• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN RISIKO BENCANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENILAIAN RISIKO BENCANA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN RISIKO BENCANA

Materi Kuliah

Manajemen Risiko Bencana Manajemen Risiko Bencana Magister Ilmu Pemerintahan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Agus Setyo Muntohar, Ph.D (Eng)

13 November 2012

Risiko Bencana

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(2)

Contoh: Penilaian Risiko DIY

(2009-2010)

5 6 3 4 5 K e m u n g k in a n K e ja d ia n ( li k e li h o o d ) Gempa Bumi Tsunami Kekeringan Epidemi DBD Tanah Longsor Banjir

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 3

0 1 2 0 1 2 3 4 Dampak (consequences) K e m u n g k in a n K e ja d ia n ( Tsunami Banjir Tanah Longsor Erupsi Gunung Api Kekeringan Deman Berdarah Angin Ribut Gempa bumi Tsunami Angin Ribut Epidemi DBD Erupsi Gunung Api

Materi:

• Pengantar Manajemen Risiko Bencana

• Penilaian Risiko

• Penilaian Risiko

• Model Analisis Risiko

• Identifikasi Komponen Analisis Risiko

• Upaya Pengurangan Risiko Bencana

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(3)

PENGANTAR MANAJEMEN RISIKO

Penilaian Risiko Bencana

PENGANTAR MANAJEMEN RISIKO

BENCANA

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 5

Manajemen Risiko Bencana (1): Definisi

• Proses identifikasi, analisis dan kuantifikasi

kebolehjadian kerugian (probability of losses) agar kebolehjadian kerugian (probability of losses) agar digunakan untuk mengambil tindakan pencegahan atau mitigasi dan pemulihan.

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(4)

Manajemen Risiko Bencana (2)

Manajemen Risiko BENCANA

(DISATER Risk Management) - DRM

– Pencegahan

Pengurangan Risiko (DISATER Risk Reduction) - DRR – Pencegahan – Pencegahan (Prevention) – Mitigasi (Mitigation) – Kesiapsigaan (Preparedness) – Pencegahan (Prevention) – Mitigasi (Mitigation) – Kesiapsigaan (Preparedness) DR merupakan: •Pre-disaster •Pre-emptive •Part of development

– Aksi Tanggap (Response) – Pemulihan (Recovery)

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 7

Manajemen Risiko Bencana (3)

• Dua aktivitas sebagau “tandem” manajemen

risiko bencana :

risiko bencana :

– Perencanaan tindakan untuk mengurangi

kerentanan (vulnerability, V) di wilayah terpapar yang masih dapat dikendalikan, dan

– Membentuk mekanisme pencegahan terhadap potensi kerugian ekonomi dari faktor-faktor tak potensi kerugian ekonomi dari faktor-faktor tak terduga akibat bahaya alam/non alam.

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(5)

Manajemen Risiko Bencana (4)

• Usaha menyeluruh dan pengukuran yang

diambil untuk mengurangi risiko kejadian

diambil untuk mengurangi risiko kejadian

bencana.

• Istilah sederhana DRM dikenal sebagai

pengurangan risiko bencana (disaster risk

reduction) atau DRR.

• Melingkupi pula tentang komitmen terhadap

• Melingkupi pula tentang komitmen terhadap

bencana dan pengurangan kerentanan (V) dan

peningkatan peringatan dini (early warning).

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 9

Manajemen Risiko Bencana (5)

• Karena

kesulitan

untuk

mencegah

kejadian

bahaya dari alam (natural hazards), aksi-aksi dan

bahaya dari alam (natural hazards), aksi-aksi dan

aktivitas

seharusnya

difokuskan

pada

pengurangan kerentanan saat ini dan masa

mendatang terhadap kerusakan (damage) dan

kerugian (losses).

• Pengarustamaan DRM pada fase Pra-Bencana.

• Pengarustamaan DRM pada fase Pra-Bencana.

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(6)

Manajemen Risiko Bencana (6)

• Fase pra-bencana dalam DRM meliputi 4

komponen :

komponen :

– Identifikasi risiko (risk identification), – Pengurangan risiko/mitigasi (risk

reduction/mitigation),

– Pengalihan risiko (risk transfer), danPengalihan risiko (risk transfer), dan – Kesiapsigaan (preparedness).

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 11

Tidak ada Bencana

1. perencanaan PB;

2. pengurangan risiko bencana; Fungsi

Koordinasi

Paradigma DRM

2. pengurangan risiko bencana; 3. pencegahan;

4. pemaduan dalam Renbang;

5. pensyaratan analisis risiko bencana; 6. penegakan rencana tata ruang; 7. pendidikan dan pelatihan; dan 8. persyaratan standar teknis PB

Kesiapsiagaan

-Mitigasi

-Kesiapan Pada Saat Darurat Pemulihan

-Kesiapan -Peringayan Dini Fungsi Komando Pemulihan •Rehabilitasi •Rekonstruksi

Pada Saat Darurat

1. Kajian kilat

2. Penetapan status Bencana 3. SAR

4. Pemenuhan kebutuhan dasar 5. Perlindungan klp rentan 6. Pemulihan sarana kunci

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(7)

Konteks Pembanguan Berkelanjutan E K O S Y S SOSIOKULTURAL

Fokus Pengurangan Risiko Bencana

MENDORONG KESADARAN perubahan perilaku PENGEMBANGAN PENGETAHUAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO Kerentanan •Sosial •Ekonomi Penerapan upaya-2 Pengurangan Risiko • Manajemen lingkungan • Praktik-2 pembangunan sosial ekonomi (termasuk pemberantasan kemiskinan, mata Pengembangan pengetahuan • Informasi • Pendidikan, pelatihan • Penelitian PERINGATAN DINI Pengamatan Analisis Transmisi Pengambilan KESIAPAN • Kajian berkala

• Sistem peringatan dini • Manajemen informasi • Mekanisme tanggap PENANGGULANGAN KEDARURATAN • Kajian kilat • Pencarian dan penyelamatan PEMULIHAN • Perbaikan • Penguatan • Pemulihan fungsi P O L I T I K A L S T E M L I N G FAKTOR-FAKTOR RISIKO Kerentanan Bahaya ANALISIS KERENTANAN & KEMAMPUAN ANALISIS & PEMANTAUAN ANCAMAN

IDENTIFIKASI RISIKO & KAJIAN DAMPAK PERINGATAN DINI KOMITMEN POLITIK PENERAPAN •Ekonomi •Fisik •Lingkungan Bahaya •Geologis • Komitmen politik • Tingkat internasional, regional, nasional, lokal

kemiskinan, mata

pencaharian, mekanisme keuangan, kesehatan, pertanian, dll)

• Upaya-2 fisik dan teknis (perencanaan tata guna kota/lahan, perlindungan sarana kritis

• Jejaringan & kemitraan

• Penelitian Pengambilan keputusan Penyiaran TIndakan • Mekanisme tanggap darurat • Manajemen koordinasi • Pengerahan sumberdaya • Rencana kedaruratan • Pelatihan dan gladi

penyelamatan • Evakuasi • Penyediaan

kebutuhan pokok

• Pemulihan sarana dan pelayanan kunci • Pemulihan fungsi • Rehabilitasi • Pembangunan kembali L K U N G A N EKONOMIK KESIAPAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN PENERAPAN UPAYA-2 PENGURANGAN RISIKO PEMULIHAN •Hidrometeorologis •Biologis •Teknologis •Lingkungan

regional, nasional, lokal • Kerangka Kelembagaan

(pemerintahan)

•Pengembangan kebijakan •Aturan & Perundang-undangan

• Pengembangan organisasi • Aksi masyarakat

• Jejaringan & kemitraan

• Jaringan nasional dan internasional

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 13

Penanggulangan Bencana Dalam Konteks Pembanguan Berkelanjutan

E K O S Y S SOSIOKULTURAL

Fokus Pengurangan Risiko Bencana

MENDORONG KESADARAN perubahan perilaku PENGEMBANGAN PENGETAHUAN 1. Kebijakan & kelembagaan 2. Identifikasi, PRIORITAS RAN-PRB …. P O L I T I K A L S T E M L I N G FAKTOR-FAKTOR RISIKO Kerentanan Bahaya ANALISIS KERENTANAN & KEMAMPUAN ANALISIS & PEMANTAUAN ANCAMAN

IDENTIFIKASI RISIKO & KAJIAN DAMPAK KOMITMEN POLITIK PENERAPAN Identifikasi, analisis risiko, peringatan dini 3. Pendidikan & budaya keselamatan 4. PERINGATAN DINI L K U N G A N EKONOMIK PENANGGULANGAN KEDARURATAN PENERAPAN UPAYA-2 PENGURANGAN RISIKO PEMULIHAN 4. Mengatasi akar masalah risiko 5 Kesiapan tanggap darurat KESIAPAN

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(8)

RISIKO BENCANA

Penilaian Risiko Bencana

RISIKO BENCANA

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 15

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(9)

Penilaian Risiko: Definisi

• Suatu metodologi untuk menentukkan proses

dan keadaan risiko melalui analisis potensi

dan keadaan risiko melalui analisis potensi

bahaya (hazards) dan evaluasi kondisi kini dari

kerentanan yang dapat berpotensi

membahayakan orang, harta, kehidupan, dan

lingkungan tempat tinggal. (ISDR – Living with

Risk, 2004)

lingkungan tempat tinggal. (ISDR – Living with

Risk, 2004)

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 17

Kerangka Penilaian Risiko

Penilaian Risiko Bencana

Disaster Risk Reduction Plan

Penilaian Bahaya Penilaian Kerentanan Penilaian Kapasitas

Analisis Risiko

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 18

Development

Hazard prevention measures Hazard mitigation measures

Survivability enhancement measures for high risk groups capacity building

Capacity development for community groups Implementing development interventions

Disaster Preparedness

Contingency Plan Early Warning System

Response structure capacity building Building contingency funds

(10)

Tahapan Penilaian Risiko

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 19

(ISDR – Living with Risk, 2004)

Identifikasi Risiko (Risk

identification)

• Merupakan analisis menyeluruh terhadap

kerentanan, lokasi, “daya rusak” dan intensitas

kerentanan, lokasi, “daya rusak” dan intensitas

bahaya.

• Aktivitas dalam identifikasi risiko bencana :

– Pengumpulan data bahaya dan pemetaan (frekuensi, besaran, dan lokasi) ,

– Penilaian kerentanan (populasi dan asset yang terpapar), – Penilaian kerentanan (populasi dan asset yang terpapar), – Penilaian kapasitas dan sumber daya

– Penilaian risiko (probabilitas dari kerugian yang diharapkan)

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(11)

Pengurangan Risiko:

Pencegahan/Mitigasi

• Tindakan yang dilakukan untuk mengeliminasi

atau mengurangi intensitas suatu kejadian

atau mengurangi intensitas suatu kejadian

bahaya.

• Tindakan diarahkan pada kerentanan melalui

tindakan seperti aktivitas peringatan dini (early

warning).

– Meliputi aktivitas :

• Implementasi atau penguatkuasaan standar bangunan. • Implementasi atau penguatkuasaan standar bangunan. • Perlindungan linkungan

• Pengelolaan sumberdaya.

– Dilaksanakan untuk mengurangi kerentanan di masa mendatang.

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 21

Pengurangan Risiko: Kesiapsiagaan

• Pada kondsisi masih sering terdapat elemen

risiko yang tidak dapat dikelola (ditingkatkan

risiko yang tidak dapat dikelola (ditingkatkan

atau dikurangi) karena memerlukan biaya

tinggi

atau

secara

teknik

tidak

dapat

dilakukan.

• Kesiapsiagaan merupakan komponen penting

dari DRR yang man berkaitan dengan risiko

dari DRR yang man berkaitan dengan risiko

yang

relatif

sulit

dikelola

(residual

and

unmanaged risk).

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(12)

UPAYA PENGURANGAN RESIKO

UPAYA PENGURANGAN RESIKO

BENCANA

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 23

KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA

• Konsep-konsep tentang kerentanan, bahaya,

dan resiko berhubungan secara dinamis.

dan resiko berhubungan secara dinamis.

• Hubungan elemen-elemen ini juga dapat di

ungkapkan sebagai suatu rumus sederhana

yang menggambarkan konsep tersebut

dimana lebih besar peristiwa potensial dari

dimana lebih besar peristiwa potensial dari

suatu bahaya dan lebih mudah rentan suatu

populasi, maka lebih besar resikonya.

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(13)

YANG MEMPENGARUHI KERENTANAN KEMISKINAN

Kemiskinan pada umumnya membuat orang mudah rentan terhadap dampak bencana.

Kemiskinan pada umumnya membuat orang mudah rentan terhadap dampak bencana.

Kemiskinan menyebabkan seseorang untuk mencari tempat - tempat yang rawan tanah longsor atau mengapa orang-orang tinggal di dekat gunung berapi

atau sungai-sungai dimana tepi-tepi sungai mereka selalu banjir.

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 25

KEPADATAN POPULASI YANG MENINGKAT

Pertumbuhan populasi memicu lebih banyak orang yang akan terpaksa hidup dan bekerja

didaerah-daerah yang tidak aman dan lebih banyak orang yang bersaing untuk suatu jumlah sumber yang terbatas yang mungkin

menuju pada konflik menuju pada konflik

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(14)

URBANISASI YANG CEPAT

Pertumbuhan populasi yang cepat dan migrasi Pertumbuhan populasi yang cepat dan migrasi umumnya disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan.

Persaingan untuk sumber-sumber yang langka, suatu kosekuensi urbanisasi yang cepat yang tidak dapat dihindarkan, dapat mengakibatkan bencana-bencana

buatan manusia.

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 27

PERUBAHAN-PERUBAHAN CARA HIDUP

Ketika orang-orang berpindah dari pedesaan kepusat-pusat perkotaan, mereka mungkin kehilangan sistem atau jaringan dukungan sosial yang secara tradisional akan membantu mereka

dalam pemulihan dari suatu bencana. dalam pemulihan dari suatu bencana.

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(15)

KURANGNYA KESADARAN DAN INFORMASI

Orang-orang yang rentan sama sekali tidak tahu bagaimana untuk keluar dari jalan yang

membahayakan atau tindakan tindakan perlindungan membahayakan atau tindakan tindakan perlindungan

apa yang diambil

PERANG DAN PERSELISIHAN SIPIL

Perang dan perselisihan sipil dapat dianggap sebagai

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 29

Perang dan perselisihan sipil dapat dianggap sebagai bahaya-bahaya, yaitu, peristiwa-peristiwa ekstrim

yang menghasilkan bencana

BAGAIMANA MENGURANGI TINGKAT BAHAYA VS KERENTANAN

KERENTANAN

Seseorang dapat melihat bahwa perlindungan terhadap resiko dapat tercapai dengan memindahkan

penyebab-penyebanya atau mengurangi kerentanan

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(16)

“ TEKANAN “ Pada masyarakat yang muncul dalam bencana : Peningkatan kerentanan

bencana

Bahaya Kondisi tak aman Tekanan dinamis Akar masalah

• Gempa • Banjir • Kekeringan

• Letusan gunung api, perang saudara, pencenaran

• Wabah

• lokasi berbahaya • Rumah tak aman • Pencaharian tak aman • Pencaharian tak aktif • Tak punya tabungan • Tak ada keahlian

• Akses terbatas atas sumber daya, layanan dasar, pasar dan keputusan politik • Pertumbuhan penduduk

• Kebijakan yang

menghasilkan distribusi tak merata sumber daya, layanan dan kekuasaan

• Kebijakan/ struktur

• Wabah •Tanah longsor • dst

• Tak ada keahlian • Tak ada JPS • Tak Ada layanan dasar

• Tak bersatu

• Bahaya tak disadari

• Promosi ekspor • Perubahan lahan • Pembabatan hutan • Migrasi

• UU tak disukai • Tak ada dana

yang menghasilkan akses yang tidak

merata pada kekuasan, fungsi bias negara dan militer

• Ideologi: aturan gender, defenisi hak, ideologi

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 31

Lepaskan “ tekanan “ untuk mengurangi risiko bencana Kemajuan Keselamatan Mengurangi bahaya Mengurangi risiko bahaya Mencapai kondisi aman Mengurangi tekanan Akar masalah Alat untuk mengurangi intensitas bahaya •Tanggul/bendungan •Pemecah angin •Pohon bakau •Kantong pasir Tujuan masyarakat cepat bangkit dari kesulitan •Mengurangi korban nyawa •Kerusakan dapat dibatasi •Kesinambungan pencaharian •Sadar akan risiko

•Tempat aman yang dituju •Sistem peringatan dini •Sumber pencarian yang beragam •Peningkatan kesadaran umum •Pengorganisasian masyarakat •Lingkungan terlindungi •Rencana pemakaian lahan •Partisipasi dalam pembuatan keputusan politik •Tingkat akses/kendali kelompok yang rentan atas sumber daya dan struktur

kekuasaan •Dengan advokasi lawanlah sistem •Sadar akan risiko

bahaya •Ada rencana penanggulangan bencana •Organisasi berfungsi dengan baik •Dapat mencari akar masalah masyarakat •Tidak buta huruf •Tenaga kesehatan masyarakat yang terlatih •Toko obat di kelurahan/desa •Semangat masyarakat politik •Kapasitas bernegosiasi •Kendali/akses atas kegiatan produksi •Potong jalutr rentenir •Advokasi pad tingkat lokal ekonomi, politik dan ideologi yang menyebabkan atau

meningkatkan kerentanan

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(17)

Disaster Crunch Model membantu kita mengetahui bagaimana

kerentanan bisa terjadi. Disaster release model adalah untuk

mengetahui bagaimana risiko bencana bisa dikurangi.

Merupakan media untuk mentransfomasi dari yang tidak aman, Merupakan media untuk mentransfomasi dari yang tidak aman, dari yang negatif menjadi positif

Contoh: Untuk mengurangi resiko banjir akibat luapan air

sungai, dapat dilakukan dengan membuat tanggul, dan sistem pengendalian sungai yang dihubungkan dengan sistem

peringatan banjir. Dan para keluarga dianjurkan untuk peringatan banjir. Dan para keluarga dianjurkan untuk

memperkuat struktur rumah, dan/atau membangun rumah yang lokasinya aman dari banjir

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Department of Civil Engineering 33

Pengaruh

Pengaruh

Pengaruh

Pengaruh pengurangan

pengurangan

pengurangan

pengurangan dampak

dampak

dampak

dampak risiko

risiko

risiko

risiko

untuk

untuk

untuk

untuk

Progression of Safety

Progression of Safety

Progression of Safety

Progression of Safety

Progression of Safety

Progression of Safety

Progression of Safety

Progression of Safety

Dalam merancang komponen pengurangan risiko :

• Analisa usulan masyarakat yang terkena dampak bencana berdasarkan bencana yang pernah dirasakan

• Prioritaskan keuntungan dan kerugian dari masing-masing komponen

• Gunakan Tools ( Pohon masalah, pohon tujuan dan ranking

masalah) untuk menganalisa dan memprioritaskan komponen

pengurangan bencana

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

(18)

Intervensi Pengurangan Risiko

Menuju Kondisi yang Aman

Risk Assesment di masyarakat Pelatihan penyadaran masyarakat Perencanaan pengurangan risiko Pelatihan kesiapsiagaan bencana Perencanaan pengurangan risiko Pelatihan kesiapsiagaan bencana Menyusun dan memperkuat

organisasi penanggulangan bencana

Pelatihan, simulasi, dan kemampuan evakuasi

Pengorganisasian masyarakat Perawatan rumah dan fasilitas umum Disetifikasi sumber mata pencaharian Pelatihan kader kesehatan

Pengurangan Tekanan

Keberlangsungan sektor Kerjasama pemasaran Keberlangsungan sektor Kerjasama pemasaran

Manajemen penggunaan lahan Advokasi ke pemerintah lokal Puskesmas Negosiasi masyarakat

Address root causes

Jaringan dan aliansj antara organisasi dan LSM

Advokasi di tingkat nasional

Agus S. Muntohar, Ph.D (Eng)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kompensasi

Angka infeksi nasokomial terus meningkat mencapai sekitar 9 % atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia. Untuk mencegah infeksi

kromatogra8 kolom dan kromatogra8 lapis tipis. Pemisahan kromatogra8 adsorbsi biasan$a menggunakan "ase normal dengan menggunakan "ase diam silika gel dan alumina,

Tanggung gugat terbatas maskapai penerbangan atas hilang, musnah, dan rusaknya barang penumpang di bagasi pesawat udara juga dapat dilihat dalam ketentuan pasal 6 ayat

Kedua, sasaran selanjutnya dari Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah ini adalah dalam rangka memberikan penguatan terhadap kelembagaan Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau

(2012), menunjukkan bahwa setiap pasien kanker anak dapat mengalami efek samping pengobatan yang berbeda, tergantung pada kondisi tubuh mereka masing-masing. Dampak

Meminta munculnya perilaku yang baru pada orang lain, mengungkapkan tentang fakta ataupun perasaan dalam memberikan saran pada orang lain, dengan tujuan agar situasi berubah