• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Mobil Makanan Untuk Menjual Mie dan Juice Dilihat Dari Aspek Ergonomi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Mobil Makanan Untuk Menjual Mie dan Juice Dilihat Dari Aspek Ergonomi."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

pesat, sehingga persaingan antar penjual makanan pun semakin ketat. Mereka berusaha agar memiliki konsumen sebanyak mungkin dan dapat memenuhi keinginan pelanggannya. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh penjual adalah penjual makanan yang datang ke area pembeli, yaitu dengan menggunakan mobil makanan. Kelebihan yang didapat apabila menjual makanan dengan menggunakan mobil makanan yaitu jika penjualan makanan kurang laris di suatu tempat, maka penjual dapat dengan mudah berpindah tempat ke area yang lebih menguntungkan.

Pemilik Bakmi Ayam Anugerah berencana untuk berjualan dengan menggunakan mobil makanan. Sampai saat ini, pemilik Bakmi Ayam Anugerah belum memiliki mobil makanan dan berencana untuk memilikinya untuk menjual mie dan juice. Pada penelitian pendahuluan yang telah dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa penjual makanan yang berjualan dalam mobil, maka ditemukan beberapa permasalahan. Diantaranya adalah ketidaknyamanan bagi pihak penjual dalam hal memasak, menyajikan, dan juga melayani konsumen. Penjual merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain dalam hal membereskan peralatan masak dan meja serta kursi yang telah dipakai konsumen. Penjual kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen, seperti piring dan gelas. Sedangkan dari hasil wawancara terhadap konsumen yang makan di mobil makanan, maka ditemukan juga beberapa permasalahan, yaitu konsumen merasakan adanya ketidaknyamanan pada waktu ia makan di mobil tersebut. Perlu diusahakan agar uap yang dihasilkan pada waktu memasak tidak ke arah konsumen dan juga konsumen yang makan di mobil makanan tidak kehujanan maupun kepanasan.

Data-data yang diperlukan yaitu bahan dan peralatan masak yang diperlukan dalam mobil makanan, spesifikasi mobil yang dipakai, dan data spesifikasi produk pembanding. Lalu dilakukan pula analisis mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Perancangan dilakukan agar memperoleh dimensi produk yang sesuai dengan data anthropometri penjual dan konsumen mobil makanan. Penentuan data anthropometri tersebut menggunakan data dari buku Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, karya Eko Nurmianto. Pada penelitian ini, pemilihan alternatif terbaik dilakukan dengan menggunakan metode concept scoring berdasarkan total nilai terkecil. Fasilitas fisik yang diusulkan berdasarkan hasil concept scoring

yaitu kursi konsumen yang dapat dilipat, meja makan konsumen yang menghemat tempat, kursi penjual, meja kompor, rak tempat menyimpan buah-buahan, meja untuk menyajikan mie, meja untuk membuat juice, lemari untuk menyimpan peralatan, pintu box mobil, tangga untuk keluar masuk penjual, jendela, dan peneduh agar konsumen tidak kehujanan maupun kepanasan. Selain itu, dilakukan juga perancangan tata letak dan lingkungan fisik dalam mobil makanan serta usulan kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan dilakukannya perancangan-perancangan tersebut, diharapkan dapat menciptakan kondisi yang optimum.

(2)

Puji syukur atas segala kasih karunia yang telah Tuhan Yesus berikan

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini

tepat pada waktunya. Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan

dalam mencapai gelar Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Teknik Industri Fakultas

Teknik di Universitas Kristen Maranatha.

Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan Mobil Makanan untuk Menjual Mie

dan Juice Dilihat dari Aspek Ergonomi”. Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberi masukan kepada Pemilik Bakmi Ayam Anugerah mengenai

perancangan mobil makanan yang ergonomis.

Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak

dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Wawan Yudiantyo, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih

atas waktu yang telah diluangkan kepada penulis dalam memberikan bantuan,

bimbingan, petunjuk, masukan, dan dukungan dari awal penyusunan sampai

selesainya Laporan Tugas Akhir ini.

2. Ibu Ir. Christina Wirawan, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri

Universitas Kristen Maranatha.

3. Ibu Christina, ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri Universitas

Kristen Maranatha.

4. Ibu Yulianti, ST., MT., selaku Dosen Wali penulis di Jurusan Teknik Industri

Universitas Kristen Maranatha.

5. Bapak Jimmy Gozaly, ST., MT., Ibu Ie Vie Mie, ST., MT., dan Ibu Lestari

Yuli Hastuti, ST., MT., selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran dan

masukan yang diberikan.

6. Keluarga terdekatku; Papih ‘n Mamih, C’Leoni ‘n K’Eko, C’Linda, C’Martha,

Vanessa ‘n Valerie. Thanks buat doa, semangat, perhatian, dan dukungannya

selama ini. ☺

(3)

9. Teman seperjuangan; Ledy ‘n Evi. Thanks yach buat semuanya!! JBU

10. Josepha, Ferlin, Ratih, Shelly, Merlyn, Intan, Sanny, Hera, Lucy, Rena, Paul,

’n David. Thanks for being my true friends. ☺ Luv u…

11. Inke ‘n Emon, Fang - Fang, Dewi, Ika, Yuli, Indah, Een, Frans, Natalino, Bas,

Welly, Hendra ‘n Rudi. Thanks buat doa, bantuan, dan semangatnya!!

12. Kepada Tim Asisten Lab.APK ‘n E; C’Monic, C’Lita, K’Erfin, Bu Sri,

C’Natalia, Bu Evi, Alfons, Jo, Andri, Vivien, Yoosie, Sandra, Novita, Vero

yang telah banyak memberi dukungan kepada penulis.

13. Teman - teman angkatan 2003 khususnya kelas A; Liza ‘n fren, Yola ‘n fren,

Fen - Fen ‘n fren, Igal ‘n fren, Nanad ‘n fren dan yang tidak dapat disebutkan

satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan yang telah terjalin selama ini.

Tetep kompak yach….!!

14. K’ Ivan…makasih yach buat gambarnya.

15. Bapak Adjat, Bapak Andreas, Bapak Asep, Ibu Citra, Bapak Badru dan Bapak

Yadi selaku staf Tata Usaha. Terima kasih atas bantuannya selama ini.

16. Pihak - pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis telah berusaha menyusun Laporan Tugas Akhir ini dengan

sebaik-baiknya. Akan tetapi, selama penyusunan ini tidak sedikit kesulitan yang dihadapi

penulis, baik itu yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, kemampuan,

maupun pengalaman. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun. Akhir kata, penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi Anda yang membacanya.

Bandung, Agustus 2007

Penulis

(4)

ABSTRAK iv

2.2.2 Teknik Pengumpulan Data Anthropometri 2 - 5

2.2.3 Pembagian Anthropometri 2 - 5

2.2.3.1 Anthropometri Statis 2 - 5

(5)

2.2.3.2 Anthropometri Dinamis 2 - 11 2.7 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2 - 30

2.7.1 Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2 - 30

2.7.2 Tujuan dan Sasaran Keselamatan Kerja 2 - 30

2.7.3 Hubungan Keselamatan Kerja dengan Produktivitas 2 - 31

(6)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

4.3 Tata Cara Kerja Pembuatan Yamien, Juice, dan Penyajian

(7)
(8)
(9)

4.4.56 Tempat Tissue 4 - 49

4.5 Spesifikasi Mobil 4 - 50

4.5.1 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed

Tampak Belakang 4 - 51

4.6 Ketentuan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya 4 - 53

4.7 Jam Kerja 4 - 53

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Perhitungan Jumlah Bahan yang Diperlukan per Hari 5 - 1

5.1.1 Mie Telor 5 - 1

5.1.2 Baso 5 - 1

5.1.3 Pangsit Kuah 5 - 1

(10)

5.1.4 Pangsit Kering 5 - 2

5.2 Perhitungan Jumlah Peralatan yang Diperlukan 5 - 9

(11)

5.2.7 Blender 5 - 9

5.3 Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja 5 - 17

(12)

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

6.1 Perancangan Fasilitas Fisik 6 - 1

6.1.1 Kursi Konsumen 6 - 1

6.1.1.1 Rancangan Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 4

6.1.1.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 5

6.1.1.1.2 Analisis Bahan dan Warna Kursi

Konsumen Alternatif A 6 - 5

6.1.1.1.3 Analisis Bentuk Kursi Konsumen

Alternatif A 6 - 6

6.1.1.1.4 Analisis Nilai Kursi Konsumen

Alternatif A 6 - 6

6.1.1.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 6

6.1.1.2 Rancangan Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 7

6.1.1.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 8

6.1.1.2.2 Analisis Bahan dan Warna Kursi

Konsumen Alternatif B 6 - 8

6.1.1.2.3 Analisis Bentuk Kursi Konsumen

Alternatif B 6 - 9

6.1.1.2.4 Analisis Nilai Kursi Konsumen

Alternatif B 6 - 9

6.1.1.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 9

6.1.2 Meja Konsumen 6 - 10

6.1.2.1 Rancangan Meja Konsumen Alternatif A 6 - 15

(13)

6.1.2.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Meja Konsumen Alternatif A 6 - 16

6.1.2.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja

Konsumen Alternatif A 6 - 16

6.1.2.1.3 Analisis Bentuk Meja Konsumen

Alternatif A 6 - 17

6.1.2.1.4 Analisis Nilai Meja Konsumen

Alternatif A 6 - 17

6.1.2.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Meja Konsumen Alternatif A 6 - 17

6.1.2.2 Rancangan Meja Konsumen Alternatif B 6 - 18

6.1.2.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Meja Konsumen Alternatif B 6 - 19

6.1.2.2.2 Analisis Bahan dan Warna Meja

Konsumen Alternatif B 6 - 19

6.1.2.2.3 Analisis Bentuk Meja Konsumen

Alternatif B 6 - 20

6.1.2.2.4 Analisis Nilai Meja Konsumen

Alternatif B 6 - 20

6.1.2.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Meja Konsumen Alternatif B 6 - 20

6.1.3 Kursi Penjual 6 - 21

6.1.3.1 Rancangan Kursi Penjual 6 - 23

6.1.3.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Kursi Penjual 6 - 24

6.1.3.1.2 Analisis Bahan dan Warna Kursi

Penjual 6 - 24

6.1.3.1.3 Analisis Bentuk Kursi Penjual 6 - 25

(14)

6.1.3.1.4 Analisis Nilai Kursi Penjual 6 - 25

6.1.3.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Kursi Penjual 6 - 25

6.1.4 Meja Kompor 6 - 26

6.1.4.1 Rancangan Meja Kompor Alternatif A 6 - 31

6.1.4.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Meja Kompor Alternatif A 6 - 32

6.1.4.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja

Kompor Alternatif A 6 - 32

6.1.4.1.3 Analisis Bentuk Meja Kompor

Alternatif A 6 - 32

6.1.4.1.4 Analisis Nilai Meja Kompor

Alternatif A 6 - 33

6.1.4.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Meja Kompor Alternatif A 6 - 33

6.1.4.2 Rancangan Meja Kompor Alternatif B 6 - 34

6.1.4.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Meja Kompor Alternatif B 6 - 35

6.1.4.2.2 Analisis Bahan dan Warna Meja

Kompor Alternatif B 6 - 35

6.1.4.2.3 Analisis Bentuk Meja Kompor

Alternatif B 6 - 35

6.1.4.2.4 Analisis Nilai Meja Kompor

Alternatif B 6 - 36

6.1.4.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Meja Kompor Alternatif B 6 - 36

6.1.5 Rak Buah 6 - 37

6.1.5.1 Rancangan Rak Buah Alternatif A 6 - 41

(15)

6.1.5.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Rak Buah Alternatif A 6 - 42

6.1.5.1.2 Analisis Bahan dan Warna Rak

Buah Alternatif A 6 - 42

6.1.5.1.3 Analisis Bentuk Rak Buah

Alternatif A 6 - 42

6.1.5.1.4 Analisis Nilai Rak Buah Alternatif A 6 - 43

6.1.5.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Rak Buah Alternatif A 6 - 43

6.1.5.2 Rancangan Rak Buah Alternatif B 6 - 43

6.1.5.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Rak Buah Alternatif B 6 - 45

6.1.5.2.2 Analisis Bahan dan Warna Rak

Buah Alternatif B 6 - 45

6.1.5.2.3 Analisis Bentuk Rak Buah

Alternatif B 6 - 45

6.1.5.2.4 Analisis Nilai Rak Buah Alternatif B 6 - 45

6.1.5.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Rak Buah Alternatif B 6 - 45

6.1.6 Meja Juice 6 - 46

6.1.6.1 Rancangan Meja Juice 6 - 52 6.1.6.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Meja Juice 6 - 53

6.1.6.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja

Juice 6 - 53 6.1.6.1.3 Analisis Bentuk Meja Juice 6 - 54 6.1.6.1.4 Analisis Nilai Meja Juice 6 - 54

(16)

6.1.6.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Meja Juice 6 - 54

6.1.7 Meja Mie 6 - 54

6.1.7.1 Rancangan Meja Mie 6 - 60

6.1.7.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Meja Mie 6 - 61

6.1.7.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja

Mie 6 - 61

6.1.7.1.3 Analisis Bentuk Meja Mie 6 - 62

6.1.7.1.4 Analisis Nilai Meja Mie 6 - 62

6.1.7.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Meja Mie 6 - 62

6.1.8 Lemari Mie 6 - 62

6.1.8.1 Rancangan Lemari Mie Alternatif A 6 - 67

6.1.8.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Lemari Mie Alternatif A 6 - 68

6.1.8.1.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari

Mie Alternatif A 6 - 68

6.1.8.1.3 Analisis Bentuk Lemari Mie

Alternatif A 6 - 68

6.1.8.1.4 Analisis Nilai Lemari Mie Alternatif A 6 - 69

6.1.8.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Lemari Mie Alternatif A 6 - 69

6.1.8.2 Rancangan Lemari Mie Alternatif B 6 - 69

6.1.8.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Lemari Mie Alternatif B 6 - 71

6.1.8.2.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari

Mie Alternatif B 6 - 71

(17)

6.1.8.2.3 Analisis Bentuk Lemari Mie

Alternatif B 6 - 71

6.1.8.2.4 Analisis Nilai Lemari Mie Alternatif B 6 - 71

6.1.8.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Lemari Mie Alternatif B 6 - 71

6.1.9 Lemari Juice 6 - 72

6.1.9.1 Rancangan Lemari Juice Alternatif A 6 - 76 6.1.9.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Lemari Juice Alternatif A 6 - 77 6.1.9.1.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari

Juice Alternatif A 6 - 77 6.1.9.1.3 Analisis Bentuk Lemari Juice

Alternatif A 6 - 77

6.1.9.1.4 Analisis Nilai Lemari Juice

Alternatif A 6 - 78

6.1.9.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Lemari Juice Alternatif A 6 - 78 6.1.9.2 Rancangan Lemari Juice Alternatif B 6 - 78

6.1.9.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Lemari Juice Alternatif B 6 - 80 6.1.9.2.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari

Juice Alternatif B 6 - 80 6.1.9.2.3 Analisis Bentuk Lemari Juice

Alternatif B 6 - 80

6.1.9.2.4 Analisis Nilai Lemari Juice

Alternatif B 6 - 80

6.1.9.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Lemari Juice Alternatif B 6 - 80

(18)

6.1.10 Pintu Box Mobil dan Tangga 6 - 81 6.1.10.1 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif A 6 - 83

6.1.10.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Pintu Box Alternatif A 6 - 85 6.1.10.1.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu

Box dan Tangga Alternatif A 6 - 85 6.1.10.1.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan

Tangga Alternatif A 6 - 85

6.1.10.1.4 Analisis Nilai Pintu Box dan

Tangga Alternatif A 6 - 86

6.1.10.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Pintu Box dan Tangga Alternatif A 6 - 86 6.1.10.2 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif B 6 - 87

6.1.10.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Pintu Box Alternatif B 6 - 89 6.1.10.2.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu

Box dan Tangga Alternatif B 6 - 89 6.1.10.2.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan

Tangga Alternatif B 6 - 89

6.1.10.2.4 Analisis Nilai Pintu Box dan

Tangga Alternatif B 6 - 90

6.1.10.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Pintu Box dan Tangga Alternatif B 6 - 90 6.1.10.3 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif C 6 - 91

6.1.10.3.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Pintu Box Alternatif C 6 - 92 6.1.10.3.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu

Box dan Tangga Alternatif C 6 - 92

(19)

6.1.10.3.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan

Tangga Alternatif C 6 - 93

6.1.10.3.4 Analisis Nilai Pintu Box dan

Tangga Alternatif C 6 - 93

6.1.10.3.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Pintu Box dan Tangga Alternatif C 6 - 93 6.1.10.4 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif D 6 - 94

6.1.10.4.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Pintu Box Alternatif D 6 - 95 6.1.10.4.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu

Box dan Tangga Alternatif D 6 - 95 6.1.10.4.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan

Tangga Alternatif D 6 - 96

6.1.10.4.4 Analisis Nilai Pintu Box dan

Tangga Alternatif D 6 - 96

6.1.10.4.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Pintu Box dan Tangga Alternatif D 6 - 96

6.1.11 Jendela 6 - 96

6.1.12 Peneduh 6 - 97

6.2 Produk Pembanding Fasilitas Fisik 6 - 98

6.2.1 Produk Pembanding Kursi Konsumen 6 - 98

6.2.1.1 Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif A 6 - 98

6.2.1.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif A 6 - 98

(20)

6.2.1.1.2 Analisis Bahan dan Warna Produk

Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif A 6 - 98

6.2.1.1.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding

Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 99

6.2.1.1.4 Analisis Nilai Produk Pembanding

Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 99

6.2.1.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif A 6 - 99

6.2.1.2 Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif B 6 - 101

6.2.1.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif B 6 - 101

6.2.1.2.2 Analisis Bahan dan Warna Produk

Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif B 6 - 101

6.2.1.2.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding

Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 102

6.2.1.2.4 Analisis Nilai Produk Pembanding

Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 102

6.2.1.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif B 6 - 102

6.2.1.3 Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif C 6 - 104

(21)

6.2.1.3.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi

Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif C 6 - 104

6.2.1.3.2 Analisis Bahan dan Warna Produk

Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif C 6 - 104

6.2.1.3.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding

Kursi Konsumen Alternatif C 6 - 104

6.2.1.3.4 Analisis Nilai Produk Pembanding

Kursi Konsumen Alternatif C 6 - 105

6.2.1.3.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif C 6 - 105

6.2.2 Produk Pembanding Meja Konsumen 6 - 107

6.2.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Produk

Pembanding Meja Konsumen 6 - 107

6.2.2.2 Analisis Bahan dan Warna Produk Pembanding

Meja Konsumen 6 - 107

6.2.2.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding Meja

Konsumen 6 - 107

6.2.2.4 Analisis Nilai Produk Pembanding Meja

Konsumen 6 - 108

6.2.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Produk

(22)

6.3.4 Pemilihan Rak Buah 6 - 118

6.3.5 Pemilihan Lemari Mie 6 - 121

6.3.6 Pemilihan Lemari Juice 6 - 124 6.3.7 Pemilihan Pintu Box Mobil dan Tangga 6 - 126 6.4 Perancangan Tata Letak Ruangan 6 - 129

6.4.1 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif A 6 - 130

6.4.2 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif B 6 - 132

6.4.3 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif C 6 - 134

6.5 Pemilihan Tata Letak Ruangan 6 - 136

6.8 Usulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6 - 141

6.9 Analisis Berat 6 - 141

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

(23)

Tabel Judul Halaman

4.14 Spesifikasi Wadah Daging Ayam Potong 4 - 15

(24)

Tabel Judul Halaman

4.23 Spesifikasi Keranjang Alpukat 4 - 21

4.24 Spesifikasi Keranjang Jambu Batu 4 - 22

4.25 Spesifikasi Keranjang Teh Botol 4 - 22

4.26 Spesifikasi Galon dan Pompa Air Mineral 4 - 23

4.27 Spesifikasi Wadah Air Gula 4 - 24

4.28 Spesifikasi Kaleng Susu Kental Manis 4 - 25

(25)

Tabel Judul Halaman

4.49 Spesifikasi PackSendok Plastik 4 - 38

4.50 Spesifikasi Gelas Juice 4 - 38

4.51 Spesifikasi Pack Gelas Juice 4 - 39

4.68 Spesifikasi Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed 4 - 51 4.69 Ketentuan DLLAJR untuk Mitsubishi Colt L300 4 - 53

4.70 Spesifikasi KursiLion Star 4 - 56

4.71 Spesifikasi KursiDDNX 4 - 57

4.72 Spesifikasi Kursi Bigstar 4 - 57

4.73 Spesifikasi Meja Kayu Lipat 4 - 58

5.1 Rangkuman Bahan yang Diperlukan per Hari 5 - 8

(26)

Tabel Judul Halaman

5.2 Rangkuman Peralatan yang Diperlukan 5 - 16

6.1 Penentuan Ukuran Kursi Konsumen 6 - 3

6.2 Spesifikasi Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 4

6.3 Spesifikasi Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 7

6.4 Dimensi Panjang Peralatan Meja Konsumen 6 - 10

6.5 Dimensi Lebar Peralatan Meja Konsumen 6 - 12

6.6 Penentuan Ukuran Meja Konsumen (per satu orang) 6 - 14

6.7 Spesifikasi Meja Konsumen Alternatif A 6 - 15

6.8 Spesifikasi Meja Konsumen Alternatif B 6 - 18

6.9 Penentuan Ukuran Kursi Penjual 6 - 22

6.10 Spesifikasi Kursi Penjual 6 - 23

6.11 Dimensi Panjang Peralatan Meja Kompor 6 - 26

6.12 Dimensi Lebar Peralatan Meja Kompor 6 - 28

6.13 Penentuan Ukuran Meja Kompor 6 - 30

6.22 Penentuan Ukuran Meja Juice 6 - 51

6.23 Spesifikasi Meja Juice 6 - 52

6.24 Dimensi Panjang Peralatan Meja Mie 6 - 55

6.25 Dimensi Lebar Peralatan Meja Mie 6 - 56

(27)

Tabel Judul Halaman

6.26 Penentuan Ukuran Meja Mie 6 - 59

6.27 Spesifikasi Meja Mie 6 - 60

6.28 Dimensi Panjang Peralatan Lemari Mie 6 - 63

6.29 Dimensi Lebar Peralatan Lemari Mie 6 - 64

6.30 Dimensi Tinggi Peralatan Lemari Mie 6 - 65

6.31 Penentuan Ukuran Lemari Mie 6 - 66 6.37 Penentuan Ukuran Lemari Juice 6 - 75 6.38 Spesifikasi Lemari JuiceAlternatif A 6 - 76 6.45 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif A 6 - 100

6.46 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif B 6 - 103

6.47 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Kursi Konsumen

Alternatif C 6 - 106

6.48 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Meja Konsumen 6 - 109

(28)

Tabel Judul Halaman

6.49 Concept Scoring untuk Kursi Konsumen 6 - 112 6.50 Concept Scoring untuk Meja Konsumen 6 - 115 6.51 Concept Scoring untuk Kursi Kompor 6 - 118 6.52 Concept Scoring untuk Rak Buah 6 - 121 6.53 Concept Scoring untuk Lemari Mie 6 - 123 6.54 Concept Scoring untuk Lemari Juice 6 - 126 6.55 Concept Scoring untuk Pintu Box Mobil dan Tangga 6 - 129 6.56 Concept Scoring untuk Tata Letak Ruangan 6 - 138

6.57 Perhitungan Berat 6 - 141

(29)

Gambar Judul Halaman

2.1 Perbedaan Proporsi Tubuh Diantara Tiga Populasi 2 - 7

(30)
(31)
(32)

Gambar Judul Halaman

6.5 Data Acuan Panjang Meja Konsumen Patokan Minimum

untuk Satu Orang 6 - 10

6.6 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Konsumen

Patokan Maksimum 6 - 11

6.7 Data Acuan Lebar Meja Konsumen Patokan Minimum 6 - 12

6.8 Meja Konsumen Alternatif A 6 - 15

6.14 Data Acuan Panjang Meja Kompor Patokan Minimum 6 - 26

6.15 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Kompor

Patokan Maksimum 6 - 27

6.16 Data Acuan Lebar Meja Kompor Patokan Minimum 6 - 28

6.17 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Meja Kompor

Patokan Maksimum 6 - 28

6.18 Meja Kompor Alternatif A 6 - 31

(33)

Gambar Judul Halaman

6.19 Dua Dimensi Meja Kompor Alternatif A 6 - 32

6.20 Meja Kompor Alternatif B 6 - 34

6.21 Dua Dimensi Meja Kompor Alternatif B 6 - 35

6.22 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Rak Buah

Patokan Maksimum 6 - 37

6.23 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Rak Buah

Patokan Maksimum 6 - 38 6.29 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Juice

Patokan Maksimum 6 - 47

6.30 Data Acuan Lebar Meja Juice Patokan Minimum 6 - 48 6.31 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Meja Juice

Patokan Maksimum 6 - 48

6.32 Meja Juice 6 - 52

6.33 Dua Dimensi Meja Juice 6 - 53

6.34 Data Acuan Panjang Meja Mie Patokan Minimum 6 - 55

6.35 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Mie

Patokan Maksimum 6 - 55

6.36 Data Acuan Lebar Meja Mie Patokan Minimum 6 - 57

6.37 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Meja Mie

Patokan Maksimum 6 - 57

6.38 Meja Mie 6 - 60

(34)

Gambar Judul Halaman

6.39 Dua Dimensi Meja Juice 6 - 61

6.40 Data Acuan Panjang Lemari Mie Patokan Minimum 6 - 63

(35)

Gambar Judul Halaman

6.65 Dua Dimensi Pintu Box dan Tangga Alternatif D 6 - 95

6.66 Dua Dimensi Peneduh 6 - 97

6.67 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif A 6 - 130

6.68 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif B 6 - 132

6.69 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif C 6 - 134

6.70 Tata Letak Ruangan Alternatif A Dalam Kondisi Kursi Dilipat 6 - 139

(36)

Lampiran Judul Halaman

1 Data Anthropometri Masyarakat Indonesia L - 1

(37)

PERANCANGAN MOBIL MAKANAN

UNTUK MENJUAL MIE DAN JUICE

DILIHAT DARI ASPEK ERGONOMI

Disusun oleh :

Nama : Noviyanti

NRP : 0323057

Telah Diperiksa dan Disetujui

Sebagai Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Industri

Universitas Kristen Maranatha

Bandung, Agustus 2007

Diketahui, Disetujui,

Ir. Christina Wirawan, MT. Wawan Yudiantyo, ST., MT.

Ketua Jurusan Teknik Industri Dosen Pembimbing

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini, bisnis yang bergerak dalam bidang makanan semakin

berkembang pesat. Seiring dengan perkembangannya, persaingan antar

penjual makanan pun menjadi semakin ketat. Mereka berusaha agar

memiliki konsumen sebanyak mungkin dan dapat memenuhi keinginan

pelanggannya.

Orang yang sibuk bekerja dan hanya memiliki waktu makan yang

sangat singkat tentu saja tidak akan mencari penjual makanan yang jauh.

Mereka akan membeli makanan yang berada di sekitar mereka. Hal

tersebut membuat penjual makanan untuk memikirkan suatu cara yang

dapat memenuhi keinginan orang dalam hal membeli makanan dengan

waktu yang terbatas. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah penjual

makanan yang datang ke area pembeli, yaitu dengan menggunakan mobil

makanan.

Kelebihan lain yang didapat apabila menjual makanan dengan

menggunakan mobil makanan adalah move ability yang tinggi. Apabila

penjualan makanan kurang laris di suatu tempat, maka penjual dapat

dengan mudah berpindah tempat ke area yang lebih menguntungkan

dengan menggunakan mobil makanan. Dengan menggunakan mobil

makanan pun, lahan yang diperlukan untuk berjualan berkurang. Penjual

makanan hanya memerlukan lahan parkir dan dapat mulai menjual

makanannya.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan melalui

wawancara terhadap beberapa penjual di mobil makanan yang telah ada,

ditemukan beberapa permasalahan. Diantaranya adalah ketidaknyamanan

bagi pihak penjual dalam hal memasak, menyajikan, dan juga melayani

(46)

konsumen. Penjual merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke

tempat lain dalam hal membereskan peralatan masak dan meja serta kursi

yang telah dipakai konsumen. Penjual kesulitan mendapatkan air bersih

untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh

konsumen, seperti piring dan gelas. Sedangkan dari hasil wawancara

terhadap konsumen yang makan di mobil makanan, maka ditemukan juga

beberapa permasalahan, yaitu konsumen merasakan adanya

ketidaknyamanan pada waktu ia makan di mobil tersebut. Perlu

diusahakan agar uap yang dihasilkan pada waktu memasak tidak ke arah

konsumen dan juga konsumen yang makan di mobil makanan tidak

kehujanan maupun kepanasan.

Pemilik Bakmi Ayam Anugerah berencana untuk berjualan dengan

menggunakan mobil makanan. Sampai saat ini, pemilik Bakmi Ayam

Anugerah belum memiliki mobil makanan dan berencana untuk

memilikinya untuk menjual mie dan juice. Oleh karena itu, penulis akan

berusaha untuk merancang sebuah mobil makanan untuk menjual mie dan

juice dilihat dari aspek ergonomi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan melalui

wawancara terhadap beberapa penjual di mobil makanan yang telah ada

dan konsumen yang makan di mobil makanan, maka permasalahan yang

ada dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Belum adanya mobil makanan untuk menjual mie dan juice.

2. Bagi pihak penjual diperlukan mobil makanan yang dapat memberikan

kenyamanan dalam hal memasak, menyajikan, dan juga melayani

konsumen.

3. Penjual merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain

dalam hal membereskan peralatan masak dan meja serta kursi yang

(47)

4. Penjual kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci

peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen, seperti piring dan

gelas.

5. Bagi pihak konsumen, mobil makanan yang dirancang harus

memberikan kenyamanan pada waktu ia makan di mobil tersebut.

6. Perlu diusahakan agar uap yang dihasilkan pada waktu memasak tidak

ke arah konsumen.

7. Perlu diusahakan agar konsumen yang makan di mobil makanan tidak

kehujanan maupun kepanasan.

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Batasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis melakukan pembatasan lingkup

penelitian agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah. Pembatasan

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mobil yang dipakai dalam merancang mobil makanan adalah mobil

Mitsubishi Colt L300 - Pick Up Flat Bed.

2. Data anthropometri yang digunakan berdasarkan data dari buku

Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, karya Eko Nurmianto.

3. Persentil data anthropometri yang digunakan adalah persentil

minimum sebesar 5%, persentil rata-rata sebesar 50%, dan persentil

maksimum sebesar 95%.

4. Perancangan fasilitas dilihat dari dimensi, jenis bahan, warna, tata

letak, dan fungsi.

5. Perancangan hanya dilakukan pada bagian bak mobil.

6. Fasilitas fisik yang akan dirancang meliputi kursi konsumen, meja

konsumen, kursi penjual, meja kompor, rak buah, meja juice, meja

mie, lemari mie, lemari juice, pintu box mobil, tangga, jendela, dan

(48)

7. Menu yang akan dijual di mobil makanan adalah Yamien Manis,

Yamien Asin, beberapa jenis juice, yaitu Juice Jeruk, Juice Alpukat,

dan Juice Jambu Batu serta Teh Botol.

8. Penjual yang melayani konsumen berjumlah 3 orang; terdiri dari 1

orang membuat Yamien di dalam box mobil, 1 orang membuat Juice

dan menyediakan Teh Botol di dalam box mobil, dan 1 orang

melayani, mengantar, membereskan, dan menerima pembayaran dari

konsumen di luar box mobil.

9. Tidak melakukan perhitungan biaya.

1.3.2 Asumsi

Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Data anthropometri yang diambil dari buku Ergonomi : Konsep Dasar

dan Aplikasinya, karya Eko Nurmianto mewakili data anthropometri

penjual dan konsumen mobil makanan.

2. Tinggi alas kaki 25 mm, lebar tas 300 mm, dan tebal pakaian 20 mm.

3. Berat badan penjual masing-masing 50 kilogram.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi, maka

penulis merumuskan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perancangan mobil makanan yang dapat memberikan

kenyamanan bagi pihak penjual?

2. Bagaimana perancangan mobil makanan yang dapat memberikan

kenyamanan bagi pihak konsumen?

3. Bagaimana merancang mobil makanan agar penjual tidak merasa

kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain?

4. Bagaimana cara untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air bersih

untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh

(49)

5. Bagaimana merancang mobil makanan agar uap pada waktu memasak

tidak ke arah konsumen?

6. Bagaimana merancang mobil makanan agar konsumen tidak kehujanan

maupun kepanasan?

7. Bagaimana pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam mobil

makanan dilihat dari segi ergonomi?

8. Bagaimana usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan yang

mungkin terjadi di mobil makanan?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan

yang ingin dicapai penulis sebagai berikut :

1. Memberikan usulan perancangan mobil makanan yang dapat

memberikan kenyamanan bagi pihak penjual.

2. Memberikan usulan perancangan mobil makanan yang dapat

memberikan kenyamanan bagi pihak konsumen.

3. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar penjual tidak

merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain.

4. Memberikan usulan cara untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air

bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai

oleh konsumen.

5. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar uap pada waktu

memasak tidak ke arah konsumen.

6. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar konsumen tidak

kehujanan maupun kepanasan.

7. Memberikan usulan pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam

mobil makanan dilihat dari segi ergonomi.

8. Memberikan usulan untuk usaha pencegahan dan penanggulangan

(50)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah

dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Berisi mengenai studi literatur yang berhubungan dengan

dilakukannya penelitian dan akan digunakan sebagai landasan teoritis

dalam melakukan pembahasan masalah.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Berisi kerangka pemikiran dalam melakukan penelitian serta uraian

mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menyelesaikan

penelitian ini.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Berisi mengenai data-data yang akan diperlukan dalam mencapai

tujuan penelitian.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Berisi pengolahan terhadap data-data yang telah dikumpulkan untuk

memecahkan masalah, serta pembahasan terhadap hasil yang didapat dari

pengolahan data.

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

Berisi usulan rancangan berdasarkan pengolahan data pada bab

sebelumnya dan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh dari

perancangan.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta masukan

(51)

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan

bagi pihak penjual adalah penjual memasak dan menata makanan

dengan posisi duduk serta perancangan dimensi fasilitas fisik yang

sesuai dengan dimensi tubuh penjual.

2. Perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan

bagi pihak konsumen adalah perancangan dimensi fasilitas fisik yang

sesuai dengan dimensi tubuh konsumen.

3. Usulan dalam merancang mobil makanan agar penjual tidak merasa

kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain diantaranya

adalah :

- Penjual memasak dan menata makanan di dalam mobil makanan

sehingga tidak perlu membereskan peralatan masak, seperti

kompor yang telah digunakan.

- Dirancang meja makan konsumen yang dapat dilipat pada bagian

sisi box mobil, sehingga tidak perlu repot membereskan meja yang

telah digunakan konsumen.

- Dirancang kursi konsumen yang dapat dilipat sehingga kursi

konsumen tersebut dapat disimpan di dalam mobil box apabila

pindah berjualan ke tempat lain.

4. Usulan mengatasi kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci

peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen adalah

dengan menggunakan peralatan makan yang sekali pakai dan langsung

(52)

dibuang. Selain praktis, keuntungan lain yang didapat adalah peralatan

makan terhindar dari berbagai jenis kuman.

5. Usulan dalam merancang mobil makanan agar uap pada waktu

memasak tidak ke arah konsumen adalah penjual memasak di dalam

mobil dan kompor diletakkan dekat dengan jendela sehingga asap yang

dihasilkan langsung keluar melalui jendela.

6. Usulan dalam merancang mobil makanan agar konsumen tidak

kehujanan maupun kepanasan adalah diberikannya peneduh pada

bagian sisi box mobil.

7. Usulan untuk pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam mobil

makanan dilihat dari segi ergonomi yaitu seperti usulan tata letak pada

alternatif A.

8. Usulan untuk pencegahan dan penanggulangan kecelakaan yang

mungkin terjadi di mobil makanan adalah dilakukan pengecekan rutin

terhadap peralatan-peralatan yang mungkin dapat menyebabkan

kebakaran, menyediakan tabung pemadam kebakaran dalam mobil dan

dilakukan pelatihan untuk penggunaan tabung pemadam kebakaran

tersebut kepada penjual di mobil makanan.

7.2 Saran

1. Pemilik Bakmi Ayam Anugerah sebaiknya mempertimbangkan untuk

menerapkan usulan yang diberikan pada penelitian ini guna

meningkatkan kenyamanan para penggunanya.

(53)

1. Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan

Ergonomi II; “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan

Kerja dan Ergonomi II”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen

Maranatha, Bandung, Indonesia, 2005.

2. Nurmianto, Eko; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna

Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.

3. Silalahi, R.B., N.B.Bennet; “Manajemen Kesehatan dan Keselamatan

Kerja”, Seri Manajemen, Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen,

Jakarta, Indonesia, 1995.

4. Suma’mur; “Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan”, PT.Toko

Gunung Agung, Jakarta, Indonesia, 1995.

5. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Tata

Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung,

Bandung, Indonesia, 1979.

6. Tarwaka, Bakri, S., Sudiajeng, L.; “Ergonomi untuk Keselamatan,

Kesehatan Kerja, dan Produktivitas”, UNIBA PRESS, Surakarta,

Indonesia, 2004.

7. Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger; “Perancangan dan Pengembangan

Produk”, Salemba Teknika, Jakarta, Indonesia, 2001.

8. Weimer Jon; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”,

Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 1993.

9. Wignjosoebroto, Sritomo; “Ergonomi : Studi Gerak dan Waktu”, Guna

Widya, Surabaya, Indonesia,2003.

Gambar

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengukuran menunjukan bahwa, pada hidrogenasi alkena rantai lurus, panas hidrogenasi tidak ditentukan secara signifikan oleh panjang rantai tetapi oleh

sekurangnya salah satu dari zat gizi mikro (seng, vitamin A, vitamin B12) Yusnaini Pengaruh konsumsi jambu biji ( psidium guajava ) terhadap perubahan kadar hemoglobin pada

Jika kepada siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama atau ajek dalam kelompoknya.

Beberapa keunggulan penggunaan virus patogen serangga NPV untuk mengendalikan hama tanaman dibandingkan dengan insektisida kimia, antara lain: efektif mengendalikan

Berdasarkan hasil analisis hubungan kebiasaan menonton tayangan kekerasan di televisi dengan perilaku agresif pada anak pra sekolah di TK Islam Terpadu Al Akhyar Kabupaten

Pada variabel kegiatan investasi para investor memerlukan adanya suatu kepastian hukum demi ketenangan untuk berusaha, dan di lain pihak negara penerima modal dengan dalih

Dalam contoh percakapan di atas, unsur bahasa Jawa Kuna yang ditemukan termasuk dalam kategori kelas kata nomina ( gaga ), verba ( tanana ), pronomina ( sira ), dan

 memeriksa konvergensi deret positif dan menghitung jumlahnya bila konvergen dengan menggunakan uji integral, 2 Deret Takhingga Uji Konvergensi Deret Positif (lanjutan)