• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pacioli : Jurnal Kajian Akutansi dan Keuangan Vol. 1 No. 1 Januari Tahun 2021 Hal DOI :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pacioli : Jurnal Kajian Akutansi dan Keuangan Vol. 1 No. 1 Januari Tahun 2021 Hal DOI :"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal hold the copyright.

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba

Maria Ursula Canesia Dasilvaa, 1*, Anwar Madeb, 2, Ati Retna Saric, 3

Universitas PGRI Kanjuruhan, Malang [email protected]*

*korespondensi penulis

Informasi artikel : ABSTRAK

Received: 1 Desember 2020; Revised: 19 Desember 2020; Accepted: 1 Januari 2021.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menjelaskan pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba. Manajemen laba ialah perbuatan oportunis manajer guna mengambil kesempatan karena memiliki banyak informasi yang dibutuhkan dengan memperdaya para investor untuk menguntungkan diri sendiri dan perusahaan. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 33 dari 46 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2016-2018. Penelitian yang dilakukan pada perusahaan ini menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini secara simultan struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan mekanisme

corporate governance memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Hasil

secara parsial yaitu adanya pengaruh positif dan signifikan antara struktur kepemilikan terhadap manajemen laba, dan adanya pengaruh negatif dan signifikan antara ukuran perusahaan, komisaris independen, komite audit dan ukuran KAP terhadap manajemen laba.

Kata-kata kunci: Manajemen Laba; Struktur Kepemilikan; Ukuran Perusahaan; Coporate Governance. ABSTRACT Keywords:

Capital Structure; Asset Structure;

Profitability; Sales Growth; Business Risk

The Effect of Asset Structure, Return on Assets, Sales Growth and Business Risk on Debt Equity. The purpose of this research is to test and explain the influence of ownership structure, company size, corporate governance mechanism on profit management. Profit management is the opportunist act of the manager to take the opportunity because it has a lot of information needed by tricking investors to benefit themselves and the company. The population and samples used in this study amounted to 33 out of 46 companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2016-2018. Research conducted at this company uses multiple regression analysis methods. The results of this study simultaneously ownership structure, company size, and corporate governance mechanisms have an influence on profit management. The partial result is the positive and significant influence between the ownership structure on profit management, and the negative and significant influence between the size of the company, the independent commissioner, the audit committee and the size of the KAP on profit management.

Copyright © 2021 (Maria Ursula Canesia Dasilva dkk). All Right Reserved

How to Cite : Dasilva, M. U. C., Made, A., & Sari, A. R. (2021). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. Pacioli : Jurnal

Kajian Akutansi Dan Keuangan, 1(1), 9–14. Retrieved from

(2)

https://journal.actual-insight.com/index.php/pacioli 10

Pendahuluan

Ultero-Gonzales & Callado-Munoz (2016) berpendapat bahwa manajemen laba yaitu merupakan perbuatan menghendaki pemakaian kesempatan oleh manajer dengan memanfaatkan pengetahuan tentang informasi yang dimilikinya untuk memperdaya para investor guna mengambil keuntungan untuk diri sendiri/perusahaan. Kasus manajemen laba ini terjadi akibat adanya perselisihan antara manajer dan investor. Teori keagenan merupakan salah satu teori yang menjelaskan tentang penybab perselisihan di antara manajer dan investor I Made Sudana (2011: 11) mengartikan struktur kepemilikan sebagai pemisahan pemilik perusahaan dengan manajer perusahaan.

Investor atau biasa disebut dengan pemodal merupakan pihak yang menanamkan modalnya kepada perusahaan yang dipercayainya untuk memperoleh keuntungan yang besar, oleh sebab itu manajer dipilih oleh pemilik dengan diberikan wewenang untuk menjalankan dan memberikan keputusan dalam pengelolaan perusahaan dengan maksud untuk melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan kepentingan pemilik dan bukan kepentingan diri pribadi maupun kelompok. Ukuran perusahaan ialah peringkat/nilai yang diberikan guna mengetahui besar/kecilnya suatu perusahaan/organisasi.

Total aset, jumlah karyawan, kapitalisasi pasar, dan jumlah penjualan merupakan pihak yang biasanya digunakan oleh pemilik guna mewakili ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan yang semakin besar dan usaha yang semakin meluas membuat pemilik membutuhkan pihak lain untuk membantu pengelolaan perusahaan secara langsung. Demi meningkatkan kinerja perusahaan dengan melakukan pemantauan dan peninjauan manajemen kinerja guna menjamin kualitas manajemen kepada para pemangku kepentingan berdasarkan peraturan merupakan konsep corporate governance. Abdillah (2016) berpendapat bahwa pada umunya Mekanisme corporate governance yaitu dewan komisiaris independen, komite audit dan ukuran KAP. Berdasarkan masalah yang diuraikan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menjelaskan pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba.

Manajemen laba, demikian tulis Abdillah (2016) merupakan penentuan kebijakan akuntansi yang dilakukan manajemen dengan proses yang disengaja guna mencapai tujuan tertentu. Berikut merupakan metode yang biasanya digunakan dalam manajemen laba, yakni: pertama, taking a bath, yang dilakukan pada saat penyusunan pengurus baru dalam perusahaan dengan memberikan laporan kerugian yang besar pada saat pengangkatan CEO baru dengan tujuan laba akan meningkat pada periode berikutnya. Kedua, income minimization yaitu metode yang dijalankan ketika laba perusahaan mengalami kenaikan yang tinggi dengan alasan apabila di tahun berikutnya perkiraan laba menurun drastis akan dapat ditangani dengan cara mengambil laba tahun sebelumnya. Ketiga, income maximization, yakni metode yang dijalankan saat laba perusahaan mengalami penurunan. Manipulasi data akuntansi dengan melaporkan net income dengan jumlah tinggi agar mendapatkan bonus yang besar. Keempat, income

smoothing yaitu metode yang djalankan untuk memangkas laba yang dilaporkan kepada para pemangku

kepentingan guna mengurangi naik turunnya laba yang besar, karena pada dasarnya laba yang cenderung stabil yang lebih disukai oleh para pemangku kepentingan.

Struktur kepemilikan terkait dengan kepemilikan manajerial. Pemisahan kepemilikan yang dilakukan oleh pihak internal dan eksternal perusahaan disebut sebagai kepemilikan manajerial. Kelompok besar individu suatu perusahaan yang memiliki pemilik saham banyak, tidak dapat berperan serta dalam manajemen perusahaan secara langsung. Perbandingan kepemilikan saham dewan komisaris dengan saham yang beredar dalam sebuah perusahaan dinamakan kepemilikan manajerial. Quinn (2016) berpendapat bahwa hubungan baik tercipta melalui manajemen dengan kepemilikan saham yang tinggi dan peningkatan harga saham akan menaikkan nilai portofolio daripada manajemen atas kepemilikan saham yang rendah hal ini biasanya disebut dengan the reward effect.

Ukuran perusahaan ditentukan oleh besar kecilnya suatu perusahaan yang ditentukan oleh jumlah laba, total asset, beban pajak, total penjualan, yang merupakan pengertian ukuran perusahaan (Brigham

(3)

https://journal.actual-insight.com/index.php/pacioli 11

dan Houston, 2010:4). Menurut Azlina (2010) log size, total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain merupakan skala untuk menentukan ukuran perusahaan yang dibedakan sesuai dengan besar kecilnya perusahaan.

Mekanisme Corporate Governance meliputi tiga hal, yaitu pertama, Dewan Komisiaris Independen. Menurut Tunggal (2009: 79) menyatakan bahwa anggota dewan komisaris yang diangkat atas dasar keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dari pihak yang tidak berhubungan dengan anggota direksi, pemegang saham utama, dan dewan komisaris lainnya merupakan definisi dari komisaris independen. Sedangkan komisiaris independen menurut Agoes dan Ardana (2014:110) ialah seseorang dan/atau pihak yang ditunjuk atas dasar latar belakang keahlian, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki guna menjadi perwakilan pemegang saham independen (saham minoritas) demi kepentingan perusahaan.

Kedua, Komite Audit. Komite audit biasanya beranggotakan 3 (tiga) sampai 5 (lima) orang yang tidak termasuk bagian manajemen perusahaan/lembaga/organisasi (Arents, 2010). Komite audit dibentuk guna menjadi mediator/penghubung apabila terjadi konflik antara manajemen perusahaan dengan auditor. IKAI (Ikatan Komite Audit Indonesia) menjelaskan pengertian komite audit sebagai suatu badan yang didirikan guna membantu menguatkan tanggungjawab pemeriksaan dan pelaporan keuangan, aktualisasi audit, penerapan corporate governance, dan manajemen resiko yang bekerja secara independen dan profesional yang didirikan oleh dewan komisaris.

Ketiga, Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP). Menurut SK Menkeu No.06/KMK.06/2011 KAP (Kantor Akuntan Publik) ialah organisasi dengan konsesi menteri keuangan sebagai tempat kerja akuntan publik. Menurut Isnanta (2008) berpendapat bahwa auditor dari KAP Big Four memiliki kualitas tinggi daripada auditor yang berasal dari KAP non-Big Four. Karena, auditor dari KAP Big

Four dimodali dengan berbagai pelatihan dan prosedur program audit yang lebih efektif dan akurat.

Metode

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena kuantitatif menurut Sugiyono (2012) merupakan metode yang nilainya dijabarkan dalam bentuk angka. Sumber data

penelitian ini berasal dari data sekunder yang didapatkan dari situs BEI yaitu www.idx.co.id, Pojok

Bursa Efek Indonesia di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, IDX statistik 2016-2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah explantory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian ini menemukan uji asumsi klasik, uji determinasi, uji F (uji simultan), dan uji t Hasil pertama yaitu, uji asumsi klasik yang bisa terlihat dalam tabel di bawah ini:

Variabel Koefisien

Regresi

Nilai Signifikasi Kesimpulan

X1:Struktur Kepemilikan 663 .032 Berpengaruh X2:Ukuran Perusahaan -50.9 .021 Berpengaruh

X3:Kom. Independen -1396 .007 Berpengaruh

X4: Komite Audit -272 .011 Berpengaruh

X5: Ukuran KAP -261 .019 Berpengaruh

Nilai Signifikansi Uji F : 0 .000 Nilai R-square : 0.166

Berlandaskan tabel uji asumsi klasik di atas dapat diartikan bahwa: pertama, koefisiensi regresi X1 sejumlah 662 artinya setiap X1 mengalami kenaikan 1 satuan, maka Y mengalami kenaikan sejumlah 622. Kesimpulannya, terdapat hubungan positif antara variabel struktur kepemilikan dengan manajemen laba. Kedua, koefisiensi regresi X2 sejumlah -50.9 artinya setiap X2 mengalami kenaikan

(4)

https://journal.actual-insight.com/index.php/pacioli 12

1 satuan, maka Y mengalami kenaikan sejumlah -50.9. Kesimpulannya, ditemukan korelasi negatif diantara variabel ukuran perusahaan dengan manajemen laba. Ketiga, koefisiensi regresi X3 sejumlah -1396 artinya setiap X3 mengalami kenaikan 1 satuan, maka Y mengalami kenaikan sejumlah -1396. Kesimpulannya, ditemukan korelasi negatif diantara variabel komisaris independen dengan manajemen laba. Keempat, koefisiensi regresi X4 sejumlah -272 artinya setiap X4 mengalami kenaikan 1 satuan, maka Y mengalami kenaikan sejumlah -272. Kesimpulannya, terdapat hubungan negatif antara variabel komite audit dengan manajemen laba. Kelima, koefisiensi regresi X5 sejumlah -261 artinya setiap X5 mengalami kenaikan 1 satuan, maka Y mengalami kenaikan sejumlah -261. Kesimpulannya, ditemukan korelasi negatif di antara variabel ukuran KAP dengan manajemen laba.

Hasil kedua yaitu uji determinasi. Koefisien determinasi dilakukan guna memahami seberapa besar persentase perubahan variabel bebas (independen) yang diakibatkan variabel terikat (dependen). Tabel diatas menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.166 yang memiliki makna bahwa struktur kepemilikan (X1), ukuran perusahaan (X2), komisiaris independen (X3), komite audit (X4), dan ukuran KAP (X5) mampu memberikan kontribusi sebesar 16% terhadap manajemen laba (Y), sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.

Hasil ketiga yaitu uji F (uji simultan). Pengujian ini dilakukan guna menguji pengaruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat. Dilihat dari tabel di atas dan kriteria pengujiannya menyatakan bahwa nilai signifikan uji F 0.000 berarti signifikan uji F <0,05 menunjukan bahwa variabel struktur kepemilikan (X1), ukuran perusahaan (X2), komisiaris independen (X3), komite audit (X4), dan ukuran KAP (X5) secara simultan berpengaruh terhadap manajemen laba (Y). Hasil uji F menunjukan bahwa model regresi dapat menjelaskan pengaruh variabel bebas struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, komisiaris independen, komite audit dan ukuran KAP terhadap manajemen laba.

Hasil keempat yakni uji t. Berdasarkan hasil uji t variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Variabel X1 berpengaruh signifikan. Hasil ini didapatkan dari nilai signifikasi t sejumlah 0,032 < 0,05. Kesimpulannya, H1 diterima. (2) Variabel X2 berpengaruh signifikan. Hasil ini didapatkan dari nilai signifikasi t sejumlah 0,021 < 0,05. Kesimpulannya, H2 diterima. (3) Variabel X3 berpengaruh signifikan. Hasil ini didapatkan dari nilai signifikasi t sejumlah 0,007 < 0,05. Kesimpulannya, H3 diterima. (4) Variabel X4 berpengaruh signifikan. Hasil ini didapatkan dari nilai signifikasi t sejumlah 0,011 < 0,05. Kesimpulannya, H4 diterima. (5) Variabel X5 berpengaruh signifikan. Hasil ini didapatkan dari nilai signifikasi t sejumlah 0,019 < 0,05. Kesimpulannya, H5 diterima.

Pembahasan dalam penelitian ini yaitu, pertama tentang pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, komisaris independen, komite audit dan ukuran kap terhadap manajemen laba. Hasil uji simultan atas variabel independen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan GCG yang sudah diterapkan dinilai sudah efektif sehingga dapat menurunkan tindakan manajemen laba yang sering terjadi diperusahaan. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa variabel independen dalam penelitian ini ialah menjadi penjelas variabel manajemen laba. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Abdillah (2016), Riski (2017) dan Nasution (2007). Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan good corporate governance terbukti dapat mengurangi/mencegah terjadinya manajemen laba pada suatu organisasi/perusahaan.

Pembahasan kedua yaitu tentang pengaruh struktur kepemilikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh antara struktur kepemilikan terhadap manajemen laba yang ditunjukkan melalui nilai koefisien regresi yang memiliki pengaruh positif, dapat diartikan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manjemen laba karena semakin bertambahnya struktur kepemilikan maka besaran manajemen laba akan semakin meningkat. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Ujhiyanto dan Pramuka (2010) yang menemukan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Namun hal ini sejalan dengan penelitian

(5)

https://journal.actual-insight.com/index.php/pacioli 13

Abdillah (2016), Fauziyah (2014) dan Rahmawati (2013) yang menunjukan bahwa kepemilikan manjerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan boleh menyertakan keinginan para stockholder dan manajemen, oleh karena itu konflik antara stockholder dengan manajemen bisa berkurang.

Pembahasan ketiga yaitu tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang memiliki pengaruh negatif, dapat diartikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba karena tingginya komite audit akan menurunkan jumlah manajemen laba perusahaan. Hal ini selaras dengan pendapat Jao dan Pagalung (2011), Rice (2013) yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Artinya, semakin besarnya ukuran suatu perusahaan, maka semakin kecil manipulasi laba yang dilakukan.

Pembahasan keempat yaitu tentang pengaruh komisiaris independen terhadap manajemen laba. Hasil penelitian membuktikan bahwa komisiaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba yang ditunjukkan dengan nilai koefisiensi regresi yang memiliki pengaruh negatif, dapat diartikan bahwa komisiaris independen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba karena tingginya komisiaris independen, akan menurunkan besaran manajemen laba suatu perusahaan. hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukakan oleh Rahmawati (2013), Pradita (2010) dan Nurika (2010) dalam Wulandari (2013) dan Abdillah (2016) yang menunjukkan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Karena Komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan dengan siapapun, baik manajemen dan para pemangku kepentingan.

Pembahasan kelima yaitu tentang pengaruh komite audit terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil penelitian ini, membuktikan bahwa komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba yang ditunjukkan dengan nilai koefisiensi regresi yang memiliki pengaruh negatif, dapat diartikan bahwa komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba karena tingginya komite audit, akan menurunkan manajemen laba dalam perusahaan. Hasil penelitian Abdillah (2016), Pagalung (2010), dan Setiawan (2009) menyatakkan bahwa komite audit berpengaruh negatif dan signifikan yang berarti dengan adanya komite audit dirasa dapat mengamankan kepentingan para stockholder atas kegiatan manajemen laba. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Eka (2011) yang meberikan kebenaran perbandingan antara perusahaan yang mendirikan komite audit dengan perusahaan yang tidak membentuk komite audit, karena perusahaan yang mendirikan komite audit akan cenderung memberikan laporan laba yang mengandung akrual diskresioner yang minim dibandingkan perusahan non-komite audit.

Pembahasan keenam yaitu tentang pengaruh ukuran KAP terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap manajemen laba yang ditunjukkan dengan nilai koefisiensi regresi memiliki pengaruh negatif, dapat diartikan bahwa ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba karena tingginya ukuran KAP, akan menurunkan manajemen laba. Hasil penelitian dari Dinuka (2013), Lin dan Hwang (2010) yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran KAP maka semakin kecil tindakan manajemen laba dilakukan. Penelitian tersebut menemukan bukti apabila KAP big four berhubungan dengan discretionary accrual yang sangat rendah pada perusahaan yang akan menyelenggarakan IPO (penawaran saham perdana).

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan mekanisme corporate governance, berpengaruh terhadap terhadap manajemen laba. Hasil keempat yakni uji t. Berdasarkan hasil uji t variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama, variabel X1 berpengaruh signifikan. Hasil ini didapatkan dari nilai signifikasi

(6)

https://journal.actual-insight.com/index.php/pacioli 14

t sejumlah 0,032 < 0,05. Kesimpulannya, H1 diterima. Kedua, variabel X2 berpengaruh signifikan. Hasil ini didapatkan dari nilai signifikasi t sejumlah 0,021 < 0,05. Kesimpulannya, H2 diterima. Ketiga, variabel X3 berpengaruh signifikan. Hasil ini didapatkan dari nilai signifikasi t sejumlah 0,007 < 0,05. Kesimpulannya, H3 diterima. Keempat, variabel X4 berpengaruh signifikan. Hasil ini didapatkan dari nilai signifikasi t sejumlah 0,011 < 0,05. Kesimpulannya, H4 diterima. Kelima, variabel X5 berpengaruh signifikan. Hasil ini didapatkan dari nilai signifikasi t sejumlah 0,019 < 0,05. Kesimpulannya, H5 diterima.

Referensi

Abdillah, Yulita, Selvy. (2016). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang.

Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. (2014). Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat. Arens. Et al. (2010). Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Jakarta: Indeks.

Azlina, Nur. (2010). “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Manajemen Laba. (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Pekbis Jurnal, Vol.2, No.3, November

2010 : 355-363

Brigham, Eugene F. & Houston, J.F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

I Made Sudana. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Isnanta, R., (2008) Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen

Laba dan Kinerja Keuangan, Skripsi S1 Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Lin, Jerry W. dan M. I. Hwang. (2010). “Audit Quality, Corporate Governance, and Earnings

Management : A Meta-Analysis.” International Journal of Auditing, 14:57-77.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Quinn, Phillip J. (2016). Managerial Ownership and Earnings Management in Times of Financial

Crisis: Evidence from USA. Thesis. Erasmus School of Economics.

Rahmawati, Dina. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Praktik Perataan Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007—2010). Jurnal Akuntansi. Vol.1 No.2 Hal.1-14

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Ultero-Gonzalez, N., & Callado- Muñoz. (2016). Do Investors React to Corpo- rate Governance News?

An Empirical Analysis for the Spanish Market. BRQ Business Research Quarterly, 19(1),

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan lama fermentasi kedelai berpengaruh terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat, namun tidak berpengaruh terhadap terhadap kadar abu dan

Endang Kurniati, M.Pd Morfologi Dasar Bahasa Jawa 02 P Dra... Bahasa Sansekerta 02 P

Rata-rata tingkat harapan mahasiswa terhadap pelayanan dosen penasehat akademik bagi mahasiswa sebesar 3,7 naik dari periode sebelumnya yang sebesar 3,62wq sedangkan menurut

Maka studi ini akan pengembangan program kegiatan keagamaan untuk pembentukan perilaku terpuji bagi remaja yang terpapar dampak negatif internet dengan mengadopsi kosep

Berdasarkan uraian dari latar belakang dan tinjauan pustaka di atas diperoleh bahwa efektivitas pembelajaran matematika siswa kelas.. Hal ini disebabkan karena

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pembinaan Bidang Informasi dan Komunikasi serta Pemungutan Retribusi Pemberian

Hasil analisis yang telah dilakukan maka simpulan dari penelitian ini adalah 1) indikator-indikator kualitas pelayanan pemeliharaan data pendaftaran tanah yang

Seperti yang diungkapkan Samovar, Porter dan Mc Daniel (2010, h. 13) bahwa komunikasi antar budaya melibatkan interaksi antara orang-orang yang persepsi budaya dan