PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM UNTUK
LABORATORIUM UNTUK
DIABETES MELITUS
DIABETES MELITUS
Oleh :
Oleh :
Dr Farida Amin SpPK
Dr Farida Amin SpPK
TIU :
TIU :
memahami pemeriksaan laboratorium pada
memahami pemeriksaan laboratorium pada
Diabetes Melitus (DM)
Diabetes Melitus (DM)
TIK
TIK
:
:
!
!
Men"elaskan tu"uan pemeriksaan# "enis$"enis
Men"elaskan tu"uan pemeriksaan# "enis$"enis
pemeriksaan# "enis sampel dan hal$hal %an&
pemeriksaan# "enis sampel dan hal$hal %an&
mempen&aruhi penilaian hasil pemeriksaan
mempen&aruhi penilaian hasil pemeriksaan
'!
'!
Men"elaskan interpretasi hasil pemeriksaan
Men"elaskan interpretasi hasil pemeriksaan
laboratorium
laboratorium
untuk
untuk
pen%arin&#
pen%arin&#
dia&nostik
dia&nostik
dan
dan
pemantauan hasil pen&obatan
pemantauan hasil pen&obatan
!
!
Menilai
Menilai
hasil
hasil
pemeriksaan
pemeriksaan
klinik
klinik
untuk
untuk
menentukan kedaruratan medik atau b
Diabetes
Diabetes
mellitus
mellitus
:
:
&an&&uan
&an&&uan
metabolisme
metabolisme
K
K
akibat
akibat
de*siensi insulin relati+e atau absolut!
de*siensi insulin relati+e atau absolut!
Pen
Pen
%ebab
%ebab
multi,aktorial#
multi,aktorial#
antara
antara
lain
lain
,aktor
,aktor
&enetik#
&enetik#
in,eksi
in,eksi
+irus# akti+itas *sik kuran&# makanan berlemak tin&&i# stres
+irus# akti+itas *sik kuran&# makanan berlemak tin&&i# stres
*sik!
*sik!
K
K
eluhan- &e"ala
eluhan- &e"ala
klinis :
klinis :
.e"ala
.e"ala
khas
khas
DM
DM
:
:
poliuria#
poliuria#
polidipsi#
polidipsi#
poli,a&i
poli,a&i
(P)$
(P)$
keadaan
keadaan
berat dapat ter"adi koma!
berat dapat ter"adi koma!
/emah# penurunan berat badan %an& tidak "elas pen%ebabn%a
/emah# penurunan berat badan %an& tidak "elas pen%ebabn%a
.atal'# keputihan# pruritus +ul+ae
.atal'# keputihan# pruritus +ul+ae
Kesemutan# impotensia # +isus menurun
Kesemutan# impotensia # +isus menurun
0isul atau luka %an& sukar sembuh
0isul atau luka %an& sukar sembuh
0ila tidak terkendali den&an baik# "an&ka pan"an& dapat
0ila tidak terkendali den&an baik# "an&ka pan"an& dapat
timbul
timbul
pen%ulit
pen%ulit
berupa
berupa
pan%akit
pan%akit
"antun&
"antun&
dan
dan
pembuluh
pembuluh
darah# s%ara, # mata dan &in"al!
K/ASIFIKASI
I. Menurut WHO (1985)
A! Kelas klinik
! Diabetes Mellitus (DM)
a!
Insulin
Dependent
Diabetes
Mellitus
(IDDM)
b!
1on Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(1IDDM)
2!
Malnutrition 3elated Diabetes Mellitus
(M3DM)
d!
Diabetes %an& berkaitan den&an keadaan
tertentu# misaln%a pen%akit pankreas#
&an&&uan
hormonal#
obat$obatan#
K/ASIFIKASI
'! Impaired .lukose Toleran2e (I.T) 4 T.T (Toleransi
&lukosa ter&an&&u)
!
.estasional Diabetes Mellitus (.DM 4 diabetes
mellitus kehamilan)
0! Kelas risiko statistik (Indi+idu %an& berisiko untuk
menderita diabetes# 6alaupun Tes toleransi &lukosa
normal)
Oran& den&an &an&&uan toleransi &lukosa masa
lalu atau den&an toleransi &lukosa %an& berpotensi
ter&an&&u!
K/ASIFIKASI
II.
Menurut
ADA
(Aer!"#n
D!#$ete%
A%%&"!#t!&n) ( 199')
Klasi*kasi berdasarkan pen%ebab :
!
Diabetes Mellitus tipe (autoimun dan idiopatik)
'!
Diabetes Mellitus tipe '
!
Diabetes Mellitus Tipe lain (de,ek &enetik ,un&si sel
beta# de,ek &enetik ker"a i
insulin# pen%akit eksokrin pankreas# endokrinopati#
obat-7at kimia# in,eksi#
imunolo&i# sindroma &enetik lain)
Tuu#n eer!*%##n :
Pen%arin&
Dia&nositik
Pemantauan pen&endalian
+en!% eer!*%##n :
Urin :
$ 3eduksi- &lukosa urin
$ Protein# mikro albumin
$ 0enda keton
Darah :
Kadar &lukosa darah : puasa# se6aktu# ' "am post
prandial
Tes toleransi &lukosa oral (TT.O)
Kur+a harian &lukosa
Kadar keton darah
Kadar b A2
Kadar ,ruktosamin
Kadar insulin
Kadar 9$peptide
Pemeriksaan lain : tes ,un&si &in"al# analisa &as darah#
D#r#,
1. -u*&%# /#r#, u#%# (-DP) 0
puasa $8
"am sebelum pen&ambilan darah
.lukosa darah se6aktu
(-DS)
: pen&ambilan
darah tanpa melihat kapan terakhir makan
.lukosa darah
# &%t r#n/!#
:
pen&ambilan darah ' "am setelah makan atau
setelah konsumsi ;< &r &lukosa!
Selama menun&&u ' "am# pasien duduk
istirahat# tidak makan-minum la&i dan tidak
merokok!
DA3A
'. Te% T&er#n%! -u*&%# Or# (TT-O)
Untuk dia&nostik pada pasien den&an kadar &lukosa %an& mera&ukan
( belum pasti DM)!
Tidak dilakukan pada pasien den&an &e"ala klinik khas DM!
Ti&a hari sebelum tes pasien diet 2ukup karbohidrat (= < &r-hari)#
melakukan akti+itas *sik seperti %an& biasa dilakukan
Puasa minimal > "am malam hari sebelum pemeriksaan!
Diperiksa kadar &lukosa darah puasa# "am dan ' "am setelah
pemberian ;< &r &lukosa (oran& de6asa)# atau #;< &ram-K&00 (anak$
anak) %an& dilarutkan dalam '< m/ air!
Selama pemeriksaan pasien tetap istirahat# tidak merokok?
tidak boleh meminum salisilat# diuretik# antike"an&# steroid dan
kontrasepsi oral!
Untuk kemudahan ADA dan P@3K@1I men&an"urkan TT.O 2ukup
diperiksa &ula darah u#%# dan # &%t r#n/!# sa"a!
!
Kur2# ,#r!#n 3u*&%# /#r#,
.lukosa darah diperiksa $8 kali sehari sebelum makan pa&i#
sian& dan makan malam!
Tu"uan untuk menilai metabolisme tubuh dalam 6aktu sehari
dan memantau hasil pen&obatan!
8!
Peer!*%##n *#/#r H$A1" /#n 4ru*t&%#!n
Merupakan hasil &likosilasi non en7imatik protein!
Untuk memantau hasil pen&obatan
Pada hiper&likemia %an& berlan&sun& lama protein$protein
hasil &likosilasi non en7imatik menin&kat# antara lain bA2
%an& men&&ambarkan kadar &ula darah $
bulan
sebelum pemeriksaan dan ,ruktosamin %an& men&&ambarkan
kadar &ula darah $ min&&u sebelum pemeriksaan!
Pemeriksaan bA2 perlu dilakukan pada a6al penan&anan
penderita dan setiap bulan untuk memantau hasil
pen&obatan!
5. Peer!*%##n $en/# *et&n /#r#,.
Dua benda keton utama adalah asetoasetat dan $beta hidroksi
butirat (0)! 1ormal# 0 merupakan ;<$>< dari benda keton
dalam sirkulasi!
Produksi benda keton menin&kat pada keadaan puasa# akti+itas *sik
%an& berkepan"an&an dan diet tin&&i lemak!
Keadaan patolo&is pen%ebab ketosis : DM# de*siensi kortisol#
de*siensi .ro6th ormon# intoksikasi alkohol dan salisilat dan pada
ba%i den&an inborn errors of metabolism
Komplikasi ketoasidosis terutama pada : pasien DM tipe # DM pada
kehamilan# pasien DM %an& sakit-stres dan pasien DM %an& tidak
terkontrol!
Untuk dia&nosis dan monitorin& terapi ketoa2idosis# pen&ukuran
kadar 0 lebih dapat diandalkan daripada kadar asetoasetat karena
kadar 0 mempun%ai korelasi %an& lebih baik den&an kadar &ula
darah!
Pemeriksaan 0 dalam darah dilakukan den&an 2ara 2arik u"i
memakai alat &lukometer# bersamaan den&an pemeriksaan kadar
&lukosa darah!
1ormal kadar keton darah B #C mmol-/# = mmol-/ disebut
hiperketonemia dan = mmol-/ merupakan indikasi adan%a
ketoasidosis!
C!
Pemeriksaan analisa &as darah ( Astrup)? Memantau
komplikasi akut diabetes mellitus!
;!
Pemeriksaan
pro*l
lipid?
Untuk
pemantauan
pen&endalian diabetes melitus dan pen2e&ahan
sekunder! Diperiksa kolesterol total# tri&iserida#
kolesterol$D/ dan kolesterol$/D/!
>!
Pemeriksaan kadar insulin dan pro insulin ( 9$
peptide)? Menilai ,un&si pan2reas# diperiksa se2ara
imunolo&is! Kelemahan pemeriksaan insulin adalah
dipen&aruhi oleh antibod% insulin darah# sedan&kan
9$peptide tidak!
!
Pemeriksan untuk men2ari etiolo&i? Pemeriksaan
terhadap +irus# misaln%a +irus @pstein 0arr#
9oEsaki!
B#,#n eer!*%##n
Untuk pemeriksaan kadar &lukosa darah di&unakan serum-plasma +ena# kapiler (6hole bloodG4 darah utuh)!
Kandun&an &lukosa darah kapiler lebih tin&&i ;$ dari &lukosa dalam +ena ( keadaan puasa '$ m&-d/# sehabis makan '$ m&-d/)
Kadar &lukosa darah arteri tidak berbeda den&an darah kapiler!
Kadar &lukosa darah utuh lebih rendah daripada dalam serum-plasma +ena!
Serum harus dipisahkan dari darah len&kap dalam 6aktu kuran& dari "am# bila ditunda kadar &lukosa akan menurun!
0ila terpaksa menunda pemeriksaan# berikan pen&a6et 1aF ' m&-ml darah (tahan selama 8> "am)!
Serum atau plasma %an& disimpan pada 8 9 dapat bertahan selama 8> "am! Spesimen untuk keton darah dipakai darah se&ar dalam penampun& tertutup!
Spesimen untuk tes ,un&si &in"al# pro*l lipid# ,ruktosamin# imunoserolo&i dipakai serum
Spesimen untuk kadar bA2 dipakai darah @DTA
Spesimen untuk analisa &as darah berupa darah arteri den&an antikoa&ulan heparin# harus diperiksa dalam 6aktu kuran& dari seten&ah "am! 0ila perlu diru"uk# spesimen harus dikirim dalam keadaan din&in!
Met&/e eer!*%##n
Untuk pemeriksaan kadar &lukosa dara saat ini ban%ak dipakai metode en7imatik ( metode glucose oxidase atau Hexokinase karena hasil pemeriksaan mempun%ai spesi*sitas tin&&i!
Untuk dia&nostik DM# dian"urkan pemeriksaan &lukosa den&an 2ara en7imatik den&an bahan plasma +ena# namun bila kondisi tidak memun&kinkan# dapat dipakai bahan darah darah utuh (+ena atau kapiler)# den&an memperhatikan an&ka$an&ka kriteria dia&nostik sesuai kriteria HO! Untuk tu"uan pen%arin& dan pemantauan hasil pen&obatan dapat dipakai darah kapiler!
The Ameri2an Diabetes Asso2iation (ADA) sekaran& men&an"urkan a&ar pasien diabetes memantau sendiri &lukosa darah mereka! Pemantauan sendiri &lukosa darah san&at e,ekti, untuk men&uran&i ter"adin%a pen%ulit diabetes! Pemeriksaan &lukosa darah den&an rea&en kerin& den&an 2arik u"i dapat dilakukan oleh pasien sendiri# asalkan dilakukan sesuai den&an petun"uk %an& ada serta dilakukan kalibrasi dan pemantapan mutu! Se2ara berkala hasil &lukosa darah den&an metode ini harus dibandin&kan den&an metode baku di laboratorium ru"ukan!
URIN
Pemeriksaan urin rutin men2ari kelainan -komplikasi pada saluran
kemih# spt in,eksi atau insusiensi &in"al!
-u*&%# ur!n /#n *et&n ur!n.
Peer!*%##n 3u*&%# ur!n s
se2ara tidak lan&sun& men&&ambarkan kadar &lukosa darah!
Kadar &lukosa darah = > m&-d/ ( batas amban& &in"al untuk
&lukosa)#
&lukosa urin akan positi,!
Urin %an& dikeluarkan tidak selalu berkorelasi den&an kadar
&lukosa darah
pem &lukosa urin tidak dian"urkan untuk
dia&nosis DM!!
Tes &lukosa urin 2ara 2arik u"i tidak dapat memberikan in,ormasi
keadaan hipo&likemia!
Untuk pemantauan hasil pen&obatan# pem urin lebih mudah dan
men%enan&kan buat pasien daripada pemeriksaan &lukosa darah!
Peer!*%##n *et&n ur!n :
Diperiksa bila didapatkan tanda$tanda ketoasidosis!
Kelemahan : men&&ambarkan kadar &lukosa darah beberapa "am
sebelum tes dan saat ini baru bisa mendeteksi aseton dan
asetoasetat# bukan 0!
. M!*r&#$u!nur!#.
Pentin& untuk deteksi dini komplikasi &in"al!
Terdeteksin%a albumin dalam "umlah ke2il ( B m&-d/) dalam urin menun"ukkan adan%a komplikasi &in"al!
B#,#n eer!*%##n !
Untuk pemeriksaan urin rutin # protein# &lukosa# keton dan sedimen urin
dipakai urin porsi ten&ah# se&ar! Spesimen untuk tes mikroalbuminuria dipakai urin '8 "am
Met&/e eer!*%##n ur!n!
Untuk pemeriksaan &lukosa urin dian"urkan untuk men&&unakan metode %an& lebih spesi*k %aitu metode 2arik u"i ( &lukose oEidase) %an& tidak dipen&aruhi oleh pen&&unaan obat$obatan tertentu# seperti +itamin 9# salisilat dll!
Keton urin dapat diperiksa den&an metode 2arik u"i %an& dapat mendeteksi aseton# aseto asetat atau beta hidroksi butirat! 9ara kon+ensional 3othera dan .erhardt sudah mulai "aran& dilakukan!
KRITERIA DIA-NOSTIK
1. PEMERIKSAAN
PEN6ARIN- Tu"uann%a untuk men&identi*kasi mereka %an& tidak ber&e"ala#
%an& mempun%ai resiko DM! Seran&kaian u"i dia&nosti2 akan
dilakukan kemudian pada mereka %an& hasil pemeriksaan
pen%arin&n%a positi, untuk memastikan dia&nosis de*niti+e!
Ke&&* 7#n3 $ere%!*& DM :
Usia = 8< tahun
0erat badan lebih# 003 = # 00 idaman atau IMT ='
k&-m'
ipertensi (= 8- mmh&)
3i6a%at DM dalam &aris keturunan
3i6a%at abortus berulan&# melahirkan ba%i 2a2at atau 00/ =
8 &r
0ukan DM 0elum
DM
pasti DM
.DS(m&-d/)
Plasma +ena B
$
= '
Kapiler
B
$
= '
.DP (m&-d/)
Plasma +ena B
$'<
= 'C
Kapiler
B
$
=
Metode pemeriksaan en7imatik
Kadar .DS# .DP seba&ai patokan
pen%arin& DM
-#$#r 1.
L#n3*#, #n3*#, D!#3n&%t!* DM /#n
-#n33u#n T&er#n%! -u*&%#
Untuk pasien den&an ,aktor risiko dan hasil pemeriksaan
pen%arin& ne&ati,
pemeriksaan pen%arin& ulan&an
setiap tahun!
Pasien den&an usia= 8< tahun tanpa ,aktor risiko lain dan
pemeriksaan pen%arin& ne&ati,
pemeriksaan pen%arin&
dapat diulan& setiap tahun!
Pasien den&an hasil pemeriksaan mera&ukan ( belum pasti
DM) $
dilan"utkan den&an tes TT.O!
. PEMERIKSAAN DIA-NOSTIK
Pemeriksaan dia&nostik dilakukan bila ada keluhan
spesi*k :
Poliuria# polidipsi# poli,a&i# penurunan berat badan %an&
tidak dapat di"elaskan sebabn%a keluhan lain seperti lemah#
kesemutan# &atal# keputihan# pruritus +ul+ae# penurunan
+isus# dis,un&si ereksi# luka %an& sukar sembuh!
Interret#%! ,#%! eer!*%##n :
Pasien den&an keluhan khas din%atakan DM bila :
.DS = ' m&-dl atau .DP = 'C m&-dl
Pasien tanpa keluhan khas : Untuk mene&akkan
dia&nosis DM# diperlukan ' nilai kadar &lukosa darah
abnormal!
a!
Din%atakan DM bila : .DS = ' m&-dl atau .DP =
'C m&-dl# dan pada pemeriksaan ulan& hari %an&
sama atau hari lain didapatkan hasil %an& sama!
b!
0ila hasil mera&ukan# lan"ut den&an TT.O# kadar
&lukosa darah ' "am post prandial = ' m&-d/
memastikan dia&nosis DM!
. PEMERIKSAAN PEMANTAUAN PEN-ENDALIAN
Tuu#n eer!*%##n :
Memantau keberhasilan pen&obatan dan men2e&ah pen%ulit
kronis!
Ter/!r! /#r! eer!*%##n 0
.lukosa darah (en7imatik) : puasa# ' "am post prandial
bA2
Kolesterol total# D/# /D/!
Tri&liserida
Status &i7i (0MI)
Tekanan darah
TABEL !
KRITERIA PEMANTAUAN PEN-ENDALIAN DM
BAIK SEDANG BURUK
GDP
80-90
110-139
>
140
GD 2Jam PP110-159
160-
199
>200
HbA1c (%)4-5,9
6-8
>200
Kolese!ol oal m"#$l
200
200-239
>
240
&D& - a'a * - $e'"a' * 130
100
130-159
100-129
HD&>
45
35-45
35
+!"lse!$a - a'a * - $e'"a' *200
150
200-249
150-199
>250
>200
./ /.+ (*"#m2) - a'a -!a +e*a'a' $a!a (mmH")18,5-22,9
20-24,9
140#90
23-25
25-2
140#90-160#95
>25aa 18,5
>2 aa 20
>160#95
TABEL !
KRITERIA PEMANTAUAN PEN-ENDALIAN DM
Mikroalbuminuria (tambahan)
B m&-'8 "am (baik)
$ m&-'8 "am (sedan&)
= m&-'8"am (buruk)
Dikutip dari Konsensus Pen&elolaan
DM tipe ' di Indonesia # Perkeni ''
dan
.uidelines and 3e2ommendation ,or
/aborator% Anal%sis in the
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA
KOMPLIKASI DM ( AKUT DAN KRONIK).
KOMP/IKASI DM
Akut :
Ketoasidosis diabetikum
%perosmolal non$ ketoti2 2oma
ipo&likemia akibat pemakaian insulin %an&
berlebihan
Kronik :
insuJ &in"al# retinopati diabetikum#
K@TOASIDOSIS DIA0@TIKUM $
.an&&uan metabolik berat akibat de*siensi insulin
Faktor
pen2etus
:
in,eksi#
muntah$muntah#
pen&hentian-pen&uran&an dosis insulin# in,ark miokard akut#
pen&obatan steroid!
Pato*siolo&i :
Ti&a ,aktor utama : &likosuria# hiperosmolalitas plasma#
asidosis
Kadar &lukosa darah berkisar <$; m&-d/ atau lebih tin&&i
Akibat hiper&likemia
hiperosmolalitas plasma
&likosuria
den&an diuresis osmotik
ilan&n%a 2airan ekstraselular
hemokonsentrasi
30F#
.F3 menurun
uremia prerenal!
iperosmolalitas ekstraseluler
dehidrasi seluler berat#
K@TOASIDOSIS DIA0@TIKUM $ '
Akti+itas insulin berkuran& den&an de*siensi &lukosa intrasel
lipolisis
FFA menin&kat
men"adi keton atau /D/ ( tri&liserida
endo&en)
hiperlipidemia!
Ion idro&en %an& diproduksi bersama keton di bu,er oleh
bikarbonat plasma! Sekresi L men%ebabkan penurunan p urin!
Ke2epatan prod L melebihi de&enerasi bikarb
Konsentr T9O' turun!
Perna,asan Kusmaull dan bau aseton
&ambaran
klasik
ketoasidosis!
K plasma menin&kat sebelum terapi akibat asidosis# berkuran&n%a
pemasukan ke dalam sel karena &an&&uan metabolisme &lukosa
dan .F3 %an& rendah!
1atrium plasma rendah atau normal rendah akibat dari e,ek
K@TOASIDOSIS DIA0@TIKUM $
.ambaran klinis dan laboratoris ketoasidosis :
!Klinis : $
2on,usion# 2oma ( hiperosmolalitas)
hiper+entilasi (asidosis)
+olume depletion ( diuresis osmotik)
'!Plasma :
iper&likemia
asidosis den&an konsentrasi 9O' total (bikarbonat)
rendah
Kalium plasma tin&&i atau normal tin&&i
emokonsentrasi dan uremia rin&an
!
Urin :
&likosuria ketonuria
bila .F3 adekuat
p rendah
1O1 K@TOTIK IP@3OSMO/A3 (1K) dan
ASIDOSIS /AKTAT (A/)
Pato&enesis : pada pasien 1K
kemun&kinan insulin masih 2ukup
untuk men2e&ah ketosis# tetapi tidak
dapat mempertahankan homeostasis
&lukosa!
iperosmolar dan dehidrasi
men&uran&i pelepasan asam lemak
bebas!
ASIDOSIS /AKTAT (A/)
Suatu
keadaan
akibat
adan%a
kenaikan kadar asam laktat dalam
otot skelet dan "arin&an lainn%a#
karena
oksi&enisasi
%an&
tidak
adekuat untuk memberikan ener&i
%an& diperlukan! Akibatn%a ter"adi
&likolisis
anaerobik
%an&
men&hasilkan asam laktat!
IPO./IK@MIA
De*nisi : keadaan dimana kadar &lukosa darah B 8< m&-d/!
.e"ala hipo&likemia dapat ter"adi pada kadar &lukosa darah
%an& lebih tin&&i bahkan normal# bila ter"adi penurunan
kadar %an& 2epat dari kadar &lukosa tin&&i sebelumn%a!
.e"ala klinis : men%erupai &e"ala 2erebral h%poEia
,aintness# di77iness# lethar&%# berkemban& men"adi
2oma!
bila tidak diobati
kerusakan otak permanen sampai
kematian
bila konsentrasi &lukosa plasma menurun 2epat
sekresi
adrenalin : kerin&at din&in#
FASTI1. NPO./N9A@MIA
Serin& pada malam hari atau a6al pa&i
atau di presipitasi oleh puasa lama atau
strenuous eEer2ise
utilisasi &lukosa
%an& berlebihan
Sebab utama :
kadar insulin %an& tin&&i akibat tumor
atau hiperplasia sel islet pankreas
de*siensi &lukokortikoid
pen%akit hati berat
.e"ala ter"adi < atau C "am setelah makan dan
mun&kin berhubun&an den&an makanan atau
obat$obat tertentu hipo&likemia
Keadaan %an& dapat mempropokasi hipo&likemia :
obat (terutama insulin)
alkohol
&lukosa (hipo&likemia reakti,)
&alaktosa ( dalam susu)
,ruktosa
(dalam
makanan
men&andun&
sukrosa)