• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan SPPK penjualan handphone menggunakan model optimasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan SPPK penjualan handphone menggunakan model optimasi."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan merupakan suatu sistem berbasis komputer

yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model

tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur atau semi terstruktur.

Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan metode simpleks untuk mengelola stok handphone

sehingga penjualannya mencapai keuntungan yang maksimal.

Metode simpleks merupakan salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan

dalam pemrograman linear. Penentuan solusi optimal didasarkan pada teknik eliminasi Gauss

Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim satu per satu dengan

cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan solusi optimal dengan simpleks dilakukan dengan

tahap demi tahap yang disebut iterasi.

Pembuatan SPPK sudah sesuai dengan komponen SPPK. Komponen tersebut terdiri

dari managemen dialog, managemen model, dan managemen data. Pengujian dilakukan terhadap

sistem yang telah dibuat. Pengujiannya yaitu menganalisa apakah perancangan SPPK yang

dibuat sudah menerapkan metode simpleks dengan benar atau belum. Hasil akhir dari

perancangan ini bahwa Perancangan SPPK Penjualan Handphone Menggunakan Model

(2)

ABSTRACT

Decision Support System is a computer based system aimed for helping the decision

making by employing data and certain model to solve various structured or semi-structured

problems. The aim of this research is to apply simplex method in order to manage hand phone

stock, so that the sales could reach maximum profit.

Simplex method is one of the techniques to set the optimal solution in linear

programming. The setting of optimal solution is based on Gauss Jordan’s elimination technique.

The setting of optimal solution applied by checking the extreme point one by one by iterative

computation, so that the setting of optimal solution is done step by step.

The development of DSS has been appropriate as it consist of all its basic components.

The components consist of dialogue management, model management, and data management.

The thesis examines whether the designed system has accurately applied simplex method. After

(3)

i

PERANCANGAN SPPK PENJUALAN HANDPHONE MENGGUNAKAN MODEL OPTIMASI

SKRIPSI

Disusun oleh : Yustinus Pujo Tri Sutrisno

095314013

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

ii

DESIGN OF DECISION SUPPORT SYSTEM SELLING HANDPHONE USING OPTIMIZATION MODEL

A THESIS

Created by :

Yustinus Pujo Tri Sutrisno 095314013

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

(5)
(6)
(7)
(8)

vi

Halaman Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Tuhan Yang Maha Esa

Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, riski, dan kesempatan yang diberikan kepada saya

untuk menuntut ilmu sampai ke perguruan tinggi agar menjadi pribadi yg lebih baik lagi dan

tentunya bagi keluarga dan masyarakat.

Keluarga

Kepada kedua orang tua saya, Mudjiono Ignatius S.Sos dan Endang Wahyuningsih yang selalu

memberikan saya semangat, kesempatan dan tentunya doa yang sampai pada ahkirnya selesailah

skripsi saya ini. Kepada kakak-kakak saya yang tidak ada capeknya memberikan semangat

dalam menyelesaikan dan mengerjakan skripsi ini.

Eva Hendriana, seorang pasangan yang tidak ada habisnya memberikan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini, semangat yang telah dia berikan, waktu yang telah dia luangkan, dan

juga kasih tentunya yang selalu menjadi semangat bagi saya. Terima kasih Eva.

Crew Calzone Express

Kepada crew Calzone Express yang telah memberikan banyak waktunya dan tentunya semangat

dalam menyelesaikan skripsi saya.

Teknik Informatika 2009

Kepada mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2009 yang telah memberikan banyak pelajaran

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Yustinus Pujo Tri Sutrisno

NIM : 095314013

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma

karya ilmiah saya yang berjudul :

PERANCANGAN SPPK PENJUALAN HANDPHONE

MENGGUNAKAN MODEL OPTIMASI”.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk

media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 10 November 2015

Yang menyatakan

(10)

viii

ABSTRAK

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan merupakan suatu sistem berbasis komputer

yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model

tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur atau semi terstruktur.

Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan metode simpleks untuk mengelola stok handphone

sehingga penjualannya mencapai keuntungan yang maksimal.

Metode simpleks merupakan salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan

dalam pemrograman linear. Penentuan solusi optimal didasarkan pada teknik eliminasi Gauss

Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim satu per satu dengan

cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan solusi optimal dengan simpleks dilakukan dengan

tahap demi tahap yang disebut iterasi.

Pembuatan SPPK sudah sesuai dengan komponen SPPK. Komponen tersebut terdiri dari

managemen dialog, managemen model, dan managemen data. Pengujian dilakukan terhadap

sistem yang telah dibuat. Pengujiannya yaitu menganalisa apakah perancangan SPPK yang

dibuat sudah menerapkan metode simpleks dengan benar atau belum. Hasil akhir dari

perancangan ini bahwa Perancangan SPPK Penjualan Handphone Menggunakan Model

(11)

ix ABSTRACT

Decision Support System is a computer based system aimed for helping the decision making by

employing data and certain model to solve various structured or semi-structured problems. The

aim of this research is to apply simplex method in order to manage hand phone stock, so that the

sales could reach maximum profit.

Simplex method is one of the techniques to set the optimal solution in linear programming. The

setting of optimal solution is based on Gauss Jordan’s elimination technique. The setting of

optimal solution applied by checking the extreme point one by one by iterative computation, so

that the setting of optimal solution is done step by step.

The development of DSS has been appropriate as it consist of all its basic components. The

components consist of dialogue management, model management, and data management. The

thesis examines whether the designed system has accurately applied simplex method. After

(12)

x

1.5 Sistematika Penulisan ... 5

BABII LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 7

2.1.1 Konsep Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 7

2.1.2 Ulasan Tentang Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) ... 8

2.1.3 Karakteristik Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 10

2.2 Program Linier (PL) ... 13

2.2.1 Pengertian Program Linier ... 13

2.2.2 Karakteristik Program Linier ... 13

2.2.3 Formulasi Permasalahan ... 15

2.2.4 Perumusan Model dan Bentuk Umum ... 15

2.3 Metode Simpleks ... 17

2.3.1 Pengertian Metode Simpleks ... 17

2.3.2 Algoritma Simpleks ... 18

2.3.3 Contoh Perhitungan Simpleks... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

(13)

xi

3.1 Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ... 27

3.2 Analisis Masalah dan Perancangan Sistem ... 27

3.3 Pengujian dan Analisis Sistem ... 28

3.4 Analisis Basis Data ... 28

3.5 Analisis Segi Pemodelan ... 28

3.6 Analisis User Interface ... 28

3.7 Penarikan Kesimpulan ... 28

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 30

4.1 Perancangan Sistem... 30

4.1.1 Diagram Aliran Data (DAD) ... 30

5.1 Pengujian Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Dibandingkan dengan Karakteristik SPPK... 55

5.2 Pengujian User Interface dalam Perancangan SPPK Penjualan Handphone ... 59

BAB VI ... 61

PENUTUP... 61

6.1 Kesimpulan... 61

6.2 Saran ... 62

(14)

xii

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan ... 8

Gambar 2.2 Karakteristik dan Kapabilitas SPPK ... 12

Gambar 4.1 Diagram Konteks ... 31

Gambar 4.2 Diagram Aliran Data Tingkat 1 ... 32

Gambar 4.3 Diagram Aliran Data Tingkat 2 Proses 1 ... 33

Gambar 4.4 Diagram Aliran Data Tingkat 2 Proses 2 ... 34

Gambar 4.5 Diagram Usecase Administrator ... 36

Gambar 4.6 Diagram Usecase User ... 37

Gambar 4.7 Diagram Entitas... 48

Gambar 4.8 Desain Halaman Awal ... 51

Gambar 4.9 Desain Halaman Pengenalan Sistem ... 52

Gambar 4.10 Desain Halaman Perhitungan ... 53

(15)

xiii Daftar Tabel

Tabel 4.1 Aktor-Aktor Usecase ... 35

Tabel 4.2 Narasi Usecase Administrator ... 38

Tabel 4.3 Narasi Usecase User ... 39

Tabel 4.4 Tabel Handphone ... 48

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk ekonomi. Makhluk Ekonomi (Homo

Economicus) adalah makhluk yang dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh

kepentingan sendiri dan bertindak berdasarkan asas atau prinsip ekonomi. Dalam

melakukan tindakan ekonomi inipun manusia harus mampu bertindak rasional, yaitu

menggunakan akal sehat dan memperhitungkan antara pengorbanan dan hasil yang

diperoleh.

Dengan dasar manusia merupakan mahluk ekonomi, manusia harus mampu untuk

melihat dan menganalisis pasar dan barang-barang apa saja yang laku terjual. Selain

manusia sebagai mahluk ekonomi, manusia juga merupakan mahluk sosial yang berarti

manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan beriteraksi dengan manusia lain,

karena memang kodrat manusia tidak dapat hidup sendiri. Dan manusia juga membutuhkan

komunikasi dengan yang lain, guna menjalin hubungan dengan berbagai kepentingannya

masing-masing.

Komunikasi, merupakan hal yang sangat penting dan elemen inti manusia sebagai

mahluk sosial. Menurut Karfried Knapp, Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi

yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan

non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui

(17)

2

komunikasi dengan berbagai macam cara. Pada zaman dahulu, manusia dapat mengirim

surat melalui pos, namun ini dirasa kurang efektif mengingat semakin jauh tempat tujuan

surat tersebut maka akan semakin lama pula surat itu akan sampai. Setelah itu, muncul

telepon, dengan munculnya teknologi ini manusia merasakan kemudahan dalam

berkomunikasi karena komunikasi menggunakan telepon ini bersifat real time karena

komunikasi dapat terjadi di waktu yang sama tanpa batasan jarak. Dalam

perkembangannya, telepon ini dirasa kurang fleksibel karena tidak dapat dibawa

kemana-mana (mobile). Oleh karena itu, muncullah teknologi yang bernama handphone (telepon

genggam).

Handphone, pertama kali hadir berbentuk prototype dan yang mengembangkan

handphone tersebut adalah Motorola. Sang penemu handphone pertama itu adalah Martin

Copper, dialah penemu dan sekaligus sebagai orang pertama yang menguji coba

kemampuan handphone tersebut. Semenjak beredarnya handphone ini pada tahun 1983,

terjadi perkembangan yang luar biasa pada industri telepon seluler, yakni dengan

bermunculannya handphone dengan ukuran yang lebih kecil dan tentunya lebih ringan.

Dengan bermunculannya berbagai jenis dan tipe handphone yang diproduksi, dan

juga meningkatnya minat masyarakat untuk mengikuti perkembangan handphone, dapat

dijadikan lahan usaha bagi sebagian orang. Namun dalam perwujudannya, peningkatan

kebutuhan masyarakat akan perkembangan handphone ini merepotkan pedagang

handphone yang ada. Banyak hal yang menyebabkan munculnya fenomena tersebut, salah

satunya yaitu kurang mengertinya para pemula pedagang handphone akan harga pasaran,

(18)

3

memegang peran dalam usaha penjualan handphone, karena hal ini langsung berpengaruh

pada kurang optimalnya laba yang mereka peroleh. Terlebih sistem informasi yang

menyediakan data-data nyata tentang pasaran handphone ini dapat dikatakan kurang.

Sistem informasi yang baik sangat diperlukan guna mencegah dan menanggulangi

kesalahan dalam pengambilan keputusan para penjual handphone. Dalam penyajian sistem

pendukung pengambilan keputusan akan dilakukan dengan bantuan teknologi komputer.

Pengembangan sistem informasi berbasis komputer merupakan salah satu bagian dalam

pengembangan sistem (system development). Pengembangan sistem ini dapat berarti

membangun suatu sistem yang baru secara keseluruhan ataupun memperbaiki sistem yang

telah ada.

Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud membangun sebuah sistem

pendukung pengambilan keputusan dengan judul “Perancangan SPPK Penjualan

Handphone Menggunakan Model Optimasi”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, yang akan diselesaikan dalam penelitian ini

adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi optimalisasi pengambilan

keputusan dalam menentukan jumlah stok dan jenis handphone untuk memaksimalkan

(19)

4

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan, yaitu

1. SPPK ( Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan) ini dirancang menggunakan

model Program Linier yang akan diselesaikan menggunakan metode Simpleks.

2. Perancangan SPPK ini diharapkan dapat membantu user dalam menentukan jenis

dan stok handphone berdasarkan pada input user tentang jenis-jenis handphone

dan juga jumlah modal.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem pendukung pengambilan

keputusan yang mampu membantu pedagang handphone dalam mengoptimalkan

pengelolaan stock handphone, dan juga mengatasi kebingungan terhadap jenis handphone

yang sesuai dengan pasaran agar dapat tercapai laba yang maksimal dan juga menguji

(20)

5

1.4.2

Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

1. Penjual dapat mengoptimalkan stock handphone sesuai dengan modal yang

dimiliki.

2. Penjual dapat menjual jenis dan tipe handphone yang cocok sesuai dengan

pasaran.

3. Penjual handphone dapat memaksimalkan laba yang didapatkan sesuai dengan

rekomendasi yang diberikan.

1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang dasar teori yang akan digunakan untuk pembahasan dalam

penulisan laporan tugas akhir ini yang meliputi Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan, Program Linier, dan MySql.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang akan dilakukan selama

(21)

6 BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang cara penerapan konsep dasar yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya untuk menganalisa dan merancang aplikasi.

BAB V ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis kualitas perancangan yang sudah dibuat pada tahap

sebelumnya.

BAB VI PENUTUP

(22)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Menurut Sprague and Carlson (1982), SPPK adalah sistem komputer interaktif

yang membantu pengambil keputusan memakai data dan model untuk mengatasi masalah

tak terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen

dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek, serta

perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang

memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang

semi atau tidak terstruktur. DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang

fleksibel dan memiliki kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata lain,

DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan

komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan

sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun

tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya.

2.1.1 Konsep Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan 1. Pemecahan masalah (problem solving)

Pemecahan masalah merupakan sebuah tindakan terhadap perbedaan

antara harapan dengan kenyataannya. Perbedaan antara harapan dengan

kenyataan ini merupakan gap yang harus dicari solusinya agar masalah

(23)

8

2. Pembuatan Keputusan (Decision Making)

Yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi pemecahan

masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan

sering kali diperlukan untuk mengambil banyak keputusan dalam proses

pemecahan satu masalah saja.

2.1.2 Ulasan Tentang Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK)

Tujuan dibuatnya SPPK ialah untuk membantu proses pemilihan sebuah

keputusan tentunya dengan basis komputer dikemas dalam sebuah sistem informasi.

Dalam proses pembentukan sebuah SPPK, tentu ada langkah-langkah guna menentukan

sebuah keputusan. Langkah-langkah tersebut ialah

(24)

9

Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut

1. Intelegence (Intelegensi)

Intelegensi ini merupakan kegiatan untuk mengenali masalah,

kebutuhan, atau kesempatan yang ada dan yang akan dipecahkan

menggunakan program SPPK yang akan dibuat.

2. Design ( perancangan)

Dalam tahap perancangan ini, perancang mencari cara-cara yang akan

digunakan guna memecahkan masalah yang ada ataupun untuk memenuhi

kebutuhan yang akan digunakan dalam SPPK. Dalam tahap perancangan ini,

perancang dapat mencari sebanyak-banyaknya cara dengan berbagai sudut

guna memecahkan masalah yang ada.

3. Choice (pilihan)

Dalam tahap pemilihan ini, perancang memilih alternatif keputusan

yang terbaik dari sekian banyaknya cara yang ada pada tahap sebelumnya.

4. Implementasi

Pada tahap implementasi ini, perancang membuat sistem yang telah

(25)

10

2.1.3 Karakteristik Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Dikutip oleh Kusrini (2007: 20), Turban, E.(2005)menguraikan karakteristik dan

kapabilitas SPPK sebagai berikut :

1. SPPK menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi

semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia

dan informasi terkomputerisasi.

2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari

pimpinan puncak sampai manajer lapangan.

3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. Berbagai masalah

organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group. Untuk

masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan

keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda.

4. SPPK menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling

berkaitan.

5. SPPK mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence,

design, choice dan implementation.

6. SPPK mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang

berbeda-beda; ada kesesuaian SPPK dan atribut pengambil keputusan individu.

7. SPPK selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif,

mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat

SPPK selalu bisa menangani perubahan ini. SPPK adalah fleksibel, sehingga user

(26)

11

kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak

diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat

setiap saat.

8. Pengguna merasa seperti dimudahkan ketika menggunakan SPPK. Kapabilitas

grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin interaktif dengan satu

bahasa alami dapat sangat meningkatkan keefektifitasan SPPK.

9. SPPK mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan

(akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh

(biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).

10.Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah

proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. SPPK secara

khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan.

Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi komputer sembarang

waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi atau pun tidak.

11.SPPK mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan

penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu

selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan SPPK secara

berkelanjutan.

12.User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem

yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan

sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).

13.SPPK biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan

(27)

12

menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi

yang berbeda. Berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan

pandangan dan pembelajaran baru.

14.SPPK dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa

memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.

(28)

13 2.2 Program Linier (PL)

2.2.1 Pengertian Program Linier

Pemrograman Linier disingkat PL merupakan model matematik dalam

mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti

memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya.PL banyak diterapkan dalam

masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. PL berkaitan dengan penjelasan

suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah

fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier

2.2.2 Karakteristik Program Linier

1. Linearitas

Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan dengan menggunakan

beberapa cara. Secara statistik, kita dapat memeriksa kelinearan menggunakan

grafik (diagram pencar) ataupun menggunakan uji hipotesa. Secara teknis,

linearitas ditunjukkan oleh adanya sifat proporsionalitas, additivitas,

divisibilitas dan kepastian.

Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan dari semua elemen

yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen.

Penilaian menghasilkan skala berupa angka. Perbandingan dalam bentuk

matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas.

2. Proporsional

Sifat proporsional dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada fungsi

(29)

14

level nilai variabel. Jika harga per unit produk misalnya adalah sama

berapapun jumlah yang dibeli, maka sifat proporsional dipenuhi. Atau dengan

kata lain, jika pembelian dalam jumlah besar mendapatkan diskon, maka sifat

proporsional tidak dipenuhi. Jika penggunaan sumber daya per unitnya

tergantung dari jumlah yang diproduksi, maka sifat proporsionalitas tidak

dipenuhi.

3. Additivitas

Sifat additivitas mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian

silang diantara berbagai aktivitas, sehingga tidak akan ditemukan bentuk

perkalian silang pada model. Sifat additivitas berlaku baik bagi fungsi tujuan

maupun pembatas (kendala). Sifat additivitas dipenuhi jika fungsi tujuan

merupakan penambahan langsung kontribusi masing-masing variabel

keputusan. Untuk fungsi kendala, sifat additivitas dipenuhi jika nilai kanan

merupakan total penggunaaan masing-masing variabel keputusan. Jika dua

variabel keputusan misalnya merepresentasikan dua produk substitusi, di

mana peningkatan volume penjualan salah satu produk akan mengurangi

volume penjualan produk lainnya dalam pasar yang sama, maka sifat

additivitas tidak terpenuhi.

4. Divisibilitas

Sifat divisibilitas berarti unit aktivitas dapat dibagi ke dalam

sembarang level fraksional, sehingga nilai variabel keputusan non integer

(30)

15

5. Kepastian

Sifat kepastian menunjukkan bahwa semua parameter model berupa

konstanta. Artinya koefisien fungsi tujuan maupun fungsi pembatas

merupakan suatu nilai pasti, bukan merupakan nilai dengan peluang tertentu.

2.2.3 Formulasi Permasalahan

Urutan pertama dalam penyelesaian adalah mempelajari sistem relevan dan

mengembangkan pernyataan permasalahan yang dipertimbangakan dengan jelas.

Penggambaran sistem dalam pernyataan ini termasuk pernyataan tujuan, sumber daya

yang membatasi, alternatif keputusan yang mungkin (kegiatan atau aktivitas), batasan

waktu pengambilan keputusan, hubungan antara bagian yang dipelajari dan bagian lain

dalam perusahaan, dan lain-lain.

Penetapan tujuan yang tepat merupakan aspek yang sangat penting dalam

formulasi masalah. Untuk membentuk tujuan optimalisasi, diperlukan identifikasi

anggota manajemen yang benar-benar akan melakukan pengambilan keputusan dan

mendiskusikan pemikiran mereka tentang tujuan yang ingin dicapai.

2.2.4 Perumusan Model dan Bentuk Umum

Untuk mendapatkan keputusan yang optimal dalam penyelesaian persoalan

dengan menggunakan teknik linear programming, langkah pertama yang harus

dilaksanakan adalah mengidentifikasikan masalah ke dalam bentuk matematis atau sering

(31)

16

Langkah – langkah yang perlu dilakukan untuk merumuskan model linear

programming tersebut adalah (Hartanto, 2005):

1. Tentukan variabel keputusan yang akan dicari dan beri notasi dalam bentuk

matematis.

2. Tentukan batasan dari variabel keputusan tadi dan gambarkan ke dalam bentuk

persamaan linear atau ketidaksamaan linear.

3. Tentukan tujuan yang akan dicapai dari variabel keputusan tadi dan gambarkan

dalam satu set fungsi linear yang berbentuk maksimasi keuntungan atau minimasi

biaya.

Secara umum bentuk model linear programming dapat digambarkan sebagai

berikut (Hartanto, 2005) :

Karena persoalan linear programming merupakan masalah alokasi, maka

(32)

17 2.3 Metode Simpleks

2.3.1 Pengertian Metode Simpleks

Pemrograman linear (linear programming) adalah salah satu bahasan dalam

optimasi yang berkembang cukup pesat. Perumusan masalah pemrograman linear beserta

pemecahannya secara sistematis baru dimulai pada tahun 1947 ketika George B. Dantzig

merancang sebuah metode yang dikenal dengan nama metode simpleks untuk keperluan

angkatan udara AS. Apa yang dirintis oleh Dantzig ini merupakan langkah yang penting

untuk mengembangkan pemrograman linear kepada penggunaan yang lebih luas(

Purnomo, 2001).

Persoalan program linear tidak selalu sederhana karena melibatkan banyak

constraint (pembatas) dan banyak variabel sehingga tidak mungkin diselesaikan dengan

metode grafik. Oleh karena itu serangkaian prosedur matematik (aljabar linear)

diperlukan untuk mencari solusi dari persoalan yang rumit tersebut. Prosedur yang paling

luas digunakan adalah metode simpleks. Penemuan metode ini merupakan lompatan

besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap

(33)

18

Metode simpleks adalah metode iteratif, dimulai dari suatu basis yang memenuhi

dan kemudian mencari basis yang lain, yang juga memenuhi serta mempunyai hubungan

dengan meningkatnya harga dari fungsi tujuan yang hendak dimaksimumkan maupun

dengan berkurangnya harga dari fungsi tujuan yang hendak diminimumkan (Kosala

Dwidja Purnomo, 2001).

Metode simpleks ini merupakan prosedur aljabar yang progresif mencapai hasil

yang optimal melalui suatu proses iteratif. Prosedur ini langsung menuju ke sasaran,

hanya membutuhkan waktu dan kesabaran dalam mengerjakannya. Cara ini adalah yang

paling cocok untuk suatu computer electronic (Kosala Dwidja Purnomo, 2001).

2.3.2 Algoritma Simpleks

Langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah linear

programming dengan metode simpleks adalah (Aris Budi Setyawan, 2006):

1. Melakukan identifikasi masalah dengan jalan menyederhanakan kasus

dalam bentuk model tabulasi.

2. Mengubah model tabulasi menjadi model matematis (fungsi tujuan dan

fungsi batasan).

3. Mengubah persamaan fungsi tujuan dan fungsi batasan ke dalam

persamaan simpleks.

4. Memindah semua nilai koefisien dalam persamaan simpleks ke dalam

(34)

19

5. Menentukan kolom kunci.

Kolom kunci ini ditentukan dengan cara mencari nilai negatif terbesar

yang ada di baris tujuan (Z) pada tabel simpleks tersebut.

6. Menentukan baris kunci.

Indeks ditentukan dengan cara membagi setiap angka pada kolom Nilai

Kanan (NK) dengan setiap angka pada kolom kunci. Kemudian dari hasil

indeks tersebut dipilih baris dengan hasil indeks positif yang paling kecil

sebagai baris kunci.

7. Menentukan angka kunci.

Angka kunci adalah angka yang terdapat pada perpotongan antara kolom

kunci dan baris kunci. Selanjutnya menggunakan angka kunci tersebut

untuk menentukan baris kunci yang baru, apabila langkah ke-8 masih

selanjutnya adalah menentukan nilai baris kunci yang baru. Nilai baris

kunci yang baru ditentukan dengan cara membagi semua nilai yang ada

(35)

20

10.Mengisi/ melengkapi sel lain dalam tabel simpleks yang masih kosong,

dengan cara angka atau nilai yang lama dikurangi dengan hasil perkalian

antara angka baris baru yang sesuai dengan angka kolom kunci yang

bersangkutan juga.

2.3.3 Contoh Perhitungan Simpleks

Arif akan membuka sebuah konter handphone di daerah Yogyakarta. Setelah Arif

meneliti pasaran yang ada di Yogyakarta dan juga beberapa konter yang menjadi

acuannya, dia memutuskan untuk menjual 3 tipe handphone, yaitu Iphone, Lumia dan

Davis. Handphone jenis Iphone dibeli seharga Rp 2.500.000 dan hendak dijual dengan

harga Rp 3.000.000 dengan batas waktu penjualannya 4 minggu. Handphone jenis Lumia

dibeli seharga Rp 1.700.000 dan dijual seharga Rp 1.900.000 dengan batas waktu

penjualannya 3 minggu. Sedangkan handphone jenis Davis dibeli seharga Rp 1.500.000

dan dijual seharga Rp 1.600.000 dengan batas waktu penjualannya 2 minggu. Jadi,

berapakah keuntungan, jenis handphone, dan jumlah handphone yang harus dibeli jika

Arif memiliki modal Rp 15.000.000 dengan batas waktu penjualan 4 minggu?

Untuk mempermudah dalam penulisan, maka rupiah pada contoh soal di atasakan

dihilangkan. Contoh, Rp 2.500.000 menjadi Rp 2.500.

Pertama-tama, buat tabel yang merepresentasikan kasus di atas, lalu buatlah

(36)

21

menjadi persamaan. Artinya, akan muncul suatu variabel baru yang nilainya tidak

diketahui. Kita namakan variabel itu sebagai variabel Slack, karena berfungsi untuk

menampung nilai sisa.

Jadi, 2500i + 1700l + 1500d ≤ 15000 dapat dibentuk menjadi 2500i + 1700l +

1500d +S1= 15000 dimana S1 ≥ 0. Cara untuk mengecek kebenaran persamaan di atas :

(37)

22

Dengan demikian, kita dapat menulis kembali semua kendala dalam bentuk "=",

sehingga menjadi:

Langkah terakhir yaitu: mengubah fungsi objektif sedemikian rupa nilai kanannya

adalah konstanta. (Konstanta tidak harus positif.)..

Z (maks) = 500i +200l + 100d

Pindahkan ruas kanan ke ruas kiri, menjadi:

Z (maks) - 500i - 200l - 100d = 0

Dengan demikian, kita dapat menuliskan kembali persamaan matematikanya menjadi:

(38)

23

Setelah ini memasukkannya ke TABLE AWAL SIMPLEKS:

Var.

Basis Z i l d S1 S2 X Z 1 -500 -200 -100 0 0 0 S1 0 2500 1700 1500 1 0 15000

S2 0 4 3 2 0 1 4

ITERASI PERTAMA:

Tabel awal:

Var.

Basis Z i l d S1 S2 X Z 1 -500 -200 -100 0 0 0 S1 0 2500 1700 1500 1 0 15000

S2 0 4 3 2 0 1 4

1. Di baris Z ada 3 nilai negatif, yaitu -500, -200 dan -100. Karena -500 adalah

yang paling negatif, maka kita pilih kolom m sebagai kolom kunci.

Var.

Basis Z i l d S1 S2 X Z 1 -500 -200 -100 0 0 0 S1 0 2500 1700 1500 1 0 15000

(39)

24

2. Sekarang, kita hitung rasio di tiap baris kendala. Rasio tiap baris dihitung

dengan membagi X dengan sel di kolom kunci.

Rasio yang terkecil dan positif adalah 1. Artinya kendala ke-3 menjadi baris

kunci.

Pivot adalah perpotongan antara baris kunci dan kolom kunci.

3. Supaya pivot menjadi "1", maka bagilah baris ke-4 dengan 4, maka menjadi:

Var.

Basis Z i L d S1 S2 X Z 1 -500 -200 -100 0 0 0 S1 0 2500 1700 1500 1 0 15000 S2 0 1 0.75 0.5 0 0.25 1

Selanjutnya, usahakan agar sel-sel yang berada di kolom kunci semuanya

menjadi nol. (kecuali pivot). Caranya, seperti eliminasi Gauss-Jordan.

Baris pertama yang baru = baris pertama yang lama + 500 * baris ke-3

Baris kedua yang baru = baris kedua yang lama -3000 * baris ke-3

baris pertama yang

(40)

25

Maka, hasilnya adalah sebagai berikut:

Var. Basis Z i l d S1 S2 X Z 1 0 175 150 0 125 500 S1 0 0 -175 250 1 -625 12500 S2 0 1 0.75 0.5 0 0.25 1

4. Langkah ini sungguh mudah. Cukup mengeluarkan "S2" dari variabel basis

dan menggantinya dengan "i".

berahkir dan didapatkan hasil yaitu i = 1 dengan keuntungan 500. Dari hasil

ini dapat diambil kesimpulan bahwa setiap 1 Iphone mendapatkan

keuntungan 500. Dengan total modal sebanyak 15000, maka user dapat

(41)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang kegiatan dan prosedur yang digunakan untuk

penelitian.

3. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diselesaikan adalah bagaimana merancang dan

membangun aplikasi optimalisasi pengambilan keputusan dalam menentukan

jumlah stok dan jenis handphone untuk memaksimalkan keuntungan menggunakan

algoritma simpleks. Masalah tersebut akan diselesaikan dengan cara membuat

perancangannya sesuai komponen SPPK. Komponen yang pertama yaitu

manajemen data untuk mengatur basis data yang diperlukan sistem. Maka, dalam

rancangan ini akan dibuat tabel-tabel yang diperlukan, yaitu hubungan antar tabel

dan query yang dibutuhkan. Komponen yang kedua adalah manajemen model yang

akan diwujudkan dengan diagram influence (diagram ketergantungan). Dalam tahap

ini juga akan dilakukan simulasi perhitungan menggunakan algoritma simpleks. Hal

lain yang akan dibuat adalah rancangan user-interface (antarmuka pengguna) yang

mana akan dirancang lebih user friendly agar pengguna lebih mudah dalam

menggunakan sistem dan tentunya lebih nyaman .

Rumusan masalah yang kedua adalah pengujian kualitas SPPK penjualan

(42)

27 3.1Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

Data yang digunakan dalam sistem ini adalah tujuan dibuatnya sistem, siapa

yang akan menggunakan sistem tersebut, dan data-data tentang handphone.

Data-data handphone tersebut meliputi namahandphone, operator handphone, sistem

operasi handphone, batas waktu penjualan, harga beli handphone, dan juga harga

jual handphone.

3.2Analisis Masalah dan Perancangan Sistem

Dalam tahap ini, bertujuan melakukan analisis masalah untuk mengolah hasil

dari wawancara dan studi literature untuk penentuan syarat dan data yang

dibutuhkan dalam proses penjualan handphone. Wawancara dilakukan guna

mendapatkan informasi tentang siasat pasar (popularitas merek handphone, dan

tingkat minat masyarakat tentang perkembangan teknologi dan gadget) dan juga

harga beli terhadap sebuah merek handphone. Hasil analisis masalah tersebut akan

berupa data-data yang dibutuhkan untuk penjualan handphone dan data-data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini.

Selain itu, tahapan ini juga bertujuan untuk mencari informasi-informasi yang

didapat dari berbagai sumber untuk merancang SPPK penjualan handphone

menggunakan algoritma simpleks. Proses yang akan dilakukan ditahap ini meliputi

perancangan sistem dengan membuat use case, diagram aliran data, diagram

ketergantungan (influence diagram) dan Entity-Relationship (ER). Kemudian,

mencari dan menganalisa informasi–informasi mengenai kriteria atau syarat–syarat

(43)

28

digunakan untuk mengevaluasi perancangan sistem. Hasil dari tahapan ini adalah

rancangan sistem yang akan digunakan untuk membuat SPPK penjualan handphone

menggunakan model optimasi.

3.3Pengujian dan Analisis Sistem

Pada tahap ini bertujuan untuk melakukan pengujian sistem yang telah dibuat

agar mengetahui kualitas perancangan SPPK penjualan handphone. Dalam tahap ini

pengujian akan dilakukan dengan mengevaluasi sistem dari berbagai segi yaitu

analisis dari segi kualitas informasi, analisis dari segi basis data, analisis dari segi

pemodelannya, analisis dari segi user interface dan terakhir penarikan kesimpulan.

3.4Analisis Basis Data

Analisis basis data berguna untuk melihat apakah sudah memenuhi kriteria

basis data yang baik.

3.5Analisis Segi Pemodelan

Menganalisa apakah pemodelan sistem sudah sesuai dengan syarat suatu

model yang baik.

3.6Analisis User Interface

Analisis User Interface berguna untuk melihat apakah sistem yang ada sudah

user friendly, dan juga tidak membuat mata capek. Selain itu apakah sistem yang

sudah ada mudah untuk digunakan orang awam.

3.7Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini penulis akan menarik sebuah kesimpulan berupa keputusan

(44)

29

rekomendasi jenis handphone berikut jumlah stoknya. Ini dapat membuktikan

apakah perancangan SPPK yang telah dibuat sudah mampu memberikan

rekomendasi jenis handphone berikut jumlah stoknya agar mencapai keuntungan

(45)

30

BAB IV

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi uraian tentang perancangan dan implementasi sistem.

Langkah-langkah perancangan sistem akan dijelaskan lebih detail dalam bab ini.

4.1

Perancangan Sistem

Dalam tahap perancangan sistem ini akan dijelaskan hasil perancangan yang

terdiri dari DAD (Diagram Aliran Data), usecase, manajemen model, manajemen

data dan manajemen dialog.

4.1.1 Diagram Aliran Data (DAD)

Diagram aliran data ini menjelaskan keseluruhan rancangan aliran data dalam

sistem ini. Diagram aliran data (DAD) pada sistem ini terdiri dari diagram konteks,

diagram aliran data tingkat 1, diagram aliran data tingkat 2. Berikut ini penjelasan

lebih detailnya :

4.1.1.1 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram yang menggambarkan data yang

masuk dan data yang dihasilkan dari sistem.Melalui diagram konteks tersebut dapat

(46)

31

SPPK Penjualan Handphone user

Rekomendasi Jumlah Stok & Tipe Handphone

Data Handphone

Batas waktu penjualan dan Jumlah Nominal

Modal

admin

iklan Saran&kritik

Gambar 3 Gambar 4.1 Diagram Konteks

4.1.1.2 Diagram Aliran Data Tingkat 1

Diagram aliran data tingkat 1 merupakan diagram pemecahan proses-proses

yang ada di diagram konteks. Penjabaran di diagram aliran data tingkat 1 lebih

spesifik daripada diagram konteks, karena proses yang ada di diagram konteks akan

(47)

32

Gambar 4.2 Diagram Aliran Data Tingkat 1

4.1.1.3 Diagram Aliran Data Tingkat 2 Proses 1

Diagram aliran data tingkat 2 proses 1 merupakan diagram yang berisikan

penjelasan atau penjabaran dari diagram aliran data tingkat 1. Diagram ini akan

(48)

33

Gambar 5Gambar 4.3 Diagram Aliran Data Tingkat 2 Proses 1

4.1.1.4 Diagram Aliran Data Tingkat 2 Proses 2

Diagram Aliran Data Tingkat 2 Proses 2 merupakan diagram yang berisikan

penjelasan atau penjabaran dari Diagram Aliran Data Tingkat 1. Diagram ini akan

(49)

34

Gambar 6Gambar 4.4 Diagram Aliran Data Tingkat 2 Proses 2

4.1.1.5 Diagram Aliran Data Tingkat 2 Proses 3

Karena aliran data pada proses 3 sudah sederhana, maka tidak perlu adanya

penjelasan dalam bentuk diagram.

4.1.1.6 Diagram Aliran Data Tingkat 2 Proses 4

Karena aliran data pada proses 4 sudah sederhana, maka tidak perlu adanya

(50)

35 4.1.2 Diagram Usecase

Diagram use case merupakan model diagram UML yang digunakan untuk

menggambarkan kebutuhan fungsional yang diharapkan dari sebuah

sistem. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih

aktor dengan sistem yang akan dibuat. Diagram use case digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang

berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

4.1.2.1 Aktor – Aktor Use Case

Aktor-aktor merupakan orang-orang yang menggunakan sistem.Aktor-aktor

usecase menjelaskan tentang tugas dan fungsi yang dilakukan setiap aktor.

Tabel 4.1 Aktor-Aktor Usecase

Nama Aktor Keterangan

Administrator (Admin) Pihak yang mengontrol system

dan tentunya memiliki hak akses

penuh tentang sistem dan juga

mengelola saran dan kritik.

User (Pengunjung Website) Pihak yang melihat website baik

menggunakan SPPK yang ada

ataupun hanya melihat system

(51)

36 4.1.2.2 Diagram Use Case

Diagram Use Case menggambarkan proses-proses mengenai tugas atau hak

akses dari aktor tersebut. Aktor dalam sistem pendukung pengambilan keputusan ini

ada dua yaitu administrator dan user.

4.1.2.2.1 Administrator

Berikut merupakan gambar diagram usecase Administrator

Gambar 7Gambar 4.5 Diagram Usecase Administrator

4.1.2.2.2 User

Berikut merupakan gambar diagram usecase User

Pengelolaan saran&ktitik

Hapus Saran&Kritik

administrator

Pengelolaan iklan

(52)

37

user Hapus batas waktu Handphone

Tambah batas waktu Handphone

Kirim saran&kritik

(53)

38 4.1.2.3 Narasi Usecase

4.1.2.3.1 Narasi Usecase Administrator

Narasi Usecase Administrator menjelaskan setiap peran

yang dimiliki oleh administrator.

Tabel 4.2 Narasi Usecase Administrator

Administrator

Use Case Keterangan

Pengelolaan Saran&Kritik Proses pengelolaan saran&kritik untuk admin

system

Hapus Saran&Kritik Proses hapus saran&kritik untuk admin sistem

Pengelolaan iklan Proses pengelolaan iklan di sistem

(54)

39

4.1.2.3.2 Narasi Usecase User

Narasi usecase user menjelaskan setiap peran yang dimiliki

oleh user.

Tabel 4.3 Narasi Usecase User

user

Use case Keterangan

Tambah Kode Handphone Proses menambahkan kode handphone ke dalam

sistem

Tambah Nama Handphone Proses menambahkan nama handphone ke dalam

sistem

Tambah Jenis Operator Proses menambahkan jenis operator ke dalam

sistem

Tambah Sistem Operasi Proses menambahkan system operasi ke dalam

sistem

Tambah Batas Waktu

Handphone

Proses menambahkan batas waktu ke dalam

sistem

Tambah Harga Jual Handphone Proses menambahkan harga jual handphone ke

(55)

40

Tambah Harga Beli Handphone Proses menambahkan harga beli handphone ke

dalam system

Hapus Kode Handphone Proses menghapus kode handphone yang ada di

sistem

Hapus Nama Handphone Proses menghapus nama handphone yang ada di

sistem

Hapus Jenis Operator Proses menghapus jenis operator yang ada di

system

Hapus Sistem Operasi Proses menghapus system operasi yang ada di

system

Hapus Batas Waktu Handphone Proses menghapus batas waktu yang ada di sistem

Hapus Harga Jual Handphone Proses menghapus harga jual handphone yang

ada di system

Hapus Harga Beli Handphone Proses menghapus harga beli handphone yang

ada di sistem

Kirim Saran&Kritik Proses mengirim saran&kritik untuk admin

(56)

41 4.1.3 Manajemen Model

Model yang digunakan dalam perancangan SPPK penjualan handphone ini yaitu

menggunakan model Pemrograman Linear dengan algoritma simpleks. Algoritma

simpleks dapat dijelaskan seperti dibawah ini.

Arif akan membuka sebuah konter handphone di daerah Yogyakarta. Setelah Arif

meneliti pasaran yang ada di Yogyakarta dan juga beberapa konter yang menjadi

acuannya, dia memutuskan untuk menjual 3 tipe handphone, yaitu Iphone, Lumia dan

Davis. Handphone jenis Iphone dibeli seharga Rp 2.500.000 dan hendak dijual dengan

harga Rp 3.000.000 dengan batas waktu penjualannya 4 minggu. Handphone jenis Lumia

dibeli seharga Rp 1.700.000 dan dijual seharga Rp 1.900.000 dengan batas waktu

penjualannya 3 minggu. Sedangkan handphone jenis Davis dibeli seharga Rp 1.500.000

dan dijual seharga Rp 1.600.000 dengan batas waktu penjualannya 2 minggu. Jadi,

berapakah keuntunga, jenis handphone, dan jumlah handphone yang harus dibeli jika

Arif memiliki modal Rp 15.000.000 dengan batas waktu penjualan 4 minggu?

Untuk mempermudah dalam penulisan, maka rupiah pada contoh soal di atas akan

dihilangkan. Contoh, Rp 2.500.000 menjadi Rp 2.500.

Pertama-tama, buat tabel yang merepresentasikan kasus di atas, lalu buatlah

kalimat matematikanya.

(57)

42

menjadi persamaan. Artinya, akan muncul suatu variabel baru yang nilainya tidak

diketahui. Kita namakan variabel itu sebagai variabel Slack, karena berfungsi untuk

menampung nilai sisa.

Jadi, 2500i + 1700l + 1500d ≤ 15000 dapat dibentuk menjadi 2500i + 1700l +

1500d +S1= 15000 dimana S1 ≥ 0. Cara untuk mengecek kebenaran persamaan di atas :

___Misalkan apabila i = 1, l = 2 dan m=3, maka:

Dengan demikian, kita dapat menulis kembali semua kendala dalam bentuk "=", sehingga

(58)

43

Langkah terakhir yaitu: mengubah fungsi objektif sedemikian rupa nilai kanannya

adalah konstanta. (Konstanta tidak harus positif.)..

Z (maks) = 500i +200l + 100d

Pindahkan ruas kanan ke ruas kiri, menjadi:

Z (maks) - 500i - 200l - 100d = 0

Dengan demikian, kita dapat menuliskan kembali persamaan matematikanya menjadi:

(59)

44

Setelah ini memasukkannya ke TABLE AWAL SIMPLEKS:

Var.

Basis Z i l d S1 S2 X Z 1 -500 -200 -100 0 0 0 S1 0 2500 1700 1500 1 0 15000

S2 0 4 3 2 0 1 4

ITERASI PERTAMA:

Tabel awal:

Var.

Basis Z i l d S1 S2 X Z 1 -500 -200 -100 0 0 0 S1 0 2500 1700 1500 1 0 15000

S2 0 4 3 2 0 1 4

1. Di baris Z ada 3 nilai negatif, yaitu -500, -200 dan -100. Karena -500 adalah yang paling

negatif, maka kita pilih kolom m sebagai kolom kunci.

Var.

Basis Z i l d S1 S2 X Z 1 -500 -200 -100 0 0 0 S1 0 2500 1700 1500 1 0 15000

(60)

45

2. Sekarang, kita hitung rasio di tiap baris kendala. Rasio tiap baris dihitung

dengan membagi X dengan sel di kolom kunci.

Rasio yang terkecil dan positif adalah 1. Artinya kendala ke-3 menjadi baris

kunci.

Pivot adalah perpotongan antara baris kunci dan kolom kunci.

3. Supaya pivot menjadi "1", maka bagilah baris ke-4 dengan 4, maka menjadi:

Var.

Basis Z i L d S1 S2 X Z 1 -500 -200 -100 0 0 0 S1 0 2500 1700 1500 1 0 15000 S2 0 1 0.75 0.5 0 0.25 1

Selanjutnya, usahakan agar sel-sel yang berada di kolom kunci semuanya

menjadi nol. (kecuali pivot). Caranya, seperti eliminasi Gauss-Jordan.

Baris pertama yang baru = baris pertama yang lama + 500 * baris ke-3

Baris kedua yang baru = baris kedua yang lama -3000 * baris ke-3

baris pertama yang

lama 1 -500 -200 -100 0 0 0

(baris ke-3)*500 0 500 375 250 0 125 500

baris pertama yang

(61)

46

Baris kedua yang

lama 0 2500 1700 1500 1 0 15000 (baris ke-3)*2500 0 2500 1875 1250 0 625 2500 Baris kedua yang

baru 0 0 -175 250 1 -625 12500

Maka, hasilnya adalah sebagai berikut:

Var. Basis Z i l d S1 S2 X

Z 1 0 175 150 0 125 500

S1 0 0 -175 250 1 -625 12500

S2 0 1 0.75 0.5 0 0.25 1

4. Langkah ini sungguh mudah. Cukup mengeluarkan "S2" dari variabel basis

dan menggantinya dengan "i".

Var. Basis Z i l d S1 S2 X

Z 1 0 175 150 0 125 500

S1 0 0 -175 250 1 -625 12500

i 0 1 0.75 0.5 0 0.25 1

5. Karena semua sel di baris Z sudah tidak ada nilai negatif, maka iterasi

berahkir dan didapatkan hasil yaitu i = 1 dengan keuntungan 500. Dari hasil

ini dapat diambil kesimpulan bahwa setiap 1 Iphone mendapatkan

keuntungan 500. Dengan total modal sebanyak 15000, maka user dapat

(62)

47 4.1.4 Manajemen Data

Manajemen data menjelaskan tentang data handphone yang disimpan maupun

data handphone yang terhubung satu dengan yang lain di database, dimana akan

dijelaskan dalam diagram ER sebagai berikut

4.1.4.1 ER Diagram

ER diagram merupakan metode pemodelan basis data yang digunakan untuk

menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Pada ER

diagram SPPK penjualan handphone ini terdapat beberapa entitas yaitu entitas

handphone yang memiliki atribut kodeHandphone(Primary Key), atribut

namaHandphone, atribut hargaBeliHandphone dan atribut hargaJualHandphone,

atribut batasWaktu, atribut operator, atribut labaHandphone dan atribut

stokHandphone. Sedangkan entitas Saran&kritik memiliki atribut nama, atribut

alamatEmail, dan atribut pesan.

Relasinya adalah banyak user memilih banyakhandphone, dan satu user

member satu Saran&kritik.

Data dalam ER diagram yang digunakan dalam perhitungan simpleks adalah

(63)

48

Gambar 9Gambar 4.7 Diagram Entitas

4.1.4.2 Tipe Data

Pada bagian Tipe Data ini akan menjelaskan tipe data yang digunakan pada

setiap variabelnya dan menjelaskannya pada deskripsi, dimana ditujukan untuk

memperjelas tabel disertakan contoh table yang telah terisi.

1. Deskripsi Table Handphone

Merupakan penjelasan tipe data berikut deskripsinya dari tabel

Handphone

Tabel 4.4 Tabel Handphone

Nama Variabel Tipe data Constraint Deskripsi

(64)

49

namaHandphone Varchar(100) Nama handphone

Operator Varchar(100) Operator handphone

batasWaktu Varchar(100) Batas penjualan

handphone

hargaBeliHandphone Integer (100) Harga yang

dikeluarkan user untuk

membeli handphone

hargaJualHandphone Integer(100) Harga yang akan

didapatkan user untuk

sebuah handphone

2. Deskripsi Tabel Pesan

Merupakan penjelasan tipe data berikut deskripsinya dari tabel

Pesan

Tabel 5Tabel 4.5 Tabel Pesan

Nama Variabel Tipe data Constraint Deskripsi

Nama Varchar(10) Nama user

Email Varchar(100) Email user

(65)

50 4.1.5 Manajemen Dialog

4.1.5.1 Desain antarmuka

Desain antar muka menjelaskan tentang desain interface mulai dari desain

halaman awal sampai dengan halaman rekomendasi jumlah stok dan tipe

handphone untuk user.

A. Desain Halaman Awal

Halaman awal ini merupakan halaman utama yg berisikan gambaran

(66)

51

Jual Cerdas Handphone

Anda

Beranda Tentang Sisem Sistem Perhitungan Saran & Kritik

Gambar Iklan di sistem

Kelebihan Sistem Kelebihan Sistem Kelebihan Sistem

(67)

52

B. Desain Halaman Pengenalan Sistem

Dalam halaman ini berisikan permasalahan dan tujuan dibuatnya SPPK

Penjualan handphone ini.

Gambar 11Gambar 4.9 Desain Halaman Pengenalan Sistem

Jual Cerdas Handphone

Anda

Beranda Tentang Sisem Sistem Perhitungan Saran & Kritik

Latar Belakang Sistem

(68)

53 C. Desain Halaman Perhitungan

Dalam halaman perhitungan ini disediakan 2 field yang ditujukan bagi

user untuk menginputkan jumlah uang untuk modal jualan handphone dan

juga batas max penjualan dalam satuan minggu. Dalam halaman ini juga

memuat inputan user untuk jenis-jenis handphone sesuai dengan yang user

inginkan.

Jual Cerdas Handphone

Anda

Beranda Tentang Sisem Sistem Perhitungan Saran & Kritik

Input data

(69)

54 D. Desain Halaman Saran & Kritik

Halaman saran & kritik ini ditujukan user dapat menyampaikan saran

ataupun kritik kepada pembuat SPPK. Dalam halaman ini terdapat 3 field

dimana user dapat mengisikan nama, alamat email, dan pesan yang akan

disampaikan.

Jual Cerdas Handphone

Anda

Beranda Tentang Sisem Sistem Perhitungan Saran & Kritik

Saran & Kritik

Nama : Email : Pesan :

Kelebihan Sistem Kelebihan Sistem Kelebihan Sistem

(70)

55

BAB V

ANALISIS HASIL

Bab ini membahas mengenai pengujian sistem yang telah diimplementasikan,

dengan cara membandingkan sistem dengan perhitungan manual, untuk mengetahui

efektifitas penggunaan sistem.

5.1

Pengujian Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Dibandingkan dengan Karakteristik SPPK

Dalam tahap ini, akan dilakukan pengujian kualitas perancangan SPPK yang telah

dibuat dengan karakteristik SPPK yang baik.

a. SPPK menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi

semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia

dan informasi terkomputerisasi.

Analisis : Perancangan SPPK yang telah dibuat telah memadukan antara

pertimbangan manusia dalam pemilihan jenis handphone, karena jenis-jenis

handphone yang ada dalam sistem didapatkan dari input user yang tentunya di

dapatkan dari hasil penelitian, dengan informasi terkomputerisasi yang ada

dalam sistem, karena dalam perancangan sistem ini menggunakan algoritma

simpleks untuk mendapatkan hasil ahkir yang optimal

b. SPPK menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling

(71)

56

Analisis : SPPK yang telah dirancang saling berkaitan satu dengan yang lain,

karena elemen yang digunakan dalam menentukan keputusan. Sebagai contoh,

user harus menginputkan jumlah modal agar sistem dapat menghitung jumlah

stok dan juga laba yang akan didapat.

c. SPPK mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan : intelegence,

design, choice, dan implementation.

Analisis : perancangan sistem ini telah melewati

1. Fase intelegence : fase pengenalan masalah yang ada, berikut

tentang gejala-gejala yang ada di masyarakat sampai pada ahkirnya

timbul masalah.

2. Fase Design : fase ini berguna untuk mencari cara atau jalan keluar

untuk menyelesaikan masalah yang ada. Ada berbagai macam

algoritma yang ada guna mencari hasil optimal, contohnya

menggunaakan algoritma simpleks, AHP, dsb.

3. Fase Choice : fase ini memutuskan atau memilih algoritma yang

paling sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam kasus

ini, perancang memilih menggunakan algoritma simpleks.

4. Fase Implementasi : fase ini berguna untuk mengimplementasikan

atau membuat sistem sesuai dengan yang telah dirancang pada

tahap-tahap sebelumnya.

d. SPPK mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang

(72)

57

Analisis : perancang memberikan ruang cukup luas untuk user dalam

menggunakan sistem ini, sebagai contoh data-data yang ada didapatkan dari

input user sendiri, jadi user bebas menginputkan jenis-jenis handphone yang

akan dihitung.

e. SPPK selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif,

mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat

SPPK selalu bisa menangani perubahan ini. SPPK adalah fleksibel, sehingga user

dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur

kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak

diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat

setiap saat.

Analisis : dalam rancangan SPPK ini user dapat menginput data-data tentang

handphone, jadi hasil pun dapat berubah-ubah sesuai dengan jenis handphone

inputan user.

f. Pengguna merasa seperti dimudahkan ketika menggunakan SPPK. Kapabilitas

grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin interaktif dengan satu

bahasa alami dapat sangat meningkatkan keefektifitasan SPPK.

Analisis : rancangan sistem SPPK ini menggunakan grafis dan desain user

interface yang tergolong sederhana, diharapkan dapat dengan mudah digunakan

oleh berbagai tipikal user.

g. SPPK mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan

(akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh

(73)

58

Analisis : dalam rancangan SPPK ini diharapkan dapat memberikan hasil dengan

akurat karena menggunakan model yang tepat, jangka waktu yang sangat singkat

untuk mendapatkan hasil perhitungan, dan juga menyajikan kualitas yang bagus

selain dapat diakses dimanapun karena memang dirancang menggunakan

pemrograman berbasis web.

h. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah

proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. SPPK secara

khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan.

Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi komputer sembarang

waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi atau pun tidak.

Analisis : rancangan SPPK sebatas memberikan rekomendasi sesuai hasil

(74)

59

5.2

Pengujian User Interface dalam Perancangan SPPK Penjualan Handphone

Melalui user interface pengguna menjalankan suatu sistem. Dibutuhkan user

interface yang baik agar sistem memiliki kualitas baik. Terdapat beberapa kriteria yang

harus dipenuhi sebagai user interface yang baik.

a. User Familiarity : interface (antarmuka) harus menggunakan terminologi

dan konsep yang menarik dari pengalaman orang yang paling banyak

menggunakan sistem.

Analisis : perancangan SPPK ini menggunakan bahasa pemrograman PHP.

User Interface akan berbentuk halaman web (web-pages). Karena belum tentu

pengguna sistem berlatar belakang pendidikan IT, maka desain akan dibuat

sesimpel mungkin.

b. Consistency : sistem harus menampilkan tingkat konsistensi yang tepat.

Interface harus konsisten, sedapat mungkin operasi yang sebanding harus

diaktifkan dengan cara yang sama.

Analisis : Tampilan dalam menu-menu dibuat sama namun dengan isi berbeda

sesuai dengan nama menu. Pengoperasiannya sama dengan web pages yang

lain yaitu dapat dilakukan dengan mengklik tulisan atau gambar.

c. Minimal surprise : pengguna seharusnya tidak pernah terkejut oleh perilaku

sistem.

Analisis : Para pengunjung akan sudah dapat memprediksi operasi pada sistem

dengan perintah yang tepat. Dalam perancangan interface dalam penelitian ini

perintah-perintah hampir sama dengan webpage yang lain. Dalam sistem ini

terdapat interface untuk melakukan pengambilan keputusan, yaitu menu

Perhitungan. Setelah pengunjung membuka halaman menu Perhitungan,

pengunjung dapat memprediksi cara menggunakan sistem tersebut.

d. Recoverability : interface harus termasuk mekanisme untuk mengijinkan

pengguna untuk recover dari errors.

Analisis : Jika terjadi error pengguna dapat melakukan back untuk kembali ke

(75)

60

merupakan pemanfaatan dari browser yang digunakan, dalam perancangan

sistem yang dibuat belum ada fungsi untuk recover bila terjadi error.

e. User guidance : interface harus menyediakan feedback yang berarti ketika

terjadi error dan menyediakan fasilitas bantuan context-sensitive user.

Analisis : Dalam perancangan sistem yang dibuat ini juga terdapat feedback

bila pengunjung memasukan data yang tidak sesuai. Saat pengguna

memasukkan data tidak sesuai dengan ketentuan maka akan keluar peringatan.

f. User diversity : interface harus menyediakan fasilitas interaksi yang tepat

untuk berbagai jenis pengguna sistem.

Analisa sistem : Para pengguna sistem ini terdapat berbagai jenis dari anak

muda hingga orang tua, sehingga interaksi-interaksi menggunakan bahasa

yang jelas, benar dan mudah dimengerti. Bentuk tulisan juga menggunakan

Gambar

Tabel 4.1 Aktor-Aktor Usecase .................................................................................................................
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan
Gambar 2.2 Karakteristik dan Kapabilitas SPPK
grafik (diagram pencar) ataupun menggunakan uji hipotesa. Secara teknis,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian keseragaman data yang telah dilakukan terhadap hasil pengukuran antropometri pekerja depot air mineral, diketahui bahwa data antropometri yang

Aspek-aspek kemampuan literasi yang distimulasi dengan menggunakan teknologi multimedia di TK Model Sleman mengacu pada indikator pencapaian perkembangan anak usia dini

Findings and implications – Results confi rm a medi- ating role of perceived value in relationships between perceived price, perceived service quality, customer satisfaction,

Lingkungan adalah tempat dimana seorang tinggal. Lingkungan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu. Selain keluarga, lingkungan

gugus asetil yang berasal dari senyawa anhidrida asam asetat. Mengetahui sifat-sifat dan kegunaan dari acetanilide.. 2. Untuk mengetahui cara pembuatan acetanilide dari anhidrida

Respon psikososial klien terhadap pengalaman keperawatan kritis mungkin dimediasi oleh fenomena internal seperti keadaan emosional dan mekanisme koping atau oleh fenomena

Kepala, Sckrctaris dan Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Rarang dan Jasa di Lingkungan Pemeriutah Kabupetcn Bcnglrulu Selatan Tahun J\nggaran 20 (8 dan Surat Pcrintah

Berdasarkan gambar 1 di atas, diketahui bahwa hasil analisis cluster konsumen Kediri Town Square terdiri dari 4 kelompok (segmen), dari 4 kelompok konsumen yang terbentuk