• Tidak ada hasil yang ditemukan

FA the Telkom Way

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FA the Telkom Way"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT atas tersusunnya buku saku “The Telkom Way” bagi seluruh Telkomers. Buku Ini disusun de-ngan sangat padat memuat tiga elemen kunci suk-ses berkesinambungan, yaitu Telkom Corporate Philosophy “Always the Best”, Telkom Leadership Architecture “Lead by Heart, Managed by Head” dan The Telkom Way “Solid-Speed-Smart (3S)”.

Buku ini disusun sebagai upaya untuk memperjelas dan memperte-gas tentang filosofi korporat, arsitektur kepemimpinan dan budaya perusahaan Telkom Group.

Maka dengan diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim, dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang, kami persem-bahkan buku saku “The Telkom Way” bagi seluruh pimpinan dan Telkomers untuk menjadi pedoman dan manfaat bagi kita semua. Salam Solid – Speed – Smart.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, Maret 2014

ARIEF YAHYA CEO TELKOM GROUP

(5)

GREAT SPIRIT & GRAND STRATEGY

a. The Telkom Corporate Philosophy ... 6 b. The Telkom Leadership Architecture ... 10

• Leadership Philosophy to be The Best:

Harmony & Sinergy ... 11 • Leadership Principles to be The Star:

Lead by Heart & Managed by Head ... 12 • Leadership Practices to be The Winner:

Lead by Heart : Mega Thinking, Leader as a Father, Energize People ... 13 Managed by Head : Corporate Strategy, Business

Strategy, Functional Strategy ... 16 c. The Telkom Way ... 17

• Philosophy to be The Best:

Always The Best ... 18 • Principles to be The Star:

Solid, Speed, Smart ... 18 • Practices to be the Winner:

(6)

Telkom Corporate Philosophy

“Always The Best”

Telkom Leadership Architecture

“Lead by Heart, Managed by

Head”

The Telkom Way

(7)

GreaT sPIrIT &

GraND sTraTeGY

K

esuksesan organisasi bersumber pada dua elemen inti, yaitu

spirit dan strategy. Yang pertama menyangkut heart (hati), soft

aspect dari sebuah organisasi serta karakter sebagai hasil dari olah ruh dan olah rasa. Sementara yang kedua adalah menyangkut head (pikiran), hard aspect dari sebuah organisasi serta kompetensi se-bagai hasil dari olah rasio dan olah raga.

Spirit berkaitan dengan semangat tinggi yang terbentuk oleh keyak-inan dasar (basic belief), nilai-nilai inti (core values) dan perilaku (com-mon behavior) yang utama dan mulia. Sementara strategy berkaitan dengan visi, strategi, model bisnis atau eksekusi excellent yang ter-bangun dari hasil analisis dam daya pikir yang mumpuni. Spirit mer-upakan hasil dari “leading people” dan strategy mermer-upakan hasil dari “managing business”.

Spirit dan strategy merupakan dua elemen dasar yang saling me-lengkapi dan mengisi, sehingga tidak dapat dipisahkan dan dike-sampingkan satu dari yang lain. Itu sebabnya kunci kesuksesan pemimpi ditentukan oleh kemampuannya menyeimbangkan dan mengharmonikan keduanya. Spirit dan strategy bagaikan yin-yang yang melambangkan simbol keseimbangan dan harmoni.

(8)

Oleh karena itu Great Spirit dan Grand Strategy ini menjadi keung-gulan bersaing (competitive advantage) yang sulit dikalahkan dan diti-ru pesaing. Dapat dikatakan, Great Spirit-Grand Strategy adalah the

unusual way to win bagi Telkom

(9)

a. The Telkom Corporate Philosophy: Always The Best

Konsep pengelolaan Telkom Group didasarkan atas elemen 8S, yaitu Spirituality, Style, Shared Values, Strategy, Staff, Skill, System dan Struc-ture. Spiritualitas memiliki peran penting dan kontribusi terbesar da-lam mencapai kesuksesan. Telkom telah menempatkan Spiritualitas menjadi S pertama dalam “Spirituality + 7S McKinsey”. Kalau Spiritu-ality ini sudah ada maka 7 S lainnya akan mudah. Spiritualitas akan membuat semua pekerjaan Telkomers bernilai ibadah kepada Tuhan sehingga akan selalu menjadikannya yang terbaik dan Spiritualitas akan menjadi panduan bagi Telkomers dalam menjalankan kepemi-mpinan, budaya dan elemen lain di dalam perusahaan.

(10)

Telkom mencanangkan “Always the Best” sebagai penerapan Cor-porate Philosophy. CorCor-porate Philosophy Always the Best adalah buah spirit dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam se-tiap pekerjaan yang dilakukan. Always the Best adalah sebuah sikap mental untuk selalu menjadi yang terbaik, yang memiliki esensi Ihsan yang mengandung tiga makna, yaitu memperbaiki, lebih baik dan terbaik.

b. The Telkom Leadership Architecture: Lead by Heart, Managed by Head

The Leadership Architecture mengandung tiga unsur inti yang disebut sebagai 3P, yaitu philosophy, principle dan practice.

(11)

• Leadership Philosophy to be The Best: Harmony & Sinergy

Leadership Philosophy to be the Best adalah keyakinan dasar (basic belief) yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi Telkomers untuk menjadi pemimpin yang terbaik. Keyakinan dasar mer-upakan esensi budaya perusahaan yang melandasi nilai-nilai dari perilaku setiap Telkomers di semua level organisasi da-lam mencapai yang terbaik.

Leadership Philosophy to be the Best terdiri dari dua keyakinan, yaitu harmony dan synergy yang merupakan keyakinan dasar (basic belief) Telkomers yang harus selalu menciptakan har-moni antara Heart dan Head (2H) dan menciptakan sinergi an-tara Spirit dan Strategy (2S). Semua Telkomers harus memiliki keseimbangan dalam melakukan olah rasa dan olah rasio. Di sisi lain, Telkomers juga harus mampu menyinergikan se-mangat untuk memberikan yang terbaik dan strategi dalam mewujudkan visi organisasi.

Leadership Philosophy to be the Best adalah komitmen yang harus selalu tertanam dalam diri Telkomers. Sehingga dalam melakukan tindakan apapun, pemimpin akan terpacu untuk senantiasa menjadi yang terbaik. Karena philosophy adalah sebuah landasan, maka bisa diibaratkan layaknya pondasi sebuah bangunan.

(12)

• Leadership Principles to be The Star: Lead by Heart & Managed by Head

Leadership Principles to be the Star yaitu nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip-prinsip dasar untuk menjadi pe-mimpin bintang. Nilai-nilai inti merupakan panduan yang bisa membentuk pola pikir dan pola perilaku Telkomers di semua level organisasi dalam membangun dan mengembangkan diri menjadi pemimpin bintang.

Leadership Principles to be the Star mencakup dua nilai inti:

Lead by Heart & Managed by Head, yaitu sebuah prinsip

bah-wa dalam memimpin orang (people) seorang pemimpin harus menggunakan hati (hearth), rasa, atau otak kanan; sedangkan dalam mengelola pekerjaan (work) ia harus menggunakan kepala (head), rasio, atau otak kiri.

Lead by Heart menitikberatkan pada memimpin orang (lead people), baik diri sendiri (lead self) maupun orang lain (lead others). Sementara Managed by Head menitikberatkan pada mengelola organisasi (managed organization) dan mengelola bisnis. Principles Lead by Heart dan Managed by Head tersebut diterjemahkan ke dalam perilaku practices dalam mencapai goal-nya, yaitu menjadi pemenang dalam persaingan bisnis TIMES.

(13)

• Leadership Practices to be The Winner

Lead by Heart : Mega Thinking, Leader as Father, Energize People

Leadership Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (stan-dard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur menjadi pemim-pin pemenang. Standar perilaku ini membentuk pola sikap dan pola tindak Telkomers di semua level organisasi dalam rangka menempa diri menjadi pemenang. Leadership Practices to be the Winner mencakup Mega Thinking, Leader as Father, Energize

People yang merupakan terjemahan prinsip Lead by Heart;

se-mentara Corporate Strategy, Business Strategy, Functional Strategy yang merupakan terjemahan dari prinsip Managed by Head. Mega Thinking adalah cara berpikir strategis yang berorien-tasi kepada memberikan hasil (outcome) berupa manfaat atau nilai (value) bagi Indonesia bahkan semesta alam (rahmatan lil ‘alamin). Jadi berpikir mega adalah kebutuhan masyarakat (social needs) yang membawa manfaat bagi seluruh umat ma-nusia. Jika Telkomers berpikir mega, maka dengan sendirin-ya ia akan berpikir makro, sendirin-yaitu berpikir untuk level industrial needs (customer) yang mendapatkan keuntungan (output); dan sekaligus berpikir mikro yaitu berpikir untuk level professional needs (company) yang akan menghasilkan product.

(14)

Dalam berpikir, Telkomers hendaknya mulai berpikir dari level mega, makro dan mikro (disingkat menjadi 3M). Sedangkan da-lam bertindak, harus memulai dari level company, kemudian cus-tomer dan terakhir community (disingkat 3C: company, cuscus-tomer, community).

Untuk dapat berpikir mega, Telkomers harus sudah berada di level spiritual dengan memiliki jiwa memberi (spirit of giving) yang menganggap bahwa apa yang kita lakukan adalah mem-berikan rahmat bagi alam semesta. Ketika seorang Telkomers telah berada di level itu, maka akan berlaku prinsip, semakin banyak memberi, maka akan semakin banyak mendapatkan (The more you give, the more you get).

(15)

Leader as a father adalah prinsip kepemimpinan yang menem-patkan Telkomers sebagai seorang pemimpin layaknya seorang ayah dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Seo-rang ayah tentunya memiliki ketulusan hati untuk menyayangi, melindungi, dan membela anak-anaknya: spirit of loving. Tidak ada yang lebih membanggakan seorang ayah selain melihat anak-anaknya lebih sukses, lebih hebat, dan lebih berhasil dari dirinya.

Ketika Telkomers sebagai seorang pemimpin melakukan pengembangan SDM-nya maka sejatinya ia pun telah melaku-kan kaderisasi, salah satu bagian yang penting dalam kepemi-mpinan. Pemimpin yang cerdas akan melakukan upaya kaderi-sasi tersebut dan berarti telah mengidentifikasi pemimpin masa depan.

Energize People adalah prinsip kepemimpinan yang mengha-ruskan Telkomers sebagai seorang pemimpin untuk menjadi penggerak dan penyemangat seluruh anak buahnya untuk men-capai hasil yang luar biasa (extraordinary result). Telkomers ha-rus Berpikir Mega melalui visi yang menjangkau jauh ke depan. Untuk mewujudkan visi tersebut pemimpin tak bisa bergerak sendiri, ia harus didukung oleh timnya. Karena itu seorang pe-mimpin haruslah memiliki semangat yang tinggi dan harus bisa mendorong dan menyemangati timnya agar bisa mewujudkan visi yang sudah digariskan.

(16)

• Managed by Head : Corporate Strategy, Business Strategy, Functional Strategy

Seorang pemimpin tak cukup hanya dengan Lead by Heart melalui olah ruh dan rasa, tetapi juga harus Manage by Head de-ngan melakukan olah rasio dan raga.

Di sini ada tiga level strategi yang harus dijalankan:

Corporate Strategy adalah pengelolaan strategi di tingkat kor-porat (grup) yang mencakup pemberian arahan (directional

tegy), pemilihan dan pengelolaan portofolio bisnis (portfolio

stra-tegy), penataan dan harmonisasi unit-unit bisnis di dalam grup (parenting strategy).

Business Strategy adalah pengelolaan strategi di tingkat bisnis (divisi) yang mencakup pengembangan keunggulan komparatif

(17)

(comparative strategy), pengembangan keunggulan kompetitif (competitive strategy), dan pengembangan kerja sama dan mitraan (cooperative strategy) untuk mengungkit (leverage) ke-mampuan sumber daya perusahaan.

Functional Strategy adalah pengeloaan strategi di tingkat fung-sional untuk mengatur tugas dan aktivitas berbagai fungsi yang ada di dalam organisasi, yang mencakup pengelolaan strategi pemasaran (marketing strategy), keuangan (financial strategy), SDM (human resources strategy), operasi (operational strategy) dan lain-lain.

(18)

Seperti halnya konsep The Leadership Architecture, The Telkom Way yang merupakan pilar ketiga penopang budaya perusahaan men-gandung tiga insur inti 3P, yaitu philosophy, principle, dan practice.

• Leadership Philosophy to be the Best: Always The Best

Philosophy Always the Best adalah keyakinan dasar (basic

belief) yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi Telkomers untuk

menjadi insan terbaik. Keyakinan dasar ini merupakan esensi budaya perusahaan yang melandasi nilai-nilai dan perilaku Tel-komers dalam mencapai hasil yang maksimal.

Always the Best merupakan sebuah sikap mental dasar untuk selalu menjadi yang terbaik dalam setiap apapun yang dilaku-kan. Dengan selalu menjadi yang terbaik, maka itu menjadi se-buah dedikasi dan persembahan yang terbaik pula yang dapat diberikan kepada perusahaan, bangsa dan Negara, bahkan lebih universal lagi, kepada seluruh umat manusia dan menjadi rah-mat bagi alam semesta (rahrah-matan lil ‘alamin).

• Leadership Principles to be the Star : Solid-Speed-Smart (3S)

Principles to be the Star, yaitu nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Principle to

(19)

be the Star mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S: Solid, Speed, Smart.

Solid adalah terwujudnya 1 hati (hati yang bersih), 1 pikiran dan 1 tindakan. Adanya soliditas akan melahirkan sahabat sejati, dan itu berarti saling menyayangi, saling melindungi, saling membela, Untuk mengembangkan so-liditas, terdapat 3 hal yang diperlukan sehingga terban-gun kohesivitas dan rasa saling percaya antar Telkomers, yakni shared vision (semua memiliki tujuan yang sama), the shared values (selalu mengacu pada nilai sebagai pan-duan dalam pengambilan keputusan), dan the culture of trust (mempercepat proses pengambilan keputusan dan kemudahan untuk segera beradaptasi terhadap

(20)

perubah-an. Solid merupakan terjemahan dari Always the Best yang pertama, yaitu integrity.

Speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan yang Telkomers lakukan. Kecepatan bertindak merupakan faktor kunci untuk memenangkan persaingan, baik kecepa-tan dalam merespon peluang bisnis, kecepakecepa-tan menghasil-kan layanan, dan kecepatan menghasilmenghasil-kan inovasi-inovasi. Speed merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang kedua, yaitu enthusiasm.

Smart adalah bersikap, berpikir dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaan yang kita Telkomers lakukan melalui intuisi yang tajam, olah rasio melalui kreativitas dan inovasi yang menghasilkan terobosan, dan olah raga melalui aksi-aksi yang impresif. Smart merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang ketiga, yaitu totality.

• Leadership Practices to be the Winner : Imagine-Focus- Action

Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur untuk men-jadi insan pemenang, Standar perilaku ini membentuk pila sikap dan pola tindak karyawan dalam rangka me-nempa diri menjadi pemenang. Practices to be the

(21)

Win-ner mengandung tiga standar perilaku, yang disebut IFA:

Imagine, Focus, Action.

Imagine adalah praktik berperilaku yang selalu “berawal dari akhir” dalam merencanakan dan menjalankan pekerjaan. Se-buah kerja besar harus dimulai dari mimpi dan cita-cita besar yang hendak dicapai. Praktik ini identik dengan visi atau mim-pi seorang pemimmim-pin. Imagine menggambarkan desirability (keinginan) bukan feasibility (kebiasaan).

Focus adalah praktik yang selalu mengutamakan yang utama dan mampu mengalokasikan sumber daya yang terbatas se-cara baik.

(22)

Action adalah berperilaku yang selalu menekankan tindakan konkret dalam mencapai sebuah hasil. Imagine dan focus ha-nya bisa bermuara pada hasil yang ha-nyata jika dikerjakan (ac-tion) atau diimplementasikan sekaligus dikontrol. Visi tanpa aksi itu fantasi, aksi tanpa visi itu sensasi (sesaat).

(23)
(24)

Referensi

Dokumen terkait

EKO JATI SUNTORO, M.Si.

Padahal banyak faktor lain selain keuangan yang perlu diperhatikan dan dikembangkan, yang dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard, karena pendekatan

Kerugian yang dialami oleh negara dalam kasus yang terjadi di Dusun Jugil, Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara Diatas, tidak semata-mata

berdasarkan pada hasil percobaan yang telah dilakukan, bahwa penerapan dari ke dua metode diatas digabungkan dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengenali wajah

Berdasarkan hasil penelitian ini Status gizi anak prasekolah di TK Al- Aqsha Desa Bangun Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto sebagian besar adalah baik sebanyak

Laporan akhir ini berjudul Rancang Bangun Alat Bantu Pengeboran Titik Pusat Lubang Melingkar.Laporan akhir ini adalah laporan akhir mengenai alat bantu

di Indonesia (Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Lingkungan Dalam Pemberitaan Eksploitasi.. permasalahan lingkungan hidup cenderung melibatkan banyak pihak. Oleh sebab itu,

Benih sengon yang telah mendapat perlakuan perendaman dengan air daun sirih mampu melindungi kulit benih sengon terhindar dari kerusakan atau mengalami perubahan