1
Tugas Pertemuan VI(Enam) Oleh: Nani Kusumawati NIM: 090055798
AKUNTANSI BIAYA
VARIABLE COSTING
DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER
COSTING) DAN METODE HARGA POKOK PROSES ( PROCESS
COSTING)
Jika metode penentuan harga pokok produk dengan variable costing atau direct costing digunakan oleh perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan,maka sistim akuntansi biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksi dapat menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk yang dipesan sesuai dengan konsep harga pokok produksi menurut metode variable costing.
Penentuan harga pokok produk dengan variable costing atau direct costing digunakan oleh perusahaan yang produksinya berdasarkan produksi massa,maka sistim akuntansi biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksi dapat menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan selama periode akuntansi tertentu sesuai dengan konsep harga pokok produksi menurut metode
variable costing.
Berikut akan dibahas perekayasaan informasi harga pokok produksi menurut metode variable costing dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan dan yang menggunakan metode harga pokok proses
KLASIFIKASI BIAYA DALAM METODE VARIABLE COSTING
Dalam metode variable costing,biaya perlu dipisahkan menurut perilaku biaya sesuai sesuai dengan perubahan volume kegiatan.Biaya produksi menurut metode ini terdiri dari: biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variable. Biaya overhead pabrik tetap diperhitungkan sebagai biaya periode dan dibebankan sebagai biaya alam periode terjadinya,tidak diperhitungkan sebagai harga pokok produksi.
2
KLASIFIKASI BIAYA DAN INFORMASI BIAYA YANG DIHASILKAN VARIABLE COSTING
VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN
Dalam metode harga pokok pesanan,biaya produksi dikumpulkan per pesanan dengan menggunakan kartu harga pokok,yang merupakan rincian rekening control Barang dalamBiaya bahan baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead pabrik Variable Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Pemasaran Variabel Biaya Overhead pabrik tetap Biaya Administrasi & Umum Tetap Biaya Pemasaran Tetap
+
+
+
+
+
+
+
Kartu Harga Pokok
Variable production cost ( dengan metode variable costing)
LAPORAN RUGI LABA
Pendapatan Penjualan
Biaya Variable
Laba Kontribusi Biaya Tetap
Laba Bersih
Biaya Produksi Variable
Biaya adm. dan umum Variable Biaya pemasaran Variable
Biaya Overhead pabrik tetap
Biaya Adm. & Umum Tetap
3
Proses di dalam buku besar.Berdasar biaya produksi variable yangdikumpulkan dalam kartu harga pokok produk ini,harga pokok produk jadi dan produk dalam proses dihitung dan dicatat.
REKENING KONTROL YANG DIGUNAKAN:
Rekening control dalam buku besar yang perlu dibentuk untuk menampung biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan menggunakan metode harga pokok pesanan :
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan Biaya Pemasaran
Biaya Admiistrasi & Umum Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap
Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Admiistrasi & Umum Tetap
Karena variable costing menghendaki biaya diklasifikasikan berdasar perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan,maka akuntansi biaya produksi dan biaya non produksi dilakukan sebagai berikut:
1. Biaya produksi variable,seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening Barang Dalam Proses, dank e dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
2. Biaya overhead pabrik variable dibebankan kepada pesanan tertentu berdasarkan tariff yang ditentukan dimuka dengan mendebit rekening Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik, dan kedalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan
3. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan pertama kali mendebit rekenign BOP Sesungguhnya.Pada akhir bulan dianalisa untuk menentukan BOP Variable dan BOP Tetap.Hasil analisa untuk membuat jurnal berikut:
BOP Variable Sesungguhnya xx
BOP Tetap Sesungguhnya xx
BOP Sesungguhnya xx
4. Biaya overhead pabrik variable yang dibebankan kepada produk selama periode akuntansi tertentu ditutup ke rekening BOP Variable Sesungguhnya untuk menghiutng pembebanan lebih/kurang biaya overhead pabrik variable.
5. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum juga perlu dipisahkan menurut perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat ke dalam rekenign control Biaya Pemasaran dan biaya Administrasi dan Umum,dan selanjutnya dianalisa pada akhir bulan untuk menentukan biaya yang berperilaku variable dan biaya yang berperilaku tetap.hasil Analisis untuk membuat jurnal berkut :
4
Biaya Pemasaran Variabel xx
Biaya Pemasaran Tetap xx
Biaya Pemasaran xx
Biaya Admiistrasi & Umum Variabel xx Biaya Admiistrasi & Umum Tetap xx
Biaya Admiistrasi & Umum xx
Berikut gambar aliran biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan metode harga pokok pesanan melalui berbagai rekening control:
5
GAMBAR ALIRAN BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA NON PRODUKSI DALAM METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN
Persediaan Bahan
Gaji dan Upah
Berbagai Rekening Yang dikredit BDP-Biaya Bahan Baku Harga Pokok Penjualan Harga Pokok
Penjualan Rugi Laba
BOP Sesungguhnya
BOP Variable Sesungguhnya
BOP Variable
Yang Dibebankan BDP-BOP Variable
BOP Tetap Sesungguhnya Biaya pemasaran Variabel Biaya pemasaran Tetap
Biaya Adm & Umum Variabel
Biaya Adm & Umum Tetap Biaya Adm &
Umum Biaya pemasaran BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung Persediaan Produk dalam proses
BDP=Biaya dalam proses BOP=Biaya Overhead Pabrik
6
CONTOH VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN PT Narnia Sheet berusahan dalam bisnis percetakan.
Awal Januari 2011, persediaan produk dalam proses Rp847.500,sebagaimana table dibawah
Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung BOP Variable Biaya Total Pesanan #101 Rp150.000 130.000 65.000 Rp345.000 Pesanan #102 Rp125.000 100.000 50.000 Rp345.000 Pesanan #103 Rp155.000 70.000 37.500 Rp227.500 Total Rp365.000 330.000 152.500 Rp847.500
Dalam bulan Januari 2011,melakukan transaksi sbb:
1. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaikan produk yang masih dalam proses awal bulan dan pengolhan pesanan #104 yang diterima dalam bulan Januari 2011 sbb: Pesanan #101 Rp50.000 Pesanan #102 Rp40.000 Pesanan #103 Rp20.000 Pesanan #104 Rp130.000 Jumlah Rp240.000
Pemakaian bahan baku penolong selama bulan januari 2011 berjumlah Rp25.000.Biaya ini berperilaku tetap.
2. Menurut kartu jam kerja,jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan berbagai pesanan yang diproduksi dalam bulan Januari 2011 disajikan dalam table berikut
Data Biaya Tenaga Kerja Bulan Januari 2011
Jam Tenaga Upah
Nomor Pesanan Kerja Langsung Langsung
Pesanan #101 75 jam Rp 75.000
Pesanan #102 30jam Rp 30.000
Pesanan #103 55jam Rp 55.000
Pesanan #104 100jam Rp100.000
Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp260.000 Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 50.000
Biaya tenaga kerja pemasaran Rp125.000
Biaya tenaga kerja administrasi dan umum Rp140.000
7
Catatan:
a.Biaya tenaga kerja tidak langsung aalah berperilaku tetap
b.Biaya tenaga kerja di fungsi pemasaran dan fungsi administrasi & umum dipisahkan menurut perilakunya sebagai berikut :
Variable Tetap
Biaya Tenaga kerja Pemasaran Rp75.000 Rp50.000
Biaya Tenaga kerja administrasi dan umum Rp100.000 40.000
Total Biaya Rp175.000 Rp90.000
3. Tarif pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk ditentukan menurut anggran sebesar Rp500 perjam tenaga kerja langsung
4. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi(kecuali biaya bahan penolong Rp25.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik sebesar Rp50.000 adalah sebesar Rp192.000,terdiri dari bop variable Rp142.000 dan bop tetap Rp50.000
5. Pesanan nomor 102,102,103 telah selesai diproduksi dalam bulan januari ,diserahkan ke pemesan dengan harga jual sbb:
Pesanan #101 Rp 750.000
Pesanan#102 Rp 650.000
Jumlah Rp 1.400.000
Pesanan 103 pada akhir Januari masih disimpan digudang sebagai produk jadi,sedang pesanan #104 m,asih dalam proses pengolahan
AKUNTANSI VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN
Akuntansi biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variable costing dibagi menjadi tahap berikut ini:
1. Pencatatan pemakain bahan baku dan bahan penolong 2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung
3. Pencatatan pembebebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk 4. Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
5. Pemisahan bop sesungguhnya kedalam biaya variable dan biaya tetap 6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening BOP Variable yang Dibebankan ke rekening BOP Variable sesungguhnya.
8. Pencatatan biaya komersial
9. Pencatatan penyerahan produk ke pemesan Uraian:
PENCATATAN PEMAKAIN BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG Jurnal pemakaian bahan baku sebagai berikut:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp240.000
Persediaan Bahan Rp240.000
Jurnal pemakaian bahan penolong sebagai berikut:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp25.000
Persediaan Bahan Rp25.000
8 sebagai berikut:
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp260.000 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp 50.000
Biaya Pemasaran Rp125.000
Biaya administrasi dan umum Rp140.000
Gaji dan Upah Rp475.000
PENCATATAN PEMBEBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABLE KEPADA PRODUK Didasarkan pada biaya overhead pabrik saat membuat anggaran sebesar Rp500 perjam tenaga kerja langsung.
Pembebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk sbb:
Jam Tenaga Total biaya ove.pabrik
Nomor Pesanan Kerja Tarif variable yg dibebankan kepada produk Pesanan #101 75 jam Rp 500 Rp37.500 Pesanan #102 30jam Rp 500 Rp15.000 Pesanan #103 55jam Rp 500 Rp27.500 Pesanan #104 100jam Rp 500 Rp50.00
Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp130.000 Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk sebagai berikut: Barang Dalam Proses- biaya overhead pabrik variable Rp130.000
Biaya overhead pabrik variable yang di bebankan Rp130.000
PENCATATAN BIAYA OVERHEAD PABRIK YANG SESUNGGUHNYA TERJADI Jurnal sebagai berikut:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp192.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp125.000
PENCATATAN PEMISAHAN BOP SESUNGGUHNYA KEDALAM BIAYA VARIABLE DAN BIAYA TETAP
Jurnal sebagai berikut:
Biaya Overhead Pabrik Variable Sesungguhnya Rp130.000 Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Rp125.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp255.000
Berdasar data pemakaian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang terjadi,biaya produksi untuk tiap pesanan dicatat dalam kartu harga pokok tiap pesanan
9 Kartu Harga Pokok Pesanan#101
Pesanan#101 Saldo Awal Januari Jumlah Biaya Bahan Baku Rp150.000 50.000 Rp205.000 Biaya Tng Kerja Langsung Rp130.000 75.000 Rp205.000 BOP Variable Rp65.000 37.500 Rp102.500 Total Rp345.000 162.000 Rp507.500
PENCATATAN HARGA POKOK PRODUK JADI
Pesanan yang dapat diselesaikan pada bulan Januari 2011 sbb: Total Biaya Produksi Pesanan #101 Rp507.500 Pesanan #102 Rp360.000 Pesanan #103 Rp330.000 Jumlah Rp.1.197.500
Rincian harga pokok tiap pesanan yang telah selesai diproduksi:
Pesanan #101 Pesanan #102 Pesanan #103 Jumlah Biaya Bahan Baku Rp200.000 165.000 135.000 Rp500.000 Biaya Tng Kerja Langsung Rp205.000 130.000 130.000 Rp465.000 BOP Variable Rp102.000 65.000 65.000 Rp232.500 Total Rp507.500 360.000 330.000 Rp1.197.500
Jurnal sebagai berikut:
Persediaan Produk jadi Rp1.197.500
Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Rp500.000 Barang Dalam Proses- Biaya Tng Kerja Langsung Rp465.000 Barang Dalam Proses- biaya overhead pabrik variable Rp232.500
PENUTUPAN REKENING BOP VARIABLE YANG DIBEBANKAN KE REKENING BOP VARIABLE SESUNGGUHNYA.
Jurnal penutupan rekening bop variable yang dibebankan:
Biaya Overhead Pabrik Var yang Dibebankan Rp130.000 Pembebanan Lebih atau kurang BOP Rp12.000
10
Pada akhir tahun rekening Pembebanan Lebih atau kurang BOP itutup ke rekening Harga Pokok Penjualan dengan jurnal :
Harga Pokok Penjualan Rp12.000
Pembebanan Lebih atau kurang BOP Rp12.000
PENCATATAN BIAYA KOMERSIAL
Biaya non produksi dicatat dengan jurnal:
Biaya Pemasaran Rp125.000
Biaya Adm dan Umum Rp140.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp265.000
Jurnal untuk pemisahan biaya non produksi menurut perlakunya:
Biaya Pemasaran Variable Rp75.000
Biaya Pemasaran Tetap Rp50.000
Biaya Pemasaran Adm dan Umum Variable Rp100.000 Biaya Pemasaran Adm dan Umum Tetap Rp 40.000
Biaya Pemasaran Rp125.000
Biaya Adm dan Umum Rp140.000
PENCATATAN PENYERAHAN PRODUK KE PEMESAN
Pesanan yang selesai diproduksi dan diserahkan kepada pemesan pada bulan Januari 2011 sbb:
Pesanan #102 Pesanan #103 Jumlah Harga Pokok Rp507.000 360.000 Rp867.500 Harga Jual Rp760.000 650.000 Rp1.400.000
Jurnal hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan sbb:
Kas atau piutang Rp1.400.000
Hasil Penjualan Rp1.400.000
Harga pokok pesanan yang diserahkan ke pemesan di catat sbb:
Harga Pokok Penjualan Rp867.500
Persedian Produk Jadi Rp867.500
PENYAJIAN RUGI LABA VARIABLE COSTING
Laporan Rugi Laba dibuat berdasar berbagai jurnal yang dibuat.
11
Harga pkok produk persatuan dihitung setiap akhir periode(misal akhir bulan),dengan membagi total biaya produksi variable selama satu bulan dengan total ekwivalensi produksi selama periode yang sama.
Dengan demikoian bop variable tidak dibebankan kepada produk berasar tariff yang ditentukan dimuka,namun dibebankan pada produk menurut biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu.
REKENING KONTROL YANG DIGUNAKAN : Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Variable Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Pemasaran
Biaya Admiistrasi & Umum Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap
Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Admiistrasi & Umum Tetap
PROSEDUR AKUNTANSI BIAYA PRODUKSI:
1. Biaya produksi variable dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening BDP yang bersangkutan
2. BOP yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan petama kali mendebit rekekning BOP sesungguhnya,pada akhir bulan dianalisis untuk menentukan bop variable dan bop tetap ,hasil analisa untuk membuat jurnal:
BOP Variable Sesungguhnya xx
BOP Tetap Sesungguhnya xx
BOP Sesungguhnya xx
3. BOP variable dibebankan kepada produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode akuntansi tertentu dengan jurnal:
Barang Dalam Proses-Biaya Ovr.Pabrik xx
BOP Variable xx
4. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum juga perlu dipisahkan menurut perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat ke dalam rekenign control Biaya Pemasaran atau biaya Administrasi dan Umum,dan selanjutnya dianalisa pada akhir bulan untuk menentukan biaya yang berperilaku variable dan biaya yang berperilaku tetap.hasil Analisis untuk membuat jurnal berkut :
Biaya Pemasaran Variabel xx
Biaya Pemasaran Tetap xx
12
Biaya Admiistrasi & Umum Variabel xx Biaya Admiistrasi & Umum Tetap xx
Biaya Admiistrasi & Umum xx
Berikut gambar aliran biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan metode harga pokok proses melalui berbagai rekening control:
Persediaan Bahan
Gaji dan Upah
Berbagai Rekening Yang dikredit BDP-Biaya Bahan Baku Persedian Produk jadi Harga Pokok
Penjualan Rugi Laba
BOP Sesungguhnya
BOP Variable Sesungguhnya
BOP Variable
Yang Dibebankan BDP-BOP Variable
BOPTetap Sesungguhnya Biaya pemasaran Variabel Biaya pemasaran Tetap
Biaya Adm & Umum Variabel
Biaya Adm & Umum Tetap Biaya Adm &
Umum Biaya pemasaran BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung Persediaan Produk dalam proses
BDP=Biaya dalam proses BOP=Biaya Overhead Pabrik
13
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
Variable costing yang diterapkan alam perusahaan yang berproduksi massa memperhitungkan adanya persediaan produk dalam proses terhadap penentuan harga pokok produksi persatuan .Metode Costing yang dipakai adalah metode harga pokok rata-rata tertimbang.
Misal perusahaan memproduksi produknya melalui dua departemen
Rumus perhitungan harga pokok per unit produk departemen pertama dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang
Biaya bahan baku
Biaya bahan baku yang melekat pada produk dalam proses
+ Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang
Per unit
Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja yang melekat pada produk dalam proses awal
+ Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam periode sekarang
Per unit Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja
Biaya overhead
Biaya produk yang melekat pada produk dalam proses awal
+ Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam periode sekarang
Per unit Unit ekuivalensi biaya Overhead pabrik
Atas dasar Data Produksi,Biaya Produksi,Biaya Non Produksi dan Data Penjualan Bulan Januari 20x1 dan rumus perhitungan diatas dihiitunng biaya produksi variable per satuan produk yang dihasilkan oleh Departemken 1 bulan
Atas dasar perhitungan biaya persatuan produk Departemen 1,dapat dihitung:
- harga pokok produk selesai yang ditransfer oleh Departemen 1 ke Departemen 2 dan - harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 1
=
=
=
Unit ekuivalensi biaya Bahan baku
Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja
14 SKEMA:
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
Rumus Perhitungan Biaya Produksi Variable per Satuan Produk yang Dihasilkan oleh Departemen produksi setelah Departemen Produksi Pertama dengan Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang sbb:
Harga pokok produk per unit yang dibawa dari
=
Harga pokok produk dalam proses awal yang berasal dari departemen sebelulmnya
+
Harga pokok produk yang ditransfer dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang
Departemen sebelumnya
(1)
Produk dalam proses awal + Produk yang ditransfer dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang
Biaya bahan baku =
Biaya bahan baku yang melekat pada produk dalam proses awal
+ Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang
Per unit
(2)
Unit ekuivalensi biaya Bahan baku
Biaya tenaga kerja =
Biaya tenaga kerja yang melekat pada produk dalam proses awal
+ Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam periode sekarang
Per unit Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja
Perhitungan Biaya Produksi Variable per Satuan Departemen 1 bulan Januari 20x1, (Mulyadi P 175) Perusahaan dengan
Data Produksi,Biaya Produksi,Biaya Non Produksi dan Data Penjualan Bulan Januari 20x1
Perhitungan Harga Pokok Produk selesai dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 1, (Mulyadi P 176)
Rumus metode harga pokok rata-rata tertimbang
15
(3)
Biaya overhead =
Biaya produk yang melekat pada produk dalam proses awal
+ Biaya overhead pabrik yang
dikeluarkan dalam periode sekarang
Per unit
(4)
Unit ekuivalensi biaya Overhead pabrik
Total harga pokok per satuan
= (1) +(2)+(3)+(4)
Skema
AKUNTANSI VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES
1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan penolong 2. Pencatatan biaya tenaga kerja
3. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
4. Pencatatan harga pokok produk jadi departemen produksi pertama yang ditransfer ke departemen produksi berikutnya
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen produksi pertama pada akhir periode
6. Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditranfer ke gudang
7. Pencatatan harga pokok produk dalam proses dalam departemen setelah departemen produksi pertama pada akhir periode
8. Pencatatan penjualan produk 9. Pencatatan biaya komersil
Perhitungan Biaya Produksi Variable Kumulatif per satuan Produk Departemen 2 dengan menggunakan Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang (Mulyadi P 179)
, (Mulyadi P 176)
Perhitungan Harga Pokok Produk jADI dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 2, (Mulyadi P 179)
16
Jika jurnal-jurnal akuntansi diatas diposting ke dalam rekening –rekening yang bersangkutan dalam buku besar,maka aliran biaya dapat dilihat dibawah ini:
ALIRAN BIAYA VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA PROSES BDP-Biaya Bhn Baku Dept 1 BDP-Biaya Bhn Baku Dept 2
BDP-Biaya Tng Kerja Dept 1 BDP-Biaya Tng Kerja Dept 2
BDP-BOP Variable Dept 1 BDP- BOP Variable Dept 2
Persedian Produk jadi Harga Pokok Penjualan
Persedian Produk Dalam Proses Hasil Penjualan
Piutang SA Rp1.800 Jan Rp20.200 Rp22.000 PDP Rp4.500 Trsfn Rp17.500 Rp22.000 SA Rp11.150 Rp77.000 Rp88.150 PJ Rp81.700 Rp 6.500 Rp88.150 SA Rp1.200 Jan Rp29.775 Rp30.975 PDP Rp4.725 Trsfn Rp26.250 Rp30.975 SA Rp 1.152 Rp37.068 Rp38.220 PJ Rp37.050 Rp 1.170 Rp38.220 SA Rp1.920 Jan Rp37.315 Rp39.235 PDP Rp5.985 Trsfn Rp33.250 Rp39.235 SA Rp 4.140 Rp44.340 Rp48.480 PJ Rp45.600 Rp 2.880 Rp48.480 Rp164.300 ---Rp164.300 Rp129.750 34.600 ---Rp164.350 Rp38.220 Rp129.750 ---Rp129.750 SA Rp15.210 10.200 ---Rp25.710 Rp129.750 34.600 ---Rp164.350 Rp240.000 Rp240.000
17
Biaya Pemasaran Biaya Pemasaran Variable
Biaya Pemasaran Tetap
Biaya Adm & Umum Biaya Adm & Umum Variable
Biaya Adm & Umum Tetap
Penyajian Laporan Rugi-Laba Variable Costing
Dibuat berdasar jurnal bulan yang ada
Selesai Sumber :
Akuntansi Biaya-Bab VI Variable Costing Dengan Metode Harga Pokok Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses,Mulyadi Rp25.200 Rp25.200 Rp10.200 Rp15.000 Rp19.000 Rp19.000 Rp7.000 Rp12.000 Catatan:
SA : Saldo Awal Trsf : Transfer PDP : Produk Dalam Proses Pj : Produk Jadi