• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS INTERAKSI GENOTIPE u LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL I GEDE NYOMAN MINDRA JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS INTERAKSI GENOTIPE u LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL I GEDE NYOMAN MINDRA JAYA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS INTERAKSI GENOTIPE

u LINGKUNGAN

MENGGUNAKAN

MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

I GEDE NYOMAN MINDRA JAYA

SEKOLAH PASCASARJANA

INTISTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

ABSTRACT

I GEDE NYOMAN MINDRA JAYA. Genotype × Environment Interaction Analysis Using Structural Equation Modeling. Under direction of I MADE SUMERTAJAYA and FARIT MOCHAMAD AFENDI.

Multiple environental trials are widely used by plant breeders to evaluate the relative performance of genotipes for a target population of environemts followed by selection of superior genotipes. The presence of genotype × environment interaction (GEI) complicates the process of selecting superior genotypes. An understanding of environmental and genotypic causes of GEI is important at all stage plant breeding. The objectives of this study were to investigate interaction structure of complex trait and to proposes a model based on Structural Equation Modeling approach to evaluate GEI in Maize. Structural Equation Modeling allows us to account for underlying sequential process in plant development by incorporating intermediate variables associated with those processes in the model. With this method we can incorporating genotypic and environmental covariates in the model and explain how those covariates influence yield. SEM-AMMI useful when both environments and genotype are fixed and the purpose of the multi-environment trials is to assess the combined effect genotypic and multi-environmental covariates on yield and agronomic characteristics GEI. To explain this method, we use maize data from PT. Kreasidharma cooporation with Bioseed Inc. We have found there are three genotypes have category stable. Those are BC 41399, BIO 9899 and BC 42683. The final SEM explain 72.1% of variation in endogenous latent variables associated with yield. We have use weighted least square (WLS) estimator to estimate parameter model of SEM. The model showed closed fit between observed and predicted covariance (χ2(12)=18.201, P=0.110). This result means the model can explain relationship between agronomic characteristics and genotypic ×environmental with yield. SEM-AMMI showed that stem of an ear of Maize weight had the largest positive direct and total effects on yield of Maize.

Keywords: AMMI Model, Structural Equation Modeling, Weighted Least Square, Biplot-AMMI

(3)

RINGKASAN

I GEDE NYOMAN MINDRA JAYA. Analisis Interaksi Genotipe ×Lingkungan Menggunakan Model Persamaan Struktural. Dibawah bimbingan I MADE SUMERTAJAYA sebagai ketua dan FARIT MOCHAMAD AFENDI sebagai aggota.

Percobaan multilokasi telah banyak digunakan oleh para pemulia tanaman untuk mengkaji kemampuan realatif genotipe-genotipe pada berbagai lingkungan tanam dengan tujuan menemukan genotipe-genotipe unggulan. Nyatanya pengaruh interaksi genotipe × lingkungan (IGL) pada percobaan multilokasi menyulitkan dalam proses seleksi genotipe unggulan. Memahami faktor lingkungan dan genotipik yang berpengaruh terhadap nyatanya GEI akan sangat membantu pada setiap tahapan pemuliaan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji struktur interaksi dari karakteristik agronomi dan mengusulkan penggunaan model persamaan struktural (MPS) sebagai sebuah pendekatan dalam menjelaskan interaksi genotipe × lingkungan. Penggunaan model persamaan strutkural memungkinkan memasukkan informasi rangkaian proses biologis yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta memasukkan informasi kombinasi kovariat genotipik dan lingkungan dalam menjelaskan IGL hasil. MPS-AMMI sangat berguna jika faktor genotipe dan lingkungan merupakan faktor tetap untuk mengkaji pengaruh kombinasi kovariat genotipik dan lingkungan terhadap IGL karakteristik agronomi dan IGL hasil.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pemuliaan Jagung Hibrida dari PT. Kreasidharma bekerjasama dengan Bioseed Inc yang telah dilakukan mulai tanggal 23 Juli 2006 sampai 10 April 2007 pada musim hujan dan kemarau. Percobaan melibatkan 9 genotipe Jagung Hibrida Harapan dan 3 genotipe Jagung Hibrida Komersial. Dalam penelitian ini diambil data pada 16 lokasi percobaan. Karakteristik agronomi yang diamati sesuai dengan kajian literatur adalah usia masak fisiologis (UMF), kadar air panen (KAP), berat tongkol panen (BTK), dan hasil (HSL)

Hasil kajian struktur interaksi terhadap karakteristik agronomi hasil, berat tongkol, kadar air panen, dan usia masak fisiologis menunjukkan klasifikasi genotipe stabil dan genotipe spesifik lingkungan yang diperoleh dari kombinasi ISA dan Biplot AMMI. Telihat bahwa genotipe stabil untuk hasil adalah BC 41399 (F), BIO 9900 (A), P-12 (K) dan BC 42683 (E). Sedangkan untuk berat tongkol panen adalah BC 41399 (F), BIO 9899 (I) dan BC 42683 (E). Untuk komponen kadar air panen BC 42521(D), BC 4288-2 (H), dan BC 41399 (F), Selanjutnya untuk usia masak fisiologis BC 41399 (F), BC 42683 (E) dan BIO 9899 (I). Jika diperhatikan genotipe BC 41399 (F), BIO 9899 (I) dan BC 42683 (E) adalah genotipe yang relatif stabil dilihat dari karakteristik agronomi berat tongkol, kadar air panen, usia masak dan hasil.

(4)

Metode pendugaan parameter model dalam MPS yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil terboboti dengan acuan bahwa data tidak menyebar normal ganda. Model dapat dinyatakan closed fit dengan data sesuai dengan uji kecocokan model dengan kai-kuardat (χ2(12)=18.201, P=0.110) menghasilkan nilai P lebih besar dari 0.05. Nilai Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) sebesar 0.03 lebih kecil dari 0.05, Goodness of Fit Index (GFI) sebesar 0.988, Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) sebesar 0.946, dan Normed Fit

Index (NFI) sebesar 0.980 lebih besar dari 0.90 mendukung juga bahwa model closed fit. Pemodelan IGL dengan pendekatan model persamaan struktural (MPS)

menjelaskan 88.6% keragaman IGL usia masak fisiologis, 81.6% keragaman IGL kadar air panen, 76.3% keragaman IGL berat tongkol panen dan 72.1% keragaman dari IGL hasil. Ini artinya bahwa model dapat menjelaskan dengan baik pengaruh IGL karakteristik-karakteristik agronomi dan kombinasi kovariat genotipik dengan lingkungan terhadap IGL hasil.

Hasil analisis MPS-AMMI menunjukkan bahwa indikator utama stabilitas dari hasil adalah berat tongkol panen, kemudian kadar air panen dan terakhir usia masak fisiologis dengan pengaruh total terhadap IGL hasil masing-masing adalah 0.921, -0.413, dan 0.214. Sehingga proses seleksi genotipe harus memperhatikan ketiga karakteristik agronomi tersebut sesuai urutan prioritasnya. Pengaruh negatif dari kadar air panen menunjukkan bahwa kadar air panen yang terlalu tinggi berakibat pada hasil kering yang lebih rendah dibandingkan dengan kadar air panen yang relatif rendah. Kombinasi kovariat usia masak fisiologis × musim berpengaruh negatif terhadap IGL hasil. Ini artinya bahwa genotipe-genotipe dengan usia masak fisiologis di atas rata-rata dan di tanam pada musim hujan akan memberikan hasil yang lebih rendah dibandingkan ditanam pada musim kemarau. Atau genotipe-genotipe dengan usia masak fisiologis di bawah rata-rata akan memberikan hasil yang kurang baik jika ditanam pada musim kemarau. Selanjutnya kombinasi kovariat usia masak fisiologis dengan tinggi lokasi memberikan pengaruh negatif terhadap hasil. Ini mengindikasikan bahwa genotipe-genotipe dengan usia masak fisiologis di atas rata-rata akan memberikan hasil yang tinggi jika ditaman pada lokasi yang relatif rendah. Kovariat berat tongkol panen dengan musim juga berpengaruh negatif pada hasil. Hasil ini mengindikasikan bahwa genotipe-genotipe dengan berat tongkol di atas rata-rata akan memberikan hasil yang relatif tinggi jika di tanam pada musim kemarau. Kesimpulan dari proses seleksi dengan kajian struktur interaksi karakteristik agronomi usia masak fisiologis, kadar air panen, berat tongkol melalui AMMI dan hasil MPS-AMMI mengidentifikasi genotipe BC 41399, BIO 9899 dan BC 42683 untuk dipertimbangkan sebagai genotipe unggulan dan dikembangkan menjadi varietas.



Kata Kunci : Model AMMI, Model Persamaan Struktural, Kuadrat Terkecil Terboboti, Biplot-AMMI

(5)

Hak cipta milik IPB, Tahun 2009

Hak cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penyusunan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(6)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Analisis Interaksi Genotipe × Lingkungan Menggunakan Model Persamaan Struktural adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau yang dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Januari 2009

I Gede Nyoman Mindra Jaya NRP. G151060061

(7)

ANALISIS INTERAKSI GENOTIPE

u LINGKUNGAN

MENGGUNAKAN

MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

I GEDE NYOMAN MINDRA JAYA

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

SEKOLAH PASCASARJANA

INTISTITUT PERTANIAN

BOGOR

2009

(8)

Judul Tesis : Analisis Interaksi Genotipe u Lingkungan Menggunakan Model Persamaan Struktural

Nama : I Gede Nyoman Mindra Jaya NRP : G151060061 Program Studi : Statistika

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. I Made Sumertajaya, M.S Ketua

Farit Mochamad Afendi, S.Si, M.Si Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Statistika

Dr. Ir. Aji Hamin Wigena, M.Sc

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S

(9)

PRAKATA

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Hyang Widi Wasa atas berkat rahmat-Nya sehingga Tesis ini dapat diselesaikan.

Dalam penyelesaian tulisan ini, penulis banyak mendapatkan masukan dari Dosen Pembiming, Staf Pengajar Jurusan Statistika dan teman-teman. Dengan segala keterbatasan dan segala kekurangan serta semua bantuan dari dari berbagai pihak akhrinya Tesis yang berjudul “ANALISIS INTERAKSI GENOTIPE u

LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL” dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kepada Bapak dan Ibu dan seluruh anggota keluarga yang telah memberikan banyak bantuan baik moril maupun spirituil.

2. Seluruh staf pengajar dan karyawan Sekolah Program Pascasarjana IPB yang telah memberikan layanan pengajaran dan administrasi dengan baik. 3. Kepada Dr. Ir. I Made Sumertajaya, M.Si dan Farit Mochamad Afendi,

M.Si selaku pembimbing yang telah sudi meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan.

4. Kepada Prof. Dr. Ir. H. A. Ansori Mattjik atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk ikut bergabung dalam Hibah Penelitian Tim Pascasarjana yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 266/13.11/PL/2008 Tanggal : 02 April 2008.

5. Terimkasih kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi karena telah membiaya penelitian ini melalui Hibah Penelitian Tim Pascasarjana yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 266/13.11/PL/2008 Tanggal : 02 April 2008

6. Istriku Andia Kameswari dan Anakku Anglila Prabayukti tercinta, terimakasih atas semua pengorbanan dan doanya yang tulus. Ayah persembahkan tesis ini untuk kalian.

7. Rekan-rekan angkatan 2006, Angkatan 2005 dan 2004 yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Tesis ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Bogor, Januari 2009 Penulis

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tabanan–Bali pada tanggal 03 Juni 1980 dari psangan bapak I Gede Ketut Kari dan ibu Ni Luh Ketut Parwati. Penulis adalah bungsu dari tiga bersaudara.

Tahun 2003 penulis lulus sebagai Sarjana Science Indonesia dari Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Bandung. Pada Tahun 2004 penulis diangkat sebagai staf pengajar pada Jurusan Statistika Universitas Padjadjaran. Tahun 2006 penulis diterima di Program Studi Statistika Sekolah Pascasarjana Insitut Pertanian Bogor (IPB) dengan biaya dari program beasiswa BPPS.

Penulis menikah pada Tahun 2006 dengan Andia Kameswari dan telah dikaruniai seorang putri yang bernama Ni Luh Putu Anglila Prabayukti

(11)
(12)

x

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ……… xi

DAFTAR GAMBAR ………... xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii

PENDAHULUAN ………... 1 Latar Belakang ………... Tujuan ………. 1 2 TINJAUAN PUSTAKA ……….. 3 Percobaan Multilokasi ……… Interaksi Genotipe ×Lingkungan ……….. Konsep Kestabilan ………... Analisis AMMI (Additive Main Effect Model Interaction) ………… Model Persamaan Struktural (MPS) ……….. Asumsi Normal Ganda ………... 3 4 4 5 11 19 BAHAN DAN METODE ……… 22

Bahan ………... Metode Analisis ………... 22 23 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………. 30

Analisis Daya Adaptasi Tanaman ……….………. Analisis Interaksi Genotipe ×Lingkungan Menggunakan Model Persamaan Struktural (MPS-AMMI) ………. 31 57 KESIMPULAN………. 73 Kesimpulan ………. Saran ………... 73 73 DAFTAR PUSTAKA ………... 73

(13)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Struktur Analisis Ragam Rancangan Acak Kelompok …... 4

2. Tabel Analisis Ragam AMMI ….……….……….. 9

3. Efek Langsung, Tak Langsung dan Total ………..………. 17

3. Deskripsi Lokasi Penelitian ………...………. 22

4. Jenis Genotipe ………. 23

5. Variabel yang Diamati ……… 23

6. Hasil Analisis AMMI untuk Karakteristik Agronomi Hasil………… 33

7. Indeks Stabilitas AMMI Untuk Karkateristik Agronomi Hasil…….. 35

8. Hasil Analisis AMMI untuk Karakteristik Agronomi Berat Tongkol Panen……… 39

9. Indeks Stabilitas AMMI Untuk Karakteristik Agronomi Berat Tongkol Panen………. 42

10. Hasil Analisis AMMI untuk Karakteristik Agronomi Kadar Air Panen ………... 46

11. Indeks Stabilitas AMMI Untuk Karakteristik Agronomi Kadar Air Panen ………... 49 12. Hasil Analisis Ragam AMMI untuk Karekteristik Agronomi Usia Masak Fisiologis………. 52

13. Indeks Stabilitas AMMI Untuk Karakteristik Agronomi Usia Masak Fisiologis……….. 55

14. Hasil Klasifikasi Genotipe Berdasarkan Keempat Karakteristik …… 56

15. Proporsi Keragaman Interaksi ……… 58

16. Koefisien Lintas ………... 61

17. Nilai Kecocokan Model ……….. 63

18. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Total dari Komponen IGL Hasil dan Kovariat Genotipik x lingkungan Terhadap IGL Hasil…... 64

19. Tabel 14 Koefisien Korelasi Antar Kovariat ……….. 65 20. Rangking Karakteristik Agronomi Usia Masak Fisiologis,Kadar Air

Panen, Berat Tongkol Panen dan Hasil …………..……… 72

(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Hipotesis Penelitian ……… 24 2. Rata-Rata Karakteristik Agronomi Hasil Panen Menurut Genotipe... 32 3. Rata-Rata Karakteristik Agronomi Hasil Masing-Masing Genotipe

Menurut Lingkungan Tanam 32 4. Biplot AMMI-1 Karakteristik Agronomi Hasil (Ton/Ha), (+)

Rata-Rata Umum……….. 34 5. Biplot AMMI-2 Untuk Karakteristik Agronomi Hasil (51.8%) ……. 35 6. Rata-Rata Karakteristik Agronomi Hasil Genotipe Stabil Pada 16

Lingkungan ………... 37 7. Rata-Rata Karakteristik Agronomi Berat Tongkol Panen Menurut

Genotipe ………... 38 8. Rata-Rata Karakteristik Agronomi Berat Tongkol Panen

Masing-Masing Genotipe Menurut Lingkungan Tanam……….. 39 9. Biplot AMMI-1 Karakteristik Agronomi Berat Tongkol Panen

(Kg/Plot), (+) Rata-Rata Umum ………. 41 10. Biplot AMMI-2 Untuk Karakteristik Agronomi Berat Tongkol

Panen (56.7%)……….. 42 11. Rata-Rata Karakteristik Berat Agronomi Tongkol Panen Genotipe

Stabil Pada 16 Lingkungan……….. 44 12. Rata-Rata Karakteristik Agronomi Kadar Air Panen (%) Menurut

Genotipe………... 45 13. Rata-Rata Kadar Air Panen (%) Masing-Masing Genotipe Menrut

Lingkungan Tanam ………. 45 14. Biplot AMMI-1 Karakteristik Agronomi Kadar Air Panen (Kg/Plot),

(+) Rata-Rata Umum……….. 48 15. Biplot AMMI-2 Untuk Karakteristik Agronomi Kadar Air Panen

(53.1%)……… 48 16. Rata-Rata Karakteristik Agronomi Kadar Air Panen Genotipe Stabil

Pada 16 Lingkungan……… 50 17. Rata-Rata Karakteristik Agronomi Usia Masak Fisiologis Menurut

Genotipe……….. 51 18. Rata-Rata Karakteristik Agronomi Usia Masak Fisiologis

Masing-Masing Genotipe Menurut Lingkungan Tanam……….. 51 19. Biplot AMMI-1 Karakteristik Agronomi Usia Masak Fisiologis, (+)

(15)

xiii

20. Biplot AMMI-2 Untuk Karakteristik Agronomi Usia Masak

Fisiologis (73.9%)……… 54 21. Rata-Rata Berat Usia Masak Fisiologis Genotipe Stabil Pada 16

Lingkungan………... 56 22. QQ-Plot Untuk Uji Normal Ganda……….. 60 23. Diagram Lintas MPS-AMMI….………... 62

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Data Penelitian ………..…... 77 2. Rataan Genotipe Menurut Karakteristik Agronomi Hasil ………….. 89

3 Rataan Genotipe Menurut Karakteristik Agronomi Berat Tongkol Panen………

90

4 Rataan Genotipe Menurut Karakteristik Agronomi Kadar Air Panen 91 5 Rataan Genotipe Menurut Karakteristik Agronomi Usia Masak

Fisiologis……….. 92

6 Visualisasi Uji Asumsi dalam ANOVA untuk Data Hasil …………. 93 7 Penurunan Formulasi Indeks Stabilitas AMMI (ISA) ……… 96 8 Penurunan Operasi Vec ……….. 99 9 Program SAS mendapatkan Variabel dalam MPS-AMMI ... 100 10 Skor Komponen Genotipe dan Lingkungan Hasil Penguraian

Billinier Interaksi Usia Masak Fisiologis ... 104

11 Skor Komponen Genotipe dan Lingkungan Hasil Penguraian Billinier Interaksi Kadar Air Panen ...

105

12 Skor Komponen Genotipe dan Lingkungan Hasil Penguraian Billinier Interaksi Berat Tongkol Panen ...

106

13 Skor Komponen Genotipe dan Lingkungan Hasil Penguraian Billinier Interaksi Hasil ...

107

Referensi

Dokumen terkait

…Langkah yang dilakukan untuk mewujudkan impian menjadi penulis dan menulis sebuah buku adalah menambah tsaqafah keilmuan dengan banyak membaca sehingga memiliki banyak

Statistik Tenaga Kerja Umur 15 Tahun ke atas bagi tahun 2011 Statistik graduan PPB 2008-2012 Statistik Pecahan Status Graduan PPB 2008-2012 Peringkat Umur Pencari Kerja yang

(2) Bagian Administrasi Pelatihan Perikanan Lapangan dipimpin oleh seorang Kepala, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua dan sehari-hari dibina

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) efisiensi biaya produksi penggunaan alat tangkap purseseine, 2) Nilai tambah dsan kelayakan usaha pengolaha ikan

Marilah kita baca salah satu ketentuan dalam Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik, yaitu Pasal 17 (ayat 1) --yang menandaskan pentingnya jaminan

Dengan adanya pasar modal di Indonesia, maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya dengan harapan memperoleh keuntungan lebih, sedangkan

Praproposal disusun untuk menjajagi kemampuan akademik dan daya cipta pelamar dalam mengajukan permasalahan penciptaan atau pengkajian seni yang akan diproyeksikan untuk

Dari penelitian yang telah dilakukan (Utomo, Hakim, & Rubawanto,.. 2010) mengenai pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan kualitas hidup