• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar 2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Standar 2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Standar 2

Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan

Penjaminan Mutu

2.1 Sistem Tata Pamong

Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tata cara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, dan perkuliahan). Sistem tata pamong (input, proses,

output, dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata

pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas. Sistem dan pelaksanaan tata pamong di Program Studi untuk membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil adalah sebagai berikut:

2.1.1 Sistem dan Pelaksanaan Tata Pamong di Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik

Pengelolaan Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNTAG Surabaya menggunakan prinsip kolegial, egaliter dan transparan. Melalui prinsip tersebut diharapkan tercapai tata pamong yang kredibel, transparan, akuntanbel, bertanggung jawab, dan adil.

Secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di program studi untuk membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil dalam mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan dan melaksanakan strategi pencapaian sasaran, dapat dijelaskan sebagai berikut:.

a. Sistem Tata Pamong yang Kredibel pada Progam Studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Sistem tata pamong yang kredibel ini tercermin dalam

proses pemilihan Ketua Program Studi yang dilaksanakan secara demokratis, transparan, jujur, dan adil yang mekanismenya diatur berdasarkan Statuta UNTAG Surabaya Bab X pasal 32 ayat 7 tentang tata cara pemilihan pejabat struktural

(2)

Ilmu Administrasi Publik sendiri, mengacu pada Peraturan Rektor No. 234/SK/R/X/2013 dengan mekanisme sebagai berikut: (1) Calon Ketua Program Studi mengisi formulir kesediaan untuk diangkat menjadi Ketua Program Studi dengan mengacu kepada kriteria yang telah ditetapkan, (2) Calon yang memenuhi kriteria dimusyawarahkan untuk dipilih satu orang untuk menjadi Ketua Program Studi periode selanjutnya berdasarkan kemufakatan, dan (3) Apabila diperoleh kemufakatan maka Ketua Program Studi langsung terpilih, namun jika tidak diperoleh kemufakatan, dilakukan pemilihan secara terbuka atau tertutup sesuai kesepakatan. Untuk mencapai tujuan peminatan maka penugasan dosen berdasarkan kompetensi dosen.

b. Sistem Tata Pamong yang Transparan pada Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Transparansi diwujudkan dalam penyelenggaraan program

kerja dimana program kerja Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) disusun secara bersama, dan pelaksanaannya dievaluasi secara bersama melalui rapat rutin maupun rapat khusus. Hal itu tercermin pada kebijakan yang terbuka terhadap beberapa dokumen akademik dan administratif yang dibutuhkan oleh civitas akademika dan pihak-pihak luar yang berkepentingan. Misalnya dokumen tentang Alur Mata Kuliah, Jumlah dan Jenis Mata Kuliah, dan Nilai Ujian dapat dengan mudah diketahui oleh mahasiswa. Demikian juga dengan dokumen kurikulum Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, dapat diakses melalui

Website UNTAG Surabaya. Secara singkat dalam tata pamong yang transparan

Kaprodi melaporkan hasil kerja dan capaian-capaian Program Studi kepada pimpinan Fakultas dan Dosen secara berkala.

c. Sistem Tata Pamong yang Akuntabel pada Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Dilaksanakan dengan membuat laporan pertanggung

jawaban pelaksanaan kegiatan atas setiap kegiatan yang dilaksanakan, tercermin dari tindakan, pelaksanaan kegiatan serta target indikator yang mengacu pada pedoman formal (Statuta, Renstra, Pedoman Akademik Universitas dan Fakultas, Kode Etik Civitas Akademika) yang disahkan oleh pimpinan sehingga dapat di evaluasi secara terbuka. Implementasi hal ini dilaksanakan melalui rapat rutin awal semester, dan rapat akhir semester, serta rapat kerja tahunan.

(3)

d. Sistem Tata Pamong yang Bertanggung Jawab pada Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Pengelola dalam hal ini, dipimpin oleh ketua

program studi yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang dilaksanakan, tercermin dari terlaksananya tugas pokok dan fungsi program studi sesuai dengan peraturan perundangan dan standar mutu program studi yang ditetapkan oleh Badan Penjaminan Mutu di tingkat Universitas dan Gugus Penjaminan Mutu di tingkat Fakultas. Koordinasi dengan unit lain yang terkait maupun dengan Dekan, dilakukan untuk menghindari terjadinya permasalahan yang menghambat Tupoksi Program Studi. Komplain dari dosen dan mahasiswa sehubungan dengan pelayanan akademik diselesaikan dengan melakukan tindak lanjut secara cepat.

e. Sistem Tata Pamong yang Adil pada Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Keadilan diterapkan dalam pembagian tugas dan

pengelolaan keuangan. Tugas-tugas diberikan dengan memegang prinsip kompetensi, kewenangan, dan keadilan distribusi bimbingan dan rasio bimbingan. Pembayaran atas pelaksanaan kegiatan juga dilakukan secara adil sesuai dengan kewenangan. Tercermin dari pemberian kesempatan yang sama pada semua dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pribadi dan keilmuannya baik dalam bentuk keikutsertaan workshop, seminar dan pelatihan. Dalam hal ini termasuk memberikan kesempatan yang sama secara proporsional bagi semua dosen dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kompetensinya.

2.1.2 Struktur Pengambilan Keputusan di Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik

1. Pengambilan keputusan dilakukan dalam rapat-rapat sesuai dengan tingkatan

kebutuhan masing-masing. Struktur pengambilan keputusan dan komunikasi di lingkungan Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik dirancang sebagai berikut:

2. Rapat Kerja Tahunan Program Studi. Rapat ini bertujuan untuk

melaksanakan perumusan rencana kegiatan program studi selama satu tahun ke depan untuk diusulkan dalam rapat kerja fakultas dan diteruskan dalam

(4)

3. Rapat Triwulanan Program Studi, bertujuan mengevaluasi dan merencanakan kegiatan rutin, membahas permasalahan dan mencari solusi permasalahan serta share informasi;

4. Rapat Terbatas Program Studi, dilakukan secara incidental sesuai kebutuhan

untuk membahas rencana kegiatan tertentu atau membahas permasalahan khusus yang timbul termasuk teguran indisipliner kepada dosen, karyawan atau mahasiswa yang dilakukan secara bertahap. Rapat/diskusi Team Teaching, untuk membahas sinkronisasi aktifitas kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan perbaikan kegiatan belajar mengajar (KBM), serta evaluasi kurikulum by

progress;

5. Penjaringan Aspirasi dan Umpan balik Mahasiswa. Dilakukan minimal setiap

semester. Ada dua macam pendekatan: (1) diskusi dan brainstorming, (2) penyebaran angket kepada mahasiswa menjelang pelaksanaan ujian akhir semester.

2.1.3 Penegakan Kode Etik Civitas Akademika

Guna mendukung pelaksanaan prosedur dan kebijakan secara bertanggungjawab, setiap dosen, mahasiswa dan karyawan wajib mematuhi aturan dan kode etik yang telah ditetapkan dalam SK Rektor No 120/SK/R/V/2013 tentang kode etik dosen. SK Rektor No 121/SK/R/V/2013 tentang kode etik tenaga kepegawaian dan SK Rektor No 136/SK/R/X/2013 tentang kode etik mahasiswa. Setiap pelanggaran terhadap kode etik telah diatur mekanisme sanksi secara bertahap sesuai jenis dan tingkatan pelanggaran yang dilakukan mulai dari teguran lisan, teguran tertulis, skorsing hingga dikeluarkan dari institusi.

Di samping penegakan etika dan tata tertib, di atur pula penghargaan atas kinerja dan prestasi dosen, karyawan dan mahasiswa yang memberikan kontribusi positif. Setiap kinerja yang baik dan prestasi yang diraih yang mencakup akademik, minat bakat dan seni serta wirausaha, universitas memberikan penghargaan antara lain berupa sertifikat. Guna menjamin terlaksananya tata pamong secara berkelanjutan, dilakukan evaluasi rutin yang melekat dalam setiap kegiatan. Sebagai contoh, dalam setiap perkuliahan dilakukan dokumentasi

(5)

kegiatan mengajar dosen untuk memantau kecukupan dan kesesuaian dengan Rencana Program dan Kegiatan Perkuliahan Semester (RPKPS) yang telah disusun. Setiap kebijakan dan prosedur akademik diupayakan agar diatur secara tertulis dan disosialisasikan kepada civitas akademika (mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan). Kebijakan dan prosedur akademik mencakup:

1. Kebijakan dan prosedur pelayanan akademik dan sarana prasarana pendukung akademik dibuat dan disosialisasikan dalam bentuk buku panduan akademik yang dibagikan pada saat penerimaan mahasiswa baru;

2. Tata tertib Mahasiswa disampaikan dalam buku panduan akademik yang dibagikan pada saat penerimaan mahasiswa baru;

3. Kode etik dosen disampaikan dalam buku panduan akademik yang dibagikan kepada dosen;

4. Standar mutu akademik disosialisasikan kepada dosen sebelum perkuliahan semester dimulai;

5. Aturan perkuliahan, silabus, Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS), dan metode penilaian disampaikan diawal perkuliahan; 6. Pelanggaran terhadap standar mutu akademik oleh dosen berakibat pada

teguran lisan, penghilangan hak akademik tambahan pada periode terjadinya pelanggaran, hingga surat peringatan secara tertulis oleh program studi;

7. Pelanggaran terhadap tata tertib oleh mahasiswa berakibat pada teguran lisan, penghilangan hak akademik pada periode terjadinya pelanggaran, hingga surat peringatan secara tertulis oleh fakultas;

8. Setiap aktifitas akademik dosen terutama kegiatan pengabdian dan penelitian serta pembuatan produk akademik mendapat rewards dari fakultas, baik bagi dosen maupun mahasiswa;

9. Setiap prosedur dan kebijakan yang ada serta perubahannya dilakukan sosialisasi secara memadai dalam forum formal (rapat-rapat) maupun sarana publikasilainnya.

(6)

Implementasi kebijakan dan prosedur di evaluasi secara rutin dalam rapat rutin triwulan dan ditindaklanjuti oleh masing-masing pejabat struktural, dosen, maupun tenaga kependidikan sesuai dengan bidang tugasnya. Hasil evaluasi bisa juga ditindaklanjuti dengan perubahan kebijakan lama yang dipandang kurang efektif serta perubahan prosedur pelaksanaan kegiatan atau tindakan.

2.2 Kepemimpinan

Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.

Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi kedepan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik. Penjelasan pola kepemimpinan dalam Program Studi sebagai berikut.

(7)

Pola Kepemimpinan dalam Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik

Pola kepemimpinan yang dikembangkan di Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik adalah kepemimpinan yang bersifat pendelegasian dan dengan style manajemen partisipatif. Artinya, dalam melaksanakan tugas-tugas program studi Ketua Program studi dibantu oleh bagian admistrasi, sejumlah tugas Ketua Program studi didelegasikan kepada PKPA dan unit-unit pelaksana yang dibentuk sesuai dengan struktur tata pamong Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Sebagai perwujudan dari tranparansi, setiap perencanaan program penting seperti rencana kerja tahunan dan lima tahunan, penentuan suatu tindakan sedapat mungkin dibuat secara bersama seluruh dosen melalui rapat program studi. Keputusan yang diambil dan dirumuskan oleh Ketua Program Studi selalu mempertimbangkan transparansi dan aspirasi staf dosen dan kependidikan yang muncul baik dalam rapat formal maupun informal. Dengan pola yang demikian pelaksanaan setiap keputusan dapat berjalan secara efektif, dan mampu mempengaruhi perilaku civitas akademika dalam melaksanakan keputusan, aturan yang berlaku.

Sebagai bentuk akuntabilitas, untuk tujuan monitor dan evaluasi program kerja masing-masing tugas yang diemban oleh Ketua Program studi, Ketua PKPA dan staf yang ditunjuk bertugas pada unit-unit pelaksana, pelaksanaan tugasnya dilaporkan secara lisan dan tertulis di dalam rapat program studi yang dilakukan pada setiap akhir semester, atau rapat program studi yang diadakan untuk tujuan tersebut. Dengan demikian dapat dilakukan evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian pelaksanaan program yang telah dibuat dan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi sehingga kekurangan atau penyimpangan yang terjadi dapat dieliminasi dan diperbaiki pada pelaksanaan berikutnya.

1. Kepemimpinan Operasional

Dalam menjalankan kepemimpinan operasional, Ketua Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik menyusun kebijakan dan SOP yang relevan untuk dijadikan pedoman dalam setiap kegiatan. Setiap pelaksanaan kegiatan dimonitor dan dievaluasi melalui dokumen-dokumen evaluasi dan dibahas dalam rapat-rapat rutin fakultas dan rapat-rapat rutin program studi.

(8)

Secara terperinci, aktivitas Ketua Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik dalam menjalankan kepemimpinan operasional adalah :

a. Menyusun program kerja tahunan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Program Studi;

b. Mengadakan rapat rutin perkuliahan dengan seluruh dosen pada awal dan akhir perkuliahan;

c. Membuat jadwal kuliah;

d. Melakukan kontrol dan evaluasi dosen agar kinerja dosen sesuai dengan RPS dan SAP;

e. Mengevaluasi SAP dan Modul Pembelajaran;

f. Menetapkan dosen pembimbing tesis bagi mahasiswa yang memprogram mata kuliah tesis;

g. Mengevaluasi kinerja dosen dalam penelitian dan pengabdian masyarakat bersama LPPM;

h. Mengevaluasi kinerja dosen dalam proses belajar mengajar;

i. Memonotoring dan mengevaluasi program kerja Program Studi bersama Dekan;

j. Melakukan tindak lanjut setiap temuan audit internal maupun eksternal sebagai upaya perbaikan.

2. Kepemiminan Organisasional

Kepemimpinan ini tercermin dari kegiatan Ketua Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik dalam melakukan koordinasi baik secara internal dan eksternal dengan berbagai unit atau bagian sebagai berikut:

a. Melakukan koordinasi secara berkala dengan Pimpinan Fakultas, Kaprodi yang lain di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, sejumlah dosen dan staf kependidikan yang bertujuan membahas permasalahan teknis pelaksanaan program, utamanya tentang pelayanan kepada mahasiswa dan seluruh staf pengajar. Pertemuan ini menghasilkan solusi atas berbagai permasalahan yang ada;

b. Melakukan pertemuan secara berkala dengan seluruh dosen untuk membahas hal-hal yang bersifat akademis. Misalnya tentang evaluasi SAP, evaluasi kegiatan belajar mengajar, dan kemajuan pembimbingan

(9)

Tesis mahasiswa;

c. Melakukan koordinasi dengan Ketua Prodi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik lain mengenai sinkronisasi jadual kuliah S-2;

d. Melakukan koordinasi dengan Kepala Bagian Administrasi Akademik mengenai sinkronisasi jadwal kuliah dan kebutuhan ruang perkulia han; e. Melakukan koordinasi dengan beberapa KaProdi dari fakultas lain

berkaitan dengan kebutuhan dosen pengampu beberapa mata kuliah.

3. Kepemimpinan Publik

Dalam menjalankan kepemimpinan publik Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, baik yang direpresentasikan oleh Ketua Program Studi, para dosen, maupun yang bersifat kelembagaan, sangat aktif dalam berbagai kegiatan profesional dan sosial di masyarakat yang meliputi: a. Ketua Program Studi aktif dalam keanggotaan Indonesian Public

Administration Association (IAPA), dan Asia Pacific of Public Administration (ASPA) mulai 2013 sampai sekarang;

b. Ketua Program Studi secara rutin diminta untuk memberikan pelatihan Sinkronisasi Penyusunan Program antar SKPD di Provinsi Jawa Timur (2013-sekarang);

c. Ketua Program Studi setiap semester diminta sebagai Assesor calon pejabat struktural di Kabupaten/Kota maupun Propinsi Provinsi Jawa Timur (2013-sekarang);

d. Ketua Bidang Lembaga Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2011-2014);

e. Program Studi menjalin kerjasama dengan Universitas Utara Malaysia (UUM) (2015-sekarang), Universitas Ngurah Rai, Denpasar, Bali di bidang akademik, penelitian dan pengembangan keilmuan (2013-sekarang);

f. Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam penelitian, pelatihan dan pendampingan (2014-sekarang);

g. Sebagai tim ahli perencanaan program dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di Bakesbang-Pol Jatim;

(10)

h. Aktif dipercaya sebagai narasumber seminar dan atau moderator; i. Sebagai tenaga ahli pengembangan SDM di Badan Kepegawaian

Daerah Prov. Jatim;

j. Sebagai asesor di Diklat Prop. Jatim dan BKD Prop Jatim;

k. Sebagai panitia seleksi calon Sekretaris Daerah di Provinsi Kepulauan Riau;

l. Sebagai panitia seleksi calon pejabat Eselon II dan III Provinsi Kepulauan Riau.

2.3. Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup

planning, organizing, staffing, leading, controlling dalam kegiatan internal maupun

eksternal.

Keterlibatan civitas akademika di dalam pelaksanaan program-program program studi cukup baik. Ini tampak dari partisipasi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan bahkan alumni pada setiap kegiatan baik dalam kegiatan akademik maupun ekstrakurikuler dan pengembangan program studi. Peran alumni diwujudkan dalam bentuk memberikan masukan-masukan yang konstruktif (melalui tracer study), memberikan bantuan untuk kegiatan akademik dan pembangunan fisik. Dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa sering bekerja bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan, seperti dalam kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, penerimaan mahasiswa baru, dan kegiatan lomba kemahasiswaan. Keberadaan jaringan internet sangat membantu koordinasi, komunikasi baik antar mahasiswa, alumni dengan program studi.

a. Sistem Perencanaan (Planning)

Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik melakukan fungsi planning terkait dengan kegiatan perumusan visi, misi dan tujuan serta sasaran yang terukur dan realistis untuk dicapai. Berdasarkan hal tersebut, dibuat program kerja Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik yang didiskusikan dengan seluruh tenaga akademik dalam rapat prodi. Program kerja Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik tersebut di integrasikan dalam program kerja

(11)

tahunan Fisip UNTAG Surabayamelalui mekanisme Rapat Pimpinan. Perencanaan-perencanan yang bersifat operasional dan teknis dilakukan UNTAG dengan menggunakan mekanisme rapat yang terjadwal tiap minggu maupun tiap akhir dan awal semester. Kualitas atau mutu perencanaan program studi dipantau oleh tim penjaminan mutu di tingkat Fakultas dan yang berkaitan langsung dengan GPM universitas.

Pelaksanaan sistem pengelolaan program studi dilakukan secara berkesinambungan dengan berpijak pada Rapat Kerja Tahunan (RKT) yang membahas laporan pertanggungjawaban dan evaluasikegiatantahunan seluruh Program Studi di lingkungan Universitas 17 Agustus 1945. Setelah proses Rapat Kerja Tahunan (RKT), kemudian masing-masing Program Studi, termasuk Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik menyusun program kerja dan asumsi penerimaan tahun berikutnya berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) dan tema tahunan.

Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik bersama-sama Program Studi lainnya di bawah koordinasi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menyusun rencana/program kerja tahun serta rencana anggaran berdasarkan asumsi penerimaan universitas sesuai plafon anggaran yang telah ditetapkan untuk Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Rencana program kerja tersebut dibahas dan diputuskan menjadi usulan program kerja dan anggaran program studi. Usulan program kerja dan anggaran Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik.

b. Sistem Organisasi (Organizing)

Setelah perencanaan ditetapkan dan anggaran telah disetujui oleh Rektor kemudian Dekan membicarakan dengan seluruh Kaprodi. Selanjutnya Kaprodi Magister Ilmu Administrasi Publik melakukan pengorganisasian, sebagai berikut:

A. Keuangan:

1. Mengelola sumber daya keuangan untuk penyelenggaran kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi;

(12)

2. Mencatat semua pengeluaran yang dipakai dalam kegiatan-kegiatan program studi;

3. Melaporkan penggunaan sumber daya keuangan pada akhir setiap kegiatan dan pada akhir semester kepada dekan.

B. Sumber Daya Manusia:

1. Mengorganisasi kegiatan dosen dalam proses perkuliahan dan pembimbingan tesis;

2. Berkoordinasi dengan Kaprodi lain, Kaprodi mengatur perkuliahan yang menggunakan ruang, laboratorium bahasa, materi, modul, dan penggunaan laboratorium;

3. Dengan staf administrasi, Kaprodi berkoordinasi dalam persiapan perkuliahan, yaitu dalam mengatur jadwal, ruangan kuliah, jadwal ETS jadwal EAS, dan pendaftaran ujian tesis, dan sebagainya.

C. Sistem Pen-stafan (Staffing)

Ketua Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik mendelegasikan tugas kepada dosen dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Susunan Organisasi di Program studi Magister Ilmu Administrasi Publik sebagai berikut:

Susunan Organisasi di Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik

GPM Fakultas

Administrasi

UPM Kaprodi

Dosen Alumni Ka. PKPA

(13)

Adapun tugas dari tiap-tiap unsur sebagai berikut:

Ketua Program Studi Menyusun rencana dan program kerja Program Studi sebagai pedoman kerja:

a. Membuat konsep rencana pengembangan Program Studi sebagai bahan masukan Dekan (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, collegium, laboran dan staf administrasi, pelatihan soft skill mahasiswa);

b. Membimbing dan menilai kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Program Studi untuk bahan pengembangan;

c. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pendidikan/akademik program magister dalam Program Studi;

d. Mengkoordinasikan pembuatan SAP, kontrak perkuliahan, modul, bahan ajar; e. Menyusun dan mengevaluasi beban tugas mengajar dosen setiap semester; f. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan untuk meningkatkan

mutu Program Studi;

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian dan pengumpulan soal ujian;

h. Mengajukan usul penugasan dosen wali atau penasihat akademik kepada dekan;

i. Mengkoordinir pelaksanaan konsultasi mahasiswa dengan pembimbing akademis;

j. Menyusun rencana biaya operasional program studi per tahun berdasarkan beban kerja program studi dan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran kegiatan perkuliahan;

k. Menyusun rencana kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; l. Mengkoordinir dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat sesuai dengan beban tugas dan keahliannya;

m. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Program Studi sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

Ketua UPM:

1. Penyusunan dokumen (Spesifikasi Program Studi (SP), Manual Prosedur (MP), Instruksi Kerja (IK), yang sesuai dengan Standar Akademik, Manual Mutu Akademik dan Manual Prosedur di tingkat fakultas);

(14)

2. Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Jurusan dan EPSBED (Laporan Elektronik Evaluasi Diri Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) Program Studi tiap semester; Penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA);

3. Penyiapan Audit International Standard Organization (ISO);

4. Peningkatan mutu jurusan berkelanjutan berdasarkan rumusan koreksi.

Ketua Pusat Studi :

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dosen program studi Magister Ilmu Administrasi Publik berbasis kajian masing-masing;

b. Membantu pelaksanaan kerjasama dengan lembaga eksternal;

c. Menyusun jadwal penggunaan ruang pusat studi untuk diskusi atau kajian; d. Menginventarisir hasil penelitian dan pengabdian masyarakat;

e. Memantau pengembangan kurikulum Program Studi agar sesuai dengan kebutuhan pemangku kebijakan atau stakeholder;

f. Membangun koordinasi dengan laboratorium bahasa, PKPA dan program studi Magister Ilmu Administrasi Publik;

g. Memberikan masukan kepada dekan untuk mengembangkan kompetensi dosen.

DOSEN

1. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; 2. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan

mengevaluasi hasil pembelajaran;

3. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni;

4. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosio ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

5. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan

(15)

6. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk mendapatkan tenaga akademik yang relevan dengan kebutuhan program studi Magister Ilmu Administrasi Publik, dilakukan proses rekruitmen oleh pihak Rektorat dan Dekan dengan mempertimbangkan spesifikasi yang ditentukan Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Spesifikasi tersebut antara lain bahwa pelamar tenaga akademik harus mempunyai jenjang pendidikan minimal Strata-3 (S-3) dan dari disiplin ilmu yang relevan. Upaya ini dimaksudkan agar pengembangan tenaga akademik dapat dilakukan secara lebih optimal. Pengembangan tenaga akademik dilakukan baik melalui pendidikan formal, maupun non-formal seperti mengikuti berbagai workshop, pelatihan dan seminar, baik di dalam maupun luar negeri.

Fungsi staffing diwujudkan dalam pengelolaan tenaga akademik terkait dengan proses pembelajaran dilakukan dengan cara memberi kesempatan kepada tenaga akademik untuk memilih bidang keahlian dan konsentrasinya masing-masing. Selanjutnya berdasarkan bidang keahlian dan konsentrasi, program studi Magister Ilmu Administrasi Publik menentukan mata kuliah yang akan diampu di tiap-tiap semester. Pengorganisasian dalam rapat rutin mingguan Program Studi.

Ketua Program Studi bertanggungjawab;

A. Kegiatan akademik:

1. Menugaskan dosen melaksanakan perkuliahan secara maksimal; 2. Menugaskan dosen untuk menjadi pembimbing penyusunan Tesis; 3. Menugaskan dosen menjadi penguji dalam sidang Tesis;

4. Menugaskan dosen mengikuti kegiatan seminar,workshop, simposium, dan kologium;

5. Menugaskan tenaga kependidikan menjaga pelaksanaan ujian semester.

B. Non akademik:

1. Menugaskan tenaga kependidikan untuk membuat undangan, pengumuman, dan layanan administratif lainnya;

(16)

3. Menugaskan tenaga kependidikan untuk melayani permintaan mahasiswa: membuat surat keterangan aktif studi, surat pengantar penelitian, dan legalisir dokumen;

4. Menugaskan tenaga kependidikan mengarsip dokumen nilai hasil studi mahasiswa, dokumen-dokumen kegiatan dosen, seperti: sertifikat seminar,

workshop, dan fotokopi surat-surat tugas;

5. Menugaskan tenaga kependidikan mendistribusikan surat tugas mengajar, undangan rapat, dsb.

C. Sistem Leading (Pengarahan)

Ketua Program Studi selaku pimpinan memastikan dan memberikan arahan kepada unit yang menjadi rentang kendalinya dan sumberdaya yang menjadi wewenangnya untuk dikelola secara efektif. Sebagai contoh:

1. Dalam persiapan penulisan Tesis Kaprodi memberikan pengarahan kepada mahasiwa dan berkoordinasi dengan para dosen pembimbing;

2. Mengarahkan rencana dan kegiatan dosen maupun mahasiswa sesuai dengan program kerja Program Studi dan Rencana Strategis Fakultas. Kegiatan ini diwujudkan melalui forum rapat dan/atau melalui komunikasi secara personal; 3. Pengarahan Kaprodi kepada calon lulusan terbaru untuk menyelesaikan

seluruh kewajiban akademik dan non-akademik sebelum ujian Tesis dan sebelum diwisuda.

D. Sistem Controlling and Evaluating (Pengawasan dan Evaluasi)

Untuk memastikan kesesuaian pelaksanaan kegiatan Tri Dharma dengan rencana atau standar mutu yang telah ditetapkan, Ketua Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik melakukan berbagai kegiatan pengawasan, meliputi:

1. Supervisi mengenai kesesuaian materi kuliah dengan SAP/RPS;

2. Monitoring mengenai kehadiran dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan perkuliahan;

3. Monitoring mengenai tingkat kemajuan (progress) kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen bersama LPPM;

(17)

4. Monitoring mengenai tingkat kemajuan (progress) proses bimbingan penulisan tugas akhir mahasiswa berupa Tesis.

2.4. Penjaminan Mutu

Pelaksanaan penjaminan mutu pada Program Studi sebagai berikut:

Pengertian mutu secara umum adalah adanya kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan standar dan harapan dari stakeholders, atau pemenuhan ‘janji’ yang telah diberikan, yaitu pencapaian tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan pada standar akademik dan spesifikasi program studi. Sistem penjaminan mutu harus dapat menjamin bahwa lulusan akan memiliki kompetensi sebagaimana yang ditetapkan dalam spesiflkasi program studi. Dengan demikian, penjaminan mutu akademik internal di Program studi Magister Ilmu Administrasi Publik dilakukan untuk menjamin:

 Kepatuhan terhadap dokumen mutu yang ditetapkan oleh Fakultas dan Universitas;

 Kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi dan pengalaman belajar sesuai dengan spesifikasi Program studi Magister Ilmu Administrasi Publik;

 Relevansi program pendidikan dan penelitian dengan tuntutan masyarakat dan

stakeholders lainnya.

Dengan adanya monitoring melalui audit mutu akademik internal dan tindak lanjutnya secara berkesinambungan jaminan mutu dapat diimplementasikan dengan baik sehingga kualitas atau mutu akademik dapat ditingkatkan sesuai dengan tuntutan pengguna.

Di tingkat Universitas penjaminan mutu dilaksanakan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM), di fakultas dilakukan oleh Gugus Penjaminan Mutu Fakultas (GPM) dan di tingkat program studi dilaksanakan oleh Unit Penjaminan Mutu (UPM) program studi. UPM program studi dalam melaksanakan tugasnya secara vertikal adalah berkoordinasi dengan Gugus Penjaminan Mutu (GPM) FISIP dan Badan Penjaminan Mutu (BPM) UNTAG. Prodi Magister Ilmu Administrasi Publik telah memiliki Unit Penjaminan Mutu (UPM) yang bertugas membantu pimpinan program studi dalam hal penjaminan mutu akademik. Penjaminan mutu dimaksudkan untuk mempertahankan dan menjamin tingkat kualitas secara berkesinambungan dari aspek-aspek yang meliputi pelaksanaan kegiatan di Prodi Magister Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAG Surabaya. Unit

(18)

Penjaminan Mutu (UPM) membantu Prodi Magister Ilmu Administrasi Publik membentuk sistem pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh prodi sehingga kegiatan yang dijalankan dapat tertata dengan baik, yang berdampak pada peningkatan kinerja prodi. Unit Penjaminan Mutu merupakan struktur audit internal di tingkat Program studi, sedangkan di tingkat Fakultas bernama Gugus Penjaminan Mutu (GPM) dan di tingkat Universitas bernama Badan Penjaminan Mutu (BPM) ditetapkan dengan SK Rektor. Gugus Penjaminan Mutu ditetapkan oleh SK Rektor dan Unit Penjaminan Mutu ditetapkan dengan SK Dekan. Unit Penjaminan Mutu ditetapkan dengan SK Dekan dengan tugas menyusun dokumen-dokumen mutu yang meliputi Standar Akademik, Kebijakan Akademik, Manual Prosedur, Spesifikasi Progam Studi dan Kompetensi Lulusan. Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Penjaminan Mutu (UPM) berkoordinasi dan bekerjasama dengan Program Studi sebagai Management Representative. Penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh Unit Penjaminan Mutu (UPM) dikoordinasikan dan dikontrol oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas sehingga dapat dicapai mutu akademik yang baik di tingkat Program Studi. Adapun Struktur UPM di Program Studi Magister Ilmu Adinistrasi Publik Fisip UNTAG sebagai berikut:

Struktur Unit Penjaminan Mutu (UPM) Prodi Magister Ilmu Administrasi Publik

Kaprodi

UPM

ANGGOTA: 1. Dosen 2. Mahasiswa

(19)

Adapun tugas dari tim Unit Penjaminan Mutu (UPM) adalah: Ketua Unit Penjaminan Mutu (UPM):

1. Menyusun dokumen spesifikasi jurusan atau program studi, manual prosedur akademik dan instruksi kerja akademik;

2. Melaksanakan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh anggota UPM;

3. Bertanggungjawab dalam kegiatan rutin Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA);

4. Bertanggungjawab atas penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA);

5. Bertanggungjawab atas penyiapan Audit International Standard Organization (ISO).

Anggota Unit Penjaminan Mutu:

1. Bertanggung jawab mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan dalam sistem penjaminan mutu seperti yang ditugaskan ketua tim; 2. Membantu pekerjaan administrasi dan dokumentasi kegiatan harian dan notulensi

rapat UPM;

3. Membantu pengelolaan database UPM;

4. Membantu dan bertanggung jawab atas pekerjaan lain terkait tugas UPM.

Kebijakan, sistem, dan pelaksanaan penjaminan mutu pada Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik UNTAG Surabaya, termasuk penjaminan mutu dari badan akreditasi selain BAN-PT, adalah sebagai berikut :

a. Penjaminan Mutu di tingkat Program Studi

Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di lingkungan UNTAG Surabaya diatur dalam Statuta UNTAG Surabaya tahun 2012, bab XIII Pasal 36, 37 dan 38. Mengenai cara pembentukan dan struktur organisasi Penjaminan Mutu mulai tingkat Universitas sampai dengan Program Studi diatur dalam Manual Mutu Universitas. Pada tingkat universitas dibentuk Badan Penjaminan Mutu (BPM), pada tingkat Fakultas dibentuk Gugus Penjaminan Mutu (GPM), dan pada tingkat Program Studi dibentuk Unit Penjaminan Mutu (UPM).

(20)

seorang Ketua dengan 2 orang Koordinator Bidang (Pengembangan Dokumen dan Pengembangan Sistem Pembelajaran serta Monitoring Evaluasi dan Audit Internal). Dokumen-dokumen mutu yang sudah dimiliki dan diimplementasikan di lingkungan UNTAG Surabaya meliputi:

(1) Manual Mutu Universitas;

(2) Standar mutu Unit Pengelola (Universitas/Fakultas); (3) Standar mutu Program Studi;

(4) Instrumen Evaluasi Diri Program Studi;

(5) Manual Prosedur Penyelenggaran Audit Internal Mutu; (6) Kode Etik Auditor Internal Mutu.

Penjaminan mutu secara internal di tingkat program studi dilakukan dengan beberapa pedoman berikut:

a. Penetapan dosen pengajar sesuai kompetensi pada bidangnya. Jika tidak ditemukan kualifikasi yang dimaksud pada dosen tetap, maka dilakukan rekruitmen dosen tidak tetap berdasarkan seleksi secara administratif dan wawancara secara ketat. Hanya yang benar-benar memenuhi kualifikasi yang dipilih sebagai dosen tidak tetap untuk mata kuliah dimaksud;

b. Penetapan pedoman materi pembelajaran melalui penerbitan Buku Pedoman Akademik yang di dalamnya berisi silabus setiap mata kuliah. Dalam aplikasinya, dosen diberikan kebebasan untuk melakukan pengembangan baik dalam hal konteks materi maupun variasi metode pembelajaran;

c. Monitoring secara berkelanjutan terhadap proses pembelajaran dengan mengevaluasi kinerja dosen atas dasar: frekuensi kehadiran perkuliahan, ketepatan jam mengajar, tingkat penyelesaian target materi, bahan kuliah (literatur, modul, tugas), dan masukan dari mahasiswa;

d. Menjamin kelancaran proses pembelajaran dalam hal: ruang, kebutuhan bahan (untuk praktikum), peralatan, dan perlengkapan lain yang diperlukan;

e. Monitoring secara berkelanjutan tingkat kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan dengan penetapan persyaratan minimal kehadiran 70% untuk mengikuti ujian akhir; f. Penyediaan sarana dan bahan informasi (mis: papan pengumuman, jadwal kuliah,

(21)

Variasi proses pembelajaran yang berlangsung di Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik UNTAG Surabaya adalah dalam bentuk tatap muka klasikal, presentasi dan diskusi, kuliah lapangan, simulasi dan praktek lapangan. Secara terperinci, aktivitas pembelajaran yang berlangsung adalah sebagai berikut:

a. Kelompok, diskusi film, tugas rumah, studi banding, seminar, praktikum, pengamatan, atau memproduksi karya tertentu seperti: naskah, poster;

b. Penyelenggaraan evaluasi studi (presentasi, evaluasi akhir semester, praktikum, ujian pra PKPP, dan ujian PKPP) secara terjadwal;

c. Pemberian pelayanan akademik dan administratif secara cepat, tepat, dan nyaman; d. Penyediaan fasilitas untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan seperti:

perpustakaan, jadwal penggunaan laboratorium di luar jadwal reguler.

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan mengadakan pengisian instrumen evaluasi diri program studi setiap awal tahun akademik. Sementara di tiap akhir semester dilakukan survei umpan balik mahasiswa tentang kualitas layanan akademik.

Pelaksanaan penjaminan mutu Prodi Studi Magister Ilmu Administrasi Publik telah dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, yakni dilaksanakan 1 (satu) kali setahun untuk menjamin perbaikan dan peningkatan kualitas Program Studi Studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Adapun aspek yang dievaluasi oleh Tim UPM sebagai berikut:

Aspek yang dievaluasi

No. Aspek Bentuk Evaluasi

1. Calon Mahasiswa 1. Rasio pendaftar dan penerimaan mahasiswa; 2. Rasio mahasiswa dengan daya tampung

(dosen, sarana prasarana); 3. Sebaran daerah asal. 2. Dosen 1. Jenjang pendidikan;

2. Beban Kerja EWMP (Ekuivalen Waktu Mengajar Penuh);

3. Keterlibatan dalam penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan publikasi;

4. Umpan balik dari rekan sejawat dan atasan; 5. Tingkat kehadiran dosen.

3. Mahasiswa 1. Tingkat kehadiran mahasiswa; 2. IPS dan IPK rata-rata per angkatan;

(22)

3. Keterlibatan dalam kegiatan ilmiah (seminar, lomba keilmuan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat);

4. Keterlibatan dalam kegiatan non-ilmiah (olah raga, seni budaya, sosial kemasyarakatan); 5. Keterlibatan dalam organisasi.

4. Lulusan 1. IPK lulus; 2. Lama studi;

3. Waktu tunggu kerja;

4. Umpan balik relevansi materi ajar dengan pekerjaan.

5. Kurikulum 1. Umpan balik dari stakeholders; 2. Kompetensi keahlian dosen;

3. Pembaharuan kurikulum setiap empat tahun. 6. Silabus dan RPKPS 1. Updating sumber pustaka ajar;

2. Peninjauan silabus dan RPKPS secara periodik.

7. Proses Belajar Mengajar 1. Lembar kendali PBM; 2. Monitoring perkuliahan; 3. Evaluasi hasil belajar; 4. Evaluasi mutu soal soal; 5. Umpan balik dari mahasiswa. 8. Tugas akhir 1. Topik Tesis;

2. Lama pengerjaan Tesis; 3. Kualitas.

9. Administrasi akademik 1. Kartu Rencana Studi (KRS); 2. Kartu Hasil Studi (KHS);

3. Pengurusan PKN (praktek kerja nyata); 4. Pengurusan Tesis.

10. Pendukung Akademik 1. Kelengkapan pustaka di ruang baca; 2. Koneksi internet.

Bila diperhatikan, hasil evaluasi internal (AIMA, umpan balik mahasiswa dan dosen) dan eksternal (BAN-PT, Pelacakan terhadap alumni dan pengguna, serta masyarakat) telah memberikan dampak yang positif, terutama untuk perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran mahasiswa. Hal ini terindikasi dari adanya:

a. Perbaikan proses pembelajaran: silabus dan SAP menjadi berbasis KBK, melakukan revisi pada materi ajar disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, memberikan pembelajaran berbasis KBK seperti SCL;

(23)

b. Telah ditingkatkannya kualiatas fasilitas pembelajaran: melengkapi ruang kelas dengan media IT, Lab. komputasi dengan PC dan jaringan internet, ruang baca dengan buku referensi dan jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional; c. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen sehingga mahasiswa memiliki

pengalaman dalam bidang penelitian.

Perubahan-perubahan tersebut tentu saja berdampak positif baik terhadap mutu pembelajaran maupun pengalaman belajar mahasiswa yang tercermin pada kualitas lulusan, seperti IPK, lama studi, waktu tunggu mendapatkan pekerjaan. Data perkembangan terlihat sebagai berikut:

IPK Lulusan Dalam 5 Tahun Terakhir

TAHUN IPK

IPK <3.20 IPK 3.21-3.50 IPK3.51- 3.85 IPK > 3.86

2011/2012 13 28 3 0

2012/2013 2 25 7 0

2013/2014 3 20 11 0

2014/2015 0 5 18 0

2015/2016 5 12 68 1

Secara internal, Penjaminan Mutu Akademik Internal pada dasarnya bagian dari tanggung jawab pimpinan Universitas, Fakultas, Program Studi dan Staf Dosen. Di program studi Magister Ilmu Administrasi Publik ketua Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik bersama UPM secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan akademik di program studi, terutama terhadap proses dan hasil pembelajaran. Hasil evaluasi dibicarakan di dalam rapat program studi untuk dilakukan tindakan perbaikan bila diperlukan.

Secara bersama-sama, BPM, GPM dan UPM secara berkala melakukan Audit Mutu Akademik Internal (AIMA). Sebagai contoh, hasil AIMA 2013 s/d 2015 oleh BPM menjadi dasar evaluasi dan perbaikan kegiatan akademik di jurusan Magister Ilmu Administrasi Publik. Adanya dukungan sistem kontrol yang berkesinambungan dari pusat (Universitas) sampai ke program studi akan memberi jaminan pada implementasi

(24)

standar baku mutu program studi, sehingga evaluasi internal dapat berlangsung secara berkelanjutan.

Hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh UPM dipergunakan untuk perbaikan dan pengembangan program studi, antara lain untuk:

1. Penyesuaian penerimaan mahasiswa dengan kapasitas dosen, sarana dan prasarana;

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas dosen, salah satunya dengan mendorong dosen untuk studi lanjut dan atau mengikuti kegiatan pendidikan non-gelar;

3. Membangun atmosfer akademik yang kondusif bagi peningkatan kualitas dosen dan mahasiswa;

4. Meningkatkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja; 5. Meningkatkan daya serap lulusan di pasar kerja;

6. Membangun kerjasama dengan pihak eksternal yang mendukung pengembangan Program Studi Magister Administrasi Publik FISIP UNTAG Surabaya.

Peran Unit Penjaminan Mutu (UPM) di tingkat Program studi telah memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas Program Studi Magister Administrasi FISIP UNTAG Surabaya. Dalam rangka membangun sistem, UPM merancang panduan-panduan tertulis yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan program studi dengan menyusun dokumen SPMI, antara lain spesifikasi Program Studi, Kompetensi Lulusan, Manual Prosedur, dan Instruksi Kerja, sebagai petunjuk bagi semua pihak yang terlibat dalam tata laksana organisasi, misal Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Untuk Pelaksanaan Ujian Tesis. Setiap dokumen SPMI yang telah dibuat dan ditetapkan atau disahkan oleh Kaprodi selanjutnya disosialisasikan pada seluruh pihak yang terlibat. Selanjutnya UPM akan memonitor setiap kegiatan dan melakukan evaluasi dengan melakukan revisi pada setiap dokumen SPMI jika diperlukan.

Selain itu UPM juga mengikuti Audit Internal yang dilaksanakan oleh GPM yang saat ini telah selesai pada siklus yang ke sepuluh sebagai implikasi dari sistem penjaminan mutu yang juga terintegrasi dengan Universitas selaku induk melalui Badan Penjaminan Mutu (BPM).

(25)

Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal

Program-program yang dikembangkan pada Program studi Magister Ilmu Administrasi Publik UNTAG Surabaya adalah mengacu kepada hasil evaluasi internal dan eksternal. Hasil evaluasi internal hasil AIMA hasil AIMA 2013 s/d 2015 oleh BPM dari BPM, Monev pembelajaran dari BPM, umpan balik dosen dan mahasiswa. Hasil evaluasi eksternal berupa akreditasi dari BAN PT pada 2010, hasil pelacakan alumni 2014 s/d 2015 dan informasi dari pengguna lulusan program studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Hasil evaluasi tersebut telah digunakan sebagai dasar dalam:

1. Program Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran:

 Mengevaluasi dan perbaikan dokumen mutu program studi: Spefikasi Program Studi, Silabus, SAP, Manual Prosedur;

 Melakukan evaluasi terhadap kandungan kurikulum dan kompetensi lulusan;  Meningkatkan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai kebutuhan. Dalam

hal ini telah diperbaiki ruang kelas dan dilengkapi dengan LCD dan laptop, melengkapi Lab. Komputasi dengan jaringan internet dan PC, melengkapi ruang baca dengan sejumlah buku referensi dan jurnal.

2. Program Pengembangan Kelembagaan:

 Menyusun program kerja program studi yang diimplementasikan ke dalam Renja;

 Membuat proposal Hibah Kompetisi (PHK);

 Melakukan monitoring dan evaluasi pengukuran kinerja lembaga dengan optimalisasi kegiatan TPPM.

3. Program Pengembangan Penelitian:

 Program penelitian diarahkan pada peningkatan kuantitas dan kualitas kegiatan penelitian dalam bidang Ilmu Magister Ilmu Administrasi Publik dan IPTEK berbasis Magister Ilmu Administrasi Publik dengan memanfaatkan hibah kompetitif dari UNTAG Surabaya dan Dikti dengan koordinasi LPPM UNTAG Surabaya;

 Program penelitian diarahkan pada peningkatan kuantitas dan kualitas kegiatan publikasi pada jurnal nasional baik terakreditasi dan jurnal internasional;

 Program penelitian diarahkan pada peningkatan kuantitas dan kualitas kegiatan penelitian dengan pelibatan mahasiswa untuk memberikan pengalaman

(26)

penelitian pada mahasiswa.

a. Kerjasama Kemitraan dalam Pengendalian Mutu

Dalam rangka menjamin keberlanjutan (sustainability) dan untuk kepentingan pengendalian mutu telah dilakukan usaha-usaha kerjasama kemitraan dengan berbagai instansi di dalam negeri maupun luar negeri. Kerjasama tersebut mencakup bidang pendidikan (penugasan atau pertukaran dosen, pelayanan laboratorium, penerimaan mahasiswa per sks, pelatihan dan bimbingan, penelitian, dan studi lanjut). Walaupun belum optimal, dari kerjasama kemitraan tersebut dapat diperoleh informasi bagaimana perkembangan Ilmu Magister Ilmu Administrasi Publik dan sejauh mana kompetensi lulusan telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

b. Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga

Seluruh upaya penjaminan mutu seperti yang telah diuraikan di atas didasarkan pada ketentuan dan peraturan universitas yang dilaksanakan oleh Gugus Penjamin Mutu. Adapun tolok ukurnya seperti: tingkat kehadiran dosen dan mahasiswa, standar pelayanan, pedoman rekruitmen dan penggunaan dosen, pedoman praktikum, pedoman kuliah luar ruang, serta pedoman evaluasi studi, sehingga proses penjaminan mutu yang terjadi di tingkat program studi telah sesuai dan sejalan dengan ketentuan yang berlaku di tingkat lembaga (Universitas).

c. Dampak Proses Penjaminan Mutu terhadap Pengalaman Belajar Mahasiswa

Melalui pemenuhan stadar mutu di atas, proses belajar mengajar yang dijalani oleh mahasiswa menjadi tertib, terjadwal, terukur, variatif, dan menumbuhkan kemampuannya dalam memperoleh ilmu dan keahlian serta ketrampilan sesuai bidang studi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Monitoring secara terus menerus terhadap tingkat kehadiran dosen dan sanksi yang menyertainya, berdampak pada sangat kecilnya tingkat kekosongan perkuliahan. Persyaratan kehadiran kuliah 70% untuk dapat mengikuti ujian juga mendorong setiap mahasiswa rajin menghadiri kuliah.

Variasi metode pembelajaran dengan metode diskusi, kuliah tamu, dan kuliah luar ruang seperti: studi banding, seminar, penelitian/pengamatan makin memberikan daya tarik bagi mahasiswa untuk lebih kreatif, bahkan tidak jarang model kuliah luar ruang ini

(27)

paling populer dibanding model-model lainnya. Agaknya sentuhan variatif memang menjadi tuntutan pada saat sekarang. Hasil akhir yang tampak kemudian adalah semakin luas dan kreatifnya mahasiswa dalam mengaplikasikan materi yang diperoleh.

d. Pengembangan Program

Mengantisipasi perkembangan dan tuntutan lingkungan di masa datang, pengembangan program ke depan difokuskan pada beberapa target berikut ini:

1. Meningkatnya kualifikasi, kemampuan dan keahlian personel baik pengelola, dosen, tenaga administratif maupun tenaga pendukung. Hal ini didapatkan dengan cara mengikutsertakan mereka di forum seminar Nasional dan Internasional, pelatihan kemampuan metodologi, keikutserataan pada Kolokium Nasional, dsb; 2. Meningkatnya jumlah mahasiswa dengan komposisi yang seimbang dengan staf

pengajar;

3. Meningkatnya kompetensi lulusan melalui perbaikan dalam hal rekruitmen mahasiswa, metode pembelajaran, praktikum, fasilitas perkuliahan dan penunjang, kerja-sama dengan lembaga pengguna, serta manajemen pengelolaan program; 4. Mendorong terciptanya kemampuan pembiayaan mandiri melalui berbagai kegiatan

yang meningkatkan kemampuan keuangan di satu sisi, serta mampu meningkatkan skill bagi mahasiswa, alumni dan komunitas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik;

5. Penyelenggaraan program pendidikan yang lebih menyesuaikan dengan permintaan pasar seperti: program sertifikasi, pelatihan, dan penelitian.

e. Metode Baku Mutu (Benchmarking)

Untuk menjaga agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan standar, maka secara berkala kurikulum Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik dievaluasi derajat kesesuaiannya. Dalam melakukan evaluasi, standar baku mutu yang digunakan adalah:

1. Kurikulum yang penyusunannya mengacu kepada Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan memperhatikan:

 SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyususnan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

(28)

2. Melakukan perbandingan kurikulum dengan Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik dari universitas yang lebih maju, seperti Unair, Undip, Unpad dan UB:

3. Melakukan magang pada program studi yang lebih maju (UGM, UB dan Unpad) untuk memperbandingkan proses pembelajaran berbasis KBK.

Metode yang digunakan dalam sistem peningkatan dan pengendalian mutu bagi program studi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah:

1. Pengumpulan informasi tentang perkembangan dan pergeseran paradigma di bidang ilmu Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari berbagai sumber seperti: literatur, dosen, praktisi, pendapat pakar, pertemuan ilmiah danpengalaman lembaga pengguna;

2. Menjalin kerjasama erat dengan lembaga-lembaga pendidikan lain dan lembaga pengguna lulusan, baik swasta maupun negeri/pemerintah, di dalam maupun di luar negeri, untuk mengetahui posisi kompetensi Program Studi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di antara mereka;

3. Melakukan perubahan atau revisi kurikulum yang ada dari hasil evaluasi dan tuntutan di masa datang dengan cara mengikuti kegiatan Kolokium Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Indonesia dan Rapat Kerja untuk membahas muatan lokal sesuai dengan visi dan misi Program Studi;

4. Memantapkan sistem pengelolaan program studi baik dalam hal: sarana dan prasarana, sistem informasi akademik, Sumber Daya Manusia, maupun sinerginya; 5. Secara terus menerus, memantau hasil-hasil aktivitas untuk kepentingan

pengendalian dan tindak lanjut, dengan cara menempatkan salah satu dosen sebagai Tim Audit Manajemen Akademik di Unit Penjamin Mutu Universitas.

2.5. Umpan Balik

Apakah program studi telah melakukan kajian tentang proses pembelajaran melalui umpan balik dari dosen, mahasiswa, alumni, dan pengguna lulusan mengenai harapan dan persepsi mereka?Jika Ya, jelaskan isi umpan balik dan tindak lanjutnya.

Terkai dengan kegiatan UPM, telah berhasil dibuat dokumen mutu program studi atau program studi dan sejumlah panduan atau pedoman terkait dengan

(29)

tugas dan pelayanan. Sejauh ini walaupun belum optimal, UPM telah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja, terutama kegiatanakademik di program studi: terhadap proses dan hasil pembelajaran (umpan balik mahasiswa). Hasil evaluasi dilaporkan kepada ketua program studi untuk dilakukan tindakan perbaikan. Adanya sistem kontrol yang berkesinambungan akan memberi jaminan pada implementasi standar baku mutu program studi.

Pengelolaan Mutu Kurikulum dan Pembelajaran.

Untuk menjaga agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan standar, maka secara berkala kurikulum program studi dievaluasi derajat kesesuaiannya. Dalam melakukan evaluasi, standar baku mutu yang digunakan adalah:

1. Dokumen Mutu Universitas dan Fakultas: kebijaksanaan akademik, standar akademik, peraturan akademik serta manual mutu akademik;

2. Kurikulum yang penyusunanya mengacu kepada Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan memperhatikan:

 SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyususnan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

 SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi 3. Dokumen Mutu Program studi:Spesifikasi Program Studi, Program

Pembelajaran (Silabus SAP), Pedoman Akademik Program studi Magister Ilmu Administrasi Publik, Pedoman TA Program studi Magister Ilmu Administrasi Publik;

4. Hasil evaluasi internal (AIMA, Monevin) dan eksternal (Tracer study, BAN-PT). Proses pembelajarannya secara berkala dimonitor dan dievaluasi derajat kesesuaiannya melalui umpan balik mahasiswa. Jelas tampak bahwa masih sangat diperlukan perbaikan pada berbagai aspek yang dievaluasi karena semuanya secara rata-rata belum mencapai kualifikasi yang sangat baik.

Evaluasi Perkuliahan oleh Mahasiswa Aspek yang

dinilai

Skor

rata-rata Komentar

Pembelajaran 3,89 Dengan rata-rata 3,89 memperlihatkan bahwa kualitas proses pembelajaran telah berjalan

(30)

Aspek yang dinilai

Skor

rata-rata Komentar

dengan cukup baik.

Tampaknya ada sejumlah komponen pembelajaran masih bernilai di bawah 3. Diperlukan tindak lanjut perbaikan terhadap kandungan mata kuliah dan proses serta metode pembelajarannya

Keterampilan (skills)

4,58 Dengan rata-rata 4,58 memperlihatkan ketrampilan dosencukup memadai untuk melaksanakan dan mengembangkan proses pembelajaran.

Masih belum berada dalam kualifikasi sangat baik, oleh karenanya masih perlu untuk ditingkatkan

Standar dan target

4,39 Dengan rata-rata 4,39, memperlihatkan pencapaian target sudah baik, tetapi masih perlu lebih ditingkatkan untuk mencapai kualifikasi sangat baik

Penilaian dan beban kerja

3.77 Dengan rata-rata 3.77 memperlihatkan penilaian dan beban kerja yang diberikan terlalu berat. Perlu evaluasi dan perbaikan beban kerja dan cara penilaiannya

Bimbingan dan

Konseling

4.72 Dengan rata-rata 4.39, bimbingan sudah cukup baik, masih perlu perbaikan dalam pelayanan bimbingan akademik

Sumber Pembelajaran

4,72 Dengan rata-rata 4.72 memperlihatkan bahwa sumber pembelajaran memadai. Perlu perbaikan sumber penunjang pembelajaran, terutama dalam kegiatan di praktek lapangan dan solusi kasus

Dampak umum dan mutu

4.47 Dengan rata-rata 4.47 memperlihatkan proses pembelajaran pada Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik telah memberikan dampak yang baik terhadap mutu, namun demikian masih perlu untuk ditingkatkan

(31)

Tabel Umpan Balik Umpan Balik

dari

Isi Umpan Balik Tindak Lanjut

(1) (2) (3)

Dosen a. Mata Kuliah yang memungkinkan

di-selenggarakan dengan model perkuliahan lapangan perlu ditambah.

b. Mensyaratkan mahasiswa sebelum lulus harus mengumpulkan minimal 3 sertifikat

seminar/workshop/pelatihan terkait.

c. Lebih sering mengirimkan dosen ke

pelatihan/workshop/seminar baik internal maupun eksternal

a. Ketua Program Studi memasukkan kegiatan lapangan pada mata kuliah otoda, manajemen strategik sektor publik, manajemen pelayanan publik, metode penelitian administrasi. b. Ketua Program Studi mewajibkan

kepada mahasiwa mengikuti

seminar/workshop/pelatihan minimal tiga kegiatan.

c. Mengirimkan dosen PS Magister Ilmu Administrasi Publik mengikuti

pelatihan/workshop/seminar baik internal maupun eksternal.

Mahasiswa a. Hendaknya dalam kegiatan perkuliahan menggunakan metode pembelajaran yang lebih variatif.

b. Diharapkan proses

pembelajaran di luar kampus lebih diperbanyak seperti misalnya tugas praktik lapangan

c. Diharapkan adanya

penskalaan nilai yang lebih “halus”.

d. Menambah keikutsertaan mahasiswa dalam seminar agar wawasan bertambah.

a. Perkuliahan dilaksanakan secara lebih variatif, misalnya dengan menggunakan multi media (film, musik), diskusi, presentasi makalah secara bergantian.

b. Menambah frekuensi dan

menjadwalkan secara rutin kuliah lapangan ke beberapa institusi atau lembaga yang terkait dengan materi kuliah, misalnya: Lembaga

Pemerintahan, legislatif, perusahaan, UMKM

c. Telah diterbitkan SK Rektor No. 146-SK/R/VII/2012 tentang Penetapan Rentang Penilaian Prestasi Akademik.

d. Memberi kesempatan mahasiswa mengikuti kegiatan seminar yang relevan dengan bidang Ilmu Magister Ilmu Administrasi Publik di dalam dan di luar kampus.

(32)

Umpan Balik dari

Isi Umpan Balik Tindak Lanjut

(1) (2) (3)

Alumni a. Pembentukan Ikatan Keluarga Alumni Magister Ilmu Administrasi Publik UNTAG Surabaya.

.

b. Diharapkan agar ada jalinan kerjasama yang lebih banyak dengan berbagai instansi atau lembaga yang terkait dengan bidang studi

c. Diharapkan Program Studi memberi kesempatan pada alumni untuk menjadi dosen tamu, pelatihan.

d. Diharapkan Fakultas atau Program Studi memfasilitasi pertemuan alumni secara rutin.

e. Rekomendasi

Masukan terbesar alumni (42%) adalah pada perlunya peningkatan layanan administrasi.

Sebanyak(28%) alumni

memberikan feedback berupa perlunya meningkatkan hubungan dengan berbagai institusi, terutama untuk pencarian dan jaringan kerja. Selanjutnya 19% perbaikan kurikulum agar lebih update dengan dunia kerja. Terakhir, sebanyak 11% dari alumni menyarankan perbaikan sarana dan prasarana

a. Mengantisipasi keberadaan alumni mulai tahun 2011, telah dibentuk ikatan alumni yang di inisiasi oleh mahasiswa Magister Ilmu Administrasi Publik difasilitasi oleh Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik. Pengurus yang terbentuk telah membuat media komunikasi alumni antara lain

mailing list dan beberapa sosial

jaringanseperti twitter dan facebook. b. Telah dijalin kerjasama dengan berbagai instansi baik pemerintah dan juga swasta (perusahaan) c. Program Studi memberi

kesempatan pada alumni yang memiliki kompetensi dalam bidang-bidang tertentu untuk menjadi dosen tamu, dan sebagai narasumber kegiatan pelatihan mahasiswa misalnya LKMM.

d. Program Studi menjadwalkan pertemuan rutin setahun sekali pada acara Dies natalis Fakultas (bulan september) sebagai sarana temu alumni, di luar pertemuan informal. e. Program Studi akan meningkatkan

pelayanan baik secara manual maupun penggunaan IT. Kurikulum dirancang sesuai dengan KKNI dan program studi telah meningkatkan sarana dan prasarana untuk

meningkatkan kualitas

(33)

Umpan Balik dari

Isi Umpan Balik Tindak Lanjut

(1) (2) (3)

Pengguna lulusan

a. Perlu peningkatan kemampuan bahasa inggris;

b. Perlu pengembangan

kompetensi pemanfaatan IT;

c. Diharapkan meningkatkan kemampuan lulusan dalam hal

Information Technology;

d. Peningatan integritas,

komitmen dan profesionalitas;

e. Perlunya peningkatan dalam kerjasama tim.

a. Telah diberlakukan aturan bahwa untuk mengikuti ujian Tesis harus dilengkapi dengan minimal skor TOEFL 450, dengan mengadakan kerjasama dengan fakultas sastra; b. Menambah waktu kegiatan praktek

laboratorium komputer, praktek lapangan atau kunjungan ke lahan industri, sosial, dan pendidikan; c. Menjalin kerjasama dengan Badan

Sistem Informasi untuk

menyelenggarakan kursus atau pelatihan IT;

d. Meningkatkan soft skill, baik dalam perkuliahan maupun melalui professional lecturer dan pelatihan pada mahasiswa;

e. Mata kuliah MSDM dan

kepemimpinan lebih banyak pada materi simulasi dengan semangat “one team, one commitment and

one goal.”

2.6. Keberlanjutan

Jelaskan upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi ini, khususnya dalam hal:

a. Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa:

Jumlah Mahasiswa yang berminat melanjutkan studi di Program studi Magister Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAG cukup baik, berfluktuasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir,seperti terlihat pada tabel berikut:

(34)

Jumlah peminat dan daya tampung di Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik 5 (lima) tahun terakhir

Tahun Pendaftar Daya Tampung Diterima

Ganjil Genap Ganjil Genap Ganjil Genap 2011/2012 32 30 25 25 28 25 2012/2013 23 22 25 25 20 18 2013/2014 14 12 25 25 20 20 2014/2015 64 54 50 50 58 54 2015/2016 30 15 25 25 26 12

Dari hasil pelacakan diketahui, bahwa kurangnya mahasiswa dengan batas kualitas yang ditetapkan untuk studidi Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAG Surabaya disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

 Banyaknya program sejenis di kawasan Surabaya khususnya dan Jawa Timur umumnya. Untuk di kawasan Surabaya terdapat di Unair, UPN (PTN), dan UWP, Unitomo, Univ. Hang Tuah.

Sedangkan faktor penguat adalah

 Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAG Surabaya, adalah sangat strategis karena Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAG Surabaya adalah program studi tertua dengan memiliki kualifikasi sangat memadai di Surabaya khususnya dan Provinsi Jawa Timur umumnya. Berdiri sejak 1990 telah menghasilkan alumni tidak kurang dari 500 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia. Oleh karenanya peluang untuk keberlanjutan penerimaan mahasiswa sangat besar.

Berikut ini strategi yang dilakukan Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik untuk peningkatan animo calon mahasiswa, dilakukan dengan:

a. Mengadakan upaya sistematis untuk meningkatkan animo masyarakat (lulusan S-1) untuk melanjutkan studi di Magister Ilmu Administrasi Publik FISIP UNTAG Surabaya. Dilakukan dengan memberikan informasi tentang keberadaan Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, tentang kompetensi, melalui promosi dengan penyebaran brosur, pemberitahuan langsung ke instansi pemerintah, internet, media masa dan elektronik;

b. Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik bersama-sama dengan program studi lain di Fakultas mengadakan promosi. Menampilkan profilnya di

(35)

website fakutas dan universitas. Media yang digunakan untuk promosi berupa

brosur serta website Universitas dan website Fakultas;

c. Melalui humas UNTAG Surabaya, promosi dalam bentuk penyebaran informasi berupa brosur, spanduk, pamflet, iklan di media cetak dan elektronik;

d. Aktif mengikuti Campus Expo yang diselenggarakan oleh pihak Jawa Pos pada setiap awal tahun akademik. Event yang melibatkan beberapa perguruan tinggi swasta, akademi dan institut maupun lembaga pendidikan tinggi di Jawa Timur ini menjadi ajang yang cukup bergengsi untuk mempromosikan program-program studi masing-masing perguruan tinggi swasta, akademi dan institut maupun lembaga pendidikan tinggi. Dalam event yang diselenggarakan setiap bulan Mei, Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik melakukan promosi sebagai satu rangkaian dengan promosi yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebagai pengelola program studi;

e. Mengadakan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Swasta atau lembaga pendidikan lain yang memiliki Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik; f. Mengadakan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah daerah di

Indonesia, untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya melalui studi lanjut ke jenjang S-2 Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik;

g. Membangun jejaring alumni secara kelembagaan dan juga melalui komunikasi jejaring sosial (Whatsapp, Facebook);

h. Kegiatan promosi ke Pemkab/pemkot di Jawa Timur juga telah dilakukan oleh Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik untuk menjaring calon mahasiswa. Kegiatan promosi yang dilaksanakan Universitas juga telah melibatkan mahasiswa baik itu dalam bentuk penyebar luasan informasi maupun kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat yang rutin tahunan dan telah memberikan kesempatan untuk melakukan promosi secara tidak langsung kepada masyarakat luas. Upaya yang telah dilakukan oleh Universitas, Fakultas dan Program Studi telah membuahkan hasil yang cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari indikasi animo calon mahasiswa Magister Ilmu Administrasi Publik yang relatifselalu naik setiap tahunnya;

i. Mengadakan olimpiade Magister Ilmu Administrasi Publik dengan peserta 1). Kelompok utama: mahasiswa Magister Ilmu Administrasi Publik se Indonesia,

(36)

dan 2). Kelompok pemula: mahasiswa S1 se Jawa Timur.

b. Upaya peningkatan mutu manajemen:

Peningkatan mutu manajemen telah dilakukan oleh Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik melalui berbagai cara, baik melalui pembenahan pelayanan, sarana prasarana maupun peningkatan sumber daya manusia agar dicapai kemudahan untuk mengarah pada pelaksanaan managerial lebih efektif dan efisien, diantaranya adalah:

a. Penerapan pola kepemimpinan yang demokratis dan partisipatif terutama dalam hal yang menyangkut keputusan strategis;

b. Upaya peningkatan mutu manajemen telah menghasilkan peningkatan kondisi manajemen Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik semakin baik dan kondusif;

c. Membangun pola pengambilan keputusan secara kolektif dan partisipatif pada setiap kebijakan yang terkait dengan Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik;

d. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan bagan alur kegiatan-kegiatan akademik di Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik;

e. Peningkatan mutu manajemen pengelola Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik dilakukan dengan mengikuti berbagai pelatihan dan lokakarya manajemen pendidikan baik bagi pimpinan Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik maupun tenaga kependidikan;

f. Membuat dan melakukan perbaikan terhadap proses manajemen efisien, transparan, dan akuntabel dengan menerapkan SOP.SOP dan implementasinya diaudit oleh UPM satu kali dalam satu tahun;

g. Penerapan teknologi berbasis internet dan website dalam pengelolaan adminsitrasi pendidikan;

h. Memfasilitasi dosen dalam melakukan desiminasi pengembangan diri di luar kampus seperti : pelatihan, seminar dan lokakarya;

i. Menfasilitasi tenaga kependidikan untuk mendapatkan pelatihan pemanfaatan IT dalam memberikan pelayanan;

Gambar

Tabel Umpan Balik  Umpan Balik

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan penegasan istilah di atas maka yang dimaksud penulis dengan judul “Konseling Individu untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Broken Home di MTsN 1 Bantul”

encatat nama pasien dan nomor rekam medis dalam buku ekspedisi dan menyera!kan berkas rekam medis dasar rawat inap R*, (+R dan (+ kepada petugas transportasi untuk

Selama berolahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorphin dan enkefalin yang meningkatkan mutu dan jumlah limfosit + dan limfosit *. 6eluarnya hormone

Pada tahun yang bersamaan dengan berdirinya GKU, Kompas Gramedia mengambil-alih surat kabar mingguan Surya, yang didirikan oleh perusahaan penerbitan koran Pos Kota

Perilaku yang baik seharusnya berasal dari sikap mental dan moral yang baik seperti komitmen pribadi, kejujuran, disiplin dan tanggung jawab. Dengan sikap mental

Lembaga ini akan yang menjadi lembaga yang adil bagi perempuan, hanya bila laki-laki dan perempuan bekerja sama secara setara untuk mencapai apa yang mereka sebut sebagai

Adapun judul legal memorandum yang penulis ajukan adalah : TINDAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK POLDA JABAR TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PRODUK DAN PEREDARAN PUPUK TIDAK

• Sekitar 63 persen dari areal yang terbakar adalah di kawasan milik perusahaan besar yang memiliki HPH (Hak Penguasaan Hutan) dan HTI (Hutan Tanaman Industri) (lihat