• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

39 3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek peneliti bagi penulis adalah kompensasi dan motivasi kerja dan turnover intention dimana peneliti ingin mengetahui apakah kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh kepada turnover intention di PT. World Innovantive Telecommunication cabang Cimahi.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. World Innovative Telecommunciation (OPPO) berdiri pada tahun 2004 sebagai produsen elektronik yang beralamat di Dongguan, Guangdong, Negara China. Sebelum merambah ke teknologi Mobile smartphone, OPPO memproduksi peralatan elektronik seperti MP3 Player, LCD TV, Portable Media Player, DVD, e Book dan Disc Player. Pada tahun 2008 Barulah OPPO mulai menggarap pasar Smartphone dengan menciptakan produk OPPO SMARTPHONE.

OPPO adalah penyedia layanan elektronik dan teknologi global yang membawakan perangkat elektronik seluler terbaru dan tercanggih di lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, China, Australia dan negara-negara lain di Eropa, Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika. OPPO berusaha memberikan pengalaman menggunakan ponsel terbaik melalui desain yang cermat dan teknologi yang cerdas.

Pada bulan April tahun 2013 OPPO untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di pasar Indonesia secara resmi. Sebelum produknya di pasarkan ke Indonesia, OPPO terlebih dahulu melebarkan sayapnya ke beberapa negara seperti, Thailand, Vietnam, Rusia, America dan Qatar. Sejak saat itu OPPO terus melakukan promosi memperkenalkan kualitas brand nya melalui iklan Media Cetak, TV, Internet dll.

(2)

3.1.2. Visi dan Misi PT. World Innovative Telecommunication (OPPO)

Adapun visi dan misi PT. World Innovative Telecommunication (OPPO) sebagai berikut :

Visi Perusahaan :

“The art of technology” yang artinya seni dalam teknologi. Misi Perusahaan :

1. Senantiasa berusaha memberi kesan dan mengikat jiwa anak muda dengan desain yang elegan, penggunaan yang sempurna, pengembangan produk yang mementingkan pengguna, layanan berkualitas, dan yang paling penting, dedikasi kami dalam mengejar kesempurnaan.

2. Senantiasa berinovasi dalam menciptakan handphone yang canggih dan indah sesuai kebutuhan masyarakat.

3. Mengadopsi strategi rilis cepat untuk pengembangan smartphone, merilis pembaruan firmware juga membentangkan jangkauanl dan servisnya di seluruh dunia.

3.1.3. Struktur Organisasi

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT. World Innovative Telecommunication (OPPO) Cabang Cimahi Promotor HRD SPV Trainer Sales Team event Asisten Manager Office/cs

Region General Manager General Manager

(3)

3.2. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini merupakan karyawan bagian Promotor di PT. World Innovative Telecommunication (OPPO) cabang Cimahi sebagai respondennya dengan jumlah populasi sebanyak 75 orang.

3.3. Populasi dan Teknik Sampling

Pengumpulan data primer dengan menggunakan deskriptif perlu diambil sampel dari populasi yang ada. Menurut Sugiyono (2015) mengakatakan bawah “populasi adalah wilayah generelasi, yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulanya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penelitian sampel yang digunakan adalah teknik penentuan sampel jenuh karena populasi yang digunakan relative kecil.Populasi dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan bagian Promotor di PT. World Innovative Telecommunication (OPPO) cabang Cimahi berjumlah 75orang.

Dapat disimpulkan bahwa teknik penelitian yang diambil adalah sampel jenuh dikarenakan populasi yang terdapat di PT. World Innovative Telecommunication (OPPO) cabang Cimahi bagian Promotor berjumlah 75orang. Dimana populasi dijadikan sampel jenuh.

3.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh karyawan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penerbit atau diperoleh dari organisasi yang bukan pengelola. Sumber data yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Data Primer a. Wawancara b. Kuesioner

(4)

c. Observasi 2. Data Sekunder

a. Data Laporan/ Arsip dokumen perusahaan b. Web perusahaan

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari informasi yang terkait dengan variabel masalah yang diteliti melalui sumber bacaan seperti buku,dan reverensi-reverensi lain yang terkait dengan masalah yang terkait untuk dijadikan landasan teori.

2. Penelitian lapangan

Yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung pada perusahaan melalui:

a. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab langsung dengan HRD PT. World Innovative Telecommounciation (OPPO) cabang Cimahi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan situasi yang ada diperusahaan.

b. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan melalui beberapa pertanyaan yang diajukan kepada seluruh karyawanPT. World Innovative Telecommounciation (OPPO) cabang Cimahi yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.

(5)

3.6. Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Skala

1 Kompensasi (XI) Kompensasi adalah keseluruhan dari semua hadiah yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa mereka. Mondy dan Martpcchio (2016)

1. Gaji pokok - Gaji

- Upah

ordinal

2. Insentif - Bonus

3. Benefit - Jaminan sosial

- Pensiun - Asuransi - Tunjangan kesehatan 2 Motivasi kerja (X2) proses yang menjelaskan mengenai kekuatan, arah dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk mencapai tujuan (Hasibuan, 2012:105)

1. Kebutuhan fisik - Kesesuaian gaji

- Uang makan Ordinal 2. Kebutuhan rasa aman - Jaminan sosial - Asuransi kecelakaan - Jaminan kesehatan

3. Kebutuhan sosial - Dihormati

- Diterima - Keikutsertaan dalam kegiatan perusahaan 4. Kebutuhan penghargaan - Pengakuan atas prestasi - Pujian 5. kebutuhan perwujudan diri - Keinginan untuk menunjukkan kemampuan

(6)

No Variabel Dimensi Indikator Skala 3 Turnover intention (Y) kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri (Mobley et al, 2011) 1. memikirkan untuk keluar

- Berpikir keluar Ordinal

2. pencarian alternatif pekerjaan - Mencari perusahaan yang lebih baik. 3. Niat untuk keluar - Mendapatkan pekerjaan yang lain. 3.7. Metode Analisis 3.7.1. Analisis Deskriptif

Data yang akan diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang akan dilakukan penulis secara bentuk tabel adalah dengan cara mendeskripsikan jawaban responden ke dalam bentuk tabel sedangkan analisis secara kuantitatif degan bantuan alat statistik. Data yang akan digunakan dalam peneliian ini berasal dari hasil pengisian daftar angket/kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan – pertanyaan. Para responden dalam penelitian ini akan diberikan lima alternatif jawaban yang berbeda satu sama lainnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jawaban didasarkan pada preferensi responden terhadap pernyataan yang diajukan. Setiap jawban diberi skor dengan berdasarkan pada skala Likert dengan angka atau bobot yaitu 1 sampai 5. Jadi skala likert dapat dianggap interval (Ghozali, 2016)

(7)

Tabel 3.2

Skala Nilai Perhitungan Jawaban Pernyataan Jawaban Bobot Nilai

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Cukup Setuju CS 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Selanjutnya dicari rata – rata dari setiap jawaban responden,untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut maka digunakan interval untuk menentukan panjang kelas interval dengan menggunakan rumus menurut Natawiria dan Riduwan (2010:14-15) sebagai berikut :

𝑷𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝑲𝒆𝒍𝒂𝒔 𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍(𝑷) 𝑹𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 (𝑹) 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔(𝑲)

Dimana : Rentangan (R) = data tertinggi – data terendah Jumlah Kelas (K) = 5

Berdasarkan rumus diatas, maka panjang kelas interval adalah :

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =5−1 5 = 0,8

Maka interval dari kriteria penelitian rata-rata adalah sebagai berikut: Tabel 3.3

Skala Interval

Interval Kompensasi Motivasi Kerja Turnover intention 1,00 – 1,79 Sangat tidak baik Sangat rendah Sangat tinggi

1,80 – 2,59 Tidak baik Rendah Tinggi

2,60 – 3,39 Cukup baik Cukup tinggi Cukup

3,40 – 4,19 Baik tinggi Rendah

4,20 – 5,00 Sangat baik Sangat tinggi Sangat rendah

3.8 Teknik Pengelolahan Data 3.8.1 Uji Validitas

Valid artinya instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2015).Uji validitas digunakan untuk mengukur sah

(8)

atau tidaknya suatu data kuesioner yang telah dibagikan kepada responden. Apabila kuesioner dinyatakan sah pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dapat diharapkan data kuesioner dapat menjadi alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya.

Pengujian validitas data dengan menggunakan korelasi pearson moment dengan rumus :

 

 

 

    2 2 2 2 . . . . . Y Y n X X n Y X XY n r Keterangan :

r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari n = Banyaknya koreponden

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y= Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X²= Jumlah kuadrat masing-masing X ∑Y²= Jumlah kuadrat masing-masing Y

Untuk memudahkan penghitungan dalam uji validitas penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 20. Kriteria pengujian validitas menurut Umar (2013:114) keputusan pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap valid, dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :

1. Jika r hitung> r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.

2. Jika rhitung< r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono (2015). Reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi

(9)

berarti pengukuran tersebut reliabel atau terpercaya.Koefisien Alpha Cronbach merupakan statistik uji yang paling umum digunakan para peneliti untuk menguji reliabilitas suatu instrument penelitian, dimana sebaiknya memiliki nilai Alpha Cronbach minimal 0,70.

Adapun rumus Alpha sebagai berikut :

r11 =               

² ² 1 1 at ab k k Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝑎𝑏2 = jumlah varians butir

At2 = varian total

3.8.3 Uji Asusmsi Klasik

Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberi kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Terdapat kemungkinan data aktual tidak memenuhi semua asumsi klasik ini. Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan model regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang mendasari penggunaan asnalisis regresi.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalis bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi, variable dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik apabila data yang diteliti normal atau mendekati data normal. Agar mengetahui data tersebut normal dikehatui dengan cara membandingkan distribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Alat analis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov-smirnov dengan korelasi liliefors.

Pengambilan keputusan pada pengujian ini dilakukan sebagai berikut: a. Asymp. Sig < 0.05 = Distribusi Tidak Normal

(10)

b. Asymp. Sig > 0.05 = Distribusi Normal 2. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016:91) uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas atau independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonsl. Variabel orthogonal ialah variabel yang bernilai korelasi antar variabel bebasnya sama dengan nol.

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghazali (2016:105) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengeuji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika cariance dari residual atau pengamatan kepengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafikplot anatara nilai prediksi variabel terikat atau dependen (ZPRED) dengan residusl (SPESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residulal yanf telah di studentizes. Dengan dasar analisis sebagai berikut (Ghozali,2016,139) :

a. Jika grafik plot menunjukan suatu pola titik-titik, seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka mengindiksdikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain menggunakan analisis grafik scatterplot untuk membuktikan lebih lanjut apakah terdapat gejala heterosjedastisitas pada model regresi maka dapat di uji dengan menggunakan diagnosis spearman. Jika nilai signifikan >0,05 berarti tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

(11)

3.8.4 Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2015: 275) didalam bukunya analisis regresi berganda digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predikor dimanipulasi. Jadi regresi berganda digunakan apabila variabel independennya minimal 2, dan regres berganda untuk melihat bagaimana keadaan pengaruh variabel dependen terhadap variable independen.

Untuk penelitian ini variabel independen adalah Kompensasi (X1) dan Motivasi kerja (X2) dan variabel dependen adalah Turnover intention (Y). persamaan regresi berganda sebagai berikut:

𝑌 = 𝑎 ± 𝑏1𝑋1 ± 𝑏2𝑋2± έ

Dimana :

Y = Turnover intention

a = Konstanta dari persamaan regresi

b1 = Koefisien dari variabel kompensasi (X1)

b2 = Koefisiesi regresi berganda dari variabel motivasi kerja (X2) X1 = kompensasi

X2 = motivasi kerja έ = Unsur ganggu (error) 3.8.5 Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi di gunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keeratan atau kekuaan hubungan antara kompensasi, motivasi kerja dengan turnover dengan menggunakan Korelasi Pearson.

Menurut Riduwan dan Sunarto (2011:80) Korelasi Pearson dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna, nilai r = 0 artinya tidak ada korelasi dan nilai r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.

Rumus Korelasi Pearson Product Moment :

                               2 2 2 2 ) )( ( ) ( Y Y n X X n Y X XY n j YX r

(12)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi Pearson antara item dengan variabel yang bersangkutan X = Skor Item dalam variabel

Y = Skor semua item dalam variabel n = Jumlah responden

Kriteria penilaian korelasi menurut Riduwan dan Sunarto (2011:80) sebagai berikut :

Tabel 3.4

Interprestasi Koefisensi Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000-0,199 Sangat Lemah

0,200-0,399 Lemah

0,400-0,599 Cukup Kuat

0,600-0,799 Kuat

0,800-1,000 Sangat Kuat Sumber: Ridwan dan Sunarto (2011:80)

3.8.6 Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh kepada variabel independen (Y) yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Koefisien berganda diberi simbol 𝑟2. Nilai

koefisien determinasi 𝑟2 untuk mengatahui kebenaran suatu prediksi dari

pengujian regresi yang dilakukan oleh variabel dependen. Rumus koefisien determinasi sebagai beriku :

𝐾𝑑 = 𝑟2× 100%

Dimana :

Kd = koefisien determinai

(13)

3.9 Pengujian Hipotesis Penelitian 3.9.1 Uji Kelayakan Model (Uji F)

Hipotesis nol yang dikemukakan dalam pengujian ini adalah bahwa semua variabel independen yang dipergunakan dalam model persamaan regresi serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka pedoman yang digunakan adalah jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menolak hipotesis nol (Ho) yang berarti koefisien signifikan secara statistik (Ghozali, 2016).

Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan Uji F adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh secara simultan variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Dimana hipotesis nol (H0) yaitu hipotesis tentang tidak

adanya pengaruh, umumnya diformulasikan untuk ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif (H1) merupakan hipotesis yang diajukan peneliti dalam

penelitian ini. Masing-masing hipotesis tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1). H0 : β1= β2= 0 artinya tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama

(simultan) dari kompensasi (Variabel X1) dan motivasi

(Variabel X2) terhadap Turnover intention (Variabel

Y).

2). H1 : β1≠β2≠0 artinyaterdapat pengaruh secara bersama-sama

(simultan) dari kompensasi (Variabel X1) dan

motivasi (Variabel X2) terhadap Turnover intention

(Variabel Y).

2. Menentukan tingkat signifikasi sebesar α = 5%

Tingkat signifikansi 0.05 atau 5% artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. Dengan DF = n – (k+l)

(14)

3. Menghitung Uji (F-Test) R² / k F = (1 – R²) / (n – k – 1) Sumber: Sugiyono (2015:257) Keterangan :

R2 : Koefisien determinasi gabungan

k : Jumlah variabel independen n : Jumlah sampel

4. Kriteria Pengambilan Keputusan

a. Ho tidak berhasil ditolak apabila F hitung ≤ F tabel, dengan demikian secara bersama tidak ada pengaruh dari variabel yang diteliti.

b. Ho ditolak apabila F hitung > F tabel, dengan demikian secara bersama ada pengaruh dari variabel yang diteliti

Atau perhitungan dengan menggunakan software SPSS : H0 ditolak atau pengaruh signifikansi apabila:

Significance F Change < α = 0.05

H0 diterima atau pengaruh tidak signifikansi apabila:

Significance F Change > α = 0.05

3.9.2 Penguraian Hipotesis Secara Parsial

Uji T (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial atau keseluruhan untuk menunjukan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap dependen.

Dalam peneliti ini, variabel independen kompensasi dan motivasi kerja, sedangkan variabel dependen yaitu Turnover intention. Untuk melakukan pengujian secara parsial maka ada langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antar variabel X (variabel bebas) dan Y (variabel terikat). Dalam hipotesis 𝐻0 adalah tentang tidak adanya pengaruh.

(15)

Sedangkan 𝐻1adalah hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini.

Masing-masing dijabarkan sebagai berikut: a. Hipotesis pertama

H0 < 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Kompensasi

terhadap Turnover intention

H1 >0, artinya terdapat pengaruh Kompensasi terhadap Turnover

intention b. Hipotesis kedua

H0 < 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Motivasi kerja

terhadap Turnover intention

H2: > 0, artinya terdapat pengaruh Motivasi kerja terhadap

Turnover intention

2. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 𝛼 = 5%

Tingkat signifikasi 0,05 atau 5% artinya kemungkinan besar hasil penelitian kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%

DF = n-(k+1)

3. Menghitung uji t (t-test)

𝑡 = 𝑏𝑖÷ 𝑆𝑏𝑖 dimana :

𝑏𝑖 = koefisien regresi

𝑆𝑏𝑖 = standar deviasi koefisien regresi 4. Kriteria pengambil keputusan

a. 𝐻0 tidak berhasil ditolak apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan demikian

secara individu tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel yang diteliti.

b. 𝐻0 ditolak apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan demikian secara individu

(16)

Atau dihitung dengan menggunakan software SPSS:

𝐻0 ditolak atau pengaruh signifikasi apabila : Significance <𝑎 = 0,05 𝐻0 diterima atau pengaruh tidak signifikansi apabila : Significance > 𝑎 = 0,05

Gambar

Tabel 3.3  Skala Interval

Referensi

Dokumen terkait

Media pembelajaran adalah sebuah benda atau segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara atau pengantar untuk menyampaikan pesan atau informasi dari

Hal ini sesuai dengan hasil studi yang dilakukan oleh (Lingga et al., 2020), bahwa tampilan animasi dapat menembus ruang waktu, artinya antara penyaji dan

Diperlukan untuk memberikan arah dan dukungan terhadap manajemen keamanan informasi yang akan diterapkan dalam organisasi. Hal ini tidak selalu menjadi yang pertama dilakukan

Pada proses utama, komputasi menggunakan metode Template Matching dan Hamming Distance, pola wajah akan dilatih untuk mendapatkan sebuah matriks bobot, yang selanjutnya

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang konsep diri seorang karyawan yang akan memasuki masa pensiun serta

Berdasarkan integrasi struktur geologi terhadap situs-situs di Kawasan Huu tersebut, maka dihasilkan data mengenai pemilihan lokasi situs yang terletak pada bagian yang

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan formula es krim nabati terbaik berdasarkan uji sensoris (warna, flavor, tekstur, dan overall), mengetahui karakteristik

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi: