• Tidak ada hasil yang ditemukan

Morfologi Trema Orientalis (L.) Blume dan Manfaatnya sebagai Tanaman Pionir Restorasi Tambang Nikel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Morfologi Trema Orientalis (L.) Blume dan Manfaatnya sebagai Tanaman Pionir Restorasi Tambang Nikel"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Morfologi

Trema o

Tanama

AL 1 Balai Penelita Jl. Perintis Kemer Em

Pertambangan nikel merupaka dan tapak yang rusak. Perlu dil sebelumnya. Bagian penting dar lokal. Salah satu jenis lokal yang di Sulawesi adalah Trema oriental

diketahui mengenai morfologi perkembangbiakan (bunga, buah da sekitarnya di Konawe Utara menunj mdpl, keadaan topografi datar

orientalis berupa akar tunggang dapat mencapai 10 25 m dan pada ketiak daun (flos lateralis) (carnosus) dan ukuran biji berkisa tergolong sebagai jenis intoleran, dapat berproduksi generatif (ber sehingga pemencarannya cukup

orientalis adalah salah satu jenis pionir untuk merestorasi lahan kri

T. orientalis diharapakan dapat maupun sebagai pertimbangan da Kata kunci: morfologi, pionir, rest PENDAHULUAN

Penambangan nikel merupa penambangan terbuka yang m kondisi ekosistem dan tapak Kerusakan ekosistem hutan terjadi karena hilangnya vegeta sebelum dilakukannya aktifitas pe Eksploitasi nikel juga me kerusakan kondisi tapak berupa struktur fisik, kimia dan biol Restorasi adalah proses yang dise membantu pemulihan suatu ekosi telah terdegradasi, rusak at Restorasi bertujuan untuk menca struktur ekosistem (komposisi fisiognomi vegetasi), mengoptim eksositem (produktivitas, aliran e nutrisi, nilai ekologis). Restorasi

orientalis

(L.) Blume dan Manfaatnya

an Pionir Restorasi Tambang Nikel

LBERT DONATUS MANGOPANG1

litan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassa erdekaan Km.16 Makassar, Sulawesi Selatan, 90243 Email: adonmangopang@gmail.com

ABSTRAK

upakan penambangan terbuka yang meninggalk dilakukan restorasi agar dapat kembali atau dari restorasi diantaranya adalah revegetasi me ng diketahui tumbuh secara alami di sekitar are

ntalis (L.) Blume. Agar dapat dimanfaatkan se oginya seperti alat hara (akar, batang, da

h dan biji). Areal pengamatan pada daerah pasc enunjukkan bahwa T. orientalis tumbuh pada ar sampai curam dengan kemiringan berkisar

g (radix primaria), batang berkayu (lignosus) dan diameter 5-30 cm, daun tunggal (folium si s) yang membentuk malai (panicula), buah sej kisar antara 1,5 2,5 mm dengan berat rata-rata an, dapat tumbuh dan beregenerasi dengan ba berbunga dan berbuah) pada usia muda, merupa ukup luas dan bersimbiosis dengan Fungi Mikor

nis fast growing species yang potensial diguna n kritis, khusunya lahan bekas tambang nikel. Di pat dijadikan informasi dalam mengidentifika n dalam melakukan teknik budidayanya.

restorasi, sebaran,Trema orientalis(L.) Blume

upakan bentuk meninggalkan k yang rusak. n (deforestasi) getasi yang ada s penambangan. mengakibatkan upa perubahan biologi tanah. disengaja untuk kosistem yang atau hancur. ncapai substansi posisi jenis dan imalkan fungsi n energi, siklus si adalah upaya

yang dapat dilakukan tambang dapat kemba ekosistem sebelumnya. merupakan strategi pent biologi (Clark dkk, 2012;

Salah satu bagian te adalah revegetasi. Kon kegiatan restorasi mengembalikan jenis-je (native species) yang seb membentuk komunitas dilakukan penambangan. dkk (2006), jenis pohon untuk restorasi lahan be lebih adaptif, bersifat komposisi genetik yang sering ditanam sebagai dapat menghindari m

ya Sebagai

el

kassar n, 90243

alkan kondisi ekosistem u mendekati ekosistem enggunakan tumbuhan real penambangan nikel n secara maksimal, perlu dan daun) dan alat asca tambang nikel dan da ketinggian 100 135 sar 15-45 %. Akar T. us) dengan tinggi pohon

simplex), bunga berada sejati tunggal berdaging ata 1,5 mg. T. orientalis

baik di daerah terbuka, erupakan pakan burung Mikoriza Arbuskula. T.

unakan sebagai tanaman Diketahuinya morfologi ikasi jenis di lapangan

e

kukan agar lahan pasca bali atau mendekati a. Restorasi habitat asli penting untuk konservasi , 2012; Walker dkk, 2007).

n terpenting dari restorasi onsep revegetasi pada adalah dengan -jenis tumbuhan lokal sebelumnya tumbuh dan as pada lahan sebelum an. Menurut Withrow pohon lokal digunakan n bekas tambang karena fat katalitik, memiliki g lebih kokoh sehingga ai tanaman pemula dan masuknya provenan

(2)

genetik yang berbeda. Jenis pohon lokal berperan sangat penting unt merestorasi lahan bekas tambang kemampuan beradapatasi pa terdegradasi lebih baik dibanding jenis yang diintroduksi dari luar. adalah jenis yang cepat tumbuh menutup lahan terbuka secara c masa sekarang ini, konsep pem bekas tambang nikel lebi menggunakan jenis pionir eksotis Sebagian besar perusahaan m lahan bekas tambangnya menggun hutan seperti sengon (Ent cyclocarpum) dan akasaia (Acaci

jenis tersebut lebih adaptif di tambang dan lebih mudah di (Mansur, 2010). Sengon pa terancam oleh penyakit jamur kar termasuk jenis yang infasif y menyebar dan mendominasi la sehingga menghambat pertum lokal dan serasahnya sulit terde Setiadi (2011) mengident menemukan bahwa Trema spp pohon pionir yang adaptif da katalitik untuk rehabilita pascatambang karena tumbuh rea tidak memerlukan perawatan y Salah satu jenis lokal yang diket secara alami di sekitar areal p nikel di Sulawesi adalah Trema ori

Blume. Oleh karena itu per informasi karakteristik morfolog sebarannya dan kemampuan y sebagai jenis pionir pada lahan be nikel.

METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada 2016 di Lahan Pasca Tambang N Molore Kecamatan Langgikima Konawe Utara Provinsi Sulawe Pengambilan data dilakuka pengamatan langsung di lapangan mendeskripsikan morfologi ta melakukan study literatur jenis T

s pohon pionir untuk langkah ng nikel karena pada lahan ndingkan dengan r. Jenis pionir buh dan mampu a cepat. Pada mulihan lahan ebih banyak ksotis (non lokal). merehabilitasi nggunakan pohon (Enterolobium acia sp) karena di lahan bekas dibudidayakan pada saat ini karat dan akasia yang mudah lahan kosong umbuhan jenis erdekomposisi. ntifikasi dan spp adalah jenis dan bersifat litasi lahan reatif cepat dan yang intensif. ketahui tumbuh penambangan a orientalis(L.) perlu diketahui ologis maupun yang dimiliki n bekas tambang da bulan April Nikel di Desa ma Kabupaten esi Tenggara. kukan dengan an (observasi), tanaman dan T. orientalis.

HASIL DAN PEMBAH Taksonomi Dan M tergolong dalam famil taksonomi sebagai beriku

Kingdom : Plantae Divisi : Tracheop Kelas : Magnol Ordo : Urticale Famili : Ulmace Genus : Trema

Spesies : Trema ori

Beberapa daerah T

dengan nama Anggrun (Bangka Belitung), Kut Selatan), Ngawoi (Mali Kawae mogane (Muna, Bono (Napu, Sulawesi (Besoa, Sulawesi Ten 2008). Tjitrosoepomo bahwa morfologi tumbu mempelajari bentuk tumbuhan yang mem kegunaan dalam me tumbuhan. Tumbuhan t yaitu alat hara (organum

perkembangbiakan (orga

Alat hara berupa akar, b berfungsi untuk menye dibutuhkan tumbuhan Alat perkembangbiakan dan biji yang berfungsi keturunan baru.

Alat hara (organum ni 1. Akar (radix)

Bagian tum umumnya berada di akar. Akar berung tegaknya tumbuhan menyerap unsur dibutuhkan untuk pe Akar T. orientalis be (radix primaria). 2. Batang (caulis) Batang adal yang berperan pe transportasi zat ma diserap akar dari disalurkan melalui untuk diproses m

AHASAN

Morfologi.T. orientalis

ili Ulmaceae dengan ikut: ae heopyta noliopsida ales ceae a a orientalis(L.) Blume T. orientalis dikenal ung (Jawa), Mengkirai utu (Toraja, Sulawesi Malili, Sulawesi Selatan), a, Sulawesi Tenggara), si Tengah), dan Wulaya Tengah) (Pitopang dkk, o (2013) menyatakan buhan adalah ilmu yang uk dan susunan tubuh mpunyai fungsi atau menunjang kehidupan n terdiri dari dua bagian

um nitritivum) dan alat

organum reproduktivum). , batang dan daun yang yerap unsur hara yang n untuk berkembang. kan berupa bunga, buah gsi untuk menghasilkan num nitritivum)

umbuhan yang pada di dalam tanah adalah ungsi untuk menunjang buhan dan berfungsi untuk hara dan air yang uk pertumbuhan tanaman.

s berupa akar tunggang

dalah bagian tumbuhan penting dalam proses makanan. Unsur hara i tanah dan kemudian ui batang menuju daun menjadi zat makanan

(3)

(fotosintesis). Hasil kemudian disebarkan ke se tubuh tumbuhan melalui

orientalis memiliki batan (lignosus) dengan tinggi pohon mencapai 10 15 m, diame Batang T. orientalis ber (teres) dengan permuka

.

Ga 3. Daun (folium)

Daun adalah bagian yang berfungsi mengambil berupa gas CO2 (resorbsi), zat makanan (asimilasi), pe (transpirasi) dan pernapasa untuk menunjang pertumbuha Daun T. orientalis adalah da (folium simplex). Bangun da bagian terlebar terdapat di ba helaian daun berbentuk mem telur (oblongus-ovatus). P berlekuk (emarginatus) dan meruncing (acuminatus). Tul menyirip (penninervis), bergerigi (serratus) dengan berkerut (rugosus).

Alat perkem

(organum reproductivum) 1. Bunga (flos)

Bunga adalah alat perkem generatif dari suatu tumbuha

fotosintesis seluruh bagian ui batang. T. tang berkayu pohon dapat meter 5-20 cm. berbetuk bulat ukaan beralur (sulcatus) berwarna Batang pokok tamp karena lebih percabangannya. A condong ke atas (pat

dan batang pokok kurang lebih 45o.

Gambar 1. Batang dan DaunT. orientalis

ian tumbuhan bil zat makanan bsi), pengolahan penguapan air san (respirasi) buhan tanaman. h daun tunggal n daun memiliki di bawah tengah emanjang-bulat Pangkal daun dan ujung daun Tulang daun , tepi daun an permukaan kembangbiakan embangbiakan buhan berbiji.

Pada bunga terjadi pembuahan dan kem buah yang mengandun Biji tersebut aka tumbuhan baru. B berada pada ketiak yang membentuk m

orientalis tergolong satu (monoecus) berkelamin tungg sehingga dalam satu bunga jantan (flos m

betina (flos femine

berkas benang sari pada dasar bunga. terdiri dari dua merupakan tempat Dua ruang sari terhubung pada (adnatus). Bakal putik duduk di (superus).

na coklat keabu-abuan. pak jelas (monopodial) besar dibanding Arah tumbuh cabang s (patens) yaitu cabang pokok membentuk sudut

jadi penyerbukan dan kemudian menghasilkan

ndung biji.

kan tumbuh menjadi u. Bunga T. orientalis

ak daun ( flos lateralis) uk malai (panicula). T.

ong tumbuhan berumah

us) karena bunganya unggal (unisexualis) satu individu mempunyai

os masculus) dan bunga

ineus). Terdapat lima ri (stamen) yang duduk . Kepala sari (anthera) dua ruang sari yang pat serbuk sari (pollen). ri pada kepala sari ujung tangkai sari l buah (ovarium) pada di atas dasar bunga

(4)

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Tek

Ga Buah (fructus). Buah T. orie

buah sejati tunggal berdaging (carnosus

tergolong buah batu (drupa). (exocarpium) merupakan la berwarna hitam mengkilat dengan licin, kulit tengah (mesocarpium

lapisan berdaging tipis (sarcocarpi

kulit dalam (endocarpium) merup tipis dan keras yang menutupi biji 2. Biji (semen)

Biji merupkan

pengembangbiakan utama mengandung calon tumbuha (lembaga). Biji T. oriental

lapisan kulit luar (testa) dengan warna coklat dan yang keriput. Ukuran biji be 1,5 2,5 mm, dengan berat mg.

PEMBAHASAN

Morfologi. Menurut Pitopa (2008), kayu T. orientalis berw muda, mempunyai B.J. 0,36, kel V dan kelas kekuatan III-V digunakan untuk peti, kayu baka dan kertas. Kulit kayunya (pepa liat dan baik dipakai sebagai tali ringan digunakan sebagai pengapun sungai.

Pengamatan di lapangan diket terdapat perbedaan morfologi

orientalis tumbuh di lahan beka nikel dengan hutan alam. Daun yang tumbuh di hutan alam dibandingkan yang tumbuh pada

eknologi, UIN Alauddin Makassar

Gambar 2. Bunga dan buahT. orientalis

orientalis adalah (carnosus) dan ). Kulit luar lapisan tipis gan permukaan um) merupakan ocarpium) dan upakan lapisan biji. upkan alat a karena biji umbuhan baru ntalis memiliki ) yang keras dan permukaan berkisar antara at rata-rata 1,5 itopang, et.al, rwarna kuning kelas keawetan V dan dapat bakar, korek api pepagan) sangat li dan kayunya apung rotan di ketahui bahwa ogi daun T. bekas tambang un T. orientalis lebih lebar da lahan bekas

tambang nikel. Lesta menemukan hal yang sa yang tumbuh pada areal Bongers dan Popma ( (2004) menyatakan bah adaptasi tumbuhan pada terkena matahari langsu memiliki ukuran daun y tebal dengan massa da dibandingkan dengan tu ternaungi (toleran). D dapat mengurangi overh

efisiensi dalam penggun fiksasi karbon (konv menjadi senyawa organi cepat dibandingkan den (Turner, 2004).

Perbanyakan tanam dengan biji, namun perl penyimpanan biji yan menurunkan persen kec Uji coba yang dilaku Rodrigues (2014) menu yang disimpan selam menurunkan perkecamba

Sebaran. Beberapa diketahui bahwa T.

beradaptasi dan tumbu seperti areal pasca pengamatan pada daerah dan sekitarnya di Konaw bahwa T. orientalis tum 100 135 mdpl, keada sampai curam dengan ke 45 %. Jenis tanah adalah dari endapan pasir, le

124

stari dkk (2008) juga g sama pada T. orientalis

al pasca tambang timah. (1988) dalam Turner ahwa salah satu bentuk da daerah terbuka yang sung (intoleran) adalah un yang lebih kecil, lebih daun yang lebih tinggi n tumbuhan pada daerah Daun kecil dan tebal

erheating dan memiliki unaan air karena tingkat konversi karbondioksida anik) berlangsung lebih engan proses transpirasi aman dapat dilakukan perlu diperhatikan bahwa ang lebih lama dapat kecambah T. orientales.

kukan Rodrigues dan nunjukkan bahwa benih ama 12 bulan dapat

bahan sampai 46 %. rapa hasil penelitian

T. orientalis dapat buh pada lahan kritis a tambang. Areal rah pasca tambang nikel onawe Utara menunjukkan umbuh pada ketinggian adaan topografi datar n kemiringan berkisar 15-lah podsolik yang terdiri lempung dan lumpur

(5)

(Prayudianingsih dkk, 2015). pasca tambang nikel di daerah pe

orientalis tumbuh secara alami penimbunan (back filling). Ve tumbuh pada daerah tersebut proses suksesi secara alami. Di da Sulawesi Selatan diketahui T

tumbuh pada lahan terbuka deng cahaya penuh di sekitar perkebun dan sepanjang daerah pesisir pa Kolaka Sulawesi Tenggara.

T. orientalis pada areal pa nikel berasosiasi dengan jenis pohon seperti Sarcotheca celebica,

brideliifolius C.B.Rob, Tri leytensis Merr, Callicarpa Cassuarina sp dan Metrosideros

dan beberapa jenis perdu ma sepertiMelastoma malabatrichum Dracaena sp dan Spermacoce

rumput rumputan yang tumbuh

orientalis pada areal pasca tam seperti: Paspalum schrobiculat lithosperma (Linnaeus) Swartz,

glomerata (Gaudich), Cynodon dac

Pers., Fimbristylis sp, Scleri Digitaria sanguinalis (Prayudia 2015). Hasil penelitian Lestari menyatakan bahwaT. orientalisda pada areal pascatambang timah alam di sekitarnya dengan bergelombang dan jenis tana berpasir. T. orientalistumbuh di tambang timah berasosiasi

Commersonia sp, Melastoma mal

danVitex pinnata.

Tanaman Pionir Untuk Tambang Nikel. T. orientali

sebagai jenis intoleran, dapat tum baik di daerah terbuka sebaga pionir. Tingkat Regenerasi dari tergolong cukup baik. Menurut ha vegetasi yang dilakukan pascatambang nikel di Kona diketahui bahwa pada derah penim pascatambang umur kurang lebi setelah penaburan top soil, re

orientalis tumbuh sampai tingka dengan nilai INP tertinggi yait Untuk tingkat semai INP 44,51

. Pada areal h pesisir laut, T. mi pada areal Vegetasi yang but merupakan i daerah Malili T. orientalis ngan intensitas kebunan rakyat pantai ke arah pasca tambang s pohon lainnya , Cleistanthus richospermum arpa pachyclada, ros cf. petiolata maupun herba hum,Smilax sp, oce sp. Jenis buh menyertai T. tambang nikel ulatum, Scleria z, Machaerina nodon dactylon (L.) eria sp. dan udianingsih dkk, ari dkk (2008) sdapat tumbuh ah dan hutan ngan topografi nah lempung buh di lahan bekas sosiasi dengan malabathricum uk Restorasi ntalis tergolong tumbuh dengan gai tumbuhan ri T. orientalis ut hasil analisis n di areal onawe Utara, nimbunan areal lebih 2 tahun regenerasi T. ngkat Pancang aitu 60,42 %. 44,51 % lebih

rendah dari Melasto

dengan INP 80,35 %. menunjukkan spesies (berkuasa) dalam suatu sehingga spesies yang besar dikatakan spesi (Indriyanto,2012). regenerasi yang baik lainnya merupakan sala menunjukkan bahwa T.

jenis fast growing

membentuk kolonisasi kritis sehingga pote sebagai tanaman pioni tambang nikel.

Salah satu pertimba jenis untuk restorasi (2013) adalah memanfaa berproduksi generatif (b pada usia muda dan pemencaran biji yang pengamatan pada areal

T. orientalis sudah d berbuah meskipun bar pancang (tinggi > 1,5 m cm). Jangkauan pem

orientalis dapat mencpa induknya dan pemencar oleh 36 jenis burung

orientalis sebagai paka Elliot, 2006).

Singh dkk (2002) salah satu ciri spesies restorasi lahan beka memiliki kemampuan mikroba tanah sehingga pasokan nutrisi. Hasi dilakukan Prayudyani diketahui bahwa T. ori

pascatambang nikel terin Arbuskula (FMA). FM yang tumbuh di dalam dengan akar tumbuha membantu tanaman unt hara, menyerap air dan tanaman dari hama, c kepadatan tanah dan loga

2012). Adanya in

meningkatkan pertumbu

astoma malabatrichum

. Indeks nilai penting sies yang dominan tu komunitas tumbuhan, g memiliki INP paling spesies yang dominan Dominansi dan ik dibandingkan jenis alah satu indikasi yang

T. orientalis tergolong

ng species dan dapat si yang baik pada areal potensial dimanfaatkan onir pada lahan bekas bangan dalam pemilihan si menurut Elliot dkk nfaatkan jenis yang dapat (berbunga dan berbuah) n memiliki jangkauan ng luas. Dari hasil al pascatambang nikel, h dapat berbunga dan baru mencapai tingkat m sampai diameter < 10 emencaran benih T.

ncpai 175 m dari pohon arannnya dapat dibantu ung yang menjadikan T.

kan (Cheke dkk, 1979; 2002) menyatakan bahwa sies yang sesuai untuk kas tambang adalah n bersimbiosis dengan gga dapat meningkatkan asil penelitian yang ningsih, dkk (2015)

. orientalis pada areal rinfeksi Fungi Mikoriza MA adalah cendawan tanah dan berasosiasi buhan. FMA dapat untuk menyerap unsur dan mampu melindungi cekaman suhu tanah, logam berat (Nusantara, infeksi FMA akan buhanT. orientalis.

(6)

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Tek KESIMPULAN

Trema orientalis (L.) Blume satu jenis fast growing species ya digunakan sebagai tanaman pi merestorasi lahan kritis khusunya tambang nikel. T. orientalis mem dominansi, regenerasi dan sebar baik serta bersimbiosis dengan FM dapat mengkatalis revegetasi restorasi. Diketahuinya m

orientalis diharapakan dapat informasi dalam mengidentifika lapangan maupun sebagai pe dalam melakukan teknik budidaya DAFTAR PUSTAKA

Cheke, A. S., Nanakorn, W., & Y (1979). Dormancy And Dispe of Secondary Forest Species Canopy of Primary Tropical In Northern Thailand.Biotropi

88-95.

Elliott, S., Chairuangsri, S., & S (2013). Restoring Tropi Ecosystems On Limestone M

Restoration Research Unit University: Chiang Mai, Tha Indriyanto. (2006). Ekologi Hut

Penerbit Bumi Aksara. Lestari, T., Abdi, Z., Widodo, J.,

(2008). Analisis Vegetasi di

Penambangan Timah D

Kabupaten Bangka. Enviagro, Pertanian, Vol.2 No.2 : 1-28. Mansur, H. I. (2010).Teknik Silvi

Reklamasi Lahan Bekas

Southeast Asian Regional Tropical Bilogy: Bogor, Indone Nusantara, A. D., Bertham, Y. H

I. (2012). Bekerja Dengan Mikoriza Arbuskula. Sout Regional Centre For Tropi Bogor, Indonesia.

Pitopang, R., Khaeruddin, I., Tj Burhanuddin, I. F. (2008).

Jenis-jenis Pohon Yang Sulawesi.Palu: UNTAD Press. Prayudyaningsih, R., Mangopa

Broto, B. W., Sari, R., Kur

eknologi, UIN Alauddin Makassar

e adalah salah yang potensial pionir untuk ya lahan bekas emiliki tingkat baran biji yang n FMA sehingga si pada proses morfologi T. pat dijadikan ikasi jenis di pertimbangan dayanya. Yankoses, C. spersal of Seed ies Under The cal Rain Forest

ropica, 11(2) : Sinhaseni, K.

ropical Forest Mines. Forest nit Chiang Mai Thailand. utan. Jakarta: J., & Yohanes. di Lahan Bekas Desa Rebo, iagro, Jurnal -28. lvikultur Untuk as Tambang.

nal Centre For ndonesia.

. H., & Mansur,

engan Fungi

outheast Asian opical Bilogy: ., Tjoa, A., & ). Pengenalan ng Umum di ress. opang, A. D., urniawan, E., Hajar, et al. (2015)

Lahan Bekas Tam Pemanfaatan Mikroba (Eksplorasi Mikroba Pemilihan Jenis T Keanekaragaman H Tambang Nikel). Kehutanan Ma Dipublikasikan, Ma Rodrigues, C. R., & Rodr

Enhancement of inTrema orientalis( Plant Species in R Wastelands. Journal Forestry, 33:46 58. Setiadi, Y. (2011). R Terdegradasi Tam Jenis-jenis Lokal Mine Lands Using

Restoring Forest Biodiversity and (Restorasi Hutan Keanekaragaman Ekosistem)(pp. 59-Yale University; Smithsonian Tropic Bogor, Indonesia. Singh, A. N., Raghuban S. (2002). Plantation Spoil Restoration. C 82 No. 12. Tjitrosoepomo, G. Tumbuhan. Yogya University Press. Turner, I. M. (2004).The Tropical Rain University Press: Ca Walker, L. R., Walker (2007). Linking Ecologycal Suc Science+Business USA. Withrow, B., Robinson, Selecting Native Restoration https://catalog.extensi sites/catalog.extensi les/project/pdf/em8885.pdf tanggal 19 Mei 2015 126 2015). Teknologi Restorasi ambang Nikel Melalui kroba Tanah Simbiotik roba Tanah Simbiotik, Tumbuhan Lokal dan an Hayati Lahan Bekas l). Balai Penelitian

Makassar: Tidak

n, Makassar.

odrigues, B. F. (2014). of Seed Germination is(L.) Blume; Potential n Revegetation of Mine ournal of Sustainable 58. Restorasi Lahan-lahan ambang Menggunakan l (Restoring Degraded ng Native Species). In st For Communities, and Ecosystem Services an Untuk Masyarakat, an Hayati dan Jasa

59-63). New Haven, CT: y; Panama City : opical Research Institute:

.

hubansi, A. S., & Singh, J. tion As Tool For Mine on. Current Science , Vol. (2013). Morfologi

yakarta: Gadjah Mada

The Ecology of Trees in Forest. Cambridge Cambridge.

ker, J., & Hobbs, J. R.

ng Restoration and Succession. Springer ss Media: New York, nson, & Johnson, R. (n.d.). Plant Materials For Project.

tension.oregonstate.edu/ nsion.oregonstate.edu/fi

8885.pdf , diakses 2015.

Gambar

Gambar 1.  Batang dan Daun T. orientalis
Gambar 2.  Bunga dan buah T. orientalis

Referensi

Dokumen terkait

Kecerdasan Daeng Pamatte memang harus diakui; lewat tangan “dinginnyalah” masyarakat Makassar bisa mengetahui asal usul leluhur mereka melalui Aksara Lontara. Namun sosok

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat penyertaan dan anugerah-Nya yang tidak henti-hentinya peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

Dari penegasan istilah diatas, maka pengertian seluruhnya dari judul skripsi Bimbingan Karir Terhadap Anak Tuna Netra di Sekolah Luar Biasa Putra Manunggal Kecamatan

Diharapkan, dari penelitian tentang kombinasi model pembelajaran Problem Solving berbantuan dengan Peer Tutoring yang dilengkapi dengan hierarki konsep akan saling

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengelolaan pembelajaran melalui bermain pasir dan air pada sentra bahan alam PAUD Insan Kamil Bangkinang Kampar sama

KJA adalah tempat pemeliharaan ikan yang terbuat dari bahan jaring yang dapat menyebabkan keluar masuknya air dengan leluasa, sehingga terjadi pertukaran air dari dan

Quality control untuk kualitas material dan hasil pekerjaan harus selalu diperhatikan dalam setiap pekerjaan berlangsung sampai pada pekerjaan salesai, setiap akan