C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
IN
TR
O
Skateboarding merupakan salah satu sub-culture anak muda dan juga masuk ke dalam kategori permainan dan olahraga extreme . Skateboarding berkembang menjadi sebuah gaya hidup dan trend. Kita sudah menyadari, diawal kita kenal skate itu, “cool”.
Keren menjadi alasan kita bermain skate, rasa penasaran dan
adrenalin yang muncul sebenarnya merupakan kecanduan akan suatu hal tersebut yang mempengaruhi pola pikir kita untuk lebih mengenal dan mempelajari skate. Dari rasa tersebut skateboarding mempengaruhi cara berpakaian, rutinitas keseharian, barang-barang yang kita punya,sampai ke pergaulan. Dengan kata lain, gaya hidup yang berupa Fashion, Aktivitas, Stuff dan Social. Sebagian besar gaya hidup youth culture dipengaruhi oleh gaya hidup skateboarding. Sehingga muncul pertanyaan atas Authenticity of skateboarding.
SKATEBOARDING –
GAYA HIDUP
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Fashion.
Aktivitas.
Stuff. Social.
Authenticity
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Fashion.
Aktivitas.
Stuff. Social.
Authenticity
Dimata anak muda (youth culture), skateboarding menjadi suatu panutan dari segi fashion. Skateboarding berkembang menjadi gaya hidup dan trend, tentunya tidak lepas dengan fashion. Fashion saat ini mempengaruhi kenyamanan dan kepercayaan diri dalam bermain skate. Munculnya rasa komitmen bermain skate, cara bermain yang sebenarnya refleksi dari personality kita dan cara berpakaian. Gaya bermain kita yang menyesuaikan kenyamanan kita dalam bermain dan rasa bangga kita bermain skateboard, sampai munculnya rasa untuk unjuk diri.
Banyak skateboarder menjadi terkenal dan dikenal karna
bagaimana cara mereka berpakaian dan menjadi trend. Mereka peduli dengan apa yang dia kenakan sampai menentukan apa yang akan dia kenakan.
F
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
F
ashion
Menjadi cara hidup bagi
orang-orang muda
(youth).
Skateboard masuk ke indonesia
dibawa ol eh beberapa anak muda
yang sudah pernah tinggal di luar
negri cukup lama dan kembali lagi
ke indonesia dengan segudang
refrensi dan pengaruh youth
culture yang baru dari luar negri.
Distro bermunculan, dengan
berbagai brand dari luar negri.
Krisis ekonimi, membuat sebagian
brand atau distro tutup.
(1996)
Skateboard yang mereka
gemari dan tekuni justru
memotivasi mereka untuk
membuat produk produk yang
mendukung hobi mereka untuk
digunakan sendiri. Mungkin
bukan h al yang mudah untuk
menemukan fashion yang
menunjang kegiatan skateboard
saat itu di indonesia.
Ternyata apa yang mereka pakai
menarik perh atian teman-teman
mereka.
(1999) Berawal dari patungan
kol ektif seadanya mereka mulai
memproduksi barang–barang
yang mereka desain sendiri untuk
kebutuh an hobi mereka itu dan
untuk dijual di kalangan teman
teman sendiri.
Awalnya hobi dan semangat
kol ektivisme terasa sangat kuat
mewarnai kemunculan clothing
label dan
clothing store pada
masa itu.
Kita bisa bayangkan secara logika
bagaimana
fashion skateboard
berkembang, hobi-musik-dan
skateboard itu sendiri saling
mempengaruhi pada saat itu.
Musik saat itu juga tidak kalah
andil dalam mempengaruhi
fashion dan skateboard. Cara
berpakaian
skateboarder dan cara
bermain mereka juga menjadi
beda-beda, sesuai dengan apa
yang mereka sukai dan mereka
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
F
ashion
Pada saat itu, setelah grunge,
punk dan sampai music
alternative, hip-hop yang
banyak digemari skateboarders
saat itu juga mempengaruhi
perkembangan musik r&b dan
memeberi warna lain pada
dekade itu.
Extreme sport (skateboarding dan
surfing) mencapai popularitasnya
di tahun 1995.
Espn sebagai saluran extreme
sport dan hanya dapat ditotnton
melalui antena parabola,
menjadi salah satu rujukan para
skateboarder.
Rujukan lain seperti ma jalah
trhasher, yang mencitrakan
skateboarding sebagai olah raga
yang didasari ol eh semangat
pemberontakan dan akrab dengan
identik ideologi punk, sementara
transworld skateboarding terasa
l ebih
modern, beragam dan
menjaga citra para bintang
skateboarder.
Masuknya
mtv ke indonesia yang
memperkenalkan
lifestyl e baru
dengan berbagai refrensi musik
dan gaya hidup seperti cara
hidup bagi orang-orang muda
(
youth).
Sedangkan ketika awal 90an,
fashion skateboarding di dunia
dipengaruhi ol eh perkembangan
street skateboarding yang sangat
kental nuansa punk rocknya.
Baggy dengan oversize denim
dan
t-shirt extra largh menjadi
trend pada saat itu. Sementara
pertengah an sampai akhir tahun
1990, trend fashion dalam dunia
Dua kategori : “punk” (ketat,
ngepas badan), dan “baggy”
meski pada prakteknya
pembagian itu menjadi sedikit
l ebih rumit. Celana
jeans atau
baggy, sweater dari bahan
katun atau poliester dengan
pull over dan kantong kangguru
di depannya atau disebut juga
hoodie, baseball caps, dan sepatu
vans. Gaya skate punk inilah yang
F
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
F
ashion
kemudian banyak dieksplorasi
dalam desain clothing anak –anak
muda di indonesia pada saat
itu. Pada akhir 90’an apa yang
disebut “
punk styl e clothing”
menjadi tagline baru dalam
perkembangan industri clothing
global.
Gaya punk kemudian menjadi
suatu yang mainstream, mendunia
dan menjadi mapan.
Munculnya internet.
Perkembangn teknologi informasi
yang begitu pesat dalam dekade
90’an, juga mempengaruhi
perkembangan era informasi dan
refrensi yang begitu banyak ke
indonesia, khususnya dalam dunia
skateboarding.
Internet dan skateboarder
sebagai pengguna internet
Era 2000an, dalam
perkembangannya, eksplorasi
desain
clothing anak-anak
muda di indonesia banyak juga
dipengaruhi ol eh gaya street
fashion jepang yang terasa l ebih
eksperimentalnya.
Sampai dengan sekarang,
pergeseran kiblat kreatif global
dari amerika ke eropa dalam tiga
tahun terakhir ini, juga terasa
pengaruhnya. Perubah annya
sangat jelas dalam perkembangan
fashion dan culture di
skateboarding. Fashion di eropa
identik dengan gaya yang cl ean
dengan eksplorasi dan feminis, itu
juga sangat berpengaruh dalam
cara bermain para skateboarder
disana. Terlih at l ebih stylist
dalam cara bermain dan juga
berpenampilan, mereka
benar-benar peduli dalam memilih apa
yang akan dia kenakan.
F
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y Ak tivit as. s tuff
Fashion.
Aktivitas.
Stuff.
Social.
Authenticity
Rutinitas lokal skateboarding scene Sudah jelas, setiap skateboarder memiliki homies masing-masing, yang kemudian menjadi rutinitas bersama. Rutinitas skateboarding yang biasa ditentukan tiap homies skateboarder, bisa di waktu pagi, siang, sore, bahkan malam hari. Rutinitas itulah yang akan saling mempengaruhi keseharian di luar skateboarding pribadi
masing-C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
H A N G O U T . V I D E O .
T R I C K S . P R O . B R A N D S .
M U S I C . S T U F F .
I N F L U E N C E S . R E A L L I F E .
C O L L E G E
G I G S . C L U B B I N G . F I N E
A R T . M E D I A S O S I A L .
N E W H O M I E S . F I L M I N G .
S K A T E B O A R D I N G
T R I P . D R U G S . V I B E S .
C O O L T H I N G S . A L C O H O L .
F U C K . S E X . T O O L S .
C H I L L . C A T . D O G . B O W L .
S T R E E T . P A R K . P E O P L E .
C O N N E C T I O N . B O A R D S .
T A T T O O . R I N G . G L A S S E S .
I N T E R N E T . V E H I C L E .
P L A N T . S P O T .
S T I C K E R S . W E I R D . F U N .
A L I E N A T I O N . D I F F E R E N T .
A U T H E N T I C I T Y . . . .
Ak tivit as. s tuffC O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Ak
tivit
as. s
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Ak
tivit
as. s
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Skateboarder dan youth culture, semua datang dari lapisan masyarakat. Menurut pandangan masyarakat, kebanyakan skateboarder adalah anti sosial, mungkin yang dimaksu adalah mereka mempunyai dunianya sendiri. Tetapi sebenarnya, aktifivitas sosial dan identitas skateboarder tercipta atas individu dan kebersamaan, kebebasan dan komunitas. Sosial dan identitas skateboarder dibangun dalam lingkungan sosial dan geografis, seperti pada toko skateboard lokal, ketika skaters menonton video, mengomentari gaya atau melihat upadate gear terbaru.
Socia l
Fashion.
Aktivitas.
Stuff.
Social.
Authenticity
Skateboarding is more th an jus t
skateboarding.
Skateboarding sebagai sebuah fenomena yang disajikan kembali dalam majalah dan video. Bisa dikatakan juga skateboarding adalah alat untuk kebersamaan atau menjadi sebuah komunitas. Misalanya seperti pilihan tempat skateboarder untuk latihan seperti skatepark atau street park adalah modal awal terbentuknya aktivitas sosial dan identitas skateboarder itu sendiri dari interaksi individu dan sebagai komunitas.
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Melihat keadaan dunia
skateboarding yang kini dipenuhi dengan pencitraan brand-brand skateboard malah membentuk kabut dan nyaris menghilangkan ke-otentikan skateboarding itu sendiri. Di dalamnya, bukan skateboarder yang menguasai produk dan citra mereka, melainkan produk dan citra yang mengendalikan skateboarder. “Nothing that, taste classifies and it classifies the classifier”
(Bourdieu, 1984:6)
Seolah-olah skateboarder memiliki citra yang dibangun oleh brand, yang sebenarnya skateboarder itu tidak memiliki apa-apa.
How we find authenticity ? Kembali ke tahun 1980 di luar negara kita, di mana terjadinya perubahan secara radikal era skateboarding dari modern era ke new-school era. Di mana pada tahun tersebut merupakan awal masuknya skateboarding di Indonesia, dan bisa dikatakan skateboarding di Indonesia belum mengenal era modern.
New-school era merekonstruksi skateboarding dalam tiga hal: 1. Munculnya street skateboarding. 2. Menghindari kontes kompetitif
dengan pembuatan video kolaboratif.
3. Berusaha melokalkan dan merasionalkan ekonomi industri skateboarding.
Perubahan era ini merupakan suatu pemberontakan terhadap ‘mainstream’ skateboarding yang
Fashion.
Aktivitas.
Stuff. Social.
Authenticity
A ut henticity“For who’s to say what trick is better? I like to do stuff that feels cool, that gives me butterflies in my stomach.” -Grace
Pada modern era, skateboarding biasa di lakukan di skatepark, pool atau half pipe. Di new-school era munculnya skateboarding di jalanan. Dikarenakan munculnya skateboarding di jalanan, kontes-kontes kompetitif skateboard mulai menurun karena munculnya pembuatan video kolaboratif yang berlandasan street skateboarding. Juga munculnya industri lokal skateboard yang berani bersaing dengan industri kapital skateboard demi merasionalkan kembali ekonomi skateboarding.
Salah satu professional skateboarder Mike Vallely menjelaskan bagaimana ia keluar dari modern era.
“Powell-Peralta felt so corporate. . . . I was so alienated by the whole thing that I was ready to do something radical.” (Hill 2007).
“Something radical.”
Mike Vallely menyatakan bahwa ia siap melakukan perubahan secara radikal. Dan ia merasa terasingin dengan skateboarding itu sendiri, ia mempertanyakan kembali
ke-Perubahan modern era ke new-school era merupakan bentuk pencarian keotentikan skateboarding.
Kembali lagi ke masa kini, di mana maraknya pencitraan brand-brand dengan membentuk keotentikan skateboarding di masing-masing brandnya. Nyaris membuat tiap individu skateboarder lupa dengan pencarian keotentikan skateboarding
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Pencarian keotentikan individu menurut Robert D. Lee, mengandung arti bahwa setiap individu harus menjadi diri sendiri, tidak menjadi orang lain, tidak mengidentifikasi diri dengan orang lain, dan tidak menjadi dunia mereka (mainstream).
Tentunya sangat bertolak belakang dengan skateboarding di dunia pencitraan brand-brand kapitalistik, yang di dalamnya setiap individu mengidentifikasi dirinya dengan berbagai ilusi yang dimunculkan oleh citra-citra brand yang bersifat komersil.
Jika dikatakan skateboarding termasuk salah satu subkultur, maka skateboarding merupakan gerakan kontemporer dalam mencari keotentikan, dalam pengertian melepaskan diri dari hegemoni, keseragaman, homogenitas, universalitas, dan komersialitas yang diciptakan oleh kekuasaan-kekuasaan dominan (kapitalis).
A ut henticity C onclusion
Wh at
Do You Think
Masuknya skateboarding di Indonesia, terjadi pada tahun 1980-an di m1980-ana tahun tersebut terjadi perubahan era skateboarding dari modern era ke new-school era. Indonesia mengenal skateboarding sebagai new-school era dan belum mengenal era di mana Mike Vallely merasa terasingi dengan skateboarding, yaitu modern era. Perubahan era yang sebenarnya merupakan bentuk pencarian keotentikan itu sendiri.Pencarian keotentikan adalah pencarian yang tidak pernah selasai, sebuah proses menjadi (becoming), yang selalu
menemukan kondisi, hambatan, dan tantangan baru. Pencarian yang membawa setiap diri selalu berada di dalam ketegangan (tension) atau kegelisahan terus menerus; antara masa lalu dan masa depan, antara harapan dan tantangan, antara being dan nothingness.
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y COOLNESS - ATHENTICITY Words: Aria Pradifta Azh ar Fathurrohman Design: Aria Pradifta Contributor photographer:
S E E K I N G
T H E A N
-O T H E R
O F
C O O L
C O O L N E S S