SUKU GOCI KELURAHAN AMPANG DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PEDAGANG REMPAH-REMPAH KELILING (2000-2011)
Ahmad Aidil1 Etmi Hardi2 Refni Yulia3
Program StudiSejarahSTKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
This paper is about Goci TribeAmpang Village Spice Merchants Socioeconomic Dynamics from 1980 to 2011. This issue needs to be addressed, because the presence of spice merchants from the tribe in the village AmpangGoci can change the economy well. The formulation of this study as follows: (a) How Goci Tribe start to take part as spice merchants (b) How Goci Tribe’s activity as spice merchants in ( 1980-2011 ). (c) How the dynamics of Goci Tribe’s socioeconomic life as spice merchantsin ( 1980-2011 ).This research includes the study of history , and therefore this study follows the method of history namely: (1) Heuristic that is to look for and collect information from primary and secondary sources, (2) Criticism sources include internal and external criticism, namely by testing for the authenticity of the source or specified materials, (3) Interpretation that is an activity of interpreting the data that has been collected, and (4) Historiography which is the stage presentation of research results in the form of a thesis.The results showed that the spice has significant impact to the socio-economic life of the merchant, that is the rising incomes in Goci TribeAmpangVillage. The perceived impact to traders namely, first, the requirement for merchants economy is fulfilled. Second, merchants can spare some revenue from the sale of spices for savings or to buy valuable items such as gold, home furnishings and vehicles. Third, spice merchants can do upgrade to their homes to better housings , for example, from the semi-permanent housing becomes permanent. Fourth, farmers are more eager to send their children to a higher level education, such as junior high, high school, and college. Fifth, the incrementof their awareness to their health, as they havespare money for treatment.
Keyword social, economy, social change.
1
Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Staf Pengajar Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
3
PENDAHULUAN
Minangkabau pada dasarnyamemilikiduasuku, yakni KotoPiliangdanBodiCaniago. Suku Koto PiliangdibawaolehDatuakPrapatihnanSabat angdansukuBodiCaniagodibawaolehDatuk Katumanggungan.
SukukotoPiliangterdiridariPiliangdanMalin siang, SukuBodiCaniagoterdiridari Budi danCaniago.Di
daerahAmpangpecahankeduasukuindukituj uga ditemukan.4
KelurahanAmpangadalahsalahsatud aerah yang ada di Kecamatan Kuranji Provinsi Sumatra yang terdiri lima desayaitu :Garangganting, Cubadak Air, KampungJambak, Ampang, Kampung Koto. Daerah yang mauditelitiadalah Daerah Ampang5.
AmpangdahulunyatermasuknagariP auh Sembilan yang adatnyasalingkanagari. Turunan dari suku-suku tersebut yaknisuku Koto, turundari, Piliang, Malinsiang, SukuBudicaniagoturundariCaniago,
Melayu, Goci. Di Ampangterdapat 4 buah suku terdiri dari 8 ninik yaitu: sukuTanjungturunandarisukuSikumbang, SukuGociturunandari Suku Melayu, Suku Koto turunanSuku Piling,
4
Ir. Edison M. S, Tambo Minangkabau Krista Multimedia, 2010 Bukittinggi, hal 85
5 ProfilKelurahanAmpangTahun 1980 SukuCaniagoberdirisendiri, SukuJambakBerdiriSendiri.6 Padatahun 1954 SukuGociberimigrasidaridaerahSulit Air, Solok ke wilayah kota Padang. Mereka datang secara berkelompok dan perorangan, dan menyebar ke berbagai daerah kota Padang, seperti: Kuranji, Belimbing, GunungNago, termasukAmpang,
SukuGociberasaldariNagariSolokSulik Air, sukuGoci termasuk salah satu golongan Suku Melayu.7
Tujuan utama mereka datang ke Kota Padang adalah mencari penghidupan yang lebih baik dari sebelumnyadengancaraberdagangkeliling, Merekatesebar di berbagaidaerahkota Padang. seperti, Jati, GunungPengilun, sertaAmpang. SebelumsukuGocidatangkedaerahAmpang matapencaharianpendudukAmpangpedagan g. SesudahmasuknyaSukuGocikedaera hAmpangsukuGocitersebutmembawaberba gaiperubahansosialdanekonomi di daerahAmpang. Perubahan ekonomi yang terjadi misalnya meningkatnya pendapatan masyarakat di daerah itu. Sementara perubahan sosial antara lain terlihat dari
6
Ibid
7
Drs. M. D. Mansoer Minangkabau, Bharatara. 1970, Jakarta, hal 78
bentuk rumah mereka, pendidikan, serta gaya hidup.
Ampangadalahsebuahkelurahan di kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat.KelurahanAmpangmemilikiluaswilay ah 365,57 km dengan jumlah penduduk 50.271 jiwa, dan 8.804 RumahTanggaataukk yang terdiridari 25,722 laki-lakidan 23.548 prempuan. BegitujugajumlahSukuGoci yang adadaerahAmpangsebanyak 4,03kkatau 13,230 jiwa.8 TulisanSiskaNovita yang berjudulStrategiPedagang India dalammempertahankandominasipedagangre mpah-rempah(1987-2001),
skripsiFakultasIlmuSosial dan Politik Universitas Andalas Padang 20039. Tulisan ini menjelaskan bahwa pedagang India mempunyaikekhasandalamberdagangdiman amerekamengunakansistemkekeluargaan. TulisanDiahHidayati yang berjudulpedagangkelingpedagangterbes ardikota Padang (1873- 1905).SkripsiFalkutasIlmu-IlmuSosialUniversitasNegeri Padang 2008. Tulisan inimenjelaskantentangbagaimanatentan 8
BPS Kecamatan Kuranji Dalam Angka. 2010
9
Siska Novita. Strategi pedagang India Dalam mempertahankan
gperkembanganperdagangkelingdiKota Padang.10
BAHAN DAN METODE
Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah metode sejarah, yang diperoleh mempunyai beberapa tahap yaitu Tahappertamaheuristik (dari kata yunanihuriskein = menemukan), gamabranuntukobjek penelitian. yang dalam hal ini termasuk mencari dan menemukan sumber-sumber atau data Sejarah. 11
Tahap kedua kritik sumber yaitu melakukan pengujian data yang ditemukan dengan
melakukankritikeksternalyaitumelakukanpe ngujianotentitasataukeasliandokumen yang
diperoleh yang
berhubungandenganKehiduapanSosialEkon omiPedagang Rempah-Rempah di Suku Goci Kelurahan Ampang, sementara kritik internal yaitu dilakukan untuk menguji keaslian isi informasi atau wawancara dengan cara mengajukan pertanyaan yang sama kepada orang yang berbeda yang mengetahuitentangSosialEkonomiPedagang Rempah-Rempah.
Tahap ketiga dilakukan interpretasi data yaitu usaha untuk menghubungkan
10
Diah Hidayati, Pedagang Keling di Kota Padang (1873-1905) (Skripsi). Padang: Universitas Negeri Padang 2008.
11
Louis Gottschalk,
MengertiSejarah,(Jakarta, Universitas Indonesia, 1980)
data, yang memang perlu untuk dijadikan sumber penting dalam penelitian. Baik data yang diperoleh di lapangan maupun melalui
studi kepustakaan
dengancaramengkajidanmengaitkandampak pedagang rempah-rempah terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Suku Goci Kelurahan Ampang. setelah sebelumnya melakukan seleksi terhadap sumber-sumber yang dapat digunakan dalam menyusun pola penulisan yang logis dan sistematis.
Tahapkeempathistoriografiyaitupen yajianhasilpenelitiandalam bentuk tulisan ilmiah atau skripsi dengan mensyaratkan keaslian serta bukti yang lengkap dalam bentuk uraian yang indah dan artistik, maka dengan demikian terlihat gambaran untuk menjadi objek kajian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penduduk yang tinggal di KelurahanAmpangsekarangumumnyaberas aldariSulik Air dariKabupaten Solok Selatan.Arus perpindahan penduduk
tersebut dilakukan
menembusbukitbarisandanmenurun di hamparandataranluas yang berbatasan dengan pantai barat Sumatera Barat bagian selatan.12
Sebelumtahun 1980 AmpangadalahsuatuAmpangan
12
Profil Kelurahan Ampang Tahun 1980
jaga) teletak di SimpangTiga yang ada di Nagari Pauh Sembilan di buatoleh, ulamacadikpandai, penghulu yang memimpin di Nagari Pauh Sembilan. Ampanganitu di buat untuk jaga-jaga supaya bangsa asing tidak bisa masuk di Nagari Pauh Sembilan.13
Menurut Undang-Undang No. 18 tahun 1965, makaKotapraja Padang dirubahmenjadidaerahtingkat II Kotamadya Padang. Sejak 1959 sampai 1979 tau selama 20 tahun, sejak ditetapkan Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatra Barat, terlihatperkembangandenganpesatuntukme mpeluaswilayahadministratif.14
Sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 tentang pemekaran wilayah, maka pembentukan wilayah baru memiliki syarat-syarat yang cukup ketat dan tak mudah. Berbeda dengan PP sebelumnya, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000.Peraturan yang barumenetapkanprovinsi yang akandimekarkanharussudahberusia minimal 10 tahun, sedangkan kota dan kabupaten harus sudah berusia minimal 7tahun.
Perubahan lain adalah jumlah kabupaten/kota untuk menjadi provinsi baru dan jumlah kecamatan untuk menjadi kabupaten/kota baru. Sebelumnya, untuk
13
M.D. Mansoer, Sejarah Minangkabau (Jakarta: Bharatara 1970) hlm 78-79
14
Drs. Mardanas Sofwan,Sejarah Kota
pembentukan provinsi minimal hanya empat kabupaten/kota, sekarang diperketat menjadi minimal lima kabupaten/kota. Untuk pembentukan kabupaten baru sebelumnya minimal hanya empat kecamatan, sekarang diperberat menjadi minimal lima kecamatan. Adapun untuk pembentukan kota syaratnya ditingkatkan dari sebelumnya minimal hanya tiga kecamatan menjadi minimal empat kecamatan.15
Kuranji dan Pauh merupakan satu kesatuan yang pada masa dahulu dikenal sebagai Pauh XIV, karena terdiridari 14 Nagaridengan 14 Datuknya. Ke-14 Nagari itu, 9 Nagari terletak di Kenagarian Pauh IX setelah keluarnya peraturan pemerintah Nomor 129 tahun 2000 tentang pemekaran antara Kecamatan Kuranji dengan Nagari Pauh Sembilan. Pemerintah kota Padang mengambil simpang tiga Nagari Pauh Sembilan yang dibuat pos untuk jaga-jaga oleh pemimpin Nagari Pauh Sembilan dijadikansuatudaerahdinamakandaerahAmp ang di daerahitu di bentukKelurahanAmpangada di KecamatanKuranji.16
KESIMPULAN
Dari permasalahan yang diungkapkan di atas, maka dapat diambilkesimpulanbahwamasuknyausahada
15
Profil Kelurahan Ampang Tahun 1981
16
Ibid
rempahkelilinginidikenalakanolehpedagang India yang berdagangkeliling di AmpangSukuGoci yang bernama Ali. Padatahun 1983 dimana Ali berdagangSukuGociAmpanguntukberdagan gdanmembawapengalamannyadalamberdag
angrempah-rempah.kemudianusahainidikenalkanolehm asyarakatSukuGoci.
Tenaga kerja yang dibutuhkandalamusahadagangRempah-rempahinisemenjaktahun 1980 sampai 2011 tidak mengalami perkembangan, karena tenaga kerja hanya berasal dari anggota keluarga saja terdiri dari anggota keluarga saja terdiri dari 3 sampai 4 orang padaumunya yang mengejarkanadalahlaki-lakidewasadananak-anknya.
Barang yang
digunakanunukberdagangrempah-rempahinisampai sekarang tidak mengalami
perubahan.Dimanabarangrempah-rempahtersebut mudah di dapat yaitu cengkeh, merica, kulit manis, biji pala dibeli sama pedagang India di pasar.
Pemasaranrempah-rempahinisangatlahsederhanapadatahun 1980 rempah-rempah di jualsecaraberkelilingdaridaerahke daerah.PedagangSukuGociKelurahanAmpa ngpertamamerekaberdagang di daerahAmpang,
kemudiankelihatanperkembanganmerekam elebarkandaerahdagangannya.
Semenjakadanyarempah-rempah(bumbu)
inikehidupanmasyarakatSukuGocijauhlebih baikdari pada sebelumnya, ini dapat dilihat dari banyak orang tua untuk menyekolahkan anak ke jenjangpendidik yang lebihtinggidankepemilikialat-alatrumahtangga yang sudah bisa mereka penuhi.
DAFTAR PUSTAKA A. Buku
AmranRusli. Sumatra Barat HinggaPlangkatPanjang, Jakarta: SinarHarapan. 2006.
Abdul Muhamad. Tafsis-Qur-an
(AL-manasdaral) tauhidma’’rif. Beirut,
tt, cet 11
Chandrakirana Kamala, DinamikaEkonomi
Informal di Jakarta. Jakarta: UI
Pres, 1995
Depdiknas.Dampak Pembangunan Ekonomi Pasar terhadap kehidupan sosial budaya, Sumatra Barat:
1993-1994.
Depbud.Peranan Nilai Budaya daerah
Sumatra Barat dalamGerakanDisplinNasional, Sumatra Barat: 1987 DerpatemenPerindustrian RI. BidangKegiatanusahaIndustri yang di canangkanuntukIndustrikecil.
Jakarta: Departemen dan Perindustrian 1982
Dobbin Christine.Kebangkitan Dalam
Ekonomi PetaniPadi yang
Sedangberubah, Jakarta: Inis 19981
Dinas Perkebunan, Namarempah-rempa
Mansoer. M.D, SejarahMinangKabau, Jakarta :Bharatara, 1970.
SofwanMardanas, Sejarah Kota Padang, Jakarta: Depbud, 1987Provinsi Sumatra Barat 2010
Muatang Ahmad, EtikaBinisislam.Jakarta: Pustaka al- kautsar 2001
B. Karya Ilmiah DesiMarlina,
AdapatasiMasyarakatSukuAnakDal amDesaMuaroKilisKabupatenTebo Jambi (1973-2008), Skripsi, Padang : STKIP PGRI Sumatra Barat Tahun 2008.
SiskaNovita. StrategiPedagang India MempertahankanRempah-Rempah (197030), Skripsi, Padang : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Andalas Padang Tahun 2003
DiahHidayati, PedagangKeling di Kota
Padang(1873-1905),Skripsi, Padang :
