• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kinerja Akses Jalan Tol Pasirkoja Akibat Dibukanya Jalan Tol Cipularang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Kinerja Akses Jalan Tol Pasirkoja Akibat Dibukanya Jalan Tol Cipularang."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN

TOL RUAS PASTEUR – BAROS

Yudi Hendrianto NRP : 9821029

Pembimbing : Silvia Sukirman,Ir.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Jalan tol merupakan salah satu kemajuan di bidang manajemen transportasi. Fasilitas jalan tol sangat membantu kelancaran arus lalu lintas, dan meningkatkan kenyamanan pengemudi dalam berkendaraan, dibandingkan dengan melalui jalan lainnya. Namun dalam perkembangannya, dimana jumlah pengguna jasa jalan tol semakin meningkat, sedangkan jumlah,dan ruas, dan jalan tol terbatas, dapat menyebabkan semakin berkurangnya kenyamanan dalam berkendaraan. Hal ini yang menyebabkan perlunya diketahui kinerja jalan tol pada saat sekarang ini.

Volume lalu lintas dan kecepatan tempuh merupakan salah satu parameter dari arus lalu lintas. Volume lalu lintas dan kecepatan tempuh dapat diperoleh dengan berbagai metode pengukuran. Pada studi kinerja jalan tol ini metode yang dipergunakan untuk memperoleh data volume lalu lintas adalah metode pernghitungan manual dan untuk memperoleh data waktu tempuh menggunakan metode mobil mengambang (floating car).

Survei dilakukan selama tiga hari yaitu pada hari kerja, Kamis tanggal 1 Desember 2005, pada hari menjelang libur, Sabtu 26 November 2005 dan pada hari libur yaitu hari Minggu 27 November 2005. Waktu selama survei dipilih pada jam sibuk pagi dan sore yaitu jam 07:00-09:00, dan jam 16:00-18:00. Perhitungan derajat kejenuhan, kecepatan arus bebas dan kecepatan tempuh menggunakan MKJI 1997.

Dari hasil analisis diperoleh bahwa jalan Tol Cipularang mengakibatkan terjadinya peningkatan volume lalu lintas pada hari sabtu sore untuk kedua arah Pasteur – Baros, tetapi peningkatan terbesar terjadi pada hari Minggu sore untuk Pasteur – Baros yaitu sebesar 55,09%. Kecepatan tempuh pada umumnya meningkat kecuali terjadi penurunan kecepatan tempuh pada hari Minggu sore. Dari hasil analisis juga diperoleh derajat kejenuhan minimum sebesar 0,25 terjadi pada Sabtu sore arah Baros – Pasteur, dan derajat kejenuhan maksimum sebesar 0,42 terjadi pada Minggu sore arah Pasteur – Baros. Kinerja sebelum dan setelah adanya jalan Tol Cipularang tidak berubah. Dari uji statistik diperoleh bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan untuk volume lalu lintas dan kecepan tempuh akibat jalan Tol Cipularang.

(2)

DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ...

i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ...

ii

ABSTRAK ...

iii

KATA PENGANTAR ...

iv

DAPTAR ISI ...

vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ...

x

DAPTAR GAMBAR ...

xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DARTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Pembatasan masalah ... 2

1.4 Sistematika penulisan ... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Elemen Arus Lalu Lintas ... 4

2.2 Parameter Laly lintas ... 6

2.2.1 Volume ... 6

2.2.2 Kecepatan ... 9

(3)

2.2.4 Hubungan Dasar Kecepatan – Arus – Kerapatan ... 12

2.5.4 Pengemudi dan Populasi Kendaraan ... 17

2.6 Penentuan Kinerja Jalan Tol dengan Metode MKJI 1997 ... 17

2.6.1 Kapasitas ... 17

2.8.2 Metode Pengukuran Kecepatan Bintik ... 25

(4)

3.4 Waktu Survei ... 36 3.5 Metode Survei ... 36 BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Data Volume Lalu Lintas ... 39 4.1.1 Volume Volume Lalu Lintas Sebelum Adanya Jalan Tol

Cipularang ... 41 4.1.2 Volume Volume Lalu Lintas Setelah Adanya Jalan Tol

Cipularang ... 41 4.2 Hasil Kecepatan Rata – Rata Ruang ... 42 4.2.1 Perhitungan Kecepatan Rata – Rata Ruang Sebelum Adanya

Jalan Tol Cipularang ... 42 4.2.2 Perhitungan Kecepatan Rata – Rata Ruang Setelah Adanya

Jalan Tol Cipularang ... 42 4.3 Perhitungan Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan, kecepatan Arus

Bebasdan Kecepatan ... 44 4.3.1 Perhitungan Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan, Kecepatan

Arus Bebas dan kecepatan Sebelum Adanya Jalan Tol

Cipularang... 44 4.3.2 Perhitungan Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan, Kecepatan

Arus Bebas dan kecepatan Sebelum Adanya Jalan Tol

(5)

Lalu Lintas ... 51

4.5.2 Perhitungan Statistik Berdasarkan Data Kecepatan... 55

4.6 Pembahasan ... 59

4.6.1 Volume Lalu Lintas ... 59

4.6.2 Derajat Kejenuhan ... 60

4.6.3 Kecepatan Arus Bebas ... 60

4.6.4 Kecepatan Tempuh ... 60

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA... 64

(6)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

AADT = Volume lalu lintas harian rata-rata tahunan ADT = Volume lalu lintas harian rata-rata

BFFS = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang diamati

C = Kapasitas

D = Kerapatan

d = Jarak tempuh det = Detik

ET = Ekivalensi mobil penumpang terhadap truk ER = Ekivalensi mobil penumpang terhadap bus emp = Ekivalensi mobil penumpang

FLW = Faktor penyesuaian lebar jalan

FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan FN = Faktor penyesuaian kecepatan untuk jumlah lajur

FLC = Faktor penyesuaian untuk lebar jalur lalu lintas dan bahu jalan FID = Faktor penyesuaian untuk Interchange Density

fV = Faktor penyesuaian untuk kendaraan berat fP = Faktor populasi pengemudi

HV = Kendaraan berat / Heavy Vehicle Ho = Penolakan suatu hipotesis

(7)

kend = Kendaraan

km = Kilometer

LB = Bus Besar / Large Bus

LT = Truk Besar / Large Truck

LV = Kendaraan ringan / Light Vehicle

ln = Lajur

m = Meter

MHV = Kendaraan menengah besar / Medium Heavy Vehicle

N = Jumlah lajur

n = Jumlah kendaraan yang diamati

Q = Volume lalu lintas

S = Kecepatan kendaraan

S

S = Kecepatan rata-rata ruang

t

S = Kecepatan rata-rata sesaat

smp = Satuan mobil penumpang

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan Bebas Hambatan

Tak Terbagi Dua Arah Dua Lajur (MW 2/2 UD) ... 9

Tabel 2.2 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan Bebas Hambatan

Dua Arah Empat Lajur ... 9

Tabel 2.3 Kapasitas Dasar Jalan Bebas Hambatan (C0)... 18

Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw) 19 Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisahan Arah (FCSP) .... 19

Tabel 2.6 Kecepatan Arus Bebas Pada Jalan Bebas Hambatan ... 21

Tabel 2.7 Penyesuaian Akibat Pengaruh Lebar Jalur Lalu Lintas dan Type

Alinyemen Pada Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan (FVw) 21

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Volume Tertinggi Selama Survei ... 41

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Volume Setelah Adanya Jalan Tol Cipularang 42

Tabel 4.3 Us Sebelum Adanya Jalan Tol Cipularang ... 42

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kecepatan di lapangan ... 43

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Tingkat Kinerja Ruas Jalan Tol Arah

Pasteur – Baros ... 44

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Tingkat kinerja Ruas Jalan Tol Arah

Baros - Pasteur ... 44

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Tingkat Kinerja Ruas Jalan Tol... 47

Tabel 4.8 Tabel Perbandingan Sebelum dan Sesudah Adanya Jalan

Tol Cipularang ... 48

(9)

Tabel 4.10 Volume pada Arah Baros – Pasteur ... 53

Tabel 4.11 Data Kecepatan pada Arah Pasteur – Baros ... 56

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan kecepatan-kerapatan untuk jalan bebas hambatan

empat lajur terbagi ... 12

Gambar 2.2 Hubungan kecepatan-arus untuk jalan bebas hambatan empat lajur terbagi ... 13

Gambar 2.3 Hubungan kecepatan-kerapatan untuk jalan bebas hambatan dua lajur, tak terbagi ... 13

Gambar 2.4 Hubungan kecepatan-arus untuk jalan bebas hambatan dua lajur tak terbagi ... 14

Gambar 2.5 Kecepatan sebagai fungsi dari derajat kejenuhan pada jalan bebas hambatan dua lajur dua arah tak terbagi ... 22

Gambar 2.6 Kecepatan sebagai fungsi dari derajat kejenuhan pada jalan bebas hambatan empat/enam lajur dua arah terbagi ... 22

Gambar 4.1 Kurva Nilai distribusi t dan t’ Volume lalu Lintas arah Pasteur – Baros ... 53

Gambar 4.1 Kurva Nilai distribusi t dan t’ Volume lalu Lintas arah Baros - Pasteur... 55

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Perhitungan Lalu Lintas ... 73

Lampiran 2 Hasil Pehitungan Lalu Lintas Per-jam... 78

Lampiran 3 Data Purvei Kecepatan Rata – Rata Ruang ... 79

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi lalu lintas merupakan hasil perilaku manusia, kendaraan dan jalan.

Disamping itu arus lalu lintas pada setiap ruas jalan dan dipersimpangan selalu

bervariasi, begitupun dengan kelancaran lalu lintas di perkotaan seringkali

bergantung terhadap kondisi arus lalu lintas pada ruas jalan dan dipersimpangan.

Akibatnya banyak masalah yang dihadapi kota-kota besar, salah satunya

adalah tingkat kemacetan yang tinggi. Masalah kemacetan ini sangat merugikan

Universitas Kristen Maranatha

(13)

sehingga dibutuhkan upaya untuk meningkatkan fasilitas lalu lintas dalam

mempersingkat waktu tempuh (travel time).Salah satunya dengan membangun

jalan Tol, seperti dibukanya Tol Jogorawi dan Tol Cikampek, namun masih

terjadi penumpukan kendaraan yang dapat menyebabkan kemacetan yang cukup

panjang pada ruas jalan Padalarang-Purwakarta-Cikampek, dikarenakan adanya

konsentrasi kendaraan berat yang melalui ruas jalan itu cukup tinggi. Maka

dibangunnya jalan Tol Cipularang untuk mengatasi kemacetan tersebut dan untuk

mempersingkat waktu tempuh

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja jalan Tol

pasteur setelah dibukanya ruas Tol Cipularang.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam Tugas Akhir ini, penelitian hanya dibatasi untuk akses Tol Pasteur

Bandung. Data geometrik jalan dan volume kendaraan diperoleh dari PT Jasa

Marga, disamping data sekunder tersebut dilakukan juga survei untuk

pengumpulan data primer untuk volume dan waktu tempuh. Parameter penunjuk

kinerja jalan yang dibahas adalah: kapasitas, derajat kejenuhan, kecepatan tempuh

yang dihitung dengan menggunakan MKJI 1997.

1.4 Sistematika Penulisan

Pada bagian pertama Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai latar

belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan. Pada

Bab 2 dibahas mengenai karakteristik lalu lintas, parameter lalu lintas, metode

pengamatan voleme lalu lintas, kinerja jalan berdasarkan MKJI 1997. Bab 3

Universitas Kristen Maranatha

(14)

membahas mengenai prosedur penelitian, pemilihan lokasi survei, pengumpulan

data, survei data primer, metode pengolahan dan analisis data. Bab 4 membahas

mengenai penyajian data, pengolahan data, menganalisis data menggunakan

metode MKJI 1997

Pada Bab 5 berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

yang telah dilakukan.

Universitas Kristen Maranatha

(15)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil survei yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :

1. Volume lalu lintas untuk sebelum adanya jalan Tol Cipularang arah Pasteur -

Baros selama survei dilakukan besarnya berkisar antara 1282,05 smp/jam

sampai dengan1899,75 smp/jam. Volume lalu lintas untuk arah Pasteur -

Baros selama survei dilakukan besarnya berkisar antara 1174,10 smp/jam

sampai dengan1530,40 smp/jam, setelah adanya Tol Cipularang Pasteur -

Baros selama survei dilakukan besarnya berkisar antara 1043.65 smp/jam

sampai dengan1934.40 smp/jam. Volume lalu lintas untuk arah Pasteur -

Universitas Kristen Maranatha

(16)

Baros selama survei dilakukan besarnya berkisar antara 1065.10 smp/jam

sampai dengan1820.90 smp/jam.

2. Kecepatan Tempuh yang terjadi untuk arah Pasteur - Baros selama survei

dilakukan berkisar antara 81.73 km/jam sampai dengan 83.14 km/jam.

Kecepatan Tempuh yang terjadi untuk arah Baros – Pasteur selama survei

dilakukan berkisar antara 81.63 km/jam sampai dengan 83.04 km/jam.

Kecepatan Tempuh yang didapat dari hasil survei dan dari perhitungan

menurut MKJI 1997 relatif sama besarnya, yaitu sekitar 80 km/jam.

3. Derajat Kejenuhan jalan tol untuk arah Pasteur - Baros berkisar antara 0,32

sampai dengan 0,42 dan besarnya DS < 0,75, sehingga lalu lintasnya masih

lancar (belum jenuh). Derajat Kejenuhan jalan tol untuk arah Baros - Pasteur

berkisar antara 0,29 sampai dengan 0,40 dan besarnya DS < 0,75, sehingga

lalu lintasnya masih lancar (belum jenuh).

4. Derajat kejenuhan untuk arah Pasteur - Baros dan untuk arah Baros – Pasteur

relatif hampir sama, baik pada hari kerja, hari menjelang libur dan hari libur.

5.2 Saran

Disarankan survei dilakukan pada menjelang hari libur, hari libur, dan

setelah hari libur atau hari besar nasional

Selain itu agar di dapat hasil yang lebih teliti sebaiknya pengumpulan data

di lakukan pada setiap hari, selama 12 jam baik pada hari kerja, hari menjelang

libur, dan pada hari libur.

Universitas Kristen Maranatha

(17)

64

DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum (Juni 1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). No. 036 /T/BM/1997, Jakarta.

2. Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Pembinaan Jalan Kota (1990), Panduan Survai dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas. No. 001/T/BNKT/1990

3. Divisi Perencanaan PT JASA MARGA (November 1999), Pedoman

Perencanaan Bangunan Fasilitas Tol., Jakarta

4. Morlok, E.K. (1985), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi,

terjemahan Hainim J.K., Erlangga, Jakarta.

5. Patra Bangun Nagara (2003).Studi Kecepatan dan Derajat Kejenuhan

Jalan Tol Ruas Pasteur – Baros. Tugas Akhir

6. Sugiono, Prof. DR (2005) Statistika Untuk Penelitian, CV ALFABETA,

Bandung.

7. Susilo, B.H (1998), Sistem dan Rekayasa Transportasi, Diktat Kuliah, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

8. Soehodho, S (1998), Rekayasa Lalu Lintas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Perguruan Tinggi Swasta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, masalah yang dapat diidentifikasikan adalah Bagaimana pengaruh lama pengeringan dan konsentrasi tapioka

Akan tetapi sistem penyusutan yang sedang berjalan masih menggunakan Micro tersebut banyak kendala yang dihadapi oleh pihak bidang aset dalam urusan pengolahan

Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan pembelajaran yang diajarkan oleh guru kepada siswa di kelas VII SMPN 8 Lembah Gumanti Kabupaten Solok sudah terlaksana dengan

Setia Jaya Abadi memerlukan data penjualan sebagai sumber datanya (data source) yang berasal dari berbagai tabel yang terdapat dalam database operasional perusahaan itu

Pada kegiatan awal melakukan apersepsi membahas tentang nama-nama batuan, kemudian guru mengamati keadaan siswa dan memberikan motivasi untuk belajar dengan

Gambar 17 menunjukkan bahwa nilai kekakuan, flow, serta air void pada benda uji menggunakan agregat halus dari pasir Sinabung berada pada syarat yang telah

Mitra Tim KKN-PPM UNDIP adalah petani di desa Montongsari, khususnya yang bergabung dengan Kelompok Tani Maju I dan Kelompok Tani Maju II. Kegiatan ini

Oleh karena itu, perumusan masalah pada penelitian adalah mengetahui pengaruh suhu fusi terhadap proses ekstraksi alumina dan bagaimana aktivitas aluminosilikat