• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

STRATEGI KAMPANYE POLITIK TIM SUKES AGUS

HARIMURTI YUDHOYONO – SYLVIANA MURNI SEBAGAI

CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

PERIODE 2017-2022

Diajukan Oleh :

NAMA : MICHAEL SIMORANGKIR NIM : 2011-41-472

KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan penulis panjatkan kepada Tuhan Allah yang Maha Kuasa yang telah memberikan kasih sayang serta penyertaannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul : “Strategi

Kampanye Politik Tim Sukses Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni Sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2017-2022.”

Adapun penulisan ini ditunjukkan untuk memenihi salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi kampanye politik yang dilakukan oleh tim sukses dari pasangan Cagub dan Cawagub Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dalam pilkada DKI Jakarta 2017. Dari pembuatan rencana kegiatan kampanye hingga pengevaluasian kegiatan kampanye.

Namun dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pemahaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karna itu dengan keterbukaan hati dan lapang dada penulis meneriman berbagai tanggapan dan kritikan untuk perbaikan penulisan skripsi ini.

Jakarta, Februari 2017

(3)

UCAPAN TERIMA KASIH

Shalom, Assalamualaikum, Om Swastiastu

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi hambatan, namun berkat dorongan, doa, kekuatan, motivasi, serta candaan yang diberikan oleh berbagai pihak maka penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karna itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

1. Terimakasih yang tak berkesudahan kepada Tuhan Allah yang selalu mencukupiku disetiap langkah yang berpijak.

2. Terimaksih sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Prof. Dr. Rudi Harjanto, MM, M.Sn beserta jajaran karna telah membimbing saya sebagai mahasiswa selama saya berada di kampus ini.

3. Terimaksih sebesar – besarnya kepada Dekan Fakultas Ilmu Komunkasi Universitas Prof.Dr. Moestopo (Beragama) Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM, beserta jajaran dan Dosen – dosen yang sudah membimbing saya sebagai mahasiswa selama saya berada di kampus ini.

4. Terimakasih yang terspesial dan terdalam untuk kedua orangtuaku yang tidak pernah berhenti menyemangati, membimbing dan mendoakan agar selalu semangat dalam membuat skripsi ini.

5. Terimakasih kepada kakak dan adikku Hermon, Melky, Herichson karna telah membuat semangat yang lebih dalam membuat skripsi ini.

(4)

7. Terimakasih kepada dosen pemimbing Ibu Novita Damayanti dan Bapak Radja Erland yang sudah membimbing, memotivasi dan membukakan jalan pemikiran penulis dalam skripsi.

8. Terimakasih penulis panjatkan kepada pihak yang menjadi narasumber dan terlibat dalam penulisan skripsi ini, semoga selalu diberi kelancaran dalam segala perbuatan.

9. Terimakasih kepada keluarga besar WKM Basket Fikom karna telah membuat penulis dapat berbagi dan menyerap ilmu-ilmu pengetahuan selama berkuliah di Moestopo.

10. Terimakasih kepada Mobfam’s (Haryo Damar, Gary Haley, Sulton Muminah, Bobby Hermansyah, Hendra Soecipto, Vikry Hidayat, Anindito, Joses, Ricardo Julio) yang telah menemani dalam penulisan skripsi dan menghibur disetiap harinya.

11. Terimakasih kepada Tim Oasis yang sudah membantu membuka jalan dan menyemangati penyelesaian skripsi ini.

Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan doanya kepada penulisan skripsi ini semoga kita selalu teriringi doa dan lindungan dari Tuhan yang Maha Kuasa. Semoga kebagiaan selalu menyertai kita. Mudah-mudahan kita selalu dilimpahkan cinta dan kasih sayangnya. Dan mudah-mudahan kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Salam sejahtera.

Jakarta, Februari 2017

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi ABSTRAK ... xii ABSTRACT ... xiv BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Pembatasan Masalah ... 7 1.3. Perumusan Masalah ... 10 1.4. Tujuan Penelitian ... 11 1.5. Kegunaan Penelitian ... 12 1.5.1. Kegunaan Teoritis ... 12 1.5.2. Kegunaan Praktis ... 12

(6)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Kajian Pustaka ... 13

2.2. Tinjauan Literatur ... 18

2.2.1. Komunikasi Politik ... 18

2.2.2. Hakekat Strategi Public Relations Politik .... 22

2.2.3. Strategi Komunikasi Dalam Kampanye ... 25

2.2.4. Public Relations Politik ... 28

2.2.5. Strategi Public Relations Politik ... 30

2.3. Kerangka Berpikir ... 38

2.3.1. Enam Langkah Strategi Komunikasi Politik . 39 2.3.2. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 40

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sifat Penelitian ... 41

3.2. Paradigma Penelitian ... 46

3.3. Obyek dan Subyek Penelitian ... 49

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.5. Teknik Analisis Data ... 51

3.6. Teknik Keabsahan Data ... 51

3.7. Triangulasi ... 53

3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 54

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian dan Subyek Penelitian 53 4.1.1. Profil Singkat Cagub ... 55

(7)

4.1.3. Visi dan Misi ... 66

4.1.4. Slogan ... 66

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 68

4.2.1. Perencanaan Strategis Kampanye ... 68

4.2.2. Implementasi Perencanaan Strategis ... 71

4.3. Kampanye Politik Cagub dan Cawagub AHY – Sylvi ... 72

4.3.1. Kampanye Massa Tidak Langsung ... 73

4.3.2. Kampamye Massa Massa Langsung ... 74

4.3.3. Evaluasi Perencanaan Strategis ... 75

4.4. Kendala dalam Pelaksanaan Kegiatan Kampanye 76 4.5. Pengaruh Kampanye Terhadap Keputusan Memilih AHY – Sylvi ... 77

4.6. Matriks Hasil Wawancara ... 78

4.7. Pembahasan ... 94

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 96

5.2. Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Sekarang dengan

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1. Struktur Organisasi Tim Sukses Agus Harimurti

Yudhoyono – Sylviana Murni Dalam Pilkada DKI

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Transkrip Wawancara 2. Foto Kegiatan Kampanye

(11)

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

ABSTRAK

Nama : Michael Simorangkir

NIM : 2011-41-472

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Judul : Strategi Kampanye Politik Tim Sukses Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni Sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2017-2022.

Jumlah Isi : V bab / 98 halaman

Bliblografi :

Pembimbing I : Dr. Novita Damayanti, M.Si.

Pembimbing II : Radja Erland Hamzah, S.Kom, M.Ikom.

Latar belakang penelitian ini didasari oleh seiring diadakan kegiatan pilkada DKI Jakarta yang selalu diadakan setiap 5 tahun sekali. Dalam pilkada DKI Jakarta 2017 tidak lepas dari adanya tim sukses dari masing-masing tim partai. Tujuan dari adanya tim sukses ini ditujukan untuk

memenangkan calon atau kandidat (cagub dan cawagub) agar

memenangkan dan mendapatkan kursi dalam pilkada tersebut. Keberadaan tim sukses sangat membantu karna tim sukses berkerja sama dalam membuat perencanaan strategi dalam rangka menarik minat pemilih untuk memilih calon atau kandidat. Hal ini juga turut dilakukan oleh cagub dan cawagub Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni dalam memenangkan pilgub DKI Jakarta. Pada saat masa kampanye beliau-beliau merencanakan strategi kampanye politik bersama tim suksesnya yang merupakan tim sukses yang menangani pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur AHY-Sylvi pada saat pilgub 2017. Perencanaan strategi dilakukan bersama tim sukses hingga implementasi kampanye sampai evaluasi dari perencanaan strategi. Oleh karna itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh tim sukses cagub dan cawagub Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung oleh partai Demokrat, PKB, PAN dan PPP dalam pilgub 2017.

(12)

Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan

pendekatan penelitian kualitatif serta menggunakan paradigma

konstruktivisme. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan kepustakaan dari literatur yang ada. Kemudian data dikumpulkan melalui teknik Tringulasi data dan dianalisa secara kualitatif serta diinterpretasikan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel yang diamati.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim sukses Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni melakukan perencanaan dengan berpedoman kepada teori enam tahap perencanaan komunikasi dalam kampanye. Dimulai dari analisa khalayak dan kebutuhan, penetapan sasaran dan kebutuhan yang akan berpengaruh dalam pelaksanaan kampanye. Berikutnya rancangan strategi, penetapan tujuan dan pengelolaan mencangkup komunikator,media,pesan dan penerima yang turut digunakan dalam kampanye politik hingga strategi komunikasi yang nanti dilakukan oleh cagub dan cawagub.

Tahap berikutnya lalu pelaksanaan kampanye yang dikenal dengan implementasi perencanaan, pada tahap ini tim sukses mulai melaksanakan kegiatan kampanye politik sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Setelah kegiatan kampanye politik dilakukan, tim sukses Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni melakukan pengevaluasian terhadap kegiatan kampanye yang dijalankan dalam satu minggu.

(13)

UNIVERSITY OF PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FACULTY OF COMMUNICATION

CONCENTRATION OF PUBLIC RELATIONS

ABSTRACT

Name : Michael Simorangkir

NIM : 2011-41-472

Concentration : Public Relations

Tittle : Political Campaign Strategy of Agus Harimurti

Yudhoyono(AHY)-Sylviana Murni Team Succes of Candidate for Governor and Lietenant Governor Period 2017-2022

Chapter / Page : V Chapters / 98 pages

Bliblography :

Precepter I : Dr. Novita Damayanti, M.Si

Precepter II : Radja Erland Hamzah, S.Kom, M.Ikom

The background of this research is based as holding of governor and lietenant governor election activity witch is always held every once in 5 (five) years. In 2017 governor and lietenant governor election also not separated from the existene of team succes of each party. The purpose of the existence of this team succes is intended to win the candidate to get a seat in election. The exitence of the team sucess is very helpful because team succes work together in the making of planning strategy in order to attract voters to choose the candidate. This also done by candidate for governor and lietenant governor Agus Harimurti Yodhoyono and Sylviana Murni in winning DKI Jakarta governor election.During the campaign time, they is planning the political campaign strategy with team succes who hendle they in election governor and lietenant governor 2017. Planning strategy undertaken with team succes until campaign implementation and evaluation of planning strategy. Therefore, this research is intended to know how strategy undertaken by team succes candidate of governor election Agus Harimurti Yudhoyono and Sylviana Murni promoted by Demokrat Party, PKB, PAN, PPP in governor election 2017.

The research metods used was a descriptive with qualitative research approch and also using constructivist paradigm. Data collection technique

(14)

then the data that collected by triangulation of data technique and analyzed and interpreted to get an idea about the observed variabel.

The resault showed that team succes of Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni had done planning based on the six step communication planing for campaign. Starts from the analyses of audiences and needs, goal setting and management covers communication, media, message and the recipient who also used in political campagns to communication strategies which will done by governor candidate and lietenant governor.

Next stage is campaign implementation whitch known by implementation of planning strategic, in this stage

Tahap berikutnya lalu pelaksanaan kampanye yang dikenal dengan implementasi perencanaan, pada tahap ini tim sukses mulai melaksanakan kegiatan kampanye politik sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Setelah kegiatan kampanye politik dilakukan, tim sukses Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni melakukan pengevaluasian terhadap kegiatan kampanye yang dijalankan dalam satu minggu.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kehidupan politik di Indonesia berangsur-angsur berkembang. Diawali dengan sistem pemilihan presiden langsung, pemilihan anggota Lembaga Legislatif langsung, pemilihan Kepala Daerah langsung, serta Pemilihan Walikota / Bupati langsung. Perubahan sistematika pemilihan kepala daerah yang ditandai dengan disahkannya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan revisi dari Undang-undang No. 22 Tahun 1999, telah mengubah tata cara pemilihan kepala daerah yang sebelumnya dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menjadi dipilih secara langsung oleh masyarakat melalui pemilihan umum yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pilkada langsung diterapkan di Indonesia sejak Juni tahun 2005. Maka dimulailah babak baru dalam rentang sejarah dinamika lokalisme politik di Indonesia, persoalan yang dalam kurun waktu satu atau dua dekade lalu seolah hanya sebuah impian, saat ini telah menjadi kenyataan kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. ini menunjukkan keberhasilan dan kemajuan bagi sistem demokratisasi di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan penempatan posisi dan kepentingan rakyat berada diatas segala-galanya dari berbagai kekuatan politik elit yang selama ini dinilai terlampau mendominasi.

(16)

DKI Jakarta merupakan Daerah Khusus Ibu kota negara Republik Indonesia yang akan menyelenggarakan Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah pada tanggal 15 Februari 2017. Menurut data Badan pusat statistik (BPS) pada Februari 2014punduduk kota Jakarta hampir 10,1 juta orang, selain itu jakarta memiliki banyak permasalahan dari tahun ketahun diantaranya masalah yang belum terselesaikan ialah banjir yang dari tahun ke tahun menerpa ibu kota negara ini disebabkan daratan DKI Jakarta setiap tahunnya menurun akibat pembangunan-pembangunan yang tidak ditata dengan baik oleh pemerintah daerah selain itu DI Jakarta juga kerap kali mendapat banjir kiriman dari daerah sekitar-nya seperti Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, selain itu kemacetan yang makin hari makin meningkat yang disebabkan pengawasan terhadap penggunaan kendaraan yang sangat minim, sehingga tidak teraturnya kendaraan yang berakibat kemacetan yang tak bisa di selesaikan.

Keamanan pun menjadi perhatian yang tidak bisa ditinggalkan, banyaknya penduduk DKI Jakarta berdampak banyak pula kejahatan kriminalitas di ibu kota yang juga minim perhatian dari pemerintah daerah. Tata kelola pemerintahan DKI Jakarta yang kurang efektif mengakibatkan banyaknya permasalahan DKI Jakarta yang sulit diselesaikan.Tiga hal tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh gubernur DKI Jakarta mendatang.

Oleh karna itu setiap calon gubernur dan wakil gubernur memiliki tim sukses dalam rangka memenangkan calon yang diusung, setiap tim sukses

(17)

memiliki strategi-strategi tertentu untuk memenangkan calon yang diusungnya.Strategi yang dilakukan oleh tim sukses tidak terlepas dari apa yang di butuhkan oleh warga jakarta baik dari solusi permasalahan yang ada hingga peningkatan yang akan dilakukan oleh calon terpilih.Dibutuhkan sebuah cara atau metode yang disebut strategi kampanye, sedangkan Kampanye merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk dari aktifitas kehumasan,

Dalam kegitan politik, kampanye politik termasuk dalam jenis kampanye Candidate Oriented Campaigns yang dimana didalamnya kampanye ini berorientasi untuk seseorang dalam menguasai sebuah kekuasaan tertentu. Kampanye politik biasanya dilakukan sebelumnya terjadinya pemilihan umum (pemilu). Kampanye politik adalah proses komunikasi politik dengan masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan kesamaan pemahaman dan presepsi (Firmanzah,2008: 274).

Kampanye tidak dapat dilakukan dengan semudah membalikkan telapak tangan dan tidak dapat dilakukan dengan suatu proses malainkan melalui tahapan-tahapan yang panjang. Kampanye politik didukung pula dengan tim sukses yang merupakan konseptor serta motor atau penggerak dari sebuah strategi yang telah dirancang, timsukses sebagai pelaksana lapangan dari suatu konsep kampanye, bentuk pengaplikasian dari strategi kampanye.

Begitu pentingnya peranan Humas dalam menyosialisasikan program-program di dalam suatu lembaga pada publik. Dengan demikian sangat

(18)

diharapkan publik dapat memperoleh pengertian terhadap suatu lembaga, sehingga akan mendapat umpan balik yang sesuai dengan tujuan suatu lembaga yang akhirnya akan terbentuk citra yang positif di masyarakat.yang dapat membawa keberhasilan yang cukup signifikan jika didukung oleh strategi kampanye yang tepat sasaran, merancang sebuah strategi kampanye tidak hanya dilakukan oleh sebuah lembaga yang bersifat mencari keuntungan tetapi juga dapat dilakukan oleh partai politik dalam rangka mendapatkan simpati public. “kampanye politik adalah proses komunikasi

politik dengan masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan kesamaan pemahaman dan persepsi”(Firmanzah,2008: 274).

Sebuah proses pasti menghasilkan efek. Begitu pula proses komunikasi massa, tentu menghasilkan efek, baik itu efek media yang terencana maupun efek media yang tidak terencana. Efek media massa yang dapat direncanakan bisa terjadi dalam waktu yang pendek atau waktu yang cepat,tetapi juga bisa terjadi dalam waktu yang lama. Efek media massa yang dapat direncanakan dan terjadi dalam waktu yang cepat yaitu seperti propaganda, respons individu, kampanye media, news learning, pembingkaian berita, dan agenda-setting.

Pembingkaian berita (framing),dengan maksud-maksud tertentu oleh sebuah media massa, dapat dilakukan dalam waktu pendek dan efeknya dapat membentuk opini-opini yang bisa diperkirakan oleh orang media, termasuk pula agenda-setting berakibat terhadap terpolanya agenda masyarakat sesuai dengan pilihan agenda media.Sedangkan efek media

(19)

yang tidak terencana dapat berlangsung dalam dua tipologi, yaitu terjadi dalam waktu yang cepat dan terjadi dalam waktu yang lama. Yang terjadi dalam waktu cepat merupakan tindakan reaksional terhadap pemberitaan yang tiba-tiba mengagetkan masyarakat.

Pemberitaan macam ini tanpa disadari media akan menimbulkan reaksi individu yang merasa dirugikan, akan reaksi kelompok yang merasa dicemarkan, bahkan bisa memicu tindakan-tindakan kekerasan. Jadi dalam waktu yang sama efek-efek media massa ini sulit dikendalikan oleh media itu sendiri, atau bahkan tak terkendali sama sekali.Untuk itu perlu adanya kontrol dan strategi yang tepat dalam proses komunikasi massa khususnya media televisi yang memang masih digemari masyarakat luas. Dalam rangka mensukseskan kampanye politik.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 diusung oleh koalisi 4 partai, yaitu Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanah Nasional (PAN), serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).Keempat partai tersebut tidak tergolong partai besar di DKI Jakarta pada Pemilihan Umum 2017, empat partai tersebut bersepakat mengusung pasanganAHY dan Sylviana murni, yang dianggap mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan di DKI Jakarta seperti macet, banjir serta keamanan yang belum dapat terselesaikan dengan baik.

Suatu hal yang menjadi menarik perhatian bagi penulis untuk meneliti suatu bentukstrategi kampanye politik tim sukses Agus Harimurti Yudhoyono

(20)

(AHY) dan Sylvia Murni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 yang merupakan salah satu kegiatan dari bentuk aktifitas kehumasan. Agus Harimurti Yudhoyono adalah anak pertama dari mantan Presiden keenam Republik Indonesia yaitu Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ibu Kristiani Herawati, AHY berlatar belakangkan dari keluarga militer dan ia pun seseorang yang memiliki banyak prestasi di akademi militer, namun pada saat ini ia mengundurkan diri dari keprajuritan TNI AD yang dicintainya dan terpanggil secara nurani untuk pengabdian tulus pada warga Jakarta dengan mencalonkan diri pada Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan Sylviana Murni adalah seorang birokrat yang lama berkarir di lingkungan pemerintahan DKI Jakarta.

Dengan berlatar belakangkan militer dan birokrat pemerintahan DKI Jakarta adalah sesuatu hal yang baru ditatanan persaingan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang dimana AHY dan Sylviana Murni adalah orang-orang yang dianggap masih segar, dalam arti kata pasangan calon ini adalah orang baru dibursa politik indonesia, banyak orang yang tidak menyangka dan tidak memprediksi akan kehadiran sosok Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana murni dipemilihan kepala daerah DKI Jakarta dan akhirnya dapat ditarik sedikit presepsi bahwa pasangan ini masih belum terstimuli dengan kegiatan polik kotor para pejabat yang sering terjadi di era belakangan ini, hal ini membuat penulis tertarik untuk mengetahui strategi kampanye apa yang digunakan tim sukses AHY-Sylviana Murni dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta periode

(21)

2022yang notabenenya pasangan calon ini adalah orang baru di dunia politik indonesia. sesuai pejelasan diatas maka penulis memilih judul “Strategi

Kampanye Politik Tim Sukses Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) - Sylviana Murni Sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2017-2022”.

1.2. Pembatasan Masalah 1.2.1. Pembatasan Materi

Dalam penelitian ini materi yang akan dibahas oleh penulis adalah yang berada dalam cangkupan bidang humas, sesuai dengan disiplin ilmu dari penulis (Humas), maka ruang lingkup dan garis besar materi yang akan dibahas dalam penelitian adalah strategi kampanye yang merupakan salah satu bentuk dari aktifitas kehumasan yaitu

mengenai “STRATEGI KAMPANYE POLITIK TIM SUKSES AGUS

HARIMURTI YUDHOYONO (AHY) – SYLVIANA MURNI SEBAGAI

CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA PERIODE 2017-2022”

Dalam penelitian ini penulis hanya akan meneliti mengenai strategi kampanye politik yang dilakukan oleh tim sukses Agus Harimurti Yudhoyono–Sylviana Murni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan kegiatan kampanye politik cagub dan cawagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni

(22)

sebagai khalayak yang diteliti, hal itu dilakukan karna penulis ingin mengetahui bagaimana strategi kampanye politik yang dilakukan tim sukses Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni

1.2.2. Pembatasan Istilah

Penulis mencoba untuk memberikan batasan pembahasan dengan menjelaskan definisi yang ada pada judul skripsi ini,agar skripsi ini tidak mengalami kesimpang-siuran serta menghindari pembahasan yang terlalu luas dan tidak terarah. Adapun batasan tersebut yang penulis sampaikan pada judul skripsi ini adalah :

a. Strategi

Strategi menurut (Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2004/:90)Strategi manajemen sering pula disebut rencana strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu ke depan.”

b. Public Relations atau Hubungan Masyarakat

“Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian.( Onong Uchdjana Effendy, 1989:134)

(23)

c. Kampanye Politik

Kampanye politik adalah sebuah upaya yang terorganisir bertujuan untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih dan kampanye politik selalu merujuk pada pemilihan umum. Dalam pasal 77, UU no. 8 tahun 2012 dinyatakan kampanye politik merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat dan dilaksanakan secara bertanggungjawab. Makna bertanggungjawab berarti kampanye dilaksanakan sesuai dengan undang-undang atau ketentuan yang berlaku. Atau bisa juga bermakna setiap janji dalam kampanye benar-benar harus dapat dipertanggungjawabkan nantinya setelah memperoleh jabatan atau kekuasaan.

Menurut Firmanzah dalam buku Pesaingan, Legitimasi

Kekuasaan, dan Marketing Politik: Pembelajaran Politik 2009

(2010), kepentingan kampanye politik para kontestan baik parpol ataupun perorangan masih sebatas “yang penting terpilih, soal bagaimana caranya itu belakangan”. Kampanye politik yang dipahami demikian pada akhirnya tidak diikuti dengan konsistensi para politisi untuk menjaga kontinuitas.

Pesan dari kampanye adalah penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon ingin berbagi dengan pemilih. Pesan seiring terdiri dari beberapa poin berbicara tentang isu-isu kebijakan. Poin-poin ini akan dirangkum dari ide utama dari kampanye dan

(24)

sering diulang untuk menciptakan kesan abadi kepada pemilih. Dalam banyak pemilihan, para kandidat partai politik akan selalu mencoba untuk membuat para kandidat atau calon lain menjadi “tanpa pesan” berkaitan dengan kebijakannya atau berusaha untuk pengalihan pada pembicaraan yang tidak berkaitan dengan poin kebijakan program.

Sebagian besar strategis kampanye menjatuhkan kandidat atau calon lain yang lebih memilih untuk menyimpan pesan secara luas dalam rangka untuk menarik pemilih yang paling potensial. Sebuah pesan yang terlalu sempit akan dapat mengasingkan para kandidat atau calon dengan para pemilihnya atau dengan memperlambat dengan penjelasan rinci programnya.

Kampanye biasa juga dilakukan guna memengaruhi, penghambatan, pembelokan pecapaian. Dalam sistem politik demokrasi, kampanye politis berdaya mengacu pada kampanye elektoral pencapaian dukungan, di mana wakil terpilih atau referenda diputuskan. Kampanye politis tindakan politik berupaya meliputi usaha terorganisir untuk mengubah kebijakan di dalam suatu institusi. Kampanye umumnya dilakukan dengan slogan, pembicaraan, barang cetakan, penyiaran barang rekaman berbentuk gambar atau suara, simbol-simbol(Truman Papers: Spencer R. Quick Files)

(25)

1.3. Perumusan Masalah

Menurut Narboko dan Ahmadi (2002:162): “Perumusan masalah adalah untuk membatasi masalah penelitian yang ditetapkan. perumusan masalah ini pada umumnya ditulis atau dinyatakan dalam kalimat pertanyaan untuk menambah ketajaman perumusan.

Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya suatu perumusan masalah agar penulis dapat tepat sasaran dalam memperoleh hasil yang maksimal.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba untuk merumuskan suatu permasalahan yaitu;

Bagaimana Strategi Kampanye Politik Tim Sukses Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) – Sylvia Murni Sebagai Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 Dalam Rangka Pemilihan Umum Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017?.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ialah peryataan mengenai apa yang hendak kita capai (Usman 2009:30). Pada umumnya tujuab penelitian ialah berisi pernyataan yang berhubungan dengan pencarian solusi yang sedang dihadapi.

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa strategi kampanye politik tim sukses dalam memenangkan Agus Harimurti

(26)

Jakarta periode 2017-2022. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

Strategi kampanye tim sukses dalam memenangkan Agus Harimurti Yodhoyono dan Sylvia Murni sebagai Gubernur dan Wakil gunernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

1.5. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dapat dibagi atas dua bagian yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. “Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan konsep-konsep, atau teori-teori komunikasi pada umumnya. Manfaat praktis hendaknya disebutkan secara tersurat berguna bagi siapa.” (Usman & Akbar, 2001:31) Melalui penelitian ini diharapkan dapat membawa berbagai kegunaan bagi berbagai kalangan :

1.5.1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pengembanganteori komunikasi khususnya pada bidang Public Relations dalam hal ini merancang serta menjalankan Strategi Kampanye politik, dengan menggunakan Teori Kampanye.Sehingga dapat membantu penelitian-penelitian dengan tinjauan yang sama di masa depan. Terutama yang berhubungan dengan strategi kampanye politik atau berbagai jenis kampanye humas lainnya.

(27)

1.5.2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi bagitim sukses Agus Harimurti Yodhoyono dan Sylvia

Murnidalam menjalankan strategi kampanyenya, dan untuk

mengetahui strategi kampanye politik tim sukses dalam bentuk realisasi dari konsep humas / Public Relations dalam memenangkan pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta.

(28)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Kajian Pustaka

Pada bab ini penulis melakukan penetitian terhadap penelitian-penelitian lain sebelumnya peneliti pertama yaitu oleh Ovi Oktaviyanti dengan judul penelitian Strategi Kampanye Politik Tim Sukses H. Tubagus Luay Dari Caleg DPRD Provinsi Banten PAN Dalam Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014. Dengan rumusan penelitiannya adalah bagaimana strategi tim sukses kampanye politik H.Tubagus Luay Caleg provinsi Banten dari PAN dalam pemilu legislatif tahun 2014?.

Penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dalam hal ini peneliti menjabarkan, menjelaskan, sebuah peristiwa atau situasi, pada penelitian deskriptif ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Milles and Huberman, mengemukakan bahwa aktifitas dalam dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Latar belakang penelitian ini didasari oleh keberadaan tim sukses ini sangat membantu karna tim sukses berkerja sama untuk berkerja sama untuk membuat strategi dalam rangka menarik minat pemilih terhadap kandidat calon yang berasal dari partai. Sehingga peneliti tertarik untuk

(29)

mengetahui lebih lanjut tentang strategi yang dimiliki oleh tim sukses H.Tubagus Luay untuk memenangkan pemilu dan perolehan kursi pada Pemilihan Calon Anggota Legislatif (PILEG).

Dari hasil analisa data yang telah dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahhwa strategi komunikasi yang dimiliki tim sukses H. Tubagus Luay tertuang dalam program kegiatan divisi yang sudah disepakati oleh masing-masing pihak dalam tim pemenangan tersebut. Dimana dalam program kegiatan divisi tersebut terdapat beberapa tahap yaitu persiapan, pembentukan tim sukses dan monitoring, kampanye, pembangunan opini sampai dengan persiapan pemilihan sebagai simulasi. Dari penganalisaan, dapat diasumsikan bahwa tujuan dari adanya strategi komunikasi yang dimiliki tim sukses H. Tubagus Luay yaitu perubahan sikap, pendapat dan prilaku pada target audiens. Dimana dari pihak tim sukses H. Tubagus Luay mengharapkan respon berupa tindakan untuk memilih H. Tubagus Luay dalam pelilihan umum legislatif tahun 2014.

Berikutnya penelitian yang dilakukan oleh Floren Elizabeth yang berasal dari Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) nim 2010-41-554 dengan judul Strategi Kampanye Caleg DPR RI Ibu Sri Woerjaningsih dalam memenangkan Pemilu Legislatif 2014. dengan rumusan penelitiannya adalah pada aspek perencanaan strategi politik, kegiatan kampanye politik yang dilakukan.

Penelitian tersebut menggunakan proses perencanaan strategi humas menurut Scott M. Cutlip dalam penelitian untuk membangun citra politik yang

(30)

positif serta menggunakan The 7C’s of Communication pada strategi komunikasinya.

Penelitian tersebut menggunakan paradigma konstruktivisme. Karena konstruktivisme mengembangkan sejumlah indikator sebagai pijakan dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu yang mana kegiatan ilmu harus bersifat alamiah (apa adanya) dalam pengamatan dan menghindarkan diri dari kegiatan yang diatur kaku dan berorientasi laboratorium. Penelitian yang dilakukan lebih bersifat partisipatif, daripada bersifat mengontrol sumber informasi.

Hasil dari penelitian ini menjunjukkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh tim sukses caleg DPR RI Ibu Sri Woerjaningsih terkait membangun citra mempunyai strategi dan target untuk dapat memenangkan pilkada 2014. Tim kampanye melakukannya dengan cara menyampaikan informasi dengan jelas kepada publik melalui siaran pers, wawancara pers, penyebaran brosur, penyertaan media dan publikasi umum. Peranan tim kampanye menjadi peran ganda yaitu keluar berupa memberi informasi atau pesan-pesan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan kepada masyarakat sebagai khalayak sasaran sedangkan keadaan wajib menyerap reaksi, aspirasi, atau opini khalayak.

Sedangkan penelitian ini yang sedang peneliti lakukan mengenai “Strategi Kampanye Politik Tim Sukses Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni Sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2017-2022”.

(31)

Persamaan penelitian ini dengan sebelumnya yang sejenis yaitu membahas mengenai bagaimana sebuah strategi berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan kampanye. Selain itu, kegiatan kampanye sangat berhubungan dengan kelangsungan citra organisasi atau perusahaan. Dari kedua penlitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kampanye merupakan bagian dari aktivitas atau kegiatan dari seorang public relation dan kampanye dapat dilakukan di berbagai bidang baik politik maupun sosial.

Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Sekarang dengan Sebelumnya

No. Penelitian A Penelitian B Penelitian Sekarang 1. Judul Strategi Kampanye Politik Tim Sukses H. Tubagus Luay dari Caleg DPRD Provinsi Banten PAN dalam Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 Strategi Kampanye Caleg DPR RI Ibu Sri Woerjaningsih dalam Memenangkan Pemilu Legislatif 2014 Strategi Kampanye Politik Tim Sukses Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni Sebagai Calon dan Wakil Gubernur Periode 2017-2022 2. Permasalahan Bagaimana strategi tim sukses kampanye politik H.Tubagus Luay Caleg provinsi banten dari PAN dalam pemilu legislatif tahun 2014 Bagaimana strategi kampanye Caleg DPR RI Ibu Sri Woerjaningsih dalam memenangkan pemilu Legislatif 2014 Bagaimana Strategi Kampanye Politik Tim Sukses Agus Harimurti

Yudhoyono (AHY) – Sylvia Murni Sebagai Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Periode

(32)

2017-2022 Dalam Rangka Pemilihan Umum Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017 3. Tujuan Untuk mengetahui strategi tim sukses kampanye politik H.Tubagus Luay Caleg provinsi Banten dari PAN dalam pemilu legislativ 2014 Untuk mengetahui strategi kampanye Caleg DPR RI Ibu Sri Woerjaningsih dalam memenangkan Pemilu Legislatif 2014 Untuk mengetahui seperti apa strategi kampanye politik tim sukses dalam memenangkan Agus Harimurti

Yudhoyono dan Sylvia Murni sebagai gubernur dan wakil gunernur DKI Jakarta periode 2017-2022

4. Teori Nine Step Of Strategic public Relations menurut Scott M. Cutlip 4 Proses Perencanaan menurut Scott M. Cutlip dan The 7C’s Communication 4 Proses Perencanaan menurut Scott M. Cutlip dan Enam tahap perencanaan komunikasi untuk kampanye (Hafied Cangara)

5. Metodologi Kualitatif bersifat Deskriptif

Kualitatif bersifat Deskriptif

Kualitatif bersifat Deskriptif

(33)

2.2. Tinjauan Literatur 2.2.1. Komunikasi Politik

Menurut Firmanszah dalam buku Marketing Politik mengatakan bahwa “membangun suatu sitra politik tidak dapat dilakukan tanpa adanya komunikasi politik” (Firmanzah, 2007:225). Dalam buku komunikasi politik suatu pengantar, Rochajat Harun dan Sumarno mengartikan “komunikasi politik sebagai proses dan kegiatan-kegiatan membentuk sikap dan perilaku politik yang berarti” (Harun,2006:5). Pengertian tersebut menunjukkan kepada sikap dan perilaku individu-individu yang berada dalam lingkup sistem politik yang mencerminkan suatu bangunan kehidupan negara dengan segala kompleksitasnya untuk mencapai negara yang ideal sehingga akan tampak jelas perpaduan seluruh unsur yang ada dalam lingkup negara adalah produk komunikasi politik.

Sementara M. Alwi Dahlan (Arrianie, 2010:16) mendefinisikan “komunikasi politik merupakan bidang atau disiplin yang menelaah perilaku atau kegiatan komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat pulitik, atau pengaruh terhadap perilaku politik.” Harsono Suwardi kemudian membagi pengertian komunikasi politik diartikan sebagai setiap bentuk kata-kata tertulis atau terucapkan, ataupun dalam bentuk isyarat dan dapat mempengaruhi kedudukan seseorang yang ada dalam puncak atau suatu struktur kekuasaan tertentu. Dengan mengikuti pendapat Dan Nimmo, Harsono Suwardi kemudian

(34)

menjelaskan komunikasi politik dalam arti sempit sebagai suatu komunikasi dapat dikategorikan mempunyai konsekuensi-konsekuensi atau akibat politik (faktual dan potensial) yang mengatur tingkah laku manusia di bawah kondisi pertentangan (konflik). Sedangkan dalam arti luas komunikasi politik (Arrianie, 2010:21) diartikan sebagai “setiap jenis penyampaian pesan, khususnya yang bermuatan informasi politik dari suatu sumber ke sejumlah penerima pesan”, misalnya pidato kader partai politik.

Gabriel Almond melihat komunikasi politik sebai bagian integral dari sistem politik, karena berhubungan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi input sistem politik. Menurut Gabriel Almond dalam buku Komunikasi Politik Suatu Pengantar (Sumarno, 2006:22), mengatakan bahwa “fungsi artikulasi kepentingan dan sosialisasi politik berhubungan erat dengan arus komunikasi, yaitu:

1. Mengalir dari atas kebawah: dari penguasa politik ke masyarakat yang kemudian melahirkan efek komunikasi politik berupa partisipasi politik yang berhubungan dengan erat dengan arus komunikasi.

2. Mengalir dari bawah ke atas: dari masyarakat ke penguasa politik sehingga komunikasi politik tampak berlangsung secara timbal balik (two ways traffic communication).”

Komunikasi politik dari masyarakat ke penguasa politik terjadi ketika anggota-anggota masyarakat menyampaikan pesan-pesan atau

(35)

informasi politik berupa tuntutan (demanding) dan dukungan

(supporting) kepada penguasa politik yang indikatornya adalah

agregasi kepentingan. Sedangkan komunikasi dari penguasa politik ke masyarakat terjadi bila penguasa politik menyampaikan pean-pesan atau informasi politik berupa kebijakan (policy) atau keputusan (decision) kepada anggota masyarakat yang indikatornya adalah partisipasi politik (Sumarno, 2006:28-32). Pemikiran yang mendasari fungsi agregasi adalah arus komunikasi yang bersumber dari masyarakat, sehingga sasarannya adalah penguasa politik. Sedangkan pemikiran politik yang mendasari fungsi partisipasi politik adalah arus komunikasi yang bersumber dari pemerintah. Salah satu indikator berlangsungnya komunikasi pololitik dari atas ke bawah adalah umpan balik (feedback) yang dapat berupa penerimaan (dukungan) atau penolakan (tuntutan).

Komunikasi politik dinilai berhasil bila pesan-pesan politik yang disampaikan komunikator politik melalui media yang dipilihnya mendapat respon positif dari khalayak berupa kesediaannya untuk memberikan dukungan politik berupa pemberian hak suara. Sementara itu keberhasilan itu sangat ditentukan oleh efektivitas komunikasi politik yang dapat dilihat dari sejauh mana masyarakat dapat mengetahui, mengerti, memahami, mendukung, dan menolak informasi politik pemerintahan: kebijakan dan keputusan. Karena itu keberhasilan suatu komunikasi politik terkait dengan kemampuan

(36)

partai politik mengintergrasikan tiga unsur dalam proses komunikasi politik, yaitu: komunikator politik, informasi politik, dan respon politik.

Sebagaimana unsur-unsur komunikasi pada umumnya,

komunikasi politik pun terdiri dari beberapa unsur yaitu :

1. Komunikator Politik, merupakan bagian integral dalam berlangsungnya proses komunikasi. Komunikator politik adalah mereka-mereka yang dapat memberi informasi tentang hal-hal yang mengandung makna politik. Menurut John Honnold, persyaratan yang harus dimiliki oleh komunikator politik agar proses komunikasi mencapai sasaran yang diharapkan antara lain memilik wawasan/nuansa yang luas tentang berbagai aspek dan masalah-masalah kenegaraan, memiliki komitmen moral terhadap sistem nilai yang sedang berlangsung, berorientasi kepada kepentingan negara, memiliki kedewasaan emosi (emotional

intelligence), serta jauh dari sikap hipokrit (cognitive dissonance)

2. Komunikan, dapat bersifat perorangan (individual, kelompok (group), dapat pula berupa instituisi, organisasi masyarakat, partai politik, maupun negara atau pemerintahan negara lain.

3. Pesan Politik, merupakan pernyataan yang disampaikan baik secara tertulis maupun tidak tertulis, baik secara verbal maupun non verbal, tersembunyi maupun terang-terangan, baik yang disadari maupun tidak disadari yang isinya mengandung makna politik. Misalnya pidato politik, undang-undang partai politik, atau undang-undang pemilu.

(37)

4. Media Politik, merupakan alat atau sarana yangdigunakan oleh komunikator politik untuk menyampaikan pesan-pesan politiknya. Media komunikasi yang dapat digunakan untuk komunikasi politik antara lain media komunkasi massa, media interpersonal dan media organisasi.

5. Efek Politik, komunikasi politik yang dilakukan bertujuan untuk menarik perhatian khalayak, membengkitkan minat khalayak, serta membuat khalayak memutuskan untuk memilih atau tidak memilih.

2.2.2. Hakekat Strategi Public Relations Politik 1. Definisi Manajemen Strategi

Menurut pendapat Stephen Robbins (Morissan, 2008:152) mendefinisikan strategi sebagai: tujuan jangka panjang peusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Berpikir strategis meliputi tindakan meperkirakan atau membangun tujuan masa depan yang diinginkan, menentukan kekuatan-kekuatan yang akan membantu atau yang akan menghalangi tercapainya tujuan, serta merumuskan rencana untuk mencapai keadaan yang diinginkan.

Manajemen strategis tidak dapat diterapkan pada

(38)

Perlaksanaan manajemen strategis membutuhkan keterbukaan agar dapat dilaksanakan dengan baik. Sedangkan Kinkead Winokur dalam buku Morissan (2008: 152), mendefinisikan manajemen strategis sebagai : suatu proses yang memungkinkan setiap organisasi perusahaan, asosiasi, lembaga nonprofit, dan pemerintah mengenal peluang dan ancaman jangka panjang mereka, memobilisasi seluruh aset untuk, menangkap peluang dan menghadapi tantangan, serta menerapkan satu strategi pelaksanaan yang berhasil.

Suatu perencanaan komunikasi meliputi strategi dan manajemen. Perencanaan strategi menyangkut tindakan apa yang

dilakukan, sedangkan perencanaan manajemen meliputi

bagaimana hal itu terjadi. Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja melainkan harus menunjukkan bagai mana taktik oprasionalnya. “Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi untuk mencapai suatu tujuan” (Effendy, 2003:301)

Dalam merumuskan strategi komunikasi perlu

diperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan akan mungkin dihadapi dimasa depan guna tercapainya tujuan yang efektif. Untuk mencapai tujuan yang telah

(39)

ditetapkan, pada pelaksanaan kegiatan komunikasinya tim kampanye dapat melakukan strategi komunikasi public relations menurut Scott M. Cutlip & Allen H Center (Prentice-Hall, Inc. 1982:123) menyatakan bahwa proses perencanaan program kerjanya melalui “proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok” yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan adalah sebagai berikut :

a. Penelitian dan mendengarkan (Research – Listening)

Dalam tahap ini , penelitian yang dilakukan dengan opini, sikap dan reaksi dari mereka yang berkepentingan dengan aksi dan kebijaksanaan-kebijaksanaan suatu organisasi. Setelah itu baru dilakukan pengevaluasian fakta-fakta, dan informasi yang masuk untuk menentukan keputusan berikutnya. Pada tahap ini akan ditetapkan suatu fakta dan informasi yang bekaitan langsung dengan kepentingan organisasi, yaitu What’s our problem (Apa yang menjadi problem/masalah kita).

b. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning – Decision) Dalam tahap ini sikap, opini, ide-ide, dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan serta penetapan program kerja organisasi yang sejalan dengan kepentinagn atau keinginan pihak yang berkepentingan mulai diberikan : Here’s

(40)

c. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication

Action)

Dalam tahap ini informasi yang berkenaan dengan langkah-langkah yang akan dilakukan dijelaskan sehingga mampu menimbulkan kesan-kesan yang secara efektif dapat mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting dan berpotensi untuk memberikan dukungan sepenuhnya : Here’s

what we did and why? ( Apa yang telah kita lakukan dan

mengapa begitu).

d. Mengevaluasi (Evaluation)

Pada tahapan ini, pihak public relations atau humas mengadakan penilaian pada hasil-hasil dari program-program kerja atau aktivitas humas yang telah dilaksanakan, termasuk mengevaluasi keefektivitasan dari teknik-teknik manajemen dan komunikasi yang telah dipergunakan : How did we do (Bagaimana yang telah kita lakukan). (Ruslan, 2014:148-149).

2.2.3. Strategi Komunikasi Dalam Kampanye

Dalam bukunya yang berjudul kiat dan strategi kampanye

public relations Rosady Ruslan (2005:36) menyatakan bahwa tujuan

komunikasi dilihat dari berbagai aspek dalam kampanye dan propaganda, baik untuk keperluan promosi maupun publikasi. Misalnya, tujuan komunikasi dalam dunia periklanan (advertising

(41)

yang dikampanyekan, juga menitik beratkan bujukan (persuasif) dan menananmkan awareness dalam benak dalam benak konsumen sebagai upaya memotivasi pembelian. Pemasaran (marketing) berupaya meluaskan pasaran suatu produk, sedangkan kampanye

Public Relations (public relations campaigns) dalam berkomunikasi

bertujuan untuk menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, kesadaran, minat dan dukungan dari berbagai pihak untuk memperoleh citra bagi lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

Jadi strategi itu pada hakikatnya adalah suatu perencanaan

(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan

tertentu dalam praktik oprasionalnya. Menurut Onong Uchjana Effendy (2009:8) dalam buku dimensi-dimensi komunikasi tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

a. Perubahan sosial/Mengubah Masyarakat ( To change the

society)

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan akhir supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pemilu, ikut serta dalam berprilaku sehat dan lain sebagainya.

b. Perubahan Sikap (To change the attitude)

Kegiatan memberikan berbagai informasi pada

masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya.

c. Perubahan Opini, Pendapat (To change the opinion) Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan.

d. Perubahan Perilaku (To change behavior)

Kegiatan memberikan berbagai informasi pada

masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya.

(42)

Menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dalam M.Dalas burnett dalam bukunya Techiques for Effective Communication (Rosady Ruslan 2005:37) tujuan strategi komunikasi tersebut adalah :

a. To secure understanding ialah Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi, artinya si komunikan mengerti pesan yang disampaikan oleh komunikator.

b. To establish acceptance ialah Bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik. Artinya si komunikator melakukan pembinaan agar komunikasi dapat terus dipahami oleh komunikan.

c. To motive action ialah Memotivasi kegiatan organisasi. Agar sebiah organisasi dapat terus mengembangkan strategi komunikasinya secara efektif.

d. The goals which the communicator sought to achieve ialah Bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut sehingga tujuan strategi komunikasi dapat terlaksana.

Peristiwa dalam proses kampanye ini melibatkan konseptor (conceiver skill), teknisi komunikasi (technical skill) dan komunikator segala kemampuan komunikasi (communication skill) untuk mempengaruhi komunikan dengan dukungan berbagai aspek teknis dan praktis oprasional dalam bentuk perencanaan yang taktis dan strategi untuk mencapai tujuan tertentu.

Kondisi yang mendukung sukses atau tidaknya penyampaian pesan (message) tersebut dalam berkampanye, menurut Wilbur Schramm didalam bukunya, The process dan Effects of Mass

Communication, yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam bukunya

(43)

a. Pesan yang sedemikian rupa dan selalu menarik perhatiann b. Pesan dirumuskan melalui lambang-lambang yang mudah

dipahami atau dimengerti oleh komunikan

c. Pesan menimbulkan kebutuhan pribadi dari komunikannya d. Pesan merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi, sesuai

dengan situasi dan keadaan kondisi dari komunikan.

Pesan tersebut berupa ide, pikiran, informasi, gagasan dan perasaan. Pikiran dan perasaan tersebut tidak mungkin dapat diketahui oleh komunikan jika tidak menggunakan suatu lambang yang sama-sama dimengerti. Menurut pendapat Wiliam Abig, definisi komunikasi dalam kampanye itu, “suatu pengoperan lambang-lambang yang bermakna antar individu.”.

2.2.4. Public Relations Politik

Dalam kegiatan public relations menunjukan ciri demokrasi, dengan faktor tekanan pada komunikasi timbal balik, dan memberikan penghargaan kepada khalayak atau masyarakat. Dalam hal ini, khalayak tidak dipandang sebagai objek semata, tetapi juga sebagai subjek. Maksudnya public relations disamping memberikan penerangan-penerangan kepada public, juga memperlihatkan dan meneliti sikap-sikap dan pendapat publik, yang selanjutnya disesuaikan dengan kebijakan dan tindakan lembaga organisasi. Menyangkut sikap dan pendapat public tersebut jadi, jelaslah bahwa

public relations politik bukan hanya mempengaruhi pendapat umum,

(44)

umum yang ada. Artinya, memelihara tindakan-tindakan terhadap pendapat tersebut.

Public relations politik yang dilakukan dalam tim sukses

seorang cagub dalam partai politik terdapat dua kegiatan internal

public seperti mengadakan analisis terhadap kebijakan yang sudah

berjalan maupun yang akan berjalan. Sedangkan yang bersifat

eksternal public adalah memberikan atau menyebarkan

pernyataan-pernyataan yang di realisasikan dalam bentuk kegiatan kepada publik. kegiatan tersebut berupa informasi yang jujur dan objektif dengan dasar mengutamakan kepentingan publik. Kedua pernyataan tersebut ditunjukkan untuk membangkitkan perhatian publik dan pesan yang disampaikan harus direncanakan secermat mungkin sehingga pada tahap selanjutnya publik akan menaruh simpatik dan kepercayaan kepada cagub partai politik tersebut.

Selanjutnya menurut, Betran R. Canfield (Lubis 2001:20) membedakan antara hubungan didalam dan hubungan diluar. Ia menyebutkan public relations termasuk public relations politik mengembangkan fungsi yaitu :

1. Mengabdi kepada kepentingan umum (it should server the

publics interest)

2. Memelihara komunikasi yang baik (maintain a good

communication)

3. Menitikberatkan pada moral dan tingkah laku yang baik (to

(45)

2.2.5. Strategi Public Relations Politik

Hakekat strategi dalam Public Relations Politik adalah keseluruhan keputusan kondisional pada saat ini tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan politik pada masa depan (Arifin, 2003:145). Justru itu, keberadaan pemimpin politik sangat dibutuhkan setiap aktivitas kegiatan komunikasi politik. Setelah itu, merawat ketokohan dan memantapkan kelembagaanpolitiknya, yang akan merupakan keputusan paling tepat bagi komunikator politik untuk mencapai tujuan politik kedepan.

1. Kampanye

Terdapat banyak definisi mengenai kampanye yang dikemukakan oleh para ilmuan komunikasi, namun berikut ini adalah beberapa definisi yang populer. Snyder dalam buku Venus

(2007:8), mendefinisikan bahwa kampanye komunikasi

merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan kepada khalayak tertentu pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Pfau dan Parrot dalam Venus (2007: 8) mendefinisikan kampanye sebagai kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menunjang dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu yang bertujuan untuk mempengaruhi khalayak sasaran tertentu. Roger dan storey

(46)

dalam Venus, mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu terhadap sebagaian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode waktu tertentu. (Venus, 2004:7)

Aktivitas komunikasi dalam berkampanye biasanya berkaitan dengan suatu kepentingan dan tujuannya apa, siapa khalayak sasarannya, dalamrangka kegiatan apa, untuk membujuk untuk memotivasi khalayak?. Menurut Charles U. Larson dalam bukunya berjudul Persuasion, Reception and

Responsibility dan telah dikutip oleh Rosady Ruslan (2008: 23)

yang telah membagi jenis-jenis kampanye kegiatan menjual produk, kandidat dan ide atau gagasan perubahan sosial, yaitu sebagai berikut :

a. Kampanye produk (Product oriented campaigns) merupakan kegiatan kampanye yang berorientasi komersial, seperti peluncuran produk baru. Kampanye ini biasanya sekaligus bermuatan kepentingan untuk membangun citra positif terhadap produk barang yang diperkenalkan kepada publik/masyarakat.

b. Kampanye pencalonan kandidat (Candidate Oriented

Campaigns) adalah kampanye yang berorientasi politik,

seperti kampanye Pemilu dan Pilkada.

c. Kampanye ideologi atau misi sosial (Ideological or

Cause Oriented Campaigns) adalah kampanye yang

bersifat khusus keagamaan, berdimensi sosial, atau perubahan sosial, seperti melaksanakan kampanye Anti Narkoba, Anti HIV/AID dan Pengentasan Kemiskinan.

(47)

2. Langkah-langkah Kampanye

Dalam studi perencanaan komunikasi dikenal beberapa langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan sebuah kampanye. Assifi dan French (1982) didalam buku Hafied Cangara (2010:232) menyusun delapan langkah yang dapat dilakukan dalam perencanaan komunikasi untuk kampanye, yakni:

a. Menganalisis masalah b. Menganalisis khalayak

c. Merumuskan tujuan (objective) d. Memilih media

e. Mengembangkan pesan

f. Merencanakan produksi media g. Merencanakan manajemen program h. Monitoring dan evaluasi.

Akan tetapi menurut Nimmo dan Thomas Ungs (1973) yang dikutip dalam buku komunikasi politik (Cangara, 2010:232) melihat bahwa perencanaan kampanye politik, sedapat mungkin harus melalui tiga fase, yakni :

a. Fase pengorganisasian (organizing phase) : kapan staf,informasi dan dana dikumpulkan, strategi dan taktik ditetapkan, dan semangat kelompok dibangkitkan untuk pengurus dan anggota.

b. Fase pengujian (testing phase) : kapan calon

menggalang para anggota dan menawarkan

kemudahan-kemudahan kepada orang yang belum menjadi anggota, dalam pemilihan Presiden, fase ini di

tunjukkan pada kemampuan menyiapkan dan

membawakan orasi politik di depan massa pendukung sebelum ditayangkan secara nasional.

c. Fase kritis (critical phase) : dimana kampanye mencapai suatu titik dimana calon pemilih (voters) belum menentukan sikapo terhadap partai atau siapa yang akan didukung atau dipilih.

(48)

Selain rumusan yang dibuat Assifi dan Nimmo di dalam bukunya Prof Hafied Cangara yang berjudul Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi mengutip, pakar lain juga yang mengemukakan ada enam langkah yang bisa ditempuh dalam perencanaan komunikasi untuk kampanye, yakni :

a. Analisis khalayak (audience) dan kebutuhannya b. Penetapan sasaran atau tujuan komunikasi

c. Rancangan strategi yang mencangkup; komunikator, saluran (media), pesan dan penerima

d. Penetapan tujuan pengelolaan (management

objectives)

e. Implentasi perencanaan yang mencangkup; besarnya dana, sumber dana dan waktu

f. Evaluasi yang mencangkup; evaluasi formatif dan evaluasi summatif.

Selain itu Cutlip dan Center, mengemukakan empat tahap proses public relations. Proses tersebut besifat dinamis, sehingga setiap unsur didalamnya berkesinambungan. Keempat proses tersebut, yakni :

a. Fact Finding (Mencari Fakta) b. Planning (perencanaan) c. Communicating (Komunikasi) d. Evaluating (Evaluasi)

3. Kampanye Politik

Menurut Prof. dr. Hafied Cangara, M.Sc (2010:275) Kampanye adalah aktivitas komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi orang lain agar ia memiliki wawasan, sikap dan

(49)

perilaku sesuai dengan kehendak atau keinginan penyebar atau pemberi informasi. Dalam konteks komunikasi politik, kampanye dimaksudkan untuk memobilisasi dukungan terhadap suatu hal atau seorang kandidat. “political campaigns are aimed at the

mobilization of support for one’s cause or candidate” (Steven

Chaffee dalam Rise 1981), sedangkan menurut Imawan (1999) didalam buku Cangara (2009:276) kampanye adalah persuasif untuk mengajak orang lain yang belum sepaham atau belum yakin pada ide-ide yang kita tawarkan, agar mereka bersedia bergabung dan mendukungnya. Oleh sebab itu, ide-ide yang kita lontarkan haruslah yang terbaik yang bisa di rumuskan, serta dapat disampaikan sesuai dengan alam pikiran orang lain yang kita harapkan dukungannya. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka suatu kesalahan jika kampanye dilakukan dengan cara-cara yang tidak simpatik,karena sasaran kampanye adalah merebut hati orang lain agar ia bersedia menerima dan mendukung partai atau calon yang ditawarkan.

Kampanye politik tidak terlepas dari komunikasi massa, dalam kampanye-kampanye modern orang lebih banyak percaya kepada pemanfaatan medium TV sebagai a channel of power, sementara itu komunikasi massa yang cukup efektif dalam sebuah kampanye menurut McQuail (1992:33), proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk :

(50)

a. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siaran pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas, dan diterima oleh massa yang besar pula.

b. Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu dari komunikator ke komunikan. Kalau terjadi interaktif di antara mereka, maka proses komunikasi (balik) yang disampaikan oleh komunikan ke komunikator sifatnya sangat terbatas, sehingga tetap saja didominasi oleh komunikator.

c. Proses komunikasi massa berlangsung secara simetris di antara komunikator dan komunikan, menyebabkan komunikasi di antara mereka berlangsung datrar dan bersifat sementara. Kalau terjadi kondisi emosional disebabkan karena pemberitaan yang sangat agitatif, maka sifatnya sementara dan tidak berlangsung lama dan tidak permanen.

d. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal

(non-pribadi) dan tanpa nama. Proses ini

menjamin,bahwa komunikasi massa akan sulit

diidentifikasi siapa penggerak dan menjadi motor dalam sebuah gerakan massa di jalan.

e. Proses komunikasi massa juga berlangsung

berdasarkan pada hubungan-hubungan kebutuhan (market) di masyarakat. Seperti, televisi dan radio

melakukan penyiaran mereka karena adanya

kebutuhan masyarakat tentang

pemberitaan-pemberitaan massa yang ditunggu-tunggu. Dengan demikian,maka agenda acara televisi dan radio juga sangat ditentukan oleh rating, yaitu bagaimana masyarakat menonton atau mendengar acara itu, apabila tidak ada pendengar atau pemirsanya,maka acara tersebut akan dihentikan karena dianggap merugi dan tidak di sponsori oleh pasar.”

4. Kampanye sebagai Komunikasi Politik

Kampanye merupakan suatu kegiatan dari berkomunikasi dalam lingkup perpolitikan. Dalam berkampanye memiliki tujuan tersendiri yaitu “kemenangan”. Kemenangan akan tetap menjadi

(51)

fokus, baik tercermin dalam mandat, dalam perolehan tambahan suara, dalam sebuah kemenangan pemilu bagi kandidat atau memperoleh suara sebuah kemenangan itu digunakan, itulah tujuan politik yang ada dibalik hasil yang muncul dipermukaan.

Kampanye merupakan salah satu strategi dari keseluruhan kegiatan keputusan kondisinal tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Menurut Winardi memberikan pengertian tentang strategi yakni strategi adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasarannya. Sedangkan menurut Hawood childs yang dikutip oleh Rusady Ruslan dalam bukunya kiat dan strategi kampanye public relations ada beberapa strategi dalam kegiatan

public relations untuk merancang dalam kegiatan public relations

untuk merancang dalam bentuk informasi atau berita yaitu sebagai berikut :

a. Strategi of Publicity

Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan atau message dengan berbagai tindakan dengan berbagai media massa. Selain itu, dengan menggunakan taktik merekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian audience sehingga akan menciptakan publisitas yang menguntungkan, Misalnya dalam kegiatan kampanye politik yang bersifat hiburan atau mengundang massa yang besar yang diliput oleh media massa

(52)

sebagai fasilitator penyampaian informasi kepada khalayak luas

b. Strategi of Persuasions

Berkampanye untuk membujuk atau menghalang khalayak melalui teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini

public dengan mengangkat segi emotional suatu cerita, artikel

berdasarkan Human Interest. Misalnya akativitas kampanye langsung, seorang kandidat atau calon biasanya akan berkampanye dengan menemui pemilihnya dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialamu pemilih. dari kegiatan tersebut seorang kandidat atau calon mempersuasif pemilih untuk memilihnya.

c. Strategic of Argumentation

Strategi ini biasanya digunakan untuk mengantisipasi berita negatif yang jarang menguntungkan. Kemudian dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional berdasarkan opini public tetap dalam posisi yang menguntungkan. Dalam hal ini kemampuan public relations

sebagai komunikator yang handal diperlukan untuk

mengemukakan suatu fakta yang jelas dan rasional dalam mengubah opini public melalui berita atau statement yang dipublikasikan. Misalnya aktivitas kampanye politik dengan berkerjasama dengan pakar politik atau komunitas politik yang

Gambar

Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Sekarang dengan Sebelumnya
Foto kegiatan kampanye
Foto kegiatan kampanye

Referensi

Dokumen terkait

Intensitas serangan hama wereng hijau dengan pemberian kompos gulma siam dan pupuk lainnya tidak menunjukkan berbeda nyata, tetapi tanaman cabai tidak menunjukkan

Untuk proses penyinaran yang sangat lama telah dihasilkan produk terdegradasi yang semakin banyak sehingga produk tersebut dapat menghalangi interaksi antara

Dua jenis pertama juga merupakan produk dari penyulingan bahan bakar fosil sehingga juga tergantung pada cadangan minyak bumi, sedangkan methanol (methyl alcohol ) yang

Dari hasil penelitian kemampuan lompat jauh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Banjarnegara dominan dalam kategori baik dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa atau

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa biaya overhead pabrik berpengaruh signifikan terhadap harga jual hasil produksi PT.Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Pabrik

Untuk meningkatkan produktivitas etanol yang disertai dengan kualitas yang tinggi, maka dilakukan percobaan dengan teknik fermentasi dari molases secara kontinyu menggunakan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis statistik dengan ANOVA tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi bungkil kedelai dalam ransum terhadap

Adapun faktor-faktor yang menjadi kendala dalam Pelaksanaan Program Profil Desa di Desa Dauh Puri Kangin Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar bersumber pada