• Tidak ada hasil yang ditemukan

PK Pemeriksaan Lab DM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PK Pemeriksaan Lab DM"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN

LABORATORIUM UNTUK

LABORATORIUM UNTUK

DIABETES MELITUS

DIABETES MELITUS

Oleh :

Oleh :

Dr Farida Amin SpPK 

Dr Farida Amin SpPK 

(2)
(3)

 TIU :

 TIU :

memahami pemeriksaan laboratorium pada

memahami pemeriksaan laboratorium pada

Diabetes Melitus (DM)

Diabetes Melitus (DM)

 TIK

 TIK

:

:

!

!

Men"elaskan tu"uan pemeriksaan# "enis$"enis

Men"elaskan tu"uan pemeriksaan# "enis$"enis

pemeriksaan# "enis sampel dan hal$hal %an&

pemeriksaan# "enis sampel dan hal$hal %an&

mempen&aruhi penilaian hasil pemeriksaan

mempen&aruhi penilaian hasil pemeriksaan

'!

'!

Men"elaskan interpretasi hasil pemeriksaan

Men"elaskan interpretasi hasil pemeriksaan

laboratorium

laboratorium

untuk

untuk

pen%arin&#

pen%arin&#

dia&nostik

dia&nostik

dan

dan

pemantauan hasil pen&obatan

pemantauan hasil pen&obatan

!

!

Menilai

Menilai

hasil

hasil

pemeriksaan

pemeriksaan

klinik

klinik

untuk

untuk

menentukan kedaruratan medik atau b

(4)

Diabetes

Diabetes

mellitus

mellitus

:

:

&an&&uan

&an&&uan

metabolisme

metabolisme

K

K

akibat

akibat

de*siensi insulin relati+e atau absolut!

de*siensi insulin relati+e atau absolut!

Pen

Pen

%ebab

%ebab

multi,aktorial#

multi,aktorial#

antara

antara

lain

lain

,aktor

,aktor

&enetik#

&enetik#

in,eksi

in,eksi

+irus# akti+itas *sik kuran&# makanan berlemak tin&&i# stres

+irus# akti+itas *sik kuran&# makanan berlemak tin&&i# stres

*sik!

*sik!

K

K

eluhan- &e"ala

eluhan- &e"ala

klinis :

klinis :

 

 

.e"ala

.e"ala

khas

khas

DM

DM

:

:

poliuria#

poliuria#

polidipsi#

polidipsi#

poli,a&i

poli,a&i

(P)$

(P)$

keadaan

keadaan

berat dapat ter"adi koma!

berat dapat ter"adi koma!

 

 

/emah# penurunan berat badan %an& tidak "elas pen%ebabn%a

/emah# penurunan berat badan %an& tidak "elas pen%ebabn%a

 

 

.atal'# keputihan# pruritus +ul+ae

.atal'# keputihan# pruritus +ul+ae

 

 

Kesemutan# impotensia # +isus menurun

Kesemutan# impotensia # +isus menurun

 

 

0isul atau luka %an& sukar sembuh

0isul atau luka %an& sukar sembuh

0ila tidak terkendali den&an baik# "an&ka pan"an& dapat

0ila tidak terkendali den&an baik# "an&ka pan"an& dapat

timbul

timbul

pen%ulit

pen%ulit

berupa

berupa

pan%akit

pan%akit

"antun&

"antun&

dan

dan

pembuluh

pembuluh

darah# s%ara, # mata dan &in"al!

(5)

K/ASIFIKASI

 I. Menurut WHO (1985)

A! Kelas klinik

! Diabetes Mellitus (DM)

a!

Insulin

Dependent

Diabetes

Mellitus

(IDDM)

b!

1on Insulin Dependent Diabetes Mellitus

(1IDDM)

2!

Malnutrition 3elated Diabetes Mellitus

(M3DM)

d!

Diabetes %an& berkaitan den&an keadaan

tertentu# misaln%a pen%akit pankreas#

&an&&uan

hormonal#

obat$obatan#

(6)

K/ASIFIKASI

'! Impaired .lukose Toleran2e (I.T) 4 T.T (Toleransi

&lukosa ter&an&&u)

!

.estasional Diabetes Mellitus (.DM 4 diabetes

mellitus kehamilan)

0! Kelas risiko statistik (Indi+idu %an& berisiko untuk

menderita diabetes# 6alaupun Tes toleransi &lukosa

normal)

Oran& den&an &an&&uan toleransi &lukosa masa

lalu atau den&an toleransi &lukosa %an& berpotensi

ter&an&&u!

(7)

K/ASIFIKASI

II.

Menurut

ADA

(Aer!"#n

D!#$ete%

A%%&"!#t!&n) ( 199')

Klasi*kasi berdasarkan pen%ebab :

!

Diabetes Mellitus tipe  (autoimun dan idiopatik)

'!

Diabetes Mellitus tipe '

!

Diabetes Mellitus Tipe lain (de,ek &enetik ,un&si sel

beta# de,ek &enetik ker"a i



insulin# pen%akit eksokrin pankreas# endokrinopati#

obat-7at kimia# in,eksi#



imunolo&i# sindroma &enetik lain)

(8)

Tuu#n eer!*%##n :

Pen%arin&

Dia&nositik

Pemantauan pen&endalian

 +en!% eer!*%##n :

Urin :

$ 3eduksi- &lukosa urin

$ Protein# mikro albumin

$ 0enda keton

(9)

Darah :

Kadar &lukosa darah : puasa# se6aktu# ' "am post

prandial

 Tes toleransi &lukosa oral (TT.O)

Kur+a harian &lukosa

Kadar keton darah

Kadar b A2

Kadar ,ruktosamin

Kadar insulin

Kadar 9$peptide

Pemeriksaan lain : tes ,un&si &in"al# analisa &as darah#

(10)

D#r#,

1. -u*&%# /#r#, u#%# (-DP) 0

puasa $8

 "am sebelum pen&ambilan darah

.lukosa darah se6aktu

(-DS)

: pen&ambilan

darah tanpa melihat kapan terakhir makan

.lukosa darah

 # &%t r#n/!#

:

pen&ambilan darah ' "am setelah makan atau

setelah konsumsi ;< &r &lukosa!

Selama menun&&u ' "am# pasien duduk

istirahat# tidak makan-minum la&i dan tidak

merokok!

(11)

DA3A

'. Te% T&er#n%! -u*&%# Or# (TT-O)

Untuk dia&nostik pada pasien den&an kadar &lukosa %an& mera&ukan

( belum pasti DM)!

 Tidak dilakukan pada pasien den&an &e"ala klinik khas DM!

 Ti&a hari sebelum tes pasien diet 2ukup karbohidrat (= < &r-hari)#

melakukan akti+itas *sik seperti %an& biasa dilakukan

Puasa minimal > "am malam hari sebelum pemeriksaan!

Diperiksa kadar &lukosa darah puasa#  "am dan ' "am setelah

pemberian ;< &r &lukosa (oran& de6asa)# atau #;< &ram-K&00 (anak$

anak) %an& dilarutkan dalam '< m/ air!

Selama pemeriksaan pasien tetap istirahat# tidak merokok?

tidak boleh meminum salisilat# diuretik# antike"an&# steroid dan

kontrasepsi oral!

Untuk kemudahan ADA dan P@3K@1I men&an"urkan TT.O 2ukup

diperiksa &ula darah u#%# dan  # &%t r#n/!# sa"a!

(12)

!

Kur2# ,#r!#n 3u*&%# /#r#,

.lukosa darah diperiksa $8 kali sehari sebelum makan pa&i#

sian& dan makan malam!

 Tu"uan untuk menilai metabolisme tubuh dalam 6aktu sehari

dan memantau hasil pen&obatan!

8!

Peer!*%##n *#/#r H$A1" /#n 4ru*t&%#!n

Merupakan hasil &likosilasi non en7imatik protein!

Untuk memantau hasil pen&obatan

Pada hiper&likemia %an& berlan&sun& lama protein$protein

hasil &likosilasi non en7imatik menin&kat# antara lain bA2

%an& men&&ambarkan kadar &ula darah $

bulan

sebelum pemeriksaan dan ,ruktosamin %an& men&&ambarkan

kadar &ula darah $ min&&u sebelum pemeriksaan!

Pemeriksaan bA2 perlu dilakukan pada a6al penan&anan

penderita dan setiap  bulan untuk memantau hasil

pen&obatan!

(13)

5. Peer!*%##n $en/# *et&n /#r#,.

Dua benda keton utama adalah asetoasetat dan $beta hidroksi

butirat (0)! 1ormal# 0 merupakan ;<$>< dari benda keton

dalam sirkulasi!

Produksi benda keton menin&kat pada keadaan puasa# akti+itas *sik

%an& berkepan"an&an dan diet tin&&i lemak!

Keadaan patolo&is pen%ebab ketosis : DM# de*siensi kortisol#

de*siensi .ro6th ormon# intoksikasi alkohol dan salisilat dan pada

ba%i den&an inborn errors of metabolism

Komplikasi ketoasidosis terutama pada : pasien DM tipe # DM pada

kehamilan# pasien DM %an& sakit-stres dan pasien DM %an& tidak

terkontrol!

Untuk dia&nosis dan monitorin& terapi ketoa2idosis# pen&ukuran

kadar 0 lebih dapat diandalkan daripada kadar asetoasetat karena

kadar  0 mempun%ai korelasi %an& lebih baik den&an kadar &ula

darah!

Pemeriksaan 0 dalam darah dilakukan den&an 2ara 2arik u"i

memakai alat &lukometer# bersamaan den&an pemeriksaan kadar

&lukosa darah!

1ormal kadar keton darah B #C mmol-/# =  mmol-/ disebut

hiperketonemia dan =  mmol-/ merupakan indikasi adan%a

ketoasidosis!

(14)

C!

Pemeriksaan analisa &as darah ( Astrup)? Memantau

komplikasi akut diabetes mellitus!

;!

Pemeriksaan

pro*l

lipid?

Untuk

pemantauan

pen&endalian diabetes melitus dan pen2e&ahan

sekunder! Diperiksa kolesterol total# tri&iserida#

kolesterol$D/ dan kolesterol$/D/!

>!

Pemeriksaan kadar insulin dan pro insulin ( 9$

peptide)? Menilai ,un&si pan2reas# diperiksa se2ara

imunolo&is! Kelemahan pemeriksaan insulin adalah

dipen&aruhi oleh antibod% insulin darah# sedan&kan

9$peptide tidak!

!

Pemeriksan untuk men2ari etiolo&i? Pemeriksaan

terhadap +irus# misaln%a +irus @pstein 0arr#

9oEsaki!

(15)

B#,#n eer!*%##n

Untuk pemeriksaan kadar &lukosa darah di&unakan serum-plasma +ena# kapiler (6hole bloodG4 darah utuh)!

Kandun&an &lukosa darah kapiler lebih tin&&i ;$ dari &lukosa dalam +ena ( keadaan puasa '$ m&-d/# sehabis makan '$ m&-d/)

Kadar &lukosa darah arteri tidak berbeda den&an darah kapiler!

Kadar &lukosa darah utuh lebih rendah daripada dalam serum-plasma +ena!

Serum harus dipisahkan dari darah len&kap dalam 6aktu kuran& dari  "am# bila ditunda kadar &lukosa akan menurun!

0ila terpaksa menunda pemeriksaan# berikan pen&a6et 1aF ' m&-ml darah (tahan selama 8> "am)!

Serum atau plasma %an& disimpan pada 8 9 dapat bertahan selama 8> "am! Spesimen untuk keton darah dipakai darah se&ar dalam penampun& tertutup!

Spesimen untuk tes ,un&si &in"al# pro*l lipid# ,ruktosamin# imunoserolo&i dipakai serum

Spesimen untuk kadar bA2 dipakai darah @DTA

Spesimen untuk analisa &as darah berupa darah arteri den&an antikoa&ulan heparin# harus diperiksa dalam 6aktu kuran& dari seten&ah "am! 0ila perlu diru"uk# spesimen harus dikirim dalam keadaan din&in!

(16)

Met&/e eer!*%##n

Untuk pemeriksaan kadar &lukosa dara saat ini ban%ak dipakai metode en7imatik ( metode glucose oxidase atau Hexokinase karena hasil pemeriksaan mempun%ai spesi*sitas tin&&i!

Untuk dia&nostik DM# dian"urkan pemeriksaan &lukosa den&an 2ara en7imatik den&an bahan plasma +ena# namun bila kondisi tidak memun&kinkan# dapat dipakai bahan darah darah utuh (+ena atau kapiler)# den&an memperhatikan an&ka$an&ka kriteria dia&nostik sesuai kriteria HO! Untuk tu"uan pen%arin& dan pemantauan hasil pen&obatan dapat dipakai darah kapiler!

 The Ameri2an Diabetes Asso2iation (ADA) sekaran& men&an"urkan a&ar pasien diabetes memantau sendiri &lukosa darah mereka! Pemantauan sendiri &lukosa darah san&at e,ekti, untuk men&uran&i ter"adin%a pen%ulit diabetes! Pemeriksaan &lukosa darah den&an rea&en kerin& den&an 2arik u"i dapat dilakukan oleh pasien sendiri# asalkan dilakukan sesuai den&an petun"uk %an& ada serta dilakukan kalibrasi dan pemantapan mutu! Se2ara berkala hasil &lukosa darah den&an metode ini harus dibandin&kan den&an metode baku di laboratorium ru"ukan!

(17)

URIN

Pemeriksaan urin rutin men2ari kelainan -komplikasi pada saluran

kemih# spt in,eksi atau insusiensi &in"al!

-u*&%# ur!n /#n *et&n ur!n.

 

Peer!*%##n 3u*&%# ur!n s

 

se2ara tidak lan&sun& men&&ambarkan kadar &lukosa darah!

Kadar &lukosa darah = > m&-d/ ( batas amban& &in"al untuk

&lukosa)#

 &lukosa urin akan positi,!

 

Urin %an& dikeluarkan tidak selalu berkorelasi den&an kadar

&lukosa darah

 pem &lukosa urin tidak dian"urkan untuk

dia&nosis DM!!

 

 Tes &lukosa urin 2ara 2arik u"i tidak dapat memberikan in,ormasi

keadaan hipo&likemia!

 

Untuk pemantauan hasil pen&obatan# pem urin lebih mudah dan

men%enan&kan buat pasien daripada pemeriksaan &lukosa darah!

 

Peer!*%##n *et&n ur!n :

 

Diperiksa bila didapatkan tanda$tanda ketoasidosis!

 

Kelemahan : men&&ambarkan kadar &lukosa darah beberapa "am

sebelum tes dan saat ini baru bisa mendeteksi aseton dan

asetoasetat# bukan  0!

(18)

. M!*r&#$u!nur!#.

Pentin& untuk deteksi dini komplikasi &in"al!

 Terdeteksin%a albumin dalam "umlah ke2il ( B  m&-d/) dalam urin menun"ukkan adan%a komplikasi &in"al!

B#,#n eer!*%##n !

Untuk pemeriksaan urin rutin # protein# &lukosa# keton dan sedimen urin

dipakai urin porsi ten&ah# se&ar! Spesimen untuk tes mikroalbuminuria dipakai urin '8 "am

Met&/e eer!*%##n ur!n!

Untuk pemeriksaan &lukosa urin dian"urkan untuk men&&unakan metode %an& lebih spesi*k %aitu metode 2arik u"i ( &lukose oEidase) %an& tidak dipen&aruhi oleh pen&&unaan obat$obatan tertentu# seperti +itamin 9# salisilat dll!

Keton urin dapat diperiksa den&an metode 2arik u"i %an& dapat mendeteksi aseton# aseto asetat atau beta hidroksi butirat! 9ara kon+ensional 3othera dan .erhardt sudah mulai "aran& dilakukan!

(19)

KRITERIA DIA-NOSTIK

1. PEMERIKSAAN

PEN6ARIN- Tu"uann%a untuk men&identi*kasi mereka %an& tidak ber&e"ala#

%an& mempun%ai resiko DM! Seran&kaian u"i dia&nosti2 akan

dilakukan kemudian pada mereka %an& hasil pemeriksaan

pen%arin&n%a positi, untuk memastikan dia&nosis de*niti+e!

Ke&&* 7#n3 $ere%!*& DM :

Usia = 8< tahun

0erat badan lebih# 003 = # 00 idaman atau IMT ='

k&-m'

ipertensi (= 8- mmh&)

3i6a%at DM dalam &aris keturunan

3i6a%at abortus berulan&# melahirkan ba%i 2a2at atau 00/ =

8 &r

(20)

 

0ukan DM 0elum

DM

 

pasti DM

 

.DS(m&-d/)

 

Plasma +ena B 

$

= '

 

Kapiler

B 

$

= '

 

.DP (m&-d/)

 

Plasma +ena B 

 $'<

= 'C

 

Kapiler

B 

 $

= 

 

Metode pemeriksaan en7imatik

Kadar .DS# .DP seba&ai patokan

pen%arin& DM

(21)

-#$#r 1.

L#n3*#,  #n3*#, D!#3n&%t!* DM /#n

-#n33u#n T&er#n%! -u*&%#

(22)

 

Untuk pasien den&an ,aktor risiko dan hasil pemeriksaan

pen%arin& ne&ati,

pemeriksaan pen%arin& ulan&an

setiap tahun!

 

Pasien den&an usia= 8< tahun tanpa ,aktor risiko lain dan

pemeriksaan pen%arin& ne&ati,

  pemeriksaan pen%arin&

dapat diulan& setiap  tahun!

 

Pasien den&an hasil pemeriksaan mera&ukan ( belum pasti

DM) $

 dilan"utkan den&an tes TT.O!

. PEMERIKSAAN DIA-NOSTIK 

Pemeriksaan dia&nostik dilakukan bila ada keluhan

spesi*k :

Poliuria# polidipsi# poli,a&i# penurunan berat badan %an&

tidak dapat di"elaskan sebabn%a keluhan lain seperti lemah#

kesemutan# &atal# keputihan# pruritus +ul+ae# penurunan

+isus# dis,un&si ereksi# luka %an& sukar sembuh!

(23)

 Interret#%! ,#%! eer!*%##n :

Pasien den&an keluhan khas din%atakan DM bila :

.DS = ' m&-dl atau .DP = 'C m&-dl

Pasien tanpa keluhan khas : Untuk mene&akkan

dia&nosis DM# diperlukan ' nilai kadar &lukosa darah

abnormal!

a!

Din%atakan DM bila : .DS = ' m&-dl atau .DP =

'C m&-dl# dan pada pemeriksaan ulan& hari %an&

sama atau hari lain didapatkan hasil %an& sama!

b!

0ila hasil mera&ukan# lan"ut den&an TT.O# kadar

&lukosa darah ' "am post prandial = ' m&-d/

memastikan dia&nosis DM!

(24)

. PEMERIKSAAN PEMANTAUAN PEN-ENDALIAN

 

Tuu#n eer!*%##n :

 

Memantau keberhasilan pen&obatan dan men2e&ah pen%ulit

kronis!

 

Ter/!r! /#r! eer!*%##n 0

 

.lukosa darah (en7imatik) : puasa# ' "am post prandial

 

bA2

 

Kolesterol total# D/# /D/!

 

 Tri&liserida

 

Status &i7i (0MI)

 

 Tekanan darah

 

(25)

TABEL !

KRITERIA PEMANTAUAN PEN-ENDALIAN DM

BAIK SEDANG BURUK  

GDP

80-90

110-139

>

140

GD 2Jam PP

110-159

160-

199

>200

HbA1c (%)

4-5,9

6-8

>200

Kolese!ol oal m"#$l

200

200-239

>

240

&D& - a'a *   - $e'"a' *  

 130

 100

130-159

100-129

HD&

>

45

35-45

35

+!"lse!$a - a'a *   - $e'"a' * 

200

150

200-249

150-199

>250

>200

./  /.+ (*"#m2) - a'a -!a +e*a'a' $a!a (mmH")

18,5-22,9

20-24,9

 140#90

23-25

25-2

140#90-160#95

>25aa  18,5

>2 aa 20

>160#95

(26)

TABEL !

KRITERIA PEMANTAUAN PEN-ENDALIAN DM

 

Mikroalbuminuria (tambahan)

 

B  m&-'8 "am (baik)

 

$ m&-'8 "am (sedan&)

 

=  m&-'8"am (buruk)

 

Dikutip dari Konsensus Pen&elolaan

DM tipe ' di Indonesia # Perkeni ''

dan

 

.uidelines and 3e2ommendation ,or

/aborator% Anal%sis in the

(27)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA

KOMPLIKASI DM ( AKUT DAN KRONIK).

 

KOMP/IKASI DM

Akut :

Ketoasidosis diabetikum

%perosmolal non$ ketoti2 2oma

ipo&likemia akibat pemakaian insulin %an&

berlebihan

Kronik :

insuJ &in"al# retinopati diabetikum#

(28)

K@TOASIDOSIS DIA0@TIKUM $ 

 

.an&&uan metabolik berat akibat de*siensi insulin

 

Faktor

pen2etus

:

in,eksi#

muntah$muntah#

pen&hentian-pen&uran&an dosis insulin# in,ark miokard akut#

pen&obatan steroid!

 

Pato*siolo&i :

 Ti&a ,aktor utama : &likosuria# hiperosmolalitas plasma#

asidosis

 

Kadar &lukosa darah berkisar <$; m&-d/ atau lebih tin&&i

 

Akibat hiper&likemia

  hiperosmolalitas plasma

  &likosuria

den&an diuresis osmotik

 

  ilan&n%a 2airan ekstraselular

  hemokonsentrasi

  30F#

.F3 menurun

 uremia prerenal!

 

iperosmolalitas ekstraseluler

  dehidrasi seluler berat#

(29)

K@TOASIDOSIS DIA0@TIKUM $ '

 

Akti+itas insulin berkuran& den&an de*siensi &lukosa intrasel

lipolisis

FFA menin&kat

men"adi keton atau /D/ ( tri&liserida

endo&en)

 hiperlipidemia!

 

Ion idro&en %an& diproduksi bersama keton di bu,er oleh

bikarbonat plasma! Sekresi L men%ebabkan penurunan p urin!

Ke2epatan prod L melebihi de&enerasi bikarb

Konsentr T9O' turun!

 

Perna,asan Kusmaull dan bau aseton

&ambaran

klasik

ketoasidosis!

 

 K plasma menin&kat sebelum terapi akibat asidosis# berkuran&n%a

pemasukan ke dalam sel karena &an&&uan metabolisme &lukosa

dan .F3 %an& rendah!

 

1atrium plasma rendah atau normal rendah akibat dari e,ek

(30)

K@TOASIDOSIS DIA0@TIKUM $ 

 

.ambaran klinis dan laboratoris ketoasidosis :

!

Klinis : $



2on,usion# 2oma ( hiperosmolalitas)



hiper+entilasi (asidosis)



+olume depletion ( diuresis osmotik)

'!

Plasma :



iper&likemia



asidosis den&an konsentrasi 9O' total (bikarbonat)

rendah



Kalium plasma tin&&i atau normal tin&&i

emokonsentrasi dan uremia rin&an

!

Urin :



&likosuria  ketonuria

 bila .F3 adekuat



p rendah

(31)

1O1 K@TOTIK IP@3OSMO/A3 (1K) dan

ASIDOSIS /AKTAT (A/)

 

Pato&enesis : pada pasien 1K

kemun&kinan insulin masih 2ukup

untuk men2e&ah ketosis# tetapi tidak

dapat mempertahankan homeostasis

&lukosa!

 

iperosmolar dan dehidrasi

men&uran&i pelepasan asam lemak

bebas!

(32)

ASIDOSIS /AKTAT (A/)

 

Suatu

keadaan

akibat

adan%a

kenaikan kadar asam laktat dalam

otot skelet dan "arin&an lainn%a#

karena

oksi&enisasi

%an&

tidak

adekuat untuk memberikan ener&i

%an& diperlukan! Akibatn%a ter"adi

&likolisis

anaerobik

%an&

men&hasilkan asam laktat!

(33)

IPO./IK@MIA

 

De*nisi : keadaan dimana kadar &lukosa darah B 8< m&-d/!

 

.e"ala hipo&likemia dapat ter"adi pada kadar &lukosa darah

%an& lebih tin&&i bahkan normal# bila ter"adi penurunan

kadar %an& 2epat dari kadar &lukosa tin&&i sebelumn%a!

 

.e"ala klinis : men%erupai &e"ala 2erebral h%poEia

,aintness# di77iness# lethar&%# berkemban& men"adi

2oma!

bila tidak diobati

  kerusakan otak permanen sampai

kematian

bila konsentrasi &lukosa plasma menurun 2epat

 sekresi

adrenalin : kerin&at din&in#

(34)

 FASTI1. NPO./N9A@MIA

 

Serin& pada malam hari atau a6al pa&i

atau di presipitasi oleh puasa lama atau

strenuous eEer2ise

  utilisasi &lukosa

%an& berlebihan

 

Sebab utama :

kadar insulin %an& tin&&i akibat tumor

atau hiperplasia sel islet pankreas

de*siensi &lukokortikoid

pen%akit hati berat

(35)

 

.e"ala ter"adi < atau C "am setelah makan dan

mun&kin berhubun&an den&an makanan atau

obat$obat tertentu  hipo&likemia

 

Keadaan %an& dapat mempropokasi hipo&likemia :

obat (terutama insulin)

alkohol

&lukosa (hipo&likemia reakti,)

&alaktosa ( dalam susu)

,ruktosa

(dalam

makanan

men&andun&

sukrosa)

leusin ( asam amino dalam 2asein)

(36)

IPO./IK@MIA

PADAO3A1. D@HASA

 

Insulin or dru&$ indu2ed

h%po&%2aemia

 

Insulinoma

 

Al2ohol$indu2ed h%po&l%2aemai

 

Durin& prolon& ,astin&

 

1on$pan2reati2 tumours

 

Fun2tional (rea2ti+e) h%po&l%2aemia

 

@ndokrin

(37)

P@M@3IKSAA1 /A0 PADA P@1NU/IT

AKUT DIA0@T@S M@//ITUS

 

 Kadar &lukosa darah

 

 Keton darah dan urin

 

 Analisa &as darah# elektrolit ( K# 1a#

9l)

 

 Anion &ap

 

Asam laktat dan osmolalitas darah

 

 Pem! Osmolalitas darah : dihitun&

den&an rumus dari kadar 1atrium

dan &lukosa darah

(38)

Pena,siran hasil

laboaratorium

DKA:

$ &lukosa tin&&i# asidosis met# keton pos

1K :

$ koma hiper&likemia# tanpa asidosis met

dan ketosis# osmolalitas menin&kat

ASIDOSIS /AKTAT

$ hiper&likemia# asidosis met tanpa

ketosis# asam laktat = < mmol-/

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu suatu kajian dilakukan yang bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat kemudahan pengguna dalam berinteraksi dengan sistem informasi repositori publikasi

BFI Finance Indonesia TBK Jakarta (disingkat BFI Finance atau Perusahaan) didirikan pada 7 April 1982 dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Corporation

Regulasi yang mendukung dalam pembangunan Smart City di Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 11 peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman,

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan realisasi tindak tutur yang terdapat dalam sesi komentar ajang pencarian bakat D’Academy Asia, dan (2)

Mi donesia dan chium terse dera indica analisis filo ngan Subram ri 50% (Ga memiliki h erdasarkan p maniomyces tuk seta, be uliform, hial ta dengan emiliki kon nidiogen ter us

Tanggung jawab auditor adalah mempertimbangkan appropriateness atas asumsi going concern yang digunakan manajemen didalam penyajian laporan keuangan,

'alam pemilihan sampel blk auditr memilih ps,di dalam suatu blk terlebih dahulu, kemudian blk sisanya dipilih seara berurutan,sebagai.. nth,anggaplah