• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PEMANFAATAN STORAGE PADA GENERATOR INDUKSI SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI PEMANFAATAN STORAGE PADA GENERATOR INDUKSI SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

INDUKSI SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

NAMA : SARTONO

NIM : D 400 050 057

N.I.R.M. : 05 6 106 03061 5000057

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

1

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik baik untuk

pemenuhan kebutuhan pribadi, umum, maupun bisnis maka ketergangtungan

masyarakat terhadap tersedianya pasokan listrik sangatlah besar. Tercatat

pemakaian energi listrik di wilayah Jawa-Bali mengalami peningkatan dari

9.278 GWh (giga watt hour) pada bulan April menjadi 9.710 GWh pada bulan

Mei. Padahal konsumsi listrik di wilayah Jawa-Bali mencakup hampir 80%

pemakaian listrik nasional (Antara, 22 Juni 2009). Oleh sebab itu, sudah

sepantasnya PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) selaku pihak yang berwenang

dalam penyediaan dan pengelolaan energi listrik harus mencukupi kebutuhan

pasokan energi listrik di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Namun demikian, peningkatan permintaan energi listrik tidak diimbangi dengan

peningkatan pasokan energi listrik, sehingga saat ini terjadi krisis energi listrik.

Ditengah kondisi krisis energi seperti saat ini, dimana cadangan bahan

bakar fosil mulai menipis dan kebutuhannya yang kian meningkat sehingga

harga minyak menjadi mahal, serta kondisi lingkungan yang mulai rusak akibat

dari pemanasan global, solusi yang paling tepat untuk mengatasi krisis energi

listrik adalah pemanfaatan sumber energi terbaharukan yang ramah lingkungan

dan murah. Yang tergolong sumber energi terbaharukan adalah energi matahari,

(3)

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sangat cocok untuk daerah

terpencil atau pedesaan khususnya di daerah pinggiran pantai yang mempunyai

kecepatan angin yang cukup. Seperti di desa Bulak Baru,Kecamatan Kedung,

Kabupaten Jepara yang mempunyai kecepatan angin antara 4,6 – 4,8 m/s

(LAPAN). Semula disana dibangun 19 unit PLTB, namun sekarang tinggal 10

unit yang masih berdiri dan sudah tidak dioperasi lagi dikarenakan pertimbangan

dana yakni biaya perawatan suku cadangnya yang mahal (Koran Tempo, 17 Mei

2008).

Sedangkan, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) cocok untuk

daerah terpencil atau pedesaan yang cukup memiliki sumber daya air. Namun

upaya pengembangan PLTMh ini juga memiliki hambatan karena biaya yang

diperlukan untuk membangun sebuah PLTMh masih lebih besar dibanding

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) (Perdana Putra, 2004).Walaupun

demikian, untuk jangka panjang operasional PLTMh akan lebih murah, karena

sumber energinya tidak perlu membeli, hanya perlu kita pelihara kontinuitasnya.

Penggunaan generator induksi sebagai pembangkit tenaga listrik

stand-alone sudah cukup luas di luar negeri, antara lain sebagai pembangkit listrik

tenaga angin. Di daerah pertanian Altamont Pass, US, semua turbin angin

menggunakan generator induksi jenis sangkar tupai. Demikian juga di Kanada

dan Belanda (www.eng-tips.com).

Penggunaan generator induksi mempunyai beberapa keunggulan

dibandingkan dengan generator sinkron antara lain harga unitnya murah,

(4)

sedikit perawatan, dan mempunyai keandalan yang tinggi (Capallaz, 1992;

Ouhrouche, 1995).

Menurut Bansal (2005) keunggulan generator induksi lainnya adalah

reduksi unit cost dan ukuran, tanpa sikat (pada konstruksi sangkar tupai),

ketiadaan sumber DC terpisah, kemudahan perawatan, kemampuan proteksi diri

terhadap beberapa kondisi beban lebih dan hubung singkat. Generator induksi

sangkar tupai dengan eksitasi kapasitor pada sistem terisolasi dikenal dengan

nama self-excited induction generator (SEIG).

Penggunaan generator induksi yang beroperasi secara stand alone,

kecepatan putar rotornya akan mengalami penurunan ketika beban ditambahkan.

Hal ini akan mempengaruhi tegangan dan frekuensi yang dibangkitkan menjadi

ikut turun. Nilai tegangan keluaran dan frekuensi yang dibangkitkan dapat

diperbaiki dengan menambahkan kapasitor kompensasi (Krisna, 2007). Namun,

dengan bertambahnya kapasitansi kapasitor yang terpasang menyebabkan

kecepatan putar generator menjadi turun. Oleh sebab itu, diperlukan solusi untuk

mengatasi permasalahan ini.

Berdasarkan beberapa hal yang telah diungkapkan diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa generator induksi sangat cocok digunakan untuk pembangkit

listrik skala kecil seperti PLTB maupun PLTMh. Selain harga unitnya murah,

konstruksinya kuat dan sederhana, mudah dalam pengoperasiannya, memerlukan

sedikit perawatan, serta mempunyai keandalan yang tinggi Namun, penggunaan

generator induksi sebagai pembangkit listrik yang beroperasi secara stand alone

(5)

Oleh sebab itu,diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan ini, penulis

mencoba dengan menambahkan storage diantara generator dan beban.

1.2. Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

yaitu “Bagaimana pengaruh pemanfaatan storage pada generator induksi sebagai

pembangkit listrik”.

1.3. Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan

storage pada generator induksi sebagai pembangkit listrik.

1.4. Batasan Lingkup Penelitian.

Agar penelitian ini pembahasannya tidak melebar dan sesuai dengan topik

yang dibahas, penulis memberikan batasan lingkup penelitian sebagai berikut :

a. Penelitian yang dilakukan skala laboratorium.

b. Prime mover yang digunakan adalah motor induksi 3 fase, sangkar tupai

dengan daya 3 HP.

c. Generator induksi yang digunakan adalah motor induksi 3 fase, sangkar

tupai dengan daya 2 HP.

(6)

e. Karakteristik yang diteliti adalah tegangan keluaran dan kecepatan putar

generator induksi sebelum dan setelah menggunakan storage, pada

kondisi tanpa beban dan berbeban.

1.5. Manfaat Penelitian.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menambah pengetahuan pada bidang elektro khususnya konsentrasi

sistem tenaga listrik.

b. Menambah khazanah informasi dalam disiplin ilmu teknik elektro

khususnya mengenai konversi energi.

c. Dapat digunakan sebagai referensi dalam pemanfaatan renewable energy

Referensi

Dokumen terkait

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari.. sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan

Hasil dari pengujian tegangan kelu- aran generator induksi sebelum mengguna- kan storage dibandingkan dengan setelah menggunakan storage untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan

Di dalam dunia industri banyak peralatan yang membutuhkan energi listrik, diantaranya motor listrik sebagai sumber penggerak peralatan atau mesin, seperti yang ada

Dari berbagai uraian-uraian dan dan analisa yang ditetapkan berdasarkan Ditjen Listrik dan Penegembangan Energi 2008 maka teknologi Pembangkit Listrik dengan menggunakan sumber

Dengan pemanfaatan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan instalasi listrik yang sesuai standard dan pemasangan panel surya maka ketergantungan listrik

Apalagi kalau diingat bahwa pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber penyedia tenaga listrik adalah termasuk teknologi yang tidak menimbulkan pencemaran terhadap

Metode penentuan energi listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu rumah tinggal adalah: (1) menjumlahkan semua energi yang dapat dihasilkan dari sumber energi

Melihat cadangan batubara yang dimiliki Indonesia hanya mampu sekitar 35 tahun kedepan maka perlu adanya sebuah penelitian yang memanfaatkan sumber energi terbarukan, murah, dan ramah