..
...
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MPR I DPR - RI. NUSANTARA I JL. JEND.GATOT SUBROTO. JAKARTA 10270
'ii (021) 575 5991-5756130-575 6131-5755990- 575 6180- FAX. 575 6181
PEND AP AT AI<I-IIR
FRAKSI PERSATUAN PEMBANGUNAN DPR-RI
TERI-IADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG
PENGELOLAAN ZAKAT
Dismnpaikan Oleh Juru Dicara FPP DPR-RI: Ny.1-lajjah .tvluniroh, BA No1nor Anggota: A-68
Bis111illal11iral i 111aa11 frralzii111/
Assala111u/alaiku111 JiVr. Wb.
·
~..JI
6_;.,\
)L \
~j,; ~~~. ~'\.,,)1;J ~_J\
.
.
~.' ~ \J.P~C\J\
!t-__.,
~t.:
Yy-
.r \: ~.- .,,,..
-. .
Yang Terhormat Saudara Pin1pinan Sidang
Yang Terhonnat Saudara Menteri Aga1na Republik Indonesia beserta jajarannya,
Yang_ Terhon11at segenap anggota Dewan, Hadir:in Sidang Dewan yang kami hormati.
Syukur Alhamdulillah, hari ini, Selasa 14Septe1nber1999, Dewan yang Terhorn1at telah inen1asuki pen1bicaraan tingkat IV atas pen1bahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pengelolaai1 Zakat setelah 111ene1npuh prosedur dan 111ekanis1ne pcn1bahasan sesuai dengan Tata Tertib DPR-Rl. RUU yang pe1nbahasaimya oleh dilakukan oleh Konusi VII, setelah n1dalui pe1nbahasa11 yang cukup singkat, dapat kita selesaikan pad.a hari ini dengan · 1nasing-1nasing fraksi n1en1berikan persetujuannya setelah inelalLti berbagai tahapan pe1nbahasan. Shalawat dan salmn kita san1paikan kepaLla Nabi Muhanunad. Saw, beserta parn. sahabat dan para pengikutnya sainpn_i akhir za1nan.
Sidang Dewan Yang 1Jcrbahr1gia;
•
Rancangan Undang-Undang tentnng Pengelolaan Zakat disarnpaikan Pemerintah kepada DPR-RI pada tanggal 26 Juli 1999 telah inendapatkan tanggapan yang cukup luas tidak hanya oleh para anggota Dewan, nm11un juga telah n1enilnbulkan silang-pendapat di kalangan inasyarakat pe1nerhuti masalah zakat. Tanggapan itu, baik yang disan1paikan oleh Organisusi Keagamaan, LSM maupun perorangan dalain bentuk Daftar Inventadsasi· · Masalah (DIM), surat, maupun dengar-pendapat dengan FPP DPR-RI
.
. ~ . dengan sendirinya sangat inern.bantu kami di dalam m.embahas · dan _menyempurnakan isi RUU i~1i.
Berbagai respons yang kontra tentang keberadaan RUU tentang pengelolaan zakat di latar belakangi .oleh adanya kecurigaan bahwa a\ upaya Pe1nerintah untuk "menegarakan agama", dan sebaiiknya "mengagamakan negara" oleh adanya RUU ini. Di sisi lain keberadaannya dikhawat:irkan akan mematikan inisiatif kele1nbagaan dan pengelolaan zakat yang telah ada di n1asyarakat, di · samping n1uatan poµ tis untuk
. .
memperkuat legalitas Badan An1il Zakat, In.faq dan Shadaqah (BAZIS) yang selama ini dikelola oleh Pe1nerintah.
Di san1ping adanya pendapat yang kontra itu, ada juga kalangan yang menyambut dengan baik keberadaan RUU ini ni.engingat akan
ac.(_.:-.
pengaturan yang lebih baik pengelolaan zakat yang telah ada sela1na ini, baik yang· dikelola Pen1erintah n1aupun oleh masyarakat. Sehingga . diharapkan. lembaga zakat semakin profesional, di sa1npi11g ada janunan dari sisi akuntabilitas pengelolaan cfananya.Terlepas dari adanya respons pro clan kontra tersebut, bagi FPP, sebenarnya ada "benang hijau" di antara kedua pendapat tersebut, yang tidak lain bertujuan agar RUU ini dapat berhasilguna chm berdayaguna
sebagaimana yang juga kita inginkan bcrsa1na, clan tidak <lilnaksudkn11 untuk mematikan inisiatif clan indcpendensi keberadaan le1nbaga amil zakat yang telah ada di n1asyarakat. Untuk Hu Fraksi Persatuan Pen1bangunan DPR-RI menyan1paikan rasa lerin1a kasih kepada masyarakat pen1erhati zakat atas tanggapannya. Tanpa adanya kepedulian tersebut, inaka keberadaan RUU ini akan terasa hambar dan tidak maksimal.
Selain itu, menurut ka1ni RUU ini mengandung itikad baik Pen1erintah untuk memberikan landasan justifikasi bagi pengelolaan zakat yang pada
waktu sebelunmya hanya. diatur lewat SKB Nomor 29 dan 47 pada tahun
1991, maupui1 instruksi Menteri Aga1na Nomor 15 1991dan Insh·uksi
Menteri Dalan1 Negeri No1nor 7 tahti~ 1998. Sebelumnya juga pada tahun anggaran 1984/1985 telah disusun Naskah Akade1nis Peraturan Perundang- · Undangan tentang Zakat oleh unsur Thn Kerja Departemen Agama dan Kehakiman.
Pimpinan Si dang Yang Kami Hormati;
Diajukannya RUU ini tidak dapat dilepaskan dari pertin1bangan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk be~·ibadah menurut agamanya masing-masing. Tujuannya tidak lain adalah untuk memberikan aturan hu~u1n lewat Undang-Undang bagi upaya pendayagunaan pengelolaan zakat (tennasuk di dalanmya infaq dan shadaqah) yang dilakukan oleh Pe1nerintah dan inasyarakat. Kesan sela1na . ini, pengelolaa·n zakat yang dilakukan oleh rnasyarakat rnelalui
le1nbaga-. : .
lembaga keagamaan ( dan perorangan) inaupun oleh Pen1erintah n1elalui BAZIS belu111 rnaksiinal dan terkesan tidak profesional.
Mengingat zakat n1erupakan salah satu Rukun Islam c;lan kewajiban setiap Musli111 yang inmnpu inenunaikannya, inaka apabila dikclola dengan
baik akan 1nerupakan su1nbcr dana yang polensial yang dapat Llirnanfoatkan · untuk mengentaskan 111asyarakat dari kenuskinan, 111eningkatkan kesejahteraan, dan keadilan sosial. Salah satunya dengan ine1nbantu masyarakat ekonmni .le1nah yang inerupakan nmyoritas lebih-lebih pada saat krisis ekonomi seperti sekarang ini di dalam unit usaha yang procluktif.
Upaya ini harus segera dilakttkan incngingat merekalah pada saat krisis ekonomi seperti saat ini yang begitu n1erasakan dampaknya. Sehingga dana zakat yang cukup besar dan ·potensial, jika dikelola dengan baik akan membuahkan hasil bagi pen1berdayaan golongan ekonomi len1ah.
Untuk itu, agar dana zakat dapCl:t din1anfaatkan secara inaksimal ba(: .. kesejahteraan masyarakat, maka perlu pengelolaan yang profesional. Sehingga keberadaan Undang-Undang Zakat nantinya akan inemberikan panduan, di samping legalitas, bagi pengelola zakat. Upaya pengajuan ini jug,a dilandasai alasan wala~pw1 tata cara zakat telah diatur sec_ara Sya1·'ie, namun pengelolaaiu1ya belum. sepenuhnya detail diatur di dalamnya. Sehingga n1asih banyak yang'belwn n1elakukannya.
Pimpinan Sidans Yang Kanu Hor111ati;
Setelah ·m~cermati isi clan kandungan RUU ini, menurut kan(: keberadaan RL J in( adalah sebuah konsekuensi logis dari· pengelolaan ·zakat yang telal1 dilakukan sejak laina di masyarakat (Muslim) maupun .
yang telah dilakukan oleh Pemerintah lewat BAZIS. Untuk itu di dalarn setiap isinya, RUU 1111 harus dapat n1engakomodasikan clan
memberdayakan keberadaan le1nbaga amil zakat yang telah ada
di
masyarakat. Sedangkan keberadaan Pe1nerintah harus d.iarahkan pada upaya pengawasan, pe1nbinaan, pelatihan, clan bantuan dana bagi pengelolaan zakat oleh badan anul zakat atau len1baga ainil zakat. Sehingga
keberadaan lem.baga am.il zakat di inasyarakat selain diakui eksistcnsinya, · juga sekaligus dibina, dilindungi, dan dilatih sehingga 111enjadi len1baga
amil zakat yang profesional._
Dengan adanya ·berbagai len1baga pengelolaan zakat di inasyarakat
'
yang profesional, di san1ping Bazis yang dibentuk Pe111erintah, 111uzakki. · mempunyai banyak pilihan atau alternatif untuk inenyalurkan zakatnya. Dengan sendirinya, keberadaan lembaga pengelolaan zakat yang paling "kredibel" yang akan menjadi satu-satunya pilihan di inasyarakat. Dengan
kata lain akan terjadi kompetisi sehat untuk "fasta.biqul khairaaf'.
Diharapkan Pe1nerintah n1ampu mendorong terciptanya suasana yang
kondusif bagi terciptanya fa.stabiqul. kliairat yang sehat dan membawa
berkah.
Namun tidak semua l~al-hal yang akan diatur menurut RUU ini dapat
diterima, khususnya oleh Fraksi Persatuan Pembangunan DPR-:-~. Sehingga
naskah yang akan diberikan persetujuannya hari ini telah memuat usul-usul perubahan.
Beberapa ketentuan · penting sebagai usul Fraksi Persatuan
Pembangunan yang diako111odasikan dalarn RUU ini antara lain adanya: a. Ketentuan bahwa badan usaha sebagai wajib zakat yang diatur dafan1
pasal 1 ayat (2).
b. Ketentuan adanya kewajiban bagi Badan Amil Zakat unluk me111berikan laporan tai1unan kepada DPR-Rfatau DPRP sesuai dengan tingkatannya, pasal 19.
c. Upaya peran serta n1asyarakat dalarn pengawasan terhadap Badan clan Len1baga Amil Zakat, pa~al 20.
d. Ancainan huku111 pidana lain selain pidana pelanggaran seperti yang
sudah diatur dalan.1 RUU ini, pasnl 21 ayat (3).
Hal-hal pokok tersebut sudah diken1ukakan dala1n Pe1nandangan U111un1, dan telah dijabarkan dalmn Daftar lnventarisasi Masalah (DIM) FPP-DPR RI.
Sidang Dewan Yang berbahagia;
Kami n1elihat bahwa di dala1n RUU ini perlu dijelaskan kedudukan. · sebuah badan usaha. Menurut kam.i, badan usaha terkena kewajiban membayar zakat apabila kepemilikan sahamnya dinuliki oleh orang M~sli1n. Sebaliknya, tidak wajib zukat apabila badan usaha yang sahanu1ya dimiliki non-:tvlt.tslim. Hal ini mengingat kewajiban zakat hanya berlaku bagi kalangan Musli1n. Kanu inengucapkan terilna kasih atas diterin1anya usulan Fraksi Persatuan Pembangunan unt~ inemasukan badan usaha sebag( : wajib zaka t.
Selain itu, kami berp~ndapat bahwa sudah seharusnya peran serta masyarakat di dalam pengelolaan zakat mendapat perhatian se_bagaimana mesti.nya. Mcngingat inasyarakat (111uzakki maupun n1ustal1iq-nya) merupakan bagian dari tiga ·unsur pengelolaan zakat yang sifatnya sating melengkapi. Ketiga unsur tersebut adalah: (l)pelaksana (a1i:i1J, (2) Pemerintah, clan (3) n1asyarakat (n1uzakki dan mzistahiq). Keberadaan ketiga unsur ini sudah seharusnya seimbang di dalain RUU in.i. (:·
Menurut FPP, di dalan1 RUU ini lebil1 banyak membicarakan peran. Pemerintah clan a1nil zakat beserta istitusi yang terkait dengannya. Sedangkan peran serta rnasyarakat (mu~akki dan 111ustahiq) tidak diakon1odasikan dalan1 _bentuk penjabaran ketentuan di dalanu1ya, kecuali hanya disebutkan ketentuan wajib zakatnya.
.--\
Masalah ini disebabkan karcna adanya kesan """bahwa sclclali nwzakki
selesai 11wnu1wikan kcwapbannya (yang dii1iatkan Jillahi ta/ala). 11wka selesai pula tugasnya (kcr-vajiban)/ dan haknya ilu/~ Muz£1kki tidak tahu persis ke n1ana, bagain1ana dan untuk apa harta zakatnya didistribusikan dan di1nanfaatkan?! Bahkan akibat kesan tersebut, oleh Pe1nerintah yang merancang RUU ini juga tidak n1en1asukkan hak inuzakki sebagail11ana. ·
mes tin ya.
Jika den1ikian adanya, seperli kewajiban inembayar pajak, n1asyarakat tidak tahu persis ke 111ana, bagaimana dan untuk apa pajaknya dimanfaatkan?! Menghadirkan hak i11uzakki dalan1 RUU tentang Pengelolaan Zakat tidak lain adalal~. untuk menjadikan RUU ini lebih transparan, berhasilgw1a dan berdayaguna bagi pengelolaan zakat ·yang profesional. Alhamdulillah usul Fraksi Persatuan pen1bangunan untuk memasukan peran serta inasyarakat dalam pengawasan dapat diakomodir walau belun1100%.
Peran serta masyarakat dalam pengawasan yang dimaksud dalan1 RUU ini diwujudkan dalai11 bentuk:
a. Untuk ine111peroleh inforn1asi tentang pengelolaan zakat yang dikelola oleh Badan Anul Zakat dan Lembaga Ainil Zakat.
b. Untuk n1enyan1paikan saran dan pendapat kepada Badan Anlil Zakat dan Lembaga Amil Zakat.
c. Untuk n1e1nberikan laporan atas te1jadinya penyin1pangan pengelolaan zakat.
Selanjutnya, pe1nbin~an, pengawasan, dan pelatihan badan clan lembaga pengclolaan zakat adalah 1nutlak dilakukan, tidak hanya oleh institusi yang lerkait, namun juga rnasyarnkat, rnengingat yang de1nikian itu
8
akan meningkatkan n1anajen1en pengelolaannya. Sehingga dengan keberadaan badan dan len1baga pengelolaan zakat yang profesional dan dapat dipetanggungjawabkan segi akuntabilitasnya akan Inemberikan perasaan a1nan bagi muzakki atas dana zakat yang telah disalurkannya.·
Menurut kanu, sebagai konsekuensi dari upaya pen1binaan, dan. · pengawasan oleh n1asyarakat, untu~ itu Badart Anill Zakat wajib memberikan bporan tahunan kepada DPR atau DPRD sesuai dengan tingkatannya. U paya ini pcrlu dilakukan inengingat dana zakat merupakan pemberian i11asyarakat, dan Dewan Perwakilan Rakyat merupakan representasi 111asyarakat. Dengan denUkian Dewan Perwakilan Rakyat <lap.at menilai dan 111cngawasi kinerja B~d.an.Amil Zakat dan Le1nbaga Amil Zak('" di dalam pengelolaan dana zakatnya .
Selain itu, perlu ditmnbahkan adanya anca1nan pidana lain selain pidana pelanggaran sebagaimana telah diatur. dalam pasal 2:1 ayat
(3).
Mengingat tidal< tertutup kemungkinan petugas badan amil zakat dan lembaga anul zakat n1elakukan· tindak pidana kejahatan, dan untuk itu 1
harus dikenai ~;anksi sesuai dengan perundang-undangan yang berl~ku.
Selain yang telah disebutkan di atas, Fraksi Persatuan Pembangun(:) juga mengus1.1lkan ska.la prioritas kebutuhan mustahil1 dan dapat dimanfaatkan untuk usaha yang produktif, pasal 16 ayat
(2).
Usulan ~ami kemudian diakmnodir di dalam penjelasan pasal tentang inustahiq delapan ashnaf yang nll'liputi fokir, nuskii;, muallaf, riqab, gharim, sabilillah, dan ibnussabil, dah11n aplikasinya dapat ineliputi orang-orang yang paling tidak berdaya secara ekononu seperti anak yati111, orang jo1npo, penyandang cacat, orang yang 111l.!1.1untut ilmu, pondok pesantren, anak terlantar, orang terlilit utang, pengun;•;si yang lcrlantar, dan korban bencana alarn.Saudara Kctu<i;
Saudara Menlt-ri Agan1<.1 bcscrta jajarannya;
Saudara-saud<.1 r.:1 Anggola Dewan yang Terhorn1at, dan hadirin yang kanli inuliakan;
Akhirny;1 Llcngm1 calalan-catatan sebagai1nana dim.aksud di atas,
dengan 111en;1
, ucapkan "'"'Bis111illalzirral11nanirralzii1n,, Fraksi Pcrsatuan
Pembangunan IJPR-RI 111e11yalakan setuju atas Rancangan Undang-Undang
Tentang Pcngclo!aan Zakat untuk disahkan 111cnjadi Undang-Undang. "' Saudara Ketua. dan hadirin yang kanli hormati;
Kami 11ll 111!~ucapk<111 terin1a kasih kepada fraksi-fraksi yang ada yang
telah n1empcr; i111bangk<.111 dan inengakon1odasikan usulan tersebut. Tidak
lain, upaya ini ;1gar RUU tentang Pengelolaan Zakat dapat berhasil dan
berdaya-gun<i 1111ntiny<1. Akhirnya, atas na1na Fraksi Persatuan
Pe1n-bangunan DI '!.:-1\.l kami mengucapkan terhna kasih kepada Fraksi Karya
Pembangunan,. Fraksi 1\BRI, Fraksf Partai De1nokrasi Indonesia, dan
Pemerintah c:i l:.i~; · kerj<1s<1 ma yang baik dan sekaligus bersedia ni.eneriina
beberapa usulc.111 kmni sebagai upaya penyen1purnaan dan perbaikan
Rancangan Un..l<rng-Undang ini. Terin1a kasih juga kami san1paikan kepada
Sekretariat Dewan, w<irtawan, dan semua pihak yang telah ikut terlibat dalam penyelc:;nian Und .. rng-Undang ini.
Semog<:1 l-.'.1111cang<111 Undang-Undang Pengelolaan Zakat nantinya
setelah diszi h k<ll.1 nll'njadi Undang-Un,dang akan dapat dirasakan
manfaatnya b<\',i upaya pcngelolaan zakat yang dilakukan oleh Peni.erintah
dan inasyarnk it· di Indl)ncsia. Tiada yang se1npurna apa yang .telah kita
upayakan, na1· 1un semti~',il Allah Subhanahu wa Ta' ala n1encatat upaya kita
sebagai an1al s:1,tlih. Annin. WabillahiUauh; wal J-Jida .. vah
Wassala111u~1h.:duw f/llr. /Yb.
Jakarta, 4 Jun1adil Akhir 1420 . 14 Septen1ber 1999 : : -. PIMPINAN
, .
1:1'1)~~~~1~ERS~i·!!·~N PEMBANG~~N
DPR-Rl 1 _,_.: ua,!f,-::f'~L--.
___:£\g
ASekretan;,f ~!::: ·--··;'t·i:f· ~~
,· .•. ,~\ · - · · · - · · - ..,. ;.··;j ; , \,I'':•(•. ,/".,"'/."'.;.:'/ .,_-' " .,_-' - - - .. .,_-'<... . •• "'!! --• ~ .... ,. .. :~ ;._ .... ,"; .. q·· .... ~.~~: :/· '="· .... :. ...,,.;__,.-I. Z;:<i