• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum

Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya:

a. Literatur: Artikel, Buku/e-book b. Dokumen – dokumen terkait

c. Wawancara dengan Pengelola/Karyawan Pulau Macan d. Survei Online dengan 100 Responden

Setelah data tersebut dikumpulkan dan diolah, maka didapat informasi yang dapat membantu perancangan ulang identitas visual.

2.1.2 Sejarah Pulau Macan

Nama Pulau Macan ambil dari 2 buah mitos yang berasal dari penduduk sekitar, yang pertama adalah ada seorang nelayan di daerah sana yang melihat bentuk pulau tersebut yang menyerupai kepala macan, yang ke dua adalah dahulu ada banjir besar setelah surut di temukan macan yang berukuran lebih kecil dari pada macan biasa, dan ada juga macan yang katanya berkepala agak gundul di pulau sebelahnya. Jadi nama pulau macan kecil dan macan gundul di ambil dari cerita tersebut.

Pulau macan terdiri dari dua pulau, ada Pulau Macan Kecil dan Pulau Macan Gundul, yang keduanya bisa dilalui dengan kano, berenang, bahkan berjalan. Penginapan, dan aktivitas utama terdapat di Pulau Macan Kecil, sedangkan Pulau Macan Gundul merupakan pulau kosong berpasir putih. Pulau ini adalah pulau pribadi yang kemudian dijadikan sebuah resor wisata alam yang mengutamakan kelestarian alam.

Pulau Macan Resort dimana keadaan alam yang menjadi tujuan wisata utama, bukan vasilitas yg di sediakan seperti banana boat dll, maka dari itu juga pulau macan tidak di sediakan TV dan listrik di minimalisir. Karena pulau macan tidak ingin pengunjung hanya menghabiskan waktu di kamar untuk nonton tv dan main gadget Karen itu bisa di dapatkan di rumah. Pulau macan ingin pengunjung keluar kamar dan explore keindahan alam yang ada di sana. Pulau macan menyediakan 1 malam maksimal hanya untuk 35 orang.

Drigo, adalah sosok yang mengkoordinasikan pengembangan Pulau Macan. Beliau pertama kali datang ke Pulau Macan pada tahun 2004, Ia menemukan tempat

(2)

yang sederhana tapi indah. Pada awalnya, pulau ini masih pulau milik pribadi yang dimiliki oleh satu keluarga Indonesia, yang diurus oleh seorang yang berasal dari Jerman beserta keluarganya yang pernah tinggal di Indonesia selama bertahun-tahun. Beliau merasa jatuh cinta dengan pulau-pulau ini dan kebetulan diajak untuk ikut membantu menjaga tempat ini. Akhirnya sang pemilik meminta Beliau untuk bekerja tetap menjaga pulau-pulau tersebut. Saat itullah Ia memutuskan untuk mengembangkan pulau-pulau ini menjadi eco resort kecil-kecilan dan menerapkan konsep eco village, yaitu perkampungan yang memperhatikan ekologi.

2.1.3 Data Umum Perusahaan

Perusahaan : Pulau Macan ( Tiger Island Village & Eco Resort )

Logo Perusahaan :

Gambar 2.1: Logo Pulau Macan

Gambar 2.2: Resort Pulau Macan (Sumber: www.pulaumacan.com)

(3)

Website : www.pulaumacan.com Telepon : 021-3299 5625

Email : info@zevillages.com Lini Bisnis : Pariwisata

2.1.4 Data Khusus

Untuk menunjang data yang akan penulis butuhkan sebagai landasan dan fondasi dari brand Pulau Macan yang penulis kembangkan, penulis melakukan survey dengan pendekatan kuantitatif. Penulis telah melakukan survey kepada 100 orang dan meminta mereka untuk mengisi kuisioner, sebanyak 96% dari merekan merupakan masyarakat Jakarta 77% berumur umur 20-25 tahun dan hampir semua dari mereka merupakan pelajar dan mahasiswa. Selebihnya 15% Wirausaha, 4% PNS, dan 11% pegawai swasta. Sebanyak 64% pernah tahu dan mendengar tentang Pulau Macan. Sebanyak 37% mengetahui Pulau Macan dari keluarga/kerabat, dan 34% mengetahui Pulau Macan dari Media Sosial, selebihnya mengetahui dari TV, dan Koran. Sayangnya hanya 7% dari sebanyak 100% yang sudah pernah ke Pulau Macan. Dari kuisioner saya tersebut, penulis juga menanyakan kepada mereka, seperti apakah alasan ketertarikan mereka terhadap Pulau Macan, dan banyak sekali jawaban yang terkumpul karena pertanyaannya bersifat komentar/essay, banyak sekali dari mereka yang mengatakan bahwa Pulau Macan adalah pulau yang bagus dengan pemandangan yang indah tetapi banyak dari mereka yang hanya mengetahui hal tersebut lewat website pulau macan. Ada yang mengatakan karena konsep pulaunya unik, ada yang mengatakan Pulau Macan itu tenang, bersih, aman. Ada yang mengatakan bahwa pulau macan mahal, tetapi worth it untuk dikunjungi.

Penulis juga menanyakan kepada mereka, seperti apa pendapat mereka tentang identitas visual dari Pulau Macan, hampir sebagian besar berkomentar kepada logo Pulau Macan sekarang, banyak yang mengatakan bahwa logo mereka biasa saja dan tidak mencerminkan Pulau Macan sama sekali dan sama sekali tidak menarik, tidak enak dilihat, bahkan tidak sedikit juga yang mengatakan tidak pernah tahu atau lihat seperti apa logo Pulau Macan. Untuk pengunjungnya sendiri, dari hasil pengamatan saya, kebanyakan dari mereka merupakan pegawai kantor yang melakukan company outing, yang mencari tempat liburan terdekat dan bagus. Dari semua data tersebut, saya menyimpulkan bahwa, Dibutuhkan positioning brand dan promosi yang lebih kuat untuk lebih menarik perhatian Pulau Macan di mata masyarakat. Untuk target market, lebih cocok untuk umur 25-35 tahun dengan status ekonomi atas.

2.1.5 Visi dan Misi

Pulau Macan (The Tiger Islands Village & Eco Resort) adalah wujud dari visi bersama dalam membangun tempat peristirahatan yang surgawi.

(4)

Pada dasarnya, resort ini adalah sebuah tempat sederhana yang didedikasikan untuk melayani tamu dengan gaya hidup sehat yang selaras dengan alam. Resort ini memiliki fokus pada gaya hidup alami. Resort ini juga dirancang agar memiliki dampak negatif seminimal mungkin terhadap ekosistem pulau, dan meningkatkan serta melestarikan lingkungan alam. Pulau macan juga merupakan pusat pembelajaran bagi pemimpin saat ini dan masa depan.

Berdasarkan konsep kemasyarakatan, resort yang bersuasana perdesaan ini merupakan cerminan dari visi bersama komunitasnya. Dengan demikian, kita melihat Pulau Macan menjadi contoh pertama di Indonesia maupun di luar negeri sebagai eco resort-village yang dibangun diatas pulau-pulau.

Tidak hanya mengembangkan bisnis, tetapi memikirkan dampak untuk lingkungan sekitar, karena adanya kerja sama dengan kepulauan seribu apabila ada company outing atau groupian charter akan di adakan kegiatan eco-activity, seperti penanaman terumbu karang, penanaman bakau, pelepasan penyu, dan dana yang di dapatkan dari pengunjung sebagian di sisihkan untuk lingkungan sekitar. Pulau penduduk paling dekat adalah pulau kelapa, dan pulau macan menymbangkan mesin jahit untuk ibu – ibu di sana agar mereka memiliki kegiatan di luar memancing atau yang berhubungan dengan perikanan dan kelautan karena kalau perikanan tergantung sekali musim dan cuaca sedangkan kalau mereka memiliki industri sendiri penghasilan mereka bias lebih stabil.

Visi misi tidak hanya pada bisnis dan kepariwisataan di pulau seribu tapi lebih luas lagi dari itu, kita juga melakukan kerja sama dengan pekerja – pekerja kerajinan di daerah Jogjakarta jadi para perajin itu dapat membuatkan barang – barang yang bisa di jual di pulau macan.

2.1.6 Daftar Harga

(5)

2.1.7Target Target:

a. Demografi

Usia : 25-35 Tahun Gender : Pria dan Wanita SES : A

Domisili : Wilayah Kota – Kota Besar di Jakarta b. Geografi

Jakarta, wisatawan lokal atau mancanegara c. Psikografi

Mencintai ketenangan, alam dan laut.

2.1.8 Kompetitor

2.1.8.2 Viceroy Bali

Gambar 2.3 : Logo viceroy Bali (Sumber: www.viceroybali.com)

(6)

Gambar 2.4: Hotel Viceroy Bali (Sumber: Google)

The Viceroy Bali resor yang di miliki oleh sebuah keluarga dan di operasikan di wilayah Ubud. Terdiri dari 25 villa mewah dan kolam renang pribadi, Masyarakat sekitar Bali menyebutnya dengan "Valley of the Kings". Resor ini juga dikenal oleh wisatawan internasional sebagai resor yang canggih sebagai salah satu penginapan privat tropis dunia dan di akui oleh para tamu sebagai tujuan wista yang terbaik dari segi privasi dan kenyamanan.

2.1.8.3 Alila Hotels and resort

Gambar 2.5: Logo Alila Hotel (Sumber: www.Alilaseminyak.com)

(7)

Gambar 2.6: Alila Hotel (Sumber: www.Alilaseminyak.com)

Alila hotels and resorts yang terletak di Uluwatu, Bali. Hotel ini adalah hotel dengan rancangan kombinasi dari inovasi design yang mewah dan lokasi yang unik, Alila berarti "Surprise" dalam bahasa Sansekerta, yang juga menggambarkan karakter menyegarkan.

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Teori Branding

Brand adalah jumlah semua dari asset fungsional (yang terlihat) dan emosional (yang dirasakan) yang mampu membedakan satu perusahaan atau organisasi dengan yang lainnya. Setiap brand memiliki fungsi fisik (yang terlihat) yang memberikan keunikan tersendiri pada produk atau jasa yang ditawarkannya. Setiap brand juga memiliki aspek emosional yang berkaitan dengan karakter dan jiwa yang diwujudkan dalam bentuk Brand Identity, periklanan dan konsumen yang menggunakan brand tersebut. Setiap brand yang kuat pasti akan dapat membedakan dirinya dari yang lain, menjadi pilihan dan memiliki hubungan emosional yang kuat dengan target audiensnya.

Ketika pertama kali brand ditampilkan, yang diperlihatkan adalah brand identity atau visual identity. Brand identity atau visual identity adalah semua tampilan visual maupun verbal dari sebuah brand, yang terwujud dalam semua penerapan desain, seperti logo, kop surat, kartu nama, kemasan, dan semua media fisik yang dipakai untuk memasarkan brand tersebut.

(8)

Keseluruhan proses pengembangan menciptakan brand, nama brand, dan brand identity disebut branding. Branding merupakan sebuah proses bisnis yang terencana dan secara strategis difokuskan dan disatukan dalam satu organisasi atau perusahaan.

Kriteria brand identity yang efektif; a. Kuat dan mudah diingat

b. Mudah dikenali

c. Menunjukkan image dan konsistensi perusahaan

d. Mengkomunikasikan visi perusahaan melalui penampilannya e. Memiliki perlindungan legalitas

f. Sesuai untuk berbagai media dan skala

g. Dapat diterapkan pada berbagai warna, termasuk hitam putih.

Kata brand sendiri berasal dari bahasa Skandinavia Kuno, “brandr”, yang artinya “membakar”. Istilah ini mengacu kepada aktivitas para peternak yang mengecap hewan ternaknya dengan besi panas untuk membedakan antara hewan yang satu dengan yang lain. Sampai saat ini, walaupun mungkin

pemahaman dasarnya sama, namun memang tidak ada satu definisi yang tunggal tentang brand.

American Marketing Association (AMA) mendefinisikan brand sebagai “sebuah nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang dan layanan dari suatu penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari para pesaing.” Sementara, Profesor Douglas B. Holt dari Oxford University mengatakan bahwa brand merupakan budaya dari produk yang terbentuk sepanjang waktu. Jadi, menurut Holt, brand itu bersifat dinamis, seiring dengan interaksinya dengan berbagai pihak seperti konsumen dan pesaingnya. Ada juga yang memberikan istilah lain untuk brand ini. Misalnya saja Kevin Roberts dari Saatchi & Saatchi, yang menciptakan istilah “lovemarks” untuk brand-brand yang memiliki unsur-unsur misteri, sensualitas, dan keakraban (intimacy).

2.2.2 Teori Corporate Identity

Menurut DeNove (1992:6) dalam buku The Designer’s Guide to Create Corporate Identity Systems for Companies of All Types & Sizes, graphic identity adalah sesuatu yang sangat kompleks. Ia mencakup tidak hanya logotype dekoratif atau symbol, namun juga banyak asosiasi, baik strategis maupun emosional. Kemudian, tentunya ada pula aplikasi sistematis dari identitas tersebut pada stationary, signage, kendaraan, media cetak, dan lainnya.

(9)

Catherine Fishel dalam buku The Designer’s Guide to Create Corporate Identity Systems for Companies of All Types & Sizes, graphic identity juga menyatakan ada 5 alasan utama mengapa perusahaan melakukan redesain;

a. Repositioning

Sebuah identity yang akan melakukan repositioning tidak selalu mencerminkan bahwa sebuah perusahaan sedang dalam kesulitan. Hal tersebut bisa sebaliknya, karena bisa dikatakan perusahaan tersebut sedang mencari jalan untuk mengembangkan usahanya, dengan membuat penyesuaian yang sesuai.

b. Modernizing

Di suatu titik, sebuah perusahaan akan membutuhkan sebuah identitas yang baru-karena jika tidak perusahaan tersebut akan semakin ketinggalan.

c. Managing Change

Entah sebuah perusahaan melihat perubahan sebagai hal yang buruk ataupun baik, yang namanya perubahan pasti akan tetap ada, seandainya sebuah perusahaan menolak, maka perusahaan tersebut akan semakin ketinggalan ataupun mundur.

d. Promotion Growth

Bagi perusahaan yang ingin berkembang dari perusahaan kecil menjadi besar, atau bagi perusahaan besar yang ingin keberadaannya semakin diakui, mempromosikan diri melalui identitas yang baru merupakan langkah yang berani dan taktis.

e. Starting Over

Kadang identitas perusahaan lama tidak bisa diselamatkan lagi, kalau sudah begitu, sebuah identitas baru amat dibutuhkan.

2.2.3 Teori Logo

Komunikasi visual antara sebuah perusahaan dan konsumennya yang paling terlihat dan biasa digunakan adalah logo. Menurut Sean Adams dan Noreen Morioka dalam buku Logo Design Workbook (Rockport Publishers, 2004), Logo adalah symbol tertentu dari sebuah perusahaan, benda, publikasi, orang, layanan, atau ide.

Logo yang sukses adalah logo yang dapat membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain dan mampu emngungkapkan atau mengkomunikasikan cerita tentang sejarah, kualitas, dan jenis produk yang ditawarkan dengan jelas. Menurut Ryan Hembree dalam buku The Complete Graphic Designer (Rockport Publishers, 2004), tujuan utama dari Logo adalah:

(10)

a. Memberitahukan kepada konsumen mengenai sebuah perusahaan atau organisasi, siapa organisasi atau perusahaan ini dan apa yang dilakukannya.

b. Membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. c. Mengingatkan konsumen akan sebuah perusahaan.

d. Memiliki desain yang tidak lekang dimakan waktu untuk mempertahankan keberadaannya.

e. Untuk diterapkan dalam berbagai bentuk komunikasi visual secara konsisten untuk menampilkan kesatuan dan profesionalisme.

2.2.4 Teori Tipografi

Huruf merupakan esensi yang penting dari komunikasi visual, maka itu harus dipilih dan digunakan secara tepat. Terutama pada logo pulau macan yang terdiri dari logo type saja. Pada umumnya ada beberapa prinsip yang digunakan di dalam Tipografi antara lain adalah: a. Legibility

Tingkat keterbacaan yang ditentukan oleh segala atribut visual yang dapat membuat huruf jadi lebih terbaca.

b. Visibility

Terfokus pada apakah jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak. c. Readibility

Kualitas dan jenis huruf, lebih kearah pemilihan jenis huruf.

2.2.5 Teori Semiotik

Suatu media komunikasi yang efektif menurut landasan semiotik setidaknya terdapat beberapa unsur yang memperkuatnya, unsur tersebut adalah;

a. Sintaktik

Hubungan struktural antara satu representasi dengan representasi lainnya, antara visual sign yang satu dengan yang lainnya dalam keseluruhan sebuah desain atau system sign.

b. Semantik

Hubungan antara representasi dengan objek antara visual sign dengan realitas atau ide yang diwakilinya, antara sebuah desain dengan maknanya.

c. Pragmatik

Hubungan sebuah representasi, keseluruhan desain dan interpreternya (audiens).

(11)

2.2.6 Teori Warna

Warna merupakan salah satu alat komunikasi yang efektif untuk mengungkap pesan, tanpa harus menggunakan tulisan atau kata-kata. Daya tangkap konsumen terhadap warna lebih besar daripada tulisan besar yang ada. Dapat dikatakan kalau warna memiliki dampak emosional terhadap orang yang melihatnya.

Warna-warna yang akan diterapkan di identitas baru Pulau Macan meliputi warna-warna yang memiliki karakter seperti berikut

a. Calm b. Nature

Dalam identitas Pulau Macan, Penulis menggunakan 2 jenis warna primer yaitu warna Royal Grey, yang merupakan warna dari pasir dan warna abu - abu untuk mewakili ketenangan yang di sediakan oleh Pulau Macan itu sendiri. Warna Royal Grey sendiri memberikan kesan komunikasi, keramahan, dan alam, sedangkan warna abu - abu memberikan kesan mahal, dan tenang. 2.2.7 Teori Layout

Pada akhir dari perancangan, tata letak atau layout merupakan hal terakhir yang meramu semuanya kedalam satu wadah, sehingga menghasilkan suatu desain serta tampilan yang baik serta tepat. Berguna sekali untuk di praktekan dalam pengaplikasian logo dan supergrahic pada media – media yang di sajikan. Menurut Frank Jefkin, ada beberapa dasar yang perlu diperhatikan di dalam merancang suatu tampilan layout, antara lain adalah:

a. The Law Of Unity harus dirancang sedemikan rupa dari headline, subheadline, ilustrasi, teks, logo, slogan dan sebagainya sehingga menghasilkan kesatuan komposisi yang baik dan enak dilihat.

b. The Law Of Variety, untuk menghindari kesan yang monoton sebaiknya dibuat sedikit banyak variasi perancangan maupun visual sebuah iklan, misal tebal-tipis huruf, ilustrasi yang berbeda namun tetap memiliki fokus yang jelas terhadap pesan yang akan disampaikan/

c. The Law Of Balance, suatu keseimbangan dalam layout dapat dicapai bila unsur-unsurnya disusun secara sepadan, serasi, dan selaras.

d. The Law Of Rhythm, irama perlu diperhatikan dalam perancangan layout, misalnya kesamaan pengulangan-pengulangan penempatan unsur layout, pengulangan bentuk dan warna.

e. The Law Of Harmony, adalah keselarasan dan keserasian hubungan antara unsur-unsur layout yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan. Nilai harmoni dapat dicapai dengan repetisi(pengulangan bentuk) unsur-unsur layout baik itu bidang, garis, huruf, warna, dan

(12)

lainnya. Bagian dari layout sebaiknya dirancang secara harmonis tapi tidak monoton.

f. The Law Of Proportion, yaitu penggunaan ukuran yang berserasi agar juga tercipta perpaduan yang baik.

g. The Law Of Scale, yaitu perpaduan antara warna gelap dan terang, hitam dan putih, besar dan kecil, dari unsur-unsur layout dalam suatu hubungan yang tidak seimbang (kontras).

2.2.8 Teori Fotografi

Sebuah Foto akan terlihat baik apabila foto tersebut dapat mengungkapkan atau menceritakan banyak hal kepada audience tentang sesuatu yang ada dalam foto tersebut. Memerlukan sebuah foto yang menarik untuk di tampilkan kepada para audience pulau macan agar mereka lebih tertarik mengunjungi Pulau Macan. Menurut Dini Yozardi (1,2,3 Klik!, 2004) dituliskan bahwa pencahayaan alami maupun buatan bisa memberikan efek yang bervariasi. Hal ini bergantung pada arah datangnya sumber cahaya sehingga memberikan kesan yang berbeda dan dramatis.

2.2.9 Analisis SWOT 2.2.9.1 Strength

a. Status pulau adalah pulau yang sangat fleksibel untuk di kembangkan.

b. Memiliki Eco resort yg belum di miliki oleh resort – resort lain yang ada di Kepulauan Seribu.

c. Menyediakan ketenangan dan kekayaan alam.

d. Tidak ada minimal tamu harus berapa banyak, kalau hanya ada 2 orang kapal akan tetap berangkat

e. Memiliki system energi Eco-system, dengan memanfaatkan teknologi solar system energy yang sangat ramah lingkungan. f. Pulau dapat disewa untuk menjadi pulau pribadi.

2.2.9.2 Weakness

a. Positioning brand belum jelas.

b. Kurang pahamnya pengunjung akan konsep Eco-resort

c. Tidak memiliki logo dan brand yang dapat mengkomunikasikan visi dari pulau macan.

(13)

2.2.9.3 Opportunity

a. Tinggi nya animo masyarakat terhadap objek wisata yang sangat alami tanpa adanya polusi.

b. Pantai sepi, asri, tenang dan bersih di cintai hampir semua orang yang sudah penat dengan kebisingan kota.

c. Letak pulau yang masih di dekat Jakarta.

2.2.9.4 Threat

a. Bertambahnya pulau pribadi yang dijadikan objek wisata. b. Lokasinya yang lumayan jauh di bandingkan Pulau lain.

c. Adanya tempat liburan yang menyediakan banyak tempat untuk di kunjungi dengan harga murah.

d. Kurangnya pengertian masyarakat tentang konsep Eco-resort yang sebenarnya.

Gambar

Gambar 2.1: Logo Pulau Macan
Tabel 2.1: Daftar Harga
Gambar 2.6: Alila Hotel         (Sumber: www.Alilaseminyak.com)

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini akan menjelaskan landasan – landasan yang digunakan pada perancangan identitas visual Aqua Sales Academy mulai dari pembahasan teori desain grafis,

Berdasarkan pemantuan peneliti selama di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, peneliti mengamati terdapat beberapa kerusakan pada pagar pengamanan di daerah sekitar

Pemakaian tenaga listrik pada beban puncak Penyerapan daya listrik seperti digambarkan pada Gambar 8, kalau memungkin disebar pada luar waktu beban puncak, sehingga

Tugas yang ditugaskan kepada penulis adalah perancangan logo, proposal identitas visual, proposal promosi visual media sosial, desainer promosi visual media

Kedua hal itu, yaitu suhu minimum dan suhu maksimum serta depresi suhu bola basah, pada gilirannnya dijadikan dasar yang berguna untuk menyusun skedul suhu dan

6 Protein mikroba yang diestimasi dari TP yang diekskresikan dalam urin, berkaitan dengan jumlah biomassa mikroba yang mencapai usus halus dan bukan yang disintesis dalam

(2) Tahanan politik yang sebagian besar golongan B disebar di pulau Buru, secara berkala dan di bawah pengawasan dari tentara, mereka bekerja merubah pulau Buru dari hutan

Rekaman arsip merupakan teknik pengumpulan data baik data historis maupun data saat ini. Dalam penelitian ini dapat berupa data statsitik Kecamatan dalam Angka