• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Iin (Alat Ukur berat dan tinggi badan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Iin (Alat Ukur berat dan tinggi badan)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 LataLatar Ber Belakanlakangg Te

Teknolknologi ogi dan dan komukomunikasi nikasi sangat sangat cepat cepat perkemperkembangabangannya nnya terutamterutamaa di

dibibidandang g elelekektrtrononikika, a, secsecara ara titidak dak lanlangsgsunung g akakan an memembmberierikakan n dadampmpak ak  terh

terhadaadap p perperalatalatan an kedkedoktokteran eran penpenununjanjang g medmedis. is. TuTuntuntutan tan akaakan n adaadanyanya  peralatan

 peralatan penunjang penunjang medis medis yang yang canggih canggih dengan dengan segala segala kemampuan kemampuan yangyang dimilikinya terus berkembang sehingga dapat dihasilkan peralatan penunjang dimilikinya terus berkembang sehingga dapat dihasilkan peralatan penunjang medis yang efektif dan efisien. Salah satu jenis peralatan penunjang medis yag medis yang efektif dan efisien. Salah satu jenis peralatan penunjang medis yag dig

digunaunakan kan di di rumrumah ah saksakit, it, puspuskemkemas, as, klikliniknik, , dan dan balbalai ai penpengobgobatan atan adaadalahlah timbangan dan

timbangan dan pengukur pengukur tinggi tinggi badan.badan.

Alat ukur berat badan atau lebih dikenal dengan timbangan merupakan Alat ukur berat badan atau lebih dikenal dengan timbangan merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui berat badan seseorang, sedangkan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui berat badan seseorang, sedangkan untuk mengukur tinggi badan manusia umumnya masih melakukannya secara untuk mengukur tinggi badan manusia umumnya masih melakukannya secara manual dengan menggu

manual dengan menggunakan alat nakan alat ukur seperti penggaris.ukur seperti penggaris. Pada umumnya alatPada umumnya alat ukur tinggi badan yang beredar dipasaran masih dioperasikan secara manual dan ukur tinggi badan yang beredar dipasaran masih dioperasikan secara manual dan terpisah dengan alat ukur berat sehingga kurang efektif dan efisien. Artinya untuk  terpisah dengan alat ukur berat sehingga kurang efektif dan efisien. Artinya untuk  mendapatkan data tinggi badan seseorang masih menggunakan cara pe

mendapatkan data tinggi badan seseorang masih menggunakan cara pengukuranngukuran den

dengan tenaggan tenaga a manmanusiausia.. SelarSelaras as dengdengan an perkeperkembanmbangan gan jamanjaman, , dibudibutuhkatuhkan n alatalat  pengukur

 pengukur tinggi tinggi badan badan yang yang dapat dapat bekerja bekerja secara secara otomatis, otomatis, melakukan melakukan prosesproses  pengukuran,

 pengukuran, membaca membaca hasil hasil pengukuran, pengukuran, sekaligus sekaligus memberitahukan memberitahukan hasilhasil  pengukuran

 pengukuran tersebut tersebut dengan dengan keluaran keluaran digital digital bersama bersama dengan dengan pengukuran pengukuran berat.berat. Seseorang yang sedang diukur tinggi badan dan beratnya

Seseorang yang sedang diukur tinggi badan dan beratnya dapat mengetahui secaradapat mengetahui secara langsung hasil pengukurannya. Pembacaan hasil yang didapat lebih akurat dan langsung hasil pengukurannya. Pembacaan hasil yang didapat lebih akurat dan  presisi

 presisi jika jika dibanding dengan dibanding dengan hasil hasil pembacaan manusiapembacaan manusia.. Selain itu, pengukuran Selain itu, pengukuran ti

tingnggi gi babadadan n sesendndiriri i haharuruslslah ah akakururat at kakarerena na adada a huhububungnganannynya a ununtutuk k  menentukan berat ideal seseorang ataupun untuk mengetahui kualitas gizi menentukan berat ideal seseorang ataupun untuk mengetahui kualitas gizi seseorang. Pengukuran tinggi badan seringkali terjadi kesalahan pengukuran, seseorang. Pengukuran tinggi badan seringkali terjadi kesalahan pengukuran, kesalah

(2)

yang praktis juga dapat digunakan bagi siapa pun termasuk penderita tuna yang praktis juga dapat digunakan bagi siapa pun termasuk penderita tuna netra.

netra.

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas penulis tertarik untuk  Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas penulis tertarik untuk  membuat perancangan yang diajukan dalam bentuk karya tulis dengan judul : membuat perancangan yang diajukan dalam bentuk karya tulis dengan judul :

“Pemodelan Alat Ukur Berat Badan dan Tinggi Badan“ “Pemodelan Alat Ukur Berat Badan dan Tinggi Badan“

1.2 Pembatasan asala! 1.2 Pembatasan asala!

Dalam perencanaan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini perlu adanya Dalam perencanaan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini perlu adanya  pembatasan

 pembatasan masalah masalah agar agar tidak tidak terjadi terjadi pelebaran pelebaran atau atau perluasan perluasan masalahmasalah dalam penyajian dan pembahasannya maka dalam penyusunan arya Tulis dalam penyajian dan pembahasannya maka dalam penyusunan arya Tulis !lmiah ini, penulis menyajikan karya tulis

!lmiah ini, penulis menyajikan karya tulis berdasberdasarkan perangkarkan perangkat at alat ukur alat ukur   berat dan tinggi badan yang di bu

 berat dan tinggi badan yang di buat yaitu:at yaitu: ".

". PePercrcobobaan aan didilalakukukakan n dedengngan an memembmbanandidingngkakan n hahasil sil pepengngukukururan an alalatat dengan alat ukurnya yaitu menggunakan timbangan digital dan

dengan alat ukurnya yaitu menggunakan timbangan digital dan meteran.meteran. #.

#. AlaAlat tit tidak dak digdigunaunakan kan untuntuk uk baybayii $.

$. Alat diAlat dibatasi batasi dengadengan pengn pengukuraukuran beran berat badan t badan dengadengan batasn batasan minan minimumimum "%kg & batas maksimum "#%kg

"%kg & batas maksimum "#%kg '.

'. Alat dibAlat dibatasi denatasi dengan pengan pengukugukuran tinran tinggi badggi badan dengan dengan bataan batasan minisan minimummum (%cm & batas maksimum ")%cm

(%cm & batas maksimum ")%cm *.

*. +utpu+utput suart suara untua untuk memk membantu bantu bagi bagi penyapenyandang ndang tuna ntuna netra.etra.

1." Tu#uan Penulisan 1." Tu#uan Penulisan

".

". eengngetetahahui ui rarangngkakaiaian n dadasasar r alalat at ukukur ur titingnggi gi babadadan n dadan n beberarat t babadadann  berbasis Atmega -*

 berbasis Atmega -*$*$* #.

#. enengetagetahui prihui prinsinsip kerja dari insp kerja dari instrumtrument alat ukuent alat ukur tinggr tinggi badan dan beri badan dan beratat  badan berbasis A

 badan berbasis Atmega -*$*tmega -*$* $.

$. ntntuk menguk mengembembangangkan prokan produk aladuk alat ukur tingt ukur tinggi badagi badan dan berat badan dan berat badann guna memberikan keefektifan dalam pengukuran

guna memberikan keefektifan dalam pengukuran '.

'. ntuk ntuk mengemengetahui tahui ukuraukuran tun tubuh buh manusmanusia yia yang iang idealdeal

1.$ etode Penulisan 1.$ etode Penulisan

Ada

Adapun pun metmetode ode penpenuliulisan san yanyang g digdigunaunakan kan di di daldalam am penpenyuyusunsunan an karykaryaa tulisilmiah ini sebagai berikut :

(3)

". Studi kepustakaan yaitu dengan mencari literatur dan mempelajari buku/  buku yang berhubungan dengan karya tulis ilmiah ini.

#. Studi lapangan terhadap alat yang akan dibuat, yaitu: a. elakukan rancangan dan pembuatan modul.

 b. elakukan pengujian dan pendataan dar i modul tersebut.

$. Penyusunan karya tulis yang merupakan pembahasan hasil studi kepustakaan dan pendataan pada modul tersebut.

1.% &istematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dibagi menjadi beberapa bab adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

enjelaskan tentang latar belakang permasalahan, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.

BAB 2 DA&A' TE('I

enjelaskan dasar teori yang mendukung pembahasan karya tulis. BAB " )E*IATAN PENELITIAN TE'APAN

enjelaskan tentang perencanaan perancangan dan pembuatan alat. BAB $ PEN*U+IAN DAN ANALI&I&

enjelaskan tentang pengujian dan analisis alat. BAB % PENUTUP

enjelaskan tentang kesimpulan dan saran. DA,TA' A-UAN

DA,TA' PU&TA)A LAPI'AN

BAB II DA&A' TE('I

(4)

0erat badan ideal adalah bobot optimal dari tubuh untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. 1entang dari berat badan ideal seseorang dapat diperhitungkan berdasarkan berbagai macam faktor, di antaranya: ras, jenis kelamin, usia, serta tinggi badan. Dikenal berbagai macam metode  perhitungan berat badan ideal, di antara yang umum digunakan untuk usia de2asa adalah sebagai berikut: berat badan ideal berdasarkan indeks masa tubuh 3!T4, berdasarkan rumus 0rocha, berdasarkan rumus De5ine. Sedangkan berat badan ideal pada anak dapat dihitung berdasarkan rumus 6effler dan rumas Theron.

,ungsi

Perhitungan terhadap berat badan ideal memiliki kegunaan sebagai parameter  keadaan kesehatan seseorang. Dengan mempertahankan berat badan sesuai dengan rentangan berat badan yang ideal, kita dapat mengoptimalkan kesehatan dan kebugaran tubuh serta menghindarkan kita dari potensi untuk  munculnya penyakit & penyakit tertentu, terutama penyakit metabolic seperti diabetes melitus 3D4, hipertensi, ataupun juga penyakit lain yang melibatkan organ jantung dan pembuluh darah. Selain itu, memperhitungakan  berat badan ideal juga berguna untuk menentukan pola makan dan aktifitas yang sesuai, menentukan dosis obat yang sesuai, serta mengetahui keadaan  pertubuhan seorang anak, aakah pertumbuhannya sudah optimal atau tidak.

Hal terkait

0erikut adalah beberapa formulasi atau rumus perhitungan berat badan ideal yang umum digunakan. Pada indi5idu de2asa, perhitungan berat badan dapat diakukan dengan formulasi berikut:

(5)

!T 7

Berat Badan

(

 Kg

)

(

Tinggi Badan

(

meter

))

2

8asil !T yang didapatkan lalu dibandingkan dengan skala yang dikemukakan oleh World Health Organisation 398+4, yaitu sebagai  berikut:

ategori 0! 3g#4 1esiko ;omordibitas

nder 9eight <"-,* g#

1endah 3tetapi resiko terhadap masalah klinis kian

meningkat4

0atas =ormal "-,*/#',) g# 1ata/rata

+5er 9eight >#* g#

Pre/obese #*,%/#),) g# eningkat

+bese ! $%,%/$',) g# Sedang

+bese !! $*,%/$),) g# 0erbahaya

+bese !!! >'% g# Sangat berbahaya

Tabel 2.1 Klasifikasi BMI menurut WHO

• 0erat badan ideal berdasarkan rumus 0rocha

0erat badan 7 3tinggi badan 3cm4 & "%%4 & 3"*? @ tinggi badan 3cm4 &  "%%4 untuk 2anita,

0erat badan 7 3tinggi badan 3cm4 & "%%4 & 3"%? @ tinggi badan 3cm4 &  "%%4 untuk pria.

(6)

0erat badan 7 '*.*kg  #.$kg @ 3tinggi badan 3inchi4 & B%4 untuk 2anita, dan

0erat badan 7 *%kg  #.$kg @ 3tinggi badan 3inchi4 & B%4 untuk pria.

Sedangkan pada anak, berat badan ideal dapat diperhitungkan dengan formulasi berikut:

• 0erat badan ideal berdasarkan formulasi 6effler 

0erat badan 7 C umur 3bulan4  ' untuk usia kurang dari " tahun, dan 0erat badan 7 # umur 3tahun4  "% untuk anak usia " & "% tahun.

2.2 &ensor Ultrasonik H-&'/$

Sensor 8;/S1%' adalah sensor pengukur jarak berbasis gelombang ultrasonik. Prinsip kerja sensor ini mirip dengan radar ultrasonik. elombang ultrasonik di pancarkan kemudian di terima balik oleh recei5er ultrasonik. Earak antara 2aktu pancar dan 2aktu terima adalah representasi dari jarak  objek. Sensor ini cocok untuk aplikasi elektronik yang memerlukan deteksi  jarak termasuk untuk sensor pada robot.

Gambar 2.1 Sensor ltrasonik H!"S#$%

Sensor 8;/S1%' adalah 5ersi lo2 cost dari sensor ultrasonic P!= buatan  paralla@. Perbedaaannya terletak pada pin yang digunakan. 8;/S1%'

menggunakan ' pin sedangkan P!= buatan paralla@ menggunakan $ pin. Pada Sensor 8;/S1%' pin trigger dan output diletakkan terpisah. Sedangkan  jika menggunakan P!= dari Paralla@ pin trigger dan output telah diset

default menjadi satu jalur. Tidak ada perbedaaan signifikan dalam  pengimplementasiannya. Eangkauan karak sensor lebih jauh dari P!= buatan

(7)

 parlla@, dimana jika ping buatan parlla@ hanya mempunyai jarak jangkauan maksimal $*% cm sedangkan sensor 8;/S1%' mempunyai kisaran jangkauan maksimal '%%/*%% cm.

Spesifikasi:

• Eangkauan deteksi: #cm sampai kisaran '%% /*%%cm • Sudut deteksi terbaik adalah "* derajat

• Tegangan kerja *F D; • 1esolusi "cm

• Grekuensi ltrasonik '% k8z

• Dapat dihubungkan langsung ke kaki mikrokontroler 

0erikut ini pin yang terdapat pada sensor :

Nama Pin )eterangan

F;; Sumber tenaga 3*F4

Trig Pemicu sinyal sonar dari sensor  

Hcho Penangkap pantulan sinyal sonar  

=D round

0erdasarkan buku panduan 8;/S1%' ;ytron Technologies 3#%"$:*4, Sensor ini dapat bekerja baik pada sudut $%I. ntuk memulai perhitungan  jarak, pin Trig pada 8;/S1%' harus menerima tegangan sebesar 3* F4

setidaknya selama "%JS3microseconds4, hal ini akan memicu sensor mengirim - gelombang siklus ultrasonik pada $% k8z dan menunggu pantulan gelombang ultrasonik. etika sensor mendeteksi pantulan gelombang ultrasonik dari penerima, sensor akan mengatur pin Hcho menjadi 8!8 3* F4 dan menunggu selama beberapa 2aktu yang digunakan untuk menghitung  jarak. ntuk menghitung jarak dalam sentimeter dan inch digunakan  perhitungan sebagai berikut :

• t 7 lamanya 2aktu delay pulsa echo 3dalam microsecond4 • Earak dalam cm

(8)

t"'-Gambar 2.2 &iagram Waktu Sensor H!"S#$%

;ara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif   pada pin Trigger selama "%uS, maka sensor akan mengirimkan - step sinyal

ultrasonik dengan frekuensi '%k8z. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Hcho. ntuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih 2aktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk  menentukan jarak benda tersebut.

2." &ensor Berat 0&train *auge

Sensor strain gauge adalah sensor yang digunakan untuk mengukur berat atau  beban dari suatu benda dalam ukuran besar. Sensor strain gauge ini sering

diaplikasikan pada jembatan timbang mobil atau alat ukur berat dalam skala  besar. Sensor strain gauge adalah grid metal/foil yang tipis yang dilekatkan  pada permukaan dari struktur. Apabila komponen atau struktur dibebani, terjadi strain dan ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid berubah sebanding dengan strain induksi beban. Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe metal/foil, dimana konfigurasi grid dibentuk oleh proses  photoeching. arena prosesnya sederhana, maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan bentuk grid. ntuk macam gauge yang terpendek  yang tersedia adalah %,#% mmK yang terpanjang adalah "%# mm. Tahanan gauge standard adalah "#% mm dan $*% ohm, selain itu ada gauge untuk  tujuan khusus tersedia dengan tahanan *%%, "%%%, dan "%%% ohm.

(9)

Gambar 2.' Konstruksi Sensor Strain Gauge

Strain gauge menunjukan perubahan tahanan L11 yang dihubungkan dengan strain M dalam arah grid diekspresikan oleh :

Sg adalah factor gauge atau konstanta kalibrasi untuk gauge. Gactor Sg selalu lebih kecil dari sensiti5itas alloy metallic Sa karena konfigurasi grid dari gauge dengan konduktor trans5erse lebih kecil responsifnya ke strain a@ial dari pada konduktor lurus uniform.

Gambar 2.% Grafik Out(ut Sensor Strain Gauge

eluaran gauge strain L11 biasanya dikon5ersikan ke sinyal tegangan dengan jembatan 2heatstone. Apabila gauge tunggal dipakai dalam satu lengan, tegangan keluarannya adalah

(10)

Tegangan masukan dikontrol oleh ukuran strain gauge dan tahanan a2al

gauge. 8asilnya sensiti5itas sebagai berikut : , biasanya range dari " ke "% NF 3Nmm4

Gambar 2.) *(likasi Strain Gauge +ada ,embatan Wheatstone

Sensor strain gauge diaplikasikan dengan jembatan 2heatstone dengan konfigurasi seperti gambar diatas.

2.$ odul &uara I&D 1//

!SD"(%% Series Starter it merupakan sebuah modul yang dapat digunakan untuk merekam atau memutar sinyal audio.

Gambar 2.- Modul Suara IS& 1$$

odul ini mendukung semua !; !SD"(%% Series dan sudah dilengkapi dengan !; !SD"(#'%PO!, yaitu !; perekam suara yang mampu merekam suara selama '-% detik dengan frekuensi sampling 'k8z. odul ini dapat bekerja secara standalone 3menggunakan tactile s2itch untuk Fol, Play, 1ec, Hrase, G2d, dan GT4 ataupun sebagai sla5e 3dikendalikan melalui antarmuka SP!4.

(11)

Dimensi : B,) cm 3P4 @ *,)# cm 364 @ ",* cm 3T4. &3esi4ikasi 5

• 0erbasis !; perekam !SD"(#'%PO!.

• Tersedia konektor untuk terhubung ke speaker ataupun output A.

• !nput suara menggunakan ic ;ondenser pada modul atau melalui

konektor 6!=H !=.

• Dilengkapi dengan tactile s2itch untuk kendali Fol, Play, 1ec, Hrase, G2d,

GT, dan 1eset.

• Dilengkapi dengan # buah 6HD sebagai indikator status operasi modul. • Tersedia juga pad konektor untuk antarmuka secara SP! ataupun paralel ke

mikrokontroler.

• embutuhkan catu daya #,' sd *,* FD;.

2.% ikrokontroler Atmega 6%"%

ikrokontroler adalah suatu keping !; dimana terdapat mikroposesor dan memori program 3 1+ 4 serta memori serbaguna 3 1A 4, bahkan ada  beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas AD;, P66, HHP1+

dalam satu kemasan. Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan populer.Salah satu jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ini yaitu mikrokontroler jenis AF1 3Alf and FegardQs 1isc prosesor4 yang lebih  banyak memiliki kemudahan.Disini penulis menggunakan Atmega-*$*.

a. ,itur ikrokontroller

apabilitas detail dari mikrokontroler Atmega-*$* adalah sebagai berikut: ". ntuk melakukan intuksi, dieksekusi dalam satu clock dan memiliki system mikroposesor - bit berbasis 1!S; 31educed !nstruction Set ;omputing4 dengan kecepatan maksimal "B hz.

#. emori flash sebesar - kb dengan kemampuan read 2hile 2rite, S1A sebesar *"# byte dan HHP1+ 3Hlectrically Hrasable

(12)

$. Portal komunikasi serial 3 SA1T 4 dengan kecepatan maksimal #,* bps.

'. Terdapat AD; internal dengan fidelitas "% bit sebanyak -channel.Tegangan refrensi sama dengan Fcc yaitu * Folt. =ilai tegangan yang masuk % sampai * Folt, maka AD; memiliki resolusi sebagai berikut :

 Resolusi

=

 Jangkauan 1024

1

Dan untuk mengetahui tegangan yang akan dikon5ersi menjadi nilai  bit AD;

menggunakan rumus : Bit ADC =

Vin ADC 

Vref 

3#

n

/"4

Dimana n adalah jumlah bit.

*. Hnam pilihan mode sleep sehingga menghemat penggunaan daya listrik 

B. Hmpat channel P9 3 pluse 2idth modulation 4 (. Analog comparator 

-. Port antar muka SP! -*$* R memory map R

). Terdapat tiga buah timercounter dengan kemampuan pembanding

b. )on4igurasi Pin

Adapun konfigurasi pin mikrokontroler ATmega-*$* dapat dilihat gambar  diba2ah ini :

(13)

Gambar 2. Konfigurasi *tmega /)')

onfigurasi pin ATmega-*$* diatas dapat dijelaskan secara fungsional sebagai berikut:

". Pin "% Fcc merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.

#. Pin "" dan pin $" =D merupakan pin yang berfungsi sebagai ground. $. Pin $$ & '% merupakan pin !+ port A 3 PA%/PA( 4 dua arah dan pin

masukkan AD;.

'. Pin " & - merupakan pin !+ port 0 3 P0%/P0(4 dua arah dan pin khusus yaitu timercounter, komparator analog dan SP!.

*. Pin ## & #) mereupakan pin !+ port ; 3 P;%/P;( 4 dua arah dan pin fungsi khusus yaitu T9!, komparator analog dan timer oscilator.

B. Pin "' & #" merupakan pin !+ port D 3 PD%...PD( 4 dua arah dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog, interupsi internal dan komunikasi serial.

(. Pin ) 1HSHT merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler.

-. Pin "# & "$ TA6" dan TA6# merupakan pin masukkan clock  eksternal.

). Pin $% AF;; merupakan pin masukkan tegangan untuk AD;. "%. Pin $# A1HG merupakan pin masukkan tegangan refrensi AD;.

(14)

BAB III

)E*IATAN PENELITIAN TE'APAN

".1 &3esi4ikasi

Alat ukur berat badan dan tinggi badan dengan output suara yang penulis rancang mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

". Tegangan supply : * FD; dan "# FD; #. Display : 6;D "B @ #

$. Sensor 0erat : enggunakan " buah Strain gauge kapasitas maksimum "*% kg

'. Sensor ultrasonik : menggunakan " buah sensor ultrasonic

*. odul suara : menggunakan " buah modul suara yang dapat merekam suara B. Guse : # A

(. Sistem kerja : enggunakan !; mikrokontroller ATHA -*$* ".2 Peren7anaan Blok Diagram

Agar mempermudah dan memahami cara kerja alat ini, maka penulis membagi rangkaian alat secara keseluruhan berdasarkan blok diagram :

Tegangan A; Po2er Supply 0aterai Sensor 8;/S1%' 3ltrasonik4 Display ikrokontroller ATmega -*$* Sensor 6oad ;ell Panel ontrol odul Suara Speaker  0uzzer  Penguat

(15)

Gambar '.1 Blok &iagram +emdelan *lat kur Berat Badan dan Tinggi Badan

Agar mudah untuk di mengerti penulis membagi rangkaian alat ukur   berat dan tinggi badan menjadi beberapa blok yang mempunyai fungsi  berbeda/beda yaitu :

1. Blok 'angkaian Dis3la8

0lok ini berfungsi untuk tampilan berat badan dan tinggi badan 2. Blok 'angkaian Po9er &u33l8

0lok ini berfungsi untuk memberikan tegangan * FD; dan "# FD; keseluruh rangkaian.

". Baterai

0erfungsi sebagai tegangan cadangan, sehingga alat bisa digunakan secara mobile.

$. Blok 'angkaian Panel )ontrol

0lok ini berfungsi sebagai masukan bagi rangkaian mikrokontroler  ATHA -*$* yaitu untuk melakukan perintah pengukuran berat dan tinggi.

%. &istem ikrokontroler ATE*A 6%"% 0lok ini berfungsi sebagai pengendali utama. :. &train *auge

Sebagai sensor yang mendeteksi berat yang akan di ukur  . &ensor H-&'/$

Sebagai sensor untuk mengukur tinggi badan seseorang. 6. &ensor &uara

Sebagai sensor untuk merekam suara ;. &3eaker

Sebagai output suara untuk tampilan berat badan dan tinggi badan 1/. Bu<<er

Sebagai alarm jika melebihi atau kekurangan berat badan maupun tinggi  badan.

Adapun cara kerja secara keseluruhan dari blok diagram pesa2at stirer  magnetik adalah sebagai berikut :

(16)

Pada saat main s2itch R+= rangkaian (o0er su((l memberikan su((l tegangan terhadap ground baterai dan keseluruhan rangkaian. Sehingga rangkaian mikrokontroller, penguat, display, speaker dan sensor mendapat supply tegangan yang menjadikan rangkaian aktif. Pertama, mikrokontroler akan memberikan data a2al menuju display sebagai tampilan a2al. edua, ketika menekan panel control maka strain gauge dan sensor ultrasonic akan aktif dan siap untuk melakukan  pengukuran. Apabila sudah diberikan beban 3objek4, maka proses pengukuran pun terjadi. Sensor ultrasonic 8;/S1%' akan mendeteksi tinggi objek yang berada di  ba2ah sensor kemudian output dari sensor tersebut masuk ke rangkaian

mikrokontroler dan hasilnya akan di tampilkan pada display. Selain itu, sensor   berat akan mendeteksi berat objek yang dibebankan lalu output dari sensor berupa

tegangan kemudian keluaran tersebut masuk ke rangkaian penguat untuk  dikuatkan maka outputnya akan masuk ke rangkaian mikrokontroler dan akan ditampilkan pada display, setelah itu output berupa suara akan terdengar karena  proses perekaman suara pada modul suara yang sudah di rekam kemudian output dari modul suara tersebut masuk ke rangkaiann mikrokontroler dan ditampilkan dalam bentuk suara melalui speaker.

emudian, buzzer akan berbunyi ketika beban atau tinggi objek kurang dari batas minimal pengukuran dan lebih dari batas maksimum pengukuran.

Pada saat s0ith O3 namun tidak terhubung dengan sumber A; alat ini masih dapat digunakan karena terdapat baterai yang memberikan tegangannya terhadap seluruh rangkaian.

BAB I=

(17)

$.1 Uraian )egiatan

Pada bagian ini Alat Pengukur 0erat dan Tinggi 0adan dengan +utput Suara akan dilakukan uji fungsi. ji fungsi dilakukan dengan cara menggunakan beban berat yang bertujuan untuk mencocokkan hasil dengan menggunakan timbangan digital yang sesungguhnya dan mencocokkan hasil  pengukuran tinggi badan dengan menggunakan meteran atau alat pengukur 

tinggi badan. emudian mencari persentase kesalahan dengan cara membandingkan dengan hasil pengukuran pada modul dengan alat sesungguhnya. Persentase kesalahan tersebut akan menjadi nilai simpangan yang akan menentukan keakurasian modul dengan alat sesungguhnya.

$.2 U#i ,ungsi

ji fungsi ini akan dilakukan dengan membandingkan dengan alat timbangan digital untuk pengukuran berat dan meteran atau pengukur tinggi  badan untuk mengukur tinggi badan. emudian pada gambar akan

ditampilkan hasil pengukuran menggunakan timbangan digital dan meteran atau pengukur tinggi badan yang dipakai sebagai pembanding nilai dari alat yang dibuat, perbandingan tersebut kemudian dimasukkan pada tabel dan dihitung nilai koreksinya.

a. Tabel Pengukuran 0erat 0adan No . Nama (b#ek  Hasil Pengukuran odul Hasil Pengukuran Timbangan Digital

". +bjek Dalam g Dalam g

'atarata Dalam g Dalam g

Tabel %.1 +engukuran Berat Badan

 b. Tabel Pengukuran Tinggi 0adan No

. Nama (b#ek 

Hasil Pengukuran odul

Hasil Pengukuran eteran atau Pengukur

Tinggi Badan

". +bjek Dalam cm Dalam cm

(18)

$." Hasil Analisa Data

0erdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan alat yang akan dibuat,  penulis menyampaikan rumus kesalahan sebagai berikut :

 Kesalahan=

 Hasil ukur alat acuan− Hasil ukur modul alat 

 Hasil ukur alat acuan x100

Analisa yang akan dilakukan adalah analisa pengujian pengukuran berat dibandingkan dengan alat timbangan digital dan pengujian pengukuran  panjang dengan dibandingkan dengan meteran atau pengukur tinggi badan. 8asil pengujian dan perhitungan akan diperoleh selisih pengukuran dari hasil  pendataan dan memperoleh hasil keakurasiannya :

(19)

BAB = PENUTUP

Pada bab ini penulis akan menyampaikan beberapa uraian yang penulis dapatkan :

". Gungsi dari Alat Pengukur 0erat dan Tinggi 0adan adalah untuk  mengetahui berat badan dan tinggi dari seseorang 3bukan bayi4 yang hasilnya dari kedua pengukuran tersebut disimpulkan menjadi sebuah diagnostic terhadap kondisi seseorang apakah tergolong ideal4 o5er  0eight4 atau under 0eight.

#. Alat pengukur berat dan tinggi badan dapat memantau kondisi tubuh agar  tetap menjaga berat berat badan.

$. Selain itu, alat pengukur berat dan tinggi badan output suara ini akan memudahkan bagi seseorang penyandang tuna netra dan bisa digunakan oleh setiap kalangan.

(20)

DA,TA' PU&TA)A • http:budi.blog.undip.ac.idfiles#%%)%BAA6A8/SH=S+1/EA1A/ Tegar/.doc@ • http:222.kerjanya.netfa"%-B"/berat/badan/ideal.html • http:elektronika/dasar.2eb.idsensor/strain/gauge • http:222.inno5ati5eelectronics.cominde@.phpUpg7ieVpdetWidp7'-'

(21)

,('ULI' BIBIN*AN PEN>U&UNAN TU*A& A)HI' 

 =ama ahasis2a : =ok !Qin

0idang !lmu : Peralatan 6aboratorium  =P : P#.$".$-.%."'.%$%

Pembimbing : Dra. aQmurotun, ST., .Si

DI&)U&I )E

TAN**AL ATE'I )(ENTA'  

PEBIBIN*

PA'A, PEBIBIN*

engetahui, Pembimbing odul

Dra. aQmurotun, ST., .Si  =!P : ")B#%'%""-B%$#%%"

(22)

No.

Bulan

)egiatan

". +ktober

inggu ke/$ onsultasi dengan Pembimbing Akademik mengenai modul yang akan dibuat

inggu ke/' Pengajuan Proposal kepada Pembimbing Akademik dan  pembimbing modul

#.  =o5embe

inggu ke/" onsultasi dengan pembimbing modul dan  pengumpulan proposal

inggu ke/# embeli komponen dan membuat layout

inggu ke/$ engecing dan menyolder per blok seperti : rangkaian sismin dan rangkaian po2er supply

inggu ke/'

onsultasi dengan pembimbing modul mengenai  pembuatan modul serta encari referensi untuk 

membuat T!

$. Desember  

inggu ke/" erancang design modul ke tukang las dan mulai menyusun T!

inggu ke/# elanjutkan penyolderan rangkaian blok lain inggu ke/$ elanjutkan menyusun T!

inggu ke/' onsultasi dengan pembimbing modul mengenai modul dan T!

'. Eanuari

inggu ke/" elanjutkan penyusunan T!

inggu ke/# engambil design modul ke tukang las inggu ke/$ erekam suara untuk modul suara

inggu ke/' encoba modul alat dan mengambil data, konsultasi dengan pembimbing modul mengenai T!

*. Gebruari inggu ke/" enunjukkan modul kepada pembimbing modul inggu ke/# ji fungsi modul di depan dosen 3seminar modul4

B. ei

inggu ke/"

Pendaftaran jian odul dan persiapan presentasi sidang di depan pembimbing modul dan pembimbing akademik 3menunjukan PPT dan simulasi presentasi4. inggu ke/# Sidang odul

inggu ke/$ Sidang T! 3arya Tulis !lmiah4 inggu ke/' Penyempurnaan T! 3re5isi4 (. Euni inggu ke/" Pengumpulan odul

 ,ad0al (enusunan ini da(at berubah se0aktu"0aktu sesuai dengan situasi dan kebutuhan ang ada.

Gambar

Tabel 2.1 Klasifikasi BMI menurut WHO
Gambar 2.1 Sensor ltrasonik H!&#34;S#$%
Gambar 2.2 &amp;iagram Waktu Sensor H!&#34;S#$%
Gambar 2.% Grafik Out(ut Sensor Strain Gauge
+2

Referensi

Dokumen terkait

Uji organoleptis dilakukan pada 20 orang responden dengan kriteria uji adalah aroma, penampilan, dan rasa dari ketiga formulasi sirup.Hasil pengamatan secara deksriptif

Menurut Hadari Nawawi (2007: 27) mengemukakan ada empat macam teknik pengumpulan data antara lain: 1) teknik observasi langsung 2) teknik observasi tidak langsung 3)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

SJSN menjadi solusi mewujudkan solidaritas sosial dalam penyediaan pem- biayaan kesehatan yang berkesinam- bungan, teralokasi secara adil, dan ter- manfaatkan secara berhasil guna

88 Analisis dari penerapan efisiensi penggunaan lahan pada area site perancangan untuk dapat memaksimalkan area resapan air hujan adalah dengan penerapan zonasi kawasan tapak

 “Sesungguhnya, Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah dan Dia telah memilih asyim dari !uraisyi dan  Dia telah memilih aku

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan isi dari laporan dan tugas akhir serta Saran yang disampaikan penulis demi kesempurnaan sistem yang lebih

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana