Bioesai Anti
Tumor/Kanker
KIMIA BIOESAI 2014
CANCER TUMOR
Penyakit degeneratif dengan pertumbuhan seluler yang tidak dapat dikontrol/diatur dan menyebar dalam tubuh
Keadaan pertumbuhan seluler yang abnormal shg membentuk kelainan benjolan pada tubuh
Membutuhkan pengobatan jangka panjang, spt pembedahan, radiasi, kemoterapi
Cukup dengan pengangkatan tumor.
2
Tipe
Kanker
ADENOMA Kelainan yang terjadi
dari tiroid, pituitary. LEUKEMIA
kelainan yang dimuai dari sumsum tulang LYMPHOMA
Kanker yang berawal dari kelenjar getah bening
PenyebabTUMOR
Bahan kimia: Benzena Minum alkohol
Toksin lingkungan (aflatoxins) Sinar matahari berlebihan Genetik
Obesitas Radiasi Virus
4
Gangguan kontrol pertumbuhan
Kegagalan dalam melakukan bunuh diri sel. Apoptosis atau bunuh diri sel suatu proses normal untuk menghancurkan sel tua atau sel rusak.
Keseimbangan
Pada pembentukan kanker kulit, keseimbangan antara pembelahan sel dan hilangnya sel mengalami perubahan. Sel Basal membelah lebih cepat dibandingkan kematian sel yang lepas pada permukaan
Invasi dan metastasis neoplasma
Pertumbuhan sel yang meningkat menghasilkan suatu massa disebut tumor atau neoplasma. Kalau tiada ada proses bunuh diri maka tumor terus tumbuh,
Kanker bisa tumbuh ke seluruh tubuh, melalui: invasi dan metastasis. Invasi dan penetrasi langsung dari migrasi sel kanker ke jaringan sekitar; melalui pembuluh limfe dan darah, ke jaringan lainnya
6
R
• Tumor Suppressor Genes -ve (p53) • Growth Factors Oncogenes +veS
DNA
Synthesis
G
2 Premitotic IntervalM
PROPHASE METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE MITOSISG
0G
1 S PHASE SPECIFIC Cytosine Arbinoside Hydroxyurea S PHASE SPECIFIC SELF LIMITING 6-Mercaptpurine Methotrexate.M
PHASE SPECIFIC vincristine vinblastine paclitaxel PHASE NONSPECIFICalkylating agents, cis-platinum nitrosoureas, dacarbazine antibiotics procarbazine G0 Differentiation PENTOSTATIN Inhibits adenosine Deaminase PALA Inhibits Pyrimidine Biosynthesis Purine synthesis Pyrimidine synthesis Ribonucleotides Deoxyribonucleotides DNA HYDROXYUREA Inhibit Ribonucleotide Reductase 6-MERCAPTOPURINE 6-THIOGAUNINE
Inhibit Purine ring biosynthesis Inhibit Neocleotide interconversions 5-FLOUROURACIL Inhibit TMP Synthesis METHOTREXATE Inhibit dihydrofolate reduction, blocks TMP and Purine synthesis
8
DNA
RNA
(Transfer, messenger, ribosomal)
CYTARABINE FLUDARABINE 2-CHLORODEOXY ADENOSINE Inhibit DNA Synthesis ALKYLATING AGENTS MITOMYCETIN CISPLATIN PROCARBAZINE DACARBAZINE Form adducts w/ DNA
BLEOMYCIN ETOPOSIDE TENIPOSIDE Damage DNA and
Prevent repair
DACTINOMYCINE DAUNORUBICIN DOXORUBICIN MITOXANTRONE Intercalate with DNA Inhibit RNA synthesis
PROTEINS Enzymes Microtubules A-ASPARAGINASE Deaminate asparagine Inhibits protein synthesis PACLITAXEL VINCA ALKALOIDS COLCHICINE Inhibit function of Microtubules
Sel hidup dan sel mati
•Esai Fungsi
• Esai penanda DNA • Esai morfologis • Esai reproduktif
• Esai Integritas membran
Kriteria utama untuk esai viabilitas
Category of
viability assay Assays Principles
Membrane
integrity assay -Exclusion dyes -Fluorescent dyes
-LDH leakage -Annexin v assay
The determination of membrane integrity via dye exclusion from live cells
Functional assay
-MTT, XTT assay -Crystal violet/ Acid phosphatase(AP) assay -Alamar Blue oxidation- reduction assay - Neutral red assay -[3H]-thymidin/ BrdU incorporation
Examining metabolic components that are necessary for cell growth
DNA labeling assay -Fluorescent conjugates cell selection and viability assay
Morphological mechanism based
assay
-Microscopic observation -Caspase 3 detection -PARP cleavage assay
Determination of morphological change
Reproductive assay -Colony formation assay Determination of growth rate
10
Prinsip
Trypan Blue dye Exclusion Methods
Memberi gambaran yang membedakan sel hidup dan sel matitermasuk tidak adanya fungsi transpor zat melalui membran plasma karena hilangnya intergritas membran.
Sel harus dihitung dalam rentang waktu 3-5 min karena berpengaruh pada bertambahnya jumlah warna yang terserap sejalan dengan waktu.- Sel hidup (Viable cells) : kecil, bulat dan refraktif
- Sel mati (Non-viable cells) : bengkak, lebih besar dan biru tua
Sel hidup vs sel mati ??
Ethidium bromide (EtBr) dan propidium iodide (PI)
PI berikatan denan asam nukleat pada kerusakan membran : teknik flow cytometric tergantung pada fluorescence, PI sangat ideal untuk mengevaluasi sifat permeabilitas dari sel dalam jumlah besar. Hasilnya memberi akurasi statistik yang baik.PI impermeable terhadap plasma membran yang utuh
Interkalasi dengan DNA or RNA merah
Pewarna Fluorescen
12
Fluorescein diacetate (FDA) suatu nonpolar ester yang dapat melalui membran plasma dan di hidrolisasi oleh esterase intraseluler untuk hasilkan fluorescein bebas, polar fluorescein berada dalam sel yang masih memiliki membran plasma yang utuh.Sel hidup (Undamaged cell) : sangat fluorescen
Sel rusak/mati (Damaged cell) : fluorescen lemah
Hijau kekuningan pada 450-480 nmIntact cell –
PI and FDA ditambahkan Fluorescein dlm sel utuh
Ilustrasi dari prinsip esai sel hidup dengan PI/FDA
● FDA (Fluorescein diacetate)
● PI (Propidium iodide)
Annexin V: Penanda dini suatu Apoptosis
Indikasi apoptosis dengan adanya translokasi membranfosfolipid fosfatidilserin (PS) dari bagian dalam membran plasma ke bagian luarnya.
Setelah terpapar dg lingkungan luar, tempat berikatan PS makin tersedia utk Annexin V, 35-36 kDa, Ca 2+-dependent, phospholipid binding protein dengan afinitas tinggi terhadapa PS
Translokasi PS, dilanjutkan dengan proses apoptosis yaitu hilangnya integritas membran, fragmentasi DNA, dan kondensasi kromatin.
Annexin V dapat dikonjugasi dengan biotin atau
fluorochrome, cth FITC, PE, APC, Cy5, or Cy5.5. Deteksi dg flow cytometric
14
- Translokasi PS terjadi juga pada kematian sel, maka bukan penanda absolut utk apoptosis.
- Maka ditambahkan dengan pewarna 7-amino-actinomysin (7-AAD) atau propidium iodide (PI), yang berikatan dg asam
nukleat, hanya bisa melewati membran plasma saat masih utuh pada akhir apoptosis maupun nekrosis.
Hasil
annexin-/PI-, annexin +/PI-, annexin+/PI+ and annexin – /PI+
No Apoptosis = Cell Viability
sel negatif terhadap Annexin V dan pewarna vital tidak mengalami apoptosis: translokasi PS belum terjadi dan membran masih utuh.
Early Apoptosis
Sel positif Annexin V dan pewarna vital masih negatif, berarti tahap awal apoptosis dimana translokasi PS telah terjadi, akan tetapi membran plasma masih utuh.
Late Apoptosis or Cell Death
Sel positif terhadap Annexin V dan pewarna vital, berarti tahap lanjut apoptosis atau sudah mati, translokasi PS sudah terjadi dan
Esai LDH
LDH katalisasi reduksi dari NAD+ NADH dan H+ denga oksidasi laktat menjadi
piruvat. Kedua: diaphorase menggunakan NADH and H+ utk katalisasi reduksi garam
tetrazolium (INT) menjadi formazan (absorbsi 490-520 nm).
Prinsip
Sel tumor memiliki konsentrasi LDH intraseluler yang tinggi dan membelah garam tetrazolium bila LDH ada dalam kultur
16
Nilai kuantitatifviability
Aktivitas LDH dapat diukur dg mengukur saat reduksi dari piruvat dan laktat
Reduksi diikat pada oksidasi NADH NAD+,spectrophotometric pada 340nm
LDH
Pyruvate + NADH + H+ ⇌ NAD+ + lactate
Kebocoran LDH
(lactate dehydrogenase)
Esai MTT
Metode ini sensitif, kuantitatif dan uji kolorimetrik cukup baik, mengevaluasi proliferasi sel, sitotoksisitas, dan apoptosis.
Berdasarkan kemampuan enzim dehidrogenase mitokondria pada sel hidup utk konversi warna kuning substrat utk mitokhondria dehidrogenasi, yaitu 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyl tetrazolium bromide (MTT) direduksi menjadi produk formazan berwarna biru gelap yg tidak larut dlm air.
Jumlah formazan yang dihasilkan sebanding dengan jumlah sel yang hidup dalam sampel18
Uji Kolorimetrik
MTT: 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide akan direduksi menjadi produk formazan yang tidak larut berwarna ungu biru
XTT
(2,3-bis-(2-methoxy-4-nitro-5-sulfophenyl)-2H-tetrazolium-5-carboxanilide) akan direduksi menjadi suatu derivat formazan yang larut, warna oranye terang.
Keunggulan dg XTT tidak perlu menambahkan zat utk melarutkan formazan.
MTT dan XTT
Culture cells in a MTP for a certain period of time (37℃)
MTT assay XTT assay
Prepare labeling mixture
Incubate cells (0.5-4 h, 37℃)
Add solubilizing solution (Isopropanol) and incubate
Measure absorbance using an ELISA reader 570nm
Add XTT labeling mixture Add MTT labeling reagent
Example:
MTT and XTT
MTT XTT
Jenny G., Mark H., Anna J., Inger K., Douglas Mc., Roland M., 2002. Evaluation of redox indicators and the use of digital scanners and spectrophotormeter for