• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATATAN PENTING 5/2/2012. Investor Day Mei 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CATATAN PENTING 5/2/2012. Investor Day Mei 2012"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Investor Day 2012

2 Mei 2012

CATATAN PENTING

Presentasi ini disiapkan sebagai bahan informasi mengenai PT Kalbe Farma Tbk. (“Kalbe” atau “Perseroan”).

Presentasi ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi (Belum Diaudit) Triwulan Pertama Tahun 2012 dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012.

Informasi dalam presentasi ini tidak mengandung seluruh informasi yang mungkin material bagi keputusan para investor/calon investor. Juga harus dicatat bahwa informasi dalam presentasi ini akan selalu diperbarui setiap ada perubahan keadaan atau investor. Juga harus dicatat bahwa informasi dalam presentasi ini akan selalu diperbarui setiap ada perubahan keadaan atau adanya informasi baru/tambahan. Sebagian dari revisi atau perubahan tersebut mungkin saja material.

Dengan demikian setiap penerima materi presentasi ini harus melakukan analisa independen terhadap bisnis, operasi, kondisi keuangan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Perseroan. Setiap penerima juga harus melakukan telaah tersendiri atas kecukupan, keakuratan, dan kelengkapan dari seluruh informasi yang berkaitan dengan Perseroan, karena informasi dan data dalam materi presentasi ini bukan merupakan pengganti dari evaluasi dan analisa independen. Materi presentasi ini bukan merupakan dokumen penawaran.

Presentasi ini memuat pernyataan “Pandangan Ke Depan”. Pernyataan tersebut tercermin pada kata-kata “yakin”, “percaya”, “estimasi” maupun kata-kata lainnya yang memiliki makna sama. Semua pernyataan selain pernyataan fakta historis yang disertakan dalam presentasi ini, dan tak terbatas pada posisi keuangan Perseroan, strategi bisnis, rencana dan tujuan manajemen untuk segi operasional di masa yang akan datang ( termasuk rencana pengembangan, sasaran yang berkaitan dengan produk-produk dan jasa Perseroan serta antisipasi peluncuran produk ) adalah pernyataan pandangan ke depan. Pernyataan pandangan ke depan didasarkan pada berbagai asumsi tentang strategi Perseroan pada saat ini dan masa mendatang serta lingkungan di mana Perseroan akan beroperasi di masa depan. Pernyataan pandangan ke depan hanyae da a g se a g u ga d a a e se oa a a be ope as d asa depa e ya aa pa da ga e depa a ya dinyatakan pada tanggal presentasi ini. Perseroan secara tegas melepas setiap kewajiban atau refleksi dari setiap perubahan dalam ekspektasi Perseroan sehubungan dengan hal tersebut, atau setiap perubahan dalam berbagai peristiwa, kondisi atau keadaan di mana setiap pernyataan didasarkan.

Data pasar dan prakiraan industri tertentu yang digunakan dalam presentasi ini diperoleh dari riset pasar, informasi yang tersedia untuk umum dan publikasi industri yang belum diverifikasi secara independen, sehingga Perseroan tidak bertanggung jawab atas tingkat keakuratan informasi tersebut.

(2)

Daftar Isi

BAGIAN 1

Sekilas Perseroan

4

BAGIAN 2

Tinjauan Pasar

7

BAGIAN 3

Tinjauan Bisnis

12

BAGIAN 4

Tinjauan Keuangan

38

BAGIAN 5

Aksi Korporasi & Pandangan Tahun 2012

45

3

BAGIAN 5

Aksi Korporasi & Pandangan Tahun 2012

45

BAGIAN 6

Lampiran

49

BAGIAN 1

(3)

• Berdiri pada tahun1966 dan berkantor pusat di Jakarta

• Menjadi perusahaan publik sejak 1991 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia

Perusahaan Farmasi Publik Terbesar di Asia Tenggara

Sekilas Perseroan

j

p

p

j

• Perusahaan farmasi publik terbesar di Asia Tenggara

• Kontribusi pendapatan dari 4 Divisi Utama Kalbe berdasarkan Laporan Laba Rugi per

31 Maret 2012 terhadap total pendapatan adalah :

Ekspor 3% Obat Resep 26% Distribusi & Logistik 37%

• Mempunyai lebih dari 10.000 karyawan dan 4.000 tenaga pemasaran dan penjualan

yang mencakup 80% pasar produk kesehatan dan 100% pasar obat resep di Indonesia

5

Domestik 97% Produk Kesehatan 15% Nutrisi 22%

Total Penjualan = Rp 3.005 Miliar

Total Penjualan = Rp 3.005 Miliar

Strategi Perseroan

Pendirian dan Ekspansi 1966 – 1995 Pengembangan Fokus dan Konsolidasi 1996 – 2005 Regionalisasi 2006 – 2015

Kalbe Mempunyai Catatan Pertumbuhan Yang Tinggi

12000 1400 1966 1966 19771977 19811981 1985 19891985 1989 1991 19931991 1993 19941994 19951995 19971997 20052005 20072007 20102010 1977: Dankos Lab 2006 2006 2010:

♦ Divestasi Kageo Igar Jaya ♦ Mendirikan perusahaan

patungan Asiawide Kalbe Philippines Inc. ♦ Inagurasi Panca Sradha Kalbe

sebagai Nilai Perusahaan

2011 2011

2011: ♦ Sertifikasi pabrik

generik baru ♦ Rights Issue EPMT

untuk membiayai ekspansi ♦ Meningkatkan rasio pembayaran dividen menjadi 51% 1966: Perseroan didirikan 1981: Pengalihan bisnis distribusi kepada PT Enseval sesuai peraturan pemerintah 1985: Akuisisi Bintang Toedjoe & Hexpharm 1989: IPO PT Igar Jaya dan PT Dankos Laboratories 1991: Kalbe Farma melakukan IPO 1993: Akuisisi PT Sanghiang Perkasa dan konsolidasi bisnis nutrisi ke dalam Anak perusahaan 1994: ♦ Memasuki bisnis minuman energi ♦ IPO PT EPMT 1996: Dilusi 50% kepemilikan pada PT Helios Arnott’s Indonesia 1997: ♦ Penjualan sisa 50%

kepemilikan pada PT Helios Arnott’s Indonesia ♦ Penjualan divisi pengemasan

gelas kepada Schott Glasswerke Beteiligungs-GmbH ♦ Akuisisi merek WOODS’ ♦ Akuisisi 80% saham PT Saka Farma 2005: Konsolidasi Grup Kalbe 2006: ♦ Meningkatkan fokus bisnis melalui penggabungan usaha dan akuisisi 2007:

♦ Peluncuran logo Perusahaan baru ♦ Produk-produk memasuki semua

negara ASEAN kecuali Laos ♦ Pembukaan Stem Cell dan Cancer

Institute ♦ Pengelolaan rantai pasokan

terpadu ♦ Sistem teknologi informasi

terintegrasi 0 2000 4000 6000 8000 10000 0 200 400 600 800 1000 1200 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 (M iliar R p ) (Jutaan US D)

(4)

BAGIAN 2

Tinjauan Pasar

7

Jumlah pembelanjaan kesehatan adalah sebesar

2,1% dari produk domestik bruto selama lebih dari 11

tahun yaitu sejak 1996-2009.

Pembelanjaan Kesehatan Indonesia

Pada kuartal keempat tahun 2009, Pemerintah telah

mengesahkan Undang-undang Kesehatan yang baru

4.8% 4.1%

3.8% 3.5% 3.3% Pembelanjaan Kesehatan /PDB 2010

mengesahkan Undang undang Kesehatan yang baru

serta memberikan panduan untuk meningkatkan

biaya pembelanjaan kesehatan negara dari 2%

menjadi 5% dari PDB.

Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional

telah

disahkan

sejak

2004,

namun

peraturan

pelaksanaan tentang Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) baru disahkan pada Oktober 2011.

Terdapat 2 BPJS: BPJS Kesehatan (1 Jan 2014) dan

BPJS Tenaga Kerja (1 Jul 2015).

Persentase Pembelanjaan Kesehatan (%)

70

2.1%

Malaysia Thailand Philippines India SingaporeIndonesia

Sumber: Business Monitor International: Pharmaceutical & Healthcare Report, Q3 2011 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, India, Singapore)

20  30  40  50  60  70  1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 public private out‐of‐pocket private

86 101 116 133 153 173 196 221 247 Total Pembelanjaan Kesehatan

(Rp Triliun)

Pertumbuhan 14,1%

(5)

Pasar Farmasi Indonesia

Kontribusi Pasar Obat Resep dan Obat Bebas Tetap Stabil

Tren Total Nilai Pasar 2007 – Proyeksi 2012

b b b

43.6  44.4  44.1  41.9  41.9  43.0  56.4  55.6  55.9  58.1  58.1  57.0 

2007 2008 2009 2010 2011 F2012

Obat Resep Obat Bebas

Obat Resep (Rp Miliar) 14,889 17,178 20,220 22,785 25,046 27,526

9

Sumber : IMS QPMU 4Q 2011

Pertumbuhan(%) 6.0 15.4 17.7 12.7 9.9 9.9

Obat Bebas (Rp Miliar) 11,561 13,788 15,200 15,713 18,035 20,750

Pertumbuhan (%) 21.1 19.3 10.2 3.4 14.8 15.1

Total Pasar (Rp Bn)

26,450

30,966

35,420

38,498 

43,081

48,276

Total Pertumbuhan(%)

12.1

17.1

14.4

8.7

11.9

12.1

Pasar Farmasi Indonesia

Industri Farmasi Indonesia Terfragmentasi oleh Lebih Dari 200 Perusahaan Farmasi

Total Pasar (ITMA)

Total Pasar (ITMA)

Apotik (IPA)

Apotik (IPA)

Rumah Sakit (IHPA)

Rumah Sakit (IHPA)

Total Pasar (ITMA)

YTD 12 2011

Total Pasar (ITMA)

YTD 12 2011

Rumah Sakit (IHPA)

YTD 12 2011

Rumah Sakit (IHPA)

YTD 12 2011

Apotik (IPA)

YTD 12 2011

Apotik (IPA)

YTD 12 2011

KALBE  GROUP 8% a 7% b 6% 5%c 4% ed 4% f 3% Lain‐lain 63% KALBE  GROUP 13% a 5% b 5% c 5% d 5% e 4% f 3% Lain‐lain 60% KALBE  GROUP 9% a 7% b 7% c 5% d 4% e 4% f 4% Lain‐lain 60%

Sumber : IMS Health Prescription Pharmaceuticals YTD 12 2011(Ethical + OTC)

63% 60%

Nilai Pasar = Rp 13,8Tn

(6)

Peraturan Baru

dalam Industri Farmasi Indonesia

Keputusan Menteri Kesehatan No. 092 /Menkes/SK/II/2012 tanggal 23 Februari 2012

• Menggantikan Keputusan Menteri Kesehatan No. 632 /Menkes/SK/III/2011.

• Menteri Kesehatan telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi atau harga jual untuk 498 jenis obat generik untuk apotek rumah

Penetapan Harga Tertinggi Beberapa Obat Generik Utama

11

• Menteri Kesehatan telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi atau harga jual untuk 498 jenis obat generik untuk apotek, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya di Indonesia.

Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah

Keputusan Menteri Kesehatan No. 094 /Menkes/SK/II/2012 tanggal 23 Februari 2012

• Menteri Kesehatan telah menetapkan harga tertinggi obat generik yang berbeda berdasarkan wilayah untuk pengadaan di fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah.

Peraturan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tanggal 14 Januari 2010

• Dokter yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah wajib menulis resep obat generik bagi semua pasien sesuai indikasi medis.

• Dokter dapat menulis resep untuk diambil di apotek atau di luar fasilitas pelayanan kesehatan jika obat generik yang dimaksud tidak tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan.

D kt di R h S kit t P k d U it P l k T k i l i d t t j i ti b t

Persyaratan Fasilitas Produksi Lokal

11

• Dokter di Rumah Sakit atau Puskesmas dan Unit Pelaksana Teknis lainnya dapat menyetujui penggantian resep obat generik dengan obat generik bermerek/ obat paten jika obat generik tersebut belum tersedia.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 1010/Menkes/PER/XI/2008 tanggal 3 November 2008

• Melarang perusahaan-perusahaan farmasi asing untuk menjual produknya di Indonesia tanpa memiliki fasilitas produksi yang berlokasi di Indonesia.

BAGIAN 3

Tinjauan Bisnis

(7)

67,9%

70% 900

Divisi Obat Resep

Kinerja Penjualan Bersih

• Penjualan bersih tumbuh 16,2% menjadi

R

80 Mili

d T i

l

1 2012

671 

780 

66,4%

60% 61% 62% 63% 64% 65% 66% 67% 68% 69% 500 600 700 800

+16,2%

Rp 780 Miliar pada Triwulan 1-2012.

• Marjin laba kotor meningkat 1,5%.

• Didukung tim pemasaran dan penjualan

terbesar di sektor farmasi Indonesia dengan

lebih dari 2.300 tenaga pemasaran.

• Memiliki strategi pemasaran yang unik dan

inovatif.

• Divisi ini telah meluncurkan 8 produk baru di

60%

500

13

• Divisi ini telah meluncurkan 8 produk baru di

Triwulan 1-2012.

Penjualan Bersih dalam Rp Miliar Marjin Laba Kotor

Berdasarkan Laporan Keuangan Belum Diaudit

31 Maret 2011 31 Maret 2012

Divisi Obat Resep

Rangkaian Produk Yang Lengkap Untuk Melayani Seluruh Segmen Pasar

Kontribusi Penjualan

Berdasarkan Kategori

T i

l

1 2012

Jumlah

Produk

Kelas Terapi

• Anti Infeksi Umum

Generik

Bermerk

59%

Generik

Tidak

Bermerk

9%

Produk 

Lisensi

32%

Triwulan 1 2012

Total Penjualan = Rp 780 Miliar

Produk

Lisensi 90

• Anti Infeksi Umum • Cairan Infus • Anti Kanker

• Darah dan Organ Pembentuk Darah • Sistem Otot dan Tulang • Saluran Cerna dan Metabolisme

Generik Bermerk

251

• Anti Infeksi Umum • Susunan Saraf Pusat • Sistem Otot dan Tulang • Jantung dan Sistem Pembuluh Darah • Saluran Cerna dan Metabolisme Generik

Tidak 42

• Anti Infeksi Umum • Saluran Cerna dan Metabolisme • Jantung dan Sistem Pembuluh Darah

Total Penjualan = Rp 780 Miliar

Bermerk Jantung dan Sistem Pembuluh Darah

• Susunan Saraf Pusat

(8)

Divisi Obat Resep

Terdepan di Pangsa Pasar Obat Resep Indonesia

Total Pasar (ITMA)

Total Pasar (ITMA)

Apotik (IPA)

Apotik (IPA)

Rumah Sakit (IHPA)

Rumah Sakit (IHPA)

Total Pasar (ITMA)

YTD 12 2011

Total Pasar (ITMA)

YTD 12 2011

Rumah Sakit (IHPA)

YTD 12 2011

Rumah Sakit (IHPA)

YTD 12 2011

Apotik (IPA)

YTD 12 2011

Apotik (IPA)

YTD 12 2011

KALBE  GROUP 12% a 8% b 6% 4%c 4%d e 4% f 4% Lain‐lain 58% a 7% KALBE  GROUP 7% b 7% c 7% 5%d e 5% f 3% Lain‐lain 59% KALBE  GROUP 10% a 8% b 8% c 5% d 4% e 4% 3% Lain‐lain 58%

15

Sumber: IMS Health Prescription Pharmaceuticals YTD 12 2011 (Ethical)

Nilai Pasar = Rp 25,0Tn Nilai Pasar = Rp 6,1Tn Nilai Pasar = Rp 11,5Tn

Divisi Obat Resep

Fasilitas Produksi Baru

Fasilitas produksi baru di Cikarang:

• Ditujukan untuk lini produksi obat generik

dalam bentuk tablet.

• Sertifikasi dari BPOM diperoleh pada

bulan Desember 2011.

• Peresmian oleh Menteri Kesehatan RI

pada bulan Februari 2012.

• Fasilitas produksi baru di Pulogadung:

• Ditujukan khusus untuk obat anti-kanker.

• Pembangunan dimulai pada awal bulan April

2011 dan diperkirakan akan selesai dalam

waktu 18 bulan.

(9)

Divisi Produk Kesehatan

Kelas Terapi

Produk Kalbe

Pangsa Pasar (Volume)

Pangsa Pasar Produk Utama Kalbe YTD Desember 2011

Memimpin Pangsa Pasar dengan Merek Dagang yang Kuat

Kelas Terapi

Produk Kalbe

Pangsa Pasar (Volume)

Antasida Promag, Waisan 77,4%*

Anti-Diare Neo Entrostop 44,8%**

Obat Batuk Komix, Woods, Mextril, Mixadin 39,1%

Obat Flu Mixagrip Reg, Mixagrip FB, Procold 35,9%

Multivitamin & Vitamin C Cerebrovit, Fatigon, Sakatonik Liver, Xon-Ce

42,2% Multivitamin Anak-anak Cerebrofort, Sakatonik ABC 21,1%

Minuman Energi ExtraJoss 23,8%

17

Sumber : AC Nielsen metode jaguar, berdasarkan volume (unit)

Catatan : *data urban

**berdasarkan AC Nielsen Agustus 2010

57,8%

54 5%

70% 600

Penjualan bersih Divisi Produk Kesehatan

Divisi Produk Kesehatan

Kinerja Penjualan Bersih

428 

464 

,

54,5%

10% 20% 30% 40% 50% 60% 100 200 300 400

500

• Penjualan bersih Divisi Produk Kesehatan

naik 8,4% menjadi Rp 464 Miliar pada

Triwulan 1 - 2012 dari Rp 428 Miliar pada

Triwulan 1 - 2011.

• Peningkatan penjualan terutama didukung

oleh penjualan produk Obat Bebas.

• Marjin laba kotor menurun dari 57 8% di

+8,4%

0%

-Marjin laba kotor menurun dari 57,8% di

Triwulan 1 – 2011 menjadi 54,5% di

Triwulan 1 – 2012 akibat perubahan

komposisi product mix.

Berdasarkan Laporan Keuangan Belum Diaudit

Penjualan Bersih dalam Rp Miliar Marjin Laba Kotor

(10)

Divisi Produk Kesehatan

Memimpin Pangsa Pasar

Minuman Energi

YTD 12 2011 (U it)

Minuman Energi

YTD 12 2011 (U it)

Obat Bebas

YTD 12 2011

Obat Bebas

YTD 12 2011

YTD 12 2011 (Unit)

YTD 12 2011 (Unit)

YTD 12 2011

YTD 12 2011

KALBE 

GROUP

13%

a 8% b 8% c 8% 5%d e 4% f 4% Lain‐lain a 42% Extra Joss  13% c 7% d 6% Lain‐lain 8%

19

Nilai Pasar (volume) = 2.371 Miliar

Sumber : AC Nielsen YTD 12 2011

50% 24%

Nilai Pasar = Rp 18,0Tn

Sumber: IMS Health ITMA OTC YTD 12 2011

Divisi Produk Kesehatan

Meluncurkan Produk-Produk Baru yang Inovatif

Fatigon Hydro

Minuman isotonik yang terbuat dari air kelapa asli

y

g

p

Tipco Fruit Juice

Minuman kesehatan yang terbuat dari sari

buah-buahan dan sayuran

Komix DT

Sirup obat batuk yang tidak menyebabkan kantuk

dengan kemasan yang lebih praktis

E-Juss Ginseng

Minuman energi yang lebih sehat dengan ekstrak

Minuman energi yang lebih sehat dengan ekstrak

buah-buahan dan ekstrak ginseng

Extra Joss Active Ginseng Korea

Minuman energi yang lebih sehat dengan ekstrak

ginseng Korea

(11)

Divisi Produk Kesehatan

ExtraJoss Siap Saji di Filipina

Setelah kesuksesan ExtraJoss siap saji atau

Ready-to-Drink (RTD) dalam kemasan returnable

Ready to Drink (RTD) dalam kemasan returnable

glass bottle (RGB), Kalbe meluncurkan Extra Joss

dalam botol PET pada bulan Maret 2011.

Mempromosikan Extra Joss melalalui program

kegiatan direct-to-customer untuk meningkatkan

kesadaran

konsumen,

kemudahan

dan

ketersediaan.

21

Divisi Nutrisi

Rangkaian Lengkap Produk Nutrisi

• Ditujukan untuk ibu hamil dan menyusui, bayi, balita, anak-anak, remaja

dan dewasa

Teen

(12)

Divisi Nutrisi

Konsumsi Susu per Kapita di Indonesia Relatif Masih Rendah

40

-2,3%

Indonesia Thailand Philippines Malaysia Vietnam South Korea

2006 2.29 13.55 1.48 7.49 2.71 35.7 0 5 10 15 20 25 30 35 40

2,7%

1,6%

1,1%

0,5%

,

1,6%

2007 2.39 12.28 1.51 8.15 2.39 34.92 2008 2.5 12.94 1.31 7.75 2.72 35.83 2009 2.57 13.68 1.52 7.46 2.87 35.73 2010 2.58 13.74 1.51 7.51 2.76 30.83 2011 2.63 14.34 1.55 7.61 2.85 30.61 2012 2.68 14.92 1.58 7.73 2.98 30.99

Catatan: % pertumbuhan adalah CAGR 6 tahun (2006-2012)

Sumber: FAPRI (Food & Agricultural Policy Research Institute) untuk kategori whole milk powder, liquid milk dan non fat dry milk 2006 – 2010 = Data riil; 2011 – 2012 = Proyeksi

23

Divisi Nutrisi

Pertumbuhan Pasar Susu Bubuk di Indonesia

Nilai (Rp Miliar)

Nilai (Rp Miliar)

Volume (Kg ‘000)

Volume (Kg ‘000)

13.995 

14.810 

162.795 

169.093 

5,8%

3,9%

Sumber: AC Nielsen, MAT 12 2011

FY 2010 FY 2011 FY 2010 FY 2011

(13)

60,9%

61,6%

70% 800

Divisi Nutrisi

Kinerja Penjualan Bersih

• Penjualan bersih Divisi Nutrisi meningkat

538 

649 

10% 20% 30% 40% 50% 60% 100 200 300 400 500 600 700

+20,6%

j

g

20,6% menjadi Rp 649 Miliar di Triwulan

1-2012 dari Rp 538 Miliar di

Triwulan1-2011.

• Produk-produk unggulan semakin

meningkatkan pangsa pasar.

• Marjin laba kotor meningkat menjadi

61,6% di Triwulan 1-2012 dari 60,9% di

Triwulan 1-2011 sejalan dengan harga

0%

-25

j

g

g

baku yang stabil.

Penjualan Bersih dalam Rp Miliar

Marjin Laba Kotor 31 Maret 2011 31 Maret 2012

Berdasarkan Laporan Keuangan Belum Diaudit

Pangsa Pasar Produk Nutrisi Kalbe

Bersaing Dengan Perusahaan Multinasional

Divisi Nutrisi

Pangsa Pasar Susu Bubuk

YTD 12 2011

Pangsa Pasar Susu Bubuk

YTD 12 2011

g

Dalam Tiap Kategori YTD Desember 2011

YTD 12 2011

YTD 12 2011

a 31% d 9% Kalbe Nutritionals 9% e 6% g 3% f 3% h 3% i 2% Lain-lain

2%

Produk Kalbe

Pangsa Pasar

Diabetasol 79,5%

Milna 63,5%

Prenagen 55,4%

Morinaga Chil Mil 8,4%

Morinaga BMT 8,6%

Entrasol 7,6%

Sumber : AC Nielsen, berdasarkan Nilai (Rp)

Nilai Pasar = Rp 14,8 Tn

b 19% c 12% 9%

Sumber : AC Nielsen, berdasarkan Nilai (Rp)

Morinaga Chil Kid 5,9%

Zee 3,5%

(14)

Peluncuran Produk Baru

Divisi Nutrisi

KidZee and Zee

Produk susu bubuk untuk anak-anak, pra-remaja dan remaja yang

Milna Toddler Pudding

Lovamil

Susu bubuk untuk ibu hamil dan menyusui dan ditargetkan untuk

konsumen segmen menengah

ditargetkan untuk konsumen kelas menengah

Nutrive Benecol

Minuman kesehatan dengan kandungan khusus untuk menurunkan

kolesterol

Milna Toddler Pudding

Puding instan yang diformulasikan khusus untuk anak-anak (di atas

umur 1 tahun) dengan rasa coklat dan strawberry

Milna Toddler Milk with Vegetable

Susu bubuk dikombinasikan dengan konsentrat dari sayuran yang

diformulasikan khusus untuk anak-anak (di atas umur 1 tahun)

27

Divisi Nutrisi

Inovasi di Business Channel

Online Nutrition Store Pertama di Indonesia

Modern

Traditional

Modern

Channel

Channel

(15)

Divisi Distribusi & Logistik

Jaringan Distribusi Paling Ekstensif

29

29

Branches

65

47

Cities

RDC

2

27,7%

30% 1,400

Kinerja Penjualan Bersih

Divisi Distribusi & Logistik dikelola dibawah

Divisi Distribusi & Logistik

715 

1,111 

26,0%

5% 10% 15% 20% 25% 200 400 600 800 1,000

1,200

PT Enseval Putera Megatrading Tbk

(EPMT), sebuah perusahaan terbuka (kepemilikan

sebesar 91,75%).

Penjualan bersih terdiri dari penjualan bersih

prinsipal pihak ketiga dan marjin distribusi penjualan

internal Kalbe.

Pada 29 September 2011, PT Abbott Indonesia

Nutritional Division telah menandatangani perjanjian

distribusi dengan EPMT di wilayah Indonesia pada

trade channel

+55,5%

0%

-200

trade channel.

Penjualan Bersih dalam Rp Miliar Marjin Laba Kotor

31 Maret 2011 31 Maret 2012

(16)

Divisi Distribusi & Logistik

Bisnis Distribusi

Perdagangan Bahan Baku & Lain-lain 7%

2 956

12% 3,500 Alat Kesehatan 3% Grup Kalbe Prinsipal Pihak Ketiga 25% 65%

2.956 

309 

101 

10,4%

3,4%

2% 4% 6% 8% 10% 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000

31

Distribusi & Logistik dan Pelayanan Kesehatan 90%

Nilai penjualan = Rp 2.956 Miliar

0%

-Penjualan Bersih dalam Rp Miliar

Berdasarkan Laporan Keuangan Belum Diaudit

Laba Kotor dalam Rp Miliar Laba Sebelum Pajak dalam Rp Miliar Penjualan

Bersih

Laba Kotor Laba Sebelum

Pajak

Divisi Distribusi & Logistik

Alat Kesehatan

Alat kesehatan adalah pendorong pertumbuhan yang potensial, terutama dalam

implementasi Sistem Asuransi Kesehatan Nasional di mana permintaan terhadap alat

p

p

p

kesehatan diprediksi akan meningkat.

Penjualan Bersih

( Rp Miliar)

502 673  915  870 

Alat Kesehatan

CAGR

30 1%

Prinsipal Utama

233  315  502 

FY 2006 FY 2007 FY 2008 FY 2009 FY 2010  FY 2011

30.1%

(17)

Prinsipal Utama Berdasarkan Kategori

Divisi Distribusi & Logistik

Obat Resep

Produk Konsumen

Alat Kesehatan

dan Diagnostik

Bahan Baku Kimia

Obat Resep

Produk Konsumen

dan Diagnostik

Bahan Baku Kimia

33

Pelayanan Kesehatan Baru: Klinik Mitrasana

• Anak

Perusahaan

EPMT

dengan

kepemilikan

Divisi Distribusi & Logistik

sebesar 100%.

• Pembukaan

Klinik

Mitrasana

yang

merupakan

fasilitas kesehatan terintegrasi yang terdiri dari klinik,

apotek, laboratorium dan health mart.

• Hingga saat ini, Kalbe telah membuka 27 Klinik

Mitrasana di Jakarta dan sekitarnya.

• Ditawarkan dalam 2 bisnis model, yaitu investasi

secara langsung dan kolaborasi / joint - operation.

(18)

Divisi Distribusi & Logistik

Kalbe percaya bahwa jaringan distribusi yang kuat adalah suatu keunggulan kompetitif, dan

karenanya berkomitmen untuk lebih lanjut meningkatkan kapasitas dan fasilitas untuk

meningkatkan ketersediaan produk dan memperbaiki pengelolaan modal kerja

Memperkuat Jaringan Distribusi

meningkatkan ketersediaan produk dan memperbaiki pengelolaan modal kerja.

Pada bulan Desember 2011, kami telah menyelesaikan peningkatan fasilitas pada 4 cabang

di Banjarmasin, Jember, Surakarta dan Banda Aceh.

1.

Mengembangkan jaringan ke wilayah baru di Indonesia

2.

Meningkatkan fasilitas cabang untuk memperbaiki kualitas pelayanan

3.

Mendirikan beberapa Pusat Distribusi Regional di berbagai wilayah Indonesia

4.

Mengembangkan kapasitas gudang

Kalbe menyelesaikan Rights Issue pada bulan Maret 2011 sebesar Rp 300 Miliar untuk

mendanai rencana ekspansi selama 2 tahun.

35

Banjarmasin Jember Surakarta Banda Aceh

Infrastruktur Pemasaran dan Penjualan

Tenaga Pemasaran Terbesar Untuk Obat Resep dan Produk Kesehatan

di Indonesia

Obat

Resep

Produk

Kesehatan

Nutrisi

Distribusi &

Logistik

Resep

Kesehatan

Logistik

Infra-struktur

• Lebih dari 2.000 tenaga pemasaran dan penjualan

• Jumlah karyawan 4.000 • 65 cabang pemasaran • 42 cabang & 23 di anak

perusahaan • 1.000 truk angkutan • 500 sepeda motor • Lebih dari 2.300 perwakilan medis • Sekitar 1.000 tenaga pemasaran • Lebih dari 1.000 tenaga pemasaran • Mencakup 200.000

outlet secara langsung

Cakupan Pasar

• 70% dokter umum • Mencakup seluruhpasar di Indonesia • 100% pasar obatresep

Cakupan

Indonesia

g g

• Secara tidak langsung mencakup 1 juta outlet atau 80% dari total pasar produk kesehatan • 90% spesialis • 100% rumah sakit • 100% apotek p p • 80% pasar produk kesehatan

(19)

Infrastruktur Fasilitas Produksi

Mempunyai 10 Fasilitas Produksi Berstandar Internasional

Fasilitas

Jumlah Produk

Luas Area

(m2) Lini Produksi PemberiLisensi Sertifikasi

Kalbe Farma 448 42.684 9 lini Produk Non Beta Lactam

(tablet, kapsul, krim, liquid oral, injeksi) Astellas

ISO9001, ISO14001, OHSAS18001

Bintang Toedjoe 46 20.849 3 lini; effervescent, bubuk & cair – ISO9001, ISO14001, OHSAS18001, HACCP

Dankos Farma 189 14.905 3 fasilitas produksi; Non Beta Lactam,

Penicillin & Cephalosporin Daiichi

ISO9001, ISO14001, OHSAS18001

Sanghiang Perkasa 132 11.869 6 lini (4 lini sachet, 1 lini kaleng, 1 lini mixed sachet) Morinaga

ISO9001, ISO14001, HACCP, OHSAS18001

Saka Farma 1.763 Lini Produk Non Beta Lactam & Penicillin – –

Hexpharm Jaya

(Cikarang) 88 16.533

Solid Tablet & Dry Syrup

(Non Beta Lactam) – –

32

37

(Cikarang) (Non Beta Lactam)

Hexpharm Jaya

(Cipanas) 143 3.400 Solid, cair & semi cair - ISO 9001

Fima 24 2.500 Lini cairan infus dalam jumlah besar Baxter ISO9001, ISO14001,OHSAS18001

Kalbe Morinaga 19 33.733 1 lini wet – drier, 1 lini kaleng, 2 lini sachet Morinaga ISO9001, ISO22000

Orange Kalbe Ltd – 5.000 2 lini: tablet dan krim – NAFDAC (local FDA)

BAGIAN 4

(20)

Penjualan Konsolidasi

Pertumbuhan Penjualan Bersih

Penjualan Bersih

(Rp Miliar)

Penjualan Bersih

(Rp Miliar)

671

715

2,353 

780

649

1,111 

3,005 

16,2%

8,4%

20,6%

55,5%

27,7%

31 Maret 2012 31 Maret 2011

671 

428 

538 

715 

780 

464 

649 

39

Angka berdasarkan Laporan Keuangan Belum Diaudit Obat

Resep

Produk Kesehatan

Nutrisi Distribusi & Logistik

Konsolidasi

Performa Keuangan Yang Kuat

Marjin Laba Kotor

Marjin Laba Kotor

Rasio Beban Operasional

Terhadap Penjualan Bersih

Rasio Beban Operasional

Terhadap Penjualan Bersih

34 1%

31 8%

Peningkatan efisiensi biaya operasional

27,5%

25,9%

5,8%

5,2%

0,8%

0,7%

51,8% 49,0%

-2,9%

-2,3%

34,1%

31,8%

Beban Riset & Pengembangan

Beban Umum & Administrasi

Beban Penjualan

• Rasio beban operasional terhadap penjualan

bersih menurun 2,3% disebabkan karena

pertumbuhan penjualan yang pesat

• Marjin laba kotor turun sebesar 2,9%

terutama akibat pengaruh perubahan

komposisi bisnis

Angka-angka pada tabel dan grafik berdasarkan Laporan Keuangan Belum Diaudit 31 Maret 2011 31 Maret 2012 31 Maret 2011 31 Maret 2012

(21)

Performa Keuangan Yang Kuat

Pertumbuhan Laba Bersih

Marjin Laba Sebelum Pajak

Marjin Laba Sebelum Pajak

Marjin Laba Bersih

Marjin Laba Bersih

316 

403 

13,4%

13,4%

0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% 100  200  300  400  500  600 

430 

542 

18,3%

18,0%

12% 13% 14% 15% 16% 17% 18% 19% 100  200  300  400  500  600  700  800 

+25,9%

+27,7%

0% ‐ 12% ‐

41

• Laba sebelum pajak meningkat 25,9%

menjadi Rp 542 Miliar

• Laba bersih meningkat 27,7% menjadi

Rp 403 Miliar

• Marjin laba bersih stabil pada 13,4%

Laba Sebelum Pajak dalam Rp Miliar Marjin Laba Sebelum Pajak

Laba Bersih dalam Rp Miliar Marjin Laba Bersih

Angka-angka pada grafik berdasarkan Laporan Keuangan Belum Diaudit

31 Maret 2011 31 Maret 2012 31 Maret 2011 31 Maret 2012

180

Performa Keuangan yang Kuat

Pertumbuhan Laba Bersih per Saham yang Tinggi

• Perbaikan Marjin

Laba Bersih per saham meningkat

CAGR 4 Tahun CAGR 4 Tahun

72

97

137

158 

34

43

20 40 60 80 100 120 140 160

+27,7%

• Perbaikan Marjin

• Marjin laba usaha meningkat dari 14,5% di 2008 menjadi 18,1% di 2011

• Marjin laba bersih naik dari 9% di 2008 menjadi 13,6% di 2010

• Program Pembelian Kembali Saham

• Perseroan mempunyai 780.990.000 treasury stock atau sebesar 7,7% dari total saham yang beredar • Nilai pembelian treasury stock adalah Rp 687 Miliar • Nilai pasar atas treasury stock pada saat ini sekitar

Rp 2.812 Miliar

30%

30%

34 

43 

0 20

• Peningkatan Kepemilikan Atas Beberapa Anak

Perusahaan

• PT Enseval Putera Megatrading Tbk dari 58,8% di 2008 menjadi 91,75% di 2011

• PT Saka Farma dari 80% di 2008 menjadi 100% di 2009 Diaudit Belum Diaudit 2008 2009 2010 YTD 03 2011 YTD 03 2012 Diaudit Diaudit 2011 Diaudit

(22)

Pengelolaan Modal Kerja

Perbaikan Siklus Operasional Bersih

Pengelolaan modal kerja

yang terus membaik

158 

160 180 

Siklus Operasional Bersih

menurun 50 hari dari 158

hari tahun 2008 menjadi 108

hari tahun 2011

yang terus membaik

43  48  44  50  50  49  142  123  110  115  121  109  27  38  35  57  41  46 

133 

120 

108 

130 

112 

20  40  60  80  100  120  140  160 

har

i

43

Pengelolaan rantai

pasokan secara

menyeluruh akan terus

diterapkan untuk

mengatasi fluktuasi

persediaan

Diaudit Belum Diaudit 2008 2009 2010 Diaudit YTD 03 2011 YTD 03 2012 Diaudit 2011 Diaudit

Perputaran Utang Perputaran Persediaan Perputaran Piutang Siklus Operasional Bersih ‐

14% 450

Posisi Finansial Yang Kuat

Total Hutang & Rasio Hutang

Total Hutang & Rasio Hutang

Posisi Kas & Kas Bersih

Posisi Kas & Kas Bersih

Posisi Kas Bersih Sebesar Rp 2,2 Triliun

311 405 340 197 9,3% 11,2% 7,9% 0 5% 2,3% 3,5% 1,9% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 100 150 200 250 300 350 400 450 1.116 1.322 1.562 1.902 2.291 2.318  2.288  805 917 1.223 1.877 2.151 2.120 2.160 25 141 128  0,5% 0% 2% 0 50

Total Hutang dalam Rp Miliar Posisi Kas dalam Rp Miliar Diaudit Belum Diaudit 2008 2009 2010 Diaudit 2007 YTD 03 2011 YTD 03 2012 Diaudit Diaudit 2011

Diaudit Diaudit Belum Diaudit

2008 2009 2010 Diaudit 2007 YTD 03 2011 YTD 03 2012 Diaudit Diaudit 2011 Diaudit 2007 Diaudit

(23)

BAGIAN 5

Aksi Korporasi &

P

d

T h

2012

45

Pandangan Tahun 2012

Aksi Korporasi di Tahun 2011

PT Enseval Putera Megatrading Tbk telah menyelesaikan Penawaran Umum

Terbatas pada bulan Maret 2011 sejumlah Rp 300 Miliar yang akan digunakan

untuk membiayai rencana pengembangan Perseroan di 2 tahun ke depan.

Penawaran Saham Terbatas PT Enseval Putera Megatrading Tbk

y

p

g

g

p

Kalbe bertindak sebagai stand-by buyer dan pada saat ini Kalbe memiliki

91,75% atas PT Enseval Putera Megatrading Tbk.

Peningkatan Rasio Pembagian Dividen di 2010

Kalbe telah mendapatkan persetujuan

dari RUPS pada tanggal 25 Mei 2011

untuk

meningkatkan

rasio

pembagian

dividen menjadi 51% dari laba bersih

tahun 2010 atau senilai Rp 656 Miliar,

26%

51%

30% 40% 50% 60% 40 50 60 70 80

Pembagian Dividen Historis

Pembagian Dividen Historis

meningkat

lebih

dari

2,5

kali

lipat

dibandingkan dengan pembagian dividen

tahun 2009 yakni sejumlah Rp 254 Miliar.

Distribusi

pembagian

dividen

telah

dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2011.

10,0 10,0 12,5 25,0 70,0

14%

14%

17%

0% 10% 20% 30% 0 10 20 30 40 2006 2007 2008 2009 2010 Nilai Dividen (Rp) Rasio Pembagian Dividen (%)

(24)

Penghargaan Tahun 2011

• ASEAN Business Awards 2011 – Most Admired

Penghargaan-penghargaan Utama Tahun 2011

ASEAN Business Awards 2011

Most Admired

Enterprise for Innovation category, dari ASEAN

• The 2011 Best Corporate Image Award in 3 Categories:

Pharmaceutical Distribution, Ethical Pharmaceutical and OTC

Pharmaceutical

,

dari

Frontier

Consulting

Group

dan

Bloomberg

Businessweek.

47

• Worldstar

Award

2011-2012

in

Medical

and

Pharmaceutical Category

, dari World Packaging Organization in

United Kingdom.

• Indonesia 2

nd

Best Investor Relations

, dari Asia Money.

Pandangan Tahun 2012

Revisi pandangan tahun 2012

• Kinerja yang baik dalam dua bulan pertama tahun 2012

• Optimisme dalam peningkatan harga tahun 2012

• Tren yang baik dari produk-produk baru

y

g

p

p

1. Pertumbuhan penjualan 18% - 20%

2. Marjin laba usaha 16% - 16,5%

3. Laba bersih per saham Rp 173– Rp 180, mencerminkan pertumbuhan 10% - 15%

4. Rasio pembagian dividen minimum 50%

Prescription Pharmaceuticals 25% Distribution & Logistics 36% YTD September 2011 2012 Consumer Health 17% Nutritionals 22%

(25)

BAGIAN 6

Lampiran

Laporan Keuangan

49

Laporan Keuangan

YTD 31 Maret 2012 (Belum Diaudit)

Laporan Keuangan Belum Diaudit

YTD 31 Maret 2012

Neraca Konsolidasi

 31 Desember 2011   31 Maret 2012  ASET Aset Lancar Kas dan setara kas      2.291.335.810.101   2.288.158.881.895 ‐0,1% Investasi jangka pendek         113.871.418.384       128.520.577.775 12,9% Piutang usaha     1.529.991.628.590   1.646.930.682.111 7,6% Piutang lain‐lain         105.319.628.145       101.020.968.501 ‐4,1% Persediaan, neto     1.705.189.186.310   1.860.235.537.187 9,1% Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka       20.950.213.638         16.329.355.072 ‐22,1% Aktiva lancar lainnya         189.465.355.139       264.481.677.046 39,6% Total Aset Lancar     5.956.123.240.307   6.305.677.679.587 5,9% Total Aset Tidak Lancar 2 318 430 872 533 2 390 453 307 343 3 1% (Diaudit)  (Belum Diaudit)  Perubahan

Total Aset Tidak Lancar   2.318.430.872.533 2.390.453.307.343 3,1% TOTAL ASET     8.274.554.112.840   8.696.130.986.930 5,1%

(26)

Neraca Konsolidasi

Laporan Keuangan Belum Diaudit

YTD 31 Maret 2012

LIABILITAS Liabilitas Lancar Pi j j k d k 140 056 547 003 127 548 586 661 8 9%  31 Desember 2011  (Diaudit)   31 Maret 2012  (Belum Diaudit)  Perubahan Pinjaman jangka pendek        140.056.547.003     127.548.586.661 ‐8,9% Utang usaha          850.398.382.129       788.661.717.243 ‐7,3% Utang lain‐lain          202.423.719.905       192.240.738.383 ‐5,0% Biaya masih harus dibayar         283.137.947.283       365.405.835.757 29,1% Utang pajak         154.286.544.102       147.422.015.206 ‐4,4% Bagian jangka pendek utang sewa pembiayaan       285.388.096       289.328.080 1,4% Total Liabilitas Lancar     1.630.588.528.518   1.621.568.221.330 ‐0,6% Total Liabilitas Tidak Lancar         128.030.525.896       131.449.843.962 2,7% TOTAL LIABILITAS     1.758.619.054.414   1.753.018.065.292 ‐0,3% EKUITAS  Modal saham  ‐ Modal ditempatkan dan disetor  penuh 10 156 014 422 saham 507 800 721 100 507 800 721 100 0 0% Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

51

* Perbandingan Maret 2012 dengan Desember 2011 sesuai dengan PSAK No.1

        penuh ‐ 10.156.014.422 saham        507.800.721.100     507.800.721.100 0,0% Tambahan setoran modal        4.441.133.136       4.441.133.136 0,0% Saldo laba      6.407.439.270.888   6.810.743.621.845 6,3% Modal treasuri ‐ 780.990.000 saham       (687.283.369.009)     (687.283.369.009) 0,0% Lain‐lain          (17.579.625.197)          (2.929.387.618) ‐83,3% Sub‐total     6.214.818.130.918   6.632.772.719.454 6,7% Kepentingan non‐pengendali         301.116.927.508       310.340.202.184 3,1% Ekuitas, Neto     6.515.935.058.426   6.943.112.921.638 6,6% TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS     8.274.554.112.840   8.696.130.986.930 5,1%

Neraca Konsolidasi

Laporan Keuangan Belum Diaudit

YTD 31 Maret 2012

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas      2.317.696.306.770   2.288.158.881.895 ‐1,3% Investasi jangka pendek        5.596.053.580       128.520.577.775 2196,6% Piutang usaha     1.296.934.013.845   1.646.930.682.111 27,0% Piutang lain‐lain       77.294.427.263       101.020.968.501 30,7% Persediaan, neto     1.528.576.014.430   1.860.235.537.187 21,7% Aktiva lancar lainnya         246.197.092.285       280.811.032.118 14,1% Total Aset Lancar     5.472.293.908.173   6.305.677.679.587 15,2% Total Aset Tidak Lancar 2.045.076.404.292 2.390.453.307.343 16,9%

31 Maret 2011  (Belum Diaudit)  31 Maret 2012  (Belum Diaudit)  Perubahan Total Aset Tidak Lancar   2.045.076.404.292 2.390.453.307.343 16,9% TOTAL ASET     7.517.370.312.465   8.696.130.986.930 15,7%

(27)

Neraca Konsolidasi

Laporan Keuangan Belum Diaudit

YTD 31 Maret 2012

LIABILITAS Liabilitas Lancar

Pinjaman jangka pendek 196 966 906 146 127 548 586 661 35 2%

 31 Maret 2011  (Belum Diaudit)   31 Maret 2012  (Belum Diaudit)  Perubahan Pinjaman jangka pendek        196.966.906.146     127.548.586.661 ‐35,2% Utang usaha          518.734.407.060       788.661.717.243 52,0% Utang lain‐lain        96.169.331.992       192.240.738.383 99,9% Biaya masih harus dibayar         270.454.198.736       365.405.835.757 35,1% Utang pajak         165.848.259.416       147.422.015.206 ‐11,1% Bagian jangka pendek utang sewa pembiayaan       268.827.757       289.328.080 7,6% Total LIabilitas Lancar     1.248.441.931.107   1.621.568.221.330 29,9% Total LIabilitas Tidak Lancar         113.688.768.967       131.449.843.962 15,6% TOTAL LIABILITAS     1.362.130.700.074   1.753.018.065.292 28,7% EKUITAS  Modal saham  ‐ Modal ditempatkan dan disetor          penuh ‐ 10.156.014.422 saham        507.800.721.100     507.800.721.100 0,0% Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

53

p , Tambahan setoran modal        4.441.133.136       4.441.133.136 0,0% Saldo laba      5.897.388.722.672   6.810.743.621.845 15,5% Modal treasuri ‐ 780.990.000 saham       (687.283.369.009)     (687.283.369.009) 0,0% Lain‐lain          (16.276.935.423)          (2.929.387.618) ‐82,0% Sub‐total     5.706.070.272.476   6.632.772.719.454 16,2% Kepentingan non‐pengendali         449.169.339.915       310.340.202.184 ‐30,9% Ekuitas, Neto     6.155.239.612.391   6.943.112.921.638 12,8% TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS     7.517.370.312.465   8.696.130.986.930 15,7%

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Laporan Keuangan Belum Diaudit

YTD 31 Maret 2012

Penjualan Bersih   2.352.550.351.663   3.004.593.231.593 27,7%  31 Maret 2011  (Belum Diaudit)   31 Maret 2012  (Belum Diaudit)  Perubahan Beban Pokok Penjualan   1.132.865.506.346   1.532.861.352.879 35,3% % thd Penjualan Bersih 48,2% 51,0% 2,9% Laba Kotor   1.219.684.845.317   1.471.731.878.714 20,7% % thd Penjualan Bersih 51,8% 49,0% ‐2,9% Beban Penjualan     (647.556.944.869)     (779.641.520.436) 20,4% % thd Penjualan Bersih ‐27,5% ‐25,9% 1,6% Beban umum dan administrasi     (135.385.694.524)     (155.608.236.517) 14,9% % thd Penjualan Bersih ‐5,8% ‐5,2% 0,6% Beban riset dan pengembangan        (19.624.977.499)       (21.119.735.905) 7,6% % thd Penjualan Bersih ‐0,8% ‐0,7% 0,1% Beban bunga dan keuangan          (1.358.588.289)          (2.890.036.866) 112,7%

Laba (rugi) selisih kurs neto (10 774 987 295) 3 677 870 339 134 1%

Laba (rugi) selisih kurs, neto      (10.774.987.295)         3.677.870.339 ‐134,1% Penghasilan bunga         22.051.147.283         23.759.849.334 7,7% Laba atas penjualan aset tetap        2.146.157.993       730.960.101 ‐65,9% Rupa‐rupa, neto        1.103.196.692       1.233.395.579 11,8% Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan       430.284.154.809       541.874.424.343 25,9% % thd Penjualan Bersih 18,3% 18,0% ‐0,3%

(28)

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Laporan Keuangan Belum Diaudit

YTD 31 Maret 2012

Beban pajak penghasilan, neto     (104.573.782.699)     (129.694.866.448) 24,0%  31 Maret 2011  (Belum Diaudit)   31 Maret 2012  (Belum Diaudit)  Perubahan Laba periode berjalan       325.710.372.110       412.179.557.895 26,5% % thd Penjualan Bersih 13,8% 13,7% ‐0,1% Pendapatan (beban) komprehensif lain          16.151.059.164         11.054.836.326 ‐31,6% Laba komprehensif periode berjalan       341.861.431.274       423.234.394.221 23,8% % thd Penjualan Bersih 14,5% 14,1% ‐0,4% Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan  kepada : Pemilik entitas induk       315.916.710.380       403.304.350.957 27,7% Kepentingan non‐pengendali        9.793.661.730       8.875.206.938 ‐9,4% 325.710.372.110              412.179.557.895 26,5% % thd Penjualan Bersih 13,8% 13,7% ‐0,1% Laba komprehensif periode berjalan yang dapat  di t ib ik k d Total

55

diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk       332.067.769.544       414.102.194.185 24,7% Kepentingan non‐pengendali        9.793.661.730       9.132.200.036 ‐6,8% Total       341.861.431.274       423.234.394.221 23,8% % thd Penjualan Bersih 14,5% 14,1% ‐0,4% Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk        34        43 27,7%

Laporan Arus Kas Konsolidasi

Laporan Keuangan Belum Diaudit

YTD 31 Maret 2012

 31 Maret 2011  (Belum Diaudit)   30 Maret 2012  (Belum Diaudit)  Perubahan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan   2,545,252,205,175    3,178,760,995,971 24.9% Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan (1,296,794,936,899)  (2,081,750,063,184)  60.5% Kas yang dihasilkan dari operasi   1,248,457,268,276    1,097,010,932,787 ‐12.1% Penerimaan tagihan restitusi pajak penghasilan        5,769,619,907        1,940,538,482 ‐66.4% Pembayaran pajak penghasilan     (129,469,804,112)      (153,606,138,654) 18.6% Pembayaran untuk beban operasi lainnya, neto     (846,079,459,000)      (807,906,779,775) ‐4.5% Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi       278,677,625,071       137,438,552,840 ‐50.7% ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga         23,610,976,375          23,715,363,212 0.4% H il j l t t t 5 620 951 572 1 400 561 586 75 1% Hasil penjualan aset tetap          5,620,951,572          1,400,561,586 ‐75.1% Perolehan aset tetap        (86,941,365,262)      (113,970,647,329) 31.1% Penempatan pada investasi jangka pendek     dan deposito berjangka       ‐        (25,222,079,458) 0.0% Pembayaran untuk aktivitas investasi lainnya, neto        (903,265,376)          (2,236,453,372) 147.6% Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi        (58,612,702,691)      (116,313,255,361) 98.4%

(29)

Laporan Arus Kas Konsolidasi

Laporan Keuangan Belum Diaudit

YTD 31 Maret 2012

 31 Maret 2011  (Belum Diaudit)  30 Maret 2012  (Belum Diaudit) Perubahan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank       175.000.000.000          73.585.208.410 ‐58,0% Penerimaan setoran modal saham dari pemegang saham  minoritas Entitas Anak         41.475.437.500       ‐ ‐100,0% Pembayaran hutang bank       ‐        (96.863.096.909) 0,0% Pembayaran beban bunga dan keuangan        (918.822.035)          (2.538.450.052) 176,3% Pembayaran utang sewa pembiayaan        (216.503.880)        (67.763.485) ‐68,7% Perolehan dari aktivitas pendanaan lainnya, neto          (4.176.684.887)          (5.568.003.976) 33,3% Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan        211.163.426.698        (31.452.106.012) ‐114,9% KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 431.228.349.078 (10.326.808.533) ‐102,4% Pengaruh Bersih Perubahan Kurs pada Kas dan Setara Kas 

(Belum Diaudit)  (Belum Diaudit)  Perubahan

57

yang Didenominasi dalam Mata Uang Asing        (13.573.862.351)          (3.529.355.925) ‐74,0% KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE   1.893.315.663.897    2.289.700.859.692 20,9% KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE   2.310.970.150.624    2.275.844.695.234 ‐1,5%

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Untuk informasi lebih lanjut:

PT Kalbe Farma Tbk.

Jalan Let.Jend. Suprapto Kav. 4

Jakarta 10510, Indonesia

Tel.

: 62-21-42873888

Fax. :

62-21-42873678

Email

: vidjongtius@kalbe co id

Email

: vidjongtius@kalbe.co.id

jhandajani@kalbe.co.id

investor.relations@kalbe.co.id

Website : www.kalbe.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Beban pembuatan prasarana yang berhubungan dengan perusahaan perkebunan seperti : Buat jalan darat, buat jalan rawa, timbun jalan, sirtu jalan, buat jembatan , buat bendungan Beban

Dengan beragam topik dan tujuan tweet yang dikemas melalui beberapa desain penyusunan pesan pada akun twitter Buzzer Kemenkeu diketahui terdapat berbagai

Bidang Pengujian Bahan at u produk yang diuii Jenis p€nguji.n atau sifat-sifat yrng diukur Spesifikasi, mctode pengujian, teknik yang digunakan Keterangan.. renandatangan

Rencana Pengembangan Strategi Sumber Daya Manusia Dalam melakukan rencana pengembangan sumber daya manusia strategi yang harus dilakukan perusahaan untuk memenuhi

HERI HERYANTO, “ Pengaruh Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Efektifitas Realisasi Anggaran Di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat.. Untuk

Tata bahasa, struktur kalimat, ejaan, tanda baca mengikuti aturan bahasa Indonesia yang baik;keterampilan menulisyang baik, penyampaian informasi sangat efektif 1 2 3 4 5

Untuk dapat mengevaluasi sistem maka dibutuhkan user atau pengguna dari sistem tersebut untuk dijadikan subjek penelitian karena user lah yangmenggunakan sistem itu setiap

Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus muncul empat diagnosa pada pasien : Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan tindakan pembedahan SC,