PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERBASIS TRI HITA KARANA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
(STUDI EMPIRIS PADA MASYARAKAT DESA SANUR) Putu Wenny Saitri, I Ketut Sunarwijaya
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar
ABSTRACT
CSR concept emphasizes that business’s purpose should not only focused on profit, but also should be focused in giving a positive impact to the community, as one firm’s stakeholder. Tri Hita Karana is a local concept which has been well-known in Bali. Tri Hita Karana is a concept that emphasizing a balance or harmonious relationship of human with God (known as Parahyangan), human with another human (known as Pawongan), and human with its environment (known as Palemahan). The compliance of these elements is believed by local community will provide welfare. Therefore, the implementations of CSR by the company are expected to be based on these concepts in order to achieve the community welfare. This study was intended to show an empirical result of the influence of CSR based on Tri Hita Karana (Parahyangan, Pawongan, and Palemahan) in community welfare on Sanur. This study focuses on CSR activities by the hotel which operate in the Sanur considering it’s a famous tourist area in Bali. The questionnaire method used to determine the extent of the impact that community perceived by the implementation of CSR. This research population is the whole community of Sanur. Sample was selected based on two criteria, which are, Sanur village local community (has an local identity), and in the range of productive ages, has generated 11.600 people as research sample. By using Slovin formula, the questionnaire which distributed in this study is 387 questionnaires. The regression analysis shows that CSR implementation based on Tri Hita Karana has positively affect the welfare of Sanur community. This indicates that, the implementation of CSR by the hotel which operated on Sanur has in accordance with the concept, or the with the community necessity. Therefore, the community could feel the impact of the development of their area as a famous tourism destination.
Keywords : CSR, Tri Hita Karana, Social Welfare, Sanur PENDAHULUAN
Corporate social responsibility (CSR) telah berkembang menjadi isu yang penting pada
satu dekade terakhir ini. CSR merupakan klaim agar perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham, tapi juga untuk kesejahteraan pihak stakeholder dalam praktik bisnis, yaitu para pekerja, komunitas lokal, pemerintah, LSM, konsumen, dan lingkungan (Dahlia dan Siregar, 2004). Pelaksanaan CSR yang berkelanjutan oleh perusahaan diharapkan akan memberikan dampak positif baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat, terutama komunitas lokal tempat perusahaan beroperasi. Dampak positif bagi perusahaan dapat tercermin pada reputasi perusahaan, sedangkan bagi masyarakat dampak positif CSR adalah meningkatnya kesejahteraan mereka.
memberikan kontribusi langsung bagi para stakeholder-nya. Lebih jauh lagi dalam lingkungan bisnis perusahaan, masyarakat di sekitar perusahaan pada dasarnya merupakan pihak yang perlu mendapatkan apresiasi. Apresiasi ini dapat diwujudkan dalam bentuk peningkatan kesejahteraan hidup mereka melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kegiatan CSR perusahaan. Hal ini karena perusahaan dan masyarakat pada dasarnya merupakan kesatuan elemen yang dapat menjaga keberlangsungan perusahaan itu sendiri (Mapisangka, 2009)
Tri Hita Karana merupakan merupakan sebuah konsep yang berasal dari masyarakat Hindu di Bali. Konsep ini menekankan pada keseimbangan dan keharmonisan hubungan antar tiga unsur penting dalam kehidupan, yaitu Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan. Unsur Parahyangan berisikan mengenai keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, Pawongan berisikan mengenai keseimbangan hubungan antara sesama manusia, dan
Palemahan berisikan mengenai keseimbangan hubungan antara manusia dengan
lingkungannya. Budiasni, dkk (2015) menyatakan bahwa konsep Tri Hita Karana akan memberikan keharmonisan, kebahagiaan, dan kesejahteraan dengan melestarikan keanekaragaman budaya dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi dan efek buruk yang ditimbulkan dari pergeseran berbagai aspek.
Adanya nilai-nilai universal yang terkandung dalam konsep Tri Hita Karana berjalan selaras dengan konsep CSR, dimana CSR juga menekankan keharmonisan hubungan perusahaan dengan para pemangku kepentingan (pawongan) dan lingkungan sekitar (palemahan). Pelaksanaan CSR yang dilandasi oleh konsep Tri Hita Karana pada masyarakat lokal diharapkan akan mampu menjaga keselarasan hubungan antara perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar yang pada akhirnya diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan baik perusahaan maupun masyarakat.
Sangat penting untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program CSR mampu memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat lokal. Pelaksanaan program CSR yang dilandaskan atas konsep Tri Hita Karana dirasa paling tepat diterapkan pada masyarakat Bali, karena pemenuhan terhadap ketiga unsur konsep tersebut dipercaya dapat menciptakan rasa hidup yang nyaman, tentram dan harmonis secara lahir maupun batin.
Desa Sanur merupakan salah satu kawasan wisata yang telah lama dikenal di Bali. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung, secara langsung mempengaruhi pertumbuhan jumlah hotel yang berada di daerah tersebut. Berdasarkan data tahun 2015, Desa Sanur memiliki 62 buah hotel, yang terbagi menjadi 13 hotel berbintang, 27 hotel melati, dan 22 pondok wisata. Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi dibanding dengan kecamatan lain yang ada di Denpasar. Dengan jumlah tersebut, maka keberadaan hotel-hotel tersebut secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak bagi masyarakat yang berada di sekitarnya. Menyadari peran dan tanggung jawabnya pada masyarakat, hotel-hotel tersebut telah menerapkan konsep CSR secara berkelanjutan dalam kegiatan operasionalnya. Namun, berkembangnya lingkungan bisnis, membuat harapan akan terciptanya kesejahteraan masyarakat juga meningkat, sehingga perusahaan memerlukan sebuah program CSR yang mampu menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu untuk dilakukan sebuah kajian mengenai pengaruh pelaksanaan CSR berbasis konsep parahyangan, pawongan, dan palemahan terhadap kesejahteraan masyarakat desa Sanur.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan pada Desa Sanur. Pemilihan Desa Sanur sebagai lokasi penelitian adalah karena Desa Sanur merupakan kawasan wisata yang telah dikenal di Bali, serta memiliki jumlah hotel terbanyak di daerah Denpasar. Metode pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu bagi sampel yang akan digunakan. Agar sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat mewakili populasi, maka digunakan rumus slovin. Dengan menggunakan rumus slovin, diperoleh besarnya responden dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 387 orang.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Variabel parahyangan adalah keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, dalam penelitian ini merupakan seberapa besar kontribusi hotel-hotel terhadap kegiatan kegiatan keagamaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert 4 (empat) tingkat yaitu Tidak Pernah (1), Kadang-kadang (2), Sering (3), Selalu (4). Variabel pawongan adalah keseimbangan hubungan manusia dengan sesama manusia yang diharapkan akan dicapai dengan pelaksanaan CSR. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert 4 (empat) tingkat yaitu Tidak Pernah (1), Kadang-kadang (2), Sering (3), Selalu (4). Variabel
palemahan adalah keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan (alam), yang
akan ditunjukkan dengan seberapa besar kontribusi hotel terhadap aspek fisik dan lingkungan pada kawasan sekitar hotel. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert 4 (empat) tingkat yaitu Tidak Pernah (1), Kadang-kadang (2), Sering (3), Selalu (4). Variabel Kesejahteraan masyararakat merupakan peningkatan taraf hidup menjadi lebih baik yang ditunjukkan dengan peningkatan kesehatan, pendidikan dan aktivitas ekonomi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 tingkat, yaitu Sangat tidak setuju (1), Tidak Setuju (2), Setuju (3), dan Sangat setuju (4).
Analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis adanya penggaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, persamaan regresi pengaruh CSR berdasarkan konsep Tri Hita Karana terhadap kesejahteraan masyarakat dapat dituliskan sebagai berikut :
KM = α + β1CSR Parahyangan + β2CSR Pawongan + β3 CSR Palemahan + ε………. (1)
Keterangan :
KM = Kesejahteraan Masyarakat
α = konstanta
β1, β2, β3 = koefisien regresi
CSR Parahyangan = CSR Berbasis konsep Parahyangan
CSR Pawongan = CSR berbasis konsep Pawongan
CSR Palemahan = CSR berbasis konsep Palemahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian statistik tampak seperti dalam tabel berikut : Uji Asumsi Klasik dan Uji Regresi Linear Berganda Uji Asumsi Klasik
Normalitas (KS) 0,391
X1 X2 X3
Heteroscedastisitas (Glejser) 0,192 0,354 0,329
Multicolliniearitas (Tolerance) 0,767 0,787 0,624
Multicolliniearitas (VIF) 1,304 1,217 1,603
Uji Kelayakan Model
Coef. Of Determination 0,350
Sig. F 0,000
X1 X2 X3
Sig. t 0,000 0,000 0,000
β 0,196 0,288 0,355
Sumber : data diolah (2016)
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi KS 0,391 yang lebih besar dari Cronbach Alpha (α = 0,05). Hasil pengujian heteroskedastsitas dalam variabel penelitian menunjukkan nilai signifikansi untuk variabel X1 (CSR berbasis Parahyangan) sebesar 0,192, X2 (CSR berbasis
Pawongan) sebesar 0,354 dan X3 sebesar 0,329 (CSR berbasis Palemahan) yang berarti tidak
terdapat gejala heteroskedastsitas. Tidak terdapat gejala multikoliniaritas pada variabel penelitian ini yang dibuktikan dengan nilai Tolerance yang lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih rendah dari 10.
Berdasarkan hasil uji kelayakan model, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,350. Hasil ini menunjukkan bahwa hanya 35 persen varians dari Kesejahteraan Masyarakat dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam penelitian (CSR berbasis Parahyangan, CSR berbasis Pawongan, dan CSR berbasis Palemahan), sedangkan 65 persen dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Nilai signifikansi uji F sebesar 0,000 yang lebih rendah dari 0,05 yang menunjukkan bahwa model penelitian fit dengan data penelitian. Koefisien regresi untuk variabel X1 (CSR berbasis Parahyangan) sebesar 0,196 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, variabel X2 (CSR berbasis Pawongan) sebesar 0,288 dengan nilai signifikansi 0,000, serta variabel X3 (CSR berbasis Palemahan) sebesar 0,355 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi ketiga variabel menunjukkan nilai dibawah 0,05 yang mengindikasikan bahwa masing-masing variabel independen (X1,X2,dan X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat.
Berdasarkan hasil pengujian, maka persamaan dalam penelitian ini menjadi :
KM = 0,489 + 0,196CSR Parahyangan + 0,288CSR Pawongan + 0,3553 CSR
Pengaruh pelaksanaan CSR yang berbasis parahyangan terhadap kesejahteraan masyarakat Sanur.
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa CSR berbasis parahyangan berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Sanur, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,196 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih rendah dari 0,05.
Konsep parahyangan berisikan nilai-nilai hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan (Wirawan, 2011:3). Pelaksanaan konsep ini dapat diwujudkan dalam kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana tempat ibadah. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa hotel-hotel yang berada di area Sanur telah memberikan dukungan terhadap kegiatan parahyangan yang dilakukan oleh masyarakat. Dukungan tersebut dilakukan melalui kegiatan CSR yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan spiritual masyarakat, misalnya melalui pemberian dana pada kegiatan-kegiatan agama, perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pura (tempat ibadah umat Hindu) yang berada di sekitar Desa Sanur. Aktivitas CSR berbasis parahyangan ini membantu masyarakat dalam mengurangi besarnya tekanan biaya yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan kegiatan upacara keagamaan, sehingga alokasi pendapatan masyarakat untuk kegiatan keagaam tidak terlalu besar karena telah didukung oleh kegiatan CSR perusahaan. Dengan demikian, semakin besar aktivitas CSR yang berfokus pada parahyangan, maka kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat.
Pengaruh pelaksanaan CSR yang berbasis Pawongan terhadap kesejahteraan masyarakat Sanur.
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa CSR berbasis pawongan berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Sanur, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,288 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih rendah dari 0,05.Konsep
pawongan menekankan pada pentingnya komunikasi antara manusia untuk menciptakan
hubungan yang harmonis. Dalam kaitannya dengan konsep pawongan, perusahaan diharapkan menyadari bahwa perusahaan dan seluruh pelaksananya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, sehingga dalam kegiatannya perusahaan hendaknya menjaga hubungan dan komunikasi dengan bagian masyarakat yang lain. CSR dapat digunakan sebagai sarana untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. Perwujudan konsep pawongan yang dilakukan oleh hotel-hotel yang berada di daerah sekitar Sanur adalah melalui bantuan-bantuan di bidang pendidikan, seperti pemberian beasiswa dan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, bantuan pada bidang kesehatan seperti membangun sarana kesehatan, serta mendukung kegiatan-kegiatan pemuda dan masyarakat lokal lainnya. Dukungan perusahaan terhadap kegiatan tersebut melalui program CSR, mampu mengurangi beban masyarakat pada biaya pendidikan dan kesehatan, sehingga secara langsung akan berkontribusi pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Pengaruh pelaksanaan CSR yang berbasis Palemahan terhadap kesejahteraan masyarakat Sanur.
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa CSR berbasis palemahan berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Sanur, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,355 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih rendah dari 0,05.
Konsep palemahan dalam pandangan Tri Hita Karana menenkankan kepada manusia untuk menjaga kelestarian lingkungannya. Dalam aktivitasnya, hotel-hotel yang beroperasi di sekitar kawasan Sanur memberikan dampak secara langsung terhadap lingkungan fisik, seperti udara, air, dan tanah, dimana dampak yang diberikan dapat berupa pencemaran air, penurunan kualitas tanah dan udara. Penurunan kualitas lingkungan hidup tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat di sekitarnya, seperti menurunnya tingkat kesehatan masyarakat, berkurangnya mata pencaharian nelayan akibat pencemaran laut, dan sebagainya. Dampak-dampak seperti ini dapat dikurangi dengan melakukan aktivitas CSR yang berkelanjutan. Dalam hubungannya dengan konsep Palemahan, maka hotel-hotel tersebut dapat mewujudkan aktivitas CSR yang berfokus kepada pemeliharaan lingkungan, seperti kegiatan penghijauan, membuat pengolahan limbah, dan sebagainya. Perhatian terhadap keseimbangan lingkungan akan memberikan dampak langsung bagi masyarakat, dimana lingkungan yang bersih akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang pada akhirnya akan membantu masyarakat menjalankan fungsi-fungsinya dalam hidup, termasuk menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi bagi keluarga.
SIMPULAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CSR berbasis Tri Hita
Karana terhadap kesejahteraan masyarakat Desa sanur. Berdasarkan hasil analisis data, maka
dapat disimpulkan bahwa CSR yang berbasis Tri Hita Karana (parahyangan, pawongan,
palemahan) memiliki pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini
mengindikasikan bahwa, CSR yang dilakukan oleh hotel-hotel yang berada di kawasan sekitar Desa Sanur telah berfokus pada pemenuhan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lokal. Aktivitas CSR yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, secara langsung akan membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya yang ditunjukkan dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal.
Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mendapatkan jawaban mengenai pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh hotel-hotel, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda, seperti menggunakan wawancara, untuk mendapatkan respon secara langsung dan mendalam mengenai dampak CSR yang dirasakan oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Budiasni, N.W.N., Atmadja, A.T., dan Herawati, N. T. (2015). “Implementasi Corporate
Social Responsibility Berdasarkan Konsep Tri Hita Karana. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi S1. Vol 3, No 1.
Dahlia, Lely dan Sylvia Veronice Siregar. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja pasar (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2005 dan 2006). Disampaikan pada Simposium Nasional
Akuntansi (SNA) XI. Pontianak, 22-25 Juli 2008.
Ghozali, Imam. (2012) “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS”, 20 Edisi Keenam, Semarang: Universitas Diponegoro.
Mapisangka, A. 2009. Implementasi CSR Terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. Vol 1. No 1.
Wirawan, I.M.A. 2011. Tri Hita Karana: Kajian Teologi, Sosiologi dan Ekologi Menurut Veda. Denpasar. Paramita.