LAPORAN TAHUNAN
PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK
2014
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2015
LAPORAN TAHUNAN
PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2014
KATA PENGANTAR
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik mengamanatkan Badan Publik wajib menyediakan informasi mengenai capaian kinerja dan realisasi kegiatannya kepada masyarakat. Penyusunan Laporan Tahunan Pusat Komunikasi Publik 2014 ini dimaksudkan sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban publik atas kinerja yang telah dilaksanakan oleh Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perindustrian Tahun Anggaran 2014.
Laporan ini berisi mengenai capaian kinerja Pusat Komunikasi Publik sepanjang tahun 2014 yang dikelompokkan ke dalam 5 (lima) sasaran strategis, yaitu: tersedianya informasi publik yang aktual dan terpercaya, meningkatnya kualitas pelayanan publik, mewujudkan sistem prencanaan dan pengendalian industri yang handal, meningkatkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf, serta meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) yang profesional.
Melalui Laporan Tahunan Pusat Komunikasi Publik 2014 ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Komunikasi Publik sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-iND/Per/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian.
Hasil-hasil yang telah dicapai tersebut merupakan wujud kerja sama dan sinergi yang baik antar unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian serta dukungan para pemangku kepentingan terkait. Karenanya, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kerja samanya kepada Pusat Komunikasi Publik.
Jakarta, Maret 2015 Kepala Pusat Komunikasi Publik
Hartono
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi iii
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
Daftar Grafik vii
Ringkasan Eksekutif viii
BAB I PRoFIl PuSAT KomuNIKASI PuBlIK 1
1.1 Visi dan Misi 2
1.2 Tugas dan Fungsi 2
1.3 Struktur Organisasi 2
BAB II RENcANA KERjA PuSAT KomuNIKASI PuBlIK 5
2.1 Pengelolaan Kinerja Organisasi 6
2.1.1 Peta Strategi Kementerian Perindustrian 6
2.1.2 indikator Kinerja Utama 8
2.1.3 Kebijakan 8
2.1.4 Sasaran 8
2.1.5 Penetapan Kinerja 9
2.2 Penganggaran 2014 9
2.3 Program Kegiatan 2014 10
BAB III PElAKSANAAN KEGIATAN 17
3.1 Sasaran Strategis: Tersedianya informasi publik yang aktual dan terpercaya
18
3.1.1 Peningkatan Pelayanan informasi Publik Kementerian Perindustrian
18
3.1.2 Pembuatan Majalah Media industri 24
3.1.3 Pembuatan Majalah Karya indonesia 26
3.1.4 Pembuatan Buku industry Fact & Figures 27 3.1.5 Pembuatan Buku MS Hidayat Dalam Berita Foto 2009-2014 28 3.1.6 Pembuatan Buku Potret industri Era MS Hidayat 28 3.1.7 Pembuatan Monitoring Analisis Berita Sektor industri 30 3.1.8 Pembuatan Guntingan Pers dan Digitalisasi Kumpulan Berita
Sektor industri
31
3.1.9 Pembuatan Pemberitaan Khusus industry Update 31 3.1.10 Dialog Pimpinan Kemenperin di Media Televisi 31
3.1.11 Rubrik industri di Media Cetak 32
3.1.12 Advertorial industri Unggulan di Media TV, Cetak dan Online 33
3.1.13 Koordinasi Penyelenggaran Pameran Dalam Negeri 34
3.1.14 Penyelenggaraan Pameran Produksi indonesia 36 3.1.15 Koordinasi Pemberitaan dan Jaringan Kerja Kehumasan 37 3.1.16 Workshop Pendalaman Kebijakan industri untuk Wartawan 37
3.1.17 Jumpa Pers Akhir Tahun 41
3.1.18 Diskusi Pimpinan dengan Media Massa 42
3.1.19 Liputan Video/Foto kegiatan Pimpinan Kemenperin 43
3.1.20 Liputan Pers Pimpinan Kemenperin 44
3.1.21 Forum Komunikasi Bakohumas 46
3.1.22 Forum Komunikasi Menteri Perindustrian dengan Dunia Usaha dan instansi Terkait
49
3.1.23 Seminar/Sarasehan dengan Perguruan Tinggi 52
3.1.24 Dialog industri 54
3.2 Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 55 3.2.1 Peningkatan Pelayanan Publik Kementerian Perindustrian 55 3.2.2 Pengembangan Perpustakaan Kementerian Perindustrian 58 3.2.3 Peningkatan Kompetensi Pustakawan di Lingkungan
Kementerian Perindustrian
62
3.2.4 Pengelolaan informasi dan Publikasi 64
3.3 Sasaran Strategis: Mewujudkan Sistem Prencanaan dan Pengendalian industri yang Handal
65
3.3.1 Konsinyering internal Pusat Komunikasi Publik 65 3.4 Sasaran Strategis: Meningkatkan Budaya Pengawasan pada Unsur
Pimpinan dan Staf
66
3.5 Sasaran Strategis: Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional
67
3.6 Penghargaan 67
BAB IV EVAluASI PElAKSANAAN KEGIATAN 71
4.1 Laporan Keuangan 72
4.1.1 Laporan Realisasi Anggaran 72
4.1.2 Neraca 72
4.1.3 Catatan Atas Laporan Keuangan 73
4.1.4 Tren Penyerapan Anggaran Pusat Komunikasi Publik 73
4.2 Analisis Capaian Kinerja 74
4.3 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan 76
4.4 Langkah Tindak Lanjut 76
DAFTAR TABEl
Tabel 2.1. Sasaran Strategis Pusat Komunikasi Publik Tahun 2011 - 2014 8 Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Pusat Komunikasi Publik Tahun 2014 9 Tabel 2.3 Anggaran Pusat Komunikasi Publik Tahun 2014 10 Tabel 3.1 Capaian indikator Kinerja Utama (iKU) Jumlah Pelayanan Publik 18 Tabel 3.2 Rekapitulasi Permohonan informasi Publik Tahun 2014 22 Tabel 3.3 Rekapitulasi Permohonan informasi Publik dengan Datang Langsung
(Januari – Desember 2014)
23
Tabel 3.4 Capaian indikator Kinerja Utama (iKU) Jumlah informasi industri yang di Publikasikan
24
Tabel 3.5 Jadwal Advertorial Tahun 2014 33
Tabel 3.6 Capaian indikator Kinerja Utama (iKU) Tingkat Kepuasan Pelanggan 55 Tabel 3.7 Jumlah surat permohonan yang diterima UP2 bulan Januari s/d
Desember 2014
58
Tabel 3.8 Jumlah surat rekomendasi yang sudah ditandatangani oleh Eselon i/
Eselon ii dan diserahkan ke UP2 bulan Januari s/d Desember 2014
58
Tabel 3.9 Capaian indikator Kinerja Utama (iKU) Tingkat Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Dengan Dokumen Perancanaan
65
Tabel 3.10 Capaian Sasaran Meningkatkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
66
Tabel 3.11 Capaian Sasaran Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional
67
Tabel 4.1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 72
Tabel 4.2 Ringkasan Neraca Semester ii TA 2014 dan TA 2013 72
DAFTAR GAmBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Komunikasi Publik 3
Gambar 2.1 Peta Strategis Kementerian Perindustrian 7
Gambar 3.1 Peserta Pada Konsinyering Pejabat Pengelola informasi dan Dokumentasi (PPiD)
20
Gambar 3.2 Pelaksanaan Uji Konsekuensi informasi Publik 21
Gambar 3.3 Majalah Media industri 2014 25
Gambar 3.4 Majalah Karya indonesia Edisi Satu dan Dua 26
Gambar 3.5 Buku Fact & Figures 2014 27
Gambar 3.6 Buku MS Hidayat Dalam Berita Foto 2009-2014 28
Gambar 3.7 Buku Potret industri Era MS Hidayat 29
Gambar 3.8 Data Base Monitoring Analisis Berita Sektor industri 30
Gambar 3.9 Jadwal Penerbitan Rubrik industri 2014 32
Gambar 3.10 Partisipasi pada Pameran Sanur Kreatif Expo (SKE) 2014 34 Gambar 3.11 Partisipasi pada Pameran Hari Pangan Sedunia 35 Gambar 3.12 Pelaksanaan Pameran Produksi indonesia 2014 36 Gambar 3.13 Booth Hiburan Pameran Produksi indonesia 2014 37 Gambar 3.14 Pelaksanaan Workshop Pendalaman Kebijakan industri untuk
Wartawan
38
Gambar 3.15 Pelaksanaan Workshop Pendalaman Kebijakan industri untuk Wartawan
38
Gambar 3.16 Pengarahan dari Wakil Menteri Perindustrian, Alex W. Retraubun 39
Gambar 3.17 Kunjungan ke Sekar Sepun UKM Bali 39
Gambar 3.18 Suasana FGD RiPiN i 40
Gambar 3.19 Suasana FGD RiPiN ii 41
Gambar 3.20 Pengarahan Oleh Menteri Perindustrian dalam Jumpa Pers 42 Gambar 3.21 Liputan yang dilakukan saat Menteri Perindustrian Periode 2009-
2014 MS Hidayat meresmikan Ground Breaking Engine Plant Toyota Motor Manufacturing indonesia
43
Gambar 3.22 Pembukaan Forum Bakohumas 2014 46
Gambar 3.23 Narasumber dan Peserta pada Forum Bakohumas 2014 48 Gambar 3.24 Kunjungan Ke Sentra industri Tekstil, Bali 49 Gambar 3.25 Keynote Spech dari Menteri Perindustrian M.S Hidayat 50 Gambar 3.26 Pelaksanaan Safari Ramadhan Menteri Perindustrian 51 Gambar 3.27 Pelaksanaan Seminar/Sarasehan dengan Perguruan Tinggi 53 Gambar 3.28 Peserta Bersama Pembicara pada Dialog industri 2014 54
Gambar 3.29 Katalog Majalah & Surat Kabar 2014 60
Gambar 3. 30 Katalog Pustaka industri Tahun 2014 61
Gambar 3. 31 Daftar Tajuk Subjek industri 61
Gambar 3.32 Cover depan serta sebagian dari isi publikasi “Katalog SNi” 62 Gambar 3. 33 Kegiatan Talkshow mengenai perpustakaan yang merupakan
rangkaian acara Open House
62
Gambar 3.34 Daftar informasi Publik Kementerian Perindustrian 64 Gambar 3.35 Menteri Perindustrian Menerima Penghargaan Ketebukaan informasi
Publik dari Wakil Presiden
67
Gambar 3.36 Piala Juara 2 Booth Terbaik Pameran Sanur Kreatif Expo 2014 68 Gambar 3.37 Piala Juara 2 Booth Terbaik Pameran Sanur Kreatif Expo 2014 68 Gambar 3.38 Piala Juara 3 Anugerah Media Humas Kategori Laporan Kerja Humas 69
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Grafik Permohonan informasi Publik 2014 22
Grafik 3.2 Grafik Rata-Rata Waktu Menjawab Permintaaan informasi Publik 2014 23 Grafik 3.3 Jumlah Permintaan informasi Publik dengan Datang Langsung 24 Grafik 3.4 Staitistik Kumulatif Pemberitaan Kementerian Perindustrian 2014 30 Grafik 3.5 Pelaksanaan Liputan Foto/Video Kegiatan Pimpinan Kemenperin
Januari-Desember 2014
43
Grafik 4.1 Persentase Penyerapan Pusat Komunikasi Publik 73
Grafik 4.2 Jumlah Pelayanan Publik 75
Grafik 4.3 Skor indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Publik 75
RINGKASAN EKSEKuTIF
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi Pusat Komunikasi Publik sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-iND/Per/10/2010, pada tahun 2014 Pusat Komunikasi Publik telah menetapkan sejumlah program dan kegiatan serta mencapai target-target yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis Kementerian Perindustrian, Rencana Strategis Sekretariat Jenderal, dan Rencana Strategis Pusat Komunikasi Publik.
Secara garis besar, program dan kegiatan Pusat Komunikasi Publik terbagi atas dua kelompok, yaitu kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Program utama diarahkan pada upaya pencapaian sasaran-sasaran strategis yang pada hakekatnya merupakan aktivitas untuk mendukung program Kementerian Perindustrian di bidang pengembangan sektor industri.
Sedangkan kegiatan pendukung merupakan kegiatan yang lebih bersifat administratif untuk mendukung pelaksanaan kegiata-kegiatan utama.
Sesuai dengan penetapan kinerja Pusat Komunikasi Publik tahun 2014, terdapat lima sasaran strategis dengan delapan indikator kinerja utama. Sasaran strategis pertama yaitu terwujudnya sistem perencanaan dan pengendalian industri yang handal dengan dua indikator, yaitu nilai SAKiP Sekretariat Jenderal dan kesesuaian dokumen perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan. Sasaran strategis kedua yaitu tersedianya informasi publik yang aktual dan terpercaya dengan dua indikator, yaitu jumlah pelayanan publik dan jumlah informasi yang dipublikasikan.
Sasaran strategis ketiga yaitu meningkatnya kuaitas pelayanan publik dengan indikator tingkat kepuasan masyarakat yang diukur dengan indeks kepuasan masyarakat. Sasaran strategis keempat yaitu meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf dengan indikator terbangunnya SPi di unit kerja, dan sasaran strategis kelima yaitu meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional dengan dua indikator tingkat kualitas laporan keuangan dan tingkat penyerapan anggaran.
Dalam mencapai target dari sasaran strategis dan indikatornya, Pusat Komunikasi Publik melakukan beberapa kegiatan, seperti: sosialisasi kebijakan sektor industri dengan memanfaatkan berbagai saluran komunikasi yang tergolong efektif di media cetak dan media elektronik, serta media lainnya yaitu tatap muka, sarasehan, forum komunikasi bisnis, dan sebagainya. Pemuatan informasi di media cetak dan media elektronik ditempuh antara lain melalui aktivitas penyebaran siaran pers, temu/jumpa pers, wawancara langsung atau talk show pimpinan Kementerian Perindustrian dengan kalangan pers yang selama ini menjadi mitra kerja Pusat Komunikasi Publik.
Sosialisasi kebijakan industri di kalangan instansi Pemerintah terkait diwujudkan dalam bentuk keterlibatan Pusat Komunikasi Publik dalam Forum Bakohumas Pusat yang dikoordinasikan oleh Kementerian Komunikasi dan informatika. Dalam Forum yang diikuti seluruh aparatur Humas Pemerintah Pusat dan Daerah, Pusat Komunikasi Publik menginformasikan berbagai kebijakan yang diambil Kementerian Perindustrian, termasuk penanganan kasus industri yang bersifat nasional.
Sementara itu, dalam rangka meningkatkan pemanfaatan informasi kebijakan sektor industri dan
memperkenalkan hasil produksi industri nasional, Pusat Komunikasi Publik telah menyediakan
sarana komunikasi dalam bentuk website dan media sosial, selain itu juga menerbitkan beberapa
media cetak, seperti majalah Karya indonesia, Majalah Media industri, buku industry Facts and
Figures, Brosur, Booklet, dan sebagainya. Dalam upaya memperkenalkan hasil produksi industri nasional, Pusat Komunikasi Publik juga melaksanakan Pameran Produksi indonesia dan ikut serta di beberapa pameran lainnya.
Kegiatan menyerap aspirasi masyarakat dan dunia usaha dilakukan melalui pertemuan antara pimpinan Kementerian Perindustrian dengan dunia usaha dan instansi terkait. Aspirasi dan pendapat masyarakat akan menjadi masukan/input yang cukup baik bagi pimpinan Kementerian Perindustrian dalam mengambil langkah-langkah perbaikan atau penyempurnaan kebijakan di masa mendatang. Demikian pula pembuatan analisis pemberitaan sektor industri yang dimuat harian/koran, merupakan bahan masukan pimpinan Kementerian Perindustrian yang digarap oleh Pusat Komunikasi Publik.
Kegiatan strategis lainnya yang dilaksanakan selama tahun 2014 adalah pelayanan publik dan pelayanan informasi publik di lingkungan Kementerian Perindustrian. Kedua bentuk layanan publik tersebut merupakan implementasi dari UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik serta UU Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Kedua UU tadi mewajibkan lembaga publik untuk memberikan pelayanan informasi publik dan layanan jasa publik kepada masyarakat dengan sebaik dan seefisien mungkin serta tidak memberatkan.
Selama tahun 2014, Pusat Komunikasi Publik dapat mencapai beberapa target dari penetapan kinerja, seperti Pusat Komunikasi Publik melalui UP2 dan PPiD memberikan pelayanan publik hingga sebanyak 11.267 orang atau sudah mencapai 173,3% dari taget capaian, serta melakukan publikasi 59 jenis atau sebesar 147,5 % dari target publikasi.
Sedangkan untuk indeks Kepuasan Masyarakat, Pusat Komunikasi Publik mendapatkan skor 3,1
atau lebih rendah dari target awal 4. Dalam hal pemanfaatan anggaran, Pusat Komunikasi Publik
berhasil menyerap APBN sebesar 92,00% dari total anggaran sebesar Rp 30.787.553.000,- .
Pada tahun 2014, Kementerian Perindustrian/Pusat Komunikasi Publik meraih peringkat ke-2
Penghargaan Keterbukaan informasi Publik yang diselenggarakan oleh Komisi informasi Pusat,
mendapatkan juara 2 stand/booth terbaik pada Pameran Sanur Kreatif Expo 2014 dan meraih
juara 1 stand/booth terbaik kategori Non Pemda pada Pameran Hari Pangan Sedunia.
PRoFIl
PuSAT KomuNIKASI PuBlIK
Bab 1
1.1 VISI DAN mISI
VisiMenjadi Pusat Komunikasi Publik yang kredibel dalam mendukung pembangunan sektor industri
misi1. Mewujudkan kapasitas dan kapabilitas komunikasi publik Kementerian Perindustrian, 2. Menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas, transparan dan akuntabel;
3. Membangun akses komunikasi publik yang efektif untuk mendukung pembangunan industri.
1.2 TuGAS DAN FuNGSI
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-iND/Per/10 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, terbentuklah unit kerja baru yaitu Pusat Komunikasi Publik yang merupakan unsur pendukung pelaksana tugas Kementerian Perindustrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perindustrian melalui Sekretaris Jenderal. Tugas pokok Pusat Komunikasi Publik adalah melaksanakan hubungan antar lembaga, pemberitaan, publikasi dan informasi pelayanan publik, dengan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan kebijaksanaan teknis, rencana dan program komunikasi publik;
2. Pelaksanaan hubungan dengan lembaga negara, lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga pendidikan, riset dan teknologi;
3. Pelaksanaan hubungan media masa, pemberitaan, analisis opini publik, promosi, publikasi, pameran dan pencitraan;
4. Pelaksanaan urusan layanan informasi publik serta pengelolaan informasi dan perpustakaan;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan komunikasi publik;
6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan manajemen kinerja Pusat Komunikasi Publik.
1.3 STRuKTuR oRGANISASI
Dalam upaya mewujudkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Komunikasi Publik dilengkapi oleh tiga Bidang dan satu Sub-bagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja. Tugas pokok dan fungsi ketiga Bidang dan satu Sub-bagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja adalah sebagai berikut:
1. Bidang Hubungan Antar lembaga
Mempunyai tugas melaksanakan hubungan dengan lembaga negara, lembaga pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, riset dan teknologi.
Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai dua Sub Bidang, yaitu:
a. Sub Bidang Hubungan Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah
Subbidang Hubungan Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah mempunyai tugas melakukan urusan hubungan dengan lembaga negara dan lembaga pemerintah.
b. Sub Bidang Hubungan Dunia Usaha
Subbidang Hubungan Dunia Usaha mempunyai tugas melakukan urusan hubungan
dengan dunia usaha dan lembaga pendidikan, riset dan teknologi
2. Bidang Pemberitaan dan Publikasi
Mempunyai tugas melaksanakan hubungan media massa, pemberitaan, analisis opini publik, promosi, publikasi, pameran dan pencitraan.
a. Sub Bidang Hubungan Media Massa
Sub Bidang Hubungan Media Massa mempunyai tugas melakukan urusan hubungan dengan media massa, pemberitaan, dan analisis opini publik
b. Sub Bidang Promosi dan Publikasi
Sub Bidang Promosi dan Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan promosi, publikasi, pameran, dan pencitraan
3. Bidang Informasi Pelayanan Publik
Mempunyai tugas melaksanakan urusan layanan informasi publik serta pengelolaan informasi dan perpustakaan.
a. Sub Bidang Layanan Publik
Sub Bidang Layanan Publik mempunyai tugas melakukan urusan layanan informasi publik
b. Sub Bidang Pengelolaan Informasi dan Perpustakaan
Sub Bidang Pengelolaan informasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan informasi dan perpustakaan
4. Subbagian Tata usaha dan manajemen Kinerja
Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi serta manajemen kinerja Pusat Komunikasi Publik.
Gambar 1.1
Struktur organisasi Pusat Komunikasi Publik
RENcANA KERjA
PuSAT KomuNIKASI PuBlIK
Bab 2
2.1 PENGElolAAN KINERjA oRGANISASI PuSAT KomuNIKASI PuBlIK 2.1.1 PETA STRATEGIS KEmENTERIAN PERINDuSTRIAN
Dalam Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2010-2014, Kementerian Perindustrian mempunyai Visi “indonesia mampu menjadi negara industri tangguh pada tahun 2025” dengan Misi “Membangun industri manufaktur untuk menjadi tulang punggung perekonomian”. Dalam usaha menjabarkan visi dan misi tersebut, Kementerian Perindustrian menggunakan balance scorecard dalam penjabaran. Terdapat tiga perspektif dalam balance
scorecard tersebut yaitu Perspektif Pemangku Kepentingan, Perspektif Proses PelaksanaanTugas Pokok, dan Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan.
Pada perspektif peningkatan kelembagaan, terdapat lima poin yang penting, yaitu SDM, organisasi, informasi, perencanaan, dan dana. Poin-poin ini akan mendukung setiap pelaksanaan kegiatan pada perspektif proses pelaksanaan tugas pokok, yang terdiri atas tiga unsur utama yaitu perumusan kebijakan, pelayanan dan fasilitasi, pengawasan, pengendalian dan evaluasi.
Unsur-unsur ini diharapkan akan mendukung pelaksanaan kebijakan dan kegiatan yang pada akhirnya bertujuan untuk memperkokoh basis industri manufaktur dan industri andalan masa depan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Dalam usaha mencapai visi dan misi serta tujuan Kementerian perindustrian tersebut, Pusat Komunikasi Publik memiliki peran pada perspektif proses pelaksanaan tugas, yaitu pada unsur pelayanan dan fasiliasi. Pusat Komunikasi Publik memiliki tugas dan fungsi sebagai penyelenggara pelayanan publik di Kementerian Perindustrian. Di dalam peta strategis tersebut, Pusat Komunikasi Publik bertanggung jawab pada kegiatan atau indikator untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pengukuran dari indikator ini menggunakan indeks kepuasan masyarakat yang diukur setiap tahunnya.
Untuk lebih jelasnya, Peta Strategi Kementerian Perindustrian dapat dilihat pada gambar 2.1 di
bawah ini.
Laporan TahunanPusat Komunikasi Publik 2014 5 Gambar 2.1 Peta Strategis Kementerian Perindustrian Visi: Indonesia mampu menjadi negara industri tangguh pada tahun 2025 Misi : Membangun industri manufaktur untuk menjadi tulang punggung perekonomian Perspektif Pemangku Kepentingan
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
0
Kokohnya basis industri manufaktur dan industri andalan masa depan menjadi tulang punggung
Meningkatnya peran industri kecil dan menengah Tersebarnya pembanguna n industriKuat, lengkap dan dalamnya struktur
Tingginya kemampuan inovasi dan
Meningkatnya Produktivitas SDM Industri
Tingginya penguasaan pasar dalam dan
Tingginya nilai tambah industri Pengawasan, Pengendalian dan Pelayanan dan FasilitasiPerumusan Kebijakan •Tersusunnya kebijakan dan iklim usaha dalam mendukung pengembangan industri •Tersusunnya usulan insentif yang mendukung pengembangan industri •Ditetapkannya rencana strategis dalam pengembangan industri prioritas dan industri daerah
•Berkembangnya R & D di instansi dan industri •Meningkatnya penerapan, pengembangan dan penggunaan Kekayaan intelektual •Meningkatnya akses pembiayaan dan bahan baku untuk meningkatkan kapasitas produksi •Meningkatnya promosi industri •Meningkatnya kerjasama industri internasional •Meningkatnya usulan penerapan SNI •Meningkatnya Pengembangan Industri Hijau •Meningkatnya kualitas pelayanan publik •Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan serta kewirausahaan
•Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf •Meningkatnya evaluasi pelaksanaan kebijakan dan efektifitas pencapaian kinerja industri SDMOrganisasi & InformasiPerencanaanDana Berkembangnya kemampuan SDM aparatur yang kompeten
Terbangunnya organisasi yang profesional dan pro bisnis Terbangunnya sistem informasi yang terintegrasi dan handal Meningkatnya kualitas perencanaan dan pelaporan Meningkatnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional
2.1.2 INDIKAToR KINERjA uTAmA
Tahun 2011-2014 Pusat Komunikasi Publik mempunyai indikator Kinerja Utama (iKU) yang dijabarkan pada beberapa sasaran strategis, yaitu:
Sasaran Strategis I: Tersedianya Informasi Publik yang Aktual dan Terpercaya
indikator kinerja dari sasaran ini adalah jumlah pelayanan publik yang diberikan oleh Pusat Komunikasi Publik kepada stakeholder dan jumlah informasi industri yang di publikasikan oleh Pusat Komunikasi Publik.
Sasaran Strategis II: Tingkat Kepuasan Pelanggan
indikator kinerja dari sasaran ini adalah meningkatnya indeks Kepuasan Masyarakat (iKM) Kementerian Perindustrian yang merupakan pengukuran tingkat atau kualitas pelayanan yang diberikan oleh Unit Pelayanan Publik (UP2).
Tabel 2.1. Sasaran Strategis Pusat Komunikasi Publik Tahun 2011 - 2014
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja utama Target
1 Tersedianya informasi
Publik yang Aktual dan Terpercaya
Jumlah pelayanan publik 23.500 orang Jumlah informasi industri
yang dipublikasikan
129.500 Publikasi
2 Tingkat Kepuasan Pelanggan
indeks Kepuasan Masyarakat (iKM)
4
2.1.3 KEBIjAKAN
Dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan, kegiatan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2010-2014 harus memberikan dampak positif yang mengarah pada terwujudnya Visi dan Misi Pusat Komunikasi Publik. Untuk itu, kebijakan yang diterapkan selama 2010-2014 adalah:
1. Meningkatkan layanan informasi publik yang semakin berkualitas.
2. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang pengelolaan informasi publik dan perpustakaan.
3. Menyediakan dan menyebarluaskan informasi sektor industri sesuai kebutuhan stake holder dan masyarakat.
4. Meningkatkan hubungan antar lembaga untuk membangun sinergi yang kuat guna mendukung kelancaran pelaksanaan kebijakan sektor industri.
2.1.4 SASARAN
1. Terwujudnya layanan informasi publik yang makin efektif dan berkualitas guna memenuhi permintaan masyarakat dan dunia usaha.
2. Tersosialisasikannya informasi kebijakan sektor industri di kalangan dunia usaha/
stakeholder, masyarakat dan kalangan perguruan tinggi melalui pelaksanaan hubungan antar lembaga, pemberitaan, penyediaan publikasi dan pameran.
3. Tersedianya publikasi cetak dalam jumlah yang memadai guna mendukung pelaksanaan layanan informasi publik, sosialisasi, dan pemberitaan sektor industri.
2.1.5 PENETAPAN KINERjA PuSAT KomuNIKASI PuBlIK
Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, maka penetapan kinerja Pusat Komunikasi Publik tahun 2014 sebagai berikut:
Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Pusat Komunikasi Publik Tahun 2014
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S)
1 Terwujudnya sistem perencanaan
dan pengendalian industri yang handal
Tingkat kesesuaian pelak- sanaan kegiatan dengan dokumen perancanaan
90 persen
Nilai SAKiP Sekretariat Jen-
deral 75
2 Tersedianya informasi publik
yang aktual dan terpercaya Jumlah pelayanan publik 6500 Orang Jumlah informasi industri yang
dipublikasikan 40 Publikasi
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T)
1 Meningkatnya kualitas pelayanan
publik Tingkat kepuasan pelanggan 4 (indeks)
2 Meningkatnya budaya penga- wasan pada unsur pimpinan dan staf
Terbangunnya Sistem Pengen-
dalian intern di unit kerja 1
3 Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profe- sional
Tingkat kualitas laporan
keuangan 4 indeks opini BPK
(WTP = 4) Tingkat penyerapan anggaran 90 Persen
2.2 PENGANGGARAN TAHuN 2014
Pada tahun anggaran 2014, Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perindustrian
mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 30.787.553.000,- yang terdistribusi sebagaimana
terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.3 Anggaran Pusat Komunikasi Publik Tahun 2014
No. Kegiatan/Output Alokasi Anggaran (Rp)
1831 Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik Rp. 30.787.553.000,- 1 Layanan Manajemen Kinerja dan Peningkatan Hubungan
Antar Lembaga/dunia usaha Rp 5.754.373000,-
2 Sosialisasi/disseminasi/visualisasi/publikasi dan pemberitaan Rp 13.601.911.000,-
3 Layanan informasi Publik Rp 5.127.112.000,-
4 Layanan perkantoran Rp 5.970.643.000,-
5 Kendaraan bermotor Rp 194.570.000,-
6 Perangkat pengolah data dan komunikasi Rp 58.400.000,-
7 Peralatan dan fasilitas perkantoran Rp 80.544.000,-
2.3 PRoGRAm DAN KEGIATAN TAHuN 2014
Dalam penyusunan program tahunan, Pusat Komunikasi Publik, senantiasa memperhatikan,
pertama, permasalahan yang terjadi yang belum terselesaikan pada tahun yang lalu. Kedua,mengarahkan program pada upaya pencapaian visi dan misi yang sudah ditetapkan dan ketiga, memperhatikan perkembangan strategis yang ikut mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan. Keempat, mengacu pada rencana strategis dan tugas pokok serta fungsi Pusat Komunikasi Publik sebagaimana digariskan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Perindustrian.
Tahun 2014, Pusat Komunikasi Publik mempunyai program dan kegiatan sebagai berikut.
2.3.1 PENINGKATAN PElAyANAN INFoRmASI PuBlIK KEmENTERIAN PERINDuSTRIAN
Peningkatan pelayanan informasi publik Kementerian Perindustrian dimaksudkan sebagai upaya berkelanjutan untuk memberikan pelayanan publik yang dari waktu ke waktu semakin berkualitas. Tuntutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasi publik tertuang dalam UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik. Sebagai implementasi pelaksanaan Undang-Undang tersebut, melalui Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 351 tahun 2011 tentang Pejabat Pengelola informasi dan Dokumentasi di lingkungan Kementerian Perindustrian, telah ditetapkan Pejabat Pengelola informasi dan Dokumentasi (PPiD) baik di tingkat pusat Kementerian Perindustrian maupun Satuan Kerja di tingkat daerah yang jumlahnya mencapai 48 Satuan Kerja.
2.3.2 PEmBuATAN mAjAlAH mEDIA INDuSTRI
Pembuatan majalah Media industri untuk menyediakan informasi tentang berbagai kebijakan
terbaru di sektor industri, capaian kinerja sektor industri, serta liputan kegiatan Kementerian
Perindustrian, sehingga dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan untuk melakukan
investasi atau pengembangan usaha sebagai bagian dari upaya pembangunan sektor industri.
2.3.3 PEmBuATAN mAjAlAH KARyA INDoNESIA
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang kemampuan industri dalam negeri khususnya produk-produk unggulan sehingga dapat menjadi acuan oleh pemangku kepentingan untuk menggunakannya atau melakukan pengembangan usahanya sebagai bagian dari upaya meningkatkan kecintaan dan kebanggaan terhadap produksi indonesia.
2.3.4 PEmBuATAN BuKu INDuSTRy FAcT & FIGuRES
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi mengenai kinerja ekonomi nasional yang meliputi kebijakan terkait sektor industri, neraca perdagangan dalam dan luar negeri serta peluang investasi di indonesia sehingga dapat memberikan gambaran secara komprehensif.
2.3.5 PEmBuATAN BuKu PoTRET INDuSTRI ERA mS HIDAyAT
Keterbukaan informasi merupakan hak bagi masyarakat dari pemerintah. Untuk itu, humas pemerintah dalam menyampaikan informasi haruslah berimbang. Buku ini bertujuan untuk informasi kepada masyarakat luas mengenai pertumbuhan industri yang telah dicapai selama kepemimpinan MS Hidayat
2.3.6 PEmBuATAN BuKu mS HIDAyAT DAlAm BERITA FoTo TAHuN 2009-2014 Kegiatan ini bertujuan sebagai dokumentasi berbagai kegiatan Menteri Perindustrian MS Hidayat selama periode 2009-2014 yang diarsipkan dalam bentuk berita foto, mulai dari kegiatan yang sifatnya formal maupun kegiatan informal bersama keluarga, kerabat, dan para sahabat.
2.3.7 PEmBuATAN moNIToRING ANAlISIS BERITA SEKToR INDuSTRI
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi terkini bagi pimpinan berupa analisis pemberitaan sektor industri di media massa. Sedangkan tujuannya adalah untuk memetakan permasalahan yang dihadapi sektor industri sebagai masukan dalam mengambil keputusan dan langkah tindak lanjutnya.
2.3.8 PEmBuATAN GuNTINGAN PERS DAN DIGITAlISASI KumPulAN BERITA SEKToR INDuSTRI
Dalam upaya menjaring informasi perkembangan dan atau permasalahan sektor industri yang dimuat media cetak/Koran, Pusat Komunikasi Publik setiap harinya menerbitkan guntingan pers dari berbagai harian yang terbit di ibukota. Guntingan Pers ini didistribusikan kepada pimpinan Kementerian Perindustrian (Menteri, Para Eselon i, dan Eselon ii ).
2.3.9 PEmBuATAN PEmBERITAAN KHSuSuS INDuSTRy uPDATE
Pembuatan industry Update diterbitkan dalam periode tahun 2014 untuk disebarkan ke Pimpinan Kementerian Perindustrian dan masyarakat luas. industry Update memuat data dan informasi tentang kebijakan pengembangan industri termasuk di dalamnya peluang bisnis yang terbuka bagi para calon investor.
2.3.10 DIAloG PImPINAN KEmENPERIN DI mEDIA TElEVISI
Kegiatan ini pada dasarnya tidak terlepas dari upaya mensosialisasikankebijakan dan hasil-
hasil pengembangan industri, termasuk didalamnya pembahasan masalah tertentu yang
ditayangkan media televisi, baik swasta maupun nasional. Bentuk kegiatannya antara lain,
dialog/talk show pimpinan Kementerian Perindustrian, dengan melibatkan tokoh/pimpinan
dunia usaha, pimpinan asosiasi, dan sebagainya, serta membahas topik tertentu di sektor ekonomi dan industri.
2.3.11 RuBRIK INDuSTRI DI mEDIA cETAK
Penayangan rubrik industri pada halaman pertama media cetak diharapkan dapat meningkatkan jumlah pembaca karena letaknya yang strategis. Rubrik juga ditampilkan dengan grafis yang berbeda dengan kolom-kolom yang lain untuk menarik perhatian pembaca. Rubrik ditayangkan dalam format 3-5 paragraf untuk setiap judulnya, memuat informasi yang ringkas dan padat mengenai perkembangan yang terjadi di sektor industri.
2.3.12 ADVERToRIAl INDuSTRI uNGGulAN DI mEDIA TV, cETAK DAN oNlINE
Advertorial industri di media cetak dan televisi diterbitkan/ditayangkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan pada tahun 2014. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk publikasi Kementerian Perindustrian bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat luas agar memberikan partisipasi dan dukungan dalam pengembangan sektor industri.
2.3.13 KooRDINASI PENyElENGGARANAN PAmERAN DAlAm NEGERI
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan upaya promosi produk buatan dalam negeri yang dibarengi sosialisasi tugas pokok dan fungsi Kementerian Perindustrian beserta seluruh unit kerjanya dalam membangun perekonomian nasional lewat pengembangan sektor industri.
Melalui kegiatan ini diharapkan agar masyarakat luas dapat mengetahui program, kebijakan dan langkah-langkah serta hasil-hasil yang dicapai sektor industri selama periode tertentu. Pada kegiatan ini, Pusat Komunikasi Publik bukan sebagai penyelenggara pameran, tetapi hanya berpartisipasi di event pameran yang dilaksanakan pihak lain.
2.3.14 PENyElENGGARAAN PAmERAN PRoDuKSI INDoNESIA
Berbeda halnya dengan partisipasi pada pameran, maka penyelenggara Pameran Produksi indonesia adalah Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perindustrian, didukung oleh unit kerja terkait maupun pihak swasta selaku kontraktor fisik bangunan. Tujuan Pameran Produksi indonesia (PPi) secara umum adalah, mempromosikan produk unggulan industri nasional yang berdaya saing dalam rangka meningkatkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat untuk memanfaatkan produksi bangsanya sendiri. Upaya ini pada akhirnya diharapkan bisa mendongkrak penggunaan produk nasional dikalangan masyarakat luas, sekaligus mengurangi pemakaian produk impor di pasar dalam negeri.
2.3.15 KooRDINASI PEmBERITAAN DAN jARINGAN KERjA KEHumASAN
Kegiatan koordinasi peningkatan jaringan kerja kehumasan dengan instansi terkait dilaksanakan dengan harapan kunjungan kerja dapat membantu menjalin hubungan dengan sesama lembaga negara. Agar kegiatan tersebut dapat dipublikasikan di media massa seluas-luasnya, maka diperlukan pula menjalin hubungan kehumasan yang berkelanjutan dengan pihak redaktur media massa yang bersangkutan.
2.3.16 WoRKSHoP PENDAlAmAN KEBIjAKAN INDuSTRI uNTuK WARTAWAN
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan para wartawan selaku
mitra kerja Pusat Komunikasi Publik dalam menyebarluaskan informasi/pemberitaan sektor
industri. Pendalaman dimaksud adalah, pemberian informasi terbaru mengenai kebijakan dan
penanganan program masing-masing sektor pada periode tertentu oleh Menteri Perindustrian bersama Para Eselon Satu Kementerian Perindustrian. Sasaran yang ingin dicapai dalam workshop ini adalah, terserapnya informasi kebijakan terbaru di sektor industri yang nantinya bisa digunakan sebagai bahan penulisan berita. Selain itu, melalui penguasaan informasi terbaru di sektor industri, para insan pers diharapkan dapat menepis issue negatif yang mungkin timbul, terkait pelaksanaan pembangunan industri.
2.3.17 jumPA PERS AKHIR TAHuN
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai media komunikasi dan mendiskusikan permasalahan dan capaian dalam pengembangan sektor industri. Sedangkan tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi tentang capaian dan arah kebijakan sektor industri dan program-program prioritasnya 2.3.18 DISKuSI PImPINAN DENGAN mEDIA mASSA
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai media komunikasi dan silaturahmi untuk mendiskusikan permasalahan dan solusi dalam pengembangan sektor industri. Sedangkan tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi antara Pimpinan Kemenperin dengan media massa dalam memahami arah kebijakan sektor industri.
2.3.19 lIPuTAN VIDEo/FoTo KEGIATAN PImPINAN KEmENTERIAN PERINDuSTRIAN Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengabadikan kegiatan penting pimpinan Kementerian Perindustrian. Sedangkan tujuannya adalah untuk mendokumentasikan, membuat database, mengisi website sehingga mudah diakses media massa untuk dipublikasikan secara lebih luas.
2.3.20 lIPuTAN PERS PImPINAN KEmENTERIAN PERINDuSTRIAN
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada wartawan tentang suatu kebijakan atau capaian kinerja, atau menanggapi suatu isu agar tak berkembang ke arah negatif.
2.3.21 FoRum KomuNIKASI BAKoHumAS
Sebagai anggota Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (Bakohumas), Pusat Komunikasi Publik cq Bidang Hubungan Antar Lembaga, memanfaatkan forum ini sebagai ajang penyebarluasan informasi kebijakan pengembangan industri dikalangan aparatur pemerintah dan juga diharapkan adanya umpan balik dari instansi Pemerintah terkait pembangunan sektor industri. Umpan balik tersebut pada akhirnya dapat menjadi bahan penyusunan konsep kebijakan dimasing-masing sektor/unsur pemerintah serta penyusunan program/kegiatan bersama lintas sektoral. Selama tahun 2014, Forum Komunikasi Bakohumas diselenggarakan sebanyak dua kali.
2.3.22 FoRum KomuNIKASI mENTERI PERINDuSTRIAN DENGAN DuNIA uSAHA DAN INSTANSI TERKAIT
Kegiatan ini merupakan upaya untuk membangun sinergi antara pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian dengan Dunia Usaha dan instansi terkait agar terdapat kesamaan visi dan langkah dalam melaksanakan pengembangan industri. Kesamaan visi dan langkah yang dilandasi oleh kebersamaan/sinergi diantara Kementerian Perindustrian dan Dunia Usaha, merupakan sarana untuk mempercepat pencapaian sasaran-sasaran pengembangan industri.
Dengan pertimbangan seperti itu, maka selama tahun 2014, Pusat Komunikasi Publik telah
menyelenggarakan kegiatan dimaksud sebanyak dua kali
2.3.23 SEmINAR/SARASEHAN DENGAN PERGuRuAN TINGGI
Kegiatan ini merupakan upaya penyebaran informasi dan kebijakan pengembangan industri, sekaligus menjadi sarana untuk menyerap aspirasi atau pendapat/opini masyarakat khususnya kalangan dunia pendidikan seperti Univeristas dan Perguruan Tinggi. Aspirasi dan pendapat masyarakat ini dapat merupakan bahan masukan/input bagi penyusunan kebijakan yang sesuai kebutuhan sektor industri.
2.3.24 DIAloG INDuSTRI
Penyelenggaraan dialog industri dengan menghadirkan hasil-hasil riset yang perlu didiseminasikan dengan mengundang dunia usaha, akademisi dan instansi terkait. Tujuan dari kegiatan ini adalah menjadi jembatan bidang Riset dan Pengembangan dengan dunia usaha dan masyarakat. Diharapkan, dari kegiatan ini makin banyak teknologi-teknologi di bidang industri yang lahir dan diterapkan.
2.3.25 PENINGKATAN PElAyANAN PuBlIK KEmENTERIAN PERINDuSTRIAN
Bersamaan dengan pelayanan informasi publik , kewajiban lain yang harus dipenuhi oleh lembaga publik termasuk Kementerian Perindustrian adalah pemberian layanan publik . Kegiatan ini merupakan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Untuk memenuhi tuntutan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009, Menteri Perindustrian telah mengeluarkan Peraturan nomor 55/M-iND/PER/6/2011 tentang Unit Pelayanan Publik Kementerian Perindustrian. Dalam keputusan itu, UP2 Kemenperin mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat atau badan hukum atas permintaan informasi, konsultasi dan pelaksanaan pelayanan publik yang berada pada Ditjen industri Kimia, Tekstil dan Aneka, Ditjen industri Kecil dan Menengah, Ditje industri Agro, Ditjen industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Ditjen Pengembangan Perwilayahan industri dan Badan Penelitian dan Pengembagan industri
2.3.26 PENGEmBANGAN PERPuSTAKAAN KEmENTERIAN PERINDuSTRIAN
Bentuk lain layanan publik, yang dikelola Pusat Komunikasi Publik adalah Perpustakaan Kemenperin. Perpustakaan ini dibentuk dengan tujuan utamanya adalah, memberi dukungan dalam bentuk penyediaan literatur yang sesuai bagi kepentingan pegawai Kemenperin untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Selain itu, perpustakaan Kemenperin juga dimanfaatkan para mahasiswa perguruan tinggi dan akademi di lingkungan Kemenperin, seperti Politkenik Manajemen industri, Politeknik Pimpinan Perusahaan, dan sebagainya. Bersamaan dengan aktivitas layanan perpustakaan, Pusat Komunikasi Publik juga memberi perhatian cukup besar kepada petugas/pengelola perpustakaan yang berstatus fungsional pustakawan.
2.3.27 PENINGKATAN KomPETENSI PuSTAKAWAN DI lINGKuNGAN KEmENTERIAN PERINDuSTRIAN
Seperti telah disinggung pada butir di atas, bahwa selain menjalankan program layanan
perpustakaan, juga dilakukan pembinaan terhadap fungsional pustakawan yakni peningkatan
kompetensi fungsional pustakawan. Baik di tingkat pusat Kemenperin maupun Satuan Kerja
di lingkungan Kemenperin yang ada di daerah. Sebagai tambahan informasi, perpustakaan di
bawah koordinasi Kementerian Perindustrian tidak hanya di kantor pusat Jakarta, tetapi juga
mencakup Satuan Kerja Balai Besar Litbang industri, Balai Diklat industri, Baristand dan Unit
Pendidikan yang tersebar di 17 provinsi
2.3.28 PENGElolAAN INFoRmASI DAN PuBlIKASI
Pengelolaan informasi dan publikasi pada tahun 2014 akan melakukan pengumpulan bahan, pengelolaan informasi dan dokumentasi, pengklasifikasian informasi serta updating database informasi. Rangkaian kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik melalui kecepatan dan ketepatan akses informasi.
2.3.29 PRoGRAm PENuNjANG
Program/kegiatan penunjang merupakan Program/Kegiatan yang dilakukan oleh Sub Bagian Tata
Usaha dan Manajemen Kinerja, kegiatan ini untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan utama
yang dilakukan Pusat Komunikasi Publik. Kegiatan yang dilaksanakan seperti peningkatan SDM
Pusat Komunikasi Publik, penyusunan rencana dan program kegiatan, keuangan, penyediaan
dan pemeliharaan sarana/prasarana kerja hingga pembinaan kepegawaian seperti pemberian
diklat. Aspek strategis yang diperankan oleh Sub Bagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja
adalah pengawasan dan pembinaan terhadap penyusunan pertanggung jawaban administratif
keuangan. Pengawasan dan bimbingan yang dilakukan pada akhirnya bermuara pada upaya
mencegah terjadinya penyimpangan keuangan negara.
PElAKSANAAN KEGIATAN
Bab 3
Berdasarkan sasaran strategis Pusat Komunikasi Publik tahun 2014, terdapat lima (5) sasaran strategis dari perspektif pemangku kepentingan/stakeholders dan perspektif pelaksanaan tugas pokok. Dari lima (lima) sasaran strategis tersebut terdapat delapan (8) indikator Kinerja Utama (iKU) capaian sasaran strategis. Untuk lebih detailnya, capaian dari sasaran strategis tersebut akan di jelaskan sebagai berikut.
3.1 SASARAN STRATEGIS I: TERSEDIANyA INFoRmASI PuBlIK yANG AKTuAl DAN TERPERcAyA
Sasaran strategis ini juga terdapat pada perspektif stakeholder. Untuk mengukur sasaran strategis “Tersedianya informasi publik yang aktual dan terpercaya” terdapat 2 (dua) indikator kinerja utama (iKU) yaitu: 1) Jumlah pelayanan publik dan 2) Jumlah informasi industri yang dipublikasikan. Secara ringkas, capaian masing-masing indikator tersebut sebagai berikut:
1.
jumlah Pelayanan PublikPada tahun 2014, Pusat Komunikasi Publik mempunyai target jumlah layanan publik yang diberikan sebanyak 6500 orang. Layanan yang dimaksud disini layanan yang diberikan melalui website dan layanan langsung melalui unit pelayanan publik. Selama tahun 2014, target dari indikator Kinerja Utama (iKU) ini dapat dicapai dengan layanan publik yang diberikan mencapai 11.323 orang. Dengan rincian pelayanan di Unit Pelayanan Publik (UP2) sebanyak 9726 orang dan di Pusat Pelayanan informasi dan Data (PPiD) sebanyak 1597 orang .
Tabel 3.1.
capaian Indikator Kinerja utama (IKu) jumlah Pelayanan Publik
Sasaran Strategis IKu 2014
Satuan Target Realisasi
Tersedianya informasi publik yang aktual dan terpercaya
Jumlah Pelayanan
Publik 6500 11.323 Jumlah
Layanan
Pencapaian indikator Kinerja Utama (iKU) tersebut dicapai melalui kegiatan, antara lain:
3.1.1 PENINGKATAN PElAyANAN INFoRmASI PuBlIK KEmENTERIAN PERINDuSTRIAN Sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik (UU KiP), Kementerian Perindustrian telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Menunjuk dan mengangkat Kepala Pusat Komunikasi Publik sebagai Pejabat Pengelola informasi dan Dokumentasi (PPiD) Pusat dan menginstruksikan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Kepala Unit Pendidikan di Daerah untuk menunjuk pengemban fungsi pengelola informasi dan atau dokumentasi pada unit kerjanya sebagai Pejabat Pengelola informasi dan Dokumentasi Daerah melalui Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 351/M-iND/Kep/7/2011 tentang Pejabat Pengelola informasi dan Dokumentasi (PPiD) di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Sampai saat ini, sebanyak 48 satker UPT dan Unit Pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian telah membentuk PPiD.
• Menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 70/M-IND/PER/7/2011 tentang Tata
Kelola Layanan informasi Publik di Lingkungan Kementerian Perindustrian, untuk kelancaran dan optimalisasi serta menjamin pelayanan informasi publik di lingkungan Kementerian Perindustrian yang cepat, tepat dan sederhana.
• Menerbitkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 33/M-IND/Kep/1/2012 tentang Tim Pertimbangan Pelayanan informasi Kementerian Perindustrian, untuk memberikan masukan dan pertimbangan kepada Pejabat Pengelola informasi dan Dokumentasi dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya di bidang pelayanan informasi publik.
• Meterbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 34/M-IND/PER/5/2014 tentang Standar Operasional Prosedur Layanan informasi Publik di Lingkungan Kementerian Perindustrian pada tanggal 20 April 2014,untuk meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan layanan informasi publik di lingkungan Kementerian Perindustrian.
• Mengeluarkan Keputusan Sekretaris Jenderal dengan Nomor 165/SJ-IND/Kep/10/2014 tentang Daftar informasi Publik di Lingkungan Kementerian Perindustrianpada tanggal 2 Oktober 2014 dalam rangka melaksanakan kewajiban layanan informasi publik.
Dalam pemberian layanan informasi publik sebagaimana dituntut oleh UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik, Pusat Komunikasi Publik menerapkan metode layanan langsung dan tidak langsung melalui website Kementerian Perindustrian. Kedua metode tersebut ditempuh guna memberikan kemudahan, sekaligus meningkatkan kesempatan bagi pemohon/masyarakat untuk memperoleh informasi. Pelayanan langsung dilaksanakan dengan menyediakan fasilitas Desk Layanan informasi yang terletak di lantai dasar Gedung Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan. Melalui fasilitas inilah, pemohon atau masyarakat yang berkeinginan mendapatkan informasi, bisa datang langsung dan berhubungan dengan petugas layanan informasi.
Sebagai upaya untuk meningkatkan layanan informasi publik di lingkungan Kementerian Perindustrian, berbagai kegiatan dilaksanakan Pusat Komunikasi Publik cq Bidang informasi Pelayanan Publik diantaranya adalah, sebagai berikut:
a. Konsinyering PPID
Pelaksanaan kegiatan Konsinyering PPiD Kementerian Perindustrian Tahun 2014 bermaksud menyamakan persepsi antara PPiD Pusat dan Daerah terkait pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi publik dan permasalahan yang dihadapi. Kegiatan ini mempunyai sasaran untuk menyosialisasikan informasi mengenai jenis-jenis informasi publik yang kemudian dapat dilakukan klasifikasi informasi, meningkatkan pemahaman mengenai tugas dan fungsi PPiD, dan meningkatkan pengelolaan informasi dan dokumentasi di lingkungan Kementerian Perindustrian.
Konsinyering PPiD diselenggarakan oleh pejabat lingkungan Kementerian Perindustrian di Yogyakarta pada tanggal 26-28 Februari 2014. Konsinyering PPiD dengan tema “Penguatan Kelembagaan PPiD Untuk Mewujudkan Layanan informasi Publik Yang Berkualitas”, dihadiri oleh 96 peserta dari seluruh satuan kerja Kementerian Perindustrian baik dari Pusat (44 satker) maupun Daerah (48 satker) yang berada di 17 Provinsi.
Pembicara/narasumber yang hadir pada kegiatan konsinyering tersebut yaitu ibu Henny S.
Widyaningsih (Komisioner Komisi informasi Pusat), Bapak Mujiyono (Kepala Pusdiklat industri),
Bapak Zakiyudin (Sekretaris BPKiMi), Bapak Sri Wuri Handono (Kepala Bidang Pengembangan
Jasa Teknis BBiA), ibu Juli Astuti (Direktur APP Jakarta), Bapak Jonni Afrizon (Kepala BDi Regional ii Padang), dan Bapak Supomo (Kepala Baristand industri Surabaya).
Dari hasil Konsinyering PPiD tersebut, diperoleh bahwa Bimbingan teknis mengenai pengelolaan informasi dan klasifikasi informasi publik perlu diadakan secara rutin dan ada penambahan materi lanjutan yang dapat disesuaikan dengan tugas sehari-hari dalam layanan informasi publik. Selain itu diperlukan adanya tambahan pengetahuan peningkatan penguasaan jenis- jenis informasi, pengelolaan dan dokumentasi database informasi publik, dan serta tata cara pengecualian informasi publik.
Gambar 3.1
Peserta Pada Konsinyering Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) b. uji Konsekuensi Informasi Publik
Kegiatan Konsinyering Uji Konsekuensi informasi Publik Kementerian Perindustrian dilaksanakan di Hotel Bidakara Jakarta pada tanggal 22-23 September 2014 dalam rangka menyusun Daftar informasi Publik Kementerian Perindustrian. Kegiatan ini dihadiri oleh 60 peserta yang berasal dari satuan kerja pusat maupun daerah.
Pembicara/narasumber yang hadir pada kegiatan Uji Konsekuensi tersebut adalah Bapak ir. Arif
Syamsudin, SH, M.Si (Kepala Sub Dit.Permohonan & Publikasi, Kemenkum & HAM), Bapak Fidel
Kasman (Kabag. Hukum & HKi, BPPT), Bapak Moh. Reza SH, MH (Kepala Biro Hukum, Humas
dan Kerjasama KPPU), Bapak Sugiyarto (Kabag Umum Ses.BPKiMi), dan Bapak Mulyono (STMi
Jakarta).
Gambar 3.2
Pelaksanaan uji Konsekuensi Informasi Publik c. monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PPID Satuan Kerja
Dalam rangka pembentukan PPiD Daerah dan penyusunan daftar informasi publik dilakukan monitoring dan evaluasi serta pembinaan kepada satker daerah (UPT dan Unit Pendidikan). Dari hasil Monev dengan menyebarkan kuesioner ke PPiD Daerah, diketahui bahwa PPiD Daerah sudah memahami tentang jenis-jenis informasi yang harus dikelola. Adapun hal lain yang dilakukan oleh PPiD Daerah selain memberikan layanan informasi, adalah mengadakan sosialisasi dan promosi sekolah, mengikuti pameran pendidikan, dan lain-lain. Beberapa permasalahan yang masih dihadapi saat ini yaitu terbatasnya SDM dan rendahnya kompetensi SDM di masing- masing PPiD Daerah.
d. Rekapitulasi layanan Informasi Publik
Dalam meningkatkan transparansi dan pelayanan kepada masyarakat, Pusat Komunikasi
Publik memberikan layanan informasi melalui website Kementerian Perindustrian. Dari bulan
Januari hingga Desember tahun 2014, Pusat Komunikasi Publik melalui website Kementerian
Perindustrian (www.kemenperin.go.id) telah menerima permintaan informasi dari masyarakat
sebanyak 1.597 permintaan dengan rata-rata waktu menjawab 1,23 hari.
Tabel 3.2
Rekapitulasi Permohonan Informasi Publik Tahun 2014
Bulan jumlah Pemohon
Waktu Rata-Rata menjawab (hari)
jumlah Permintaan Alasan Penolakan
Keterangan Dipenuhi Ditolak Dikecualikan Belum
Dikuasai lainnya
Januari 90 1,2 89 1 - 1 - informasi
tidak dikuasai
Februari 161 0,9 161 0 - - - -
Maret 164 1,1 164 0 - - - -
April 157 1,3 156 1 - 1 - informasi
tidak dikuasai
Mei 105 1,2 105 0 - - - -
Juni 113 1,2 113 0 - - - -
Juli 151 0,9 151 0 - - - -
Agustus 176 1,3 176 0 - - - -
September 117 1,2 117 0 - - - -
Oktober 121 1,2 121 0 - - - -
November 139 1,1 138 1 - 1 - informasi
tidak dikuasai
Desember 103 2,1 102 1 - 1 - informasi
tidak dikuasai
jumlah 1.597 1,225 1.593 4 - 4 -
Grafik 3.1
Grafik Permohonan Informasi Publik 2014
Laporan TahunanPusat Komunikasi Publik 2014 20
Menjawab
(hari) kan Dikuasai
Januari 90 1,2 89 1 - 1 - Informasi tidak
dikuasai
Februari 161 0,9 161 0 - - - -
Maret 164 1,1 164 0 - - - -
April 157 1,3 156 1 - 1 - Informasi tidak
dikuasai
Mei 105 1,2 105 0 - - - -
Juni 113 1,2 113 0 - - - -
Juli 151 0,9 151 0 - - - -
Agustus 176 1,3 176 0 - - - -
Septembe
r 117 1,2 117 0 - - - -
Oktober 121 1,2 121 0 - - - -
November 139 1,1 138 1 - 1 - Informasi tidak
dikuasai
Desember 103 2,1 102 1 - 1 - Informasi tidak
dikuasai
Jumlah 1.597 1,225 1.593 4 - 4 -
Grafik 3.1
Grafik Permohonan Informasi Publik 2014
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Jumlah Pemohon Dipenuhi Ditolak