• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor demografi terhadap preferensi pemilihan jenis investasi pada profesional muda di kota Denpasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis faktor demografi terhadap preferensi pemilihan jenis investasi pada profesional muda di kota Denpasar."

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

xvii ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR DEMOGRAFI

TERHADAP PREFERENSI PEMILIHAN JENIS INVESTASI PADA PROFESIONAL MUDA DI KOTA DENPASAR

Marcela Junita Rinnovi M Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor demografi terhadap pemilihan jenis investasi pada profesional muda di Kota Denpasar. Jenis investasi pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu jenis investasi real asset dan jenis investasi financial asset. Data dalam penelitian ini didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan yang bekerja pada instansi pemerintahan dan juga kantor swasta. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis crosstabulation dan analisis chi-square. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh faktor demografi terhadap pemilihan jenis investasi pada profesional muda di Kota Denpasar. Dari enam faktor demografi yang diteliti terdapat lima faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap jenis pemilihan investasi. Faktor tersebut adalah jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, jumlah anggota keluarga dan pendapatan. Namun ada satu faktor yang tidak berpengaruh terhadap pemilihan jenis investasi yaitu umur.

(2)

xviii ABSTRACT

AN ANALYSIS ON DEMOGRAPHIC FACTORS TOWARD THE CHOICE OF INVESTMENT

AMONG YOUNG PROFESSIONALS IN DENPASAR CITY

Marcela Junita Rinnovi M Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

This research was aims to know the demographic factor affecting the choice of investment for young proffesionals in Denpasar City. This research was divided the investment into two groups namely: real asset and financial asset investment. Data in this research was obtained by distributing questionnaire to employees working in govermental and private offices. The sample was collected using a purposive sampling method. Then the data was analyzed using cross tabulation and chi-square analysis. The research found that demographic factors influenced the choice of investment among young professional in Denpasar City. Out of six demographic factors observed, there were five factors significantly influenced investment kind selection. The factors were gender, profession, education, the number of family member and income. However, there one factor that did not influence an investment kind selection i.e. age.

(3)

ANALISIS FAKTOR DEMOGRAFI

TERHADAP PREFERENSI PEMILIHAN JENIS INVESTASI PADA PROFESIONAL MUDA DI KOTA DENPASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Marcela Junita Rinnovi M NIM : 122214051

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i

ANALISIS FAKTOR DEMOGRAFI

TERHADAP PREFERENSI PEMILIHAN JENIS INVESTASI PADA PROFESIONAL MUDA DI KOTA DENPASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Marcela Junita Rinnovi M NIM : 122214051

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

Motto dan Persembahan :

Fall Seven Times Stand Up Eight Times”

Jangan pernah menyerah, kamu bisa!

Skripsi Ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus, Bunda Maria, Santo Yosep dan Roh Kudus Papa (Yohanes Donbosco Sili Mado), Mama (Katarina Gelu) dan Adik tercinta (Yohanes Debrito Dua Buga Lamawato) (Alm) & (Sirilus Dua

Buga Lamawato) Rm. Hubert Hadi Setiawan Pr.

Oma (Marsia Umroh (Alm) & (Maria Somi Tokan)(Alm) dan Opa (Ignasius Nasir (Alm) & Kakek Pehang

(8)

v

TERHADAP PREFERENSI PEMILIHAN JENIS INVESTASI PADA PROFESIONAL MUDA DI KOTA DENPASAR

dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 23 Februari 2016 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulisan aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan 70).

Yogyakarta, 24 Februari 2016 Yang membuat pernyataan,

(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Marcela Junita Rinnovi M

Nomor Mahasiswa : 122214051

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“ANALISIS FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP PREFERENSI PEMILIHAN JENIS INVESTASI PADA PROFESIONAL MUDA DI KOTA DENPASAR” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 24 Februari 2016

Yang menyatakan

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor Demografi terhadap Preferensi Pemilihan Jenis Investasi pada Profesional Muda di Kota Denpasar”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dhrama Yogyakarta

3. Ibu Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

(11)

viii

6. Kepala Dinas dan seluruh jajaran karyawan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bali yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.

7. Rektor dan seluruh jajaran dosen dan karyawan Universitas Terbuka yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini. 8. Kepala Dinas dan seluruh jajaran karyawan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.

9. Pimpinan Toko Buku Gramedia Gatot Subroto dan seluruh jajaran karyawan Toko Buku Gramedia Gatot Subroto yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.

10.Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

11.Papa dan Mama yang dengan penuh kesabaran dan pengorbanan selalu membantu setiap langkah yang saya pilih.

12.Oktavia Purwitasari teman luar biasa selama masa perkuliahan. Mengajarkan kesabaran dan selalu membantu setiap kesusahan-ku. Meliyani Ester Deta dan Maria Seraphine Riang Borot, semangat! Terima kasih telah mengajarkan how to be “cuek”.

(12)

ix

14.Aisyah Permatasari dan Elisabet Ayu Purnamasari. Terima kasih telah menemaniku selama masa perlombaan yang luar biasa, terima kasih karena boleh saling percaya sehingga kita boleh punya piala!

15.Desi Ratnasari dan Longgi. Terima kasih untuk selalu menemani dalam keadaan susah, berbagi pengalaman hidup dan saling memotivasi. Kalian orang-orang hebat.

16.Lita, Clara, Jesica, Riga, Andre, Mas Iyus, Evelyn. Terima kasih untuk tetap bersama hingga akhir. Terima kasih untuk waktu, tenaga dan semangat yang luar biasa.

17.Seluruh teman –teman manajemen’12. Nama ini keramat bagi saya secara pribadi. Terima kasih telah menerima saya sebagai teman dan telah berproses bersama selama masa perkuliahan. Semangat! See u on Top! 18.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

(13)

x

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 24 Februari 2016 Penulis

(14)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

HALAMAN ABSTRAK ...xvii

B. Penelitian Terdahulu ... 28

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 30

D. Hipotesis ... ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Jenis Penelitian ... 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

C. Subjek dan Objek Penelitian... 32

D. Variabel Penelitian ... 33

E. Definisi Operasional ... 37

(15)

xii

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 40

H. Sumber Data .... ... 41

I. Teknik Pengumpulan Data ... 42

J. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA DENPASAR ... 44

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Karakteristik Responden... 55

B. Analisis Kuantitatif ... 67

C. Pembahasan ... ... 69

BAB VI PENUTUP ... ... 78

A. Kesimpulan ... ... 78

B. Saran ... ... 79

C. Keterbatasan .... ... 80

(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1 Faktor Demografi ... 34

3.2 Pengukuran Faktor Demografi ... 36

3.3 Definisi Operasional ... 37

4.1 Jumlah Desa di Kota Denpasar ... 51

4.2 Penduduk Kota Denpasar ... 53

5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 55

5.2 Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Umur Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih ... 56

5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

5.4 Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih ... 57

5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 58

5.6 Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih ... 58

5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 59

5.8 Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih ... 59

5.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 60

5.10 Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Pendidikan Terakhir Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih ... 61

(17)

xiv

5.12 Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Jumlah Anggota

Keluarga Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih ... 63 5.13 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Utama ... 64 5.14 Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Pendapatan Utama

Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih ... 65 5.15 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Memilih Investasi ... 66 5.16 Jumlah Responden Berdasarkan Alasan Memilih Investasi

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Investasi Langsung dan Tidak Langsung ... 14

2.2 Preferensi Investor Terhadap Risiko ... 26

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ... 30

4.1 Upacara Melasti ... 45

4.2 Upacara Bhuta Yadnya (Pawai Ogoh-Ogoh) ... 45

4.3 Suasana Pada Saat Hari Nyepi ... 46

4.4 Suasana Pada Saat Hari Galungan ... 48

4.5 Salah Satu Kebutuhan Pada Saat Hari Kuningan ... 49

(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner ... 84

2 Tabulasi Data ... 87

3 Hasil Perhitungan Chi-Square ... 91

4 Surat Pemerintah Provinsi Bali ... 94

5 Surat Izin Penelitian ... 95

6 Curiculum Vitae Peneliti ... 96

(20)

xvii ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR DEMOGRAFI

TERHADAP PREFERENSI PEMILIHAN JENIS INVESTASI PADA PROFESIONAL MUDA DI KOTA DENPASAR

Marcela Junita Rinnovi M Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor demografi terhadap pemilihan jenis investasi pada profesional muda di Kota Denpasar. Jenis investasi pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu jenis investasi real asset dan jenis investasi financial asset. Data dalam penelitian ini didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan yang bekerja pada instansi pemerintahan dan juga kantor swasta. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis crosstabulation dan analisis chi-square. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh faktor demografi terhadap pemilihan jenis investasi pada profesional muda di Kota Denpasar. Dari enam faktor demografi yang diteliti terdapat lima faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap jenis pemilihan investasi. Faktor tersebut adalah jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, jumlah anggota keluarga dan pendapatan. Namun ada satu faktor yang tidak berpengaruh terhadap pemilihan jenis investasi yaitu umur.

(21)

xviii ABSTRACT

AN ANALYSIS ON DEMOGRAPHIC FACTORS TOWARD THE CHOICE OF INVESTMENT

AMONG YOUNG PROFESSIONALS IN DENPASAR CITY

Marcela Junita Rinnovi M Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

This research was aims to know the demographic factor affecting the choice of investment for young proffesionals in Denpasar City. This research was divided the investment into two groups namely: real asset and financial asset investment. Data in this research was obtained by distributing questionnaire to employees working in govermental and private offices. The sample was collected using a purposive sampling method. Then the data was analyzed using cross tabulation and chi-square analysis. The research found that demographic factors influenced the choice of investment among young professional in Denpasar City. Out of six demographic factors observed, there were five factors significantly influenced investment kind selection. The factors were gender, profession, education, the number of family member and income. However, there one factor that did not influence an investment kind selection i.e. age.

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini kebutuhan manusia semakin meningkat. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat segala sesuatu berubah mengikuti zamannya dan membuat perilaku konsumtif semakin tinggi. Muncul kebutuhan–kebutuhan yang tidak terduga dengan kebutuhan dana yang besar antara lain kebutuhan akan teknologi guna mencapai eksistensi diri, kebutuhan untuk memiliki rumah atau mobil dan kebutuhan untuk hiburan. Kebutuhan–kebutuhan ini juga akan menyebabkan setiap orang termotivasi untuk mengumpulkan sejumlah dana untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan meningkatnya kebutuhan yang didukung oleh jumlah tenaga kerja produktif yang memadai, secara tidak langsung akan berdampak terhadap peningkatan standar hidup di suatu negara (Rudyanto, 2014). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka setiap orang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

(23)

2 Berencana Nasional (BKKBN) seseorang dikatakan produktif jika sudah berumur 15–64 tahun. Hal ini disebabkan pada usia 15-64 tahun tersebut seseorang dianggap sudah dapat melakukan kegiatan menghasilkan barang dan jasa secara sadar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Seorang individu mencapai masa dewasa secara resmi pada usia 18 tahun (Hurlock, 2009). Dewasa berarti secara sadar mengetahui segala risiko yang akan dihadapi ketika melakukan pengambilan keputusan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) usia produktif dibagi menjadi beberapa kategori umur diantaranya usia 15–19, 20–24, 25–29, 30–34, 35–39, 40–44, 45–49, 50–54, 55–59, dan 60+.

(24)

3 kepada setiap orang guna mendapatkan hasil yang menguntungkan di masa yang akan datang.

Investasi adalah kegiatan menanamkan uang sekarang, guna mendapatkan manfaat (balas jasa atau keuntungan) di kemudian hari. Secara umum jenis investasi dibagi menjadi dua yaitu Real Asset dan Financial Asset (Halim,2015). Real Asset merupakan aktiva berwujud yang nyata (dapat dilihat, disentuh dan dimanfaatkan secara langsung) sebagai contoh real asset ini ialah rumah, peralatan dan persediaan. Financial Asset merupakan aktiva yang dimiliki sebagai simpanan jangka panjang, yang akan digunakan di masa yang akan datang. Contoh financial aset ini ialah saham dan obligasi.Berdasarkan jenisnya investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi langsung (direct investment) dan investasi tidak langsung (indirect investment) (Halim,2015). Investasi langsung contohnya sektor riil seperti tanah, rumah, pabrik dan toko. Sedangkan, investasi tidak langsung seperti saham, obligasi, Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dan Reksa Dana Saham (RDS). Pemilihan investasi menarik untuk diteliti karena pemilihan jenis investasi juga mampu menggambarkan karakteristik setiap individu dalam menghadapi risiko. Terdapat tiga karakteristik investor terhadap risiko yaitu menghindari risiko (risk averse), netral terhadap risiko (risk neutrality) dan senang terhadap risiko (risk seeker) (Noor, 2009 ).

(25)

4 sebutan “pulau seribu pura”. Hal ini menunjukkan karakteristik masyarakat Bali yang sangat kental dengan kebudayaan. Kebudayaan ini yang mengundang Warga Negara Asing (WNA) berbondong–bondong ke Bali untuk menikmati kebudayaan tersebut dengan sajian pemandangan yang indah karena Bali juga disebut dengan Paradise Island. Kebudayaan menjadi salah satu unsur yang membangun sektor pariwisata di Bali. Sektor pariwisata merupakan jantung perekonomian di Bali. Sama halnya dengan provinsi lainya dimana roda pemerintahan selalu dijalankan dari ibu kota provinsi tersebut, maka roda pemerintahan provinsi Bali dilakukan juga di Denpasar. Arahan–arahan dari pemerintah pusat (Jakarta) tentunya akan sampai terlebih dahulu di Denpasar. Informasi mengenai segala hal tentang perekonomian Indonesia akan sampai terlebih dahulu di Denpasar sebelum kemudian disebarluaskan ke kabupaten lainnya di Bali. Perbedaan penerimaan waktu informasi dan status sebagai ibu kota provinsi membuat karakteristik tenaga kerja di Denpasar lebih peka terhadap segala jenis permasalahan ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian terdapat pengetahuan mengenai jenis–jenis investasi. Hal ini membuat peneliti menyimpulkan bahwa tenaga kerja di Kota Denpasar lebih mengetahui jenis-jenis investasi beserta return dan resikonya.

(26)

5 meningkat hingga sebesar 7,18%. Kota Denpasar, seperti halnya kota–kota lainnya di Indonesia yang merupakan ibu kota provinsi senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan penduduk serta peningkatan laju pembangunan di segala bidang. Kondisi ini, memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kota itu sendiri. Demikian pula dengan Kota Denpasar yang sebelumnya merupakan Ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Badung yang sekaligus juga merupakan Ibu kota Provinsi Daerah Tingkat I Bali mengalami pertumbuhan demikian pesatnya, terutama dalam hal peningkatan jumlah penduduk. Perkembangan jumlah penduduk juga berakibat pada peningkatan kebutuhan. Terjadinya peningkatan kebutuhan membuat orang akan termotivasi untuk melakukan kegiatan investasi.

(27)

6 faktor demografi mengambil peranan yang cukup penting. Secara lebih spesifik beberapa faktor demografi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang diantaranya jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan dan pendapatan.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor Demografi terhadap Preferensi Pemilihan Jenis Investasi pada Profesional Muda di Kota Denpasar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(28)

7 C. Batasan Masalah

1. Subjek Penelitian :

Subjek Penelitian ini adalah profesional muda di Kota Denpasar, profesional muda yang dimaksud adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Swasta yang bekerja di Kota Denpasar. Definisi profesional muda dalam penelitian ini adalah sebuah profesi dalam bidang apapun dimana seorang individu memiliki keahlian tertentu dalam bidangnya dan masih dalam rentang usia produktif.

2. Variabel Penelitian :

Penelitian ini menggunakan faktor-faktor demografi, diantaranya : a. Jenis kelamin : Laki–laki dan perempuan

b. Usia : 25–59 tahun

(29)

8 negara berkembang. Di negara maju rentang usia produktif adalah dari usia 15-64 tahun, tetapi di negara berkembang rentang usia produktif adalah dari usia 15– 59 tahun. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memilih batasan usia produktif 59 tahun sesuai dengan Negara Indonesia yang masih berstatus negara berkembang.

c. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Swasta d. Pendidikan terakhir : Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma,

Sarjana (S1), Pasca Sarjana (S2), Doktor (S3)

e. Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan dan tinggal dalam 1 rumah, didasarkan atas 3 kelompok :

1) Kelompok 1 : 1 orang 2) Kelompok 2 : 2 orang

3) Kelompok 3 : lebih dari atau sama dengan 3 orang (≥ 3 orang) f. Pendapatan : ≤ Rp 5.000.000

(30)

9 D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor demografi terhadap preferensi pemilihan jenis investasi pada profesional muda di Denpasar.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat menambah referensi bagi pembaca dan pertimbangan bagi mahasiswa yang melakukan penelitian sejenis. 2. Bagi Profesional Muda

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pemilihan jenis investasi dan pengetahuan tentang jenis–jenis investasi dan karakteristik investor, khususnya profesional muda dalam menentukan jenis investasi untuk masa depannya.

3. Bagi Peneliti

(31)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Demografi

Demografi adalah “ilmu yang mempelajari dinamika

kependudukan manusia, meliputi didalamnya ukuran, struktur dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan” (Bogue, 1973).

Serupa dengan pengertian di atas, terdapat pengertian yang menyatakan bahwa demografi merupakan suatu alat untuk mempelajari perubahan– perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik kependudukan serta perhitungan–perhitungan secara matematis dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran dan komposisi/strukturnya (Tim Penulis Lembaga Demografi UI, 2010). Selain itu, definisi demografi menurut Hauser dan Duncan (dikutip dalam Rusli, 2012) menyatakan demografi adalah studi mengenai jumlah, distribusi teritorial, komposisi penduduk dan perubahan-perubahan yang bertalian dengannya serta komponen–komponen yang menyebabkan perubahan bersangkutan dapat diidentifikasi sebagai natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian), gerak penduduk teritorial dan mobilitas sosial.

(32)

11 mengukur perubahan–perubahan yang terjadi di suatu tempat yang diakibatkan adanya natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian), migrasi, serta penuaan. Demografi mempelajari karakteristik suatu daerah yang berubah seiring dengan perkembangan zaman. Contohnya pada era terdahulu terdapat semboyan banyak anak banyak rezeki menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kelahiran, namun pada era sekarang ini semboyan 2 anak lebih baik mulai menjamur dan pemerintah pun turut serta melakukan gerakan untuk dapat mengurangi populasi penduduk di Indonesia. Tentu hal ini akan berpengaruh pada karakteristik jumlah penduduk di suatu daerah.

2. Investasi

a. Definisi Investasi

(33)

12 daya lain dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Pendapat lain menyatakan bahwa investasi adalah as the purchase of any asset, real or financial, that offers a profit in the form of a capital gain and interest or dividend income. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Hartono, 2014).

b. Jenis–Jenis Investasi

Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu : investasi pada aset–aset finansial (financial assets) dan investasi pada asetaset riil (real assets) (Hartono, 2014). Investasi pada aset–aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset–aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.

(34)

13 Tetap/RDPT. High risk asset atau aset dengan risiko tinggi seperti Reksa Dana Saham/RDS, dan Saham.

c. Tujuan Investasi

Setiap orang melakukan investasi tentunya dengan harapan untuk meningkatkan dana atau sumberdaya lainnya yang telah disimpan di awal. Secara lebih khusus, ada beberapa alasan seseorang melakukan investasi, antara lain sebagai berikut (Tandelilin,2010)

1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang. Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

2) Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.

(35)

14 d. Tipe–Tipe Investasi

Berdasarkan tipenya investasi dibagi menjadi 2 tipe, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan–perusahaan lain. Berikut ini adalah bagan ilustrasi hubungan antara investasi langsung dan tidak langsung (Hartono,2014).

Gambar 2.1

Investasi Langsung dan Tidak Langsung

Investor Perusahaan

Investasi

Aktiva – aktiva Keuangan Investasi

tidak langsung

Investasi langsung

(36)

15 1) Investasi Langsung

Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual–belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market) (Hartono,2014). Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual–belikan. Aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual–belikan biasanya diperoleh melalui bank komersial. Aktiva–aktiva ini dapat berupa tabungan atau sertifikat deposito.

Aktiva yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market) berupa aktiva yang mempunyai risiko gagal kecil, jatuh temponya pendek dengan tingkat cair yang tinggi. Contoh aktiva ini dapat berupa Treasury-bill (T-bill) yang banyak digunakan di penelitian keuangan sebagai proksi return bebas risiko (risk–free rate of return). Contoh lain adalah sertifikat deposito yang dapat dinegosiasi. Istilah negosiasi berarti dapat dijual kembali.

(37)

16 perusahaan) dan convertible bond (obligasi yang dapat dikonvesikan ke saham). Aktiva yang dapat diperjual-belikan di equity market adalah preferred stock dan common stock.

Opsi (option) dan futures contract merupakan surat–surat berharga yang diperdagangkan di pasar turunan (derivative market). Disebut dengan surat–surat berharga turunan (derivative) karena nilainya merupakan jabaran dari surat berharga lain yang terkait. Opsi dapat berupa put and call options. Put option memberi hak kepada pemegangnya untuk menjual sejumlah saham perusahaan dalam kurun waktu tertentu dengan harga yang sudah ditetapkan. Sedangkan call option memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah saham perusahaan dalam kurun waktu tertentu dengan harga yang sudah ditetapkan.

Tipe lain dari opsi adalah waran (warrant). Waran adalah suatu hak yang diberikan kepada pemegangnya untuk membeli saham dari perusahaan bersangkutan dengan harga tertentu dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Nilai dari waran merupakan jabaran (turunan) dari harga saham yang terkait. Jenis investasi langsung selanjutnya adalah futures contract. Futures contract merupakan persetujuan untuk menyediakan aktiva di masa mendatang dengan harga pasar yang sudah ditentukan di muka. Aktiva yang diperdagangkan umumnya adalah komoditi hasil bumi.

Macam–macam investasi langsung dapat dirangkum sebagai berikut ini (Hartono,2014).

(38)

17 (1) Tabungan

(2) Deposito

b) Investasi langsung dapat diperjual–belikan. (1) Investasi langsung di pasar uang.

(a) T-bill

(b) Deposito yang dapat dinegosiasi. (2) Investasi langsung di pasar modal.

(a) Surat–surat berharga pendapatan tetap (fixed–income securities)

i) T-bond.

ii) Federal agency securities. iii) Municipal bond.

iv) Corporate bond. v) Convertible bond.

(b) Saham–saham (equity securities)

i) Saham preferen (preferred stock). ii) Saham biasa (common stock). (3) Investasi langsung di pasar turunan.

(a) Opsi.

(39)

18 2) Investasi Tidak Langsung

Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat–surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolio (diharapkan portofolionya optimal) dan menjualnya secara eceran kepada publik dalam bentuk saham–sahamnya.

Investasi tidak langsung lewat perusahaan investasi ini menarik bagi investor paling tidak karena dua alasan utama, yaitu (Hartono,2014).

a) Investor dengan modal kecil dapat menikmati keuntungan karena pembentukan portofolio. Jika investor ini harus membuat portofolio sendiri, maka dia harus membeli beberapa saham dalam jumlah yang cukup besar nilainya. Investor yang tidak mempunyai dana cukup untuk membentuk portofolio sendiri dapat membeli saham yang ditawarkan oleh perusahaan investasi ini.

b) Membentuk portofolio yang membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang mendalam. Investor awam yang kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman tidak akan dapat membentuk portofolio yang optimal, tetapi dapat membeli saham yang ditawarkan oleh perusahaan investasi yang telah membentuk portofolio optimal.

(40)

19 Unit investment trust merupakan trust yang menerbitkan portofolio yang dibentuk dari surat–surat berharga berpenghasilan tetap (misalnya bond) dan ditangani oleh kepercayaan independen. Sertifikat portofolio ini dijual kepada investor sebesar nilai bersih total aktiva yang tergabung didalam portofolio ditambah dengan komisi. Investor dapat menjual balik sertifikat ni kepada trust sebesar nilai bersih sertifikat tersebut (net asset value atau NAV). Besarnya NAV per–sertifikat adalah total nilai pasar dari sekuritas– sekuritas yang tergabung di portofolio dikurangi dengan biaya–biaya yang terjadi dan dibagi dengan jumlah sertifikat yang diedarkan.

Closed-end investment companies merupakan perusahaan investasi yang hanya menjual sahamnya dalam jumlah tetap yaitu sebanyak saat penawaran perdana (initial public offering) saja. Biasanya perusahaan investasi ini tidak menawarkan lagi tambahan lembar saham, kecuali jika ada penawaran publik berikutnya. Lembar saham yang sudah beredar dari penawaran perdana diperdagangkan di pasar sekunder (stock exchange) dengan harga pasar yang terjadi di pasar bursa.

(41)

20 Perusahaan investasi ini masih terus menjual kepemilikan portofolionya kepada investor. Juga pemegang kepemilikan portofolionya dapat menjual kembali kepemilikan portofolionya ke perusahaan reksadana bersangkutan. Dengan demikian, perusahaan reksadana ini mempunyai besarnya portofolio yang berubah–ubah di pasar modal. Nilai total portofolio yang dibentuk disebut dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB).

Ditinjau dari aktiva yang diinvestasikan, reksadana dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam berikut ini (Hartono, 2014).

(1) Reksadana pasar uang (money market mutual fund)

Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva–aktiva surat berharga utang jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari satu tahun. (2) Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual fund)

Reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva obligasi dan sisanya dapat berupa aktiva lain, misalnya saham. Tujuannya untuk membentuk portofolio yang lebih aman.

(3) Reksadana saham atau reksadana ekuitas (equity mutual fund).

Reksadana ini berisi paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya dapat berupa aktiva lain, misalnya obligasi. Tujuannya untuk menghasilkan return yang tinggi.

(4) Reksadana campuran (mixed mutual fund)

(42)

21 (5) Reksadana terproteksi (protected mutual fund).

Reksadana terproteksi memproteksi investor dari kerugian penurunan nilai investasinya. Proteksi ini dilakukan oleh reksadana dengan cara memasukkan obligasi yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek ke dalam portofolionya. Obligasi jatuh tempo akan membayar utuh sebesar nilai nominalnya.

e. Karakteristik Investasi

(43)

22 saat berakhirnya suatu tahun akan dapat menghasilkan keuntungan yang menjadikan jumlah total yang tersedia saat berakhir investasi tersebut lebih besar dibanding investasi awal. Konsep tersebut juga berlaku untuk memilih investasi dalam aset riil (Halim, 2015).

f. Proses Investasi

Langkah-langkah yang seharusnya dilakukakan investor dalam melakukan investasi dalam sekuritas. Berikut adalah langkah–langkah proses investasi (Husnan, 1993).

1) Menentukan kebijakan investasi

Dalam hal ini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi, maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar–besarnya. Investor harus menyadari bahwa ada kemungkinan menderita rugi. Jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.

2) Analisis sekuritas

(44)

23 analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga di masa yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang. Analisis fundamental berupaya mengidentifi-kasikan prospek perusahaan (lewat analisis terhadap faktor– faktor yang mempengaruhinya) agar bisa memperkirakan harga saham di masa yang akan datang.

3) Pembentukan portofolio

Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas–sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing–masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (dengan kata lain pemoda melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung.

4) Melakukan revisi portofolio

Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya, dengan maksud kalau perlu melakukan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Jika dianggap bahwa portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, maka pemodal bisa melakukan perubahan terhadap sekuritas – sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. 5) Evaluasi kinerja portofolio

(45)

24 diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Oleh karena itu diperlukan standar pengukurannya.

Pada dasarnya dalam melakukan proses investasi baik investasi pada financial asset maupun real asset memiliki langkah–langkah yang sama. Yang membedakannya hanya pada proses analisis investasi. Jika pada financial asset menggunakan analisis penilaian saham biasa, obligasi, dan yang lainnya maka pada real asset harus memperhatikan nilai waktu dari uang atau time value of money. Salah satu teknik analisis investasi terbaik di aset riil adalah yang melibatkan pendiskontoan aliran kas bersih. Teknik ini menetapkan jumlah perolehan kembali seluruh investasinya.

3. Risiko

a. Pengertian Resiko

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) risiko memliki arti akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Sama halnya dalam melakukan investasi, risiko dalam berinvestasi dapat memiliki pengartian sebagai suatu akibat yang dapat merugikan investor.

(46)

25 b. Sifat Investor terhadap Risiko

Dalam menghadapi risiko investasi terdapat tiga jenis sifat investor dalam menghadapi risiko. Preferensi investor terhadap risiko dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut (Halim, 2015).

1) Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker) 2) Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality) 3) Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter)

(47)

26 Gambar 2.2

Preferensi Investor Terhadap Risiko

Pada gambar tersebut tampak bahwa bagi investor yang suka terhadap risiko (risk seeker) ditunjukkan oleh perubahan imbal hasil (return) dari A1 ke A2 lebih kecil dari perubahan risiko dari β1 ke β2. Sebaliknya, investor yang tidak suka

terhadap risiko (risk averter) ditunjukkan oleh perubahan imbal hasil dari C1 ke C2 lebih besar dari perubahan risiko dari β1 ke β2. Sementara itu, investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality) ditunjukkan oleh perubahan imbal hasil dari B1 ke B2 sama dengan perubahan risiko dari β1 ke β2.

Risk Averter

Risk Neutrality

Risk Seeker

Risk β2

β1 0

A2

A1 B1 C1 C2

(48)

27 c. Jenis Risiko Investasi

Dalam menghadapi beberapa risiko investasi terdapat beberapa jenis risiko investasi yang mungkin timbul dan perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi. Berikut beberapa jenis risiko investasi (Halim, 2015).

1) Risiko bisnis (business risk), merupakan risiko yang timbul akibat menurunnya profitabilitas perusahaan eminten.

2) Risiko likuiditas (liquidity risk), risiko ini berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.

3) Risiko suku bunga (interest rate risk), merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar. Biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga–harga instrumen di pasar modal. 4) Risiko pasar (market risk), merupakan risiko yang timbul akibat kondisi

(49)

28 memengaruhi semua saham secara sistematis sehingga imbal hasil pasar menjadi berfluktuasi.

5) Risiko daya beli (purchasing power-risk), merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi, di mana perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan ataupun bunga yang diperoleh dari investasi. Oleh karena itu perubahan tingkat inflasi yang mempengaruhi daya beli dapat menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil.

6) Risiko mata uang (currency risk), merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik (misalnya, Rupiah) dengan mata uang negara lain (misalnya, dolar Amerika).

Risiko–risiko tersebut satu sama lain tidak saling berhubungan, tetapi dapat terjadi secara bersamaan. Risiko bisnis, risiko likuiditas dan risiko suku bunga termasuk risiko yang dapat dihindari (unsystematic risk), sedangkan pasar, risiko daya beli dan risiko mata uang termasuk risiko utama yang tidak dapat dihindari (systematic risk).

B. Penelitian Terdahulu

(50)
(51)

30 C. Kerangka Konseptual Penelitian

Dari uraian tersebut dapat digambarkan secara sistematis tentang pengaruh Faktor Demografi Terhadap Pemilihan Jenis Investasi Pada Profesional Muda di Denpasar adalah sebagai berikut :

(52)

31 D. Hipotesis

Kelahiran, kematian, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan dan pendapatan seseorang dapat mempengaruhi terbentuknya karakteristik setiap individu. Karakteristik tersebut akan mempengaruhi setiap keputusan yang akan diambil oleh yang bersangkutan dalam setiap keputusan kehidupan, sama halnya dengan keputusan dalam kegiatan perekonomian khususnya pemilihan jenis investasi. Beberapa penelitian sebelumnya (Cahyadi, 2010; Kusumawati, 2013; Saputra & Anastasia, 2013; Rudyanto, 2014) menyimpulkan bahwa faktor demografi mempengaruhi pemilihan jenis investasi. Jenis investasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah investasi Real Asset dan Financial Asset.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti membuat hipotesis sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh faktor demografi terhadap preferensi pemilihan jenis investasi pada profesional muda di Denpasar. Ha : Ada pengaruh fakor demografi terhadap preferensi pemilihan

(53)

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong jenis penelitian eksploratori. Tujuan dari penelitian eksploratori adalah untuk melakukan penjelajahan atau penjajakan agar lebih mengenal dan mengetahui gambaran mengenai suatu gejala sosial (Silalahi, 2010). Tipe penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan “apa”. Penelitian ini akan menggunakan kuesioner dalam hal mengumpulkan data.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di kota Denpasar. 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2015–Desember 2015.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

(54)

33 2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah faktor demografi yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan dan pendapatan serta jenis investasi yang tergolong ke dalam real asset dan financial asset.

D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel

Pada penelitian ini akan diamati dan dianalisis variabel yang dianggap berkaitan erat dengan tujuan penelitian. Variabel penelitian tersebut adalah faktor-faktor demografi sebagai variabel bebas (variabel independen) dan jenis investasi sebagai variabel terikat (variabel dependen).

2. Definisi Variabel a. Faktor Demografi

(55)
(56)

35 b. Jenis Investasi

Jenis investasi yang digunakan adalah pilihan investasi berdasarkan 2 kelompok yaitu real asset dan financial asset. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala nominal, dengan menggunakan variabel pengukuran sebagai berikut :

1) Real Asset

2) Financial Asset

3. Pengukuran Variabel

(57)

36 ukuran terbaik untuk qualitative attributes. Skala nominal juga dikenal sebagai categorical scales, menggambarkan jumlah kejadian dalam tiap kelas atau kategori variabel yang diteliti (Silalahi, 2010). Skor yang bernilai 1 atau 2 tidak menunjukkan adanya perbedaan, tetapi hanyalah sebuah simbol bagi setiap kategori. Dalam setiap kategori dalam penelitian ini bernilai sama.

a. Pengukuran faktor demografi dan jenis investasi : Tabel 3. 2

Pengukuran Faktor Demografi

Variabel Kategori Skor

(58)

37 Tabel 3. 2

Pengukuran Faktor Demografi (Lanjutan)

Variabel Kategori Skor

Jumlah anggota keluarga

b. Jenis Investasi, berikut adalah pengukurannya : 1) Real Asset : skor 1 2) Financial Asset : skor 2

E. Definisi Operasional

Berkaitan dengan penelitian maka definisi operasional dari tiap variabel dibuat sebagai berikut :

Tabel 3.3 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional

(59)

38 Tabel 3.3

Definisi Operasional (Lanjutan)

No Variabel Definisi Operasional

3 Usia Usia / Umur responden

4 Pendidikan Pendidikan yang menunjang pekerjaan

6 Pekerjaan Kegiatan menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup

7 Pendapatan Penghasilan bersih yang didapatkan dalam 1 bulan

8 Jenis Investasi

Bentuk – bentuk penundaan konsumsi yang dipilih guna mendapatkan return yang sesuai dengan harapan investor

9 Real Asset

Adalah aset yang berbentuk nyata seperti tanah, pabrik, rumah dan sebagainya

10 Tanah Salah satu bentuk investasi yang tergolong dalam real asset 11 Hotel Salah satu bentuk investasi yang

tergolong dalam real asset 12 Rumah Salah satu bentuk investasi yang

tergolong dalam real asset 13 Rental mobil / sepeda

motor

Salah satu bentuk investasi yang tergolong dalam real asset 14 Emas Salah satu bentuk investasi yang

tergolong dalam real asset 15 Pabrik Salah satu bentuk investasi yang

tergolong dalam real asset 16 Perkebunan / sawah Salah satu bentuk investasi yang

tergolong dalam real asset 17 Financial Asset

Aset tidak berwujud yang digunakan untuk simpanan jangka panjang seperti deposito, obligasi, saham dan sebagainya

18 Deposito Salah satu bentuk investasi yang tergolong dalam financial asset 19 Saham Salah satu bentuk investasi yang

(60)

39 Tabel 3.3

Definisi Operasional (Lanjutan)

No Variabel Definisi Operasional

20 Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)

Salah satu bentuk investasi yang tergolong dalam financial asset 21 Obligasi Salah satu bentuk investasi yang

tergolong dalam financial asset 22 Reksa Dana Pendapatan

Tetap (RDPT)

Salah satu bentuk investasi yang tergolong dalam financial asset 23 Reksa Dana Saham

(RDS)

Salah satu bentuk investasi yang tergolong dalam financial asset

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

(61)

40 2. Sampel

Sugiyono (1997) memberikan pernyataan mengenai definisi dari sampel penelitian. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dari penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Swasta usia produktif yang bekerja di kota Denpasar, memiliki usia 25–59 tahun. Ukuran sampel ditentukan menurut ketentuan Slovin dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Siregar,2013) :

Keterangan :

n : ukuran sampel N : ukuran populasi

e : tingkat kesalahan atau toleransi ketidak telitian peneliti, (peneliti menetapkan tingkat kesalahan (α) sebesar 10%. Dengan demikian hasil perhitungan jumlah responden dalam penelitian ini berdasarkan ketentuan Slovin adalah sebagai berikut :

(62)

41 responden. Peneliti membulatkan jumlah responden tersebut menjadi 100 responden.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti yaitu sampel non probabilitas. Dalam pemilihan sampel nonprobabilitas, elemen dalam populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi subjek dalam sampel. Pemilihan unit sampling didasarkan pada pertimbangan atau penilaian subjektif dan tidak pada penggunaan teori probabilitas. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling., Purposive sampling merupakan metode penetapan sampel berdasarkan pada kriteria–kriteria tertentu (Siregar, 2013). Dalam penelitian ini digunakan beberapa kriteria dalam menentukan sampel diantaranya batasan usia (25– 59 tahun), pekerjaan (PNS dan Pegawai Swasta) dan pendidikan (SMA, Diploma, S1, S2, S3).

H. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah suatu objek atau dokumen original yang disebut “first-hand information. Data ini dikumpulkan dari situasi

(63)

42 secara tidak langsung dengan melihat laporan yang telah disusun sebagai arsip. Data sekunder yang peneliti gunakan seperti Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Walikota Denpasar tahun 2010, 2011, 2013 serta data–data hasil laporan dari Badan Pusat Statistik mengenai perkembangan ekonomi suatu provinsi dan jumlah penduduk berdasarkan usia.

I. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah salah satu bagian terpenting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan dijawab responden, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006). Kuesioner tersebut akan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai swasta yang bekerja di kota Denpasar.

J. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik analisis sebagai berikut :

Uji Chi Square (X2)

(64)

43 hubungan dari kategori–kategori tersebut akan dilihat kebebasan dari variabel kategori. Chi square digunakan untuk menguji hipotesis komparatif (menguji perbedaan) rata–rata k sampel independen dengan setiap sampel terdapat beberapa kelas atau kategori (Sugiyono, 2007). Berikut ini adalah rumus dari Chi square :

Dengan derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar : d.f = k-1

Notasi :

X2 = koefisien Chi Square k = jumlah kategori

Oi = jumlah observasi dalam satu kategori ke-i

(65)

44

BAB IV

GAMBARAN UMUM KOTA DENPASAR

A. Profil Kota Denpasar

Kota Denpasar pada awalnya merupakan pusat Kerajaan Badung yang tetap menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung setelah Negara Kesatuan Republik Indonesia dideklarasikan pada tahun 1945. Sejak tahun 1958, kota denpasar menjadi pusat pemerintahan Provinsi Daerah Tingkat I Bali. Sejak menjadi pusat pemerintahan, baik Pemerintahan Daerah Tingkat II Badung maupun menjadi Ibu Kota Provinsi Daerah Tingkat I Bali, Kota Denpasar mengalami pertumbuhan yang pesat, baik dalam lingkungan fiskal maupun lingkungan sosial dan budaya.

B. Kebudayaan

Bali adalah provinsi yang terkenal hingga ke seluruh dunia. Salah satu hal yang menjadi daya tarik dari provinsi ini adalah kebudayaannya. Bali memiliki banyak tradisi unik yang dipercayai memiliki kegunaan untuk menjaga keseimbangan antara alam dan manusia. Kebudayaan dan tradisi ini dijalankan sesuai dengan hari raya keagamaan agama Hindu. Berikut adalah beberapa hari raya besar keagamaan dari agama Hindu :

1. Hari Raya Nyepi

(66)

45 a. Melis/Melasti, adalah hari baik untuk mengadakan pembersihan atau penyucian segala sarana dan prasarana perangkat alat-alat yang dipergunakan untuk persembahyangan. Melis biasanya dilakukan dilaut dengan tujuan memohon tirtha amertha (air kehidupan) dan tirtha pembersihan kehadapan Hyang Widhi Wasa (Tuhan Maha Kuasa).

Gambar 4.1 Upcara Melasti

b. Upacara Bhuta Yadnya (Tawur atau Meracu) disebut juga dengan pengerupukan yang bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur kejahatan yang merusak kesejahteraan umat manusia.

Gambar 4.2

(67)

46 c. Sipeng (Hari Nyepi) disebut juga tahun baru Caka, pada hari ini umat Hindu melakukan tapa, bratha, yoga, Samadhi selama satu hari penuh atau 24 jam. Hal ini dilakukan untuk mengekang hawa nafsu, salah satu yang dilakukan adalah tidak makan dan minum. Pemadaman nafsu – nafsu ini juga dilakukan dengan tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelangun). Pada hari raya Sipeng ini umat hindu menyucikan diri dan memusatkan pikiran dengan mengendalikan segala nafsu, berpuasa, bertapa/Samadhi dan menciptakan ketenangan serta kedamaian sehingga pikiran bisa bergerak menjelajahi atau meneliti kembali segala perbuatan yang diperbuat di masa lalu.

Gambar 4.3

Suasana Pada Saat Hari Nyepi

(68)

47 2. Hari Ciwaratri

Hari Ciwaratri jatuh pada Purwanining Tilem Ke-7, yaitu sehari sebelum bulan mati sekitar bulan Januari. Pada hari ini umat Hindu melakukan puasa dan Samadhi dengan maksud untuk memperoleh pengampunan dari Hyang Widhi Wasa. Hari Ciwaratri juga disebut sebagai hari Penjagaran.

3. Hari Galungan

(69)

48 Gambar 4.4

Suasana Pada Saat Hari Galungan

4. Hari Kuningan

(70)

49 Wasa. Pada hari ini kita membuat tamiang, endongan dan kolem yang dipasang pada Padmasana. Sanggah (Merajan) dan Penjor. Tamiang ini adalah simbol alat penangkis dari serangan, endongan adalah simbul tempat makanan karena itu endongan berisi buah-buahan, tebu, tumpeng serta lauk pauknya, dan kolem merupakan simbul tempat istirahat atau tidur. Upacara persembahyangan hari kuningan harus sudah selesai sebelum tengah hari.

Gambar 4.5

Salah Satu Kebutuhan Pada Saat Hari Kuningan

5. Hari Purnama dan Tilem

(71)

50 yang merupakan hari Suci yang harus dirayakan oleh umat Hindu untuk memohon anugrah dan rahmat serta keselamatan dan kesucian lahir batin.

6. Hari Saraswati

Hari Saraswati adalah hari raya untuk memuja Hyang Widhi dalam manifestasinya dan kekuatannya menciptakan ilmu pengetahuan dan ilmu kesucian. Hari Raya Saraswati merupakan piodalan Sang Hyang Aji Saraswati atau turunnya Weda yang dirayakan setiap hari sabtu Umanis Wuku Watugunung, yang jatuhnya setiap 210 hari sekali. Kekuatan Hyang Widhi dalam Manifestasin-Nya menurunkan Ilmu pengetahuan dilambangkan dengan seorang “Dewi”. Dewi Saraswati merupakan Dewi

ilmu pengetahuan Suci, karena itu bagi para arif bijaksana, pelajar dan kaum cendikiawan, saraswati ini merupakan hari penting untuk memuja kebesaran hyang Widhi atas segala Ilmu pengetahuan suci yang telah dianugrahkan itu.

7. Hari Raya Pagarwesi

(72)

51 Widhi Wasa. Kata pagarewesi memiliki arti pagar yang terbuat dari besi. Pada hari ini biasanya alat-alat transportasi juga turut didoakan seperti mobil, motor dan sebagainya.

Hari raya besar Agama Hindu di atas selalu dirayakan oleh masyarakat provinsi Bali secara serempak di seluruh kabupaten yang berada di Bali termasuk Kota Denpasar. Banyaknya hari raya besar di Bali ini juga turut menciptakan gaya hidup bagi masyarakatnya.

C. Lokasi dan Geografi

Denpasar secara administratif memiliki 4 wilayah Kecamatan, 43 Desa/Kelurahan. Masing–masing sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jumlah Desa di Kota Denpasar

Kecamatan Jumlah Desa/ Kelurahan

Denpasar Selatan 10 Desa

Denpasar Timur 11 Desa / Kelurahan

Denpasar Barat 11 Desa / Kelurahan

Denpasar Utara 11 Desa / Kelurahan

(73)

52 pemukiman, perkantoran sungai, dan lain – lain. Berikut adalah peta dari Kota Denpasar :

Gambar 4.6 Peta Kota Denpasar

Menurut letak geografis kota Denpasar berada antara 08 35’ 31” – 08 44, 49” lintang selatan dan 115 10’ 23” –115 16’ 27” bujur timur. Batas wilayah

untuk Kota Denpasar adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Mengwi dan Abiansemal (Kabupaten Badung) Sebelah Timur : Kecamatan Sukawati (Kabupaten Gianyar) dan Selat Badung

Sebelah Selatan : Kecamatan Kuta Selatan (Kabupaten Badung) dan Teluk Benoa

(74)

53 D. Penduduk

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, penduduk Kota Denpasar pada tahun 2014 berjumlah 863.600 jiwa yang terdiri dari 440.900 penduduk laki – laki (51,05%) dan 422.700 penduduk perempuan (48,95%). Berikut data jumlah penduduk di setiap kecamatan Kota Denpasar :

Tabel 4.2

Penduduk Kota Denpasar

Kecamatan Jumlah Penduduk Persentase

Denpasar Selatan 273.090 jiwa 31,62%

Denpasar Barat 250.440 jiwa 29%

Denpasar Utara 191.180 jiwa 22,14%

(75)

54

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan karakteristik responden, analisis data dan pembahasannya. Dalam proses pengumpulan data tersebut, penulis membuat kuesioner yang akan diberikan dan diisi oleh Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Swasta yang bekerja di Kota Denpasar. Kuesioner disebarkan pada tanggal 16 November 2015 pada beberapa dinas dan kantor. Berikut adalah dinas dan kantor yang menjadi tempat penelitian penulis :

1. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar (Jl Mulawarman No.2, Denpasar Tim., Kota Denpasar)

2. Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Denpasar (Jl. Cokorda Agung Tresna, Denpasar)

3. Universitas Terbuka Denpasar (Jl. Gurita, Denpasar Selatan) 4. Gramedia Gatot Subroto (Gatot Subroto Tengah No. 22)

Pada saat pengisian kuesioner, penulis tidak dapat melihat langsung keadaan yang sebenarnya, karena penyebaran dan pengisian kuesioner dilakukan oleh atasan langsung kepada karyawan, sehingga selama penelitian ini penulis tidak benar – benar dapat melakukan pendampingan sampai kuesioner selesai diisi. Penelitan ini dilakukan untuk mengetahui pemilihan jenis investasi pada profesional muda di Kota Denpasar.

(76)

55 dan alasan memilih jenis investasi. Pada bagian analisis data kuantitatif pengujian uji yang dilakukan adalah uji analisis data dengan menggunakan Crosstabulation dan Chi Square.

A. Karakteristik Responden 1. Umur

Responden dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan umur, yaitu:

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase (%)

25 – 31 21 21

32 - 38 27 27

39 – 45 30 30

46 – 52 16 16

53 – 59 6 6

Total 100 100

Sumber: data primer diolah

(77)

56 Tabel 5.2

Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Umur Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih

Umur Jenis Investasi Total

Real Asset Financial Asset

25-31 15 6 21 39-45 sebagian besar responden memilih investasi pada real asset. Sedangkan khusus responden dengan usia 46-52, cenderung memilih jenis investasi financial asset.

2. Jenis Kelamin

Responden dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan jenis kelamin, yaitu:

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 51 51

Perempuan 49 49

Total 100 100

(78)

57 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden terbanyak dalam penelitan ini adalah laki-laki dengan jumlah 51 orang (51%). Salah satu alasannya adalah jumlah penduduk laki-laki kota Denpasar lebih besar dari jumlah penduduk perempuan. Menurut data statistik dari Denpasar Dalam Angka 2015 jumlah penduduk laki-laki sebesar 440.900 orang sedangkan jumlah penduduk perempuan sebesar 422.700 orang. Berikut ini adalah data yang menunjukkan jumlah responden berdasarkan karakteristik jenis kelamin terhadap jenis investasi yang dipilih :

Tabel 5.4

Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih

Jenis Kelamin Jenis Investasi Total Real Asset Financial Asset

Laki-laki 24 27 51

Perempuan 36 13 49

Total 60 40 100

Sumber: data primer diolah

(79)

58 financial Asset sedangkan perempuan cenderung memilih investasi real asset.

3. Status Pernikahan

Responden dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan status pernikahan, yaitu:

Tabel 5.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Jumlah Persentase (%)

Sudah Menikah 49 49

Belum Menikah 51 51

Total 100 100

Sumber: data primer diolah

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa status sebagian besar responden adalah belum menikah dengan persentase sebesar 51%. Berikut ini adalah data yang menunjukkan jumlah responden berdasarkan karakteristik status pernikahan terhadap jenis investasi yang dipilih :

Tabel 5.6

Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Status Pernikahan Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih

Status Pernikahan Jenis Investasi Total Real Asset Financial Asset

Sudah Menikah 36 13 49

Belum Menikah 24 27 51

Total 60 40 100

Sumber: data primer diolah

(80)

59 dengan status belum menikah sebanyak 27 orang (67.5%) memilih jenis investasi pada financial asset sedangkan responden yang sudah menikah hanya sebesar 13 orang (32,5%) yang memilih jenis investasi financial asset. Dari total 49 responden yang sudah menikah 36 orang diantaranya memilih jenis investasi pada real asset. Sedangkan untuk responden yang belum menikah dari 51 responden, 24 orang diantaranya memilih jenis investasi real asset.

4. Pekerjaan

Responden dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan pekerjaan, yaitu:

Tabel 5.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Pegawai Negeri Sipil 54 54

Pegawai Swasta 46 46

Total 100 100

Sumber: data primer diolah

(81)

60 Tabel 5.8

Jumlah Responden Berdasarkan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Jenis Investasi yang Dipilih

Pekerjaan Jenis Investasi Total

Real Asset Financial Asset

PNS 26 28 54

Pegawai Swasta 34 12 46

Total 60 40 100

Sumber: data primer diolah

Pada karakteristik ini responden yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) lebih memilih jenis investasi pada financial asset sedangkan untuk responden yang bekerja sebagai Pegawai Swasta lebih memilih jenis investasi real asset. 28 orang responden (51.8%) yang bekerja sebagai PNS memilih jenis investasi financial asset dan 26 orang responden (48.2%) lainnya memilih jenis investasi pada real asset. Sedangkan responden yang bekerja sebagai Pegawai Swasta memiliki perbedaan dengan responden yang bekerja sebagai PNS. Responden yang bekerja sebagai Pegawai Swasta sebanyak 34 orang responden (73.9%) memilih investasi pada real asset dan hanya 12 orang responden (26.1%) saja yang memilih jenis investasi financial asset.

5. Pendidikan Terakhir

Gambar

Tabel    Judul
Gambar    Judul
Gambar 2.1 Investasi Langsung dan Tidak Langsung
Gambar 2.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 1.1 Keterkaitan Antara foreign direct investment , Inflasi, Perdagangan Internasional, dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Klaten (angka sementara) adalah 1.129.862 jiwa, terdiri atas penduduk bertempat tinggal tetap

Kelayakan ini didasarkan pada hasil uji coba, baik uji coba skala kecil maupun skala besar dengan rata-rata penilaian guru dan siswa lebih dari 91,34% Dengan demikian, LKPD

Situasi yang ideal tersebut akan terwujud apabila pemasar mengetahui kebutuhan dan hal apa yang diinginkan oleh pelanggan sehingga ia dapat mengambil langkah yang

Dari hasil penelitian agroindustri ini mengalami pesanan khusus dan peningkatan produksi pada saat hari-hari besar seperti hari Natal dan Idul fitri. Namun

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan dari penelitian ini yaitu: (1)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model matematik untuk melakukan simulasi dan menduga sebaran ,suhu pad a penukar panas jenis pipa vertikal serta

Maybelline diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan pelayanan terhadap international brand image dan atribut produk karena mempunyai pengaruh yang dominan