• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DALAM MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL)

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 4 Cibodas Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Putri Nur Pajrina

0902795

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

CERITA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA MELALUI PENDEKATAN

CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL)

Oleh Putri Nur Pajrina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Putri Nur Pajrina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

(4)

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL)

Oleh

Putri Nur Pajrina

0902795

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan menyimak siswa yang didukung juga dari data rekapan nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia baik dari semester 1 dan 2. Hal ini ditandai dengan banyak nilai siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Penelitian ini ditujukan pada penggunaan model Contextual Teaching and Learning(CTL) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan menyimak cerita kemudian siswa membuat rangkuman. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: (1)Perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak cerita melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL), (2) Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak cerita melalui Pendekatan Contextual

Teaching and Learning(CTL) dan (3) Peningkatan keterampilan menyimak cerita peserta

didik pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Pendekatan Contextual Teaching and

Learning(CTL). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc. Taggart dengan tiga siklus yang pada setiap siklusnya dilakukan satu kali tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Semester II SDN 4 Cibodas Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran. Pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 60. Pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata siswa mencapai 68,17, pada siklus II ini nilai rata-rata sudah mencapai nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Sedangkan pada siklus III mengalami peningkatan kembali dengan nilai rata-rata siswa mencapai 73,67. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan Contextual Teaching and

Learning(CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia dengan materi menyimak cerita. Berdasarkan hasil penelitian di SDN 4 Cibodas, peneliti ingin memberikan saran kepada: (1) guru hendaknya agar lebih meningkatkan wawasan teantang model dan strategi pembelajaran, (2) kepala sekolah hendaknya senantiasa memberikan dukungan kepada guru untuk terus meningkatkan pengajaran dan melakukan perbaikan-perbaikan dan (3) pihak-pihak yang terkait dalam dunia pendidikan agar kiranya diadakan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan penggunaan strategi belajar pendekatan

(5)

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

IMPROVE LISTENING SKILLS STORIES IN INDONESIAN SUBJECTS THROUGH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH

by

Putri Nur Pajrina

0902795

(6)

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ……..……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii

DAFTAR ISI ………. iv

DAFTAR TABEL ………. vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ……… ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 6

C. Tujuan Penelitian ……… 6

D. Manfaat Penelitian ……….. 7

E. Hipotesis Tindakan ……… 7

F. Definisi Operasional ………... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Keterampilan Berbahasa Indonesia ……….. 9

B. Pengertian Keterampilan Menyimak ……….. 11

C. Tujuan Menyimak ……….. 13

D. Ragam Menyimak ……….. 15

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menyimak ……….. 20

F. Model Pembelajaran Kontekstual ………... 23

G. Asas-asas atau Komponen Model Pembelajaran Komtekstual ……… 28

H. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual di SD ……….. 29

I. Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional ……….. 30

J. Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual di SD ……… 32

K. Tahapan dan Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual di SD ……….

L. Penelitian yang Relevan ……….

35

(7)

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ………... 38

B. Model Penelitian ………. 38

C. Setting Penelitian ……… 40

D. Subjek Penelitian ……… 41

E. Prosedur Penelitian (Rancangan setiap siklus penelitian) ……….. 41

F. Instrumen Penelitian ………... 44

G. Pengolahan dan Analisis Data ……… 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sekolah Tempat Penelitian ………. 49

B. Hasil ……… 50

1. Perencanaan Siklus I ………. 51

2. Pelaksanaan Siklus I ………. 51

3. Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Siklus I ……… 56

4. Pengamatan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ……….. 59

5. Pengamatan Terhadap Aktivitas Kelompok Siklus I ……… 61

6. Refleksi Siklus I ………... 63

1. Perencanaan Siklus II ……….. 63

2. Pelaksanaan Siklus II ………... 63

3. Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Siklus II ……….. 68

4. Pengamatan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ……… 71

5. Pengamatan Terhadap Aktivitas Kelompok Siklus II ………. 73

6. Refleksi Siklus II ………. 75

1. Perencanaan Siklus III ………. 75

2. Pelaksanaan Siklus III ………. 75

3. Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Siklus III ………. 80

(8)

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Pengamatan Terhadap Aktivitas Kelompok Siklus III ……… 85

6. Refleksi Siklus III ……… 87

C. Pembahasan ……… 87

1. Aktivitas Guru ……….. 88

2. Aktivitas Siswa ………. 89

3. Aktivitas Kelompok ……….. 90

4. Ketuntasan Keterampilan Menyimak ………... 90

5. Perbandingan Nilai Tertinggi dan Terendah ……… 91

6. Rata-rata Nilai Menyimak Keseluruhan ………... 92

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ………. 93

B. Saran ………... 94

DAFTAR PUSTAKA ………..

LAMPIRAN………..……….………....

RIWAYAT HIDUP ………..

95

97

(9)

1

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan Pendidikan Nasional Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal

1 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Berdasarkan undang-undang pendidikan diatas maka diperlukannya suatu

metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan

pembelajaran, sehingga siswa mampu belajar secara aktif.

Berangkat dari tujuan pendidikan nasional, setiap guru selaku ujung

tombak pelaksana pendidikan hendaknya terus menerus berusaha mencari,

menyempurnakan atau mencoba model-model pembelajaran yang dapat

mewujudkan peserta didik seperti yang diamanatkan dalam UU Sistem

Pendidikan Nasional.

Seiring dengan perkembangan zaman yang terus menerus mengalami

perubahan, demikian juga halnya dalam dunia pendidikan, model-model

pembelajaran cara lama yang dianggap sudah kurang sesuai lagi dengan

harapan hendaknya perlu dikaji ulang. Model pembelajaran konvensional atau

cara lama sudah saatnya ditinggalkan. Model pembelajaran ini dianggap

menghambat kreativitas peserta didik dan dianggap kurang berhasil. Model

pembelajaran yang inovatif sudah saatnya diterapkan di Negara kita ini, agar

pendidikan tidak terus diam dalam keterpurukan dibanding Negara-negara

lain. Model pembelajaran yang dianggap inovatif saat ini diantaranya adalah

(10)

2

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peserta didik sangatlah dominan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga

mereka secara aktif dapat mengembangkan segala potensi yang dimilikinya

yang akhirnya mereka merasakan atau menemukan makna dari pembelajaran.

Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dianggap

lebih efektif dalam proses pembelajaran karena peserta didik secara aktif

terlibat untuk dapat menemukan sendiri materi pelajaran yang sedang

dipelajarinya, sehingga apa yang mereka dapatkan dari pengalaman belajar

akan berbekas dalam kehidupan mereka. Belajar di sekolah bukan hanya

sekedar menghafal materi yang diberikan oleh guru, tetapi belajar di sekolah

adalah pengalaman yang akan member solusi yang berguna dalam kehidupan

peserta didik dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Pengalaman

belajar yang mendorong mereka merasakan sendiri, menemukan sendiri

materi pelajaran serta diharapkan dapat mengkontruksikan pengetahuan yang

didapat dari pengalaman belajar dalam kognitif mereka, sehingga pada

akhirnya dapat melihat hubungannya dengan kehidupan nyata, adalah makna

pembelajaran yang sebenarnya. Pengalaman belajar yang demikian akan

merangsang perkembangan kemampuan intelektual peserta didik dan juga

segala potensi yang dimilikinya. Dengan perkembangan yang melibatkan

semua aspek baik kognitif, afektif dan psikomotor maka akan terjadi proses

perkembangan yang seimbang pada diri peserta didik. Tidak seperti dalam

pembelajaran konfensional yang lebih menitikberatkan pada aspek kognitif

saja.

Kenyataaan yang ditemukan di lapangan, berdasarkan hasil observasi

awal disekolah tempat penulis mengajar, ternyata rata-rata guru disana masih

menggunakan cara-cara lama atau konvensional dalam proses pembelajaran,

atau bahkan mungkin penulis juga masih melakukannya. Hal ini dapat

dibuktikan diantaranya tempat kegiatan pembelajaran, yang rata-rata selalu

dilakukan di dalam kelas, jarang sekali guru-guru mengajak peserta didiknya

belajar di luar kelas. Begitu juga dengan alat peraga, jarang terlihat guru-guru

membawa alat peraga. Penyebabnya bermacam-macam selain kondisi

(11)

3

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

oleh para guru ketika harus mengadakan alat peraga. Seperti ini tentunya

sangat sulit bagi peserta didik untuk dapat melihat, mencari dan merasakan

sendiri materi pelajaran kalau kegiatan pembelajaran selalu berkutat di dalam

kelas dan kurang media yang menunjang proses pembelajaran. Pembelajaran

rata-rata selalu berpusat pada guru dan buku pelajaran. Guru hanya memberi

informasi atau menjelaskan materi secara panjang lebar kemudian diwajibkan

mencatatnya, tanpa mengerti apa yang dicatatnya, sehingga menimbulkan

kejenuhan pada diri peserta didik. Selain itu mereka dituntut untuk menghafal

materi yang telah dicatatnya itu. Model pembelajaran seperti ini dapat

menimbulkan berbagai masalah diantaranya adalah menimbulkan kemalasan

dalam belajar karena dalam benak peserta didik tertanam belajar adalah

mencatat materi yang diberikan oleh guru dan kurang bermakna dalam

kehidupan mereka. Peserta didik akan mengalami kesulitan dalam menghafal

sejumlah materi karena materi yang dihafal bukan hasil pengalaman mereka

tetapi diberi oleh guru. Walaupun ada materi yang berhasil dihafal, akan

mudah lupa lagi karena kurang berbekas dalam memori peserta didik.

Kreatifitas peserta didik terhambat karena dalam proses pembelajaran

didominasi oleh guru. Terakhir tujuan belajar hanya mengajar nilai saja tetapi

kurang dilaksanakan dalam kehidupan nyata, karena dilatarbelakangi oleh

belajar cara konvensional yang sebagian besar penilaian hanya pada aspek

kognitif saja.

Bukti lain dari rendahnya keterampilan menyimak didukung juga dari data

rekapan nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia baik dari semester 1 dan

2. Dari nilai semester 2 yang peneliti dapatkan , pada pelajaran Bahasa

Indonesia di kelas V dengan jumlah siswa 30 orang, nilainya antara lain: (1)

siswa yang mempunyai nilai 50 sebanyak 9 orang ; (2) siswa yang

mempunyai nilai 60 sebanyak 8 orang ; (3) siswa yang mempunyai nilai

70-75 sebanyak 11 orang ; (4) dan siswa yang mempunyai nilai 75

sebanyak 2 orang. Dengan nilai KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

(12)

4

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, kelas bagaimanapun

keadaannya dan dalam mata pelajaran apapun tak terkecuali dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Model pembelajaran ini diharapkan mampu

menjawab berbagai persoalan yang dihadapi guru ataupun peserta didik dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut

a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,

baik secara lisan maupun tulisan.

b. Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan dan bahasa Negara.

c. Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan

kreatif untuk berbagai tujuan.

d. Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berbahasa.

f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas tentu saja peserta didik dituntut

untuk terampil menggunakan Bahasa Indonesia, dan keterampilan berbahasa

ini akan mereka peroleh di sekolah.

Berdasarkan tujuan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia ini, tidak ada

salahnya juga apabila model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) dicoba untuk diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen

(13)

5

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan

berbahasa ini memiliki hubungan yang saling berkaitan artinya saling

melengkapi dan mempengaruhi satu sama lainnya.

Di kelas tinggi khususnya di kelas V SDN 4 Cibodas Lembang, penulis

menilai bahawa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, kemampuan peserta

didik dalam keterampilan berbahasa Indonesia ini masih sangat kurang, dalam

mendengarkan dan membaca misalnya, dalam kompetensi dasar

“Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat” rata-rata peserta didik mengalami kesulitan atau tidak bisa. Biasanya mereka selalu mencoba untuk

menghafal kata-kata sesuai dengan cerita yang didengar atau dibaca. Hal ini

menunjukkan pula bahwa kemampuan membaca pemahaman juga kurang.

Begitu juga dalam hal mendengarkan, misalnya membuat rangkuman,

rata-rata peserta didik kesulitan untuk menyimpulkan kembali isi cerita yang

didengar. Hal ini terlihat dari hasil tulisan peserta didik yang masih banyak

terjadi kesalahan.

Tentunya banyak faktor yang menjadi penyebab kurang berhasilnya suatu

pembelajaran salah satunya dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Mungkin

model pembelajaran yang diterapkan, metode pembelajaran yang digunakan,

lingkungan belajar, factor internal peserta didik, sumber belajar dan lain

sebagainya, yang akan menunjang pada keberhasilan pembelajaran masih

kurang mendukung.

Berdasarkan kenyataan ini penulis ingin mencoba melakukan

perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran di kelas khususnya, dan di sekolah tempat

bertugas umumnya, dan lebih jauh kalau memang berhasil semoga dapat ditiru

oleh guru-guru yang lain di sekolahnya masing-masing. Untuk itu penulis

bermaksud mengadakan sebuah penelitian skala kecil dengan judul penelitian

“Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa

(14)

6

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang akan menjadi

fokus masalah penelitian adalah penggunaan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan menyimak

peserta didik kelas V SDN 4 Cibodas Lembang.

Adapun rumusan masalahnya masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi

menyimak cerita melalui Pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) di kelas V SDN 4 Cibodas Lembang?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi

menyimak cerita melalui Pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) di kelas V SDN 4 Cibodas Lembang?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menyimak cerita peserta

didik pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas V SDN

4 Cibodas Lembang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak cerita

melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas

V SDN 4 Cibodas Lembang?

2. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak cerita

melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas

V SDN 4 Cibodas Lembang?

3. Peningkatan keterampilan menyimak cerita peserta didik pada

pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Pendekatan Contextual

(15)

7

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta

didik, bagi guru dan bagi sekolah, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Peserta didik

a. Meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada materi

menyimak cerita.

b. Meningkatkan keterampilan menyimak peserta didik.

2. Bagi Guru

a. Sebagai salah satu masukan terhadap guru dalam merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.

b. Dapat mengembangkan dan menerapkan Pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) pada materi lain.

c. Mendorong guru agar lebih kreatif dalam memilih model

pembelajaran

3. Bagi Sekolah

Memberikan alternatif penerapan model yang dapat dijadikan upaya

untuk meningkatkan keterampilan menyimak peserta didik.

E. Hipotesis Tindakan

Penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) dapat meningkatkan keterampilan menyimak peserta didik kelas V

SDN 4 Cibodas.

F. Definisi Operasional

Adapun beberapa penjelasan dari istilah yang menjadi dasar pembuatan

judul skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar

yang membantu mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan

(16)

8

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota keluarga dan

masyarakat (US Departement of Education, 2007:23).

2. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara peserta didik,

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar atau suatu

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

3. Menyimak adalah keterampilan penuh perhatian, pemahaman,

apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap

isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah

disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan

(Tarigan, 1987:28).

4. Pendekatan kontekstual adalah salah satu pendekatan yang dapat

(17)

38

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif artinya

penelitian dilakukan setelah dirasa adanya masalah-masalah yang dihadapi di

kelas dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

atau mengingatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih

professional. (Ruswandi dkk, 2007:79).

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Ruswandi dkk (2007:80) karakter PTK adalah sebagai berikut:

1. Persoalan yang dipecahkan selalu berangkat dari persoalan praktek

pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru.

2. Penelitian dapat dilaksanakan secara kolaboratif.

3. Adanya tindakan-tindakan tertentu untuk melakukan perbaikan proses

pembelajaran.

B. Model Penelitian

Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis

dan Mc Taggart, model ini menekankan pada siklus atau putaran kegiatan

yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, model ini

juga dikenal dengan model spiral, diagram alur siklus PTK ini dapat dengan

(18)

39

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.1

Model spiral Kemmis dan Mc Taggart

(19)

40

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan penjajagan awal terhadap

sekolah yang akan diobservasi, melakukan identifikasi masalah dan

meminta perizinan sekolah.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukaan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di

kelas V SDN 4 Cibodas Lembang.

c. Observasi

Pada tahap observasi, peneliti mengamati jalannya proses

pembelajaran dan mengambil data-data yang diperlukan, baik data

kuantitatif maupun data kualitatif.

d. Refleksi

Berdasarkan data-data yang telah terkumpul, maka peneliti

melakukan refleksi, apakah pelaksanaan tindakan dalam proses

pembelajaran sudah mampu mencapai semua indikator yang sudah

dirumuskan dalam tujuan pembelajaran, ataukah belum mampu

mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guna menyempurnakan

tindakan berikutnya.

C. Setting Penelitian

1. Lokasi

Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SDN 4 Cibodas

penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan

merupakan tempat PLP pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan

dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penlitian

(20)

41

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Waktu

Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan

menggunakan waktu penelitian selama 2 bulan. Waktu dari

perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada

semester II Tahun pelajaran 2012/2013.

3. Kelas dan Alamat

Penulis mengambil penelitian di kelas V SDN 4 Cibodas yang

beralamatkan di Kp. Sukarasa RT 01 RW 05 Desa Cibodas Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D. Subjek Penelitian

Subyek penelitiannya adalah kelas V SDN 4 Cibodas, dengan

jumlah siswa 30 , jumlah siswa laki-laki 15 dan jumlah siswa perempuan

15.

E. Prosedur Penelitian (Rancangan setiap siklus peneleitian)

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan hal yang dilakukan adalah:

1) Mengobservasi sekolah dasar untuk mengidentifikasi masalah, lokasi

penelitian dan meminta izin penelitian.

2) Memilih Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk

memperbaiki masalah tersebut.

3) Memilih materi yang sesuai dengan SK dan KD.

4) Membuat alat evaluasi yang selanjutnya dituangkan kedalam bentuk

RPP.

(21)

42

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Pelaksanaan

Siklus 1

1) Tahap perencanaan tindakan.

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan proses pembelajaran dengan

membuat RPP, lembar observasi dan evaluasi.

2) Tahap pelaksanaan tindakan.

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan pembelajaran dengan

menerapkan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL),

sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

3) Tahap observasi tindakan

Tahap observasi adalah tahap dimana peneliti mengamati jalannya

proses pembelajaran dan perilaku siswa, serta tahap peneliti diamati

oleh observer dan observer meneliti siswa. Observer mendapatkan

lembar observasi dari peneliti sehari sebelum penelitian, observer

akan mengobservasi jalannya pembelajaran khususnya melihat

keterampilan proses sains siswa. Pada tahap ini peneliti mengambil

data untuk menunjang proses penelitian.

4) Tahap refleksi tindakan.

Pada tahap refleksi, peneliti dibantu observer mendiskusikan

kelemahan dan kelebihan yang terjadi di kelas, sehingga dapat

diperbaiki pada siklus berikutnya.

Siklus 2

1) Tahap perencanaan tindakan.

Setelah melakukan refleksi pada siklus pertama, maka peneliti dapat

menyiapkan RPP, lembar evaluasi dan lembar observasi, serta

memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus

(22)

43

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Tahap pelaksanaan tindakan.

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus kedua, peneliti

melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), yang telah

dibuat pada tahap perencanaan disetai dengan

perbaikan-perbaikannya.

3) Tahap observasi tindakan

Pada tahap observasi, guru diamati oleh observer, untuk mengetahui

kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan, perilaku siswa dan

jalannya proses pembelajaran. Pada tahap ini juga guru mengambil

data untuk menunjang proses penelitian.

4) Tahap refleksi tindakan.

Pada tahap refleksi, peneliti dibantu observer mengidentifikasi

kesulitan-kesulitan yang terjadi di kelas, guna perbaikan pada siklus

berikutnya.

Siklus 3

1) Tahap perencanaan tindakan.

Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan memperbaiki

permasalahan-permasalahan yang terjadi di siklus kedua

berdasarkan observasi dan refleksi sebelumnya.

2) Tahap pelaksanaan tindakan.

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan proses

pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) sesuai rencana yang telah dibuat.

3) Tahap observasi tindakan.

Pada tahap observasi, digunakan oleh peneliti untuk mengetahui

penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

(23)

44

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peneliti serta observer mengamati perilaku siswa beserta jalannya

proses pembelajaran.

c. Observasi

Tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang

diperlukan dan terjadi selama proses tindakan berlangsung. Pengamatan

dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan.

Setelah proses pengamatan, peneliti melakukan pengumpulan data yang

diperlukan dalam penelitian tindakan kelas. Data yang dikumpulkan berupa

data kuantitatif (data hasil belajar dan keterampilan menyimak siswa) serta

data kualitatif (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung).

d. Refleksi

Berdasarkan data-data yang telah terkumpul, maka peneliti melakukan

refleksi, refleksi dilakukan agar peneliti mengetahui/memproyeksi hasil

belajar dan ketarampilan menyimak siswa, apakah sudah sesuai dengan tujuan

atau belum mencapai tujuan pembelajaran, sehingga peneliti dapat

menyempurnakan dengan tindakan-tindakan selanjutnya.

F. Instrumen Penelitian

1) Soal Tes

Soal tes intrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan proses belajar yang telah dilaksanakan, atau untuk

mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah

dipelajari, berupa LKS yang harus dikerjakan dengan benar. Tes dilakukan

(24)

45

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Pedoman Observasi

Pedoman observasi berupa lembar pengamatan kegiatan atau tingkah

laku yang harus diamati dengan cara menumbuhkan tanda checklist atau

nilai, apabila tingkah laku yang diharapkan muncul.

G. Pengolahan dan Analisis Data

1) Pengolahan Data

Pada dasarnya prosedur pengolahan data dapat dilakukan

sepanjang penelitian secara berkelanjutan dari hasil pendahuluan,

pelaksanaan, akhir pelaksanaan program tindakan. Data akan diolah

dengan menggunakan teknik analisis kualitatif untuk menunjukan

proses dengan memberikan pemaknaan konseptual, pengolahan data

merupakan kegiatan yang sering dilkukan oleh peneliti dalam

menyusun dan mengkaji data yang diperoleh sehingga mampu

mengkajikan informasi untuk menjawab masalah yang ditetapkan

dalam penelitian ini yaitu data hasil kemampuan menyimak cerita.

2) Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber yaitu dari sejak kegiatan observasi,

wawncara, dan pengumpulan data dilaksanakan yaitu selama tindakan

diberikan. Kemudian ketika semua data sudah terkumpul diadakan

penyusunan data dan pengkategorian data. Karena analisis data

dilakukan dengan mengacu pada prinsip on-going analisis, maka

rambu-rambu analisis dibuat agar temuan data dari siklus I dan

seterusnya agar dapat dianalisis dengan segera. Data hasil pengamatan

berupa perilaku empirik dan hasil kerja siswa dikumpulkan dan dipilih

sesuai dengan fokus yang ditetapkan, data yang tidak relevan

direduksi, data didiskusikan, dimaknai dan digunakan sebagai dasar

melakukan tindakan. Selanjutnya diilakukan penafsiran data dan

(25)

46

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(menyimak) didasarkan pada munculnya cirri deskriptor. Teknik

penyekoran pada penelitian ini menggunakan teknik penyekoran

analitik, dengan melakukan perhitungan secara rinci

kesalahan-kesalahan yang ada dalam menyimak cerita. Berikut adalah pedoman

penyekoran analitik :

Tabel 3.1

Format Penilaian Hasil Menyimak Siswa

No. Aspek yang diamati Skala Penilaian Bobot Nilai=

jml

Aspek yang diamati Skor Kriteria

1.Kemampuan menuliskan alur cerita anak yang didengar

5 Menuliskan alur cerita lengkap (memuat awal, tengah, akhir cerita) dan menarik.

4 Menuliskan alur cerita lengkap (memuat awal, tengah, akhir cerita) dan menarik. 3 Menuliskan alur cerita tidak lengkap (hanya

ada awal dan akhir cerita atau tengah dan akhir cerita).

(26)

47

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 Alur disusun menyimpang dan tidak lengkap (hanya ada awal dan tengah cerita atau awal dan akhir cerita).

2. Kemampuan menjelaskan pesan yang terkandung dalam cerita

5 Kemampuan menjelaskan pesan yang terkandung sudah sangat jelas.

4 Kemampuan menjelaskan pesan yang terkandung sudah jelas.

3 Kemampuan menjelaskan pesan yang terkandung sudah cukup jelas.

2 Kemampuan menjelaskan pesan yang terkandung sudah cukup jelas namun masih terdapat sedikit kekurangan.

1 Kemampuan menjelaskan pesan yang terkandung sangat kurang.

3. Kemampuan membuat rangkuman cerita sesuai isi cerita yang didengarkan.

5 Membuat rangkuman cerita sesuai dengan isi cerita yang didengar.

4 Hanya terdapat sedikit kesalahan dalam membuat rangkuman.

3 Isi rangkuman cerita hanya memiliki sedikit ketidaksesuaian dengan cerita. 2 Rangkuman cerita banyak memiliki

ketidaksesuaian dengan cerita yang didengar.

1 Membuat rangkuman cerita tidak sesuai dengan isi cerita yang di dengar.

4. Ejaan dan tanda baca 5 Tidak ada kesalahan dalam ejaan dan tanda baca.

4 Ketepatan tanda baca sudah baik,

menguasai aturan penulisan, hanya sedikit terjadi kesalahan.

3 Ejaan dan tanda baca yang digunakan cukup baik tetapi terjadi kesalahan yang menunjukan ketidaktentuan.

2 Ejaan dan tanda baca yang digunakan kurang baik, terdapat kesalahan.

1 Banyak kesalahan dalam penggunaan ejaan dan tanda baca.

(27)

48

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rumus perhitungan nilai menyimak siswa :

Nilai : jml bobot skor mentah siswa x 100

Jml bobot idealskor ideal

: 20 x 100 = 100

20

Rumus perhitungan presentase yang digunakan bersumber dari santoso (2005:57) dan hasil penganalisisan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis berdasarkan deskripsi penilaian yaitu :

x 100

Keterangan :

P = Presentase

F = Jumlah siswa yang memenuhi kategori

N = jumlah keseluruhan siswa

100 = bilangan konstanta

Tabel 3.3

Keterangan skala

Arti Skala Kategori Keterangan Nilai

5 SB Sangat Baik 91 ≤ SB ≤ 100

4 B Baik 76 ≤ B ≤ 90

3 C Cukup 56 ≤ C ≤ 75

2 K Kurang 41 ≤ K ≤ 55

1 SK Sangat Kurang 0≤ SK ≤ 40

Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan mengamati dan mencatat

pembelajaran yang dilakukan siswa , membandingkan dengan kriteria proses yang

tercantum dalam rambu-rambu analisis dan selanjutnya melakukan pemaknaan.

Adapun pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui verifikasi terhadap

(28)

94

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dari pada penelitian dan pembahasan pada

bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa dalam tahap perencanaan

pembelajaran dengan menggunakan model CTL ini pada penyusunan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) senantiasa mengacu pada 7

komponen CTL yaitu kontruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat

belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian nyata.

Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan

model CTL dilihat dari kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran menunjukkan kenaikan disetiap siklusnya, yaitu:

1. Kinerja guru dalam setiap siklus mengalami kenaikkan dapat dilihat

dari nilai rata-rata yang diperoleh dalam setiap kegiatan mengajar yang

dilaksanakan. Siklus I nilai rata-rata mencapai 76,36, siklus II 80,42

dan siklus III 84,41.

2. Aktivits siswa dalam setiap siklusnya pun perhatiannya meningkat

siklus I 73,25, siklus II 76,9 dan siklus III 79,35.

3. Begitu juga dengan aktivitas kelompok di siklus I nilai B, siklus II nilai

B, dan siklus III nilai A.

Hasil pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model

Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan peserta

didik dalam keterampilan menyimak cerita di kelas V SDN 4 Cibodas

mengalami peningkatan disetiap siklusnya yaitu siklus I 60, siklus II

(29)

95

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Saran

Setelah selesai melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) di

SDN 4 Cibodas, ternyata adanya perubahan yang yang lebih dalam proses

pembelajaran maupun hasil pembelajaran, baik kinerja guru maupun

aktivitas siswa. Siswa lebih terlihat aktif dalam proses pembelajara dan

hasil belajarnya pun terus meningkat. Berdasarkan hasil penelitian di SDN

4 Cibodas, peneliti ingin memberikan masukan kepada:

1. Guru hendaknya agar lebih meningkatkan wawasan tentang penerapan

model atau strategi pembelajaran, kemudian kreatifitas menemukan

inovasi-inovasi dalam mengajar agar siswa tidak bosan, kedepannya

cara mengajar guru lebih bervariasi lagi dan guru harus mulai peka

terhadap masalah-masalah yang timbul pada saat proses belajar

berlangsung dikelas dan segera melakukan tindakan untuk perbaikan

dalam pembelajaran selanjutnya.

2. Kepala sekolah hendaknya senantiasa memberikan dukungan kepada

guru untuk terus meningkatkan pengajaran dan melakukan

perbaikan-perbaikan dalam setiap kinerjanya.

3. Selanjutnya kepada pihak-pihak yang terkait dalam dunia pendidikan

agar kiranya diadakan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan

penggunaan strategi belajar pendekatan Contextual Teaching and

(30)

96

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Cahyani Isah, Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah

Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Resmini Novi, dkk. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Resmini, Juanda. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Sanjaya Wina. (2005). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Prenada Media.

Indihadi, Dian (2009). Pembinaan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua. Bandung: UPI PRESS.

Tarigan, Henry Guntur. (1997). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Djago. (1998). Keterampilan Menyimak. Bandung: Angkasa.

Sutardi, Sudirjo. (2007). Perbaharuan Dalam PBM di SD. Bandung: UPI PRESS

Depdikbud. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

_________. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Herdiana Ana. (2010). Modifikasi Peneliti Sendiri. Tidak diterbitkan.

Nuansa Aulia Tim Redaksi. (2012). Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). : Jakarta: Nuansa Aulia.

Hermawan Ruswandi, dkk. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar.

Bandung: UPI PRESS.

Nursyamsiah, Lela. (2010). Peningkatan Keterampilan menyimak dan Berbicara

Melalui Penggunaan Teknik Bermain Peran. Skripsi Jurusan Pendidikan

Guru Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Yuniar, Dian. (2011). Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia.

(31)

97

Putri Nur Pajrina, 2013

Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Multihaz, Ijul. (2010). Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Dengan

Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning. Skripsi

Gambar

Model spiral Gambar 3.1 Kemmis dan Mc Taggart
Tabel 3.2 Deskripsi Skala Nilai
Tabel 3.3 Keterangan skala

Referensi

Dokumen terkait

Pertama , sebagai mahasiswa Program Studi Penerbitan, penulis ingin mengaplikasikan pengetahuan tentang buku pada umumnya dan pengetahuan tentang ilustrasi pada

lV/c, sebagai Ketua Lembaga penetitian (Lemlit) Universitas Negeri Malang masa jabatan tahun 2012 - 2016 dan kepadanya diberikan tunjangan dosen yang diberi tugas

Tingkat kerusakan pada plot tumpangsari cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pada tanaman yang ditanam secara monokultur sedangkan pada plot perlakuan yang

saluran transmisi regional jabar yang dituangkan dalam diagram alir berikut,

The denotative meaning is the meaning that suitable with the definition in that denotative is the part of the meaning of a word or phrase that relates it to phenomena in the

Data parameter morfometrik yang dikumpulkan berupa: jumlah batang dalam setiap rumpun, diameter batang, panjang batang, jumlah malai tiap batang, rata-rata panjang malai,

Penelitian ini bertujuan mempelajari efek anti-anafilaksis infusa kulit batang pulasari pada reaksi anafilaksis kutaneus aktif yang diinduksi ovalbumin pada tikus Wistar

“Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Medan Barat Kota Medan” yang dimaksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan