KOMUNIKASI FLEBOTOMI
KOMUNIKASI FLEBOTOMI
Disam
Disampaikpaikanan pada :pada :
PELATIHAN DASAR FLEBOTOMI
PELATIHAN DASAR FLEBOTOMI
DPW PATELKI DKI JAKARTA DPW PATELKI DKI JAKARTA
An
Angkgkatatanan IIII
15-17 September 2017 15-17 September 2017
Hotel Ibis Cawang Hotel Ibis Cawang
oleh : Catur Anggono Putro oleh : Catur Anggono Putro
POSISI
POSISI FLEBOT
FLEBOTOMIS
OMIS
Instalasi Instalasi Labo
Laboratratoriuoriumm // Labo
Laboratratoriuoriumm KlinKlinikik Mandiri Mandiri Flebotomis Flebotomis Pasien Pasien Tin
Tindakdakanan MedMedisis Aspek
Aspek Legal Legal
Sebelum melakukan tindakan medis,
Sebelum melakukan tindakan medis,
petugas pelayanan kesehatan harus
petugas pelayanan kesehatan harus
memahami yang menjadi Hak
memahami yang menjadi Hak
–
–
Hak Pasien
Hak Pasien
untuk menghindari kesalahan tindakan dan
untuk menghindari kesalahan tindakan dan
kkeluhan pasien
eluhan pasien yang bisa berimplikasi
yang bisa berimplikasi
secara hukum.
secara hukum.
PERHATIAN
HAK PASEIN
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
•
Pasal 8 :
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang
data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan
pengobatan yang telah maupun yang akan
diterimanya dari tenaga kesehatan
mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan;
UU Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009
Pasal 32, Hak Pasien diantaranya :
• memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi; • memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional;
• memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi;
• memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
• didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
• menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah
Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana; dan
• mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
UU Praktik Kedokteran
No. 29 Tahun 2004
Pasal 50, Hak Pasien :
•
Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang
tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam
pasal 45 ayat (3), yaitu :
–
Diagnosis dan tata cara tindakan medis;
–Tujuan tindakan medis yang dilakukan;
–Alternatif tindakan lain dan resikonya;
–
Risiko dan komplikasi yang mukin terjadi; dan
–Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
•
Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
•
Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
medis;
•
Menolak tindakan medis; dan
•Mendapat isi rekam medis
UU Praktik Kedokteran
No. 29 Tahun 2004
UU Perlindungan Konsumen
No. 8 Tahun 1999
•
Pasal 4 :
– Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa
– Hak memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan
barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
– Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa
– Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang
dan/atau jasa yang digunakan
– Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
–
Hak mendapatkan pembinaan dan pendidikan
konsumen
–
Hak diperlakukan atau dilayani secara benar dan
jujur serta tidak diskriminatif
–
Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi,
dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau
tidak sebagaimana mestinya
UU Perlindungan Konsumen
No. 8 Tahun 1999
Dasar Hukum
• UU 36/2009 Ps 5 (2) ; Setiap orang punya hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
• UU 36/2009 Ps 58 : Setiap orang berhak menuntut ganti rugi
thd seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yg menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.
Perlindungan Hukum
• Berusaha dan beraktivitas tanpa ancaman pidana / kekerasan • Profesional bekerja tanpa ditekan atau dipengaruhi pihak lain
sesuai hak otonomi profesi
• Memiliki hak & kewajiban yang syah
• Bila diduga berbuat salah diberi peluang membela diri
Tugas dan Tanggung Jawab
Flebotomis
✓ Identifikasi pasien dengan benar sebelum pengambilan specimen ✓ Mengambil darah vena atau kapiler sesuai kebutuhan
✓ Memilih tabung yang benar sesuai jenis tes ✓ Labeling sample dengan tepat
✓ Mengirim sample ke laboratorium sesuai prosedur
✓ Melakukan interaksi yang efektif dengan pasien dan personil bagian
lain
✓ Memastikan aplikasi safety , kualitas sampel dan keamanan pasien ✓ POCT , Pengambilan darah Arteri
Perubahan dalam Flebotomi
➢
Perubahan dalam pemberian layanan Kesehatan
Efektif & Efisien dalam biayaFokus kepada pasien
Desentralisasi layanan flebotomi
Adanya tugas tambahan Flebotomis
✓ Tugas Tambahan
✓ Pelatihan petugas kesehatan lainnya untuk melakukan phlebotomy ✓ Pemantauan kualitas sampel yang dikumpulkan pada unit
✓ Mengevaluasi protokol yang terkait dengan pengumpulan sampel ✓ Melakukan tes laboratorium di samping tempat tidur
✓ Melakukan elektrokardiogram
✓ Melakukan pengukuran tanda vital pasien ✓ Mengumpulkan sampel darah arteri
Karakteristik Flebotomis
▪
Berorientasi kepada kualitas layanan
▪Flebotomis sebagai
“Wajah”
nya
Laboratorium
➢ Bisa diandalkan ➢ Kooperatif ➢ Berkomitmen ➢ Penyayang ➢ Sopan➢ Penuh rasa hormat
➢ Jujur ➢ Integritas ➢ Kompetensi ➢ Terorganisir ➢ Bertanggung jawab ➢ Fleksibel
Panduan Penampilan
❖ Pakaian bersih dan tidak kusut ❖ Bersih, sesuai alas kaki
❖ Perhiasan dan makeup konservatif ❖ Parfum / cologne tidak dianjurkan
❖ Rambut / facial rambut bersih, rapi, dan dipangkas ❖ Rambut panjang ditarik ke belakang
❖ Kebersihan pribadi yang tepat
❖ Panjang kuku yang tepat dan perawatannya ❖ Tidak ada kuku buatan
Service Quality
•
Perubahan Masyarakat (sosial, ekonomi,
pendidikan)
•
Perkembangan Teknologi Informasi
•Tuntutan Regulasi
•
Tanggung Jawab PROFESIONAL
Implementasi Service Quality
Service
Excellence
Handling Customer Complain Building Positive Attitude Developing Communica tion Skill Handling Moment of TruthKOMUNIKASI PHLEBOTOMY
Komunikasi
Interpersonal
Komunikasi
Profesional
Model Proses Komunikasi Servis
Self Talk
Kata - kata
Komunikasi Non Verbal
Keterampilan Mendengarkan
Keterampilan Bertanya
PELANGGAN PESAN ANDA UMPAN - BALIKKomunikasi :
Verbal
Nada
Bahasa tubuh
7%
38 %
55 %
Salah pengertian tentang komunikasi
Tidak ada yang sukar tentang komunikasi
Setiap orang mengetahui apa komunikasi
Saya berbicara, karena itu saya berkomunikasi
Komunikasi hanya terjadi jika saya memang
menghendakinya
KOMUNIKASI
=
Moment of TRUTH
MOT
Saat dimana pelanggan mendapatkan kesan
baru/pertama tentang apa saja yang
menyangkut individu atau bagian dari kita dan
dianggap oleh pelanggan sebagai cermin dari
Pengelolaan Moment of TRUTH
Pengelolaan Moment of TRUTH
DATANG DATANG
BERTRANSAKSI
BERTRANSAKSI
KELUAR KELUARPELANGGAN ...
PELANGGAN ...
ADALAH SOSOK EMOSIONAL
ADALAH SOSOK EMOSIONAL
K
KOMUNIK
OMUNIKASI
ASI PHLEBOT
PHLEBOTOMY
OMY
Menolong dan
Menolong dan
membantu serta
membantu serta
meringank
meringankan
an beban
beban
yang di derita pasien
yang di derita pasien
(fisik, mental atau jiwa)
(fisik, mental atau jiwa)
gangguan emosional
gangguan emosional
(timbul perasaan sedih,
(timbul perasaan sedih,
takut, dan lekas
takut, dan lekas
tersinggung)
SEN
Komunikasi
Model komunikasi antar pribadi
(Interpersonal)
Pengirim Berita Penerima
1. Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang ….
2. Diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata-kata dan simbol-simbol , kemudian ….
3. Disamp aikan atau dikiri mkan sebagai berita kepada penerima
4. Penerima menangk ap simbol-simbol dan …. 5. Diterjemahkan kembali
atau diartikan kembali menjadi suatu g agasan dan ….
6. Mengirim berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim
KOMUNIKASI PHLEBOTOMY
•Komunikasi Interpersonal
Prainteraksi Perkenalan Orientasi Tahap Kerja TerminasiMembangun
Kepercayaan Diri
Pasien
KETERAMPILAN
KOMUNIKASI PROFESIONAL
Ketrampilan Verbal
Ketrampilan mendengarkan
Ketrampilan Nonverbal
▪Body language
Magic Words
•
Meminta, menyarankan
•
Mengambil tanggung jawab
•
Netral
Killer Words
•
Memerintah, memaksa, mengatur
•
Cuek, tidak bertanggung jawab
☺
Bisa / Bisakah
…☺
Tolong
…☺
Mohon
…☺
Dapatkah
…☺
Bagaimana jika
…☺
Apakah tidak keberatan
…☺
Boleh / bolehkah
…☺
Mari saya bantu untuk
…☺
Tentu
…☺
Saya coba
…☺
Silahkan
…☺
Terima kasih
…☺
Maaf
…☺
Saya paham
…☺
Saya mengerti
…☺
Saya harap
…☺
Baik
…
Tahu tuh
…
Terserah
…
Nggak bisa
…
Itu salah Bapak
…
Itu bukan salah saya
…
Nggak mungkin
…
Kan sudah dibilang ...
Ini susah
Pak …
Mana saya tahu
…
Itu bukan bagian saya
…
Habis mau gimana ... ?
Mau apa
… ?Obrolan Ringan (Small Talk)
A
T
U
R
- mati hal yang menarik dari pelanggan
- anyakan hal tersebut
- las lebih lanjut
- angkaikan ke hal pokok
Tidak boleh
• Age
• Berat badan
• Gaji
• Cacat
• Status (marital status)
• Personal (kehidupan) Boleh • Family • Sport • Shopping • Hobby • Film • Isu – isu • Pekerjaan
Hambatan verbal
✓Gangguan pendengaran
✓Tingkat emosional
✓Tingkat pendidikan
pasien
✓Usia
✓Hambatan bahasa
✓Obat-obatan
✓Status kesehatan
Bagaimana mengatasi
hambatan komunikasi?
=/=
Mendengar perlu telinga
Mendengarkan (+)
usaha
,
perhatian
menyeluruh
akan ide / pesan / berita /
informasi yang disampaikan
Berusaha berpikir atau menempatkan diri pada kerangka berpikir dari komunikator (penyampai pesan)
Kata - kata
Nada suara
Bahasa tubuh
Dapat berpikir atau menempatkan diri pada kerangka berpikir dari komunikator (penyampai pesan)
Beberapa rintangan
menjadi pendengar aktif
Cepat memberi penilaian (-) PD (?)
Melamun atau pura – pura mendengar Emosional
Interuptor
Cenderung hanya mendengar fakta kuantitatif, bukan mencoba mengerti pesan
Tukang catat (takut lupa) Berpikir mendahului pembicara Khawatir (berlebihan) menyinggung perasaan orang lain
Mendengarkan dengan Efektif
Respon :
Mengulang isi pembicaraan
Menunjukkan perasaan yang sama Komunikasi verbal dan non verbal
Langkah - langkah :
Memperhatikan secara keseluruhan yang dikomunikasikan baik verbal / non verbal
Bedakan antara permasalahan dan perasaan Ungkapkan empati
Cara menjadi pendengar aktif
Pusatkan perhatian Ajukan pertanyaan
Jangan tergesa – gesa menyela
Tahan emosi, hindari godaan untuk menginterupsi Beri isyarat keterlibatan secara non – verbal
Komunikasi Non Verbal
Nada
➢ Tinggi-rendah ( pitch) ➢ Jarak antar kata
( pause) ➢ Kecepatan ➢ Intonasi ➢ Artikulasi ➢ Volume
Bahasa Tubuh
Kontak mata (eye contact ) Gerakan tangan (gesture) Sikap tubuh ( posture)
Jarak ( proximity ) Ekspresi
Kontak mata (eye contact)
☺
Maksimal 3 detik
☺
Pandangan ke daerah dahi / alis / daerah T
Gerakan tubuh (gesture)
☺
Mempersilakan dengan telapak tangan terbuka
☺Tangan di atas meja
☺
Menganggukkan kepala
Posisi tubuh (posture)
Ekspresi (expression)
☺Tersenyum tulus
☺Penuh perhatian
☺Antusias
☺Tenang
☺Percaya diri
Jarak (proximity)
☺
Dekat tapi sopan
☺Berusaha sejajar
Kontak mata (eye contact)
Tidak di satu titik perhatian, menatap dari atas ke
bawah
Melotot, membelalakkan mata
Berkedip
–
kedip
Melirik
Pandangan kosong
Menatap ke arah lain / jendela / langit-langit
Berkali
–
kali melihat jam tangan / jam dinding
Gerakan tubuh (gesture)
Tangan dalam saku
Mengetuk
–
ngetuk jari, kaki atau pulpen
Menggaruk
–
garuk
Melipat tangan atau bersilang dada
Menunjuk
–
nunjuk dengan jari pada seseorang
(
pointing
)
Topang dagu
Mengangkat bahu
Menggeliat
Ekspresi (expression)
Cemberut, sinis, galak
Cuek, takut, malas
Jarak (proximity)
Terlalu dekat
Terlalu jauh
Menghindar secara tiba
–
tiba
Posisi tubuh (posture)
Bersandar dengan santai
Zona Jarak
Aman
Keterampilan telepon
▪
Sopan santun bertelepon
▪ Kecepatan ▪ Kesopanan
▪
Mentransfer panggilan
▪ Usahakan membantu terlebih dahulu, berikan nomor transfer
pasien
▪
Berikan informasi yang akurat
▪
Menempatkan panggilan ditahan
▪Bicara yang jelas
Etika Bertelepon
Membuka Pembicaraan
Isi Pembicaraan
Menutup Pembicaraan
Menyampaikan pesan
Mencatat pesan
Menyaring telepon
Mentransfer
Sebutkan nama bagian /perusahaan
Salam sesuai waktu
Sebutkan nama petugas yang
menerima telepon
Tawarkan bantuan yang dapat diberikan
Lab. Klinik, Selamat pagi, dengan
Siska, bisa kami bantu ?
TAHAPAN KOMUNIKASI
FLEBOTOMI
PRA - FLEBOTOMI
SAAT- FLEBOTOMI
PASKA
-FLEBOTOMI
▪ PERKENALKAN DIRI kepada pasien ▪ Cek kesesuaian IDENTITAS PASIEN
DAN FPP
▪ Gali informasi tentang DIET,
ALLERGIES (latex) dan pengalaman pasien sebelumnya
▪ Tanggapi RASA TAKUT dan
pengalaman pasien dengan tepat
▪ Sampaikan pemeriksaan dan
prosedur yang akan dilakukan
▪ Pastikan mendapat persetujuan
dari pasien
IDENTIFIKSI PASIEN :
Pasien harus menyebutkan
nama lengkap dan tanggal lahir ( menghindari kesalahan )
MENJELASKAN:
Pasien agar tenang dan informasikan bila ada
penggunaan obat pengurang rasa sakit
Bagaimana bila pasien menolak untuk
Bila terjadi penolakan pasien terhadap
tindakan Flebotomi, lakukan tindakan
berikut :
✓
Flebotomis menjelaskan pentingnya pengambilan
darah untuk proses pengobatan pasien
✓
Pasien menyampaikan surat penolakan yang
ditanda tangani pasien atau keluarga pasien
Dokumentasikan penolakan secara
Bagaimana bila pasien belum memenuhi
persyaratan pemeriksaan?
Bila persyaratan pemeriksaan belum
terpenuhi?
➢
Hubungi dokter pengirim untuk mendiskusikan
persyaratan pemeriksaan yang belum terpenuhi (
bila memungkinkan )
➢
Sampaikan persyaratan sesuai pedoman
pemriksaan terkait sesuai prosedur
➢
Persuasi untuk menunda dengan persetujuan
➢Bila pasien tetap minta dilanjutkan, berikan
dokumen konsensi / pernyataan pasien
Dokumentasikan Konsesi secaraKOMUNIKASI SAAT FLEBOTOMI
•
Tetap jaga jarak aman.
•
Tanyakan apakah ada rasa sakit yang berlebihan
•Tenangkan pasien
•
Fokus pada proses
•
Tetap ramah dan tersenyum
•
Lakukan eye contact untuk meyakinkan pasien
•
Perhatikan ekspresi pasien dan beri respon yang tepat
•Perhatikan komplikasi yang mungkin timbul saat proses
Bila terjadi kegagalan flebotomi?
Segera lakukan prosedur gagal flebotomi sesuai SOP Tenangkan diri dengan cepat
Minta maaf dengan sungguh – sungguh kepada pasien dan
sampaikan penegertian terhadap respon pasien, jangan banyak membuat alasan
Telusuri penyebab kegagalan dan ajukan solusi kepada
pasien
Bila tidak bisa mengatasi, minta bantuan kepada rekan kerja
atau atasan langsung Dokumentasikan
kegagalan tindakan secara
KOMUNIKASI PASKA- FLEBOTOMI
▪
Informasikan bahwa proses sudah selesai
▪
Informasikan proses selanjutnya
Waktu selesai hasil pemeriksaan
Penanganan Hasil
Proses pemeriksaan lainnya ( bila ada )
▪
Tawarkan bantuan bila diperlukan
▪
Ucapkan terimakasih dengan menyebut nama
Komunikasi
Flebotomi
Membangun hubungan baik & kepercayaan pasien Mengkomun ikasikan prosedur dan persyaratan tindakan Proses Flebotomi yang baik dan benarSpecimen/Samp le yang
berkualitas
Hasil Lab yang akurat dan
valid