LAPORAN
PELATIHAN PENGUJI OSCE REGIONAL 2
Direktorat Akademik
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional
Hotel Acacia, Jakarta
27-28 September 2011
1. Pendahuluan
Berdasarkan Undang-Undang Praktik Kedokteran, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) menetapkan pelaksanaan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Pendidikan Profesi Dokter pada tahun 2006. Hal ini menjadi dasar bagi Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk mewajibkan kepada institusi pendidikan kedokteran di Indonesia menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada kenyataannya penerapan ini tergantung pada kemampuan berbagai institusi pendidikan kedokteran yang berbeda-beda, sehingga menyebabkan timbulnya variasi yang cukup besar terhadap kualitas pendidikan antara berbagai institusi.
Selama ini evaluasi atau uji kompetensi dititikberatkan hanya pada uji pengetahuan dalam bentuk ujian pilihan ganda. Metode ini belum menggambarkan kompetensi lulusan karena aspek keterampilan klinik dan perilaku kurang teruji. Hal ini semakin mendorong diterapkannya metode uji keterampilan klinik, salah satunya adalah Objective Structured Clinical Examination (OSCE), sehingga dapat menggambarkan kemampuan seorang dokter secara lebih komprehensif.
Untuk pelaksanaan ujian OSCE nasional yang direncanakan mulai dilakukan pada tahun 2012, perlu berbagai macam persiapan, salah satu yang persiapan yang sangat penting adalah segera menyiapkan sejumlah penguji yang terstandar, baik tentang pemahaman peran dan tugas penguji maupun terhadap cara penilaian, sehingga diharapkan lulusan dokter yang dihasilkan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Oleh karena itu pelatihan penguji OSCE perlu segera dilakukan baik tingkat nasional maupun regional.
2. Tujuan
a. Tersedianya jumlah penguji OSCE yang berkualitas untuk pelaksanaan ujian nasional di setiap institusi pendidikan dokter
b. Terstandarisasinya cara dan metode pelatihan penguji OSCE yang akan direkrut dan dilibatkan pada pelaksanaan ujian nasional.
c. Meningkatnya kemampuan penguji OSCE dalam melaksanakan tugasnya maupun dalam mengembangkan sistem pelatihan penguji OSCE di institusi dan wilayahnya masing-masing.
3. Output Workshop
a. Tersedianya jumlah penguji OSCE yang berkualitas untuk pelaksanaan ujian nasional di setiap institusi pendidikan dokter
b. Terstandarisasinya cara dan metode pelatihan penguji OSCE yang akan direkrut dan dilibatkan pada pelaksanaan ujian nasional.
c. Meningkatnya kemampuan penguji OSCE dalam melaksanakan tugasnya maupun dalam mengembangkan sistem pelatihan penguji OSCE di institusi dan wilayahnya masing-masing.
4. Metode Pelaksanaan Workshop
Workshop pelatihan penguji OSCE ini dilaksanakan pada tanggal 27-28 September 2011 di Hotel Acacia, Jakarta. Peserta workshop adalah 30 peserta dan 6 orang fasilitator.
dr. Dian Mardhiyah,
MKK UNIVERSITAS YARSI 08164845348
dian_mardhiyah@ya hoo.co.id dr. Sri Wahyu
Herlinawati, Sp.A UNIVERSITAS YARSI 08122982219
lilindrsrwh@yahoo.c o.id
dr. Elsye Souvriyanti,
Sp.A UNIVERSITAS YARSI 08159928447
elsouvri@yahoo.co.i d
dr. R. W. Susilowati
M.Kes UNIVERSITAS YARSI 0811856453
susilowatifuadi@yah oo.com
dr. Ihsan S. T., Ph.D UNIVERSITAS YARSI 081510081356 ihsan.sosiawan@yah oo.com Wening Sari, dr.,
M.Kes UNIVERSITAS YARSI 083871744813
wening.sari@yarsi.ac .id
dr. Tjie Hamming S. UNIVERSITAS YARSI
dr. Jekli T. Rochani, MS, Sp.MK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA 08128025050 jekli_tr@yahoo.co.id
dr. Lailan Safina Nasution UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 0811257760 lailannasution@yaho o.com dr. Anthyke Efita
Mulya UNIKA ATMA JAYA JAKARTA 081932313380
anthyke_md@yahoo .com
Daniel Ardian, SP.A UNIKA ATMA JAYA JAKARTA 081381937250 ardsoeselo@yahoo.c om
dr. I. B. Eka Utama
Sp.A UNIV. KRISTEN INDONESIA 08163287815
dr. Hanna Windyantini UNIV. PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA 08128133295 hannasinurat@yaho o.com
dr. Agneta Irmarahayu UNIV. PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA 08129216042 dr_neta@yahoo.co.i d dr. Marlina M.Kes UNIV. PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA dr. Fathiyah
Isbaniyah UNIVERSITAS INDONESIA 081282295161
fathiyah21@gmail.co m
fey_emir@yahoo.co. id
(Ibu) dr. Yoga
Devaera, Sp.A UNIVERSITAS INDONESIA 08129431861
yoga.devaera@ui.ac. id
dr. Ari Prayitno SP.a UNIVERSITAS INDONESIA 081349699959 ariprayitno@yahoo.c om dr. Hanny Nilasari, Sp.KK UNIVERSITAS INDONESIA 0818989426 hanny.nilasari067@g amil.com dr. Noer Saelan Tadjuddin, Sp.KK UNIVERSITAS TARUMANEGARA JAKARTA 08129132112 saelan_untar@yaho o.co.i dr. Indria Intan, Sp.KK UNIVERSITAS TARUMANEGARA JAKARTA 081806222712 intanwicaksono@gm ail.com dr. Yasavati Kurnia, MS UNIVERSITAS KRISTEN
KRIDA WACANA JAKARTA 0816932850
yasavati.kurnia@ind osat.blackberry.com
dr. Yorisye Septiana UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA JAKARTA 081388391541 yorismd@gmail.com
dr. Riva Auda, Sp.A, M.Kes
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
08122017621 riva_iwa@yahoo.co m
Witri Ardini, dr., M.Gizi, Sp.GK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA witria@indosat.net.i d dr. Yusnam Syarief, SP.A UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 0811906450 yusnam.syarief@gm ail.com Dr. dr. Pusparini, Sp.PK. UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 5672731; 5660706 / 08128056885 pusparini_sppk@yah oo.com dr. Hannah, Sp.A., M.kes. UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 5672731; 5660706 / 081328708048 hannah_seif@yahoo. com
dr. Meiyanti, FK. UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
5672731; 5660706 / 08558000182
meiyanti_suhardi@y ahoo.com
Pada pelaksanaannya, hanya ada 2 orang peserta yang tidak dapat hadir yaitu masing-masing 1 orang wakil dari Universitas Padjajaran dan Universitas Pelita Harapan.
Fasilitator pada workshop ini adalah Ibu Susi Susanah, Ibu Bernadetha Nadeak, Ibu Ernawati, Bapak Nawanto, Bapak Tri Juli Edi Tarigan, dan Bapak dr. Kusmardi S., Sp.PD.
Apabila dibandingkan dengan rencana kegiatan yang tertera pada TOR, pada implementasinya, acara berjalan agak terlambat dari jadwal dikarenakan waktu mulainya acara sedikit terlambat meskipun demikian tidak berdampak pada waktu pelaksanaan tiap sesi dari waktu yang dijadwalkan sebelumnya. Meskipun demikian, nilai substansi dari tiap materi yang diberikan oleh narasumber tidak berkurang. Berikut adalah rundown acara workshop pada kondisi riil :
Hari I
Waktu Materi Tujuan Metode dan
Proses Alat, Media dan Bahan Fasilitator 14.30 – 14. 40 Pembukaan, Introduksi pelatihan dan perkenalan peserta 1. Perkenalan 2. Penjelasan umum tujuan dan program pelatihan pelatih PS Metode: Kuliah Proses: Fasilitator meminta peserta memperkenalka n diri Fasilitator Slide presentasi F1
menjelaskan materi 14.40 – 15.00 Pre test Mengetahui
pemahaman awal peserta terkait OSCE
Metode:
Soal ujian tulis pilihan ganda 10 soal Proses: Fasilitator membacakan dan membuka slide soal, peserta menulis Materi Pre-test F1 15.00 – 16.00 OSCE sebagai Uji Kompetensi Dokter Indonesia Prinsip Uji Kompetensi dengan OSCE Video pelaksanaan OSCE secara umum Peserta dapat menjelaskan tujuan pelaksanaan OSCE UKDI Nasional Peserta memahami OSCE sebagai metode assessment Peserta dapat mengetahui gambaran peaksanaan ujian OSCE NAsional Metode: Kuliah interaktif Proses: 30 menit presentasi dengan power point, 15 menit penanyangan video overview pelaksanaan 15 menit diskusi Slide Presentasi Video F2 16.00 – 17.00 Blueprint OSCE Sebagai Dasar pembuatan soal OSCE Template soal OSCE Peserta mengetahui blueprint OSCE UKDI Nasional Peserta mengetahui template soal OSCE Metode: Kuliah Interaktif Proses: 30 menit presentasi dengan power point, 30 menit diskusi Slide Presentasi F3 17.00 – 19.00 ISHOMA 19.00 – 20.00 Menjadi penguji yang baik Syarat dan kontrak Kode etik Etika penguji OSCE nasional Agar peserta pelatihan memahami syarat, kontrak, kode etik, tugas dan peran penguji Metode: Kuliah Interaktif Proses 20 menit 40 menit role play/diskusi Slide presentasi F4
Role play/diskusi contoh-contoh perilaku yang (+) dan (-)
Tugas dan peran penguji a. Sebelum ujian b. Saat menguji c. Setelah ujian selesai Trouble shooting Agar peserta pelatihan mendapatkan gambaran berbagai perilaku penguji yang baik dan kurang baik
20.00 – 21.00 Standard setting Metode Borderline Regression Method Mendapatka n metoda penentuan batas lulus OSCE pada setiap station Peserta memahami pelaksanaan BRM Metode: Kuliah interaktif Proses: 50 menit Presentasi dengan power point 10 menit diskusi LCD, laptop, sound system Laptop (EXCEL-2007) Soal (lembar checklist) Hari 2
Waktu Materi Tujuan Metode dan
Proses
Alat, Media dan Bahan Fasilitator 08.00 – 09.00 Crosscheck akhir persiapan OSCE Memastikan segala materi dan alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan OSCE siap Crosscheck 4 station yang akan digunakan Station OSCE F1, F2, F3, F4
09.00 – 09.30 Briefing Penguji Standarisasi Penguji Metode: Ceramah Proses: 30 menit F1 menjelaskan instrumen penilaian OSCE Form penilaia n OSCE Nasional F1 09.30 – 10.30 Pelaksanaan latihan OSCE Peserta mampu mempraktekkan sebagai penguji OSCE Nasional Metode: Peserta menilai peserta ujian di masing-masing Soal OSCE Nasional Standart F1, F2, F3, F4
station yang telah ditentukan Proses: Bila ruangan memungkinkan peserta dibagi untuk menjadi penguji di 4 station, bila tidak memungkinkan peserta bergantian menjadi penguji pada saat perpindahan station setting (global ratting) Standar d Patient Manequ in 10.30 -11.30 Penentuan batas kelulusan Membuat batas kelulusan OSCE Metode: Analisa dengan Excell Proses: 40 menit entry data dan analisa 20 menit diskusi hasil 11.30 – 11.45 Post test Mengetahui
pemahaman peserta setelah mengikuti
workshop
Metode: Soal ujian tulis pilihan ganda 10 soal Proses: Fasilitator membacakan dan membuka slide soal, peserta menjawab F2 Materi Post test 11.45 – 13.00 Wrap up dan rencana tindak lanjut 1.Menyampaikan hasil pre-test dan post-test 2. Evaluasi pelaksanaan Metode: Presentasi dan diskui Proses: Fasilitator F1, F2, F3, F4 Slide presentasi
pelatihan 3. Menyusun rencana tindak lanjut 4. Penyerahan sertifikat memimpin diskusi PoA
13.00 Check out dan ISHOMA
5. Hasil Kegiatan
Workshop ini diawali pengarahan dari perwakilan fasilitator mengenai hal-hal yang akan dikerjakan selama workshop. Pada hari pertama, peserta workshop dijelaskan mengenai OSCE sebagai Uji Kompetensi Dokter Indonesia, Blueprint OSCE Sebagai Dasar pembuatan soal OSCE, Menjadi penguji yang baik, dan Standard setting. Hari kedua merupakan implementasi dari apa yang telah diberikan pada hari pertama yaitu menjadi penguji dalam ujian OSCE.
Peserta workshop merupakan wakil dari fakultas kedokteran dari seluruh universitas yang berada dalam regional 2. Syarat peserta yang harus dipenuhi adalah
dokter dengan pendidikan terakhir minimal S2 dan/atau dr spesialis
Berpengalaman menjadi instruktur keterampilan klinik (pre klinik atau klinik) minimal 1 tahun dan penguji OSCE di institusinya minimal 3 kali periode masa ujian Peserta sebagian besar merupakan dosen yang telah berpengalaman dalam OSCE. Seluruh institusi yang mengirimkan wakilnya dalam workshop kali ini juga telah berpengalaman dalam mengadakan ujian OSCE walaupun dalam jangka waktu yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil workshop yang telah dilaksanakan selama 2 hari, output dari workshop pelatihan penguji OSCE secara umum adalah sebagai berikut:
No. KOMPONEN TARGET REALISASI
1. Jumlah institusi yang mengirim peserta dalam workshop 10 10
2. Jumlah peserta workshop 32 30
3. Jumlah narasumber 6 6
Berdasarkan hasil rekapitulasi output workshop secara umum, dapat disimpulkan bahwa pencapaian target workshop ini sudah optimal dalam semua komponen kecuali dalam komponen jumlah peserta workshop.
Beberapa faktor mendukung tercapainya target
1. Narasumber yang sudah memahami materi dengan baik
2. Institusi-institusi yang berada dalam regional 2 berperan serta aktif dalam persiapan ujian OSCE nasional
Berikut ini adalah realisasi jumlah penguji OSCE regional 2 yang mewakili institusinya.
Pada hari kedua, peserta melakukan uji coba menjadi penguji OSCE. Pada uji coba OSCE kali ini, station yang diujikan adalah kasus fraktur, BPH, stroke, dan tuberkulosis. Sudah
disiapkan 3 orang pasien PS untuk dilatih pelatih PS dan 4 orang mahasiswa sebagai kandidat. Alat-alat yang diperlukan untuk ujian dalam tiap station juga sudah siap.
Uji coba OSCE kali ini dapat berjalan dengan baik. Soal-soal OSCE yang dipakai dalam workshop kali ini merupakan soal yang telah terkumpul dalam item development OSCE beberapa saat yang lalu.
Pengetahun peserta mengenai ujian OSCE juga telah bertambah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai peserta saat pre-test dan post-test yang meningkat.
Berdasarkan analisa tim monev, pencapaian target jumlah institusi yang berkontribusi dan jumlah peserta yang berpartisipasi sudah mendekati target yang disepakati bersama.
Peserta sudah berjanji bahwa akan mengadakan workshop pelatihan penguji OSCE di institusinya masing-masing.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, sebaiknya masing-masing peserta dapat menyusun
plan of action yang strategis untuk memperbaiki kinerja masing-masing institusi dalam hal
implementasi mekanisme pelatihan penguji OSCE yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas uji kompetensi dokter dan lulusannya. Analisis ini juga dapat dijadikan input evaluasi diri dari tim OSCE kedokteran dan strategi yang seharusnya diterapkan untuk tiap regional OSCE kedokteran dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan uji kompetensi yang akan berdampak positif pada kualitas lulusan uji kompetensi dokter.
6. Refleksi
Setelah dilakukan analisa hasil kegiatan, selanjutnya perlu dilakukan refleksi sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan workshop ditinjau dari perspektif peserta, fasilitator, dan tim monev secara umum. Melalui refleksi ini diharapkan akan teridentifikasi root of causes dari kinerja wilayah yang kurang optimal dalam workshop ini. Berikut adalah refleksi pelaksanaan workshop dari beberapa perspektif tersebut :
Gambaran Umum
Fakultas kedokteran regional 2 sudah berpengalaman dalam melakukan ujian OSCE. Fasilitator
- Baik
- Sangat antusias, sebagian besar berpatisasi aktif
- Hari ke 2 ada beberapa peserta yang tidak mengikuti ‘briefing’ untuk ‘feedback’ - Pada saat ‘briefing’, diskusi berjalan dengan baik
Kemampuan peserta sebagai penguji OSCE
- Masih perlu diarahkan dan dilatih lebih sering karena masih ada yang intervensi di tengah-tengah perjalanan ujian, ada yang lupa isi global rating, ada yang salah menuliskan nomor kandidat, ada yang salah menghitung nilai
- Sebagian masih belum faham ‘aturan main OSCE’. Masing ragu-ragu mengisi lembar penilaian karena tidak/kurang ‘percaya diri’ tidak ada petunjuk untuk penguji mengenai isi/materinya - Perlu ditingkatkan
Kendala yang mungkin akan dihadapi oleh peserta workshop sebagai penguji OSCE - Penggunaan check list dan disiplin diri
- Kurang percaya diri menguji di station yang ditentukan
- Pemahaman akan tugas dan peran, tanggung jawab penguji untuk menjaga situasi ujian Komentar terhadap workshop ini
- Baik dan mungkin harus dilakukan beberapa kali lagi
- Sudah baik, hanya ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian o Fasilitator belum dapat materi presentasi
o Tempat pertemuan antara PS dan penguji tidak dalam 1 ruangan o Perbanyakan materi untuk peserta
- Sangat baik untuk belajar menghadapi berbagai kemungkinan trouble shooting
Peserta
Kesiapan menjadi penguji OSCE serta menjadi fasilitator workshop penguji OSCE baik ditingkat institusi maupun regional setelah mengikuti workshop ini
- Membaca referensi yang sesuai
- Setelah workshop dapat memahami kesiapan menjadi penguji OSCE
- Pelatihan dan praktik dalam workshop ini membantu dalam kesiapan menjadi penguji OSCE - Masih memerlukan workshop sejenis (1-2 kali) sebagai penguji OSCE karena pengalaman
tentang OSCE belum cukup banyak
- Belum siap, sesuai persyaratan strata pendidikan (belum S2/SP)
Usul/saran untuk memperbaiki kualitas penguji OSCE dalam uji kompetensi dokter - Diadakan pertemuan-pertemuan baik pre maupun post OSCE
- Evaluasi
- Sarana dan prasarana yang tepat dan memadai
- Harus ada pelatihan/penyegaran lewat penguji OSCE supaya lebih kompeten - Dibuat petunjuk lebih lengkap (guidance) untuk penguji agar tercapai objektivitas - Briefing penguji harus jelas dan semua penguji harus ikut serta karena memegang peran
krusial dalam pelaksanaan OSCE
- Sosialisasi dan pelatihan yang baik dan benar untuk semua institusi FK - Sosialisasi pada kandidat sehingga mengerti apa dan guna OSCE - Sistem fair dan terbuka
- Standarisasi dilakukan berkala, mencakup keseluruhan sistem disertai dengan
fasilitator/resource person yang sesuai misalnya standarisasi penguji sistem respirasi (membahas check list anamnesis, PF, prosedur klinik,dll bidang respirasi)
- Standar procedural dan pemeriksaan fisik lebih baik diseragamkan dengan cara memberika standar tersebut ke masing-masing FK untuk dapat disosialisasikan
- Perlu kesamaan visi dalam memahami perlunya OSCE dalam uji kompetensi dokter sehingga setiap penguji dapat focus dalam pelaksanaannya
- Sosialisasi yang lebih terperinci dan detail
- Instruksi lebih jelas, dan batasan-batasan dari yang wajib atau dilarang
- Materi sebaiknya diberikan sebelum hari pelaksaan OSCE untuk persepsi penguji yang belum tentu sesuai dengan disiplin ilmu
- Pelatihan untuk penguji dengan variasi soal
- Global rating lebih baik distandarisasi sehingga tidak berkesan subjektif Saran untuk menjaga sustainability output dari workshop ini
- Bisa dibuatkan kesimpulan/evaluasi terhadap pelaksanaan uji coba OSCE wil 2 tersebut - Ada pelatihan berkala
- Ada monev: monitoring dan evaluasi berlangsungnya OSCE yang berkesinambungan - Ada gugus kendali mutu yang mempertahankan standar yang baik untuk OSCE - Ada feedback terbuka pada semua institusi
- Lebih baik diberikan modul penguji bagi para penguji OSCE - Soal OSCE dan penilaian harus standar
- Menyamakan visi kepentingan ujian OSCE UKDI ini
- Memilih dan member informasi yang jelas kepada para calon penguji - Membentuk mailing list penguji OSCE UKDI
- Mengadakan simulasi berkala bersama untuk tetap menjaga kualitas/skills penguji - Mungkin diberikan reward atau penghargaan
Tim Monev : Feedback Peserta
Feedback form didistribusikan oleh tim monev kepada seluruh peserta untuk menjaring “voice of customer” peserta terkait satisfaction level terhadap aspek-aspek pelaksanaan workshop. Dari 30
kuesioner yang kembali ke tim monev, 53% responden menyatakan pelaksanaan workshop sangat memuaskan. Pencapaian yang sangat positif ini merupakan kontribusi dari berbagai pihak, terutama fasilitator, materi workshop, dan latihan dan praktik dalam workshop ini.
Analisa lebih lanjut terhadap feedback peserta, kepuasan terbesar peserta dirasakan terhadap output workshop, dimana peserta merasa mendapatkan added value yang besar, sehingga workshop ini dinilai dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat soal yang baik. Faktor yang dinilai kurang memuaskan adalah kurangnya waktu yang disediakan untuk workshop.
7. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan analisa output kegiatan, evaluasi pelaksanaan workshop, refleksi dan feedback dari peserta workshop beberapa hal yang dapat direkomendasikan sebagai bentuk improvement dan rencana tidak lanjut untuk menjaga sustainability output dan outcome dari workshop ini adalah sebagai berikut :
- Sosialisasi kepada sejawat dosen
- Mengadakan WS dan semua dosen diharuskan mengikuti
- Tanggal 15 Oktober 2011 akan diadakan uji coba OSCE Nasional, salah satunya di Universitas Indonesia dan Universitas Yarsi, dari akan terpilih penguji OSCE dalam workshop kali ini untuk berpartisipasi dalam uji coba tersebut
8. Penutup
Persiapan implementasi ujian OSCE nasional untuk profesi dokter diharapkan dapat diupayakan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas penguji OSCE. Dengan demikian, upaya percepatan
pelatihan penguji OSCE yang berkualitas ini dapat berjalan dengan baik dan memiliki dampak yang lebih bermakna.