• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELESAIAN SENGKETA GANTI RUGI PENGANGKUTAN BARANG MELALUI LAUT (SUATU STUDI DI PELABUHAN BELAWAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYELESAIAN SENGKETA GANTI RUGI PENGANGKUTAN BARANG MELALUI LAUT (SUATU STUDI DI PELABUHAN BELAWAN)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELESAIAN SENGKETA GANTI RUGI

PENGANGKUTAN BARANG MELALUI LAUT

(SUATU STUDI DI PELABUHAN BELAWAN)

DISERTASI

Untuk memperoleh gelar Doktor Ilmu Hukum Pada Program Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara dengan Wibawa Rektor Universitas Sumatera

Utara Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A (K) Sesuai dengan

Keputusan Senat Guru Besar Universitas Sumatera Utara Bertempat di Ruang

IMT-GT, Gedung BPA Jl. Dr. Mansyur No. 9 Medan

Oleh :

DJAFAR ALBRAM

028101002

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROGRAM PASCASARJANA S.3 ILMU HUKUM

MEDAN

(2)

PENYELESAIAN SENGKETA GANTI RUGI PENGANGKUTAN BARANG M E L A L U I L A U T

(SUATU STUDI DI PELABUHAN BELAWAN) D j a f a r A l b r a ml

A m i r u d d i n A . W a h a b2 S a n w a n i N a s u t i o n3

Bismar Nasution4 INTISARI

Meningkatnya intensitas perdagangan internasional (international trade) khususnya kegiatan ekspor-impor barang melalui laut, maka semakin meningkat pula potensi timbulnya berbagai konflik (sengketa) di antara para pihak. Menghadapi kondisi seperti ini diperkirakan sistem peradilan di Indonesia maupun di negara lain tidak mampu memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis untuk menyelesaikan konflik secara cepat, tepat, aman dan lancar bagi kepentingan para pihak.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sinyalemen yang berkembang di masyarakat khususnya di kalangan dunia usaha bahwa mekanisme proses peradilan dewasa ini sudah tidak

responsive lagi terhadap penyelesaian sengketa secara cepat, tepat, adil sederhana dan biaya

yang ringan. Tanpa mengenyampingkan pentingnya peranan lembaga peradilan, perlu kiranya diteliti mengenai cara-cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan dengan menggunakan forum Mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa yang diperkirakan mempunyai nilai paling efektif dalam menyelesaikan perkara-perkara bisnis internasional khususnya penyelesaian sengketa ganti rugi pengangkutan barang melalui laut di Pelabuhan Belawan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai bentuk penyelesaian sengketa ganti rugi pengangkutan barang dan mekanisme penyelesaiannya di Pelabuhan Belawan, Faktor-faktor yang mendorong pelaku usaha mencari penyelesaian sengketa di luar pengadilan, Peluang dan kendala yang dihadapi pelaku usaha dalam penyelesaian sengketa di luar pengadilan dan Keuntungan menggunakan sarana mediasi negosiasi di dalam penyelesaian sengketa pengangkutan barang di Pelabuhan Belawan.

Dalam rangka membahas hal-hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif, analitis. Lokasi penelitian sepenuhnya dilakukan di Pelabuhan Belawan Unit Terminal Peti Kemas (LITPK) Gabion Pelabuhan Belawan sebagai Pelabuhan Ekspor Impor terbesar di Sumatera Utara. Mengenai Populasi dan sampel diambil dari Anggota INSA (Indonesian

National Shipowner Association) dan pengguna jasa impor ekspor yang termasuk dalam anggota

GAFEKSI, sebagai responden ditetapkan 10 (sepuluh) Agen Pelayaran dan 10 (sepuluh) pengguna jasa impor ekspor yang masih aktif beroperasi di Pelabuhan Belawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, alat dalam pengumpulan data primer adalah kuesioner, wawancara, dan studi dokumen. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan yang kemudian dianalisis dengan pendekatan kualitatif

1. PNS Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Pelabuhan Belawan.

2. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 3. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan

(3)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kecendrungan para pihak yang terkait di dalam pengangkutan barang melalui laut di Pelabuhan Belawan untuk menyelesaikan sengketanya di luar pengadilan dengan menggunakan sarana mediasi, karena bentuk penyelesaiannya sangat efisien dan efektif dimana prosedurnya sangat sederhana, praktis, ekonomis, tidak berbelit-belit serta tidak memakan biaya besar. Adanya pemikiran mempergunakan budaya hukum (legal culture) sebagai salah satu upaya persuasif yang bertujuan untuk membina hubungan baik di antara para pihak (relationship) yang telah terbina dengan menitik pada hubungan pribadi yang telah berjalan sejak lama, atau dengan kata lain melestarikan hubungan bisnis yang sudah berjalan sehingga dapat memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Peluang mediasi sangat terbuka karena menggunakan prinsip win-win solution di dalam mencapai kesepakatan bersama, sehingga dapat menghasilkan suatu kelangsungan hubungan bisnis khususnya yang menyangkut penyelesaian pengangkutan barang melalui laut yang lebih baik lagi, sehingga dapat memberi keuntungan untuk kepentingan bersama. Mediasi dapat menghasilkan suatu persetujuan penyelesaian suatu sengketa lebih cepat bagi kepentingan para pihak di dalam penyelesaian pengangkutan barang melalui laut, dibandingkan dengan penggunaan metode-metode lainnya, lebih lanjut penyelesaiannya berdasarkan asas kesepakatan (konsensus) yang menjadi inti ajaran penyelesaian sengketa itu sendiri sebagai bagian dan budaya hukum yang sampai kini masih dipertahankan oleh masyarakat bangsa Indonesia

Disarankan kepada Pemerintah, Institusi/Lembaga Legislatif, Institusi Lembaga Negara (termasuk Badan Pembinaan Hukum Nasional), Pejabat Negara yang berkompeten dan terkait untuk memaksimalkan persiapan pembentukan suatu landasan hukum guna pengembangan dan pelembagaan sarana mediasi negosiasi sebagai salah satu altematif penyelesaian sengketa bisnis pengangkutan barang melalui laut. Perlu adanya dukungan untuk menumbuhkembangkan penyelesaian sengketa bisnis dengan menggunakan budaya hukum (legal culture) sebagai potensi budaya bangsa Indonesia. Perlu adanya suatu pemahaman yang mendasar bagi pelaku usaha mengenai manfaat dan keuntungan penggunaan sarana mediasi, untuk itu perlu diadakannya sosialisasi mengenai hal tersebut kepada para pelaku bisnis secara periodik, mengingat penggunaan mediasi negosiasi di dalam perkembangan dunia bisnis internasional telah mengglobal pemanfaatannya. Diupayakan usaha pembentukan sentra mediasi (mediation center) di setiap pelabuhan laut di wilayah Republik Indonesia untuk dapat mengatasi kemungkinan timbulnya masalah sengketa pengangkutan barang melalui laut di antara pihak sebagai antisipasi kemungkinan terhambatnya kelancaran arus lalu lintas bongkar muat barang ekspor dan impor di pelabuhan.

Kata Kunci

- Pengangkutan barang melalui laut - Penyelesaian sengketa mediasi

- Win-win solution

(4)

DISPUTE RESOLUTION OF COMPENSATION FOR GOODS TRANSPORTATION V I A S E A T R A N S P O R T A T I O N

(CASE STUDY IN BELAWAN HARBOUR) D j a f a r A l b r a ml

A m i r u d d i n A . W a h a b2 S a n w a n i N a s u t i o n3

Bismar Nasution4 ABSTRACT

The more increased of export-import. International trade intensity especially related to goods transportation via sea transportation, the more potential for creating variety of conflicts among parties. In lacing this condition, it is estimated that either Indonesia court system or other states are incapable fulfilling the more complex needs of business doers accurately, precisely, safe and smooth for the needs of any party.

This research is carried out by the existence of developing signal at society, particularly for business doers in which the mechanism of court process for the present time is not responsive immediately, precisely, fairly, simple and little-cost anymore toward dispute resolution. Without neglecting the importance of court role, it is necessary to search of how dispute resolution beyond court in using mediation forum as the alternative for dispute resolution and as one of very effective ways to solve international business doers, especially dispute resolution of compensation for goods transportation via sea transportation as Belawan Harbor.

The objectives of this research is to know and explain form dispute resolution for compensation of goods transportation and its resolution mechanism at Belawan Harbor, factors encouraging business doers in looking for dispute resolution beyond court, chances and hindrances faced by business doers in dispute resolution and advantages of using negotiation mediation facility in the dispute resolution of goods transportation at Belawan Harbor.

In discussing the cases above, it is necessary to carry out research with descriptive and analytical. The location of research is at Belawan Harbor, Packaging Terminal Unit Gabion Belawan Harbor as the biggest export-import harbor in North Sumatera. The population and sample is taken from INSA (Indonesian National Ship owner Association) member and export-import service included in GAFEKSI member. As respondent, it is determined 10 (ten) Sailor Agent and 10 (ten) service users of export-import which are still active operating in Belawan Harbor. This research uses eradicative-normative approach, and the tool in primary data collection is questionnaire, interview, and document study. Whereas, secondary data is taken from library research and which is then analyzed with qualitative approach.

Result of research shows that there is tendency for the related parties in goods transportation via sea at Belawan Harbor to resolute is dispute beyond court by using mediation facility, because its from of resolution is very efficient and effective with so simple, practical, economical, uncomplicated procedure, and cheap cost. The existence of thought using

1.

Civil Government Worker at Custom Offices Service, Belawan Harbour

2.

(5)

legal culture as one of persuasive efforts with the intention for maintaining personal relationship which has been long done, or in other words, to maintain business relationship for giving advantages, for both parties. The chance of mediation is open because it uses win-win solution in getting the agreement, so that it produces one good business relationship especially regarding dispute resolution of goods via sea which is better and it gives advantages for mutual needs. The medication can produce one agreement resolution of goods transportation through sea, compared to other methods. Further, the resolution may be based on consensus as the core teaching of this dispute resolution as the part of law cultural which is still depended by the people of Indonesia.

It is suggested for the government, institution/legislative, State Institution (including National Law Maintenance Board), authorized state officers and related party to maximize the preparation for forming one law base for the development and institutionalization of negotiation medication facility as one alternative for dispute resolution of business for goods transportation through sea. It is necessary to have support for growing business dispute resolution by using legal culture as the potential of Indonesia Nation. Here, it is necessary to have base understanding for business doers regarding the use and advantages of using medication facility. Also, it is necessary to have socialization due to the case above for business doers periodically considering that the use of negotiation mediation in international business development has been globally used. It is attempted to from mediation center at every sea harbor in the region of Republic of Indonesia to overcome the possibility of occurring conflict at goods transportation via sea between the parties in anticipation the hindrances for loading unloading smoothness for import and export in harbor.

Keywords:

- Goods transportation via sea - Dispute resolution of mrditation - Win-win solution

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Peng aruh Likuiditas, Leverage , Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jarak tanam 75 x 20 cm maupun 75 x 30 cm dan metode pengendalian gulma antara tanpa pengendalian gulma, bebas gulma,

Idroes, Manajemen Resiko Perbankan, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006) hal 98.. sebab nilainya tidak lagi mengcover nilai kreditnya. Untuk meminimalkan kerugian, bank akan

Ketangguhan wirausaha sebagai penggerak ekonomi terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai barang yg lebih baik.. Nilai dapat diciptakan dengan mengubah tantangan

analisis gas tersebut dapat diaplikasikan untuk penentuan temperatur reservoir panas bumi (geothermometer gas) dengan menggunakan diagram grid, hasil perhitungan

Menyadari bahwa dalam memanfaatkan alternator mobil sebagai pembangkit listrik tenaga angin masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu demi kesempurnaan alat ini maka perlu

Berdasarkan hasil analisis pre-test dan post-test dapat diketahui bahwa perangkat pembelajaran Salinitas Salt Water (SSW) pada materi klasifikasi materi dan

Oleh karena itu dalam pelaksanaan akhlak anak banyak hal yang dilakukan oleh orang tua agar pembinaan akhlak anak lebih baik, melihat realita dilapangan bahwa masih adanya