• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kerapatan Vegetasi dan Persepsi Masyarakat Desa Pantai Terhadap Perubahan Hutan Mangrove Menjadi Obyek Wisata Di Kabupaten Serdang Bedagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kerapatan Vegetasi dan Persepsi Masyarakat Desa Pantai Terhadap Perubahan Hutan Mangrove Menjadi Obyek Wisata Di Kabupaten Serdang Bedagai"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

MUHAMMAD ARIF. "Analysis of Vegetation Density and Village Coastal Perception of Mangrove Forest Change into Tourism Object in Serdang Bedagai. Suervised by : ONRIZAL and ANITA ZAITUNAH.

Land conversion is a major issue, not only in agrarian but also in the maritime field in various parts of Indonesia, especially in coastal areas. Utilization of coastal resources into many tourist objects occur in the coastal area of Serdang Bedagai Regency. This study aims to determine the change of vegetation density level of Pantai Cermin Kanan Village and Sei Nagalawan Village in 2007-2017 and to describe the perception of coastal villagers to change the function of mangrove forest into tourism object. The highest change of vegetation density class in the village of Pantai Cermin Kanan and Sei Nagalawan 2007-2017 is found in very tight density class to meetings (86.85 Ha and 263 Ha). The smallest density class change occurs in the density class rarely becomes tight (0.0027 Ha and 0.03 Ha). The highest value index (INP) of seedlings was highest in Rhizophora apiculata (77.79%) in Sei Nagalawan Village, the highest peak INP in Rhizophora apiculata (63,55%) in Sei Nagalawan Village, and INP highest tree on Rhizophora apiculata (104.66%) in Pantai Cermin Kanan Village. In Desa Pantai Cermin strongly agree (ss 13.0%) with the transfer of mangrove function to reduce certain species biodiversity. Coastal communities of Pantai Cermin Kanan and Sei Nagalawan villages did not agree (4.6% and 5.9%) with the assessment criteria that migrant communities did not have to obey the rules in mangrove area management. Communities in Sei Nagalawan village strongly agree (ss 12.8%) with that over the function of providing employment opportunities for local communities.

Keywords: conversion, mangrove, density change, perception, Serdang Bedagai

(2)

ABSTRAK

MUHAMMAD ARIF.”Analisis Kerapatan Vegetasi dan Persepsi Masyarakat Desa Pantai terhadap Perubahan Hutan Mangrove Menjadi Obyek Wisata di Kabupaten Serdang Bedagai”. Dibimbing oleh Onrizal dan Anita Zaitunah.

Konversi lahan merupakan isu utama, bukan hanya dalam bidang agraria tetapi juga pada bidang maritim di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di wilayah pesisir pantai. Pemanfaatan sumber daya pesisir menjadi objek wisata banyak terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat kerapatan vegetasi Desa Pantai Cermin Kanan dan Desa Sei Nagalawan tahun 2007-2017 serta mendeskripsikan persepsi masyarakat desa pantai terhadap perubahan fungsi hutan mangrove menjadi obyek wisata. Perubahan kelas kerapatan vegetasi di Desa Pantai Cermin Kanan dan Sei Nagalawan 2007-2017 yang tertinggi terdapat pada kelas kerapatan sangat rapat menjadi rapat (86,85 Ha dan 263,00 Ha). Perubahan kelas kerapatan yang terkecil terjadi pada kelas kerapatan jarang menjadi rapat (0,0027 Ha dan 0,03 Ha). Indeks nilai penting (INP) semai tertinggi terdapat pada jenis Rhizophora apiculata (77,79%) di Desa Sei Nagalawan, INP pancang tertinggi pada jenis Rhizophora apiculata (63,55%) di Desa Sei Nagalawan, dan INP pohon tertinggi pada jenis Rhizophora apiculata (104,66%) di Desa Pantai Cermin Kanan. Di Desa Pantai Cermin sangat setuju (ss 13,0%) dengan adanya alih fungsi mangrove mengurangi keragaman hayati jenis tertentu. Masyarakat pesisir Desa Pantai Cermin Kanan dan Sei Nagalawan tidak setuju (4.6% dan 5.9%) dengan kriteria penilaian bahwa masyarakat pendatang tidak perlu menaati aturan dalam pengelolaan kawasan mangrove. Masyarakat di Desa Sei Nagalawan sangat setuju (ss 12,8%) dengan bahwa alih fungsi menyediakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat.

Kata kunci: konversi, mangrove, perubahan kerapatan, persepsi, Serdang Bedagai

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Hak waris bagi wanita dalam hukum adat Bali pada dasarnya Wanita bukan ahli waris menurut Hukum Adat Waris Bali, namun

Adanya perencanaan pemasaran dalam perencanaan komunikasi untuk menentukan bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan merencanakan strategi agar masyarakat mengetahui

penghargaan dari perawat bahwa setiap pasien memiliki hak yang sama untuk. mengambil keputusan bagi dirinya; faktor yang berpengaruh

Sebaran massa air di lautan dapat diketahui dengan mempelajari parameter-parameter oseanografi, antara lain adalah suhu, salinitas, densitas, kedalaman dinamik, kecepatan

Ormawa Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan Estimasi Biaya3. Badan Eksekutif

Hal ini sesuai dengan Prasetyo dan Agus (2012) yang menyatakan bahwa buah yang dicirikan dengan adanya inti buah (kernel) yang merupakan hasil akhir dari perkawinan polen yang

[r]

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Jasa Pembuatan Dokumen Perencanaan Teknis Keciptakaryaan. Konstruksi