30 JUNI 2009 DAN 2008 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
(Tidak Diaudit)
Halaman LAPORAN KEUANGAN - Periode 30 Juni 2009 dan 2008
Surat Pernyataan Direksi i
Neraca Konsolidasi 1 - 2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3
Laporan Perubahan ekuitas Konsolidasi 4
Laporan Arus Kas Konsolidasi 5
NERACA KONS OL IDASI
1
No. KETERANGAN CATATAN 2009 2008
A K T I V A
I AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 1 10,264,140,286 9,274,151,738 Piutang usaha
Pihak ketiga 2 48,931,283,192 72,845,416,242 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 9a 15,532,633,661 65,571,586,897 Piutang lain-lain
Pihak ketiga 3 66,521,652 762,100,437 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 9a 1,086,867,982 351,142,599
Persedian 4 162,211,193,792 108,913,748,769
Uang muka pembelian 5 4,152,933,319 42,279,238,824 Pajak dibayar di muka 6 186,902,708,641 136,077,114,089 Biaya dibayar di muka 7 704,462,206 491,991,958
429,852,744,731
436,566,491,553
II AKTIVA TIDAK LANCAR
Uang jaminan 1,014,909,622 721,475,822 Aktiva pajak tangguhan - bersih 15d - 1,172,490,008 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi 8
penyusutan sebesar Rp. 73.666.861.858 per 187,330,806,271 164,307,762,522 30 Juni 2009 dan Rp. 62.173.120.943 per
30 Juni 2008
Beban ditangguhkan 1,773,999,558 704,208,143 Aset tetap dari operasi dalam penghentian 10 3,826,142,908 6,900,445,424
193,945,858,359
173,806,381,919
623,798,603,090
610,372,873,471
(Dinyatakan dalam Rupiah)
JUMLAH AKTIVA
PT CAHAYA KALBAR Tbk
NERACA KONSOLIDASI Periode 30 Juni 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008
Jumlah Aktiva Lancar
2
No. KETERANGAN CATATAN 2009 2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS III KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank 11 183,240,000,000 166,050,000,000
Hutang usaha
Pihak ketiga 12 14,130,821,674 41,520,636,061
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 9b 47,700,858,446 58,917,531,964 Hutang lain-lain
Pihak ketiga 13 2,863,031,724 9,504,732,243
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 9c 4,261,466,028 7,661,179,169
Hutang deviden 14 624,939,375 624,939,375
Hutang pajak 15b 8,710,709,844 11,517,091,225
Biaya yang masih harus dibayar 16 3,065,153,100 2,401,079,946
264,596,980,190
298,197,189,982
IV KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang bank 11 - 54,427,500,000
Kewajiban manfaat karyawan 17 5,168,866,567 4,173,440,600
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 15d 257,647,845 1,136,981,605
Pinjaman dari pihak yang mempunyai 9d 69,948,032,250 - hubungan istimewa
75,374,546,662
59,737,922,205
SELISIH LEBIH NILAI BUKU DIATAS - -
HARGA PEROLEHAN V EKUITAS
Modal saham 19
Modal dasar tahun 2007 dan 2006 sebesar
476.000.000 saham nilai nominal Rp.500 per saham, 148,750,000,000 148,750,000,000 297.500.000 saham pada tahun 2006 dan 2005 telah
ditempatkan dan disetor penuh
Modal disetor lainnya - agio saham 104,847,825,314 104,847,825,314
Saldo Laba 30,229,250,924 (1,160,064,030)
283,827,076,238
252,437,761,284
623,798,603,090
610,372,873,471 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PT CAHAYA KALBAR Tbk
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian (Dinyatakan dalam Rupiah)
Periode 30 Juni 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
NERACA KONSOLIDASI
Jumlah Kewajiban Lancar
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
LA PORAN RUG I-LA BA KON SOL IDASI
3
`No. KETERANGAN CATATAN 2009 2008
PENJUALAN BERSIH 20 879,808,955,258 1,257,334,573,561
BEBAN POKOK PENJUALAN 21 (786,828,175,878) (1,095,352,680,155)
LABA / (RUGI) KOTOR 92,980,779,380 161,981,893,406
I BEBAN USAHA
Beban penjualan 22 20,795,399,890 108,495,470,061
Beban administrasi dan umum 23 4,027,531,841 4,333,976,345
Jumlah Beban Usaha 24,822,931,732 112,829,446,406
LABA / (RUGI) USAHA 68,157,847,648 49,152,447,000 II PENDAPATAN / (BEBAN) LAIN-LAIN 24
Pendapatan bunga / jasa giro 37,228,103 61,455,254
(Rugi)/Laba penjualan aktiva tetap 108,992,837 102,828,125
(Rugi)/Laba selisih kurs - bersih (1,552,996,036) 3,102,214,278
Beban bunga (14,854,001,707) (4,349,574,794)
Biaya jasa teknik (1,604,839,500)
-Lain-lain 1,003,602,004 (459,471,919)
Jumlah Pendapatan / (Beban) Lain-lain (16,862,014,299) (1,542,549,056)
LABA / (RUGI) USAHA SEBELUM POS LUAR BIASA 51,295,833,349 47,609,897,944
POS-POS LUAR BIASA -
-LABA / (RUGI) USAHA SETELAH POS LUAR BIASA 51,295,833,349 47,609,897,944
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini 15c
- Perusahaan (12,477,637,061) (13,796,371,451)
- Anak perusahaan -
-Penghasilan/ (beban) pajak tangguhan 15d
- Perusahaan (2,033,435,096) (489,827,747)
- Anak perusahaan 137,368,538 76,671,474
Jumlah Manfaat / (Beban) Pajak (14,373,703,618) 14,209,527,724
Laba sebelum hak minoritas atas rugi bersih
anak perusahaan 36,922,129,731 33,400,370,220
Hak pemegang saham minoritas atas rugi bersih
anak perusahaan -
-LABA / (RUGI) BERSIH 25 36,922,129,731 33,400,370,220
Laba per saham dasar
Laba usaha 229 165
Laba bersih 124 112
LAPORAN RUGI-LABA KONSOLIDASI
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
Periode 30 Juni 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008
PT CAHAYA KALBAR Tbk
LAPO R AN AR US KAS KON SOL IDASI
4
No. KETERANGAN 2009 2008I ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 952,086,524,565 1,162,503,500,791
Pendapatan bunga 37,228,103 61,455,254
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (817,190,863,898) (870,956,130,974)
Pembayaran Pajak (69,904,355,539) (161,080,263,129)
Pembayaran beban keuangan (16,921,435,065) (5,053,782,937)
Pembayaran lainnya (1,488,610,378) (117,303,179,011)
46,618,487,787
8,171,599,994
II ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aktiva tetap (1,369,650,905) 13,200,122,773
Penjualan aktiva tetap 108,992,837 (34,255,593,432)
(1,260,658,068)
(21,055,470,659)
III ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan (pembayaran) hutang kepada
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (41,250,583,011) 9,289,227,916
Penerimaan (pembayaran) hutang pemegang saham -
-Penerimaan (pembayaran) pinjaman bank - bersih - -(41,250,583,011)
9,289,227,916
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 4,107,246,708 (3,594,642,750) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 6,156,893,578 12,868,794,487 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 10,264,140,286 9,274,151,737
Arus kas yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
Arus kas yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi
Arus kas yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan
PT CAHAYA KALBAR Tbk LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Periode 30 Juni 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
LAPO R AN PERUBAHAN EK U ITAS KONS O LIDASI
5
Saldo per 31 Desember 2007 148,750,000,000 104,847,825,314 (34,560,434,250) 219,037,391,064 Laba bersih tahun berjalan - 27,867,555,443 27,867,555,443
Saldo per 31 Desember 2008 148,750,000,000 104,847,825,314 (6,692,878,807) 246,904,946,507
Laba bersih tahun berjalan - - 36,922,129,731 36,922,129,731
Saldo per 30 Juni 2009 148,750,000,000 104,847,825,314 30,229,250,924 283,827,076,238
JUMLAH
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
AGIO SAHAM
No. KETERANGAN MODAL SAHAM SURPUS ( DEFISIT )
PT CAHAYA KALBAR Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Periode 30 Juni 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk tahun 2008
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi (Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
A. UmumPT Cahaya Kalbar Tbk ("Perusahaan" - dahulu bernama C.V. Tjahaja Kalbar), didirikan di Pontianak berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 3 Februari 1968 yang dibuat di hadapan Mochamad Damiri, Notaris di Pontianak. Badan hukum Perusahaan berubah menjadi Perusahaan Terbatas berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Nomor 49 tanggal 9 Desember 1980 yang dibuat di hadapan Mochamad Damiri, Notaris di Pontianak. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan yang tertuang dalam akte Tommy Tjoa Keng Liet, SH dan Mochamad Damiri, keduanya Notaris di Pontianak. Akta-akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-1390.HT.01.01TH.88. tanggal 17 Februari 1988.
Akta-akta tersebut telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Pontianak No. 19/PT.Pendaf/95 tanggal 31 Juli 1995, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 27 Oktober 1995 Nomor 86, Tambahan Berita Negara Repubiik Indonesia Nomor 8884. Anggaran Dasar Perusahaan beberapa kali mengalami perubahan, di antaranya adalah Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan Nomor 83 tanggal 18 April 1996 yang dibuat di hadapan Ny. Siti Pertiwi Henny Singgih, SH., Notaris di Jakarta dan sesuai dengan Surat Persetujuan Ketua Bapepam Nomor S-942/PM/1996 tanggal 10 Juni 1996, bahwa Pernyataan Pendaftaran Perusahaan menjadi efektif dalam rangka melaksanakan Penawaran Umum Perdana atas 34.000.000 (tiga puluh empat juta) saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 (lima ratus Rupiah) per saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal di Indonesia. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Repubiik Indonesia melaiui Surat Keputusannya Nomor C2-7688 HT.01.04. TH.96 tanggal 29 April 1996 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Utara nomor agenda 613/BH.09.01/IX/1998 tanggal 29 September 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 24 Nopember 1998 Nomor 94, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 6538.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Nomor 137 tanggal 27 Juni 1997 yang dibuat di hadapan Veronica Lily Dharma, SH., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah Anggaran Dasarnya untuk menyesuaikan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-13/PM/1997 tanggal 30 April 1997 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perusahaan juga meningkatkan modal dasar dari Rp 150.000.000.000 menjadi sebesar Rp 238.000.000.000 dengan jumlah saham dari 300.000.000 saham menjadi 476.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-9.678.HT.01.04.TH.97 tanggal 19 September 1997 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Utara nomor 613/BH.09.01/XII/97 tanggal 8 Desember 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 6 Maret 1998 Nomor 19, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1436.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 30 September 1998 Nomor 81 yang dibuat di hadapan Veronica Lily Dharma, SH Notaris di Jakarta dan sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. S-2026/PM/1998 tanggal 25 September 1998, bahwa Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I saham Perusahaan dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (”HMETD”) kepada pemegang saham Perusahaan, yaitu sejumlah 178.500.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 89.250.000.000.
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
A. Umum (lanjutan)Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Nomor 13 tanggal 13 Desember 2000 yang dibuat di hadapan Veronica Lily Dharma, SH, Notaris di Jakarta, terdapat perubahan Pasal 4, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 23 Anggaran Dasar Perusahaan. Pelaporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah diterima oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor C-01969.HT.01.04.TH.2001 tanggal 13 Juni 2001 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Utara nomor agenda 579/BH 09-01/VIII/2001 tanggal 11 Juli 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11 Desember 2001 Nomor 99, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 481.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan No.19 tanggal 21 Maret 2006 yang dibuat di hadapan Veronica Lily dharma, S.H, Notaris di Jakarta, terdapat perubahan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 Anggaran Dasar Perusahaan tentang komposisi pemegang saham Perusahaan setelah Penawaran Umum Terbatas I di tahun 1998. Pelaporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Laporan No. C-10725 HT.01.04.TH 2006 tanggal 17 April 2006 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Utara dengan nomor agenda 1023/BH.09.01/VI/2006 tanggal 28 Juni 2006 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Juli 2006 No.56, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 741.
Pada tanggal 13 Mei 2005, sejumlah 149.000.000 saham atau 50,08 % dari modal disetor Perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh PT Cahayakalbar Perkasa, telah dibeli oleh PT Karya Putrakreasi Nusantara (PT KPKN) di lantai Bursa Efek Jakarta. Sedangkan untuk sisa saham yang dimiliki oleh pemegang saham lainnya, dilakukan pengambilalihan melalui Tender Offer yang dilakukan oleh PT KPKN pada tanggal 26 Juli 2005 sejumlah 34.597.500 saham Perusahaan atau 11,629 % dengan mekanisme crossing melalui PT Panca Global Securities Tbk., sehingga setelah seluruh jual-beli saham dan Tender Offer tersebut, PT KPKN memiliki 183.597.500 saham Perusahaan atau 61,71 %.
Pada tanggal 30 September 2005, PT KPKN telah melepaskan/menjual seluruh saham Perusahaan yang dimilikinya kepada Tradesound Investments Limited, suatu perusahaan yang didirikan dan tunduk pada hukum negara British Virgins Islands, melalui mekanisme crossing transaction pada Bursa Efek Jakarta, sehingga 183.597.500 saham Perusahaan atau 61,71% tersebut dimiliki oleh Tradesound Investments Limited.
Pada bulan Februari 2008, Tradesound Investments Limited telah membeli 75.288.000 saham Perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham publik melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia, sehinga dengan demikian Tradesound Investments Limited memiliki 258.885.500 atau 87,02 % saham Perusahaan.
Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang industri makanan berupa industri minyak nabati dan minyak nabati spesialitas, perdagangan umum termasuk impor dan ekspor. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971.
Kantor Pusat Perusahaan terletak di Jl. Industri Selatan 3 Blok GG No.1, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang – Bekasi 17550, Propinsi Jawa Barat. Lokasi Pabrik Perusahaan terletak di Jl. Industri Selatan 3 Blok GG No.1, Kawasan Industri Jababeka, dan Pontianak - Kalimantan Barat.
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
Perusahaan memiliki Anak Perusahaan yaitu PT Inticocoa Abadi Industri (PT IAI) yang berkedudukan di Bekasi dengan alamat di Jl. Jababeka X Blok F No. 9, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi 17530 – Propinsi Jawa Barat yang bergerak dalam bidang pengolahan biji kakao menjadi bubuk cokelat (cocoa powder) dan lemak cokelat (cocoa butter). PT IAI mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993.
Pada bulan April 2005 majanemen PT IAI telah menghentikan operasi pabrik. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya biaya operasional pabrik yang menyebabkan pabrik tersebut tidak kompetitif untuk menjalankan usahanya dan terus mengalami kerugian.
Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan tanggal 20 Juni 2008 Nomor 18 yang dibuat di hadapan Merry Susanti Siaril, SH, Notaris di Jakarta yang telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan HAM RI nomor AHU-AH.01.10-19603 tanggal 11 Agustus 2008, adalah sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Hendri Saksti
Komisaris Independen : Soedjiman
Komisaris : Ricky Hermanto
Presiden Direktur : Erik Tjia
Direktur : Thomas Tonny Muksim
Direktur : Jinnawati
Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 19 tanggal 20 Juni 2008 yang dibuat oleh Merry Susatni Siaril, SH, notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM RI nomor AHU-74160.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008.
B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting
a. Prinsip penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No Kep.06/PM/2000.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini disusun berdasarkan prinsip harga perolehan (historical cost) dan mengikuti prinsip kesinambungan (going concern). Dengan demikian, dalam laporan keuangan tidak diperhatikan perubahan pada nilai uang maupun nilai sekarang (current value) dari aktiva-aktiva milik Perusahaan, kecuali hal itu dinyatakan secara khusus. Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut. Laporan arus kas konsolidasi disajikan berdasarkan klasifikasi dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting (lanjutan)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari laporan keuangan PT Cahaya Kalbar Tbk dan Anak Perusahaan, PT Inticocoa Abadi Industri, yang bergerak dalam bidang industri pengolahan biji kakao menjadi bubuk cokelat (cocoa powder) dan lemak cokelat (cocoa butter). Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara 99.9 % pada PT Inticocoa Abadi Industri yang diperoleh pada tanggal 26 Desember 1995 berdasarkan nilai nominal modal. Sesuai dengan surat perjanjian jual-beli saham, maka sejak tanggal 26 Januari 1998, Perusahaan telah menjual 1.000 saham PT Inticocoa Abadi Industri dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sebesar Rp 500.000 kepada Koperasi Karyawan Cahaya Karya. Dengan demikian, penyertaan saham pada PT Inticocoa Abadi Industri per 31 Maret 1998 menjadi sebesar Rp 23.499.500.000 atau sejumlah 46.999.000 saham dengan prosentase kepemilikan 99,998%.
c. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
i.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);ii. Perusahaan asosiasi (associated company);
iii. Perorangan yang memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan pelapor);
iv. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manager dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;
v. Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh orang yang diuraikan dalam (ii) dan (iii) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan tersebut. Ini mencakup Perusahaan-Perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan pelapor dan Perusahaan-Perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan pelapor. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
B.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting (lanjutan) d. Kas dan setara kasKas dan setara kas, meliputi kas, bank dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dibatasi penggunaannya.
e. Penyisihan piutang ragu-ragu
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan anaiisa terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
f. Persediaan
Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan dengan menggunakan metode rata-rata (average cost). Penetapan beban pokok barang jadi menggunakan metode beban penuh meliputi bahan baku, upah langsung dan beban pabrik tidak langsung, baik tetap maupun variabel. Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi niiai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih.
g. Aset Tetap
Aset tetap disajikan berdasarkan atas harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali hak atas tanah yang disajikan berdasarkan atas harga perolehan dan tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode prasentase tetap (straight line method) atas dasar taksiran masa manfaat aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 20
Tangki - tangki 20
Mesin dan peralatan 10
Perlengkapan pabrik 10
Peralatan kantor 5
Kendaraan 5
Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada perhitungan laba rugi pada saat terjadinya, sedang beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar yang menambah masa manfaat dan kapasitas produksi dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak dipergunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang bersangkutan diperhitungkan ke dalam perhitungan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Aktiva dalam penyelesaian terdiri dari mesin dan bangunan dalam penyelesaian yang disajikan atas dasar harga perolehan. Harga perolehan aktiva dalam penyelesaian terdiri dari akumulasi beban-beban yang berkaitan dengan pembelian mesin dan peralatan, penyelesaian bangunan dan aktiva tetap lainnya sampai dengan aktiva tersebut siap untuk digunakan.
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting (lanjutan) h. Beban Ditangguhkan
Terhadap beban yang ditangguhkan dilakukan amortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method) sesuai dengan masa manfaatnya.
Beban yang ditangguhkan akan diamortisasikan di atas 1 tahun sampai dengan 20 tahun sesuai dengan masa manfaat beban yang ditangguhkan.
i. Manfaat Karyawan
Perusahaan mengestimasi kewajiban manfaat karyawan untuk seluruh karyawan tetapnya sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 dan Undang- Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Beban manfaat tersebut dihitung berdasarkan Metode Projected Unit Credit dengan asumsi aktuarial jangka panjang.
Kewajiban transisional dan keuntungan (kerugian) aktuarial yang terjadi diamortisasi selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
j. Informasi Segmen
Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan revisi PSAK No. 5 "Pelaporan Segmen" yang wajib diterapkan oleh Perusahaan yang terdaftar di bursa efek untuk laporan keuangan setelah tanggal 1 Januari 2002. PSAK ini rnemberikan petunjuk yang lebih rinci dalam mengidentifikasikan segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan, terutama memperluas kewajiban pengungkapan segmen primer dan rnemberikan petunjuk yang rinci dalam pengalokasian pendapatan dan biaya pada segmen tertentu.
k. Selisih lebih nilai buku atas harga perolehan
Perbedaan antara nilai buku Anak Perusahaan dengan harga perolehan penyertaan pada tanggal pemilikan dicatat sebagai selisih lebih nilai buku atas harga perolehan dan diamortisasi sejak awal tahun buku 1996 selama 20 (dua puluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing yang terjadi sepanjang tahun dicatat dengan nilai kurs pada saat realisasi transaksi. Pada tanggal neraca, seluruh aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan nilai kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Selisih yang timbul akibat penjabaran tersebut dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting (lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut :
2009 2008
Dolar Amerika Serikat 1 10,225 9,225
Philipine Peso 1 212 205 Dolar Singapura 1 7,055 6,779 Yen Jepang 1 107 87 Eur 1 14,432 14,563 Ringgit Malaysia 1 2,902 2,825 Swiss Franc 1 9,458 9,048
Great Britain Pounsterling 1 16,990 18,397
m. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada langganan. Sedangkan untuk ekspor diakui pada saat penyerahan barang pada Perusahaan pelayaran (FOB shipping point). Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban dan atas dasar masa manfaat (accrual basis).
n. Perpajakan
Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan". Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban.
o. Laba per saham
Laba usaha dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Rugi Laba
1. Kas dan setara kas
Akun tersebut merupakan saldo kas dan setara kas per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari: 2009 2008 Kas Rupiah 200,134,936 26,316,702 Dolar AS 28,323,250 37,905,525 Philipine Peso 86,920 -Total Kas 228,545,106 64,222,227
12
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
BankPT Bank Rabobank International Indonesia Rupiah
Dolar AS 9,776,736 437,571,270
PT Bank Central Asia Tbk 5,581,287,952 2,985,059,452
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,629,114,245 2,488,453,070
Standard Chartered Bank
Rupiah 126,010,847 4,453,424 Dolar AS 2,488,541,686 525,011,328 PT Bank DBS Indonesia Rupiah 123,766,908 15,278,987 Dolar AS 77,096,807 2,754,101,979 PT Bank Lippo Tbk - -Total Bank 10,035,595,181 9,209,929,510
Total Kas & Bank 10,264,140,286 9,274,151,737
2. Piutang usaha - pihak ketiga
Akun tersebut merupakan saldo piutang usaha dari penjualan ekspor dan lokal barang jadi. Saldo piutang usaha per 30 Juni 2009 dan 2008 terdiri dari:
2009 2008
Piutang Ekspor 20,450,000 18,450,000
Piutang Lokal 48,910,833,192 72,826,966,242
Total piutang usaha 48,931,283,192 72,845,416,242
Dikurangi penyisihan piutang ragu ragu -
-Piutang usaha, bersih 48,931,283,192 72,845,416,242
3. Piutang Lain-Lain
Akun tersebut merupakan saldo piutang lain-lain per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Piutang pajak - 644,078,814.00
Lain-lain 66,521,652 118,021,623
Total Piutang lain-lain 66,521,652 762,100,437
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
4. PersediaanAkun tersebut merupakan saldo persediaan per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Barang jadi 138,545,358,762 76,750,751,393
Bahan baku 14,122,176,033 5,455,625,156
Bahan pembantu 15,253,209,910 16,990,813,539
Barang dalam perjalanan 1,592,822,316 9,716,558,680
Total Persedian 169,513,567,021 108,913,748,768
Dikurangi :
Penyisihan penurunan nilai persediaan (7,302,373,230)
-Persedian, bersih 162,211,193,792 108,913,748,768
Persediaan telah diasuransikan secara all risk pada PT Adi Antara Asia Insurance Brokers & Consultants untuk tahun 2009 yang menurut direksi telah memadai.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap sifat dan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh persediaan yang ada dapat digunakan dan dijual, sehingga Perusahaan tidak membuat penyisihan atas persediaan usang.
5. Uang muka pembelian
Akun tersebut merupakan uang muka pembelian per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari :
2009 2008
Bahan baku 3,370,382,968 35,833,765,540
Lainnya 782,550,351 6,445,473,284
Total Uang muka pembelian 4,152,933,319 42,279,238,824
6. Pajak dibayar di muka
Akun tersebut merupakan saldo uang muka pajak per 30 Juni 2009 dan 2008 yang terdiri dari:
2009 2008
Pajak Pertambahan Nilai 186,816,583,032 136,061,576,880
Pajak Penghasilan pasal 21 15,537,209 15,537,209
Pajak Final 70,588,400
Total Pajak dibayar di muka 186,902,708,641 136,077,114,089
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
7.
Biaya dibayar di mukaAkun tersebut merupakan saldo biaya dibayar dimuka per 30 Juni 2009 dan 2008 yang terdiri dari:
2009 2008
Biaya ditangguhkan 65,761,812 115,098,979
Sewa 289,104,667 125,536,328
Asuransi 349,595,727 251,356,651
Total Biaya dibayar di muka 704,462,206 491,991,958
8.
Aset tetapAkun tersebut merupakan aset tetap yang dimiliki dan dikuasai Perusahaan dan anak Perusahaan per 30 Juni 2009 dan 2008, dengan rincian sebagai berikut:
2 0 0 9
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya perolehan
Hak atas tanah 13,523,427,947 - - - 13,523,427,947
Bangunan 14,422,252,888 - - - 14,422,252,888
Mesin dan peralatan 144,487,721,671 70,804,000 (40,000,000) 6,048,151,470 150,566,677,141
Perlengkapan pabrik 10,969,906,563 281,409,383 - 725,098,278 11,976,414,224
Peralatan Kantor 1,587,665,122 60,961,733 - 19,449,000 1,668,075,856
Tangki-tangki 31,654,423,110 - - - 31,654,423,110
Kendaraan 8,632,713,230 261,086,365 (521,212,830) - 8,372,586,765
Bangunan dan mesin dalam
Penyelesaian 28,679,633,605 6,926,875,341 - (6,792,698,748) 28,813,810,199 T o t a l 253,957,744,137 7,601,136,823 (561,212,830) - 260,997,668,130 Akumulasi penyusutan
Bangunan 3,788,951,849 357,045,072 - - 4,145,996,921
Mesin dan peralatan 46,027,580,471 4,161,096,261 (40,000,000) - 50,148,676,732
Perlengkapan pabrik 6,734,723,398 495,630,937 - - 7,230,354,335 Peralatan Kantor 1,108,111,043 121,818,315 - - 1,229,929,358 Tangki-tangki 4,121,227,038 790,075,578 - - 4,911,302,616 Kendaraan 6,189,547,146 241,260,418 (430,205,667) - 6,000,601,897 T o t a l 67,970,140,945 6,166,926,581 (470,205,667) - 73,666,861,858 Nilai Buku 185,987,603,192 187,330,806,271
15
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
2 0 0 8Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya perolehan
Hak atas tanah 13,523,427,946 - - - 13,523,427,946
Bangunan 13,497,148,031 - - - 13,497,148,031
Mesin dan peralatan 110,062,412,250 33,486,043,875 - - 143,548,456,125
Perlengkapan pabrik 9,654,266,732 684,171,708 - - 10,338,438,440
Peralatan Kantor 1,364,480,620 85,377,849 - - 1,449,858,469
Tangki-tangki 23,827,054,488 - - - 23,827,054,488
Kendaraan 7,455,535,730 - (71,744,319) - 7,383,791,411
Bangunan dan mesin dalam
-Penyelesaian 26,041,087,009 20,935,285,846 (34,063,664,300) - 12,912,708,555 T o t a l 205,425,412,806 55,190,879,278 (34,135,408,619) - 226,480,883,465 Akumulasi penyusutan
Bangunan 3,117,262,344 333,917,451 - - 3,451,179,795
Mesin dan peralatan 38,182,579,362 3,794,331,662 - - 41,976,911,024
Perlengkapan pabrik 5,891,381,670 406,037,453 - - 6,297,419,123 Peralatan Kantor 896,757,360 100,073,268 - - 996,830,629 Tangki-tangki 2,801,988,169 594,391,362 - - 3,396,379,532 Kendaraan 5,923,579,078 178,394,207 (47,572,444) - 6,054,400,841 T o t a l 56,813,547,985 5,407,145,404 (47,572,444) - 62,173,120,943 Nilai Buku 148,611,864,821 164,307,762,522
Aset tetap tersebut di atas kecuali tanah telah diasuransikan secara all risk pada PT Adi Antara Asia Insurance Brokers & Consultants yang menurut direksi cukup memadai.
9. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan, dalam melakukan bisnisnya membuat perjanjian dalam suatu transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terdiri dari penjualan produk, pembelian, uang muka dan transaksi keuangan lainnya dimana transaksi tersebut dilaksanakan dan dibuat sesuai dengan kesepakatan bersama.
Transaksi yang signifikan dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Akun tersebut merupakan saldo piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Piutang lain-lain
PT Multimas Nabati Asahan 1,085,769,482 332,605,403
PT Agronusa Investama 1,098,500
-PT Sinar Alam Permai - 6,640,952
PT Multi Nabati Sulawesi - 6,459,286
PT Mekar Bumi Andalas - 1,764,286
PT Musi Banyu Asin - 1,764,286
PT Gersindo Minang Plantation - 1,764,286
PT Sentana Adidaya Pratama - 144,100
Total Piutang lain-lain yang 1,086,867,982 351,142,599
mempunyai hubungan istimewa
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
2009 2008 Piutang UsahaWilmar Trading Pte.Ltd. 7,778,523,760 25,586,520,239
PT Sari Agrotama Persada 7,188,146,642
-PT Karya Putrakreasi Nusantara 415,986,070
-PT Wilmar Bioenegi Indonesia 111,782,052 39,985,066,658
PT Agronusa Investama 38,195,138
-Total Piutang usaha yang 15,532,633,661 65,571,586,897
mempunyai hubungan istimewa
b. Hutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Akun tersebut merupakan saldo hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Hutang usaha
PT Wilmar Nabati Indonesia 45,810,102,110 6,445,516,275
PT Bumi Pratama Khatulistiwa 1,133,588,738 26,188,860,466
PT Multimas Nabati Asahan 757,167,598 975,941,124
PT Mustika Sembulu - 7,298,553,536
PT Agronusa Investama - 14,030,008,283
PT Karya Putrakreasi Nusantara - 1,839,502,280
PT Sari Agrotama Persada - 2,139,150,000
Total Hutang usaha yang 47,700,858,446 58,917,531,964
mempunyai hubungan istimewa
c. Hutang lain-lain pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Akun tersebut merupakan saldo hutang lain-lain pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang merupakan uang muka penjualan aktiva tetap per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Hutang lain-lain
PT Sinar Alam Permai 1,974,019,370
-PT Bumi Karyatama Raharja 777,514,210 1,344,867,150
PT Bumi Pratama Katulistiwa 688,892,164 536,475,505
PT Multi Nabati Sulawesi 447,499,875 3,564,686,623
PT Tirta Arung Intiniaga 166,371,671
-PT Insurindo Inter Service 114,755,068 80,811,249
Pgeo Edible Oils Sdn Bhd 55,424,101 372,592,676
PT Sumatera Sarana Sekar Sakti 16,600,000 65,010,000
PT Tirtacipta Mulyapersada 13,719,610 1,333,922,191
Wilmar Trading Pte.Ltd. - 323,327,671
PT Multimas Nabati Asahan - 13,277,525
Lain-lain di bawah 10 juta 6,669,960 26,208,579
Total Hutang lain-lain yang 4,261,466,028 7,661,179,169
mempunyai hubungan istimewa
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
d. Pinjaman dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Akun tersebut merupakan saldo pinjaman pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari :
2009 2008
PT Bukit Kapur Reksa 69,948,032,250
-Total Pinjaman dari pihak yang 69,948,032,250
-mempunyai hubungan istimewa
Pinjaman yang diperoleh dari PT BKR dikenakan bunga 9,51% - 13,00%. Pinjaman tersebut tidak ada jaminan dan ketentuan jatuh temponya.
10.
Aset dari operasi dalam penghentianSehubungan dengan dihentikannya usaha komersil anak perusahaan pada tahun 2005, anak perusahaan mereklasifikasi tanah, bangunan, mesin dan peralatan, perlengkapan pabrik, peralatan kantor dan kendaraan yang sebelumnya digunakan untuk proses produksi kakao ke dalam akun “ aset tetap dari operasi dalam penghentian ”
Rincian saldo asset dimiliki untuk dijual per 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009
Harga Perolehan Akumulasi Depresiasi Nilai Buku
Hak atas tanah 2,130,082,910 - 2,130,082,910 Bangunan 3,705,096,674 (2,032,962,606) 1,672,134,067 Mesin dan peralatan 176,983,215 (165,571,034) 11,412,181 Perlengkapan pabrik 29,856,800 (22,477,400) 7,379,400 Peralatan Kantor 84,585,148 (79,450,798) 5,134,350 Tangki-tangki - - -Kendaraan 63,966,825 (63,966,825) -T o t a l 6,190,571,572 (2,364,428,663) 3,826,142,908 2008
Harga Perolehan Akumulasi Depresiasi Nilai Buku
Hak atas tanah 2,130,082,910 - 2,130,082,910 Bangunan 3,705,096,674 (2,032,962,606) 1,672,134,067 Mesin dan peralatan 176,983,215 (165,571,034) 11,412,181 Perlengkapan pabrik 3,208,325,406 (126,643,490) 3,081,681,916 Peralatan Kantor 84,585,148 (79,450,798) 5,134,350 Tangki-tangki - - -Kendaraan 163,766,900 (163,766,900) -T o t a l 9,468,840,253 (2,568,394,828) 6,900,445,424
18
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
Anak perusahaan tidak lagi menyusutkan nilai buku aktiva tetapnya sejak penghentian operasi anak perusahaan.
11. Hutang Bank
Saldo hutang bank per 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 17 September 2007 Perusahaan melunasi hutang ke PT. Bank Rabo Bank International Indonesia sebesar US$
4.200.000.-Pada tanggal 26 September 2007 Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT. Bank DBS Indonesia dengan surat perjanjian No. 43. Fasilitas yang diperoleh adalah :
Term Loan US$.6.850.000.-
Revolving Credit Facility US$.18.000.000.-
AP Facility US$.6.000.000.- Forex Line US$.
15.000.000,-Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka panjang ( 5 tahun ) untuk term loan dengan bunga sebesar 1,50 % diatas SIBOR serta pinjaman jangka pendek ( 1 tahun ) untuk Revolving Credit Facility dan AP Facility dengan bunga sebesar 1,35 % diatas SIBOR. Saldo hutang bank per 30 Juni 2009 dan 2008 yang terdiri dari:
United States Dollar R u p i a h
2009 2008 2009 2008
PT Bank DBS Indonesia
Term Loan - 5,900,000 - 54,427,500,000 Revolving Credit Facility (RCF) - 18,000,000 183,240,000,000 166,050,000,000
Total Hutang bank - 23,900,000 183,240,000,000 220,477,500,000
Fasilitas kredit di atas dijamin dengan corporate guarantee dari Wilmar International Limited.
12. Hutang Usaha - pihak ketiga
Akun tersebut merupakan saldo hutang usaha yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pelengkap lainnya per 30 Juni 2009 dan 2008 yang terdiri dari:
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
2009 2008 PT Sahabat Express 1,342,494,585 922,709,091PT Adi Antara Asia Insurance 1,180,147,338 425,650,475
PT Multi Prima Entakai 1,138,743,515
-PT Mara Daya Sentosa 701,689,900
-PT Sime Indo Agro 663,448,088 661,413,088
PT Berca Niaga Medika 603,267,500 7,150,000
PT Pelayaran Oni 467,504,675
-Multi Jaya Perkasa 428,867,350
-PT Sahabat Kapuas 426,851,438 3,981,524,757
PT Tunas Pratama Mandiri 398,346,760
-CV Agon Jaya 381,822,300
-PT Citranusa Intisawit 377,959,647 1,511,215,465
PT Kania Cemerlang Sistem 354,296,250
-Vendeep Oiltek Exports 317,997,500
-PT Palko Sari Eka 304,012,500
-Cakrawala Mega Indah 225,407,050
-Papa Sari 222,760,839 220,054,884
PT Perkebunan Nusantara XIIII 207,756,474 193,805,266
Irma Nugroho 160,643,695
-PT Grama Bazita 124,015,475 143,042,737
PT Sarana Berkat Anugerah 123,745,380
-PT Jaya Proteksindo 117,279,995 290,585,351
PT BOC Gases Indonesia 109,695,938 166,172,055
PT Infinity Logistindo 108,640,625
-PT Sud Chemie Indonesia 106,700,000 308,000,000
Pengangkutan Tirta Kencana 95,752,500
-Angkutan 168 87,049,135 107,559,150
Toko Bintang Fortuna Motor 85,620,001
-PT Maxfos Prima 81,605,909 203,892,480
PT Macrochema Pratama 80,307,150 87,978,825
PT Setiakawan Makmur Bersama 74,000,000 74,000,000
PT Tenang Jaya 72,539,735
-PT Dutarama Indah Setia 72,346,560 41,006,295
PT Antar Mustika Segara 68,211,000
-PT Galuh Protank Logistic 66,665,900 172,424,300
PT Bahtera Sarana Cargo 64,240,000
-PT Asia Safety Indonesia 57,261,600 28,957,500
UPLINE 53,988,000
-PT Mulia Prima Packindo 51,634,440
-CV Sevho Technology 50,870,215
-Ayong - 5,500,000,000
PT Surya Borneo Indah - 4,457,138,400
Galaxi - 3,000,000,000
UD Cahaya Baru - 1,500,000,000
Fajar Raya - 1,005,350,000
PT Sinar Dinamika Kapuas - 947,959,320
PT Dutarama Plastindo - 815,000,000
CV Karya Sandang Pangan Mandiri - 651,683,157
Jaya Electric - 546,000,000
PT Bahana Line - 525,000,000
Lain-lain dibawah Rp. 100.000.000 2,474,634,712 13,025,363,465
Total Hutang usaha pihak ketiga 14,130,821,674 41,520,636,061
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
13. Hutang lain-lain pihak ketiga
Akun tersebut merupakan saldo hutang lain-lain pihak ketiga per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Uang muka Penjualan 2,658,996,224 9,311,096,243
Lain-lain 204,035,500 193,636,000
Total Hutang lain-lain pihak ketiga 2,863,031,724 9,504,732,243
14. Hutang dividen
Akun tersebut merupakan saldo hutang atas pembayaran dividen tahun buku 2003 yang belum dicairkan oleh para pemegang saham sampai dengan penutupan buku per 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp. 624.939.375
15. Perpajakan
a. Perpajakan Indonesia
1)
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Sebelum tanggal 1 Januari 1995, Kantor Pelayanan Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun dan tanggal terhutangnya pajak. Koreksi atas hutang pajak akan dicatat, pada saat keputusan diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keberatan tersebut telah ditetapkan.2)
Undang-undang No. 17/2000 tentang Pajak Penghasilan pasal 18 ayat 3 dan 4 menetapkan hal-hal sebagai berikut:
Direktur Jendral Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa. Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (3a), Pasal 8 ayat (4), Pasal 9 ayat (1) huruf f, dan pasal 10 ayat (1) dianggap ada apabila: Wajib Pajak mempunyai penyertaan langsung atau tidak langsung paling rendah 25% pada Wajib Pajak lain, atau hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling rendah 25% pada dua Wajib Pajak atau lebih, demikian pula hubungan antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir; atau
Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya, atau dua atau lebih Wajib Pajak berada dibawah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atauCatatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke samping satu derajat.3)
Berdasarkan pasal tersebut di atas, Direktur Jenderal Pajak mempunyai hak untuk menentukan kembali besarnya Penghasilan Kena Pajak atau biaya atas transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Penyesuaian yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Pajak tersebut akan berakibat juga pada pemotongan Pajak Penghasilan (PPh Pasal 4 (2), 15, 21, 23, 26), PPN dan jenis pajak lainnya
b. Hutang Pajak
Merupakan pajak yang harus dibayar kepada Pemerintah
2009 2008
Pajak penghasilan
Pasal 21 903,274,967 190,496,213
Pasal 23 479,829,661 62,899,515
Pasal 4(2) dan 15 52,657,596 38,616,947
Pajak penghasilan pasal 29 7,274,947,620 11,225,078,550 Total Hutang pajak 8,710,709,844 11,517,091,225
c. Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum taksiran Pajak penghasilan dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 2008
Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan
dikurangi bagian rugi Anak Perusahaan 51,295,833,349 47,443,910,946 Pendapatan bunga (37,228,103) (61,455,254) Amortisasi selisih lebih nilai
buku atas harga perolehan -
-Objek pajak 51,258,605,246 47,382,455,692
Beda waktu :
Penyusutan aktiva tetap (3,425,102,988) (2,427,116,255) Beban manfaat karyawan 599,371,351 503,129,601 Penyisihan piutang ragu-ragu -
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
Beda tetap :Kompensasi rugi fiskal yang kadaluarsa 546,083,600 546,799,076 SKPLB Tahun pajak 2005 - -Beban lain-lain -
-Jumlah koreksi fiskal (2,279,648,037) (1,377,187,578) Taksiran penghasilan kena pajak fiskal
sebelum kompensasi rugi fiskal 48,978,957,209 46,005,268,114 Kompensasi rugi fiskal tahun sebelumnya - -Taksiran penghasilan kena pajak 48,978,957,209 46,005,268,114
setelah kompensasi Beban pajak kini
Pajak penghasilan perusahaan berdasarkan 12,470,191,440 13,784,080,400 tarif standar
Pajak penghasilan atas penghasilan kena 7,445,621 12,291,051 pajak final
Perusahaan 12,477,637,061 13,796,371,451
Anak perusahaan - -Jumlah pajak kini 12,477,637,061 13,796,371,451 Pajak penghasilan dibayar dimuka perusahaan
Pasal 23 16,623,725 2,721,350 Pasal 22 71,200,491 390,872,611 Fiskal luar negeri - 3,000,000 Pasal 25 5,114,865,225 2,174,698,940 Pajak final - -Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka 5,202,689,441 2,571,292,901 Hutang pajak penghasilan 2008
-Hutang pajak penghasilan 7,274,947,620 11,225,078,550
d. Pajak tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban dan kompensasi rugi fiskal. Rincian dari pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
2009 2008 Perusahaan:Aktiva pajak tangguhan
- Penyisihan piutang ragu-ragu - -- Imbalan kerja karyawan 1,292,216,642 1,252,032,180 - Penyisihan persedian usang 2,044,664,504
-3,336,881,146 1,252,032,180 Kewajiban pajak tangguhan
- Penyusutan aktiva tetap (3,565,827,021) (2,389,013,785) - Sewa guna usaha -
-(3,565,827,021)
(2,389,013,785) Aktiva / ( Kewajiban ) pajak tangguhan, bersih (228,945,875) (1,136,981,605) Anak perusahaan
Aktiva pajak tangguhan
- Kompensasi kerugian fiskal 163,825,080 1,759,663,435 - Penyisihan kompensasi kerugian fiskal -
-yang tidak dapat dimanfaatkan
163,825,080
1,759,663,435 Kewajiban pajak tangguhan
- Penyusutan aktiva tetap (192,527,050) (587,173,426) Aktiva / ( Kewajiban ) pajak tangguhan, bersih (28,701,970) 1,172,490,009
Rincian aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Perusahaan:
- Penyisihan piutang ragu-ragu - -- Penyusutan aktiva tetap (939,361,490) (640,766,627) - Penyisihan persediaan usang (1,243,916,444) -- Imbalan kerja karyawan 149,842,838 150,938,880
(2,033,435,096)
(489,827,747) Anak Perusahaan
- Penyusutan aktiva tetap (26,456,542) (87,368,249) - Kompensasi kerugian 163,825,080 164,039,723
137,368,538
76,671,474 Manfaat pajak tangguhan, bersih (1,896,066,558) (413,156,273)
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
16. Biaya yang masih harus dibayar
Rincian biaya yang masih harus dibayar per 30 Juni 2009 dan 2008, terdiri dari :
2009 2008
Telepon, listrik dan air 880,995,507 639,646,768
Bunga pinjaman 50,900,000 450,397,895
Gaji dan upah 1,883,115,327 843,911,424
Audit Fee 162,499,998 325,000,000
Lain-lain 87,642,268 142,123,859
Total Biaya yang masih 3,065,153,100 2,401,079,946
harus dibayar
17. Manfaat karyawan
Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan yang dikualifikasikan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.
Jumlah yang diakui dalam penghasilan (beban) sehubungan dengan manfaat karyawan adalah sebagai berikut:
2009 2008
Saldo 1 Januari 4,569,495,000 3,670,311,000
Jumlah yang dibebankan ke laba(rugi) 599,371,567 503,129,601
Total Kewajiban imbalan kerja 5,168,866,567 4,173,440,601
18.
Selisih lebih nilai buku atas harga perolehanSelisih lebih nilai buku atas harga perolehan anak Perusahaan per 30 Juni 2009 dan 2008, terdiri dari: 2009 2008 Nilai Perolehan 4,914,316,306 4,914,316,306 Akumulasi amortisasi (4,914,316,306) (4,914,316,306)
-25
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
19. Modal sahamRincian pemegang saham Perusahaan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan yaitu PT Adimitra Transferindo per 30 Juni 2009 dan 2008, terdiri dari:
Persentase Jumlah
Pemegang saham Jumlah Saham Kepemilikan ( Rp )
Tradesound Investment Limited 258,885,500 87.02 129,442,750,000 Rising Shine Investments Limited 14,850,000 4.99 7,425,000,000 Masyarakat 23,764,500 7.99 11,882,250,000 Jumlah 297,500,000 100.00 148,750,000,000
Persentase Jumlah
Pemegang saham Jumlah Saham Kepemilikan ( Rp )
Tradesound Investment Limited 258,885,500 87.02 129,442,750,000 Rising Shine Investments Limited 14,850,000 4.99 7,425,000,000 Masyarakat 23,764,500 7.99 11,882,250,000 Jumlah 297,500,000 100.00 148,750,000,000
30 Juni 2009
30 Juni 2008
20. Penjualan
Akun tersebut merupakan saldo penjualan ekspor dan lokal selama per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Ekspor 70,707,495,196 740,905,000,832
Lokal 807,286,052,942 516,150,397,419
Pendapatan Jasa Olah 1,815,407,120 279,175,310
Total Penjualan - bersih 879,808,955,258 1,257,334,573,561
21. Beban pokok penjualan
Akun tersebut merupakan beban pokok penjualan per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Bahan baku yang digunakan 756,545,515,618 1,057,203,815,375
Beban tenaga kerja langsung 2,185,218,797 1,761,995,653
Beban produksi tidak langsung 28,097,441,464 36,386,869,127
Beban pokok penjualan 786,828,175,878 1,095,352,680,155
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
22. Beban pemasaranAkun tersebut merupakan beban pemasaran per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Beban ekspor - 77,373,893,312
Beban transportasi dan akomodasi 7,349,385,225 7,907,603,678
Beban operasi pemasaran 3,337,802,427 2,417,074,305
Gaji 839,172,443 791,742,732
Beban lainnya 9,269,039,796 20,005,156,034
Total Beban penjualan 20,795,399,890 108,495,470,061
23. Beban umum dan administrasi
Akun ini merupakan beban administrasi dan administrasi per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Gaji 2,529,486,256 2,152,273,107
Beban konsultan 261,347,284 261,562,000
Listrik, air dan telepon 159,913,807 164,824,467
Beban umum kantor 326,677,158 1,164,449,879
Beban sewa 114,912,000 109,440,000
Penyusutan aktiva tetap 101,436,918 36,721,358
Beban lainnya 533,758,419 444,705,534
Total Beban umum dan administrasi 4,027,531,841 4,333,976,345
24. Pendapatan/(beban) lain-lain
Akun ini merupakan Pendapatan / (beban) lain-lain per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:
2009 2008
Pendapatan bunga 37,228,103 61,455,254
(Rugi)/laba penjualan aktiva tetap 108,992,837 102,828,125
(Rugi)/Laba selisih kurs (1,552,996,036) 3,102,214,278
Beban bunga (14,854,001,707) (4,349,574,794)
Biaya jasa teknik (1,604,839,500)
-Lain-lain - bersih 1,003,602,004 (459,471,919)
Total Pendapatan/beban lain-lain (16,862,014,299) (1,542,549,056)
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
25. Laba bersih per saham
2009 2008
Laba (rugi) usaha 68,157,847,648 49,152,446,999
Laba (rugi) bersih 36,922,129,731 33,400,370,220
Rata - rata tertimbang jumlah saham 297,500,000 297,500,000
Laba usaha per saham 229.10 165.22
Laba (rugi) bersih per saham 124.11 112.27
26.
Informasi segmen usahaInformasi segmen usaha Perusahaan dan anak Perusahaan terdiri dari:
2009 2008
Penjualan bersih
PT Cahaya Kalbar Tbk 877,993,548,138 1,257,334,573,561
PT Inticocoa Abadi Industri -
-877,993,548,138 1,257,334,573,561
Laba (rugi) usaha
PT Cahaya Kalbar Tbk 51,747,429,300 47,865,469,523
PT Inticocoa Abadi Industri (451,595,951) (255,571,579)
51,295,833,349
47,609,897,944
Informasi menurut Daerah Geografis Penjualan Bersih :
Ekspor 70,707,495,196 740,905,000,832
Lokal 807,286,052,942 516,429,572,728
Jumlah 877,993,548,138 1,257,334,573,560
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
27. Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
Posisi aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing pada 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Konversi ke mata
30 Juni 2009 uang rupiah
Aktiva
Kas USD 2,770 28,323,250
PHP 410 86,920
Bank USD 251,874 2,575,415,229
Piutang usaha USD 817,795 8,361,950,194
Uang muka pembelian USD 348,844 3,566,928,344
Kewajiban
Hutang bank USD -
-Uang muka penjualan USD (49,633) (507,500,595)
Hutang usaha USD (230,670) (2,358,601,159)
SGD (5,666) (39,973,630)
EUR (14,626) (211,077,525)
RM (15,780) (45,794,663)
JPY -
-Aktiva (kewajiban) bersih USD 1,140,979 11,666,515,263
PHP 410 86,920 JPY - -SGD (5,666) (39,973,630) EUR (14,626) (211,077,525) RM (15,780) (45,794,663) 11,369,756,365
Mata uang asing
Catatan Atas
L
ap
oran K
euang
an
Konversi ke mata30 Juni 2008 uang rupiah
Aktiva
Kas USD 4,109 37,905,525
Bank USD 402,893 3,716,684,577
Piutang usaha USD 8,947,774 82,543,213,397
Uang muka pembelian USD 670,955 6,189,563,473
EUR 18,450 268,690,991
Kewajiban
Hutang bank USD (23,900,000) (220,477,500,000)
Uang muka penjualan USD (212,366) (1,959,072,568)
Hutang usaha USD (11,569,975) (106,733,014,947)
SGD (21,946) (148,771,934)
EUR (12,489) (181,874,977)
GBP (15,000) (275,961,991)
CHF (750,000) (6,786,000,000)
Aktiva (kewajiban) bersih USD (25,656,609) (236,682,220,543)
JPY - -SGD (21,946) (148,771,934) EUR 5,961 86,816,014 GBP (15,000) (275,961,991) CHF (750,000) (6,786,000,000) (243,806,138,454)
Mata uang asing
28. Kodisi ekonomi saat ini
Banyak negara termasuk Indonesia sedang mengalami kesulitan ekonomi yang tercermin dari penurunan nilai mata uang, penurunan nilai pasar saham, ketatnya likuiditas di sektor perbankan dan rendahnya laju pertumbuhan ekonomi. Operasi Perusahaan dan anak perusahaan di masa datang mungkin dipengaruhi oleh kelanjutan kondisi ekonomi ini.
Dalam rangka mengantisipasi dampak dari kondisi ekonomi ini, Perusahaan dan anak perusahaaan telah menerapkan atau berencana menerapkan program penghematan biaya dan melakukan investasi sesuai skala prioritas sekaligus mencari alternatif dengan membeli produk – produk lokal dengan kualitas yang sama dengan komponen import untuk mesin dan suku cadang. Selanjutnya, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada dampak tertentu yang terukur yang dapat mempengaruhi pemulihan aktiva atau kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo.