleman, Daniel. 1999. Emosional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka
64
Harmoni, Tim. 2013. Test Your EQ. Harmoni.
Juntika, Achmad. 2005. Strategi Layanan Bimbingan & Konseling. Bandung:
Refika Aditama.
Lubis, Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam
Teori dan Prakte Jakarta: Kencana Media Prenada Group.
Mashar, Riana. 2011. Emosi Anak Usia Dini Dan Strategi Pengembangannya.
Jakarta: Kencana.
Milfayetty, Sri. 2012. Assesmen Non Tes Dalam Bimbingan Konseling.Medan: PPs Unimed
Melandy, Rissyo dan Nurna Aziza. 2006. Pengaruh Kecerdasan Emosional
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasi. Padang: Universitas Bengkulu: tidak
dipublikasikan.
Patton, Patricia. 2002. EQ-Pengembangan Sukses Lebih Bermakna. Mitra Media
Publisher.
Prayitno dan Erman Amti. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sarwono, W. S. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Raja Grafindo
65
Sawitri, Amalia. 2004. Hubunngan Antara Kecerdasan Emosional Dengan
Prestasi Belajar pada Siswa Kelas II SMU Lab School Jakarta Timur. Jakarta: Universitas Persada Indonesia Y.A.I. Skripsi Sarjana Psikologi
tidak dipublikasikan.
Sobur, Alex. 2011. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana, N. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Edisi Ke-6
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Syarif, Kemali. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed Press.