pesat, sehingga persaingan antar penjual makanan pun semakin ketat. Mereka berusaha agar memiliki konsumen sebanyak mungkin dan dapat memenuhi keinginan pelanggannya. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh penjual adalah penjual makanan yang datang ke area pembeli, yaitu dengan menggunakan mobil makanan. Kelebihan yang didapat apabila menjual makanan dengan menggunakan mobil makanan yaitu jika penjualan makanan kurang laris di suatu tempat, maka penjual dapat dengan mudah berpindah tempat ke area yang lebih menguntungkan.
Pemilik Bakmi Ayam Anugerah berencana untuk berjualan dengan menggunakan mobil makanan. Sampai saat ini, pemilik Bakmi Ayam Anugerah belum memiliki mobil makanan dan berencana untuk memilikinya untuk menjual mie dan juice. Pada penelitian pendahuluan yang telah dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa penjual makanan yang berjualan dalam mobil, maka ditemukan beberapa permasalahan. Diantaranya adalah ketidaknyamanan bagi pihak penjual dalam hal memasak, menyajikan, dan juga melayani konsumen. Penjual merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain dalam hal membereskan peralatan masak dan meja serta kursi yang telah dipakai konsumen. Penjual kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen, seperti piring dan gelas. Sedangkan dari hasil wawancara terhadap konsumen yang makan di mobil makanan, maka ditemukan juga beberapa permasalahan, yaitu konsumen merasakan adanya ketidaknyamanan pada waktu ia makan di mobil tersebut. Perlu diusahakan agar uap yang dihasilkan pada waktu memasak tidak ke arah konsumen dan juga konsumen yang makan di mobil makanan tidak kehujanan maupun kepanasan.
Data-data yang diperlukan yaitu bahan dan peralatan masak yang diperlukan dalam mobil makanan, spesifikasi mobil yang dipakai, dan data spesifikasi produk pembanding. Lalu dilakukan pula analisis mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Perancangan dilakukan agar memperoleh dimensi produk yang sesuai dengan data anthropometri penjual dan konsumen mobil makanan. Penentuan data anthropometri tersebut menggunakan data dari buku Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, karya Eko Nurmianto. Pada penelitian ini, pemilihan alternatif terbaik dilakukan dengan menggunakan metode concept scoring berdasarkan total nilai terkecil. Fasilitas fisik yang diusulkan berdasarkan hasil concept scoring
yaitu kursi konsumen yang dapat dilipat, meja makan konsumen yang menghemat tempat, kursi penjual, meja kompor, rak tempat menyimpan buah-buahan, meja untuk menyajikan mie, meja untuk membuat juice, lemari untuk menyimpan peralatan, pintu box mobil, tangga untuk keluar masuk penjual, jendela, dan peneduh agar konsumen tidak kehujanan maupun kepanasan. Selain itu, dilakukan juga perancangan tata letak dan lingkungan fisik dalam mobil makanan serta usulan kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan dilakukannya perancangan-perancangan tersebut, diharapkan dapat menciptakan kondisi yang optimum.
Puji syukur atas segala kasih karunia yang telah Tuhan Yesus berikan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
tepat pada waktunya. Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan
dalam mencapai gelar Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Teknik Industri Fakultas
Teknik di Universitas Kristen Maranatha.
Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan Mobil Makanan untuk Menjual Mie
dan Juice Dilihat dari Aspek Ergonomi”. Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberi masukan kepada Pemilik Bakmi Ayam Anugerah mengenai
perancangan mobil makanan yang ergonomis.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak
dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Wawan Yudiantyo, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih
atas waktu yang telah diluangkan kepada penulis dalam memberikan bantuan,
bimbingan, petunjuk, masukan, dan dukungan dari awal penyusunan sampai
selesainya Laporan Tugas Akhir ini.
2. Ibu Ir. Christina Wirawan, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Universitas Kristen Maranatha.
3. Ibu Christina, ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri Universitas
Kristen Maranatha.
4. Ibu Yulianti, ST., MT., selaku Dosen Wali penulis di Jurusan Teknik Industri
Universitas Kristen Maranatha.
5. Bapak Jimmy Gozaly, ST., MT., Ibu Ie Vie Mie, ST., MT., dan Ibu Lestari
Yuli Hastuti, ST., MT., selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran dan
masukan yang diberikan.
6. Keluarga terdekatku; Papih ‘n Mamih, C’Leoni ‘n K’Eko, C’Linda, C’Martha,
Vanessa ‘n Valerie. Thanks buat doa, semangat, perhatian, dan dukungannya
selama ini. ☺
9. Teman seperjuangan; Ledy ‘n Evi. Thanks yach buat semuanya!! JBU
10. Josepha, Ferlin, Ratih, Shelly, Merlyn, Intan, Sanny, Hera, Lucy, Rena, Paul,
’n David. Thanks for being my true friends. ☺ Luv u…
11. Inke ‘n Emon, Fang - Fang, Dewi, Ika, Yuli, Indah, Een, Frans, Natalino, Bas,
Welly, Hendra ‘n Rudi. Thanks buat doa, bantuan, dan semangatnya!!
12. Kepada Tim Asisten Lab.APK ‘n E; C’Monic, C’Lita, K’Erfin, Bu Sri,
C’Natalia, Bu Evi, Alfons, Jo, Andri, Vivien, Yoosie, Sandra, Novita, Vero
yang telah banyak memberi dukungan kepada penulis.
13. Teman - teman angkatan 2003 khususnya kelas A; Liza ‘n fren, Yola ‘n fren,
Fen - Fen ‘n fren, Igal ‘n fren, Nanad ‘n fren dan yang tidak dapat disebutkan
satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan yang telah terjalin selama ini.
Tetep kompak yach….!!
14. K’ Ivan…makasih yach buat gambarnya.
15. Bapak Adjat, Bapak Andreas, Bapak Asep, Ibu Citra, Bapak Badru dan Bapak
Yadi selaku staf Tata Usaha. Terima kasih atas bantuannya selama ini.
16. Pihak - pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis telah berusaha menyusun Laporan Tugas Akhir ini dengan
sebaik-baiknya. Akan tetapi, selama penyusunan ini tidak sedikit kesulitan yang dihadapi
penulis, baik itu yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, kemampuan,
maupun pengalaman. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Akhir kata, penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi Anda yang membacanya.
Bandung, Agustus 2007
Penulis
ABSTRAK iv
2.2.2 Teknik Pengumpulan Data Anthropometri 2 - 5
2.2.3 Pembagian Anthropometri 2 - 5
2.2.3.1 Anthropometri Statis 2 - 5
2.2.3.2 Anthropometri Dinamis 2 - 11 2.7 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2 - 30
2.7.1 Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2 - 30
2.7.2 Tujuan dan Sasaran Keselamatan Kerja 2 - 30
2.7.3 Hubungan Keselamatan Kerja dengan Produktivitas 2 - 31
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
4.3 Tata Cara Kerja Pembuatan Yamien, Juice, dan Penyajian
4.4.56 Tempat Tissue 4 - 49
4.5 Spesifikasi Mobil 4 - 50
4.5.1 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed
Tampak Belakang 4 - 51
4.6 Ketentuan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya 4 - 53
4.7 Jam Kerja 4 - 53
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1 Perhitungan Jumlah Bahan yang Diperlukan per Hari 5 - 1
5.1.1 Mie Telor 5 - 1
5.1.2 Baso 5 - 1
5.1.3 Pangsit Kuah 5 - 1
5.1.4 Pangsit Kering 5 - 2
5.2 Perhitungan Jumlah Peralatan yang Diperlukan 5 - 9
5.2.7 Blender 5 - 9
5.3 Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja 5 - 17
BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS
6.1 Perancangan Fasilitas Fisik 6 - 1
6.1.1 Kursi Konsumen 6 - 1
6.1.1.1 Rancangan Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 4
6.1.1.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 5
6.1.1.1.2 Analisis Bahan dan Warna Kursi
Konsumen Alternatif A 6 - 5
6.1.1.1.3 Analisis Bentuk Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 6
6.1.1.1.4 Analisis Nilai Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 6
6.1.1.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 6
6.1.1.2 Rancangan Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 7
6.1.1.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 8
6.1.1.2.2 Analisis Bahan dan Warna Kursi
Konsumen Alternatif B 6 - 8
6.1.1.2.3 Analisis Bentuk Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 9
6.1.1.2.4 Analisis Nilai Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 9
6.1.1.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 9
6.1.2 Meja Konsumen 6 - 10
6.1.2.1 Rancangan Meja Konsumen Alternatif A 6 - 15
6.1.2.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Konsumen Alternatif A 6 - 16
6.1.2.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Konsumen Alternatif A 6 - 16
6.1.2.1.3 Analisis Bentuk Meja Konsumen
Alternatif A 6 - 17
6.1.2.1.4 Analisis Nilai Meja Konsumen
Alternatif A 6 - 17
6.1.2.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Konsumen Alternatif A 6 - 17
6.1.2.2 Rancangan Meja Konsumen Alternatif B 6 - 18
6.1.2.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Konsumen Alternatif B 6 - 19
6.1.2.2.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Konsumen Alternatif B 6 - 19
6.1.2.2.3 Analisis Bentuk Meja Konsumen
Alternatif B 6 - 20
6.1.2.2.4 Analisis Nilai Meja Konsumen
Alternatif B 6 - 20
6.1.2.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Konsumen Alternatif B 6 - 20
6.1.3 Kursi Penjual 6 - 21
6.1.3.1 Rancangan Kursi Penjual 6 - 23
6.1.3.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Kursi Penjual 6 - 24
6.1.3.1.2 Analisis Bahan dan Warna Kursi
Penjual 6 - 24
6.1.3.1.3 Analisis Bentuk Kursi Penjual 6 - 25
6.1.3.1.4 Analisis Nilai Kursi Penjual 6 - 25
6.1.3.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Kursi Penjual 6 - 25
6.1.4 Meja Kompor 6 - 26
6.1.4.1 Rancangan Meja Kompor Alternatif A 6 - 31
6.1.4.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Kompor Alternatif A 6 - 32
6.1.4.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Kompor Alternatif A 6 - 32
6.1.4.1.3 Analisis Bentuk Meja Kompor
Alternatif A 6 - 32
6.1.4.1.4 Analisis Nilai Meja Kompor
Alternatif A 6 - 33
6.1.4.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Kompor Alternatif A 6 - 33
6.1.4.2 Rancangan Meja Kompor Alternatif B 6 - 34
6.1.4.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Kompor Alternatif B 6 - 35
6.1.4.2.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Kompor Alternatif B 6 - 35
6.1.4.2.3 Analisis Bentuk Meja Kompor
Alternatif B 6 - 35
6.1.4.2.4 Analisis Nilai Meja Kompor
Alternatif B 6 - 36
6.1.4.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Kompor Alternatif B 6 - 36
6.1.5 Rak Buah 6 - 37
6.1.5.1 Rancangan Rak Buah Alternatif A 6 - 41
6.1.5.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Rak Buah Alternatif A 6 - 42
6.1.5.1.2 Analisis Bahan dan Warna Rak
Buah Alternatif A 6 - 42
6.1.5.1.3 Analisis Bentuk Rak Buah
Alternatif A 6 - 42
6.1.5.1.4 Analisis Nilai Rak Buah Alternatif A 6 - 43
6.1.5.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Rak Buah Alternatif A 6 - 43
6.1.5.2 Rancangan Rak Buah Alternatif B 6 - 43
6.1.5.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Rak Buah Alternatif B 6 - 45
6.1.5.2.2 Analisis Bahan dan Warna Rak
Buah Alternatif B 6 - 45
6.1.5.2.3 Analisis Bentuk Rak Buah
Alternatif B 6 - 45
6.1.5.2.4 Analisis Nilai Rak Buah Alternatif B 6 - 45
6.1.5.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Rak Buah Alternatif B 6 - 45
6.1.6 Meja Juice 6 - 46
6.1.6.1 Rancangan Meja Juice 6 - 52 6.1.6.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Juice 6 - 53
6.1.6.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Juice 6 - 53 6.1.6.1.3 Analisis Bentuk Meja Juice 6 - 54 6.1.6.1.4 Analisis Nilai Meja Juice 6 - 54
6.1.6.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Juice 6 - 54
6.1.7 Meja Mie 6 - 54
6.1.7.1 Rancangan Meja Mie 6 - 60
6.1.7.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Mie 6 - 61
6.1.7.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Mie 6 - 61
6.1.7.1.3 Analisis Bentuk Meja Mie 6 - 62
6.1.7.1.4 Analisis Nilai Meja Mie 6 - 62
6.1.7.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Mie 6 - 62
6.1.8 Lemari Mie 6 - 62
6.1.8.1 Rancangan Lemari Mie Alternatif A 6 - 67
6.1.8.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Lemari Mie Alternatif A 6 - 68
6.1.8.1.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari
Mie Alternatif A 6 - 68
6.1.8.1.3 Analisis Bentuk Lemari Mie
Alternatif A 6 - 68
6.1.8.1.4 Analisis Nilai Lemari Mie Alternatif A 6 - 69
6.1.8.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Lemari Mie Alternatif A 6 - 69
6.1.8.2 Rancangan Lemari Mie Alternatif B 6 - 69
6.1.8.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Lemari Mie Alternatif B 6 - 71
6.1.8.2.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari
Mie Alternatif B 6 - 71
6.1.8.2.3 Analisis Bentuk Lemari Mie
Alternatif B 6 - 71
6.1.8.2.4 Analisis Nilai Lemari Mie Alternatif B 6 - 71
6.1.8.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Lemari Mie Alternatif B 6 - 71
6.1.9 Lemari Juice 6 - 72
6.1.9.1 Rancangan Lemari Juice Alternatif A 6 - 76 6.1.9.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Lemari Juice Alternatif A 6 - 77 6.1.9.1.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari
Juice Alternatif A 6 - 77 6.1.9.1.3 Analisis Bentuk Lemari Juice
Alternatif A 6 - 77
6.1.9.1.4 Analisis Nilai Lemari Juice
Alternatif A 6 - 78
6.1.9.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Lemari Juice Alternatif A 6 - 78 6.1.9.2 Rancangan Lemari Juice Alternatif B 6 - 78
6.1.9.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Lemari Juice Alternatif B 6 - 80 6.1.9.2.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari
Juice Alternatif B 6 - 80 6.1.9.2.3 Analisis Bentuk Lemari Juice
Alternatif B 6 - 80
6.1.9.2.4 Analisis Nilai Lemari Juice
Alternatif B 6 - 80
6.1.9.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Lemari Juice Alternatif B 6 - 80
6.1.10 Pintu Box Mobil dan Tangga 6 - 81 6.1.10.1 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif A 6 - 83
6.1.10.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Pintu Box Alternatif A 6 - 85 6.1.10.1.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu
Box dan Tangga Alternatif A 6 - 85 6.1.10.1.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan
Tangga Alternatif A 6 - 85
6.1.10.1.4 Analisis Nilai Pintu Box dan
Tangga Alternatif A 6 - 86
6.1.10.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Pintu Box dan Tangga Alternatif A 6 - 86 6.1.10.2 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif B 6 - 87
6.1.10.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Pintu Box Alternatif B 6 - 89 6.1.10.2.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu
Box dan Tangga Alternatif B 6 - 89 6.1.10.2.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan
Tangga Alternatif B 6 - 89
6.1.10.2.4 Analisis Nilai Pintu Box dan
Tangga Alternatif B 6 - 90
6.1.10.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Pintu Box dan Tangga Alternatif B 6 - 90 6.1.10.3 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif C 6 - 91
6.1.10.3.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Pintu Box Alternatif C 6 - 92 6.1.10.3.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu
Box dan Tangga Alternatif C 6 - 92
6.1.10.3.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan
Tangga Alternatif C 6 - 93
6.1.10.3.4 Analisis Nilai Pintu Box dan
Tangga Alternatif C 6 - 93
6.1.10.3.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Pintu Box dan Tangga Alternatif C 6 - 93 6.1.10.4 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif D 6 - 94
6.1.10.4.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Pintu Box Alternatif D 6 - 95 6.1.10.4.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu
Box dan Tangga Alternatif D 6 - 95 6.1.10.4.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan
Tangga Alternatif D 6 - 96
6.1.10.4.4 Analisis Nilai Pintu Box dan
Tangga Alternatif D 6 - 96
6.1.10.4.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Pintu Box dan Tangga Alternatif D 6 - 96
6.1.11 Jendela 6 - 96
6.1.12 Peneduh 6 - 97
6.2 Produk Pembanding Fasilitas Fisik 6 - 98
6.2.1 Produk Pembanding Kursi Konsumen 6 - 98
6.2.1.1 Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 98
6.2.1.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 98
6.2.1.1.2 Analisis Bahan dan Warna Produk
Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 98
6.2.1.1.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 99
6.2.1.1.4 Analisis Nilai Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 99
6.2.1.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 99
6.2.1.2 Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 101
6.2.1.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 101
6.2.1.2.2 Analisis Bahan dan Warna Produk
Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 101
6.2.1.2.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 102
6.2.1.2.4 Analisis Nilai Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 102
6.2.1.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 102
6.2.1.3 Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif C 6 - 104
6.2.1.3.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif C 6 - 104
6.2.1.3.2 Analisis Bahan dan Warna Produk
Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif C 6 - 104
6.2.1.3.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif C 6 - 104
6.2.1.3.4 Analisis Nilai Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif C 6 - 105
6.2.1.3.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif C 6 - 105
6.2.2 Produk Pembanding Meja Konsumen 6 - 107
6.2.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Produk
Pembanding Meja Konsumen 6 - 107
6.2.2.2 Analisis Bahan dan Warna Produk Pembanding
Meja Konsumen 6 - 107
6.2.2.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding Meja
Konsumen 6 - 107
6.2.2.4 Analisis Nilai Produk Pembanding Meja
Konsumen 6 - 108
6.2.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Produk
6.3.4 Pemilihan Rak Buah 6 - 118
6.3.5 Pemilihan Lemari Mie 6 - 121
6.3.6 Pemilihan Lemari Juice 6 - 124 6.3.7 Pemilihan Pintu Box Mobil dan Tangga 6 - 126 6.4 Perancangan Tata Letak Ruangan 6 - 129
6.4.1 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif A 6 - 130
6.4.2 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif B 6 - 132
6.4.3 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif C 6 - 134
6.5 Pemilihan Tata Letak Ruangan 6 - 136
6.8 Usulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6 - 141
6.9 Analisis Berat 6 - 141
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Tabel Judul Halaman
4.14 Spesifikasi Wadah Daging Ayam Potong 4 - 15
Tabel Judul Halaman
4.23 Spesifikasi Keranjang Alpukat 4 - 21
4.24 Spesifikasi Keranjang Jambu Batu 4 - 22
4.25 Spesifikasi Keranjang Teh Botol 4 - 22
4.26 Spesifikasi Galon dan Pompa Air Mineral 4 - 23
4.27 Spesifikasi Wadah Air Gula 4 - 24
4.28 Spesifikasi Kaleng Susu Kental Manis 4 - 25
Tabel Judul Halaman
4.49 Spesifikasi PackSendok Plastik 4 - 38
4.50 Spesifikasi Gelas Juice 4 - 38
4.51 Spesifikasi Pack Gelas Juice 4 - 39
4.68 Spesifikasi Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed 4 - 51 4.69 Ketentuan DLLAJR untuk Mitsubishi Colt L300 4 - 53
4.70 Spesifikasi KursiLion Star 4 - 56
4.71 Spesifikasi KursiDDNX 4 - 57
4.72 Spesifikasi Kursi Bigstar 4 - 57
4.73 Spesifikasi Meja Kayu Lipat 4 - 58
5.1 Rangkuman Bahan yang Diperlukan per Hari 5 - 8
Tabel Judul Halaman
5.2 Rangkuman Peralatan yang Diperlukan 5 - 16
6.1 Penentuan Ukuran Kursi Konsumen 6 - 3
6.2 Spesifikasi Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 4
6.3 Spesifikasi Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 7
6.4 Dimensi Panjang Peralatan Meja Konsumen 6 - 10
6.5 Dimensi Lebar Peralatan Meja Konsumen 6 - 12
6.6 Penentuan Ukuran Meja Konsumen (per satu orang) 6 - 14
6.7 Spesifikasi Meja Konsumen Alternatif A 6 - 15
6.8 Spesifikasi Meja Konsumen Alternatif B 6 - 18
6.9 Penentuan Ukuran Kursi Penjual 6 - 22
6.10 Spesifikasi Kursi Penjual 6 - 23
6.11 Dimensi Panjang Peralatan Meja Kompor 6 - 26
6.12 Dimensi Lebar Peralatan Meja Kompor 6 - 28
6.13 Penentuan Ukuran Meja Kompor 6 - 30
6.22 Penentuan Ukuran Meja Juice 6 - 51
6.23 Spesifikasi Meja Juice 6 - 52
6.24 Dimensi Panjang Peralatan Meja Mie 6 - 55
6.25 Dimensi Lebar Peralatan Meja Mie 6 - 56
Tabel Judul Halaman
6.26 Penentuan Ukuran Meja Mie 6 - 59
6.27 Spesifikasi Meja Mie 6 - 60
6.28 Dimensi Panjang Peralatan Lemari Mie 6 - 63
6.29 Dimensi Lebar Peralatan Lemari Mie 6 - 64
6.30 Dimensi Tinggi Peralatan Lemari Mie 6 - 65
6.31 Penentuan Ukuran Lemari Mie 6 - 66 6.37 Penentuan Ukuran Lemari Juice 6 - 75 6.38 Spesifikasi Lemari JuiceAlternatif A 6 - 76 6.45 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 100
6.46 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 103
6.47 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif C 6 - 106
6.48 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Meja Konsumen 6 - 109
Tabel Judul Halaman
6.49 Concept Scoring untuk Kursi Konsumen 6 - 112 6.50 Concept Scoring untuk Meja Konsumen 6 - 115 6.51 Concept Scoring untuk Kursi Kompor 6 - 118 6.52 Concept Scoring untuk Rak Buah 6 - 121 6.53 Concept Scoring untuk Lemari Mie 6 - 123 6.54 Concept Scoring untuk Lemari Juice 6 - 126 6.55 Concept Scoring untuk Pintu Box Mobil dan Tangga 6 - 129 6.56 Concept Scoring untuk Tata Letak Ruangan 6 - 138
6.57 Perhitungan Berat 6 - 141
Gambar Judul Halaman
2.1 Perbedaan Proporsi Tubuh Diantara Tiga Populasi 2 - 7
Gambar Judul Halaman
6.5 Data Acuan Panjang Meja Konsumen Patokan Minimum
untuk Satu Orang 6 - 10
6.6 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Konsumen
Patokan Maksimum 6 - 11
6.7 Data Acuan Lebar Meja Konsumen Patokan Minimum 6 - 12
6.8 Meja Konsumen Alternatif A 6 - 15
6.14 Data Acuan Panjang Meja Kompor Patokan Minimum 6 - 26
6.15 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Kompor
Patokan Maksimum 6 - 27
6.16 Data Acuan Lebar Meja Kompor Patokan Minimum 6 - 28
6.17 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Meja Kompor
Patokan Maksimum 6 - 28
6.18 Meja Kompor Alternatif A 6 - 31
Gambar Judul Halaman
6.19 Dua Dimensi Meja Kompor Alternatif A 6 - 32
6.20 Meja Kompor Alternatif B 6 - 34
6.21 Dua Dimensi Meja Kompor Alternatif B 6 - 35
6.22 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Rak Buah
Patokan Maksimum 6 - 37
6.23 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Rak Buah
Patokan Maksimum 6 - 38 6.29 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Juice
Patokan Maksimum 6 - 47
6.30 Data Acuan Lebar Meja Juice Patokan Minimum 6 - 48 6.31 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Meja Juice
Patokan Maksimum 6 - 48
6.32 Meja Juice 6 - 52
6.33 Dua Dimensi Meja Juice 6 - 53
6.34 Data Acuan Panjang Meja Mie Patokan Minimum 6 - 55
6.35 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Mie
Patokan Maksimum 6 - 55
6.36 Data Acuan Lebar Meja Mie Patokan Minimum 6 - 57
6.37 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Meja Mie
Patokan Maksimum 6 - 57
6.38 Meja Mie 6 - 60
Gambar Judul Halaman
6.39 Dua Dimensi Meja Juice 6 - 61
6.40 Data Acuan Panjang Lemari Mie Patokan Minimum 6 - 63
Gambar Judul Halaman
6.65 Dua Dimensi Pintu Box dan Tangga Alternatif D 6 - 95
6.66 Dua Dimensi Peneduh 6 - 97
6.67 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif A 6 - 130
6.68 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif B 6 - 132
6.69 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif C 6 - 134
6.70 Tata Letak Ruangan Alternatif A Dalam Kondisi Kursi Dilipat 6 - 139
Lampiran Judul Halaman
1 Data Anthropometri Masyarakat Indonesia L - 1
PERANCANGAN MOBIL MAKANAN
UNTUK MENJUAL MIE DAN JUICE
DILIHAT DARI ASPEK ERGONOMI
Disusun oleh :
Nama : Noviyanti
NRP : 0323057
Telah Diperiksa dan Disetujui
Sebagai Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Industri
Universitas Kristen Maranatha
Bandung, Agustus 2007
Diketahui, Disetujui,
Ir. Christina Wirawan, MT. Wawan Yudiantyo, ST., MT.
Ketua Jurusan Teknik Industri Dosen Pembimbing
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini, bisnis yang bergerak dalam bidang makanan semakin
berkembang pesat. Seiring dengan perkembangannya, persaingan antar
penjual makanan pun menjadi semakin ketat. Mereka berusaha agar
memiliki konsumen sebanyak mungkin dan dapat memenuhi keinginan
pelanggannya.
Orang yang sibuk bekerja dan hanya memiliki waktu makan yang
sangat singkat tentu saja tidak akan mencari penjual makanan yang jauh.
Mereka akan membeli makanan yang berada di sekitar mereka. Hal
tersebut membuat penjual makanan untuk memikirkan suatu cara yang
dapat memenuhi keinginan orang dalam hal membeli makanan dengan
waktu yang terbatas. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah penjual
makanan yang datang ke area pembeli, yaitu dengan menggunakan mobil
makanan.
Kelebihan lain yang didapat apabila menjual makanan dengan
menggunakan mobil makanan adalah move ability yang tinggi. Apabila
penjualan makanan kurang laris di suatu tempat, maka penjual dapat
dengan mudah berpindah tempat ke area yang lebih menguntungkan
dengan menggunakan mobil makanan. Dengan menggunakan mobil
makanan pun, lahan yang diperlukan untuk berjualan berkurang. Penjual
makanan hanya memerlukan lahan parkir dan dapat mulai menjual
makanannya.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan melalui
wawancara terhadap beberapa penjual di mobil makanan yang telah ada,
ditemukan beberapa permasalahan. Diantaranya adalah ketidaknyamanan
bagi pihak penjual dalam hal memasak, menyajikan, dan juga melayani
konsumen. Penjual merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke
tempat lain dalam hal membereskan peralatan masak dan meja serta kursi
yang telah dipakai konsumen. Penjual kesulitan mendapatkan air bersih
untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh
konsumen, seperti piring dan gelas. Sedangkan dari hasil wawancara
terhadap konsumen yang makan di mobil makanan, maka ditemukan juga
beberapa permasalahan, yaitu konsumen merasakan adanya
ketidaknyamanan pada waktu ia makan di mobil tersebut. Perlu
diusahakan agar uap yang dihasilkan pada waktu memasak tidak ke arah
konsumen dan juga konsumen yang makan di mobil makanan tidak
kehujanan maupun kepanasan.
Pemilik Bakmi Ayam Anugerah berencana untuk berjualan dengan
menggunakan mobil makanan. Sampai saat ini, pemilik Bakmi Ayam
Anugerah belum memiliki mobil makanan dan berencana untuk
memilikinya untuk menjual mie dan juice. Oleh karena itu, penulis akan
berusaha untuk merancang sebuah mobil makanan untuk menjual mie dan
juice dilihat dari aspek ergonomi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan melalui
wawancara terhadap beberapa penjual di mobil makanan yang telah ada
dan konsumen yang makan di mobil makanan, maka permasalahan yang
ada dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Belum adanya mobil makanan untuk menjual mie dan juice.
2. Bagi pihak penjual diperlukan mobil makanan yang dapat memberikan
kenyamanan dalam hal memasak, menyajikan, dan juga melayani
konsumen.
3. Penjual merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain
dalam hal membereskan peralatan masak dan meja serta kursi yang
4. Penjual kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci
peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen, seperti piring dan
gelas.
5. Bagi pihak konsumen, mobil makanan yang dirancang harus
memberikan kenyamanan pada waktu ia makan di mobil tersebut.
6. Perlu diusahakan agar uap yang dihasilkan pada waktu memasak tidak
ke arah konsumen.
7. Perlu diusahakan agar konsumen yang makan di mobil makanan tidak
kehujanan maupun kepanasan.
1.3 Batasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Batasan Masalah
Pada penelitian ini, penulis melakukan pembatasan lingkup
penelitian agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah. Pembatasan
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mobil yang dipakai dalam merancang mobil makanan adalah mobil
Mitsubishi Colt L300 - Pick Up Flat Bed.
2. Data anthropometri yang digunakan berdasarkan data dari buku
Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, karya Eko Nurmianto.
3. Persentil data anthropometri yang digunakan adalah persentil
minimum sebesar 5%, persentil rata-rata sebesar 50%, dan persentil
maksimum sebesar 95%.
4. Perancangan fasilitas dilihat dari dimensi, jenis bahan, warna, tata
letak, dan fungsi.
5. Perancangan hanya dilakukan pada bagian bak mobil.
6. Fasilitas fisik yang akan dirancang meliputi kursi konsumen, meja
konsumen, kursi penjual, meja kompor, rak buah, meja juice, meja
mie, lemari mie, lemari juice, pintu box mobil, tangga, jendela, dan
7. Menu yang akan dijual di mobil makanan adalah Yamien Manis,
Yamien Asin, beberapa jenis juice, yaitu Juice Jeruk, Juice Alpukat,
dan Juice Jambu Batu serta Teh Botol.
8. Penjual yang melayani konsumen berjumlah 3 orang; terdiri dari 1
orang membuat Yamien di dalam box mobil, 1 orang membuat Juice
dan menyediakan Teh Botol di dalam box mobil, dan 1 orang
melayani, mengantar, membereskan, dan menerima pembayaran dari
konsumen di luar box mobil.
9. Tidak melakukan perhitungan biaya.
1.3.2 Asumsi
Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Data anthropometri yang diambil dari buku Ergonomi : Konsep Dasar
dan Aplikasinya, karya Eko Nurmianto mewakili data anthropometri
penjual dan konsumen mobil makanan.
2. Tinggi alas kaki 25 mm, lebar tas 300 mm, dan tebal pakaian 20 mm.
3. Berat badan penjual masing-masing 50 kilogram.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi, maka
penulis merumuskan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perancangan mobil makanan yang dapat memberikan
kenyamanan bagi pihak penjual?
2. Bagaimana perancangan mobil makanan yang dapat memberikan
kenyamanan bagi pihak konsumen?
3. Bagaimana merancang mobil makanan agar penjual tidak merasa
kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain?
4. Bagaimana cara untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air bersih
untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh
5. Bagaimana merancang mobil makanan agar uap pada waktu memasak
tidak ke arah konsumen?
6. Bagaimana merancang mobil makanan agar konsumen tidak kehujanan
maupun kepanasan?
7. Bagaimana pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam mobil
makanan dilihat dari segi ergonomi?
8. Bagaimana usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan yang
mungkin terjadi di mobil makanan?
1.5 Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai penulis sebagai berikut :
1. Memberikan usulan perancangan mobil makanan yang dapat
memberikan kenyamanan bagi pihak penjual.
2. Memberikan usulan perancangan mobil makanan yang dapat
memberikan kenyamanan bagi pihak konsumen.
3. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar penjual tidak
merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain.
4. Memberikan usulan cara untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air
bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai
oleh konsumen.
5. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar uap pada waktu
memasak tidak ke arah konsumen.
6. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar konsumen tidak
kehujanan maupun kepanasan.
7. Memberikan usulan pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam
mobil makanan dilihat dari segi ergonomi.
8. Memberikan usulan untuk usaha pencegahan dan penanggulangan
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah
dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi mengenai studi literatur yang berhubungan dengan
dilakukannya penelitian dan akan digunakan sebagai landasan teoritis
dalam melakukan pembahasan masalah.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Berisi kerangka pemikiran dalam melakukan penelitian serta uraian
mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menyelesaikan
penelitian ini.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Berisi mengenai data-data yang akan diperlukan dalam mencapai
tujuan penelitian.
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Berisi pengolahan terhadap data-data yang telah dikumpulkan untuk
memecahkan masalah, serta pembahasan terhadap hasil yang didapat dari
pengolahan data.
BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS
Berisi usulan rancangan berdasarkan pengolahan data pada bab
sebelumnya dan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh dari
perancangan.
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta masukan
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan
bagi pihak penjual adalah penjual memasak dan menata makanan
dengan posisi duduk serta perancangan dimensi fasilitas fisik yang
sesuai dengan dimensi tubuh penjual.
2. Perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan
bagi pihak konsumen adalah perancangan dimensi fasilitas fisik yang
sesuai dengan dimensi tubuh konsumen.
3. Usulan dalam merancang mobil makanan agar penjual tidak merasa
kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain diantaranya
adalah :
- Penjual memasak dan menata makanan di dalam mobil makanan
sehingga tidak perlu membereskan peralatan masak, seperti
kompor yang telah digunakan.
- Dirancang meja makan konsumen yang dapat dilipat pada bagian
sisi box mobil, sehingga tidak perlu repot membereskan meja yang
telah digunakan konsumen.
- Dirancang kursi konsumen yang dapat dilipat sehingga kursi
konsumen tersebut dapat disimpan di dalam mobil box apabila
pindah berjualan ke tempat lain.
4. Usulan mengatasi kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci
peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen adalah
dengan menggunakan peralatan makan yang sekali pakai dan langsung
dibuang. Selain praktis, keuntungan lain yang didapat adalah peralatan
makan terhindar dari berbagai jenis kuman.
5. Usulan dalam merancang mobil makanan agar uap pada waktu
memasak tidak ke arah konsumen adalah penjual memasak di dalam
mobil dan kompor diletakkan dekat dengan jendela sehingga asap yang
dihasilkan langsung keluar melalui jendela.
6. Usulan dalam merancang mobil makanan agar konsumen tidak
kehujanan maupun kepanasan adalah diberikannya peneduh pada
bagian sisi box mobil.
7. Usulan untuk pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam mobil
makanan dilihat dari segi ergonomi yaitu seperti usulan tata letak pada
alternatif A.
8. Usulan untuk pencegahan dan penanggulangan kecelakaan yang
mungkin terjadi di mobil makanan adalah dilakukan pengecekan rutin
terhadap peralatan-peralatan yang mungkin dapat menyebabkan
kebakaran, menyediakan tabung pemadam kebakaran dalam mobil dan
dilakukan pelatihan untuk penggunaan tabung pemadam kebakaran
tersebut kepada penjual di mobil makanan.
7.2 Saran
1. Pemilik Bakmi Ayam Anugerah sebaiknya mempertimbangkan untuk
menerapkan usulan yang diberikan pada penelitian ini guna
meningkatkan kenyamanan para penggunanya.
1. Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan
Ergonomi II; “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan
Kerja dan Ergonomi II”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen
Maranatha, Bandung, Indonesia, 2005.
2. Nurmianto, Eko; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna
Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.
3. Silalahi, R.B., N.B.Bennet; “Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja”, Seri Manajemen, Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen,
Jakarta, Indonesia, 1995.
4. Suma’mur; “Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan”, PT.Toko
Gunung Agung, Jakarta, Indonesia, 1995.
5. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Tata
Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung,
Bandung, Indonesia, 1979.
6. Tarwaka, Bakri, S., Sudiajeng, L.; “Ergonomi untuk Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Produktivitas”, UNIBA PRESS, Surakarta,
Indonesia, 2004.
7. Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger; “Perancangan dan Pengembangan
Produk”, Salemba Teknika, Jakarta, Indonesia, 2001.
8. Weimer Jon; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”,
Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 1993.
9. Wignjosoebroto, Sritomo; “Ergonomi : Studi Gerak dan Waktu”, Guna
Widya, Surabaya, Indonesia,2003.