• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BARANG PADA KAWASAN PABEAN OLEH KANTOR BEA DAN CUKAI DI KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BARANG PADA KAWASAN PABEAN OLEH KANTOR BEA DAN CUKAI DI KOTA MAKASSAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXV JULI S/D SEPTEMBER 2020

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BARANG PADA KAWASAN PABEAN OLEH KANTOR BEA DAN CUKAI DI KOTA

MAKASSAR Oleh: Nurafni Rais Email: [email protected] Pembimbing I: Hj. Herminawati Email: [email protected] Pembimbing II: Ripa Fajarina L Email: [email protected]

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa Makassar

ABSTRACT

NURAFNI RAIS.2020.Scription analysis system control internal goods on region customs by office customs and excises in the city of Makassar guided of by Dr. Hj.Herminawati, S.E., M.Sc, and Riva Fajarina L, S.E., Ak., M.Si., CA.

Purpose of research is for knowing internal system control on customs area by the customs office and excise dutyy in the city of Makassar. This research use analysis descriptive qualitative.

Resarch result show internal control system of goods implemented with correctly and effective in accordance with the customs and excise general regultion number PER-46/ BC / 2011 about improvement application of control in the envirovement general customs and excise. The factor which influences control system internal goods in the custom region, by office customs and excise in the city of Makassar. Supporting factors that are alredy based on the CEISA application system.

(2)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXV JULI S/D SEPTEMBER 2020

PENDAHULUAN

Kegiatan suatu negara diberikan hak dari World Trade Organization (WTO) untuk menentukan tarif sendiri atas impor barang. Yang bertugas untuk mencegah hambatan masuknya barang import merupakan tugas dari daerah kepabeanan masing masing suatu negara. Di Indonesia hal ini di bebankan kepada Direktorat Bea dan Cukai. Institusi ini juga bertugas untuk mengawasi barang-barang impor atau ekspor.

Indonesia juga memiliki institusi kepabeanann yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). DJBC merupakan suatu instansi dari pemerintah yang sangat membantu kelancaran arus lalu lintas ekspor dan impor barang di daerah pabean. Tujuan pemerintah untuk menjalankan pengawasan ekspor impor yaitu melindungi produk-produk yang berasal dari Indonesia agar tidak bebas keluar masuk ke daerah pabean dengan tujuan untuk mencegah penyelundupan barang pada suatu negara. Untuk menghindari terjadinya penyelundupan barang, maka setiap barang yang keluar masuk di pelabuhan harus melampirkan dokumen sah antara Bea dan Cukai dengan instansi lainnya.

DJBC memiliki peran penting dalam melindungi negara dari barang barang terlarang, karena merupakan pintu keluar masuk untuk kegiatan ekspor impor. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) adalah suatu instansi yangs sejajar Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang bertanggungjawab ke Kepala Kantor Wilayahh. KPPBC bertugas untuk melakukan pelayanan dan pengawasan kepabeanan dan cukai dalam daerah tertentu berdasarkan peraturan UU yang berlaku di Indonesia.

Salah satu cara yang digunakan oleh DJBC untuk mencapai visinya yaitu dengan cara melakukan pengendalian internal. Pengendalian internal merupakan kegiatan mengendalikan dan mengawasi suatu aktivitas di dalam lingkup perusahaan agar berjalan sesuai dengan semestinya serta mengurangi semua kendala-kendala tercapainya suatu tujuan

Pengendalian internal dalam praktiknya dilakukan untuk mengawasi dan melindungi suatu aset dari penggelapan, pencurian dan tempat lokasi yang tidak tepat. Pengendalian internal juga mencakup tindakan yang digunakan suatu

(3)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXV JULI S/D SEPTEMBER 2020

perusahaan untuk mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, dan mendorong untuk taat pada kebijaksanaan–kebijaksaan yang telah ditentukan oleh suatu perusahan

TINJAUAN PUSTAKA Pengendalian Internal

Pengendalian internal adalah proses dan prosedur yang dijalankan untuk

menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian dipenuhi.

Pengendalian intern adalah sebuah proses karena menyebar ke seluruh aktivitas pengoperasian perusahaan dan merupakan bagian integral dari aktivitas manajemen. Pengendalian internal memberikan jaminan memadai-jaminan memiliki sederhana, pertimbangan dan perbuatan keputusan yang salah, pengesampingan manajemen, serta kolusi.

Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal yang dikemukakan oleh Hery (2014) adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan.

Pengertian Pabean

Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan Bea masuk dan Bea keluar.

Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, Bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jendral Bea dan Cukai.

(4)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXV JULI S/D SEPTEMBER 2020

Fungsi Pabean

Fungsi kepabeanan meliputi tugas-tugas dengan rincian sebagai berikut: a. Tugas pemungutan keuangan negara atas barang yang dimasukkan ke

dalam daerah pabean dan dikeluarkan dari daerah pabean berupa bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor yang diperlukan untuk

membiaya Pelaksanaan tugas-tugas pemerintah dan alat-alat

perlengkapan negara sebagaimana termaksud dalam pembukaan UUD 1945 serta pengadaan sarana dan prasarana yang diperlukan dan di gunakan secara sama atau bersamaan oleh orang banyak.

b. Tugas pengawasan atas lalu lintas barang dengan tujuan identifikasi jenis dan jumlah barang untuk kepentingan

METODOLOGI PENELITIAN

Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif

Definisi Operasional

Adapun definisi operasional adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian internal adalah proses dan prosedur yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian dipenuhi. 2. Sistem pengendalian internal adalah Sistem pengendalian internal adalah

suatu sistem usaha atau sosial yang diterapkan oleh perusahaan yang meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan perusahaan agar melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan dan program perusahaan sehingga efisiensi dan kebijakan manajemen terpenuhi.

3. Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, Bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jendral Bea dan Cukai.

(5)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXV JULI S/D SEPTEMBER 2020

HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan sistem pengendalian internal barang pada kawasan pabean oleh Kantor Bea dan Cukai di Kota Makassar

Kantor Bea dan Cukai Kota Makassar kinerja yang dilakukan dengan baik dan bertanggung jawab atas seksi yang diberikan tanggung jawab oleh masing-masing kepala bagian seksi. Seksi internal dalam kepatuhan dan tanggung jawabnya harus dilaksanakan dengan baik. Seksi Kepatuhan Internal di bawah ini adalah:

a. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pelayanan dan Administrasi

Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pelayanan dan Administrasi Seksi ini dibawahi oleh ibu Reni Puspita yang dapat menjalankan tugas kinerjanya secara optimal, melakukan pengoperasian data komputer dan sarana penyimpanan pengolahan data dalam file, pelayanan komunisasi serta pertukaran elektronik. Dalam data kepabaeanan dan cukai penerimaan dan kelengkapan data dokumen pabean dilakukan penelitian kelengkapan dalam penyajiaan data dokumen.

b. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pengawasan

Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pengawasan mempunyai tugas mengoptimalkan kinerja dalam menjalankan tugasnya dalam kepabaeanan dan cukai.

Terkait pelaksanaan sistem pengendalian internal barang pada kawasan pabean oleh Kantor Bea dan Cukai di Kota Makassar bapak Aldin selaku pelaksana Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai (PKC) kantor pengawasan dan pelayaan bea dan cukai makassar adalah sebagai berikut:

“Pada dasarnya itu semua pelayanan impor itu sistemya sudah online termasuk pengawasanya jadi kalau orang sudah kirim ke sistem, sistem yang akan menyebut misalkan barang A, sistem akan mencari barang A. Sistem INSW (Indonesia National Single Window) karena kode HS (Harmonized Sistem) yang memuat barang-barang larangan dan pembatasan serta syarat-syarat dokumen kelengkapannya mungkin berubah-ubah secara cepat mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku. Jadi kalau sudah masuk sistem INSW itu sudah lolos saringan, berarti sudah mampu dilakukan proses selanjutnya. Jadi jika ingin impor

(6)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXV JULI S/D SEPTEMBER 2020

barang kita itu tidak bertemu lagi dengan importirnya, importirnya hanya mengirim dokumen dari rumah dengan memasukkan nomor izin-izinya kalau nomor izin-izin itu juga ada di intansi lain, jika INSW telah lengkap, prosesnya akan dilanjutkan. Sistem INSW akan mencari ke data karantinanya ada atau tidak perizinannya, jika nomor perizinan ada di karantina dan cocok berarti lanjut ke proses berikutnya jadi, dokumen persyaratanya sudah terpenuhi. Berikutnya terbit surat persetujuan impor kalau tidak, maka barang tersebut berada di jalur merah. Jika berada di jalur merah maka pengawasan pengeluaran barang impor dilakukan dengan pemeriksaan fisik, dalam jalur pemeriksaan fisik barang tersebut akan dibuka kontinernya diperiksa ulang dan dicocokkan jumlah barangnya sesuai dengan yang tercantum di dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB), biasanya lebih ke arah bea keluar untuk memastikan pemasukan dari bea keluar dan penelitian dokumen sebelum penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)".

Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa KPPBC TMP B Makassar dalam sistem pengendalian internal barang menggunaka sistem INSW

(Indonesia National Single Window) adalah sistem nasional Indonesia yang

memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal dan sinkron. Pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang. Sistem INSW ini dapat mempermudah untuk mengetahui dokumen-dokumen. Dokumen yang berada di jalur merah akan dilakukan pemeriksaan fisik barang impor telah diatur dalam Peraturan Diektur jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-12/BC/2016 tentang Pemeriksaan Fisik

Barang Impor. Pemeriksaan fisik, importir atau kuasanya mendapat

pemberitahuan pemeriksaan fisik dari pejabat Bea Cukai atau dari sistem computer pelayanan. Importir atau kuasanya wajib menyiapkan dan menyerahkan babarang impor untuk diperiksa, membuka setiap bungkusan, kemasan atau peti kemas yang akan diperiksa serta menyaksikan pemeriksaan tersebut.

Terkait dengan jalur yang dilakukan pengusaha atau importir melakukan pengawasan barang impor. Hal tersebut dinyatakan bapak Aldin selaku pelaksana

(7)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXV JULI S/D SEPTEMBER 2020

Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai Makassar memberikan pernyataan sebagai berikut:

“Layanan impor barang dapat dilakukan dalam tiga jalur. Yaitu jalur hijau, jalur kuning dan jalur merah. Pada jalur hijau tidak dilakukan pemeriksaan barang hanya pemeriksaan kelengkapan dokumen, sedangkan jalur kuning dilakukan pemeriksaan barang serta dokumen pendukung. Adapun jalur merah atau pemeriksaan fisik dilakukan dengan memeriksa dokumen dan semua barang, jika pemeriksaan fisik ini dilakukan maka semua barang yang dicantumkan dalam dokumen PIB akan diperiksa secara menyeluruh termasuk membuka kontainer barang tersebut.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa di KPPBC TMP B Makassar ada 3 jalur pemeriksaan tersebut jalur hijau, jalur kuning dan jalur merah. Jalur merah ini adalah pemeriksaan fisik berdasarakan peraturan direktur jendaral bea dan cukai nomor PER-26/BC/ 2017 tentang perubahan atas peraturan direktur jendral bea dan cukai nomor PER-12/BC/2016 tentang pemeriksaan fisik barang impor dalam hal pemberitahuan pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah disampaikan, importer atau PPJK yang dikuasakannya wajib untuk: (a) menyiapkan barang untuk dilakuakn pemeriksaan fisik di tempat pemeriksaan. (b) Mengeluarkan kemasan yang akan diperiksa ditempat pemeriksaan fisik barang di bawah pengawasan pejabat pemeriksaan fisik. (c) Membuka kemasan yang akan diperiksa. (d) Menyaksikan Pemeriksaan fisik.

Terkait dengan sistem pengendalian internal barang pada kawasan pabean tersebut, pak Aldin selaku pelaksana Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan saran operasi menyatakan bahwa:

“Sistem pengendalian internal barang dilaksanakan dengan baik dan efektif sesuai dengan peraturan jendral Bea dan Cukai Nomor PER-46/BC/2011 tentang peningkatan penerapan pengendalian intern di lingkungan direktorat Jendral Bea dan Cukai. Pengendalian ini diterapkan dalam sistem aplikasi CEISA (Custom-Excise Informatio Sistem and Autmation) di KPPBC TMP B Makassar dengan cara setiap pegawai memiliki user, sehingga pegaw ai yang

(8)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXV JULI S/D SEPTEMBER 2020

lain tdak dapat membuka atau memakai aplikasi dan tidak dapat mengubah data, menambah atau menghapus data.

Wawancara yang dilakukan di atas menunjukkan bahwa pengendalian internal dilakukan sesuai dengan peraturan Jendral Bea dan Cukai Nomor PER-46/BC/2011 tentang peningkatan penerapan pengendalian intern di lingkungan direktorat Jendral Bea dan Cukai. Pengendalian ini dilakukan dengan baik dan efektif, penerapan pengendalian internal dilakukan dengan sistem aplikasi CEISA yang dilakukan langsung oleh direktrat jendral bea cukai.

Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Sistem Pengendalian Internal Barang Pada Kawasan Pabean Pada Kantor Bea Dan Cukai Di Kota Makassar

Faktor pendukung sistem pengendalian internal barang adalah akses informasi yang sudah berbasis sistem, pengendalian akses informasi yang sudah diterapkan sistem pelayanan dokumen dengan memanfaatkan teknologi informasi oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai. Sistem yang diterapkan di KPPBC TMP B Makassar yaitu sistem aplikasi CEISA (Custom-Excise Informatio Sistem and

Autmation). Jika terdapat ganguan sistem ini akan mengalami hambatan, sistem

mengolah jika tiba-tiba bersamaan mengirim data banyak maka prosesnya lambat, tapi lambatnya pun cuman 1 jam dan akan keluar surat persetujuan. Sistem pelayanan dan pengawasan yang akan mempermudah sistem layanan DJBC layanan sistem ini dalam waktu 24 jam dalam sistem INSW untuk menyampaikan data dan informasi secara tunggal cepat dan akurat dalam memberikan izin kepabeanan dan pengeluaran barang.

(9)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXV JULI S/D SEPTEMBER 2020

KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian tentang Sistem Pengendalian Internal Barang pada kawasan pabean di Kantor Bea dan Cukai di Kota Makassar, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Sistem pengendalian internal barang dilaksanakan dengan baik dan efektif sesuai dengan peraturan Jendral Bea dan Cukai Nomor PER-46/BC/2011 tentang peningkatan penerapan pengendalian intern di lingkungan Direktorat Jendral Bea dan Cukai.

Beberapa faktor yang mempengaruhi sistem pengendalian internal barang pada kawasan pabean oleh Kantor Bea dan Cukai Makassar. Salah satunya adalah faktor pendukung yang sudah berbasis sistem aplikasi CEISA.

(10)

ECONOMICS BOSOWA JOURNAL EDISI XXXV JULI S/D SEPTEMBER 2020

DAFTAR PUSTAKA

Adhity alfani (2018). Pengendalian Internal Pada Siklus Penerimaan Bea Masuk Untuk Kawasan Berikat. Jurnal Pengendalian Internal

David S.S (2017). Evaluasi Implementasi Penerapan Pengendalian Internal Pelaksaan Impor Sementara Di Kantor Pelayanan Dan Pengawasan Bea Dan Cukai Tipe Madya X. jurnal insan akuntan, vol 2.

Fadlan saragi (2016,). Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap Pada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Sumatera Utara. Jurnal ipteks

akuntansi , Vol.02.

Hall, James, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat. Jakarta

Hery, 2014. Auditing 1. Dasar-dasar pemeriksaan akuntansi, Jakarta: kencana IAPI (2011:319). Audting. Selemba Empat. Jakarta

Ikan Akuntansi Indonesia, 2011. Standar Propesi Akuntan Publik. Selemba Empat. Jakarta.

Indonesia, R. Undang-undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang - Undang nomor 10 tahun 1995 tentang kepabeanan.

Krismiaji, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Yogyakarta Kumaat, Valery G 2011 Internal audit. Erlanga. Jakarta

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan

Romney, M. B., dan Pa Steinbart.2014 Sistem Informasi. Edisi 13. Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat

Sekar Mayangsari, 2015.Auditing Pendekatan Sektor Publik dan Privat Sugiyono. (2015). Statistik untuk Pendidikan.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi Bandung: Alfabeta, 2013.

Sutarto, Eddhi.2010. Rekonstruksi Sistem Hukum Pabean Indonesia.

Erlangga;Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

pengawasan pengeluaran barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan penelitian dokumen sebelum penerbitan SPPB. Jalur Kuning ditetapkan dalam hal:.

Fraksi etil asetat dari ekstrak etanol daun sembukan (Paederia foetida L.) terbukti mempunyai aktivitas larvasida yang paling tinggi terhadap larva nyamuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sari buah sirsak gunung dan minuman probiotik buah sirsak gunung (Annona montana) terhadap penurunan kadar asam

Hal ini dikarenakan pada zona konservasi digunakan sebagai konservasi ulin sehingga semai ulin dibiarkan tumbuh secara alami atau dilakukan penanaman kayu ulin, pada zona

Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan komposisi media tanam dan dosis NPK terhadap pertumbuhan bibit kopi yaitu DB pada umur 30

Analisis dokumen cukai dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai yang mempunyai tugas melakukan penelitian pemberitahuan dokumen cukai dan pemeriksaan Pengusaha barang kena cukai pada

Persetujuan pengeluaran barang impor dengan penangguhan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan Pajak dalam rangka impor diberikan oleh Kepala Kantor Pabean apabila

(2) Walikotamadya Kepala Daerah atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud