• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKA PRIMA SARI NIM Subject: pantang makanan, ibu nifas dan luka perineum dan semua ibu nifas DESCRIPTION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKA PRIMA SARI NIM Subject: pantang makanan, ibu nifas dan luka perineum dan semua ibu nifas DESCRIPTION"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PANTANG MAKANAN PADA MASA NIFAS DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG

EKA PRIMA SARI NIM. 11002194

Subject: pantang makanan, ibu nifas dan luka perineum dan semua ibu nifas DESCRIPTION

Pada masa nifas diperlukan nutrisi yang bermutu tinggi dengan cukup kalori, protein, cairan serta vitamin. Fenomena yang sering terjadi di masyarakat pedesaan adalah kuatnya pengaruh dari budaya tentang makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi, yang dianggap memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi sehingga harus dihindari. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara pantang makanan pada masa nifas dengan penyembuhan luka perineum

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional. Variabel independent pantang makanan pada masa nifas, sedangkan variable dependen penyembuhan luka perineum. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang pada bulan Mei 2014 sebanyak 27 orang dengan sampel 21 orang yang diambil menggunakan teknik sampling purposive sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner. Analisa data dengan menggunakan exact fhisher.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan pantang makanan sejumlah 14 responden (66,7%), sebagian besar responden mengalami penyembuhan luka perineum lambat sejumlah 7 responden (33,3%). Berdasarkan hasil uji exact fhisher pada taraf kesalahan α = 0,05 didapatkan nilai ρ = 0,002, nilai ρ = 0,002 < 0,05 maka H1 diterima atau H0 ditolak yang artinya ada hubungan yang kuat

Bidan sebaiknya bekerja sama dengan kader kesehatan untuk memberikan informasi tentang pantang makanan pada masa nifas dengan memberikan leafled, penyuluhan di posyandu, kegiatan PKK, sehingga ibu post partum tidak melakukan pantang makanan pada masa nifas. Bidan dapat melakukan kunjungan nifas untuk mencegah komplikasi pada masa nifas.

Berdasarkan Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa ibu yang melakukn pantang makan mengalami keterlambatan proses penyembuhan luka perineum hal ini dikarenakan ibu patang terhadap suatu makan sehingga nutrisi yang di hutuhkan tubuh tidak adekuat.

(2)

ABSTRACT

At postnatal, the high-quality nutrients needed with enough calories, protein, fluids and vitamins. The phenomena that often occur in rural communities are the strong influence of culture on foods that are considered good and should be consumed, can be considered bad for their selves and the babies and should be avoided. The purpose of the study is to know the relationship between food abstinence during postpartum and perineal wound healing correlation.

The type of this study was analitic cross sectional. The Independent variables the postnatal abstinence from food, while the dependent variable perineal wound healing. The population of this study were all post partum mother of in the Public Health Center of Jatiwates Tembelang Jombang on May 2014 by 27 women, 21 sampling taken by purposive sampling technique. Measuring instrument used a questionnaire. Analysis of the data used exact fhisher test.

The results showed that most respondents abstain from food amount 14 respondents (66.7%), the majority of respondents experience slow perineal wound healing amount 7 respondents (33.3%). Based on the results of the exact fhisher test on the error level α = 0.05 value are obtained ρ = 0.002, the value of ρ = 0.002 <0.05 then H1 is accepted or Ho is rejected, which means there is a strong

correlation.

Midwives should make net work with health cadres to provide information about the food abstinence during childbirth by providing leaflet, counseling in posyandu, PKK activities, in the village so that the post partum mother don’t abstain from food in the post natal period. Midwives can visit postpartum mother to prevent complications in the post natal

Based on results this studi it can be concluded that mothers who from food experience delayed perenial wound healing process because they abstain from food, so that nutrition in their body is not adequate.

Keywords: abstain from food, perineal wound healing, during childbirth. Countributor : Dian Irawati, S.KM., M.Kes

: Nurun Ayati, SST Type matrial : Laporan penelitian Identivier : Reseach of Publication Right : microsof 2007

(3)

LATAR BELAKANG

Masa nifas yaitu masa 2 jam setelah persalinan sampai dengan 6 minggu harus di waspadai terjadinya bahaya yang akan mengancam keselamatan ibu (Rukiyah 2012:334). Pada masa nifas diperlukan nutrisi yang bermutu tinggi dengan cukup kalori, protein, cairan serta vitamin. Faktor nutrisi akan mempengaruhi proses penyembuhan luka jalan lahir. Berdasarkan penelitian Ija (2009), status gizi akan mempengaruhi penyembuhan luka. Pada sebagian pasien, penurunan kadar protein akan mempengaruhi penyembuhan luka (Hartiningtiyaswati, 2010).

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia, cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2010 adalah 73,48%, tahun 2011 adalah 77,65%. Walaupun cakupan pelayanan ibu nifas mengalami peningkatan, namun masih jauh dari target cakupan kunjungan ibu nifas berdasarkan target standar pelayanan minimal bidang kesehatan tahun 2015 adalah 90%. Cakupan pelayanan ibu nifas di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2011 mencapai 94,75%, ini berarti cakupan kunjungan ibu nifas telah memenuhi target (Depkes RI, 2012). Hal ini juga disebabkan adanya perubahan sasaran ibu nifas yang dikeluarkan oleh BPS Provinsi Jawa Timur di awal bulan Maret 2012, meski secara absolut (jumlah) cakupan meningkat. Namun pada kenyataannya, masyarakat masih banyak yang tidak memperhatikan hal tersebut. Masyarakat masih mempercayai adanya pantang makanan, mereka menerima dan menolak jenis makanan tertentu. Indonesia tahun 2006 angka kejadian tarak (Pantang) terhadap Makanan 35 – 45% (Suprabowo, 2006). Di Jawa timur tahun 2000 angka kejadian ibu nifas 39,6% yang tarak (Pantang) terhadap makanan (Intan, 2014). Berdasarkan penelitian Titik Wahyuni tahun 2009 di Desa Latukan Kecamatan Karang geneng Kabupaten Lamongan pada Bulan Maret sampai dengan April 2009, terdapat 29 (80,55%) ibu nifas yang tarak (Pantang) terhadap makanan (Jauhari, 2010). Tahun 2012 cakupan ibu nifas di Kabupaten Jombang mencapai 90, 58 %. Berdasarkan studi pendahuluan tanggal 2 – 4 Maret 2014 secara wawancara pada 8 ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang didapatkan 7 (87,5%) ibu mempunyai perilaku pantang terhadap makanan seperti sayur sawi, bayam, ikan laut, daging, ayam, telur dan sebagainya dan 1 (12,5%) ibu tidak melakukan pantang makanan.

Banyaknya ibu nifas yang melakukan pantang makanan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: 1) faktor predisposisi yaitu meliputi: pengetahuan, pendidikan, pengalaman, pekerjaan, usia dan ekonomi, 2) faktor lingkungan yang meliputi: dukungan keluarga dan kebiasaan, serta 3) faktor petugas yang terdiri dari KIE dan sikap atau perilaku petugas kesehatan yang kurang peka terhadap masalah sosial budaya pada ibu nifas. Dampak dari perilaku pantang makanan pada ibu nifas adalah kekurangan zat gizi, yang berdampak ASI tidak lancar, lambatnya kembalinya kondisi tubuh paska nifas, dan lamanya proses penyembuhan luka akan lebih lama sembuh bahkan bisa timbul infeksi dan masalah nifas yang lain. Kebutuhan gizi yng tercukupi akan membantu ibu nifas untuk mengembalikan tubuh pada masa nifas dan kelancaran pada proses menyusui. Banyak masalah pada masa nifas dikarenakan asupan nutrisi yang di konsumsi ibu nifas tidak memenuhi syarat gizi, adanya bubdaya pentang makan sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas (Ardita, 2013)

(4)

Upaya yang dilakukan agar ibu tidak menerapkan perilaku tarak yaitu dengan penyampaian informasi pada waktu kehamilan khususnya tentang dampak dari pantang makanan pada masa nifas untuk dapat merubah perilaku ibu nifas. penyuluhan tenaga kesehatan dan kader masyarakat mengenai dampak melakukan pantang makanan dapat di sampaikan melalui kegiatan posyandu, PKK, arisan dan pertemuan dengan menyebarkan leafled dan mengikutsertakan suami dan keluarga sangat diperlukan guna menunjang peningkatan pengetahuan ibu nifas tentang dampak pantang makanan sehingga ibu tidak melakukan pantang makanan

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian analitik yaitu rancangan untuk mengkaji hubungan kedua variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada (Nursalam, 2009:82). Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara kedua variabel (Hidayat, 2010:56). Dalam penelitian ini peneliti mengukur hubungan antara indeks masa tubuh dengan siklus menstruasi. Teknik pengambilan sampel dengan probability dengan jenis purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti sampeln pada penelitian ini sebagian ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang sebanyak 21 orang pada bulan Mei 2014. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel independen yakni pantang makanan pada masa nifas dan dependen yakni penyembuhan luka perineum. Analisis data yang digunakan adalah uji exact fisher

HASIL PENELITIAN

Hasil dari penelitian terhadap hubungan Antara pantang makanan pada masa nifas dengan penyembuhan luka perineum Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang: Analisis Hubungan Pantang Makanan Dengan Penyembuhan Luka Perineum di Desa Jatiwates Kecamatan tembelang Kabupaten Jombang

Berdasarkan tabulasi silang diketahui bahwa dari 10 responden melakukan pantang makanan, sedangkan 4 responden (28,6%) mengalami penyembuhan luka perineum lambat. Berdasarkan hasil uji exact fisher pada taraf kesalahan α = 0,05 didapatkan nilai ρ = 0,002, nilai ρ = 0,002 < 0,05 maka H1diterima atau H0

ditolak yang artinya ada hubungan antara pantang makanan pada masa nifas dengan penyembuhan luka perineum di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

Pantang makanan pada ibu nifas dapat di tunjukan bahwa sebagian besar responden melakukan pantang makanan sejumlah 14 responden (66,7%).

Tarak atau pantang makanan adalah kebiasaan, budaya atau anjuran yang tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi jenis makanan tertentu misalnya sayuran, buah, ikan dan biasanya berkaitan dengan proses pemulihan kondisi fisik misalnya yang dapat mempengaruhi produksi ASI, ada pula makanan tertentu yang dilarang karena dianggap dapat mempengaruhi kesehatan bayi (Supariyanto, 2014)

Pantang makanan atau tarak pada masa nifas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, anjuran pantang

(5)

makanan, yang tanpa disadari ibu nifas dapat menghambat kondisi pemulihan tubuh saat nifas

Pantang makanan pada ibu nifas di pengaruhi oleh umur, hal ini dapat di tunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 20-35 tahun sejumlah 16 responden (76,2%)

Umur merupakan lambang kedewasaan seseorang. Semakin bertambahnya umur maka sifar kedewasaan dan pola berfikir semakin seseorang semakin baik (Indracahya, 2014)

Hasil penelitian menunjukan usia responden yang mayoritas 20-25 tahun merupakan usia dewasa, pada usia tersebut seharusnya responden dapat mempertimbangkan apa yang harus dilakukan pada masa nifas. Responden lebih dapat memilih apa yang yang terbaik (makanan yang di konsumsi pada masa nifas) sehingga dapat membantu pemulihan kondisi pada masa nifas. Akan tetapi, fenomena yang ada banyak ibu yang melakukan pantang makanan. Hal ini karena ibu masih percaya terhadap anjuran-anjuran orang tua bahwa jika makan sembarangan dapat mempengaruhi kualitas ASI, takut bayinya diare dan lain sebagainya.

Pantang makan pada ibu nifas dapat di pengaruhi oleh pendidikan hal ini dapat di tunjukan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SLTP sejumlah 11 responden (52,4%)

Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional. Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang ada pada masa kanak-kanak sampai remaja yang nantinya akan dibutuhkan pada saat kita dewasa nanti. Pendidikan merupakan jalur yang di tempuh untuk mendapatkan informasi (Intan, 2014).

Rendahnya pendidikan menyebabkan responden sulit mencerna informasi tentang dampak dari melakukan pantang makanan yang menyebabkan sikap ibu nifas menjadi negatif yaitu mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar misalnya orang tua atau mertua yang menganjurkan untuk melakukan pantang makanan (tarak).

Pantang makanan pada ibu nifas di pengaruhi oleh pekerjaan, hal ini dapat di bahwa sebagian besar responden tidak bekerja sejumlah 12 responden (57,1%)

Pekerjaan adalah serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan atau diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau profesi masing-masing. Status pekerjaan yang rendah sering mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2010).

Pekerjaan merupakan suatu usaha dalam memperoleh imbalan yaitu uang, suami yang bekerja akan mendukung ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi masa nifas yang mengandung banyak zat gizi, sedangkan ibu yang bekerja menyebabkan ibu mempunyai kesempatan untuk bertukar informasi dengan rekan kerja tentang pantang makanan.Mayoritas ibu rumah tangga yang berada di rumah selalu menuruti mertua atau orang tua untuk berperilaku pantang makanan misalnya tidak boleh makan sayur karena bayinya akan menyebabkan diare dan lain sebagainya. Sebaliknya jika ibu yang bekerja di luar akan mempunyai banyak kesempatan untuk makan makanan yang bergizi seimbang karena ibu yang bekerja di luar biasanya makan di warung atau rumah makan dengan menu yang beraneka ragam.

(6)

bahwa sebagian besar responden memiliki anak 1 sejumlah 13 responden (61,9%). Pengalaman adalah peristiwa yang benar-benar pernah dialami. Pengungkapan pengalaman secara narasi berarti mengemukakan atau memaparkan suatu peristiwa atau pengalaman yang pernah dialami berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa. Mengungkapkan pengalaman bisa dilakukan baik secara tertulis maupun lesan, jadi membuat narasi pun dapat dilakukan secara lisan pula, contohnya adalah tradisi sastra lisan yang disampaikan dari mulut ke telinga (Indarso 2014).

Adanya pengalaman melahirkan dan menjalani masa nifas maka ibu akan mempunyai perilaku yang mengacu pada pengalaman yang telah di alami sebelumnya, misalnya ibu nifas yang dahulunya mengalami masalah baik pada irinya dan bayinya karena pantang makan maka ibu nifas tidak akan melakukan pantang makanan kembali pada masa nifas berikutnya.

Pantang makanan pada ibu nifas di pengaruhi oleh anjuran pantang makanan. Hal ini dapat di tunjukan bahwa sebagian besar ortu/mertua yang memberi anjuran pantang makan pada responden sejumlah 9 responden (42,9%).

Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis (Wikipedia, 2014)

Lingkungan sangat mempengaruhi khususnya di pedesaaan yang mana masih melekatnya budaya tarak dari nenek moyang dan sangat berpengaruh besar terhadap perilaku ibu pada masa nifas. Adapun keadaan keluarga yang mempengaruhi perilaku seseorang yaitu orang tua yang masih percaya dengan budaya tarak yang memang sudah turun temurun dari nenek moyang

Penyembuhan luka perenium dapat di tunjukan sebagian besar responden mengalami penyembuhan luka perineum lambat sejumlah 10 responden (47,6%)..

Luka perineum adalah robekan yang terjadi daerah perineum atau sengaja diepisiotomi untuk mempermudah kelahiran bayi. Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan ini dapat dihindari atau dikurangi dengan menjaga jangan sampai dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat(Elva, 2012).

Luka jahitan rata-rata akan kering dan baik dalam waktu kurang dari satu minggu. Bila keluar darah kotor bau busuk dari jalan lahir, ibu panas, dan luka jahitan bengkak kemerahan terasa sangat nyeri atau luka jahitan bernanah itu menandakan infeksi. Luka perineum membutuhkan perawatan yang baik banyak faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka perineun diantaranya usia, kondisi ibu, status gizi, vulva hygiene, budaya, pengetahuan dan tradisi.

Penyembuhan luka perineum di pengaruhi oleh umur, ditunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 20-35 tahun sejumlah 16 responden (76,2%).

Usia berpengaruh terhadap imunitas. Penyembuhan luka yang terjadi pada orang tua sering tidak sebaik pada orang yang muda. Ha ini disebabkan suplai darah yang kurang baik, status nutrisi yang kurang atau adanya penyakit penyerta. Sehingga penyembuhan luka lebih cepat terjadi pada usia muda dari pada orang tua. Proses penyembuhan merupakan reaksi dari jaringan untuk memulihkan diri dan segera melakukan fungsinya kembali. Potter (2006)

(7)

Orang yang sudah lanjut usianya tidak dapat mentolerir stress seperti trauma jaringan atau infeksi disamping itu jaringan sel tubuh sudah sulit meregenerasi lagi untuk memperbaiki kondisi luka.

Penyembuhan luka perineum di pengaruhi oleh anjuran makanan sebagian besar ortu/mertua yang memberi anjuran pantang makan pada responden sejumlah 9 responden (42,9%).

Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan semua manusia. Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada(Wibowo, 2013)

Pola makan, pada dasarnya merupakan salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu nifas yang disertai dengan kepercayaan akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu. Kebudayaan tersebut tidak dapat dihilangkan, salah satu alasan yang kuat dikarenakan pembuktian terhadap beberapa mitos hingga kepercayaan Ibu nifas benar adanya. Namun di sisi lain, terdapat beberapa kepercayaan/mitos yang sama sekali tidak membawa dampak positif bagi Ibu nifas hingga bayi baru lahir. Begitupun pada luka perenium dibutuhkan nutrisi yang adekuat untuk menunjang perbaikan sel-sel tubuh agar proses penyembuhan luka perineum tidak melambat

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 10 responden melakukan pantang makanan, sedangkan 4 responden (28,6%) mengalami penyembuhan luka perineum lambat. Berdasarkan hasil uji exact fisher pada taraf kesalahan α = 0,05 didapatkan nilai ρ = 0,002, nilai ρ = 0,002 < 0,05 maka H1diterima atau H0

ditolak yang artinya ada hubungan antara pantang makanan pada masa nifas dengan penyembuhan luka perineum

Penting dilakukan perawatan luka perineum agar tidak terjadi infeksi, komplikasi bahkan kematian ibu post partum. Pada masa nifas diperlukan nutrisi yang bermutu tinggi dengan cukup kalori, protein, cairan serta vitamin. Faktor nutrisi akan mempengaruhi proses penyembuhan luka jalan lahir.

Masa nifas memerlukan nutrisi yang adekuat, kebutuhan gizi pada masa nifas ditentukan oleh pola makan yang baik pada ibu nifas. Kebutuhan gizi yang tercukupi akan membantu ibu nifas untuk mengembalikan tubuh pada masa nifas dan kelancaran pada proses menyusui.

Penyembuhan luka pada perineum yang lambat dapat disebabkan oleh banyaknya ibu nifas yang melakukan pantang makanan. Kurangnya asupan protein pada ibu nifas menghambat proses regenerasi sel yang baru sehingga luka perineum ibu cenderung lebih lama sembuhnya. Sebaliknya ibu dengan gizi atau asupan nutrisi yang baik mempercepat terbentuknya benang-benang fibrin sehingga luka akan segera sembuh dan mengering.

SIMPULAN

Sebagian besar responden melakukan pantang makanan sejumlah 14 responden (66,7%).

Sebagian besar responden mengalami penyembuhan luka perineum lambat sejumlah 10 responden (47,6%).

(8)

Ada hubungan antara pantang makanan pada masa nifas dengan penyembuhan luka perineum Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

REKOMENDASI

1. Sebaiknya bekerja sama dengan pihak Puskesmas dan Kader kesehatan untuk memberikan informasi tentang pantang makanan pada masa nifas dengan memberikan leafled, penyuluhan di posyandu, kegiatan PKK, arisan dan kegiatan yang ada di desa sehingga ibu post partum tidak melakukan pantang makanan pada masa nifas.

2. Diharapkan pihak pendidikan lebih meningkatkan sistem pembelajaran tentang praktik komunitas dan budaya yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan nifas sehingga mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh budaya terhadap kehamilan persalinan dan nifas.

3. Sebaiknya melakukan penelitian tentang faktor lain yang mempengaruhi perilaku pantang makanan pada masa nifas misalnya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pantang makanan pada masa nifas.

4. Ibu nifas lebih meningkatkan pengetahuan tentang dampak dari melakukan pantang makanan dari Koran, majalah, buku maupun radio dan televisi, serta mengikuti seminar atau penyuluhan tentang pantang makanan pada masa nifas sehingga ibu nifas tidak melakukan pantang makanan.

Alamat Korespondensi

Alamat : Bangsal Mojokerto No. Hp : 085655590905

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan pada bab sebelumnya, diperoleh nilai bobot absolut terbesar yaitu pada biaya bahan baku dengan bobot sebesar 10795.02, hal ini menunjukkan bahwa

Saya, Nurdiana Binti T Daswin, Nim 090100368, mahasiswa semester VI Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini tengah melakukan penelitian yang berjudul

Penyusunan kurikulum Sekolah Dasar Negeri Bedilan sebagai salah satu bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dapat digunakan sebagai kurikulum operasional dalam

Sebelum perbaikan pasar modal dan pengenalan reformasi akuntansi tahun 1980an dan awal 1990an, dalam praktik banya ditemui perusahaan yang memiliki tiga jenis pembukuan, satu

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melindungi, menyertai dan membimbing penulis dalam penyusunan naskah skripsi yang

Responden yang didapatkan dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata pengguna jasa JNE di Putro Agung Wetan Surabaya adalah jenis kelamin laki-laki dengan

Anak-anak yang disadari memiliki potensi perlu dikembangkan, perlu memiliki keluarga yang penuh rangsangan, pengarahan, dorongan, dan imbalan-imbalan untuk kemampuan

Budaya organisasi, stres kerja, kepemimpinan dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perawat, dengan nilai signifikan sebesar 0,000 kurang dari