• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI LARVASIDA NANOINSEKTISIDA DARI DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) UNTUK PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (Tahap 1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJI LARVASIDA NANOINSEKTISIDA DARI DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) UNTUK PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (Tahap 1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

UJI LARVASIDA NANOINSEKTISIDA DARI DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum)

UNTUK PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

(Tahap 1)

Oleh:

Sri Wahyuni handayani, ST

BALAIBESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN RI 2016

(2)

1. SURAT KEPUTUSAN PENELITIAN

BALA18ESAR PENELITIAN DAN

P^^^^Lm-iclepun

K ,TPOBOX 200, Sa.at.ga 5072.

„ik) n No. 123 F«->. fV ., /ntoiCk •4226''

3&6 .,,2,07. FakS.m>ie :gggS^hpfc-*

SURAT KEPUTUSAN

NGEMBANGAN

NOMOR: HK.02.04/IV.4/1095/2018

TENTANG

vlIMBANG

sk ™« rxss•rn sura' K"p""in' *"""'

cakap untuk melaksanakan penelit.an terseoui.

MENGINGAT: MENETAPKAN: Pertama D 2) 3)

.. . *

K«fiehatan

Repubtik

Indonesia

Nomor

Surat

Keputusan

Menten J**?™™^M2011 tentang Organisas. dan

f r ^ 5 ^

Vektor dan Resenrar

K&-*-. Pelaksanaan ^£,-^^-S SSS

11 Februari 2016 dengan judun* " Fa°^uN

uk Aedes aegypfi Stadtum

Tembaku (Nicotiana tabacum) untuk pengenaa..*.

y

Pradewasa" _ . • Besar penelitian dan Pengembangan

Daftar Isian Pelaksanaan Angganm Bata Beaa£

2016 berdasarkan

• Membentuk tim pelaksanaan penelitian dengan susunan sebagai berikut:

Ketua Pelaksana

: Sn Wahyun, Handayan,, S.T

(Peneliti Pertama)

Koordinator Penelitian

: Dr. Vivi Lisdawati, M.Si. Apt (PeneW, Madya)

Anggota tim penelitian sbb :

a. Peneliti

1)Drs.HasanBoesn, MS

2) Awal Prihatiningsih, Msi Apt

3) Lulus Susanti, SKM. M.Kes.

4) Dwi Susilo. S.Si.

5) Arum Triyas Wardani, S.Farm.

Pembantu Peneliti:

1) Lasmiati

2) Ary Oktasari Yanti, SKM.

Administrasi

(3)

B9HHHBBBI • H i

KEMENTRRIAN KESEHATAN REPU1

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN VEKTOR DAN RESERVOIR PENYA*

Jalati Hasanudtn No. 123 PO BOX 200. Salntiga 5072 i

Mcpqn :(0298) 327096 :312107, Faksimlle :(0298) 322^04 ; 312107

Sural Elektrenik ; b2p2vrp.8alatiga@gmail.com ; b2p2vrpSJ61itbang.dcpkes.goto

Kedua Tim pelaksanaan penelitian bertugas:

a. Melaksanakan penelitian sampai seiesai dan menyerahkan

kepada Kepala menurut Surat Persetujuan Pelaksanaan Penelitian Nomor

LB.02.01/IV.4/1092 /2016 tertanggal 11 Februari 2016

b. Menurut pertanggungjawaban keuangan menurut ketentuan yang

berlaku.

Semua pengeluaran untuk pelaksanaan Surat Keputusan ini dibebankan

pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (DIPA B2P2VRP) Tahun Anggaran 2016 Nomor SP DIPA-024.11.2.520607/2016 tertanggal 07

Desember 2015.

Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 11 Februari 2016 sampai 31

Desember 2016 dengan catatan segala sesuatu akan ditinjau kembali

apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

laporan Ditetapkan di Pada tanggal Salatiga 11 Februari 2016

'^jjfi^aFEljfl^dan menyetujui

"Kerala, i n

(4)

2. SUSUNAN TIM PENELITI YANG TERLIBAT

No N a m a Keahlian/

Kesarjanaan

Kedudukan

dalam Tim Uraian Tugas

1. Sri Wahyuni Handayani, S.T. TeknikKimia/Sl Ketua Pelaksana

Bertanggung jawab dalam segala aspek penelitian

2. Drs.Hasan Boesri,MS Entomologi/S2 Anggota

Peneliti

Mengawasi pembuatan formulasi

insektisida nabati

3. Awal Prihatin, M.Biotech Farmasi/S2 Anggota

Peneliti

Mengawasi pembuatan formulasi

insektisida nabati

4. Lulus Susanti, SKM. M.Kes. Kesehatan lingkungan /S2

Anggota

Peneliti

Bertanggung jawab dalam pelaksanaan penelitian

5. Dwi Susilo, S.Si. Kimia/Sl Anggota

Peneliti Membuat formulasi insektisida nabati

6. Arum Triyas Wardani, S.Farm. Farmasi /SI Anggota

Peneliti Membuat formulasi insektisida nabati

7. Lasmiati Teknisi/SMU Pembantu

Peneliti Melakukan pengujian

8. Ary Oktsari Yanti, SKM. Teknisi/Sl Pembantu

peneliti Membantu dalam pengujian

9. Fahmay Dwi Ayuningrum Administrasi/Sl

Pembantu

peneliti Membantu dalam pengujian

10. Kepala B2P2VRP

-Koordinator

Penelitian Pengarah penelitian

(5)

3. SURAT PERSETUJUAN ETIK

tsssssissssssaA

PEM8E8ASAN PERSETUJUAN ETIK (EXEMPTS,

Ho

Yang Pertanda M*d * *>•**» "»• ***"* R*™L

MwdaaarlufcfiPiif^litt'iin {VUfVfTKRS', 'io^ dan

"Formal BiolnseMMda EM « ^ ^ ^ I ^

CWcofi™ fafracum) Untuk PangandaHan Nyamu* Aadas W

Stadium Pradewasa

3^ Ketua PwwrfM Ut*ma

Sri War»yu*l HarHJ.sr.rv. ST

<fcp* drt***s*an dan Nabamsa* <"«*«**

C^l^ST^S*^-samp* dengan s#sesw» seawat. yang tereantum swam (kw»

•*-«a*a***M*«MW

«-,-*-,« ««**!***#*«**

«a71Uruaos dan manghomu* martabat mam** »ang me°!^^**^^|-aMk^

KfTTS^ <^*«*« d,barapkan masyaraket luas dapat rmmparoia* martfaal ***f a«* m*

6*^a m^ **mmm. «•*»- *amaj*a».«*»«»«»» '

I ****«• £w«/SA£ <W» adaj harus «Jtsera**an k*»*» KEPK-BW. F«d» •^'""TV

2SS SS^aaT^an w****** kapacia KEFK^PPK j*. ada iW^JT

Su^^TJSm hams m^^ukan fcamba* a^Mtfa

M•» —***

D«tem«ri n «

KonMB

(6)

4. PERSETUJUAN ATASAN

Ketua PPI

Dra. Widiarti, M.Kes

NIP 195509281984122001

Ketua Pelaksana

Sri Wahyuni Handayani, ST

NIP.1981083120101122001

Menyetujui,

Kepala Balai Bejar^Penelitian dan Pengembangan

jrvoir Penyakit

TEW**]!.

JolS=W5n5yo, ST.,MSc.PH.

NIP 196110211986031002

(7)

KATA PENGANTAR

Penelitian tentang pengendalian vektor dan reservoir merupakan salah satu penelitian tupoksi dengan tanggungjawab pelaksana oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbangkes di Salatiga, yaitu Balai Besar Penelitian dan PengembanganVektor dan Reservoir Penyakit

(B2P2VRP). Salah satu output yang diharapkan dapat dihasilkan dari penelitian yang dilakukan

oleh B2P2VRP yaitu adanya output formulasi nano insektisida dari tembakau. Sehingga pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 diagendakan dilaksanakan penelitian formulasi nanoinsektisida dari daun tembakau, dengan judul penelitian pada tahun 2016 "Uji Larvasida

Nanoinsektisida dari Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) untuk Pengendalian Demam Berdarah Dengue".

Penelitian ini bertujuan antara lain memperoleh formulasi yang paling efektif dari ekstrak daun tembakau sebagai insektisida nabati, selain itu didapatkan dosis minimal yang

dapat membunuh nyamuk Ae. aegypti (Ae. aegypti), mengetahui komponen kimia dalam

tembakau, serta bentuk membuat formulasi nano insektisida nabati.

Tahap pertama pelaksanaan penelitian pada tahun 2016 telah dilaksanakan uji fitokimia dan uji larvasida terhadap Ae. aegypti pradewasa. Sedangkan pada tahap kedua pada tahun 2017 akan dilaksanakan pembuatan formulasi nanoinsektisida dari tembakau. Pada tahun 2018 direncanakan Uji Stabilitas Nanoinsektisida dari Ekstrak Tembakau. Pada tahun 2019 direncanakan Uji Toksisitas Nanoinsektisida dari Ekstrak Tembakau.Oleh karena itu dengan selesainya satu tahapan penelitian ini diucapkan terimakasih untuk semua pihak yang terlibat di dalam kegiatan penetitian ini.

Tiada kesempurnaan kecuali Allah SWT, oleh karena itu kami mohon masukan dan saran demi perbaikan laporan ini. Bilahi taufik walhidayah Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa

barokaatuh. Terimakasih

Vll

Salatiga, Desember 2016 Tim Penelitian

(8)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Beberapa tanaman dan turunannya mempunyai potensi sebagai insektisida

nabati. Tembakau dan turunannya juga termasuk tanaman yang dapat dimanfaatkan

sebagai bahan insektisida alam. Kandungan kimia daun tembakau meliputi alkaloid,

saponin, flavanoid, dan polifenol. Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid dalam

tembakau. Tembakau kering mengandung 2% -8% nikotin. Nikotin merupakan racun

syaraf yang bereaksi cepat dan dapat bertindak sebagai racun kontak pada serangga.

Penyakit tular vektor masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia,

terutama Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan

Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang,

dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun

sebelumnya, yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita sebanyak 112.511 orang dan

jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita.

Pengendalian nyamuk yang digunakan saat ini dari bahan insektisida

golongan Peritroid, Karbamat dan

Organophospat, karena dianggap sangat efektif,

cepat diketahui hasilnya namun tanpa memperlihatkan dampak lingkungan. Semakin

tingginya frekuensi penggunaan insektisida sintentik dalam kurun waktu lama dapat

menimbulkan adanya serangga vektor yang resisten terhadap insektisida sintetik dan

terjadinya pencemaran lingkungan serta dapat mematikan biota lainnya (non target).

Terjadinya resistensi vektor DBD terhadap insektisida sintetik dan pencemaran

lingkungan dipandang perlu untuk mencari insektisida alternatif.

Alasan menggunakan tumbuhan tembakau untuk mengurangi penggunaan

tembakau sebagai bahan rokok. Tetapi sampai saat ini bahan aktif tembakau belum banyak diteliti secara ilmiah tentang penggunaan sebagai insektisida nabati secara luas.

Tembakau merupakan

tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan

insektisida alam. Pada tahun 2016 diagendakan pembuatan formulasi nanoinsektisida

tembakauyang diujikan terhadap nyamuk Ae. aegypti stadium larva.

Penelitian ini bertujuan antara lain :untuk memperoleh formulasi yang

paling efektif dari ekstrak daun tembakau sebagai insektisida nabati, mendapatkan dosis

(9)

minimal yang dapat membunuh nyamuk Ae.aegypti, mengetahui komponen kimia dalam

tembakau, mendapatkan bentuk formulasi nano insektisida nabati.

Penelitian ini mempunyai beberapa tahapan, antara lain uji larvasida,

pembuatan formulasi nanoinsektisida, uji fitokimia uji nanoinsektisida terhadap

larva,serta uji toksisitas. Pada tahun ini dilakukan tahapan uji fitokimia dan uji larvasida,

yang meliputi kegiatan pembuatan ekstrak dan fraksinasi ekstrak, uji fitokimia serta uji

larvasida terhadap nyamuk Ae. aegypti pradewasa yang dilaksanakan di Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) dengan

metode eksperimental murni. Pengolahan data menggunakan program statistik SPSS, dari hasil probit hasil penelitian didapatkan LC50 731,863 ppm dan LC90 2208,504 ppm. Hasil uji fitokimia menunjukkan tembakau tersebut mengandung saponin, kuinon, tanin,

alkaloid serta triterpenoid. Hasil penelitian diperoleh dari LC50 dan LC90 serta uji

fitokimia menunjukkan tembakau mempunyai potensi sebagai insektisida nabati.

(10)

ABSTRAK

Tembakau merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan

insektisida alam. Pada tahun 2016 diagendakan pembuatan formulasi nanoinsektisida

tembakau yang diujikan terhadap nyamuk Ae. aegypti stadium larva, kedepannya

diharapkan nanoinsektisida tersebut dapat menjadi insektisida alternatif yang digunakan

untuk mengatasi resistensi terhadap insektisida. Penelitian pada tahun ini mempunyai

kegiatan, antara lain :pembuatan ekstrak dan fraksinasi ekstrak, uji fitokimia serta uji

larvasida terhadap nyamuk Ae. aegypti pradewasa.

Penelitian ini bertujuan antara lain: untuk memperoleh formulasi yang

paling efektif dari ekstrak daun tembakau sebagai insektisida nabati, mendapatkan dosis

minimal yang dapat membunuh nyamuk Ae. aegypti, mengetahui komponen kimia dalam

tembakau, mendapatkan bentuk formulasi nano insektisida nabati.

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) dengan metode eksperimental murni.

Pengolahan data menggonakan program statistik SPSS, sedangkan hasil dari penelitian

ini yaitu didapatkan LC50 731,863 ppm dan LC90 2208,504 ppm. Hasil uji fitokimia

menunjukkan tembakau tersebut mengandung saponin, kuinon, tanin, alkaloid serta triterpenoid, sedangkan uji terhadap flavanoid belum dilakukan.

(11)

RINGKASAN PENELITIAN

Tembakau merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida/insektisida. Kandungan kimia daun tembakau meliputi alkaloid, saponin,

flavanoid, dan polifenol.

Teknologi nano dapat menambah daya aktif pada suatu benda, contohnya pada pengembangan insektisida. Nanoinsektisida, khususnya tembakau diharapkan mampu

menjadi upaya penanggulangan vektor, utamanya vektor Demam Berdarah Dengue

(DBD) di Indonesia.

Hasil penelitian B2P2VRP pada tahun 2011 diperoleh ekstrak tembakau efektif membunuh larva Ae. aegypti . Pada tahun 2016 telah dilakukan penelitian uji

fitokimia daun tembakau, serta uji larvasida tembakau terhadap nyamuk Ae. aegypti

stadium pradewasa. Sehingga hasil penelitian tahun 2016 bisa menjadi acuan untuk formulasi nanoinsektisida pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan antara lain :untuk memperoleh formulasi yang paling efektif dari ekstrak daun tembakau sebagai insektisida nabati, mendapatkan dosis minimal yang dapat membunuh nyamuk Ae. aegypti ,

mengetahui komponen kimia dalam tembakau, mendapatkan bentuk formulasi nano insektisida nabati.

Penelitian dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) dengan metode eksperimental murni.

Pengolahan data menggonakan program statistik SPSS, hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan LC50 731,863 ppm dan LC90 2208,504 ppm. Hasil uji fitokimia menunjukkan

tembakau tersebut mengandung saponin, kuinon, tanin, alkaloid serta triterpenoid, sedangkan uji terhadap flavanoid belum dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga, peningkatan konsentrasi rendaman daun singkong yang dipaparkan pada uji lanjutan tidak sebanding dengan peningkatan kematian nyamuk. Konsentrasi yang

Adanya perbedaan letak lokasi dan jenis tanah, diduga akan berpengaruh terhadap keberadaan jenis-jenis vegetasi lantai disekitar mata air khususnya vegetasi semak,

Berlandaskan tujuan dari pengabdian masyarakat yang telah disampaikan oleh penulis tadi, maka penulis menggunakan metode pelaksanaan pengabdian masyarakat tersebut

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa (1) kemampuan membaca puisi siswa laki-laki pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 4 MI kasihan II Pacitan tahun

Dari hasil penelitian tersebut diambil kesimpulan bahwa tingkat kegiatan belajar matematika para penghuni Asrama Putri Santa Maria yang memiliki kategori rendah lebih banyak

untuk menyelesaikan tugas skripsi dengan judul &#34;Perbedaan lntensitas Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran Pada Remaja Putri Ditinjau Dari Peran Seksual&#34; di lingkungan

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kascing pada media tanam kangkung darat adalah lebih baik dari pada tanpa

Ulangi langkah 4 sesuai dengan kombinasi logika lain seperti yang tertera dalam Tabel 4.3 untuk baris 2 dan seterusnya... Rakitlah rangkaian seperti Gambar 1.7 pada