• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merefleksikan masa kampanye.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Merefleksikan masa kampanye."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

WACANA

ISERNA'

JOGJA

Senin

Legi,7

I{ALAMAN 4

April2014

I

KAMPANYE' telah

berakhir

pada Sabtu 5 Aprit 2014. Tanggal

6-8

April

2014 menjadi masa tenang menjelang hari pencoblosan tanggal

9 April

2014. Selama

tiga

minggu yang lalu masyarakat telah disuguhi berbagai materi kampanye dari

seki-an banyak partai

politik

(parpol) dan

calon

legislatif

(caleg) yang

ber-tarung. Berakhimya masa kampanye menyisakan tanya, sebenarnya apa yang telah diperoleh masyarakat dari ranekaian kampanye kemarin'l

Be-narkah

sudah

-teriapai

tujuan

se-benarnya dari kampanye, itu?

Undang-Undang Pemilu

Legis-latif

mendefinisikan

pengertian

kampanye sebagai kegiatan peserta

pemilu untuk meyakinkan

para

pemilih

dengan menaw4ykan visi,

misi, dan programnya. Melalui

kam-panye,

parpol

maupun caleg ber-harap dapat mendulang suara untuk

mernuluskan

jalan

menuju

kursi

wakil

rakyat.

Permasalahannya,

benarkah kampanye yang dilakukan selama

ini

sudah mengena dan tepat sasaran? Kampanye akan kehilang-an arti

jika calln

pemilih mengdnal sosok para calegnya pun tidak. Hal

ini

dapat terjadi karena selama masa

kampanye

yang

berlangsung

ha-ryalah

hingar-bingar

massa

kam-panye tanpa esensi.

Lihat

saja

hampir

setiap hari

dalam tiga minggu terakhir,

masya-rakat pasti menjumpai konvoi ken-daraan bermotor yang tidak

meng-undang

simpati. Knalpot

sepeda

motor

yang

memekakkan telinga

menjadi

sumber

polusi

suara dan

udara.

Konvoi

massa

ini

tampak sangat menikmati euforia tanpa ke-sadaran tertib berlalu-lintas. Mereka

juga tidak

menyadari bahaya yang

mengancam dengan

berkonvoi

di

jalanan sambil

membawa bendera parpol yang ukurannya super besar.

Sebenarnya

konvoi

yang

meng-ganggu kenyamanan macam

ini

dapat dihindari. Pertama, perlu ke-tegasan

para petinggi parpol

dan caleg sendiri untuk menegur massa

pendukungnya

itu

agar taat aturan dan berkampanye dengan cara yang

Merefleksikan

Masa Kampanye

Oleh

:

Hendra Kurniawan

lebih

santun. Kedua,

pihak

kepo-lisian juga perlu turun tangan dengan

menindak tegas mereka yang. saat berkonvoi terbukti melanggar

atur-an lalu-lintas. Masyarakat pasti lebih senang dengan bentuk-bentuk kam-panye yang simpatik. seperti pawai

sepeda hias, karnpanye door to door

atau bahasa lainnya blusukatt. dan ke-eiatan sosial lainnya yang lebih bermanfaat.

Tidak hanya soal konvoi

kenda-raan bermotor

yaqg

mengganggu. Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Nomor0l

Tahun 201 3

Pasal

17

juga

telah

diatur

soal pemasangan alat peraga kampanye. Dalam aturan

itu

dis'ebutkan bahwa

alat peraga kampanye tidak ditem-patkan pada tempat ibadah, rumah sakit atau tempat-tempar pelayanan

kesehatan, gedung milik pemerintah,

lembaga

pendidikan

(gedung dan sekolah), jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana

dan

pra-sarana

publik,

taman dan

pepohon-an. Lantas para

caleg

sebenarnya dapat memasang alat peraga

kam-panye dalam bentuk

baliho

atau

papan reklam e (b illboard) pada

titik-titik

tempat

iklan

yang

sudah di-tentukan

oleh

pemerintah daerah setempat.

Akan

tetapi

kenyataan-nya hal

ini

acap

kali

dilanggar.

Spanduk, banner, pamflet, stiker,

maupun selebaran-selebaran

kam-panye pada

akhimya

hanya akan

menjadi

sampah. Memang

di

sisi

lain

cara

ini

menguntungkan bagi

pihak-pihak tertentu, namun sangat

tidak ramah lingkungan. Pemasang-an alat peraga kampanye yang me-nampilkan waj ah.waj ah nart menarik

di

pepohonan

selain

melanggar

atuian juga mengganggu keindahan

dan nierusak lingkungan

dengan

banyaknya

paku yang

menancap.

Padahal pepohonan

di

tepi

jalan

memiliki

manfaat besar untuk

me-ngurangi

polusi

udara,

penyedia

oksigen,

penedqh,

dan

perindang selain itu juga dapat menambah

ke-indahan. Belum lagi yangseenaknya

menempel

pamflet-pamflet

kam-panye

di

tembok dan

tiang-tiang

yang bukan peruntukkannya

se-bagai tempat promosi atau iklan.

Memang para caleg dapat

ber-dalih

tidak tahu soal teknis pema-sangan alat peraga kampanye yang sernharangan

itu.

narhun bukankah

mereka sebenarnya

dapat

rneng-himbau para pendukung atau tim suksesnya

untuk

mengindahkan aturan

yang

ada?

Apabila

ketika

berkampanye saja mereka tidak taat

aturan,

bagaimana

ketika

sudah

menjabat?

Perilaku calon

wakil

rakyat harus dapat menjadi teladan. Sejak berkampanye sudah

seharus-nya

mereka mampu menunjukkan

tingkat kepantasannya

untuk

men-duduki jabatan terhornlat itu.

Ketimbang

menggunakan alat peraga yang {apat mengotori

jalan-an djalan-an

merusak

estetika

ruang

publik,

ada

cara

lain

yang

dapat

dipakai

yaitu

dengan membagikan

kaos,

tdpi,

atau

media

kampanye

lainnya yang

lebih memiliki

nilai guna

bagi

masyarakat.

Di

zaman serba canggih

ini

maka bagi caleg yang kreatif dan inovatif tentu dapat memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi yang semakin maju. Misalnya berkampanye melalui

me-dia

cetak seperti surat kabar,

ma-jalah,

tabloid, dan sejenisnya yang memang sudah menj adi milik masya-rakat dan

terbit

secara rutin. Dapat

pula melalui media elektronik seperti

televisi, radio, hingga intemet de-ngan berbagai jaringan media sosial

yang

saat

ini

jamak

digunakan.

Alternatif

ini

mudah

dan

praktis,

namun

belum

dimaksimalkan pe-manfaatannya.

Kampanye bertujuan untuk

me-raih simpati dan

merebut

suara

rakyat, tentulah harus

digunakan cara-cara

yang

santun dan terhor: mat. Kenyataannya kgmpanye pasti

dimeriahkan

denghn berdirinya

panggung-panggung

yang

tidak

jarang menyuguhkan hiburan tidak pantas. Keterlibatan anak-anak rnau-pun remaj a yang belum memiliki hak

ililih

dalam kampanye juga

mempa-kan

suatu pelanggaran. Termasuk

yang

marak

terjadi yaitu

praktik

money politics, kebiasaan bagi-bagi

uang demi meraih suara pemilih. Tak heranjika ada caleg yang "ditodong"

oleh

masyarakat

untuk

membcri

sumbangan

di

suatu daerah kal.ru

ingin

'Jadi".

Rendahnya kedewasaan

ber-politik

peserta

pemilu

dan pendu-kungnya juga tampak dengan masih adanya kampanye hitam yang

merr-jelek-jelekkan

pesaing politiknya.

Praktik black

campaign

dapat

dipastikan terjadi tatkala dirasa ada

kompetitor

lain yang lebih

kuat. Parahnya lagi sikap saling sindir ini

dapat memicu gesekan seperti

kon-flik

antar pendukung, keributan, dan

baku

fisik.

Pddahal kampanye

me-rupakan

sarana

bagi calon

wakil

rakyat

menunjukkan kesungguhan

hati

dan keikhlasan mereka untuk

siap menjadi pelayan

masyarakat yang tunduk pada aturan. Kampanyc

harus menciptakan rasa aman dan

nyaman

bagi

masyarakat

bukan

justru

menebar rasa was-was. Masa tenang siikarang

ini

men-jadi

kesempatan

baik bagi

masya-rakat

untuk

mengendapkan sekali-gus merefleksikan berbagai hal

(ika

ada) yang diperolehnya

dari

karn-panye kemarin.

Dengan demikian

masyarakat

dapat semakin peka dan

dewasa

dalam

menentukan pilihannya

secara tepat dalam Pesta Demokrasi besok.

KPU

telah memasang target

minimal 75 persen dari pemilih yan-c,

terdaftar akan

menggunakan hak

pilihnya

dengan

baik.

Semoga hal

ini dapat terwujud agar terpilih wakil rakyat yang benar-benar merakyat.

taat

pada

konstitusi, dan

berjiwa melayani

bukan dilayani.

Selamat

msnsgflg5l x**

Hendra

Kurniawan'MPII,

Dosen

Referensi

Dokumen terkait

Agen PengawasMobile akan meng create agen Messanger untuk mengirimkan pesan kepada AgenPengawas di komputer bagian produksi yang isi pesannya adalah telah terjadi perubahan data

tersebut merupakan gambaran tentang nilai kecemasan yang dialami oleh siswa SMPN 14 Kota Sukabumi kelas IX dan SMAN 4 Sukabumi kelas XII menjelang Ujian

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) adanya pengaruh yang signifikan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dan Jigsaw terhadap prestasi belajar

Tujuan penulisan skripsi ini adalah memaparkan tinjauan teologis terhadap keadilan Allah berdasarkan Ayub 39:34-40:9 dan menjelaskan implementasinya di dalam kehidupan setiap

Hal ini menunjukkan keempat variasi dosis ekstrak daun ceremaidapat menurunkan kadar gula darah tikus putih, namun pada hari ke 49 dapat ditentukan bahwa ekstrak

Penelitian dilakukan untuk mencari jenis, bentuk, dan penyebab kesalahan penggunaan struktur frasa subordinatif pewatas-inti bahasa Mandarin pada kalimat pembelajar yang

Berdasarkan studi literatur ini, kajian lanjutan yang dapat dilakukan, di antaranya: (1) melakukan studi terhadap perbandingan pertumbuhan dan perkembangan pasar modal Indonesia

Berdasarkan hasil pengamatan debit air di samping areal Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dari pembahasan di atas dapat diambil suatu kesimpulan debit air tertinggi