• Tidak ada hasil yang ditemukan

02 Pengertian Tantangan Dan Seleksi Perbekalan Farmasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "02 Pengertian Tantangan Dan Seleksi Perbekalan Farmasi"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1

1

Pengertian dan tantangan

Pengertian dan tantangan

manajemen logistik obat

manajemen logistik obat

Drs Bambang Sidharta

(2)

PENGERTIAN

PENGERTIAN

1

1.. MMaannaaggeemmeennt  t  

 is decision making, managemen adalahis decision making, managemen adalah

pengambilan keputusan, yaitu bagaimana pimpinan pengambilan keputusan, yaitu bagaimana pimpinan harus

harus mengambil mengambil keputusan keputusan untuk untuk menentukan,menentukan, misalnya mengembangkan produk, memperluas misalnya mengembangkan produk, memperluas usaha, membuat strategi pemasaran, bahkan usaha, membuat strategi pemasaran, bahkan dalam penerimaan dan pengeluaran karyawan, dalam penerimaan dan pengeluaran karyawan, melakukan hubungan dg mitra bisnis dll

melakukan hubungan dg mitra bisnis dll

 adalah adalah proses proses kegiatan kegiatan yang yang terdiri terdiri daridari

perencanaa

perencanaan, n, pengorganisapengorganisasian,sian,

pelaksanaan dan pengawasan dengan pelaksanaan dan pengawasan dengan

memadukan penggunaan ilmu dan seni utk memadukan penggunaan ilmu dan seni utk

mencapai tujuan organisasi ( George R. Terry ) mencapai tujuan organisasi ( George R. Terry )

(3)

PENGERTIAN

PENGERTIAN

1

1.. MMaannaaggeemmeennt  t  

 is decision making, managemen adalahis decision making, managemen adalah

pengambilan keputusan, yaitu bagaimana pimpinan pengambilan keputusan, yaitu bagaimana pimpinan harus

harus mengambil mengambil keputusan keputusan untuk untuk menentukan,menentukan, misalnya mengembangkan produk, memperluas misalnya mengembangkan produk, memperluas usaha, membuat strategi pemasaran, bahkan usaha, membuat strategi pemasaran, bahkan dalam penerimaan dan pengeluaran karyawan, dalam penerimaan dan pengeluaran karyawan, melakukan hubungan dg mitra bisnis dll

melakukan hubungan dg mitra bisnis dll

 adalah adalah proses proses kegiatan kegiatan yang yang terdiri terdiri daridari

perencanaa

perencanaan, n, pengorganisapengorganisasian,sian,

pelaksanaan dan pengawasan dengan pelaksanaan dan pengawasan dengan

memadukan penggunaan ilmu dan seni utk memadukan penggunaan ilmu dan seni utk

mencapai tujuan organisasi ( George R. Terry ) mencapai tujuan organisasi ( George R. Terry )

(4)

PENGERTIAN

PENGERTIAN

.. LLooggiissttiik  k  

 Pengetahuan, seni dan tehnik perencanaan danPengetahuan, seni dan tehnik perencanaan dan

implementasi produksi, pengadaan, penyimpanan, implementasi produksi, pengadaan, penyimpanan, pemindahan, distribusi, pemeliharaan ,

pemindahan, distribusi, pemeliharaan ,

pengungsian dan penghapusan material/alat pengungsian dan penghapusan material/alat perlengkapan..

perlengkapan..

3

3.. PPeerrbbeekkaallaan n FFaarrmmaassi 

 AAdalah dalah bahan bahan atau atau alat alat yang yang digunakan untukdigunakan untuk

menunjang kegiatan terapi baik tindakan maupun menunjang kegiatan terapi baik tindakan maupun perawatan terhadap pasien

perawatan terhadap pasien

 Perbekalan Farmasi atau Barang Farmasi ( BF ) diPerbekalan Farmasi atau Barang Farmasi ( BF ) di

RS meliputi obat, alat kesehatan habis pakai, gas RS meliputi obat, alat kesehatan habis pakai, gas medis, bahan radiologis, bahan gigi dan reagensia medis, bahan radiologis, bahan gigi dan reagensia

(5)

PENGERTIAN

4. Obat  

 Adalah bahan atau paduan bahan yang digunakan

menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badan dan

rohani manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan

manusia.

. Alat kesehatan habis pakai 

 Adalah alat kesehatan yang digunakan untuk sekali

pakai untuk tindakan maupun perawatan pasien rawat inap dan rawat jalan.

(6)

fu 

ngsi dasar pengelolaan PF:

Perumusan kebutuhan ( selection )

Pengadaan ( procurement )

Distribusi ( distribution )

Penggunaan ( Use )

(7)

Pend 

ng F 

ngsi sistem

 pengelolaan PF 

 O

rganisasi ( organization )

Pembiayaan dan kesinambungan

( financing and sustainability )

Pengelolaan informasi ( informastion

management )

Pengelolaan dan pengembangan SDM

(8)

Siklus kegiatan fungsi-fungsi

(9)

Sukses atau gagalnya pengelolaan logistik

ditentukan kegiatan dalam siklus ini.

Unsur dalam siklus pengelolaan logistik harus

dijaga sama kuatnya, dan segala kegiatan

tersebut harus selalu selaras, serasi dan

seimbang.

Perencanaan merupakan dasar tindakan

manager agar tugas pekerjaan diselesaikan

dengan baik dan umumnya didahului oleh

prediksi atau ramalan tentang peristiwa yang

akan datang

(10)

Tujuan pengelolaan

Perencanaan kebutuhan obat yang efektif dan efisienDistribusi obat yang merata dan teratur secara tepat

waktu dan tepat tempat dengan waktu tunggu yang pendek

Pengendalian persediaan di unit pelayanan

kesehatan dan di instalasi pengelola obat Rumah Sakit secara berdayaguna dan berhasilguna.

Terjaminnya mutu, keabsahan dan ketepatan obat

serta kerasionalan penggunaannya.

Meningkatnya pemanfaatan informasi pengelolaan

(11)

Man

aat Pengelolaan PF 

Tesedianya rencana kebutuhan PF

dengan jenis dan jumlah yang sesuai

kebutuhan yankes dasar dan lanjutan

di unit kesehatan.

Tersedianya anggaran pengadaan PF

sesuai waktu.

Terlaksananya pengadaan obat yang

efektif dan efisien

Terjaminnya penyimpanan dg mutu

(12)

Man

aat Pengelolaan PF 

Terjaminnya pendistribusian yg efektif dg

waktu tunggu ( lead time) pendek

Terpenuhinya kebutuhan obat dasar sesuai

 jenis , jumlah dan waktu yg diperlukan

Tersedianya SDM dg jumlah dan kwalitas

yang tepat

Digunakannya obat secara rasional

Tersedianya informasi pengelolaan dan

penggunaan obat yang sahih, akurat dan

mutakhir 

(13)

Tantangan Manajemen

Logistik Obat

Beberapa tantangan yang dihadapi oleh

penentu kebijakan obat dan manager 

adalah

Terjaminnya kesinambungan

pembiayaan pengadaan obat

Peningkatan efisiensi pengelolaan obat

Perubahan persepsi dan perilaku dai

(14)

K

esinambungan Pembiayaan

Tercapai bila pembelanjaan dan anggaran

seimbang dan cukup memenuhi kebutuhan.

 A

pabila tidak terpenuhi, maka sistem

kesehatan hanya mempunyai 4 pilihan :

 ± meningkatkan efisiensi

 ± meningkatkan sumber anggaran  ± mengurangi kebutuhan obat

 ± menerima kenyataan bahwa pelayanan kesehatan menurun

(15)

Peningkatan efisiensi

Berarti mengambil manfaat yang

maksimal dari sumber daya yang

tersedia.

Untuk meningkatkan efisiensi dari sisi

terapi dilakukan

 ± seleksi obat yang lebih baik,

 ± penggunaan obat secara rasional

 ± meningkatkan efisiens organisasi

pengadaan dan distribusi obat yang lebih

baik

(16)

 K

esinambungan pembiayaan pengadaan

obat tercapai bila penentu kebijakan dan

manajer memahami konsep ekonomi dan

metode yang berhubungan dengan

 ± pengendalian biaya,  ± efisiensi,

 ± analisa manfaat-biaya,

 ± kebijakan pembiayaan publik,

(17)

Peningkatan efisiensi pada

pengelolaan obat sektor publik

Tidak efisiensinya pengelolaan obat

sektor publik disebabkan :

 ± ketidakefektifan sistem sistem pengelolaan

obat

 ± ketidakefisienan fungsi seleksi dan

penggunaan obat

(18)

Peningkatan efisiensi

pengelolaan obat melalui :

meningkatkan fungsi seleksi obat ( prioritas

obat esensial generik )

pendistribusian obat secara efektif dengan

waktu tunggu yang pendek

meningkatkan sistem pengendalian

persediaan

meningkatkan kemampuan sumber daya

manusia

melakukan pengadaan yang efisien untuk

mendapatkan obat yang bermutu dengan

harga serendah mungkin

(19)

Perubahan persepsi dan perilaku dari

provider, pasien dan masyarakat

Tantangan terbesar pada pengelolaan

obat adalah penggunaan obat secara

rasional.

Masalah utama dalam hal ini adalah :

 ± Peresapan dan penyiapan obat yang tidak

tepat,

 ± Penggunaan obat yang tidak diperlukan

atau bahkan membahayakan kesehatan,

 ± Pengobatan sendiri yang tidak perlu dan

(20)

Prinsip pengelolaan obat 

yang e

ekti 

:

Seleksi obat yang berdasarkan Pedoman

Pengobatan yang evidence based

Pengadaan obat yang dinamis dalam arti

mendapatkan obat dengan mutu tinggi

tetapi dengan biaya serendah mungkin

Distribusi obat yang efisien dalam arti suplai

obat sesuai dengan kebutuhan unit

pelayanan kesehatan dalam waktu tunggu

yang sependek mungkin

Penggunaan obat yang rasional dalam arti

dilaksanakannya proses pengobatan sesuai

dengan pedoman pengobatan yang telah

(21)

Sistem pendukung pengelolaan

obat tetap efektif bila ada :

A

kses informasi obat yang baik yang

meliputi pedoman pengobatan,

I

nformasi obat dan pemasok obat

yang handal dengan pembiayaan obat

yang kesinambungan

Data penggunaan obat yang sah.

Pengaturan yang kooperatif dalam

arti selalu berupaya agar terjadi

efisiensi di segala fungsi pengelolaan

obat.

(22)

Bila sist pendukung tidak ada

Terjadi penurunan mutu pelayanan obat dan

peningkatan biaya.

Menambah beban bagi pengelola obat Rumah Sakit.Pengelolaan obat tidak terpadu baik

Materi inti Pengelolaan Obat R S menyangkut:  Aspek manajemen

 Aspek tehnik farmasi

Materi pendukung/penunjang a l pencatatan dan

(23)

Pengelolaan

O

bat

Merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek:

Perencanaan /seleksi,Pengadaan,

Pendistribusian danPenggunaan obat

Dengan memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia:

tenaga,dana,

sarana dan

(24)

Pengelolaan obat dengan

efektif dan efisien

perlu ditunjang S

I

M obat untuk menggalang

keterpaduan pelaksanaan kegiatan-kegiatan

pengelolaan obat.

Dengan S

I

M kegiatan pengelolaan obat

dapat diselaraskan dengan yang lain.

 K

endala yang menimbulkan kegagalan atau

keterlambatan kegiatan dengan cepat dapat

diketahui,

Segera dapat ditempuh berbagai tindakan

operasional yang diperlukan untuk

(25)

Pengenalan Perbekalan

Farmasi

Di rumah Sakit pebekalan farmasi atau

BF merupakan sarana penunjang

pelayanan kesehatan yang penting,

berdasarkan prioritas pembagian BF

dikenal sebagai berikut

(26)

1. Berdasar kebutuhan

a. Barang Farmasi Dasar 

Barang farmasi yang harus tersedia

dirumah sakit, karena penggunaannya rutin

untuk operasional RS, tidak per individual,

sulit dicari dipasaran atau formula khusus di

RS tersebut

b. Barang Farmasi bukan dasar 

Barang Farmasi yang boleh tidak tersedia di

rumah sakit , biasanya penggunaannya per 

individual, untuk mendapatkannya biasanya

melalui resep individual

(27)

2

. Berdasar jenis/item/materi

a.

O

bat-obat darurat ( Emergency drug )

Merupakan prioritas utama, karena obat

tersebut dapat menyelamatkan nyawa dan

alat tubuh atau sering disebut ³ live saving´

b.

O

bat-obat strategis

 O

bat golongan ini memenuhi kriteria :

menyelamatkan nyawa

membatasi cacat

dibutuhkan dalam keadaan gawat darurat

sukar diresepkan

(28)

2

. Berdasar jenis/item/materi

c. Bahan-bahan keperluan diagnostik

Diantaranya reagen untuk

pemeriksaan darah dan X-ray , film

beserta fixer dan developernya.

d.

O

bat/bahan/alat untuk kegiatan klinik

khusus, yakni kebutuhan untuk

pelayanan pasien di

I

nstalasi Patologi

K

linik, Radiologi

e.

O

bat-obat untuk Rawat

I

nap

(29)

3

. Berdasar Sasaran

a. Unit pelayanan gawat, mencakup didalam

daerah pelayanan gawat yakni

I

nstaalasi

Rawat Darurat,

I

nstalasi Bedah Sentral,

IC

U,

CVC

U dan diluar daerah pelayanan

gawat yakni ruang haemodialisis

b. Unit Penunjang

K

linik, yakni kebutuhan

untuk pelayanan pasien di

I

nst. Patologi

K

linik, Radiologi, Patologi

 A

natomi

c.

K

egiatan klinik khusus, yakni untuk

penangan kegiatan bedah jantung terbuka,

orthopaedi, hemodialisis, endoscopy

(30)

3

. Berdasar Sasaran

d. Unit rawat inap (

I

rna )

e. Unit Rawat Jalan (

I

RJ )

Pembagian /penggolongan diatas tiap

rumah sakit berbeda, tergantung tipe

rumah sakit, status RS, kebijakan RS,

lokasi RS, siklus penyakit dan

(31)

Tugas pengenalan perbekalan

farmasi

Sebutkan contoh obat dan alkes untuk :

1. Emergency

I

RD

2

. Emergency

ICC

U

3

. Emergency

IC

U

4. Emergency

K

amar operasi

5. Emergency Hemodialisa & endoscopy

6. Strategies

7. Radiologi & gigi

8. Patologi klinik/anatomi

9. Dasar untuk Rawat inap

10. Dasar untuk Rawat Jalan

Referensi

Dokumen terkait

PENDEKATAN PENENTUAN SUSUT

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Base Camp Kediri, hasil penelitian menunjukan

Kanuk (2008: 47) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia

Membuat model pengembangan kreativitas anak melalui pembelajaran seni budaya keterampilan berbasis musik Riau yang sesuai untuk siswa SD kelas atas.. Mengetahui

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal karena perusahaan lebih cenderung menggunakan

Penelitian mengenai pola penggunaan ruang bertengger kelelawar di Gua Putih Hutan Pendidikan Gunung Walat perlu dilakukan untuk menjadikan HPGW sebagai salah satu

Pengalaman Kesenangan (X4.3) ‘Pengalaman kesenangan’ konsumen sebagai salah satu indikator dari dimensi ‘motivasi’ memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 0,3667