• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Dengan Mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, buku. Mekanisasi Pengolahan Tanah dan Pasca Panen Tembakau Rajangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Dengan Mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, buku. Mekanisasi Pengolahan Tanah dan Pasca Panen Tembakau Rajangan"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA

PENGANTAR

Dengan Mengucapkan PujiSyukur KehadiratAllah SWT,buku MekanisasiPengolahan Tanah danPascaPanen Tembakau Rajangan

Jawadapatdisusun.Bukuinidiharapkandapat digunakan sebagai

acuan danpedomanuntuk melaksanakan budidayatembakau yang baik,khususnyaterhadappengolahan tanah dan penanganan pasca

panen bagi petani dalam upaya meningkatkan produktivitas dan

kualitas tembakau.

Kamimenyadaribahwa isidaribukuinibelumsempurna,oleh karena itu saran dan masukan darisemuapihak demi kesempurnaan sangat diharapkan.

Semogabukuini ada guna dan manfaatnya.

Surabaya, Januari 2013

DINASPERKEBUNANPROVINSI JAWA TIMUR

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •. i

DAFTAR lSI... ii

PENDAHULUAN ... iv

I. PEMILIHAN LOKASI LAHAN ... 1

II. TEKNIS PERTANAMAN ... 4

A. PemilihanLahandan Pergiliran Tanaman ... 4

B. Pengolahan Tanah ... 5

1. Tujuan Umum ... 5

2. Tujuan Khusus ... 6

3. Teknik Pengolahan Tanah ... 7

4. Mekanisasi Pengolahan Tanah ... 8

5. Kapasitas Pengolahan Tanah ... 25

6. Efisiensi Pengolahan Tanah ... 26

7. Keuntungan Pengolahan Tanah dengan Menggunakan Traktor ... 26

8. Menghidupkan dan Mematikan TraktorTangan ... 28

9. Type" Hand Traktor"QUICK yangSesuai UntukAplikasi Usaha Tani Tembakau ... 30

C. Penanaman ... 34

1. Teknik MenanamBibit ... 34

(4)

3. Pemupukan ... 35

4. Pengairan

I

Penyiraman... 37

5. Pembumbunan (Dangir) dan Penyiangan (Intercultivation)... 38

6. Pemangkasan... 38

7. Panen... 39

8. Pengolahan HasilPanen...40

a. Sortasi,Pemeraman,Penghilangan Ibu Tulang Daun dan Penggulungan ... 40

b. Perajangan ... 41

c. Pengeringan

I

Penjemuran ... 42

d. Pembungkusan... 42

e. Penimbangan dan Pemasaran ... 43

(5)

PENDAHULUAN

Tembakau merupakan salahsatukomoditi perkebunan utama di Jawa Timur yang memilikiperan penting dalam pembangunan ekonomiregional maupunnasional. Komoditi ini dapatmenciptakan

lapangankerja dan usahaserta menjadi sumber penghasilan bagi

masyarakat maupun Pemerintah.ArealtembakaudiJawaTimurrata - rata setiap tahunnya mencapai 130.824 hektar denganproduksi sebesar114.816 Ton meliputi berbagai jenis tembakau. Tembakau Jawa adalahsalah satudiantara berbagai jenistembakaudimaksud dengan arealpada tahun2011 seluas 33.478hektardenganproduksisebesar 28.866 ton serta produktivitas rata - rata 846 kg per hektar. Pengusahaan tembakau ini dilakukan petani di 19 kabupaten di Jawa Timurmeliputikabupaten Mojokerto denganluas areal 548 hektar dan produksisebesar634 ton;kabupaten Jombangdenganluas areal4.067

hektar danproduksisebesar2.745ton;kabupatenBojonegoro dengan

luas areal 1.742 hektar dan produksisebesar1.378 ton;kabupaten Lamongan dengan luas areal3.760hektar dan produksisebesar 6.142 ton; kabupaten Tuban dengan luas areal 1.450hektardan produksi sebesar 1.418ton;kabupaten Madiun denganluas areal560 hektar dan produksisebesar 735 ton;kabupatenNgawi dengan luasareal 940 hektar danproduksisebesar 727ton;kabupaten Kediridenganluas areal 70 hektar dan produksisebesar 35 ton; kabupaten Nganjuk dengan luas areal 910hektardanproduksisebesar 600 ton;kabupaten Magetan denganluasareal 773 hektar dan produksisebesar481 ton; kabupaten Ponorogo dengan luas areal 499 hektar dan produksi sebesar 250 ton; kabupaten Tulungagung denganluasareal 2161hektar dan produksi sebesar 653 ton; kabupaten Blitar dengan luasareal472 hektar dan produksisebesar467 ton; kabupaten Probolinggo dengan luas areal 251 hektar dan produksi sebesar 139 ton; kabupaten Lumajangdenganluas areal 556 hekar dan produksisebesar453 ton;

(6)

kabupaten Jember dengan luas areal 1.663 dan produksi 1.575 ton; kabupatenBondowoso dengan luasareal 7.069 danproduksisebesar

4.422 ton; kabupatenSitubondodenganluas areal 5.358hektar dan

produksisebesar4.410 ton dan kabupatenBanyuwangi denganluas

areal 629 hektar danproduksi sebesar 733ton.

Padaumumnva pengusahaan tembakau ini masih dilakukan secaratradisionaloleh petani, sehingga produktivitas dan kualitas nya

belum optimal. Melalui perbaikan teknologi budidaya pengolahan

tanah secara mekanik dan pasca panen, diharapkan dapat

meningkatkan produktivitas dan kualitas yang pada akhirnya

meningkatkan nilai tambah bagi petani.

(7)

I. PEMILIHAN LOKASILAHAN

Tembakau rajangan Jawa merupakan bentuk produksi tembakauyangdapatberuparajangan(irisan)halus,kasar dan rajangan kasar, tergantung dari kebiasaan Petani dan permintaanpasar.Varietas yang berkembang umumnya diberi local. Tembakau Kayumas,PakisTaji, Bringin, Tambeng dan lainnya dirajang halus.Tembakaujenis Gilang, Genjah, Rejeb, Kedu,Sembung, Gondel, Janiman,Jlaprang, Cetok, Kenongo dirajangsedangdan halus.Jenis yangdirajangkasar antara lain Tembakau Curah Nongko, Maesan/Rengganis dansebagainya. Adapulayang dicampur gulasepertiTembakauCurahNongko, danPakis Taji

Tanaman Tembakau Rajangan memiliki ciri batang berwarnahijaudan berbulu. Tinggi tanaman antara 80sampai >100 cm, dengan internodia rapat sampai agak renggang. Jumlah daun berkisarantara18·25 lembar.Panjang daun antara 40-45 cmdanlebar daun antara 20-25 cm.Bentuk daun bulat atau oval.

Tipe, grade dan mututembakau yang dihasilkansangat dipengaruhi otehkarakteristiktanah, terutama sekali tekstur permukaan (topsoil)dan bawahpermukaantanah(subsoil).

(8)

Tanah ringancenderung untuk menghasilkan suatu daun tipis danbesar,bobot ringandan warna cerah, rasa lembut dan aroma harum,sedangkan daun yang diproduksi pada tanah berat, tebal dan berat, berwarna gelap, berbau kuat dan aromatik.

Sebagai hasil interaksi varietas dengan faktor Iingkungan yang kompleks, maka pemilihan lokasi untuk produksi

tembakau di Jawa Timur telah dipusatkan pada zona

pengembangantertentu, yaitu di 21 Kabupaten.

Tembakau tumbuh pada berbagai tipe tanah mulai dari tanah pasiran seperti lempung-berpasir(sandyloams), tanah lempungan (Ioams), liat hitam (heavy black clay). Tanah

tembakau tersebut memitiki perbedaan yang luas pada

produktivitas alaminya terutama pada kesuburan tanah dan tingkatpengelolaanyang dibutuhkan. Sifat tanah merupakan faktoryang menentukan dalam pemilihan tipe kualitas daun yang dihasilkan. Disamping itu tanah memainkan peranan dalamkeputusan mutu dan nilaikomersialproduk tembakau. Pada kondisi terbuka, di tanah bertekstur ringan (pasiran) perakaran tembakau dapat mencapai kedalaman 120 cm untuk mendapatkan airdanhara pada lapisan tanahterdalam.Dalam pertumbuhan daun tembakau mencapai maksimum terdapat

(9)

tiga kunci utama yang harus dipenuhi yaitu kecukupan penyediaan hara tanaman,oksigendanair.

Kemiringan lereng, letak lapisan padas, kedalaman air tanah,teksturtanah,permeabilitastanah dan drainase makro (drainase di luar areal tembakau) merupakan komponen-komponen lahan yang sangat mempengaruhi keberhasilan pengendaliankadar air tanah.Kemiringan lereng yang besar akan mempercepat drainase airke samping. Kedalaman air tanah dangkal dan lapisanpadas akan menghambatdrainase air ke bawah.

Keadaan produksi pada cuacakenngdankekurangan air menyebabkan penyerapan hara yang terhambat. tanaman berkembang kurang normal dan pada gilirannya akan menurunkan produksi. Kerugian terbesar dan kekeringan tersebutadalah berkurangnyaluasdaun.

Produksi pada musim hujanberlebihanatauheron basah menghasilkan kualitasrendahatau krosokyangdihasilkan tipis, lemas dan teksturnyatidak berbutir. dikarenakan terjadinya pencucian terus menerus getah,lilin dan garam-garamyang ada di permukaan helaian daun. Hujan yangterlalu banyak demikiansama-sama tidak menguntungkan baik pada tanah di

(10)

daerah lowland maupun upland. Untuk mengatasi musim tanam yang tepat maka dibuat prakiraan musim.

Prakiraan musim ditujukan untuk memperkirakan permulaan musim dansifathujan padaperiode musim. Sifat hujan adalah perbandingan curah hujan tiap tahun dengan curah hujan rata-ratanya selama periode musim. Permulaan musim hujan didefinisikan,bila curah hujanselama 10hari (satu dekade) pada umumnya lebih besar dan 50 mm dan diikutiolehdekade berikutnya,sedangmusim kemarauadalah sebaliknya yaitu lebih kecil dari 50 mm. Dengan demikian waktu dalamsatutahundibagi menjadi 36 dekade.

Kondisifisikdan kimiatanah merupakan ciri spesifik yang melekatpada setiap karakteristik varietas tembakau,didukung iklim yangterjadi sepanjang musim bertumbuh, dan praktek budidayaakanmenghasilkankualitas produksi yang spesifik

II. TEKNIS PERTANAMAN

A. Pemilihan Lahan dan Pergiliran Tanaman

Tembakaurajanganjawa termasuktembakau Voor·Oogst(VO). Saat tanam yang baik adalah bulan April - Mei hingga pertengahan bulan Juni, tergantung dengan cuaca yang berkembang pada musim tanamyangbersangkutan.

(11)

Lahan yang paling baik untukditanami tembakau adalah bekas tanaman padi. Lahanbekas tanamancabe, terung, tembakau dan tanaman

Solanaceae

lainnya hams dihindarkan karena tanah bekas tanaman keluarga

Solanaceae

menu rut pengalaman petani tanahnya "panas" banyak menyimpan penyakit.Kalau dipaksakanpertumbuhan tanaman tembakau tidaksempurna, bahkan banyaktanaman yang akan mati. Tanahmengandung khlor (>40 ppm) yang umumnya dekat pantai atau mendapat pengairan dari air payau dihindari

sebagailahan penanaman tembakau.

Untuk menghindariserangan penyakit yang merugikan,seperti

Phytopthora

nicotianae,

penyakit lengger akibat serangan

Bacterium

solanacearum,

sebaiknyalahan terpilih jangantiap tahunditanami tembakau

B

.

Pengolahan Tanah

1.Tujuan umum:

Menciptakan kondisi tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman dengan usaha yang seminimum mungkin.

(12)

2.Tujuan khusus (Kepner,et.al, 1972):

a. Menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaianatau tempattumbuhbenih.

b. Meningkatkan kecepatan infiltrasi, menurunkan

run off

dan mengurangi bahayaerosi.

c. Menghambatataumematikan tumbuhan pengganggu. d. Membenamkan tumbuhan-tumbuhan yang ada diatas

tanah kedalam tanah, sehingga menambah kesuburan tanah.

e. Membunuh serangga, larva, atau telur-telur serangga melaluiperubahan tempat tinggal dan terik matahari. f. Pengolahantanah tidak hanya merupakan kegiatan lapang

untukmemproduksi hasiltanaman,tetapijuga berkaitan dengan kegiatan lainnya seperti penyebaran benih (penanaman bibit), pemupukan, perlindungan tanaman dan panen. Keterkaitan ini sangaterat sehinggatujuan yangingindicapai dalam pengolahantanah tidak terlepas dari keberhasilan dalam kegiatan lainnya. Pengolahan tanah mempengaruhi penyebarandan penanaman benih. Pengolahan tanah dapat juga dilakukan bersamaan dengan pemupukan serta dianggap pula sebagai suatu metodapengendaliangulma.

(13)

3. Teknik Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah untuk tanaman tembakau rajangan pada umumnya lebih sederhana dibanding dengan jenis tembakau cerutu. Pada umumnya lahan di data rantinggi, sisitegak galengan mencapai tinggi (0,5 - 1,5 m).Padasisi galengan tersebut rumput dibersihkan agar kelak tidak menjadi sarang hama. Kemudian bersihkan jerami dari petakan.

Setelah jerami dibersihkan, tanah dibajak pertama dan dilanjutkan dengan garu untuk meratakan tanah (lokal : grabag).Selanjutnyadidiamkan 1-2 minggu dan kemudian diairi (lokal:torab)sertadibuatsaluran-salurandrainase keliling. Pekerjaan ini dimaksudkan agar bongkahan tanah yang masihcukupbesar bisa hancur. Bekastanamanpadi biasanya akan menyebabkan bongkahan tanah yang besar. Selanjutnya dilakukan pembajakan kedua dan ketiga (lokal

:menggek). Pembajakan dilakukan dengan arah memotong bajak I, kemudian digaru hingga rata. Kemudian didiamkan 1·2 minggu.

Dibuat guludan sesuai denganjaraktanam.Dibuat lubang tanam dengan digejik

(14)

Lahan yangsudah selesai diolah dilengkapi dengan tempat penampungan air yang diberi alas plastik.

Tanaman tembakau Rajangan memillki ciri berukuran relatif lebih kecil dibanding tembakau yang lain. Jarak tanamnya rapat dengan sistem"double row", yaitu dua baris tanaman dalam satu gulud.Jarak tanam yang umum digunakan 60 x5O x 90 cm, 50 x 50 x 90 cm atau 40 x 40 x 90 cm.Jarak antara baris dalam satu gulud 40-60 cm, jarak antar tanaman dalam satu baris 40-50 cm dan jarak antara gulud 80-90 cm.Dengan jarak tanam ini populasi tanaman dapat mencapai 20.000-25.000 tanaman per hektar. Cara penanaman dalam kedua baris dapat sejajar atau selang-seling

4. Mekanisasi Pengolahan Tanah

Untuk mempermudah dan mempercepat proses pengolahan tanah serta untuk memperoleh hasil pengolahan tanah yang dalam dan rata maka perlu penggunaan alat Bajak dan Garu bertenaga Traktor dalam mengolah tanah.

(15)

a. Bajak

adabeberapamacamBajak Traktoryang dapat digunakan, yaitu:

a. Bajaksingkal(moldboardplow) b. Bajak piring (disk plow)

c. Bajak rotari/pisau berputar (rotaryplow) d. Bajak chisel /pahat(chiselplow) e. Bajak sub soil(subsoilplow)

1) Bajak Singkal

Bajak singkal ini dapat digunakan 'untuk bermacam-macam jenistanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajaksingkalyang memotong danmembaliktanah disebutbottom. Suatubajak dapatterdiridarisatu bottom atau lebih.Bottomini dibangundaribagian-bagianutama,yaitu:1) singkal(moldboord),2) pisau (shore),dan 3}penahansamping (landside). Ketiga bagianutama tersebut diikatpada bagian yang disebut penyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).Bagian-bagian dari bajaksingkal satubottomsecara terperincidapat dilihat padagambarberikut.

(16)

Gambarbagian-bagianbajak singkal

Cara kerja bajaksingkal:

Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan mengarahkan potongan/keratan tanah

(furrow slice) tersebut k

e bagian singkal. Singkal akan

menerima potongan tanah. dan karena bentuk yang

melengkung maka potongan tanah akan dibalikdan pecah. Kelengkungan singkal ini berbedauntukkondisidanjenistanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik. Penahansamping (landside) adalah bagian yangberfungsi untuk menahantekanan sampingdari potongan

(17)

tanah pada singkal, dlsamping sekaligus menjaga kestabilan jalan bajak sewaktu bekerja. Bagian yang paling banyak bersinggungan dengan tanah dari bagian Ini adalah bagian belakang yang disebut tumit (heel). Untuk menjaga keausan karena gesekan dengan tanah, bagian tumit Ini dalam pembuatannya dlperkeras.

Selain dan bagian-bagiandiatas, bajaksingkal dilengkapi denganalatyang disebut pisaupemotong (coulter). Bagian ini berfungsiuntuk membelah tanahatau tumbuhan atau sampah - sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak memotongtanah. Dengandemikiansisa-sisatumbuhandiatas tanah dapatdibalikdenganbaik dan memperingan pekerjaan pisau bajak. Ada dua bentuk pisau pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner (stationary knife) dan pisau pemotong berputar (rollingcoulter)seperti terlihatpada gambar berikut.

Gambar jenis pisau pemotong (coulter)

(18)

Bila bajaksingkal bekerjamemotongdanmembalik tanah makaakanterbentukaluryang disebut

furrow.

Bagian tanah yang diangkat dan diletakkan kesamping, disebut keratan/potongantanah

(furrow slice).

Bila pekerjaan dimulai dari tengah areal secara bolak·balik dan arah perputaran ke kanan, makaakanberbentuk alurbalik(Back

furrow)

(Gambar dibawah). Bila pekerjaanbolakbalik dimulai dari tengahdan arahperputaranke kiri,makaakan terbentuk alurmati(Dead furrow). Pembalikan tanah umumnya kekanan. Dalam operasional bajak dapat digolongkan atas bajaktarik (trailingmoldboard plow)dan bajak yang dapatdiangkatsecara hidrolik(mountedmoldboardplow).Dilihat darihasilkerjanya dapat digolongkan atas bajaksatu arah (one way) dan bajak dua arah(two way).Menggunakanbajakdua arah memberikan keuntungan dalam menghindari terbentuknya alur balik (back furrow).

Gambarhasil pembajakanmenggunakanbajak singkal

(19)

Gambar bajaksingkalyang ditarik ternak

,

Gambar traktor tangan denganimplemen bajak singkal

(20)

Gambar bajaksingkal yang ditariktraktorem pat roda 2) Bajak Piring

Piringandaribajakini diikat pada batang penarik melalui banta Ian(bearing), sehinggapadasa at beroperasi ditarik oleh traktor makapiringannyadapatberputar.Denganberputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah(draft) yangterjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau beradadi bawah rangka. Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang bergunaselain untukmembersihkan tanahyang lengket pada piringan, juga membantu dalam pembalikan potongantanah.Untukmenahantekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan rodaalurbelakang(rearfurrowwheel).

(21)

Keuntungan menggunakan bajak piringadalah:

Dapat bekerja di tanahkerasdan kering Dapatuntuktanah-tanahyang berbatu Dapatuntuk tanah-tanah berakar Dapatuntuktanah-tanahyang lengket Dapatuntuk tanah yang perlu pengerjaan dalam

Gambarbagian-bagian bajak piring

Gambarbajak piring pada traktor tangan

(22)

Gambarhasil pembajakan menggunakan bajak piring

Gambar bajak piring untuk traktor empat roda 3) BajakRotari

I

Pisau Berputar

Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar.Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor.Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.

(23)

Ada duajenisbajak rotariyang biasadipergunakan : Jenispertamaadalah tipetarikdengan penggerak PTO(pull power take off driven rotaryplow). Alatinidigandengkan dengan traktor melaluitigatitik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor.

Jeniskedua adalah bajak rotari tipe berpenggerak sendiri (self propelled type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2. Bajak rotari digerakkan oleh daya penggeraktraktor melalui rantai atau sabuk. Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak ini juga berfungsisebagai penggerak.

Gambar bajak rotaripada traktor tangan

(24)

Gambar Bajak Rotary yang ditarik traktor empat roda 4) BajakChisel

Alat ini berbentuk tajak/pahat yang disusun pada suatu rangka.Digunakanuntuk memecahtanah yang keras sampaike kedalaman sekitar 45 cm. Dilengkapidengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi danmengaturkedalamanpemecah tanah.Jarak antara tajakdapatberagam dari2,5 sampai 5 cm. Alat ini, tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dan sering digunakan sebelurn pembajakan tanahdimulai.

(25)

Gambarbajakchiselyang ditarik traktor empat roda 5) Bajak Subsoil

Alat ini hampir sama dengan bajak chisel hanya

bentuknyalebih besardan digunakanuntuk pengolahan tanah yang lebih dalam. Menggunakan alat ini dapat memecahkan tanah padakedalaman 5O sampai 125 cm. Alat ini sering juga digunakan untuk memecahkan lapisan keras didalam tanah (hardpan), atauuntuk memperbaiki drainasetanah.

(26)

Gambar bajak subsoil yangditariktraktor empat roda

b. Garu

Beberapajenis garu yangdipakai pada pengolahan tanah keduaadalah:

1) Garu piring(diskharrow)

Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk

memotong rum put-rumput pada permukaan tanah, untuk

rnenghancurkan permukaan tanahsehingga keratan tanah ( furrow slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapatdigunakan untukpenyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yangditanamsecara sebar.

(27)

Secaraumumgaru piring dibagi atas :1)garupiringtipe tarik (trailing disk harrow), dan 2) garu piring tipe angkat (mounted disk harrow). Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja. Juga dapat mempunyaiaksi ganda (double oction ) apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam melempartanah.

Gambar garu pi ring bersisi rata dan bergerigi

2) Garupaku (spiketoothharrow)

Garu ini mempunyaigigi yang bentuknya seperti paku terdiri dari beberapa baris gigi yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan untuk menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan untuk penyiangan pada tanaman yang barutumbuh.

(28)

Gambargaru paku

3) Garupegas(spring tooth harrow)

Garupegas sangat cocokuntukdigunakan pada lahan yang mempunyai banyak batu atau akar-akar, karena

gigi-giginya yang dapat melenting (memegas) apabila

mengenai gangguan.

Kegunaangaruini sama dengangarupaku, bahkan untuk penyiangan garu ini lebih baik, karena dapat masuk ke dalamtanahlebih dalam.

(29)

Gambar garupegas 4) Garurotari (rotaryharrow)

Ada2 macam:Garurotaricangkul (rotoryhoe harrow)dan

Garu rotari silang (rorary crosshorrow).

Garu rotari cangkul merupakan susunan roda yang

dikelilingioleh gigl-gigiberbentuk pisau yang dipasangkan

pada asdengan jarak tertentu dan berputarvertikal.

(30)

Gambar GaruRotari Cangkul(RotaryHoe Harrow) • Garu rotari silang terdiri dari gigi-gigi yang tegak lurus

terhadap permukaan tanah dan dipasang pada rotor. Rotor diputar horisontal, yang gerakannya diambil dari putaran PTO. Dengan menggunakan garu ini, penghancurantanah terjadi lebih intensif.

GambarGaru Rotari Silang (RotaryCrossHarrow)

(31)

5.

Kapasitas Pengolahan

Tanah.

Kapasitas lapang suatu alat/mesin dibagi menjadi dua yaitu kapasitas lapangteoritisserta kapasitas lapang efektif.

Rumus yang digunakan untuk menentukan kapasitas lapang adalahsebagaiberikut:

KLT=WxV ... (1)

dimana

:

KLT =kapasitaslapangteoritis(ha/jam) W =lebar kerja alat (m)

V =kecepatanmaju (m/jam)

KLE=TxL ... (2)

dimana

:

KLE =kapasitaslapangefektif (ha/jam) L :z:luaslahan(ha)

T

= total waktu

tempuh (j

am)

(32)

6. Efisiensi Pengolahan Tanah.

Efisiensi suatu traktor tergantung dari kapasitas yang

teoritis dan kapasitas lapang efektif. Karena efisiensi

merupakan perbandingan antara kapasitas lapang efektif dengankapasitaslapang teoritisyang dinyatakan dalam bentuk (%).

Persamaan yang digunakan untuk mengetahul efisiensi

pengolahantanahadalah sebagaiberikut:

Efisiensi= KLE/KLTx100% ... (3) dimana:

KLE =kapasitas lapangefektif KLT=kapasitaslapang teoritis

7. Keuntungan pengolahan tanah dengan menggunakan

traktor.

Keuntungan Teknis

Pekerjaan pengolahan tanah memerlukan tenaga yang sangat besar. sehingga dibutuhkan banyak t e n a g a kerja.

Dengan tenaga yang besar, yang dimiliki peralatan mekanis.

pekerjaan yang beratakan dengan mudah dikerjakan.Hasil

(33)

pengolahantanahsecara mekanis dapat lebih dalamdan lebih seragam.

b. KeuntunganEkonomis.

Berdasarkan hasil penelitian (di Pulau Jawa), biaya pengolahantanah p e rhektar dengan traktorakan lebih murah

dibandingkandengan menggunakan tenaga manusia maupun hewan.Penurunan biaya pengolahan tanah initentunyaakan

menguntungkan para petani

c. Keuntungan Waktu

Dengan tenaga yang cukup besar, tentunya pengolahan tanahyangdilakukansecaramekanisakan lebih cepat. Dengan cepatnya waktu pengolahan tanah. akan mempercepat pula

prosesbudidaya secara keseluruhan.Untukbeberapa tanaman yang berumur pendek. sisa waktu yang tersedia Inl dapat digunakan untuk melakukan budidaya lagi.

(34)

-8. Menghidupkan dan Mematikan Traktor Tangan

Menghidupkan traktor tangan:

a. Tuas kopling utama dlposisikan '"OFF" atau "rem",

sehinggatraktortidak berjalan padasaatdihidupkan.

b. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi

netral.

c. Buka kranbahan bakar.sehinggaterjadi aliran bahanbakar

keruang pembakaran.

d. Gas dibesarkan pada posisi "start", sehinggaada aliran

bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang

pembakaran.

(35)

e.Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.

f. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol

searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat

mengalirkeatasmelumasi bagian-bagian traktor.

g. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan

cukup tenaga untuk menghidupkan motor.

h.lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementaraengkol masih tetap diputar sampai motor hldup.

i. Setelah motor hidup,engkolakan terlepas sendiri darl poros

engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang

miring.

j. Geserposisi tuasgaspada posisi "idle" ataustasioner.

k. Hidupkan motor tanpa beban kurang leblh selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik

I. Traktorsiapuntuk dioperasikan

(36)

Mematikantraktortangan :

a. Lepaskanbebanmotor

Kecilkan gas pada posisi "idle" atau stasioner, sehingga

putaranmesin akanpelan,selama 2-3menit.

c. Gesertuasgaspada posisi"stop",hingga motor mati karena

tidak ada aliranbahanbakarkeruang pembakaran.

d. Tutupkranbahan bakar.

9. TYPE " HAND TRACTOR " QUICK YANG SESUAI UNTUK APLIKASIUSAHATANI TEMBAKAU.

a. Pengolahan Tanah Primer

I

Membongkar dan membalik (tanah)

QUICKtype" G1000Boxer" Atau type "G" series

(37)

Implemen yangsesuai.

- BajakSingkal.

- BajakParabola.

Pembajakanmenggunakan double discygdapat berputar. efektifuntuktanah berpasir

(38)

b. Pengolahan Tanah Primer &Sekunder. 1) MenghancurkanTanah.

2)

Menghancurkandan mencacah gulma. 3) Mengadukdan mengolahtanah

Traktor tangan yang sesuai "QUICK typeZenaRoraty", Implemen yang sesuaiRotary.

(39)

c. Penyiapan bendengan.

1) Mengadukdan mengolah tanah.

2) Membuat bedengan.

Traktortanganyang sesuai "QUICK type Zena Roraty", Implemen yang sesuai:

1) DitchingRotor. 2) Swing Cover. 3) Ridger.

(40)

C.

Penanaman

Waktu penanaman yang tepat pada pertengahan Mei sampai pertengahanJuni.

Penanaman sebaiknyadilakukan padasore hari, setelah jam 14.00.

Sebelummenanam. lubang tanam dlslram air (dlkocor).

Kebutuhan air tergantung cuaca, kira-kira 1-2 liter per lubangtanam

1) Teknik menanam bibit

Bibit dipegang pada pangkalbatang (leher)-nya,kemudian dimasukkanke dalam lubangtanam.

Lubang tanam ditimbun lagi dengan tanah dan ditekan hati-hati supaya akar bibit menempel pada tanah. Penimbunan ini dilakukan sampai ileher bibit,tetapi pucukbibitjangan sampai tertimbun. setelah itu bibit bisa dikrodongdengan daun jati atau lalnnya sampai umur satuminggu. Lubang tanam dikocor secukupnya.

(41)

2) Penyulaman

Tanamanyang mati atau pertumbuhannya kurang bagus

secepatnya disulam. Penyulaman terakhir

selambat-lambatnya umur 10hari, tanamansulamandlambil

dari

tanaman cadanganyangsudahdipersiapkanlebih dahulu

(bisa diambildaribibitpataran).

3) Pemupukan

Pada dasarnya pupuk yang digunakan untuk tanaman

tembakau dikehendaki yang tidakmengandungChlor (CI)

seperti KCI dan sebagainya. Demikian juga pupuk yang

digunakan untuk tanaman lain sebelum tembakau atau tanaman yangberdampingandenganlahan tembakau

Jenis Pupuk

Tidak mengandungklor Mengandung klor

ZA KCI ZK PHONSKA NPK Kebo Mas SP-18 PN (Chilean Nitrat)

35

(42)

Rekomendasi pupuk untuk tembakau rajangan dosis GTP (populasi20.000 tan/ha) sebagaiberikut

Umur Jen1s Dosis

HST Pupuk Gr/tan Jml.tan Kg/ha

-1 Superphos 10 20000 200 5-8 Urea 5 20000 100 lS-18 UreaI/ZA 5/10 20000 100 2S-28 ZA 15 20000 300 25-28 ZK 5 20000 100 Jumlah 800

Waktu dan Cara Pemberian Pupuk

a) Cara pemberianpupukureasebagaistarterumur 5- 8hari.

b)Waktupemberian pupuk disesuaikan dengan jenis pupuk dan kebutuhantanaman (umur)sebagaimanarekomendasl di atas.

c)Pupuk Superphos diberikan pada lubang tanam sehari

sebelum tanam.Pupuk urea atau ZAsusulan Ipada umur 15 - 18 hari ditugaldisekeliling batang tanamandengan jarak10 - 15 em,kemudian ditutup tanah.

(43)

d)Pupuk N (ZA) danK (ZK)susulan II diberikanpada umur

tanaman25- 28 hari,ditugal di sekelilingbatangtanaman

denganjarak 20- 25cm,kemudiandltutup tanah

4) Pengairan/Penyiraman

Penyiramansebaiknya dilakukansore hari.Airirigasiharus

memenuhi syarat tidak melewati lahan yang terkena

seranganpenyakitlanas (Phytopthora nicotianae).karena

s p o r ajamurinidapatterikutair irigasi.

Selainitukandungan klornya harussangatrendah.

Jadwalpenyiraman TembakauRajangan

Umur Frekwensi Jenis Lahan(It)

Tanaman Pemberian Tegal Sawah

(HST)

1 - 20 tiap hari 0,5 0,5 20 - 40 tiap2

ha

ri 2,0 0,5 41- 50 tiap hari 2,0 0,5 51- 54 tlap2

hari

2,0 0,5 5 5 - 6 0 tiap3hari 2,0 0,5

37

(44)

5) Pembumbunan (Dangir) dan Penyiangan (Intercultivation)

Pembumbunan(dangir) pertama dilakukan pada umur

10-20 hari. Pembumbunan tidak terlalu dalam. dllakukan

dengan cangkul. Pertama tanah di sekitar tanaman

dipecah·pecah kemudian gulma dicabut dan dibuang.

Selanjutnya bongkahan tanah dibalik, dihancurkan dan

dibumbundisekitartanaman.

Dangirketiga umur35hari. Dengancangkultanah dikecrik

dangkal, kemudian gulma dicabut dan dibuang.

Selanjutnya tanah dari selokandicangkul,dihancurkan dan

dibumbunkan ke barisan tanaman.Apabilasetelahdangir

turun hujan,pendanglran harusdiulangi lagi.

6) Pemangkasan

Pemangkasan tembakau Rajangan dilakukan setelah10%

dari bunga pertamanya mekar. Pemangkasan bunga

disertai dua daun bendera. Pembuangan sirung (tunas

yang keluarpadaketiakdaun) dilakukan 5 harisekali.

(45)

l

7) Panen

Carapanen:

Tembakauumur 65harisiap panen.

Untuk tembakau di lahan tegal panen dilakukanserentak setelah daun-daun tengah cukup masak. Daun-daun bawah±6lembartidakikut dipetik dan dibiarkan menjadl krosok di lapang. Daun tengah dan daun pucuk 12-14 lembar dipetik serentak. Daun-daun yang dipetik kemudian diprosesmenjadi rajangan,sedangdaunbawah

setelahkeringdipetik untuk dijualdalam bentukkrosok.

Untuk tembakau dilahan sawah yangtanamannya cukup

besar karena cukup air, panen dapat dilakukan dengan

pemetikansecara bertahapdua-tigakali pada saat daun sudah masak.

Pada lahan tegal tembakau dipetik serentak. 3-5 lembar daunbawah tidakikut dipetik.Setelahdipetik. daun diatur dalam keranjangdan dibawaketempatpengolahan.

(46)

8) Pengolahan hasil panen

a.Sortasl. Pemeraman. Penghilangan lbu Tulang Daundan

Penggulungan

Sortasi dilakukan dengan memisahkan daun-daun yang

kelewat masak. Kemudian dilakukanpemeraman dengan

menyusun daun-daun tegak dengan pangkal daun di

bawah.

Setelah pemeramanpertama (2·3hari) kemudian dilakukan

sortasi lagi. Daun-daun yang terlalu kering atau masih hijaudipisahkanuntukdijadikan krosok.Daun-daunyang

terpilih dihilangkanibu tulang daunnya (2/3 bagian dari

pangkal batang).Kemudian disusun 15-20 lembar daun dandigulung.

Kemudian gulungan daun diperam lagi 1-2 hari agar

pemasakansempurna.

(47)

b.Perajangan

Setelah pemeramanselesaigulungan daun dirajang. Hasil

rajangan ditampung di alas alas (plastik atau tikar) agar

bersih.

Perajangandilakukan dini hari, agartembakausegeradapat

dijemur pada saat matahari terbit.

Setelah daundirajang,hasilrajangandicampur dengan

hati-hatisampai homagen, sambildiuraiagar lurus.

Kemudian daun rajangan diatur dengan rapi di atas

anyamanbambu (bidig) ukuran bidig 1 m x 2,5 m, tebal

rajangan tembakau di atas bidig 1-2cm, sehingga setiap

bidig dapat digunakanuntuk 10kg daun basah.

Selama perajangan diusahakan agar tidak terjadi

kontaminasi (tercampurnya)benda asing sepertipotongan

tali rafia, tikar,bulu ayam, kertas, kerikil, daun-daunlainnya

dsb.

(48)

c. Pengeringan/Penjemuran

Kemudian bidig dibawa ke luar dan dijemurdengan posisi

tegak lurusdengan datangnya cahaya matahari dan tldak menyentuh tanah (di atas para-para).

Padatengah hari dilakukan pembalikan.

Untukmutubaik dalam dua harl tembakau harussudah kering.

Setelah kering didiamkan dahulu agar daun rajangan

kering cukup lemas.

Selama penjemuran diusahakan agar tidak terjadi

kontaminasi(tercampurnya)benda asingsepertipotongan

talirafia,tikar,buluayam,kertas,kerikil, daun-daun lainnya

dsb.

d. Pembungkusan

Setelah tembakau rajangan cukup lemas, kemudian digulungdengan hati-hati. Selanjutnyatembakau rajangan dibungkusdenganplastik atau tikar. Setlap bungkus berisi

40-50 kg rajangan kering.

(49)

Selama pembungkusan diusahakan agar tidak terjadi kontaminasi (tercampurnya) benda asing seperti potongan tali rafia, tikar, bulu ayam,

iI~m,

kertas.

kerikil,

daun-daun

lainnyadsb.

Hindaripenggunaantikar yang sudah ~nc ~h

tua dan rapuh.

e. Penimbangan dan Pemasaran

Setelah selesai pembungkusan dilakukan penimbangan,

kemudian tiap-tiapbungkus dibericatatan.

(50)

Gambar

Gambar bagian-bagian bajak singkal
Gambar jenis pisau pemotong (coulter)
Gambar hasil pembajakan menggunakanbajak singkal
Gambar traktor tangan dengan implemen bajak singkal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada arti pentingnya inventarisasi dan legalisasi aset/barang milik daerah bagi kebijakan pengelolaan aset/barang milik selanjutnya, maka perlu dilakukan

Skripsi yang berjudul “Kajian Nasi Sorghum sebagai Pangan Fungsional” ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan: (1) wilayah Sub DAS Telagawaja merupakan wilayah dengan lahan yang rentan terhadap terjadinya erosi tanah;

Permasalahan yang berkenaan dengan akibat hukum pembatalan perkawinan terhadap anak dimuat dalam pasal 28 (2) UUP, sebagai berikut: Keputusan tidak berlaku surut

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan perhitungan terhadap SAIFI dan SAIDI sebelum dan setelah pemasangan LBS Three Way, setelah itu