• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rasio Laba dan Rasio Arus Kas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2005.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Rasio Laba dan Rasio Arus Kas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2005."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to understand the influence of earnings ratio and cash flow ratio partially and simultaneously to the stock price on manufacture companies listed in Bursa Efek Indonesia period 2003-2005. The sampling method used is purposive sampling. Number of companies that serve as the sample with the criteria is 19 companies in 2003, 17 companies in 2004, and 16 companies in 2005. This research used the quantitative method. The data collected is of secondary data such as financial data and stock closing price last year. Analysis method used is multiple linier regression analysis.

The result partially of the research show that only earnings per share affecting stock price, while other earnings ratio and cash flow ratio not have affect on stock price. Simultaneously, earnings ratio and cash flow ratio significant influence to stock price. This indicated that investors used earnings ratio and cash flow ratio simultaneously as judgment basic in purchasing stock.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio laba dan rasio arus kas secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2005. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah perusahaan yang dijadikan sebagai sampel sesuai dengan kriteria adalah 19 perusahaan di tahun 2003, 17 perusahaan di tahun 2004, dan 16 perusahaan di tahun 2005. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data laporan keuangan dan harga saham penutupan (closing price) akhir tahun. Metode analisis yang digunakan ialah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa hanya earnings per share yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel rasio laba lainnya dan rasio arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara simultan, rasio laba dan rasio arus kas berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa para investor menggunakan rasio laba dan rasio arus kas secara bersama-sama sebagai dasar pertimbangan di dalam pembelian saham.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vii

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 8

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 9

1.4. Kegunaan Penelitian... 9

1.5. Kontribusi Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Analisis Laporan Keuangan... 11

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan... 14

2.1.3. Sifat dan Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan... 15

2.1.4. Metode dan Teknik Analisis... 17

2.1.5. Pemakai Analisis Laporan Keuangan... 18

2.2. Analisa Rasio Keuangan... 20

2.2.1. Pengertian Analisa Rasio Keuangan... 20

2.2.2. Manfaat Rasio Keuangan... 21

2.2.3. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio... 21

2.2.4.Penggolongan Rasio Keuangan... 23

2.3. Laba... 25

2.3.1. Pengertian Laba... 25

2.3.2. Tujuan Pelaporan Laba... 26

2.3.3. Rasio Laba... 26

2.4. Laporan Arus Kas... 28

2.4.1. Pengertian Laporan Arus Kas... 28

2.4.2. Manfaat Laporan Arus Kas... 28

2.4.3. Keterbatasan Laporan Arus Kas... 29

2.4.4. Analisis Arus Kas... 29

2.4.5. Rasio Arus Kas... 31

2.4.5.1. Rasio Kecukupan (Sufficiency Ratio)... 31

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.5. Reaksi Pasar Terhadap Informasi Laba... 34

2.6. Reaksi Pasar Terhadap Informasi Arus Kas... 39

2.7. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis... 43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian... 46

3.2. Definisi Operasional Penelitian... 46

3.3. Populasi dan Sampel... 49

3.4. Teknik Pengumpulan Data... . 50

3.5. Metode Analisis Data... 50

3.5.1. Uji Outlier... 51

3.5.2. Uji Asumsi Klasik... 51

3.5.3. Analisis Regresi Linier Berganda... 53

3.5.4. Pengujian Hipotesis... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Penelitian... 55

4.2. Statistik Deskriptif... 56

4.3. Pengujian Outlier... 59

4.4. Pengujian Asumsi Klasik... 61

4.4.1. Pengujian Normalitas... 61

4.4.2. Pengujian Multikolinearitas... 62

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.4.4. Pengujian Autokorelasi... 64

4.5. Pengujian Hipotesis... 65

4.5.1. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial... 65

4.5.1.1.Pengaruh Rasio Laba Terhadap Harga Saham... 66

4.5.1.2. Pengaruh Rasio Arus Kas Terhadap Harga Saham... 67

4.5.2. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan... 68

4.6. Koefisien Determinasi... 69

4.7. Pembahasan ... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan... 73

5.2. Keterbatasan... 75

5.3. Saran... 75

DAFTAR PUSTAKA... 77

LAMPIRAN... 80

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)... 86

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Bagan Analisis Laporan Keuangan... 12

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Daftar Penelitian Tentang Reaksi Pasar Terhadap

Informasi Laba... 37

Tabel II.2 Daftar Penelitian Tentang Reaksi Pasar Terhadap Informasi Arus Kas... 41

Tabel III.1 Operasional Variabel Penelitian... 48

Tabel IV.1 Sampel Penelitian... 55

Tabel IV.2 Jumlah Perusahaan... 55

Tabel IV.3 Statistik Deskriptif Gabungan Periode 2003-2005... 56

Tabel IV.4 Uji Outlier... 59

Tabel IV.5 Uji Multikolinearitas... 62

Tabel IV.6 Uji Heteroskedastisitas... 63

Tabel IV.7 Uji Autokorelasi... 65

Tabel IV.8 Koefisien Variabel... 66

Tabel IV.9 Pengujian Koefisien Regresi... 68

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Sampel Perusahaan... 80

Lampiran B Statistik Deskriptif... 82

Lampiran C Pengujian Asumsi Klasik... 83

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

calon investor dan calon kreditor serta pemakai lain dalam membuat keputusan investasi yang rasional, keputusan kredit dan keputusan lain yang sejenis (FASB, 1978). Tujuan kedua laporan keuangan adalah memberikan informasi untuk

membantu investor dan kreditor maupun pemakai potensial lainnya dalam penaksiran mengenai jumlah, waktu, ketidakpastian penerimaan kas dari dividen dan bunga di

masa yang akan datang. Tujuan kedua tersebut mengandung makna bahwa investor menginginkan informasi mengenai hasil dan risiko atas investasi yang dilakukan. Dengan demikian, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan diharapkan

dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas

perusahaan tersebut (Munawir, 1992). Menurut PSAK No.1 laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang

(11)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

integral dari laporan keuangan. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (aset), kewajiban ekonomis (utang), modal saham dan hubungan antara aset, utang, dan modal saham. Laporan laba rugi menyediakan rincian pendapatan, beban, untung dan

rugi untuk suatu periode waktu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan tahunan. Laporan arus kas suatu perusahaan dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai penerimaan

dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Selain itu, pembuatan laporan arus kas juga mempunyai tujuan untuk memberikan informasi mengenai efek

kas dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan selama periode tertentu. Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan

perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen.

Informasi laba merupakan bagian dari informasi keuangan yang diterbitkan perusahaan yang bermanfaat bagi investor untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada (SAK, 2000). Informasi

laba juga berguna untuk menilai efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya dan mengukur risiko dan return investasi dalam perusahaan. Menurut Husnan

(1998) perusahaan yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan laba, cenderung harga sahamnya juga akan meningkat. Maksudnya jika perusahaan memperoleh laba

yang semakin besar, maka secara teoritis perusahaan akan mampu membagikan dividen yang semakin besar dan akan berpengaruh secara positif terhadap return saham. Serangkaian studi telah dilakukan untuk menguji reaksi pasar terhadap

(12)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

dianggap mengawali riset pasar model empiris. Ball dan Brown meneliti arah perubahan laba terhadap return saham. Penelitian mereka dapat dipandang sebagai usaha pertama yang mencoba menghubungkan variabel akuntansi dalam model

penilaian saham. Kedua peneliti tersebut menemukan bahwa sinyal perubahan laba tahunan berhubungan signifikan dengan return periode mendatang saham tahunan. Ini menunjukkan bahwa informasi laba akuntansi relevan dalam menilai saham

perusahaan. Beaver (1968) dalam penelitiannya mengenai efek pengumuman laba terhadap reaksi pasar (investor), menyatakan bahwa informasi merupakan perubahan

dalam pengharapan tentang hasil dari suatu peristiwa. Laporan laba suatu perusahaan dikatakan memiliki kandungan informasi apabila bisa menyebabkan suatu perubahan penilaian investor atas distribusi probabilitas harga yang akan datang. Freeman dan

Tse (1989) dalam Bandi (2009) yang menguji kandungan informasi dari laba akuntansi, menemukan adanya reaksi yang dimundurkan pada perubahan laba,

seakan investor menunggu pengumuman laba dari periode selanjutnya untuk mengkonfirmasi atau mengkontradiksikan berita yang baik atau buruk periode sekarang.

Laporan arus kas sebagai komponen penyusun laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang juga dapat menjadi perhatian investor. Informasi tentang

arus kas perusahaan bermanfaat bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan

menilai likuiditas, menentukan kebijakan dividen, dan mengevaluasi imbas dari keputusan-keputusan kebijakan pokok yang menyangkut investasi dan pendanaan. Bowen et al (1986) menyatakan bahwa manfaat dari laporan arus kas adalah untuk

(13)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

penilaian perusahaan, dan memberikan informasi tambahan pada pasar modal. T.A. Lee, B.E. Hick dan R.A. Ashton dalam Laksmi dan Ratnadi (2006), menyatakan bahwa informasi yang disajikan cash flow accounting lebih bermanfaat dalam

menilai atau menganalisis keputusan, baik tentang investasi saham maupun untuk tujuan peramalan arus kas lainnya. Banyak penelitian telah dilakukan untuk menguji dan menyelidiki kandungan informasi arus kas. Bowen et al (1987) dalam Almilia

(2007) menguji hubungan antara unexpected return dan arus kas kejutan setelah mengontrol hubungan antara unexpected return dan earnings. Hasilnya menyatakan

bahwa (1) data arus kas memiliki kandungan informasi tambahan melebihi earnings dan modal kerja dari operasi, (2) data arus kas memiliki kandungan informasi tambahan relatif terhadap kandungan informasi dalam earnings, dan (3) data accrual

baik secara bersamaan maupun terpisah memiliki kandungan informasi tambahan relatif terhadap kandungan informasi dalam earnings. Triyono dan Jogiyanto (2000)

menguji hubungan kandungan informasi arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi dengan harga atau return saham. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model levels tidak menemukan adanya hubungan

yang signifikan antara total arus kas dan harga saham. Namun pemisahan total arus kas ke dalam tiga komponen yaitu total arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan dapat ditemukan hubungan yang signifikan dengan harga saham. Pada model return, peneliti tidak berhasil menolak hipotesa nol, yang berarti bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara total arus kas maupun komponennya terhadap return saham, kecuali perubahan arus kas operasi. Pengujian dampak pemoderasian komponen arus kas terhadap hubungan laba akuntansi terhadap return

(14)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

terhadap hipotesis diperoleh hasil bahwa arus kas operasi, investasi dan pendanaan tidak mampu memoderasi hubungan antara laba akuntansi terhadap return saham.

Analisis rasio merupakan instrumen analisis yang digunakan untuk dapat

mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain sehingga dapat memberi gambaran kepada analis tentang baik buruknya posisi

keuangan terutama bila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar (Munawir,1995). Analisis rasio

keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap harga saham. Pemakaian rasio keuangan dalam mewakili kinerja keuangan berdasarkan hasil

penelitian terdahulu membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara rasio keuangan dengan perubahan harga saham dan kegunaan rasio keuangan dalam

mengukur dan memprediksi kinerja keuangan. Informasi laba dan arus kas bisa diolah oleh para investor menjadi rasio-rasio yang bisa membandingkan kinerja perusahaan, baik dari satu periode ke periode berikutnya, maupun digunakan untuk

membandingkan kinerja antar perusahaan pada periode yang sama, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keputusan investasinya. Kinerja perusahaan

berkaitan dengan perubahan harga saham.

Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan suatu

perusahaan (Yurico, 2007). Harga saham senantiasa bergerak dan pergerakan tersebut ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran saham itu sendiri di pasar modal. Bagi investor, harga saham mencerminkan nilai suatu perusahaan.

(15)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

semakin tinggi juga nilai perusahaan tersebut di mata para investor. Sebaliknya, semakin buruk suatu perusahaan mengelola usahanya dalam memperoleh keuntungan maka semakin rendah juga nilai perusahaan tersebut. Harga saham yang

cukup tinggi akan memberikan return bagi para investor berupa capital gain yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap citra perusahaan. Purnomo (1998) menguji keterkaitan kinerja keuangan dengan harga saham pada 30 perusahaan publik di

Indonesia periode 1992-1996, dengan menggunakan rasio DER, EPS, PER, ROE dan DPS. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap

harga saham, sementara EPS, PER, ROE, dan DPS berpengaruh positif terhadap harga saham. Hadianto (2008) yang menguji pengaruh EPS dan PER terhadap harga saham perusahaan sektor perdagangan besar dan ritel periode 2000-2005 di Bursa

Efek Indonesia, menyatakan bahwa EPS dan PER memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. Pengujian pengaruh beberapa kinerja keuangan terhadap

harga saham perusahaan yang dilakukan oleh Pranowo (2009) memberikan hasil bahwa DFL, EPS, PER, ERR, DP dan DY berpengaruh positif terhadap harga saham dan volume penjualan saham. Susilawati (2005) menganalisis pengaruh rasio

keuangan terhadap harga saham pada 30 perusahaan manufaktur. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham untuk

karakeristik perusahaan industri selama lima tahun terakhir periode tahun 1999–2003 dan dibandingkan dengan hasil penelitian yang sebelumnya. Variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Price Earnings Ratio dan Price to Book

(16)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Sementara itu, Barlev dan Livnat (1990) menguji tambahan kandungan

informasi rasio fund statement. Hasil menunjukkan bahwa terdapat tambahan kandungan informasi dalam rasio fund statement. Hal ini berarti bahwa informasi laporan arus kas bermanfaat bagi investor. Penelitian Ali (1994) yang menguji

tentang kandungan informasi arus kas, modal kerja dari operasi dan laba dengan menggunakan model regresi linier dan nonlinier, menemukan bahwa arus kas

memiliki kandungan informasi jika menggunakan model nonlinier dan manfaat arus kas dapat digunakan untuk memprediksi return saham.

Secara khusus terdapat beberapa penelitian mengenai rasio laba dan rasio arus

kas diantaranya :

- Asyik (1999) menganalisis tentang tambahan kandungan informasi rasio arus

kas pada 50 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ selama periode 1995-1997. Penelitian ini menggunakan 24 rasio keuangan seperti yang digunakan oleh Barlev dan Livnat (1990) dengan membagi rasio keuangan menjadi tiga

bagian yaitu rasio dari neraca dan laporan laba rugi, rasio arus kas serta rasio dari neraca, laporan laba rugi dan arus kas. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio

arus kas, rasio neraca dan rasio laba rugi memiliki hubungan yang lebih kuat dengan return saham dibandingkan dengan rasio neraca dan laba rugi. Rasio

(17)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

kuat dengan return saham dibandingkan dengan rasio neraca dan laba rugi. Tetapi ini tidak berarti bahwa rasio arus kas tidak berguna bagi investor.

- Baridwan (2007) dalam Asyik (1999) menguji ada tidaknya hubungan atau

kecenderungan yang sama antara informasi rasio arus kas dengan informasi rasio laba rugi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengungkapan informasi rasio arus kas ternyata memberikan tambahan bagi para pemakai laporan keuangan.

Implikasi penelitian ini adalah perlunya informasi arus kas bagi pemakai laporan keuangan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh rasio laba dan rasio arus kas terhadap harga saham. Judul penelitian ini adalah sebagai berikut :

“PENGARUH RASIO LABA DAN RASIO ARUS KAS TERHADAP

HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PERIODE

2003-2005”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diungkapkan, maka penulis mengidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah rasio laba berpengaruh terhadap harga saham 2. Apakah rasio arus kas berpengaruh terhadap harga saham

(18)

Bab I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh rasio laba terhadap harga saham

2. Mengetahui pengaruh rasio arus kas terhadap harga saham

3. Mengetahui pengaruh rasio laba dan rasio arus kas terhadap harga saham

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi praktisi bisnis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai analisis pengaruh rasio laba dan rasio arus kas secara parsial maupun simultan terhadap harga saham. Penelitian ini juga dapat

digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan investasi .

2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sejauh

mana informasi laba dan arus kas berpengaruh terhadap harga saham sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan jika akan melakukan investasi di pasar modal pada saham-saham tertentu, mengingat faktor fundamental

merupakan faktor yang penting.

3. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan

penulis mengenai reaksi pasar terhadap analisa rasio arus kas dan rasio laba pada perusahaan manufaktur. Selain itu, melalui penelitian ini penulis dapat melatih

diri dengan melakukan analisa laporan keuangan sehingga bisa lebih memahaminya.

4. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

(19)

Bab I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha

dalam dan luas, khususnya untuk mengkaji judul atau topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini dan sebagai bukti empiris.

1.4. Kontribusi Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh rasio laba dan rasio arus kas terhadap harga saham, memang sudah banyak dilakukan. Umumnya penelitian dilakukan pada perusahaan

sejenis dan pada sektor yang sama. Untuk itu, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian yang sama dengan objek penelitian adalah perusahaan manufaktur pada

semua sektor sehingga dapat menghasilkan simpulan yang lebih akurat. Hal ini sekaligus juga merupakan kontribusi penelitian.

(20)

73 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Rasio laba (X1) yang terdiri dari earnings per share, price earnings

ratio,earnings yield, dan net profit margin, secara keseluruhan tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y), karena hanya earnings per

share yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham.Terdapat beberapa

kemungkinan untuk menjelaskan hasil tersebut. Pertama, informasi keuangan

tahunan yang dihasilkan sudah terlambat untuk direaksi oleh pasar. Investor sudah terlebih dahulu mengetahui informasi tahunan tersebut karena adanya kebocoran informasi yang terjadi sebelum akhir tahun, sehingga pada saat

akhir tahun informasi yang disampaikan tidak direaksi oleh investor atau reaksi yang diberikan oleh investor biasa saja. Kedua, variabel price earnings

ratio (PER), net profit margin (NPM) dan earnings yield (EY) kurang

mewakili kebutuhan investor sebagai dasar dalam pengambilan keputusan di

dalam pembelian saham. Ketiga, adanya pengaruh faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, politik, sosial, dan pengumuman laporan keuangan.

2. Rasio arus kas (X2) yang terdiri dari cash flow adequacy, debt coverage,

cash flow to sales, dan cash flow return on assets tidak berpengaruh

(21)

Bab V Simpulan dan Saran 74

Universitas Kristen Maranatha

menjelaskan hasil tersebut. Pertama, pada saat informasi keuangan

disampaikan kepada pasar, para investor tidak menggunakan informasi tersebut secara parsial misalnya informasi arus kas saja,melainkan menggunakannya bersama-sama dengan informasi lainnya. Jadi dalam hal

ini, informasi arus kas akan bermanfaat bagi investor jika digunakan bersama-sama dengan informasi dari laporan laba rugi dan neraca. Kedua,

variabel cash flow adequacy, debt coverage, cash flow to sales, dan cash flow return on assets kurang mewakili kebutuhan investor dalam melakukan

analisis pengambilan keputusan investasi, sehingga hanya memberikan

dukungan yang lemah bagi investor dalam memprediksi harga saham.Ketiga, adanya pengaruh faktor makro ekonomi seperti tingkat inflasi, nilai tukar atau

kurs rupiah, keadaan perekonomian, kondisi sosial politik, dan sebagainya. Keempat, proksi harga saham akhir tahun yang digunakan dalam penelitian ini kurang baik untuk dijadikan tolok ukur, karena dapat dipengaruhi oleh

faktor-faktor eksternal. Kelima, sedikitnya sampel yang digunakan yaitu hanya 52 sampel, dengan sampel yang terlalu sedikit kurang dpat dipakai

sebagai dasar untuk melakukan perhitungan rasio secara tepat.

3. Secara simultan, rasio laba (X1) dan rasio arus kas (X2) berpengaruh

signifikan terhadap harga saham (Y). Ini menunjukkan bahwa ketika laba dan

arus kas meningkat, maka harga saham pun mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa para investor menggunakan rasio laba dan rasio arus

(22)

Bab V Simpulan dan Saran 75

Universitas Kristen Maranatha 5.2. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu :

1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini relatif sedikit, peneliti hanya menggunakan 52 sampel perusahaan manufaktur.

2. Peneliti menggunakan periode penelitian yang pendek yaitu selama tiga tahun.

3. Peneliti tidak mempertimbangkan adanya size effect dalam pengujian.

4. Rasio-rasio keuangan yang digunakan sebagai variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini dianggap kurang mewakili kebutuhan

investor, sehingga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

5. Penggunaan proksi harga saham akhir tahun yang digunakan kurang baik untuk dijadikan tolok ukur penilaian saham.

6. Peneliti tidak mempertimbangkan berbagai faktor eksternal seperti kondisi

ekonomi (resesi, inflasi dan tingkat bunga),kondisi sosial, politik,hukum dan keamanan, dan lainnya.

5.3. Saran

Dengan melihat keterbatasan yang dikemukakan diatas, maka terdapat beberapa

saran yang dapat diajukan oleh penulis, yaitu diantaranya :

1. Memperluas penelitian dengan menambah jumlah sampel untuk penelitian

(23)

Bab V Simpulan dan Saran 76

Universitas Kristen Maranatha

2. Memperpanjang periode penelitian dengan menambah tahun pengamatan.

Perpanjangan periode pengamatan mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik dalam mengestimasi harga saham.

3. Penelitian yang akan datang sebaiknya mempertimbangkan size effect.

Ukuran perusahaan mungkin mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.

4. Menambah jumlah variabel independen dengan menggunakan rasio-rasio keuangan lainnya yang lebih mewakili kebutuhan investor dalam pengambilan keputusan pembelian saham, agar hasil penelitian bisa lebih

maksimal.

5. Menggunakan proksi lain yang lebih baik untuk dijadikan tolok ukur,

misalnya proksi abnormal return.

6. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan berbagai faktor eksternal seperti kondisi perekonomian (resesi, inflasi dan tingkat bunga),

(24)

77

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Almilia, L.S. dan D.Sulistyowati. (2007). Analisa Terhadap Relevansi Nilai Laba, Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Ekuitas Pada Periode Disekitar Krisis Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Proceeding Seminar Nasional.FE Universitas Trisakti, Jakarta.

Asyik, Nur Fajrih. (1999). Tambahan Kandungan Informasi Rasio Arus Kas. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.2,No.2.

Ball, R. and P. Brown. (1968). An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers. Journal of Accounting Research, Pp. 159-177.

Beaver, W.H.(1968). The Information Content of Annual Earnings Announcements, Journal of Accounting Research, Pp. 67-92.

Bowen, R.M., D.Burgstahler, dan L.A. Daley. (1989). The Information Content of Accrual Versus Cash Flow. The Accounting Review, 62(4),723-747.

Carslaw, C.A. and J.R. Mills. (1991). Developing Ratio For Effective Cash Flow Statement Analysis. Journal of Accountancy (November).

Cooper, Donald R. and Pamela S. Schindler. (2003). Business Research Methods,International Edition, McGraw-Hill Companies, Inc. New York.

Financial Accounting Standars Board (FASB). (1978). Objective of Financial Reporting by Business Enterprises. Statement of Financial Accounting Concepts No.1.

Giacomino, D.E. and D.E. Mielke. (1993). Cash Flows :Another Approach To Ratio Analysis. Journal of Accounting (March).

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gitman, Lawrence J.(2006). Principles of Managerial Finance. Edisi Kesebelas. Pearson Prentice Hall.

(25)

78

Universitas Kristen Maranatha

Hanafi, M.M. dan Abdul Halim. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Unit Penerbit dan Percetakan STIM YPKN. Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. (1998). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Hartono, J.(2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE UGM.Yogyakarta.

Hijriah, Almas. (2007). Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta. Tesis Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.

Husnan, Suad. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YPKN. Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2000). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Irianti, Tjipnowati Endang. (2008). Pengaruh Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas, dan Laba Akuntansi Terhadap Harga dan Return Saham. Tesis Program Studi Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. Semarang.

Laksmi, Putu A.D. dan N.M. Dwi Ratnadi. (2006). Dampak Pemoderasian Komponen Arus Kas Terhadap Hubungan Laba Akuntansi Dengan Return Saham. Skripsi S1 Akuntansi Universitas Udayana. Denpasar.

Moleong, Lexy J. (1993). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Morrison, Donald F. (1985). Multivariate Statistical Methods, International Edition, McGraw-Hill Companies, Inc. New York.

Munawir. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta. Parawiyati, Ambar W.H. dan Edi S.(2000). Penggunaan Informasi Keuangan Untuk

Memprediksi Keuntungan Investasi Bagi Investor di Pasar Modal. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No.2, Juli :214-228.

Purnomo, Y. (1998). Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham. Manajemen Usahawan Indonesia, XXII (12), hal 33-38.

(26)

79

Universitas Kristen Maranatha

Simamora, Henry. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II. Salemba Empat. Jakarta.

Sunariyah. (2004). Pengantar Pasar Modal. Edisi Keempat. UPP AMP YPKN. Yoyakarta.

Susilawati, Christine D.K. (2005). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol.5, No.2, Mei: 57-75.

Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi). Ekonosia. Yogyakarta.

Triyono dan J. Hartono. (2000). Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga Saham atau Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.2, No.1.

Wild, John J., K.R. Subramanyam, dan R.E. Hasley. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedelapan. Diterjemahkan oleh : Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. Salemba Empat. Jakarta.

Yurico dan T.A. Sari Lubis. (2007). Pengaruh Cash Dividen Coverage, Operating Cash Flow Per Share, Return On Equity, Return On Assets, Total Assets Turnover, dan Earnings Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

http://www.yahoofinance.com

Referensi

Dokumen terkait

Tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah ke dalam gelas ukur kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali volume yang diukur dan telah

Hasil Penilaian Persepsi Masyarakat dan Wisatawan terhadap Empat Objek Heritage Tugu dan Alun-alun Selatan dalam objek penelitian ini memiliki nilai ragu-ragu oleh

Gejala kuning muncul pada tanaman cabai yang berasal dari benih sehat dan pada tanaman cabai yang berasal dari benih yang terinfeksi virus kuning, sedangkan gejala keriting daun

Dalam penelitian ini, seleksi mikroba dilakukan menggunakan irradiasi gamma dengan dosis yang bervariasi, hal ini didasarkan bahwa perbedaan resistensi

[r]

Jembatan Seksi Pembangunan Seksi Peningkatan Jalan Seksi Perumahan & Pemukiman Seksi Pengadaan Barang Kepala Dinas Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional Sub-Bagian

Sesuai dengan ketentuan Pasal 55 Undang-undang Bank Indonesia 1968, maka penyelenggaraan usaha Jaminan Simpanan Uang Pada Bank sebagaimana dimaksudkan diatas, perlu diatur dalam

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kompetensi profesional guru kelas atas di MI Ma’arif NU Kalisalak Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas sudah sesuai dengan