• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUIDELINE DESA FARMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUIDELINE DESA FARMASI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

GUIDELINE

DESA FARMASI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan hidayahnya sehingga pembuatan panduan pelaksanaan program Desa Farmasi dapat terselesaikan. Staf Ahli Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat ISMAFARSI mempersembahkan salah satu program kerja yang bertujuan membantu menciptakan suatu lingkungan yang bersih dengan masyarakatnya yang memiliki budaya hidup sehat.

Kami sangat berharap agar program kerja ini dapat terlaksana dengan baik di setiap LEM atau wilayah dan membuahkan hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

Guideline ini dibuat untuk membantu dalam gambaran pelaksanaan program kegiatan Desa Farmasi di tiap-tiap Lembaga Eksekutif Mahasiswa / Himpunan Mahasiswa / Badan Eksekutif Mahasiswa Farmasi. Saran dan kritik tentunya tidak lupa kami sampaikan kepada masing-masing pihak untuk disampaikan demi perbaikan dan kemaksimalan kerja bersama. Semoga di kepengurusan dua tahun ke depan ini ISMAFARSI dapat lebih berunjuk gigi dalam melakukan gerakan-gerakan yang tentunya menunjukkan bagaimana apiknya kinerja pemuda Indonesia saat ini.

Atas perhatiannya, saya sampaikan terima kasih.

Staf Ahli Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat

ISMAFARSI 2016-2018

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Pendahuluan... 1 Desa Farmasi Definisi... 3 Landasan Hukum... 3 Tujuan... 4 Arahan Pelaksanaan... 4

Hal yang Diperhatikan dan Dihindari... 7

Kegiatan/ Program Desa Farmasi... 9

Prosedur Pelaksanaan... 11

Profil Desa Farmasi...12

Timeline...13

(4)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau yang terpisah oleh laut dengan memiliki 33 provinsi sebagai bagian wilayahnya. Beragam pulau serta provinsi yang ada tentunya memberikan suatu ciri khas yang berbeda pula. Perbedaan itu terletak baik dari suku, budaya, gaya hidup, serta peraturan adat yang digunakan. Gaya hidup antara satu kelompok masyarakat di suatu provinsi akan berbeda dengan gaya hidup kelompok masyarakat di provinsi lain. Hal ini akan memberikan ciri dan hasil kehidupan yang berbeda-beda dari masing-masing kelompok masyarakat tersebut, misalnya saja antara masyarakat yang hidup di pulau Jawa dengan masyarakat di pedalaman Kalimantan. Masyarakat yang hidup di pulau Jawa terutama di ibukota negara yaitu Jakarta, sudah sangat terbiasa dengan kehidupan ala modern, berbeda dengan masyarakat pedalaman Kalimantan yang hidup dengan kondisi yang sangat dekat dengan alam. Hal ini juga terlihat langsung terutama dalam kondisi kesehatan.

Mahasiswa Farmasi Indonesia merupakan komponen mahasiswa yang memiliki landasan tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sebagai wujud nyata dari pendidikan yang diperoleh mahasiswa salah satunya adalah dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang berorientasi pada kebermanfaatan ilmu untuk kehidupan bermasyarakat. Kita sebagai mahasiswa farmasi yang akan menjadi profesi kesehatan pada nantinya memiliki kewajiban untuk menyalurkan ilmu yang kita dapatkan kepada masyarakat luas. Kegiatan untuk pengabdian masyarakat sendiri bermacam-macam bentuknya, salah satu di antaranya adalah Desa Farmasi.

Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) sebagai wadah aspirasi mahasiswa farmasi Indonesia memiliki fungsi untuk menyalurkan aspirasi serta ilmu mahasiswa-mahasiswa farmasi Indonesia baik kepada stakeholder maupun langsung kepada masyarakat untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang memiliki derajat kesehatan lebih baik.

Wadah aspirasi yang ditawarkan oleh ISMAFARSI sebagai organisasi mahasiswa farmasi Indonesia yaitu berupa program “Desa Farmasi”. Program Desa Farmasi ini merupakan program yang diharapkan dapat dilaksanakan oleh

(5)

Lembaga Eksekutif Mahasiswa Farmasi Indonesia yang terkumpul dalam ISMAFARSI, yakni dengan memiliki satu desa yang akan digunakan sebagai desa binaan yang berorientasi kefarmasian. Di desa tersebut mahasiswa farmasi dapat melakukan berbagai program berkala yang berwujud program kesehatan, maupun program peningkatan ilmu pengetahuannya. Diharapkan dalam kurun waktu kepengurusan 2 tahun ini, tujuan yang ingin dicapai yaitu masyarakat desa dalam lingkup desa binaan farmasi mengerti akan cara-cara serta informasi baik dalam bidang kesehatan maupun peningkatan kualitas ilmu pegetahuan sehingga menghasilkan output desa binaan yang aktif, mandiri, dan sejahtera

(6)

RVAMPIRE DAY

Definisi

Pengertian desa menurut KBBI adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yg mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa).

Pembinaan menurut KBBI ialah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yg lebih baik.

Desa Binaan Farmasi merupakan suatu desa yang digunakan sebagai tempat untuk pengabdian masyarakat dimana dalam kegiatannya dilakukan upaya pembinaan secara efektif, efisien dan berkelanjutan untuk membina warga desa menjadi lebih baik dalam berbagai aspek bidang terutama dalam pengenalan farmasi dan profesinya kepada masyarakat dan dalam program kerja lainnya.

Landasan Hukum

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional :

 Pasal 20: Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

 Pasal 24: Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat.

 Pasal 54 ayat (2): Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.

  

(7)

Tujuan

 Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat baik secara preventif, promotif, maupun kuratif

 Membantu menciptakan masyarakat desa binaan farmasi yang mandiri dan mengetahui akan farmasi dan profesinya.

 Memberikan wadah kepada mahasiswa farmasi Indonesia untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat desa dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki

Arahan Pelaksanaan

Pemilihan Desa Sasaran

 Menetapkan kriteria desa farmasi yang akan dibina

 LEM melakukan mapping wilayah yang akan ditargetkan untuk menjadi desa binaan

 Kelompokkan beberapa desa yang menjadi target yang ada didalam wilayah tersebut.

 Lakukan survey desa dengan mencari data terkait desa ( profil desa, jumlah penduduk, mayoritas pekerjaan penduduk, mayoritas pendidikan, dll)

 Berdasarkan hasil survey yang ada, lakukan screening untuk penentuan desa binaan farmasi. Utamakan target desa binaan farmasi adalah desa yang dirasa benar-benar membutuhkan bimbingan dan mau membuka diri untuk dilaksanakan desa binaan

 Tentukan satu desa yang kita pilih untuk dijadikan desa binaan farmasi

 Lakukan kunjungan desa untuk membahas rancangan program desa farmasi atau sosialisasi kegiatan kepada unsur masyarakat desa yang meliputi, kepala desa, ketua RT/ RW dan pihak terkait yang mendukung misalnya pihak puskesmas desa, pihak sekolah, petugas kesehatan di desa,dll

 Pembuatan proposal desa farmasi yang berisi profil desa serta metode, rancangan dan estimasi biaya dalam pelaksanaan program desa binaan

 Pengajuan proposal ke pihak fakultas dan pihak terkait

(8)

 Arahan Pelaksana

Kriteria Desa Farmasi

Letak desa tidak terlalu jauh dari kampus sehingga mudah dalam pelaksanaan dan follow up desa

Desa pilihan merupakan desa yang memenuhi kriteria untuk dibina misalnya: tingkat kesadaran akan kesehatan di desa rendah, di desa jarang terdapat kegiatan penyuluhan dll

Pihak desa yang dipilih bersedia untuk bekerja sama dalam mensukseskan desa farmasi

Kondisi masyarakat yang menerima atau welcome dengan program desa farmasi yang akan terlaksana

Desa Farmasi yang dipilih bukan desa yang sedang terjadi konflik atau kerusuhan misalnya : adanya konflik senjata

Desa pilihan memiliki SDA dan SDM yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi lebih baik demi terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat

Sasaran desa farmasi telah mewakili program-program yang akan terlaksana misalnya. Program apoteker cilik yang didukung dengan adanya SD atau SMP di desa tersebut.

Lingkup Kegiatan

1. Peningkatan upaya kesehatan (preventif, promotif, kuratif)

Peningkatan upaya kesehatan yang bisa dilakukan melalui program desa binaan bisa bersifat preventif berupa upaya pencegahan terhadap permasalahan kesehatan yang mungkin terjadi di masyarakat, upaya promotif bertujuan untuk mengenalkan serta menambah wawasan masyarakat terhadap kesehatan atau penyakit serta cara penanggulangannya, dan upaya kuratif yang bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk tanggap dalam mengatasi atau mengobati masalah-masalah kesehatan yang dialami individu maupun masyarakat.

Bentuk kegiatan bisa berupa sosialisasi atau penyuluhan misalnya : KIO, penyuluhan terhadap penyakit dan lain sebagainya

(9)

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Berupa kegiatan yang lebih terfokus pada upaya untuk memberikan informasi serta pelatihan dengan harapan akan meningkatkan potensi dan kemampuan masyarakat untuk lebih tanggap terhadap suatu permasalahan di desa, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat. Misalnya pelatihan kader-kader kesehatan seperti TOGA, DAGUSIBU, GEMACERMAT, apoteker cilik, dan lainnya.

3. Follow up Desa Farmasi

Follow up Desa Farmasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan setelah program kerja desa farmasi selesai. Harapannya dengan adanya rangkaian follow up desa farmasi bisa menjadi acuan bagi pemantauan dan evaluasi dari program kerja yang telah dilaksanakan.

HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DAN DIHINDARI A.

Hal –hal yang perlu diperhatikan

Lembaga Eksekutif Mahasiswa pelaksana desa farmasi harus mempersiapkan mental dan moral yang baik kepada seluruh mahasiswa yang akan terlibat dalam program desa binaan ini.

Menjalin kerjasama dan hubungan yang selaras dengan warga dan perangkat desa setempat

Memiliki perbekalan yang cukup (ilmu, wawasan, persiapan teknis lapangan)

Membentuk tim kerja desa binaan yang berkomitmen untuk menjalankan

rangkaian desa binaan

Menerapkan 5 S ( senyum, salam, sapa, sopan,santun) terhadap warga desa

Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mampu mendatangkan manfaat

kepada masyarakat secara nyata

 Kegiatan yang dilaksanakan memberi teladan/contoh yang baik, harus ditekankan pada aksi nyata, memotivasi masyarakat, bersifat mengembangkan local potentials, dan masyarakat harus berpatisipasi didalamnya.

 Sebelum menerapkan kegiatan, terlebih dahulu dilakukan survey atas program apa yang dibutuhkan oleh masyarakat

(10)

 Perencanaan kegiatan dibuat bersama atau dengan persetujuan dari unsur masyarakat desa.

B.

Hal-hal yang perlu dihindari

 Memberikan sumbangan berupa uang kepada perangkat desa

 Berbuat tindakan yang tidak bermoral ( asusila, tidak sopan dan perbuatan tidak terpuji lainnya )

 Melakukan hal-hal yang dapat memberikan kerugian dan beban pada desa dan penduduk desa                    

(11)

Kegiatan/ Program Desa Farmasi

Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan dapat dilaksanakan dengan cara memberikan informasi terkait program peningkatan kesehatan (contoh : penyakit malaria dan cara penanganan awal, pemberian informasi kesehatan reproduksi kepada anak-anak sekolah dasar yang masuk usia puber, pemberian informasi terkait TBC, dan lain-lain ) terhadap masyarakat dalam suatu kesempatan. Kegiatan ini dapat dilakukan minimal setiap dua bulan sekali.

Kampanye Informasi Obat (KIO)

Kegiatan KIO dapat dilaksanakan minimal setiap 1 bulan sekali dengan 2 minggu awal pemberian informasi obat dan 2 minggu berikutnya

follow-up dari informasi obat yang sudah diberikan. Informasi bisa meliputi

informasi mengenai antibiotik, obat herbal, obat generik, keamanan pemilihan obat bebas, waspada terhadap obat palsu, dan lain-lain

.

Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Kegiatan dapat diawali dengan penjelasan terlebih dahulu tentang TOGA, kemudian cara penanaman dan budidaya TOGA, hingga pemanfaatan TOGA menjadi suatu produk yang berdaya guna. Luaran yang diharapkan nantinya adalah masyarakat dapat menjadikan TOGA itu sebagai pilihan utama obat saat keadaan darurat dan dapat dijadikan olahan masyarakat yang bisa dijual.

Pharmaceutical Care

Kegiatan dapat berupa konseling kepada masyarakat mengenai obat yang mereka gunakan, cek tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat serta konsultasi dengan apoteker. Disini juga ada PIO (Pojok Informasi Obat) yang dapat berupa brosur, leaflet atu pamphlet yang berisi informasi tentang obat. Kegiatan ini dapat dilakukan setiap satu bulan sekali.

(12)

Apoteker Cilik

Kegiatan ini untuk pengenalan profesi kefarmasian kepada anak-anak usia dini sehingga dapat mengenal dan menumbuhkan minat kepada profesi kefarmasian. Mekanisme mengikuti guideline apoteker cilik.

(13)

Prosedur Pelaksanaan

SA Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat berkoordinasi dengan PJ Desa Farmasi untuk membantu LEM yang menjalankan

Program Kerja Desa Farmasi.

Melakukan koordinasi berkala yaitu memberitahukan kemajuan persiapan kegiatan Desa Farmasi (mapping wilayah,

survey desa, fiksasi desa, kunjungan desa, dll)

Membuat timeline dan plan strategy yang jelas ( waktu dan tempat pelaksanaan, sasaran kegiatan, luaran yang diharapkan, target kegiatan)

Setiap kegiatan wajib dibuat dokumentasi dan membuat LPJ. LPJ kegiatan dilaporkan selambat-lambatnya 7 hari setelah kegiatan dilaksanaan dan LPJ keseluruhan dari kegiatan dilaporkan di akhir

(14)

Profil Desa Farmasi Percontohan

1. Profil Desa Binaan Nasional ISMAFARSI (sebagai Desa Binaan Percontohan Nasional ISMAFARSI).

a. Profil Desa Binaan Komsat Universitas Islam Indonesia

 Nama : Dusun Karang Geneng, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

 Wilayah :

Sebelah Utara Berbatasan Dengan Dusun Gatep

Sebelah Barat Berbatasan Dengan Dusun Kalidenggung Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Dusun Kadilopo Sebelah Timur Berbatasan Dengan Dusun Srowolan Luas Daerah : 29 hektar

Luas Pemukiman : 6 hektar

 Kependudukan :

 Terdiri dari 4 RT dan 2 RW

 Jumlah Penduduk : 446 orang, kebanyakan lansia

 Jumlah Kepala Keluarga : 126 orang

 Mata Pencaharian : Petani, Petani Salak, Karyawan, PNS, Pariwisata Taman Outbond, Fishing & Camping Karangsari

 Program Pemberdayaan masyarakat : Desa mandiri Pangan

UGM, Manisan Salak, Kerajinan/Souvenir Kulit Salak

 Pelayanan kesehatan : Puskesmas 2x seminggu & Posyandu

b. Profil Desa Binaan Komsat Universitas Muhammadiyah Malang

 Nama : Desa Kedung Kandang, RT 7/RW 3 Kecamatan Kedung Kandang, Kelurahan Kedung Kandang, Kota Malang

 Wilayah :

 Desa : Desa Kedung kandang

 Kecamatan : Kec. Kedung kandang  Kabupaten : Kab. Kedung kandang  Kelurahan : Kelurahan kedung kandang  Kota : Kota Malang

(15)

2. Contoh Program Desa Binaan yang telah terlaksana a. Desa Binaan Universitas Muhamadiyah Malang

Nama desa : Desa Kedung Kandang, RT 7/RW 3 Kecamatan Kedung Kandang, Kelurahan Kedung Kandang, Kota Malang

Program yang menjadi prioritas dan sudah berjalan yaitu :  Organic Community

 Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) b. Desa Binaan Universitas Islam Indonesia

Nama desa : Dusun Karang Geneng, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Program yang menjadi prioritas dan sudah berjalan yaitu :  Penyuluhan TOGA

 Farmasi Back to School  Taman Pendidikan Al-Qur’an

(16)

Timeline Pelaksanaan

Timeline yang dapat digunakan oleh LEM mulai dari tahap pemetaan wilayah desa farmasi hingga evaluasi hasil dari program desa farmasi yang sudah dilaksanakan pada periode sebelumnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Mapping Wilayah Survey Desa Fiksasi Desa Kunjungan Desa Pembuatan Proposal Pengajuan Proposal Pelaksanaan Kegiatan Laporan Pertanggungjawaban

(17)

PENUTUP

Demikian panduan Desa Farmasi atau guideline ini dibuat, guideline ini merupakan konsep awal yang bertujuan memberikan arahan dan panduan kepada tiap-tiap LEM ISMAFARSI dalam menjalankan program kerja desa farmasi. Dukungan dari tiap-tiap LEM ISMAFARSI sangat dibutuhkan untuk terlaksananya program kerja Desa Farmasi ini agar bisa menjadi lebih baik ke depan serta bisa menjadi stimulus bagi LEM - LEM lain untuk dapat melaksanakan program desa farmasi dan memberi kebermanfaatan bagi masyarakat luas

Chair Person of Contact Person of

Social and Public Healt Pharmacy Village ISMAFARSI

Hivzil Indra Cut Balqis Raihatuljannah

General Secretary of ISMAFARSI

Referensi

Dokumen terkait

Penyelesaian Buku Panduan Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan, Pengabdian Masyarakat Penerapan Teknologi Tepat Guna

Selain dapat digunakan sebagai penyedia data fase pertumbuhan padi seperti yang ditunjukkan dalam studi ini, spesifikasi tersebut dapat diujikan pada aspek lain yang

Sebagai suatu organisasi yang hidup dalam negara kesatuan republik Indonesia, maka sudah seharausnya pelaksanaan-pelaksanaan program dalam organisasi (apapun itu) tidak

Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian analisis wacana dalam novel Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno yaitu

a) Harga barang itu sendiri. Variable yang termasuk dalam poin ini adalah biaya atau harga kunjungan. b) Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. Variable

“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu

Se0ara umum+ tata ruang kantor ang ,aik adalah tata ruang ang memungkinkan  'roses 'enelesaian 'ekerjaan dengan menem'uh jarak ang ter'endekna

Alman, bir tezgahtar çabukluğuyla atıldı hemen, ""Hiç merak etmeyin, düşünüzde sizi ısırmaz ma­ dam," diyerek bizimle alay etti. Ama hiçbirimiz karşılık